Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA:ALIFIA WULAN P
NIM:043150964

UNIVERSITAS TERBUKA 2022

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-


Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan
pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan
dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

JAWABAN
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban
(QS. Al- Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2): 165 dengan teliti dan benar!

ًَُ ْ ‫وال ذي من َ ًٰ َ ش ْ ّ ٓوا اًَ ُد َكح بال ًّل ِه ّب ُح‬


ْ ‫ون ه ْم و ِ ن ال ًّل من د ً دا ي ِه‬ ًَِّ ًْ ً ‫و ي و ًَل ّحبًا ِلًّ ًًِّٰل ۙه ن ًْ رى ا ًًَِّل ذي َ نا‬
‫ اًَن ًّ ًَْ دا ُُ ذ خ ن َت ّي ُِس َم النَّا و ِمن‬Artinya: ًْ‫مي عا ّ ّ ًَن ال ًّل ًَ ًَوا َ ه ًٰ ُِ ه ّ لل ٰ ۙب ا ًَّن ال‬ًًْ ‫ج‬
ِ ‫ش اب َ َع ذ الًْ ِدي ُد‬
ْ ًَ ً ًَ
‫ ُق ّ و َة َ ي و َ نال ْ ر َع َ ذا ُ م ظل ْ ٓوا ِا ذ‬Dan di antara manusia mengambil dari selain Allah
sebagai tandingan, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dan jika
sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat
azab (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan Allah
dan sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Jawab: Hub artinya kecintaan atau kerinduan, Assyaddu adalah kata superlatif
syadiid (sangat). Hubban berarti mencintai (sangat)

c. Berdasarkan Q.S. Al-Baqarah ayat 165, iman identik dengan asyaddu hubban lillah.
Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid
(sangat). Adapun Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Asyaddu hubban berarti
sikap yang menunjukan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Dari ayat tersebut
konstruksi pengertian iman dengan assyaddu hubban bahwa iman adalah sikap
(attitude), yaitu kondisi mental yang menunjukan kecenderungan atau keinginan luar
biasa terhadap allah

d. َ ‫ِس ًَل ۡم م ُّ ن ا ۡل‬


ۖ ‫وا ه‬ۡ ‫ن ۡما ٰ ا ۡيًُبصُ رو ن ًًَّل َ ه َِن ب ا ُ ۡهم و ًَل اًَ ۡعي ب ًّل ا ي َ ُ هو ۡف َق ًَ َ ه َ ِن ب ا اِل ن ۡقل ُو ج ن‬
‫َ هن ًج َم ك ًَِ ث ۡي ً را ذ َ ر ۡ انًَا ل ً ول َ ۡقد‬
ًّ Artinya: ‫ككا‬ َ ۡ ‫ول ه ۡما الًَن‬
ًَ ‫ُٕٮ‬ ًٰۤ ًُ‫غ ف ًُل ۡو َ ن ۡ ٮ َك ُه ُم ضّ ُل ؕ ا‬
ِ ٰ ‫ا ُٕ ل‬
ًُ ًَ ًَ ً
ًٰۤ ‫ َع َل ام ب ّل م ۡ س ا ي ۡ َ ِن ب ُ عو َه ا ؕ ا‬Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam
‫ول‬
banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lengah.

e. Berdasarkan tafsiran Q.S. Al-A'raaf ayat 179 diketahui, bahwa rukun (struktur) iman
ada 3 aspek yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan
dengan pendirian yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika
pengertian ini diterima,maka istilah iman identik dengan kepribadian manusia
seutuhnya atau pendirian yang konsisten

f. Rukun (struktur) iman ada tiga aspek yaitu: kalbu, lisan, dan perbuatan. Itu bisa
diartikan bahwa orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan,
kemauan, dan keterampian

2. a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut! Jawab:
• Terjemahan Al-imran (3): 190-191 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orangorang yang berakal
(190). (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambal berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka (191).
• Penjelasan: Ayat ini menjelaskan bahwa Hakikat Manusia adalah makhluk yang memiliki
akal dan mampu menggunakannya untuk mengingat Allah, mengetahui keagungan-Nya,
kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya dan kekuasaan-Nya. Baik dengan melihat tanda-tanda
kekuasaan Allah melalui ayat kauniyah maupun ayat qouliyah.

b. Jawab:
• Terjemahan Q.S. Qaaf (50): 16 Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada
urat lehernya. • Penjelasan: Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang
dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya.
Dan sungguh, kami, yakni Allah dengan kuasa-Nya bersama ibu bapak yang dijadikannya
sebagai perantara telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya. Yakni Allah maha mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi
sekali pun. Ingatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatan manusia, yang satu duduk di
sebelah kanan, yaitu malaikat yang mencatat kebaikan dan yang lain di sebelah kiri, yaitu
malaikat yang mencatat kejahatan.

C .Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Jawab: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat?
Jawab: Secara terminologis masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. AlHujuraat: 13


dan QS. Az-Zukhruf: 32
Jawab: Asal-usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk
bersama dengan orang lain atau bersosialisasi dengan indivi yang lain, lalu
terbentuklah hubungan sosial yang melahirkan aturan atau norma.

c.Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
Jawab: Masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis, dengan landasan takwa kepada
Allah dan taat kepada ajarannya.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


Jawab: 1. Keadilan Menegakkan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah
yang harus ditegakkan oleh setiap individu sebagai pengejawantahan dari perjanjian
primordial dimana manusia mengakui Allah sebagai Tuhannya. Keadilan merupakan
sikap yang paling dekat dengan takwa. Karena itu setiap praktik
ketidakadilan merupakan suatu bentuk penyelewengan dari hakikat kemanusiaan
yang dikutuk keras oleh Al-Qur,an.
2. Supremasi hukum Menegakkan hukum yang adil merupakan amanah yang di
perintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak.
3. Egalitarianisme (persamaan) Egitaiarisme itu tidak mengenal sistem dinasti
geneologis. Artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas
dasar keturunan, ras, etnis, dll.
4. Pluralisme Pluralisme adalah sikap di mana kemajemukan merupakan sesuatu
yang harus diterima sebagai bagian dari realitas obyektif.
5. Pengawasan Sosial Pengawasan sosial ini menjadi penting terutama Ketika
kekuatan baik kekuatan uang mauun kekuatan kekuasaan cenderung menyeleweng
sehingga perwujudan masyarakat beradab dan sejahtera hanya slogan semata

Anda mungkin juga menyukai