Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : MICHEL ANEDSI UTAMA


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 03135985
Tanggal Lahir : 23/08/1999
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4131 / SISTEM HUKUM INDONESIA
Kode/Nama Program Studi : ILM KOMUNIKASI-S1
Kode/Nama UPBJJ : BENGKULU
Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU, 11 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MICHEL ANEDSU UTAMA


NIM : 031359858
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4131 / SISTEM HUKUM INDONESIA
Fakultas : ILMU KOMUNIKASI
Program Studi : ILMU KOMUNIKASI-S1
UPBJJ-UT : BENGKULU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Kaur, 11 juli 2021
Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
Michel Anedsu Utama
JAWABBAN
1. Pertnyaan :
1. Mengapa sistem hukum di Indonesia dikatakan memiliki karakter yang khas sesuai
dengan budaya Indonesia sendiri? Tanggapan anda harus berdasarkan pada pola-pola
sistem hukum yang ada.
2. Buktikan bahwa pola sistem hukum yang anda sebutkan pada No. 1 ada ditemukan dalam
sistem hukum di Indonesia.
Jawab :
1. Hukum Indonesia merupakan suatu sistem. Artinya hukum Indonesia bukanlah sekedar
kumpulan atau penjumlahan peraturan-peraturan yang masing-masing berdiri sendiri-
sendiri, melainkan makna keberadaan dari suatu peraturan hukum ialah karena
hubungannya yang sistematis dengan peraturan-peraturan hukum yang lain. Perlu
dipahami bahwa sebagai suatu sistem maka hukum Indonesia merupakan suatu tatanan,
merupakan suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur
yang saling berkaitan erat satu sama lain untuk mencapai tujuan. Masing-masing unsur
harus dilihat dalam kaitannya dengan unsur lainnya dan dengan keseluruhannya.
Sudikno Mertokusumo (1999:101) mengibaratkan sistem hukum Indonesia seperti
sebuah gambar mozaik, yaitu gambar yang dipotong menjadi bagian kecil-kecil untuk
kemudian dihubungkan lagi sehingga tampak utuh kembali gambar semula. Masing-
masing bagian tidak berdiri sendiri lepas hubungannya dengan yang lain, melainkan
saling kait mengait dengan bagian-bagian lainnya. Tiap bagian tidak mempunyai arti di
luar kesatuan.
2. Beberapa alasan lain yang dikemukakan oleh Satjipto Raharjo (1986:52) untuk
mempertanggungjawabkan bahwa hukum itu merupakan satu sistem adalah sebagai
berikut: suatu sistem hukum itu dapat disebut demikian karena ia bukan sekedar
merupakan kumpulan peraturan-peraturan belaka. Kaitan yang mempersatukannya,
sehingga tercipta pola kesatuan yang demikian adalah: masalah keabsahan. Peraturan-
peraturan itu diterima sebagai sah apabila dikeluarkan dari sumber atau sumber-sumber
yang sama, seperti peraturan hukum, yurisprudensi dan kebiasaan. Sumber-sumber yang
demikian itu dengan sendirinya melibatkan kelembagaan seperti pengadilan dan
pembuat undang-undang.

2. Pertanyaan:
Berikan analisa Anda, mengapa putusan MK yang bersifat final dan mengikat tidak selalu
dapat diimplementasikan secara konkret dan hanya mengambang?.
jawab :
Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan sebuah lembaga negara yang mempunyai
wewenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final. Namun
faktanya, kewenangan MK dengan putusannya yang bersifat final dan mengikat, tidak selalu
menjadikan putusan MK tersebut dapat diimplementasikan secara konkret (non executable) dan
hanya mengambang (floating execution). Contoh Putusan MK Nomor 34/PUU-XI/2013 yang
membatalkan Pasal 268 ayat (3) KUHAP. Putusan tersebut dianulir oleh MA melalui Surat
Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 07 Tahun 2014 tentang Pengajuan Permohonan
Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana.
Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa putusan MK mempunyai ketegasan hanya
pada tataran normatif saja. Putusan MK hanya tampak populis serta progresif di permukaan,
namun justru tidak jarang putusannya ‘gagal’ melimpahkan keadilan dan kepastian hukum
karena berhenti pada putusan normatif yang tidak sepenuhnya diimplementasikan secara
konsekuen oleh lembaga yang terkena adressat putusan. Hal ini terutama berkaitan erat dengan
putusan yang berada dalam ranah judicial review atau pengujian undang-undang. Sebaliknya,
implementasi putusan MK sangat tergantung pada cabang kekuasaan lain baik legislatif,
eksekutif maupun cabang kekuasaan kehakiman berupa MA. Keadaan tersebut tentu telah sangat
jelas menunjukkan bahwa keberadaan MK hingga saat ini belum mempunyai daya tawar yang
kuat sebagai satu-satunya lembaga tinggi negara yang mempunyai otoritas mengawal sekaligus
menafsirkan konstitusi. Terlebih keberadaan MK memang tidak mempunyai ranah dan
wewenang untuk ikut andil dalam proses implementasi putusannya sendiri. Tidak salah apabila
dikatakan bahwa MK merupakan cabang kekuasaan dalam struktur ketatanegaraan yang paling
lemah di antara cabang-cabang kekuasaan negara lainnya (the least dangerous power, with no
purse nor sword). Apabila keadaan tersebut terus dibiarkan, perkembangan dan kedudukan MK
dalam struktur ketatanegaraan di Indonesia hanya akan menjadi formalitas belaka, di samping
juga tingkat kepercayaan publik terhadap MK akan menurun. Pada gilirannya, MK kehilangan
marwah sebagai lembaga penafsir dan pengawal konstitusi sebagaimana original intent
dibentuknya MK. Konsekuensi logis dari hal tersebut, MK akan ditinggalkan oleh para pencari
keadilan.

3. Pertanyaan :
Anda diminta menganalisa, siapa yang bertanggungjawab atas hutang Tuan Ferari kepada Tuan
Dodol sebesar Rp. 400 jt, apabila :
1. Perkumpulan tersebut tidak sebagai perkumpulan berbadan hukum.
2. Perkumpulan tersebut sebagai perkumpulan yang berbadan hukum.
Masing-masing jawaban tersebut harus disertakan dengan argumentasi dan dasar
hukumnya
Jawab :
1. berdasarkan Cara mendirikan firma ( perusahaan non hukum ) ang berari perusahaan
perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dendan nama bersama (pasal 16
KUHD) maka hutang Tuan Ferari kepada tuan dodol menjadi tanggung jawab bersama
dikarenakan, cara mendirikan perusahaan Firma harus membuat, akta otentik dengan
melampirkan AD firma di hadapkan notaris (pasal 22 KUHD).
2. Sedangkan apabila perkummpulan tersebut sebagai perkumpulan berbadan hukum, maka
yang bertanggung jawab atas kasus tersebut adalah , perusahaan ini tergolong perusahaan
terbatas apabila dikaji berdasarkan ciri-cirinya. Sehingga kasusntersebut menjadi rumit
dengan tanggung jawab terbatas UU NO 1/1995 direksi bertanggung jawab sampai
dengan harta pribadi.
4.Pertanyaan :
1. .Jika diperhatikan, rumusan petitum primer dimaksud adalah tidak tepat. Mengapa
dikatakan bahwa rumusan tersebut tidak tepat? Berikan argumentasi anda.
2. Jika anda adalah penasihat hukumnya, maka buatlah rumusan petitum primer yang
seharusnya dari kasus tersebut.
3. Berikan argumentasi anda, mengapa perlu dicantumkan petitum subsider dalam sebuah
gugata
Jawab :
1. Dikarenakan sejak awal pendirian mereka berdua sudah menandatangani perikatan
perjanjian didepan notaris sehingga secara jelas perjanjian jual beli tersebut menjadi
tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai