Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
BandarLampung, 23 Desember 2021
1. a. Klasifikasikan kategori bisnis yang dijalankan Pak Irfan menurut UU No.20 Tahun 2008
Berikut klasifikasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 :
1. Usaha Mikro. Suatu usaha dapat dikatakan sebagai usaha mikro jika usaha terserbut memiliki kekayan
bersih (asset) paling tinggi 50 juta dan omset paling banyak 300 juta. Aset yang diperhitungkan tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Usaha Kecil, merupakan kelompok usaha dengan kekayaan bersih setidaknya 50 juta hingga 500 juta
serta memiliki nilai penjualan setidaknya 300 juta rupiah hingga 2,5 miliar. Sama halnya dengan usaha
mikro, asset yang diperhitungkan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3. Usaha Menengah, merupakan kelompok usaha dengan asset mulai dari 500 juta sampai dengan 10
miliar, serta penjualan 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar. Sama dengan kelompok usaha lainnya, asset
yang diperhitungkan tidak termasuk tanah dan bangunan.
Berdasarkan UU No 29 Tahun 2008 tersebut, kategori bisnis yang dijalankan Pak Irfan yaitu masuk ke dalam
kategori Usaha Menengah dengan hasil penjualan tahunan nya yang mencapai 1.800.000.000 (satu milyar
delapan ratus juta rupiah).
c. Buatlah formulasi 4 tahap dari rencana bisnis Pak Irfan berdasarkan uraian di atas
1. Tahap penemuan ide bisnis.
Pak Irfan telah menentukan ide bisnisnya dengan memilih membuka sebuah usaha jasa penginapan
(membuka sebuah resort) yang kemungkinan bisnis tersebut dapat memberikan peluang untuk
dilakukan dan menguntungkan.
2. Tahap perumusan konsep bisnis
Konsep bisnis adalah penjabaran suatu ide bisnis ke dalam dimensi-dimensi binis relevan. Contohnya,
Pak Irfan memiliki ide bisnis jasa penginapan, maka ia harus menjabarkan ide bisnis penginapan tersebut
ke dalam konsep bisnis yang jelas dengan menguraikan ide bisnis tersebut menjadi dimensi-dimensi
bisnis yang lebih detail. Seperti Pak Irfan yang telah berpikir untuk mengembangkan usahanya dengan
rencana menambah berbagai fasilias unuk pegunjung dengan beberapa pilihan, yaitu : menyediakan
kolam renang indoor, menyediakan resto prasmanan atau menyediakan arena outbound. Serta, dengan
menelaah berbagai aspek penunjang kelancaran operasionalnya seperti pembelian tanah dibelakang
resort, penggunaan teknologi serta dampak operasionalnya.
3. Tahap studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan dilakukan terhadap ide bisnis yang setelah dibuatkan konsep untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu bisnis yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis yaitu :
1. Studi kelayakan ekonomi (berdasarkan data-data keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan)
2. Studi kelayakan teknis (berdasarkan berbagai apek yang akan menunjang kelancaran proses
operasional perbisnisan terutama dibidang produksi)
4. Tahap penyusunan rencana bisnis
Dalam menyusun rencana bisnis, Pak Irfan sebagai pimpinan sekaligus sebagai ahli strategi usahanya
sebaiknya meletakkan bisnis yang dijalankan tersebut di dalam susunan portofolio bisnis yang
disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai olehnya dalam jangka panjang,
c. Langkah apa saja yang harus dikembangkan berkaitan dengan positioning dalam strategi pemasaran
menurut Hasan Ali ?
1. Menentukan produk/pasar yang relevan. Suatu produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih
dari satu keinginan atau kebutuhan.
2. Pendataan kebutuhan pelanggan. Untuk melakukan positioning dengan tepat, maka marketer perlu
mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat dipenuhi oleh semua produk.
3. Mengidentifikasi pesaing. Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer adalah
pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah
pesaing-pesaing tak langsung, yakni mereka yang tidak langsung muncul di pikiran bilamana seseorang
sedang berpikir mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.
4. Menentukan standar evaluasi. Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam
mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya seseorang akan mengevaluasi
berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar-
standar tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami
cara dan standar yang digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
5. Membuat perceptual map. Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing
(dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang ditempati pesaing
dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau
kelompok pemakai.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi. Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati.
Melalui analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan daerah-
daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap banyak pesaing.
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning. Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi
yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat
memastikan bahwa semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar
akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. Jantung dari strategi positioning
ini adalah kampanye promosi.
8. Memantau posisi. Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan
penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.
Kas 175.000.000
Surat Berharga 90.000.000
Piutang 350.000.000
Persediaan 185.000.000
Perlengkapan 75.000.000 +
875.000.000
Jadi, modal kerja berdasarkan konsep kuantitatif yang mengacu pada keseluruhan aktiva lancer nya yaitu: Rp.
875.000.000,-
4. Hal apa saja yang harus diperhitungkan perusahaan untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi pada
aspek produksi ?
Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banya krisiko yang perlu diantisipasi. Risiko-
risiko tersebut antara lain adalah mengenai :
1. Masalah pemasok
Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang
sudah mereka buat, misalnya komponen-komponen yang dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun
rusak.
2. Kerusakan kualitas
Risiko karena penarikan kembali barang-barang yang ditawarkan di pasar yang disebabkan oleh dua hal.
Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai, misalnya ada barang yang hilang dan
mutu produk yang rendah. Kedua, karena barang yang ditawarkan di pasar adalah produk-produk yang
tidak aman dikonsumsi.
3. Berkurangnya daya saing.
Risiko karena berkurangnya daya saing produk dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain
yang dibuat dengan teknologi yang sudah tertinggal.