Membaca karya fiksi baik itu cerpen, novel, komik lebih mengasyikkan dibandingkan
membaca karya ilmiah karena karya ilmiah memerlukan waktu lama untuk mengerti
dan sedikit membosankan. Namun dibalik itu semua membaca karya ilmiah banyak
manfaat. Cobalah Anda diskusikan lima tujuan dan lima manfaat membaca karya
ilmiah.
Jawab :
Tujuan Karya Ilmiah
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen
ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis
dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian
dengan benar dan teratur
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
Diskusi 4 ISBD
1. unsur pokok apa yang harus ada pada konsep multikulturalisme.
2. Apakah unsure pokok tersebut ada pada masyarakat Indonesia sehingga
masyarakat Indonesia dapat dikatakan sebagai masyarakat yang
multikulturalis?
Cara antisipasi keberagaman agama tertuang dalam konstitusi yaitu UUD 45 pasal 29
ayat 2 yaitu Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
Diskusi PTHI
Jelaskan apakah ada peristiwa hukum dari kasus bunuh diri
Jawab :
Kasus bunuh diri tidak terkait sama sekali dalam hukum pidana.hal ini dikarenakan
bunuh diri adalah suatu responsibility seeorang terhadap sebuah problem yang
dihadapi tetapi mungkin saja ada landasan yang mengatur tentang pembinaan agar
terhindar perbuatan bunuh diri
Jadi, bunuh diri nggak bisa dipidana karena ada 2 unsur yang tidak terpenuhi. Tapi kalo
menurut kalian sebaiknya dipidana atau tidak? Kalo aku sih lihat dari kedua sisi.
Dipidana, karena untuk menjerakan. Selain faktor dosa (secara agama), mungkin
dengan ditambah faktor pidana (hukum) akan lebih mengurangi adanya kasus itu.
Tidak dipidana, karena tidak ada orang lain yang celaka. Toh yang rugi juga dia sendiri.
Tapi beda urusannya kalo misal dia nyemprotin gas beracun dalam ruangan agar dia
mati, ternyata dalam ruangan itu ada orang lain yang nyawanya terancam dan mungkin
bisa ikut mati. Itu mungkin dia bakal dipidana karena merampas nyawa orang lain dan
mungkin kasus ini masuk dalam penyimpangan asas kesalahan menurut RUU KUHP 2012.
Tapi sekarang kita masih pake WvS Belanda, so, kasus ini nggak akan dipidana. Kalo
gitu mereka yang akan membunuh orang lain dengan menggunakan gas beracun dalam
ruangan bisa saja berdalih ‘tidak sengaja karena sebetulnya ingin bunuh diri’. Tapi kalo
yang ini kayaknya tetep bisa dipidana.
Mirip dengan perbuatan kumpul kebo yang nggak diatur dalam UU tapi kalo dirasakan
itu bertentangan dengan hukum yang hidup di masyarakat. Makanya kan nggak ada
pidana buat mereka yang doyan kumpul kebo. Paling diadili doang sama Pak RT, suruh
pisah atau nikah sekalian. Terus gara-gara nggak ada UU yang ngatur
Contoh kasus :
Bapak A adalah pemilik tanah seluas 500 m2 berdasarkan sertipikat hak milik no.
33/Jakarta. PT. B adalah perusahaan swasta yang membeli tanah milik Bapak A
berdasarkan Akta Jual Beli No.77/jkt/2019, setelah dibeli oleh PT. B tanah tersebut
akan di balik nama ke atas nama PT. B di Kantor BPN
Soal :
1. Apakah setelah proses jual beli tanah sebagaimana contoh kasus diatas setelah
balik nama sertipikat PT. B memperoleh status tanah sertipikat Hak Milik atau
sertipikat HGB jelaskan!
Proses balik nama sertipikat sebagaimana kasus diatas apakah peningkatan hak atau
penurunan hak, jelaskan.
Jawab :
Diskusi 4 Agama
1) Jelaskan dengan rinci hukum secara leksikologis (kamus) dan hukum Allah (syari’at)?
a. Wajib
Adalah suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh orang maka orang
tersebut akan mendapatkan pahala dan apabila perbuatan itu
ditinggalkan maka orang tersebut akan akan mendapatkan siksa. Wajib
itu ada 2 :
Wajib A’in yaitu kewajiban yang dibebankan oleh Allah SWT
kepada setiap orang yang sudah baligh (mukallaf). Apabila dalam
satu masyarakat yang mengerjakan Cuma sebagian maka
sebagiannya lagi akan tetap mempertanggung jawabkan
perbuatannya. Misalnya : kewajiban shalat
Wajib kifa’i (kifayah) yaitukewajiban yang dibebankan dalam
agama kepada kelompok orang sudah baligh (mukallaf). Apabila
ada salah seorang dari kelompok telah mengerjakan maka orang
mukallaf lain yang tidak mengerjakannya tidak berdosa. Jika tidak
ada yang melakukannya sama sekali maka semuanya akan
berdosa karena telah mengabaikannya. Misalnya : mengurus
jenazah sesuai dengan syari’at Islam.
b. Sunnah
Adalah perbuatan yang apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan
akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan, maka orang yang
meninggalkan tersebut tidak mendapatkan siksa. Sunnah ada 2 yaitu :
Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakaukan
Rasulullah SAW, walaupun pernah ditinggalkan sesekali tetapi
tetap dinamakan sunnah karena bagi yang tidak mengerjakan
tidak mendapat siksa. Misalnya : berkumur dalam wudhu.
Sunnah ghoiru nuakkad yaitu aktivitas atau perbuatan dianjurkan
oleh Rasulullah SAW, tetapi tuntutannya tidak sekuat sunnah
muakkad alasannya Nabi SAW pernah mengerjakan tetapi juga
sering meninggalkannya. Contoh shalat sunnah qobliyah Isya’.
c. Haram
Adalah segala perbuatan apabila ditinggalkan akan mendapatkan pahala,
sementara apabila dikerjakan akan mendapatkan siksa. Haram
berdasarkan teks atau hadits dinyatakan beberapa ungkapan :
Kalimat larangan dinyatakan dengan jelas dan tegas ( Al-
Anaam/6 : 151)
Kalimat yang melarang menggunakan kata kerja yang melarang
dan dibarengi petunjuk (qarinah) yang menunjukan perbuatan
benar-benar dilarang (Al-Israa’/17 : 32)
Diperintahkan untuk menjahuinya (Al-Hajj/ 22 : 30)diancam
dengan hukuman atau siksa bagi orang-orang melakukannya (An-
Nuur/ 24 : 4)
d. Makruh
Satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan
maka orang yang meninggalkan akan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan maka tidak mendapat siksa.
e. Mubah
Adalah perbuatan apabila dikerjakan yang mengerjakan tidak
mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan maka yang meninggalkan
pekerjaan tersebut tidak berdosa.
a. Prinsip Tauhid
Bahwa prinsip ini menjelaskan seluruh manusia ada dibawah ketetapan
yang sama sebagai hamba Allah ( Al-A’raaf/ 7 : 172).
b. Prinsip Keadilan
Bahwa hukum Islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai
aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan meliputi hubungan
antara individu dengan dirinya, individu dengan manusia dan masyarakat
serta individu dengan lingkungannya (Al-Maai’dah/ 5 : 8).
e. Prinsip Persamaan
Bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama, meskipun faktanya
berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa, suku bangsa, dll.
Kesamaan dalam hal nilai kemanusiaannya, Islam memaqndang
perbedaan bukan karena ras, warna kulit, dan sisi lahiriyahnya, melaikan
faktor ketaqwaannya (Al-Hujuraat/ 49 : 13)
f. Prinsip Tolong-menolong
Bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong demi
tervapainya kemasalahan bersama (Al-Maai’dah / 5 : 2)
g. Prinsip Toleransi
Bahwa hukum Islam mengharuskan kepada umatnya untuk hidup penuh
dengan suasana damai dan toleran. Toleransi harusmenjamin tidak
dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam (Al-Mumtahanah / 60 : 8)
4) Jelaskan pengertian sunnah atau hadits baik secara etimologis maupun secara istilah
dan ada berapa bentuk sunnah?
Urgensi sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber Hukum Islam disamping Al-
Qur’an, kalau diringkas, ada 5 point yaitu
a. Iman
Salah satu konsekuensi beriman kepada Allah SWT adalah menerima
segala sesuatu yang bersumber dari para utusan-Nya (khusus Nabi
Muhammad SAW). Allah SWT telah memilih para Rosul diantara hamba-
Nya untuk menyampaikan hukum-hukum syari’at (Q.S. Al-An’aam / 6 :
124)
b. Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an banyak ayat menjelaskan kewajiban taat kepada
Rasulullah SAW, salah satunya Q.S. An-Nisaa’ / 4 : 59. Dalam ayat tersebut
terdapat arti “kembali kepada Allah dan Rosul” yang dimaksud kalimat
diatas menurut mayoritas mufassir adalah mengembalikan segala urusan
kepada tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rosul
Posisi sunnah Nabi SAW terhadap Al-Qur’an sangat penting diantaranya adalah
untuk menguatkan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an, menjelaskan apa yang
masih global dalam Al-Qur’an, bahkan menetapkan hukum secara mandiri yang tidak
terkait langsung dengan Al-Qur’an.
Diskusi 4 B.Inggris