Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ADE IRMA RILYANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042660067

Tanggal Lahir : 25 APRIL 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4443/PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS

Kode/Nama Program Studi : ILMU ADMINISTRASI BISNIS-S1

Kode/Nama UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS/23 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ADE IRMA RILYANI


NIM : 042660067
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4443/PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS
Fakultas : FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi : ILMU ADMINISTRASI BISNIS-S1
UPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
BandarLampung, 23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

ADE IRMA RILYANI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Klasifikasikan kategori bisnis yang dijalankan Pak Irfan menurut UU No.20 Tahun 2008
Berikut klasifikasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 :
1. Usaha Mikro. Suatu usaha dapat dikatakan sebagai usaha mikro jika usaha terserbut memiliki kekayan
bersih (asset) paling tinggi 50 juta dan omset paling banyak 300 juta. Aset yang diperhitungkan tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Usaha Kecil, merupakan kelompok usaha dengan kekayaan bersih setidaknya 50 juta hingga 500 juta
serta memiliki nilai penjualan setidaknya 300 juta rupiah hingga 2,5 miliar. Sama halnya dengan usaha
mikro, asset yang diperhitungkan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3. Usaha Menengah, merupakan kelompok usaha dengan asset mulai dari 500 juta sampai dengan 10
miliar, serta penjualan 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar. Sama dengan kelompok usaha lainnya, asset
yang diperhitungkan tidak termasuk tanah dan bangunan.
Berdasarkan UU No 29 Tahun 2008 tersebut, kategori bisnis yang dijalankan Pak Irfan yaitu masuk ke dalam
kategori Usaha Menengah dengan hasil penjualan tahunan nya yang mencapai 1.800.000.000 (satu milyar
delapan ratus juta rupiah).

b. Jelaskan kriteria dari kategori tersebut


1. Usaha Mikro : ( Aset )Maks. 50 Juta, (Omset) Maks. 300 Juta
2. Usaha Kecil: (Aset )> 50 Juta - 500 Juta, (Omset) > 300 Juta - 2,5 Miliar
3. Usaha Menengah : (Aset) > 500 Juta - 10 Miliar, (Omset) > 2,5 Miliar - 50 Miliar

c. Buatlah formulasi 4 tahap dari rencana bisnis Pak Irfan berdasarkan uraian di atas
1. Tahap penemuan ide bisnis.
Pak Irfan telah menentukan ide bisnisnya dengan memilih membuka sebuah usaha jasa penginapan
(membuka sebuah resort) yang kemungkinan bisnis tersebut dapat memberikan peluang untuk
dilakukan dan menguntungkan.
2. Tahap perumusan konsep bisnis
Konsep bisnis adalah penjabaran suatu ide bisnis ke dalam dimensi-dimensi binis relevan. Contohnya,
Pak Irfan memiliki ide bisnis jasa penginapan, maka ia harus menjabarkan ide bisnis penginapan tersebut
ke dalam konsep bisnis yang jelas dengan menguraikan ide bisnis tersebut menjadi dimensi-dimensi
bisnis yang lebih detail. Seperti Pak Irfan yang telah berpikir untuk mengembangkan usahanya dengan
rencana menambah berbagai fasilias unuk pegunjung dengan beberapa pilihan, yaitu : menyediakan
kolam renang indoor, menyediakan resto prasmanan atau menyediakan arena outbound. Serta, dengan
menelaah berbagai aspek penunjang kelancaran operasionalnya seperti pembelian tanah dibelakang
resort, penggunaan teknologi serta dampak operasionalnya.
3. Tahap studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan dilakukan terhadap ide bisnis yang setelah dibuatkan konsep untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu bisnis yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis yaitu :
1. Studi kelayakan ekonomi (berdasarkan data-data keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan)
2. Studi kelayakan teknis (berdasarkan berbagai apek yang akan menunjang kelancaran proses
operasional perbisnisan terutama dibidang produksi)
4. Tahap penyusunan rencana bisnis
Dalam menyusun rencana bisnis, Pak Irfan sebagai pimpinan sekaligus sebagai ahli strategi usahanya
sebaiknya meletakkan bisnis yang dijalankan tersebut di dalam susunan portofolio bisnis yang
disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai olehnya dalam jangka panjang,

2. a. Bagaimana menentukan target pasar dengan Growth Market Strategy ?


Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung
dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang
handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan
keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.

b. Mengapa analisis SWOT perlu dilakukan untuk mengetahui posisi pesaing ?


Karena, analisis SWOT adalah alat analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang
dihadapi atau mungkin akan dihidupi oleh organisasi/perusahaan. Fungsi dan tujuan dari analisis SWOT
adalah untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam
suatu perusahaan. Dengan mengetahui empat aspek tersebut, diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, membangun peluang-peluang di masa depan dan mengurangi ancaman dengan
mengetahui posisi pesaing.

c. Langkah apa saja yang harus dikembangkan berkaitan dengan positioning dalam strategi pemasaran
menurut Hasan Ali ?
1. Menentukan produk/pasar yang relevan. Suatu produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih
dari satu keinginan atau kebutuhan.
2. Pendataan kebutuhan pelanggan. Untuk melakukan positioning dengan tepat, maka marketer perlu
mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat dipenuhi oleh semua produk.
3. Mengidentifikasi pesaing. Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer adalah
pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah
pesaing-pesaing tak langsung, yakni mereka yang tidak langsung muncul di pikiran bilamana seseorang
sedang berpikir mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.
4. Menentukan standar evaluasi. Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam
mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya seseorang akan mengevaluasi
berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar-
standar tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami
cara dan standar yang digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
5. Membuat perceptual map. Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing
(dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang ditempati pesaing
dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau
kelompok pemakai.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi. Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati.
Melalui analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan daerah-
daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap banyak pesaing.
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning. Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi
yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat
memastikan bahwa semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar
akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. Jantung dari strategi positioning
ini adalah kampanye promosi.
8. Memantau posisi. Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan
penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.

3. Perhatikan Neraca PT Sukses di bawah ini


AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH
Kas 175.000.000 Utang Dagang 125.000.000
Surat berharga 90.000.000 Utang Wesel 85.000.000
Piutang 350.000.000 Utang Gaji 15.000.000
Persediaan Barang 185.000.000 Utang pajak 60.000.000
Perlengkapan 75.000.000
Utang Hipotek 400.000.000
Gedung 1.250.000.000
Akum. Peny. Gdg -575.000.000 Saham 1.100.000.000
Kendaraan 750.000.000 Laba ditahan 215.000.000
Akum.Peny. Kend -300.000.000
Total Aktiva 2.000.000.000 Total Pasiva 2.000.000.000
Diketahui :
Penjualan kredit dengan margin 20%
Depresiasi gedung 75.000.000
Depresiasi kendaraan 90.000.000
Hitunglah modal kerja berdasarkan konsep kuantitatif yang mengacu pada keseluruhan aktiva lancar !
Berdasarkan konsep kuantitatifnya menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti
kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan dari pada jumlah aktiva lancar dimana aktiva
lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam
waktu yang relatif pendek atau singkat.

Kas 175.000.000
Surat Berharga 90.000.000
Piutang 350.000.000
Persediaan 185.000.000
Perlengkapan 75.000.000 +
875.000.000
Jadi, modal kerja berdasarkan konsep kuantitatif yang mengacu pada keseluruhan aktiva lancer nya yaitu: Rp.
875.000.000,-

4. Hal apa saja yang harus diperhitungkan perusahaan untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi pada
aspek produksi ?
Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banya krisiko yang perlu diantisipasi. Risiko-
risiko tersebut antara lain adalah mengenai :
1. Masalah pemasok
Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang
sudah mereka buat, misalnya komponen-komponen yang dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun
rusak.
2. Kerusakan kualitas
Risiko karena penarikan kembali barang-barang yang ditawarkan di pasar yang disebabkan oleh dua hal.
Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai, misalnya ada barang yang hilang dan
mutu produk yang rendah. Kedua, karena barang yang ditawarkan di pasar adalah produk-produk yang
tidak aman dikonsumsi.
3. Berkurangnya daya saing.
Risiko karena berkurangnya daya saing produk dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain
yang dibuat dengan teknologi yang sudah tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai