Anda di halaman 1dari 11

Nama : Kharisma Amada

NIM : A9229092
UTS KOMPOSISI
1. Apa yang dimaksud dengan pungtuasi?Sebutkan jenis-jenisnya dan berikan contohnya
pada sebuah paragraph!
Pungtuasi atau tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek
tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Jenis-jenis pungtuasi:
A. Titik (.)
Tanda titik mempunyai fungsi sesuai dengan letak tanda titik tersebut berada, pemakaian tanda
titik (.) antara lain adalah:
-Di akhir kalimat atau tulisan yang berupa bukan suatu seruan atau pernyataan.
-Di belakang angka atau hurug yang ada dalam bagan, daftar dan juga ikhtisar.
-Sebagai pemisah angka pada jam, menit dan detik yang menjelaskan waktu.
-Di daftar pustaka, letak tanda titik ini berada pada nama penulis dan judul tulisan yang
-berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
-Sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.
B. Koma (,)
Koma atau perhentian antara yang menunjukkan suara menaik di tengah-tengah tutur, biasanya
dilambangkan dengan tanda (,). Di samping untuk menyatakan perhentian antara (dalam
kalimat), koma juga dipakai untuk beberapa tujuan tertentu. Dalam hal-hal berikut dapat
dipergunakan tanda koma:
Tanda baca koma memiliki aturan yaitu sebagai berikut:
-Menjadi pemisah kaliat setara dengan kalimat setara setelahnya.
-Dipakai diantara unsur dalam perincian atau pembilangan
-Menjadi pemisah anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat mendahului induk
kalimatnya.
-Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang ada pada awal
kalimat. Dan juga didalamnya “oleh karena itu”, “jadi”, , “lagi pula, “meskipun begitu”,
“akan tetapi”, dan lain sebagainya.
-Menjadi kata pemisah seperti “o”, “ya”, “wah” “aduh” dan lain sebagainya dari kata
lain yang terdapat pada kalimat.
-Menjadi pemisah petikan langsung dari bagian lain dari kalimat
-Dipakai antara nama dan alamat; bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal dan nama
tempat dan wilayah atau negara yang ditulis secara urut.
-Dipakai untuk menjelaskan bagian nama yang dibalik susunannya dalam penulisan
daftar pustaka.
-Dipaka antara nama orang dan gelar akademik yang menempel untuk membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga serta marga.
-Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi
C. Titik Koma (;)
Fungsi titik koma sebenarnya terletak antara titik dan koma. Di satu pihak orang ingin
melanjutkan kalimatnya dengan bagian-bagian kalimat berikutnya, tetapi di pihak lain dirasakan
bahwa bagian kalimat tadi sudah dapat diakhiri dengan sebuah titik. Sebab itu titik-koma itu
dilambangkan dengan sebuah titik di atas sebuah koma (;). Titik-koma dipakai dalam hal-hal
berikut:
-Menjadi pemisah di bagian kalimat yang sejenis dan setara.
-Menjadi pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat
majemuk.
D. Titik Dua (:)
Pemakaian tanda titik dua pada suatu kalimat antara lain:
-Dipakai untuk setelah kata atau ungkatap yang membutuhkan pemerian.
-Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara surat dan ayat dalam kitab
suci, di antara juudl dan anak judul sebuah karangan, dan juga nama kota dan penerbit
buku acuan dalam karangan.
-Dipakai dalam teks drama setelah kata yang menggambarkan pelaku dalam percakapan.
-Dipakai diakhir pernyataan lengkap apabila diikuti rangkaian atau pemerian.
E. Tanda Kutip (“….”)
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang bersumber dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lainnya; mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat, dan juga mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai
arti khusus.
F. Tanda Tanya (?)
Pemakaian tanda tangan adalah diakhir suatu kalimat tanya dan dalam kurung untuk
menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.
G. Tanda Seru (!)
Pemakaiann tanda seru adalah pada akhir kalimat perintah, diakhir ungkapan atau pernyataan
yang memberi gambaran kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban maupun rasa emosi yang
kuat.
H. Tanda Hubung
Pemakaian tanda hubung dalam tulisan antara lain yakni:
-Dipakai untuk menjadi penghubung suku kata dasar atau kata yang memiliki himbuan
yang terpisah oleh pergantian baris.
-Dipakai untuk menyambungkan unsur kata ulang.
-Dipakai unutk menghubungkan hurud dari kata yang dieja satu-satu dan bagian tanggal
-Dipakai untuk merangkai satu kata dengan kata selanjutnya atau sebelumnya yang
diawali dengan huruf kapital, kata atau huruf dengan angka dan angka dengan
kata/huruf.
-Dipakai merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
I. Tanda Pisah (--)
Pemakain tanda pisah, antara lain yakni:
-Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di luar
bangun kalimat
-Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
menjadikan kalimat lebih jelas
-Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti “sampai dengan” atau “sampai ke”
J. Tanda Elipsis (….)
Pemakaian tanda elipsis yakni dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus dan untuk
memberikan petunjuk bahwa dalam suatu kalimat atau naskah terdapat bagian yang
dihilangkan.
K. Tanda Kurung ( ( ) )
Pemakaian tanda kurung yakni untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan; untuk
mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan integral pokok pembicaraan; untuk mengapit
angka atau huru yang merinci suatu urutan keterangan; dan juga mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
L. Tanda Kurung Siku ([ ])
Tanda ini biasanya digunakan untuk:
-Menerangkan sesuatu di luar jalannya teks, atau sisipan keterangan (interpolasi) yang
tidak ada hbunganya dengan teks
-Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan dalam
tanda kurung
M. Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada kalimat dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim dan juga sebagai pengganti kata atau dan tiap.
N. Huruf Kapital
-Huruf awal dari kata pertama dalam sebuah kalimat. Dapat juga dipergunakan pada hur
uf awal dari kata pertama dalam suatu baris sanjak, walaupun penyair-penyair dewasa
ini telah meninggalkan kebiasaan tersebut
-Huruf awal dari kata pertama dalam sebuah kalimat. Dapat juga dipergunakan pada
huruf awal dari kata pertama dalam suatu baris sanjak, walaupun penyair-penyair
dewasa ini telah meninggalkan kebiasaan tersebut
-Huruf kapital dipergunakan pula bagi judul-judul buku, pertunjukan, nama harian,
majalah, artikel dan sanjak. Dalam hal ini biasanya kata-kata yang penting saja
ditempatkan dalam huruf kapital, sedangkan kata-kata yang tidak penting tetap dalam
huruf kecil
- Huruf kapital dipergunakan juga pada kata-kata biasa yang mendapat arti istimewa,
terutama dalam personifikasi
Contoh dalam satu paragraph:
Ayah mencuci mobil; ibu bersiap-siap pergi ke pasar. Ayah berkata kepada ibu "Bu, tolong
belikan buah-buahan untuk menjamu tamu sore ini,…..ya." Ibu pun mengiyakan. Sesampainya di
pasar, ibu membelikan ayah buah-buahan : rambutan, pisang, dan anggur. Ibu menawar harga
anggur yang dirasa mahal sekali yaitu 30.000/kg. Saat tengah asyik menawar, tiba-tiba ibu
bertemu teman lamanya, kemudian menyapa “Hai!Sudah lama tidak bertemu, bagaimana
kabarmu?”.Setelah selesai berbelanja, ibu pulang menggunakan Ojol (Ojek Online)[Aplikasi
penyedia layanan transportasi yang sedang trend di Indonesia, seperti Grab, Gojek, dan Uber].
Ibu berbelanja di pasar dari jam 08.00 – 09.00.
2. Kalimat efektif memiliki konsep singkat, padat, dan jelas. Jelaskan konsep tersebut dan
berikan contohnya!
-Singkat : Syarat pertama dari adalah kalimat harus singkat. Dalam setiap kalimat, jangan
gunakan terlalu banyak kata. Hal tersebut bisa membuat pembaca bosan atau lelah untuk
melihatnya. Walaupun singkat, setiap kalimat tetap harus menjadi kalimat sempurna, yaitu
kalimat yang sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat. Gunakanlah unsur dan kata-
kata yang memang diperlukan.
Contoh:
Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak singkat)
Saya tidak suka buah apel dan duren. (Singkat)
Menghindari kesinoniman dalam kalimat
Contoh:
Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak singkat)
Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Singkat)
Menghindari penjamakan kata pada kata jamak
-Padat : Maksud dari padat adalah tidak ada pengulangan kata. Jadi, dalam setiap kalimat,
jangan sampai ada satu kata yang disebut lebih dari sekali. Mengulang kata sebanyak dua kali
atau lebih adalah hal sia-sia yang membuat kalimat jadi tidak efektif. Padat dapat juga diartikan
setiap pemilihan diksi mewakili tujuan dan maksud penulis sehingga langsung menuju pada ide
pokok
Contoh:
Pengumuman itu akan diumumkan kepada umum 2 minggu lagi. (Kurang Benar)
Pengumuman itu akan diumumkan kepada publik 2 minggu lagi. (Benar)
Diharapkan proposal beserta keseluruhan kelengkapannya dapat melengkapi persyaratan
administrasi proyek. (Kurang cermat)
Diharapkan proposal beserta seluruh kelengkapannya dapat memenuhi persyaratan administrasi
proyek. (Cermat)
-Jelas : Agar bisa membuat tulisan yang teratur dan terstruktur, Anda juga perlu memperhatikan
setiap kalimatnya. Setiap kalimat harus dibuat secara jelas, yaitu teratur dan terstruktur. Dalam
kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD dan
tidak menimbulkan multitafsir
Contoh:
Waktu dan tempat kami persilahkan! (Tidak jelas)
Bapak kepala sekolah, kami persilahkan maju ke mimbar! (Jelas)
Kota dimana dia lahir kini hancur karena gempa. (Tidak sesuai struktur)
Kota tempat dia lajir kini hancur karena gempa. (Sesuai struktur)
3. Jelaskan perbedaan alenia pembuka, alenia penghubung, dan alenia penutup. Berikan
contohnya!
Perbedaan alinea pembuka, penghubung, dan penutup terletak pada sifat dan tujuan alinea
Alenia pembuka : Tiap jenis karangan akan mempunyai alenia yang membuka atau
menghantarkan karangan itu, atau menhantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sifatnya
ialah menarik minat dan perhatian pembaca kepada apa yang akan segera diuraikan. Alenia ini
juga berfungsi mengantarkan pembaca untuk mengetahui sedikit gambaran besar yang terdapat
dari wacana tersebut. Dengan begitu pembaca akan lebih dimudahkan untuk memahami isi
dalam sebuah bacaan. Letak paragraf pembuka berada di awal suatu bacaan
Contoh : “Semua anak yang hidup di Sintesa sangat rajin menulis artikel. Anak Sintesa tahu
dengan munulis maka mereka dipaksa untuk membaca banyak karangan. Karena tulisan tidak
akan hadir bila tanpa membaca. Dengan begitu mereka akan banyak ilmu dan banyak
pengetahuan.”
Alinea penghubung : Alinea penghubung adalah semua alinea yang terdapat antara alinea
pembuka dan alinea penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat daam
alinea ini. Alenia penghubung berfungsi sebagai penghubung dari paragraf satu ke paragraf yang
lain.
Contoh : “Meskipun anak Sintesa rajin menulis, tapi mereka tidak lupa akan ibadah mereka
masing-masing. Sholat tepat waktu dengan berjamaah dan ibadah sunah yang lainya.”
Alenia penutup : Alenia penutup berfungsi sebagai penutup dari sebuah karangan. Biasanya
alenia ini diisi dengan kesimpulan atau ucapan-ucapan terimakasih, demikian, cukup itu saja dan
lain-lain. Letak sebuah alenia penutup ada di akhir sebuah bacaan. Alenia ini biasanya berbentuk
sebuah kesimpulan dari sebuah wacana yang telah dijelaskan. Biasanya juga sebuah rangkuman
singkat dan komentar-komentar. Tergantung karangan yang telah dijelaskan.
Contoh : “Semua hal itu tidak akan didapat oleh anak Sintesa jika dalam proses belajar mereka
malas-malasan. Oleh karena itu, para anak Sintesa harus lebih giat dan rajin lagi untuk
melakukan segala tugas yang diberikan dari guru mereka”
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam perkembangan alinea. Berikan contohnya!
1. Klimaks dan Anti Klimaks
a) Klimaks yaitu suatu gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasn bawahan yang
dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke
gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. Dengan kata lain gagasan-
gagasan bawahan yang disusun sedemikian hingga tiap gagasan yang berikut lebih tinggi
kepentingannya dari gagasan sebelumnya, atau perhatian penulis terhadap gagasan berikutnya
selalu menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan perhatiannya terhadap gagasan-gagasan
sebelumnya.
“PDKT yang awal mulanya dari cuman lirik-lirikkan, surat-suratan dikarenakan orang dulu
tidak banyak yang memiliki alat komunikasi, setelah berkembangnya zaman ditemukanlah alat
komunikasi oleh alexander graham bell, jadi orang melakukan PDKT melalui smsan dan
telponan, semakin lama zaman pun semakin maju dan alat komunikasipun semakin canggih
apalagi dizaman sekarang aplikasi2pun semakin banyak, PDKT pun semakin mudah dilakukan,
sudh tidak perlu lagi bersusah payah mencari info orang disuka, hanya sekedar mengetahui
namanya saya orang-orang bias mencari info lengkap tentang dia melalui handpon yang sudah
banyak apikasi tersebut, seperti ‘IG, WA, FB, LINE, DLL.”

b) Anti Klimaks yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi
kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah
hingga yang paling rendah.
“seperti kedisiplinan pada zaman dulu dengan zaman sekarang, orang-orang dulu seperti
Pendidikan pada masa orangtua kita masih kuat dan kental bedakan dengan zaman sekarang
yang norma kedisiplinan sudah mulai kendor, orang-orng sudah mulai tidak memperdulikan
kedisiplinan lagi.”
2. Sudut Pandang
Yang dimaksud sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu.
Sudut pandang tidak diartikan sebagai penglihatan atas sesuatu barang dari atas atau dari bawah,
tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu
“seorang pendaki melihat puncak gunung dari villa yang ditempati seakan gunung itu menjulang
menembus langit, seorang pendaki yang sudah berada dipuncak gunung melihat villa tersebut
seakan hanya rumah-rumahan semut.”
3. Perbandingan dan pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara di mana pengarang
menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek atau gagasan dengan bertolak
dari segi-segi tertentu.
“pemilihan presiden Jokowi dan Prabowo,
4. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan memberi sejumlah ketidaksamaaan dan perbedaan antara
dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi
dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi.
Atau dapat dikatakan secara lebih sederhana, perbandingan menunjukkan kesamaan antara
barang-barang dalam kelas yang sama, sebaliknya analogi menunjukkan kesamaan-kesamaan
antara dua barang atau hal yang berlainan kelasnya.
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal
dengan sesuatu yang[ dikenal baik dengan umum, untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal
umum.
“gotong royong disebuah desa mengikut sertakan semua golongan, baik itu dari golongan
ekonomi kebawah dan ekonomi keatas, gotong royong tersebut bisa menciptakan rasa saling
tolong menolong, dan keharmonisan dalam masyarakat setempat.”
5. Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya, atau generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-
ilustrasi yang kongkret sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Sebuah contoh sama sekali tidak
berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang,tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan
maksud penulis.
“sebuah jembatan penyebrangan yang difungsikan untuk mempermudah pejalan kaki
menyebrang jalan kadang disalah gunakan, ada yang kadang malah dibuat untuk mabuk-
mabukan atau berbuat mesum, dan tidak jarang juga seseorang melakukan buang air kecil diarea
jembatan penyebrangan tersebut hingga membuat area sekitar bau.”
6. Proses
Sebuah dasar lain yang dapat juga dipergunakan untuk menjaga agar perkembangan sebuah
alinea dapat disusun secara teratur adalah proses. proses merupakan suatu urutan dari tindakan-
tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan
dari sesuatu kejadian atau peristiwa.
Untuk menyusun sebuah proses, pertama-tama penulis harus mengetahui perincian-perincian
secara menyeluruh. Kedua, ia harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiaannya. Bila
tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu berlainan, maka penulis harus
memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis. Ketiga, sesudah mengadakan pembagian
sebagai seperti yang diuraikan tadi, ia harus mnjelaskan setiap tahap dalam detail yang cukup
tegas, sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose itu dengan jelas.
“hubungan LDR bisa langgeng dengan cara yang pertama. Saling percaya, kedua tetap saling
berkomunikasi, ketiga saling mengerti satu sama lai, dll.”
7. Sebab akibat
Perkembangan sebuah alenia dapat dinyatakan dengan mempergunakan sebab akibat sebagai
dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik akibat dijadikan gagasan utama,
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya. Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila
proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu
dapat dinamakan proses kausal atau proses sebab-akibat.
“rasa bosan yang dialami oleh salah satu pihak bisa membuat sebuah hubungan itu berakhir,
ayam geprek yang terlalu pedas bisa membuat seseorang mondar-mandir kekamar kecil.”
8. Umum-Khusus
Ada dua acara, yaitu umum-khusus dan khusus-umum, merupakan cara yang paling umum untuk
mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alinea secara teratur. Dalam hal yang pertama
gagasan utamanya ditempatkan pada awal alinea, serta pengkhususan atau perincian-
perinciannya terdapat dalam kalimat berikutnya. Sebaliknya dalam hal yang kedua mula-mula di
kemukakan perincian-perincian, kemudian pada akhir alinea generalisasinya. Jadi, yang satu
bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif. Sebuah variasi dalam kedua jenis alinea itu
adalah semacam penggabungan, yaitu pada awal alinea terdapat gagasan utamanya (jadi bersifat
umum-khusus) tetapi pada akhir alinea gagasan utama tadi diulang sekali lagi (jadi, bersifat
khusus-umum).
“kelalaian pengumpulann tugas oleh pelajar sejarang sering kalli kerap terjadi dikarenakan rasa
malas yang dimiliki ataupun keteledoran akan lupa atas adanya tugas rumah tersebut.”
9. Klasifikasi
Klasifiklasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan barang-barang yang dianggap
mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Sebab itu klasifikasi bekerja pada dua arah yang
berlawana, yaitu pertama, mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok, dan kedua,
memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Dengan demikian klasifikasi mempunyai
persamaan-persamaan tertentu baik dengan pertentangan dan perbandingan maupun dengan
umum-khusus dan khusus-umum.
“ dari Bahasa sunda, Bahasa jawa, Bahasa madura, Bahasa batak itu semua adalah Bahasa yang
diiliki oleh Indonesia.”
10. Definisi
Definisi dalam pembentukan sebuah alinea adalah usaha pengarang untuk memberikan
keterangan atau arti terhadap sebuah isitilah atau hal. Disini kita tidak menghadapi hanya satu
kalimat, tetapi suatu rangkaian kalimat yang membentuk sebuah alinea. Malahan kadang-kadang
untuk memberi pengetian yang bulat tentang pengertian itu, satu alinea dianggap belum cukup,
sehingga diperlukan rangkaian daripada alinea-alinea, dapat pula dalam bentuk sebuah buku.
“buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, yang mengartikan bawasannya sifat dan sikap seseorang
anak tidak jauh berbeda dari kedua orang tuanya.”
11. Perkembangan dan Kepaduan Antar Alinea
Semua yang telah diuraikan di atas bertolak dari alinea sebagai unit. Kesatuan-kesatuan yang kita
sebut alinea ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan suatu unsur yang kecil dalam sebuah unit
yang lebih besar, entah berupa bab maupun unit yang berupa sebuah karangan yang lengkap.
Karena alinea merupakan unit yang lebih kecil, maka harus dijaga agar hubungan antara alinea
yang satu dengan alinea yang lain, yang bersama-sam membentuk unit yang lebih besar itu,
terjalin dengan baik. Atau dengan kata lain harus terdapat perkembangan dan perpaduan yang bai
kantar alinea yang satu dengan alinea yang lain.
5. Bagaimana menetukan topic penulisan yang tepat agar hasil tulisan kita menjadi bagus?
Jika ada langkah-langkahnya tolong jelaskan!
Banyak hal yang bisa dijadikan topik dalam menulis karangan tulisan seperti pengalaman masa
lalu dan masa sekarang, keluarga, cita-cita, alam sekitar, persoalan kemasyarakatan, kebudayaan,
ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan lain sebagainnya. Semua pokok persoalan tersebut
mempergunakan salah satu bentuk tulisan, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, atau argumentasi.
Sebuah topik pertama-pertama harus menarik perhatian penulis sendiri, karena kan
memungkinkan penulis berusaha secara terus menerus mencari data-data atau sumber-sumber
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan terus didorong terus menerus
agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Dalam penelitian, topik harus diketahui
oleh penulis, berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah penulis akan berusaha mencari data atau sumber
melalui observasi, penelitian, wawancara, dan sebagainya, sehingga pengetahuannya mengenai
masalah itu bertambah dalam dan penulis sanggup menguraikan topik dengan sebaik-baiknya.
Sebaiknya topic yang dipilih tidak harus terkini, terbaru atau hal-hal yang kontroversial, karena
akan menimbullkan kesulitan pula pada seorang penulis untuk bertindak secara objektif.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memancing ide, antara lain :
-Peka dengan sekitar. Ide selalu berkeliaran di sekitar kita. Hanya saja kita yang kurang peka
untuk menangkapnya. Menurut Effendi dalam bukunya Writing Donuts (hlm. 91), "Ide itu harus
diburu, ditangkap, lalu dipenjara dalam halaman-halaman dengan cara menuliskannya."
-Perhatikan fenomena atau peristiwa yang sedang “happening”. Hal ini bisa dilakukan dengan
menonton tv, membaca media massa ataupun media sosial. Memunculkan sebuah ide kreatif dari
fenomena yang sedang dibicarakan orang-orang biasanya akan lebih cepat menimbulkan empati
pembaca.
-Berfikir kreatif dalam menemukan solusi masalah. Ide juga bisa datang dari masalah. Lihatlah
setiap masalah (baik itu cobaan, kendala ataupun tantangan hidup) dengan sisi yang berbeda.
Makanya kalimat "ambil hikmahnya" sering terdengar di telinga kita agar kita bisa memandang
masalah tidak hanya dari sisi buruknya. Ambil hikmahnya, Refleksikan ke dalam tulisan, dan
kemas sebaik mungkin.
-Memanfaatkan pengalaman. Pengalaman pribadi pun sangat bisa dijadikan ide atau topik untuk
sebuah tulisan. Jelas, hal ini memudahkan kita untuk menulis karena kita sendiri yang
mengalaminya. Bahkan biasanya, cerita yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi lebih
“ngena” di hati pembaca.
-Lakukan perjalanan. Cara ini sering digunakan banyak orang dan terbukti ampuh memberikan
inspirasi dalam menulis.
-Sering berkumpul, berdiskusi, dan bertukar fikiran. Saya pribadi menyebutnya ‘riset kecil-
kecilan’. Dengan melakukan hal ini, kita bisa melihat berbagai sudut pandang. Interaksi dengan
seseorang atau sekelompok orang terkadang mampu memicu ide yang mungkin tidak terfikirkan
oleh kita sebelumnya.
-Membaca buku. Sudah bukan rahasia lagi bahwa penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Menulis dan membaca adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai