Anda di halaman 1dari 2

ISIP4131

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Sistem Hukum Indonesia


ISIP4131

No. Soal Skor


1. Hukum Adat sebagai hukum yang berasal dari akar masyarakat Indonesia tidak pernah mengenal 25
kodifikasi, hukum adat lebih banyak dikenal sebagai hukum tidak tertulis yang dalam perilaku
hidup masyarakat Indonesia dikenal dengan konsep “gotong-royong‟.

Pertanyaan :
1. Silakan dianalisa bahwa konsep “gotong royong” membuktikan adanya perbedaan nilai
antara sistem hukum barat dengan sistem hukum adat.
2. Silakan dianalisa bahwa hukum adat yang tidak pernah mengenal kodifikasi juga memiliki
legitimasi dalam sistem hukum di Indonesia. Tanggapan anda harus disertai dengan dasar
hukumnya.

2. Dalam Pasal 18 Undang-undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan 20


Perundang-undangan diatur mengenai dasar penyusunan daftar Rancangan Undang-Undang
dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional).
UU No.15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan membolehkan DPR, Pemerintah, dan DPD mengajukan RUU di
luar daftar Prolegnas baik jangka panjang (lima tahunan) maupun tahunan dengan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 23 UU Perubahan Pembentukan Peraturan itu.
Namun sebelum berlakunya UU No. 15 Tahun 2019, ternyata dibolehkan pengajuan RUU selain
yang sudah ditentukan dalam daftar Prolegnas, yang disebut RUU Kumulatif Terbuka.
Hal ini ditemukan pada akhir masa jabatan anggota DPR periode 2014 – 2019 setidaknya ada 10
RUU yang disahkan. Dari sepuluh UU tersebut, tiga RUU tidak terencana, artinya tidak
dicantumkan dalam daftar Prolegnas.

Pertanyaan :
1. Silakan dianalisa RUU yang dapat dibahas melalui jalur kumulatif terbuka.
2. Kemukakan ketiga RUU tidak terencana yang masuk melalui RUU Kumulatif, yang
dimaksudkan dalam soal di atas.

3. Kasus : 25
Sebuah angkutan umum dikemudikan oleh Awan, memuat tiga penumpang. Seorang duduk
dimuka disamping sopir. Sedang dua penumpang lainnya duduk dibagian belakang. Mobil
tersebut melaju dijalan umum dari Kota Tebing Tinggi menuju ke Medan. Saat itu cuaca mendung
agak gelap, karena turun hujan. Keadaan jalan umum lurus dan licin karena basah. Didepan
kendaraan ini, berjalan sebuah becak dan sebuah sepeda yang dinaiki oleh Aren yang
membonceng Lupis.
Kemudian salah seorang penumpang angkutan umum tersebut memberi tanda kepada sopir,
bahwa ia akan turun. Mendengar permintaan penumpang ini, maka sopir segera mendahului
becak dan sepeda tersebut dan seketika menghentikan kendaraannya itu persis di depan sepeda
yang sedang berjalan tersebut, dengan maksud untuk menurunkan penumpangnya.
Begitu kendaraannya berhenti secara tiba-tiba, maka sopir tersebut mendengar suara mobilnya
ditabrak dari belakang oleh sepeda yang ditumpangi dua orang tadi. Setelah melihat kebelakang,
ia mengetahui, bahwa sepeda dan pengendaranya jatuh di jalan raya.
Tidak lama kemudian, dari arah berlawanan dari Medan ke Tebing Tinggi melaju kendaraan truk
box dengan kencangnya dan tak terduga lalu menggilas sepeda bersama dua orang
pengendaranya yang sedang jatuh dijalan raya karena membentur kendaraan Pick Up dari
belakang tadi. Karena tergilas truk box, maka kedua pengendara sepeda menderita luka parah
dan setelah di Rumah Sakit, lalu meninggal dunia.

1 dari 2
ISIP4131

Pertanyaan :
1. Silakan dianalisis faktor yang paling dominan dan berpengaruh dengan timbulnya akibat
dalam kasus tersebut dengan menggunakan :
a. Teori Indvidualisir (Birkmeyer)
b. Teori Adequat Subjektif (Von Kries)
2. Teori pertama mengenai ajaran Kausalitas adalah Teori Conditio Sine Qua Non, namun teori
tersebut dikatakan memiliki kelemahan mendasar. Silakan dianalisis kelemahan teori tersebut
dikaitkan dengan kasus tersebut.

4. Kasus : 30
Ibu Bunga beralamat di jalan Ampang No. 88, Kota Padang memiliki seorang anak bernama
KORAN (16 tahun) pelajar kelas X. KORAN menyimpan rasa sakit hati kepada KOMIK, seorang
pelajar (15 tahun) , maka pada hari Sabtu 3 Juli 2021 sekitar pukul 14.30 WIB, KORAN mengajak
temannya bernama AMAN mendatangi rumah KOMIK di jalan Ampalu, Kota Medan. Pada saat
itu, KOMIK sedang sendirian dan suasana rumahnya juga sepi, maka ini merupakan kesempatan
baik bagi KORAN dan AMAN melakukan pemukulan terhadap KOMIK dengan menggunakan
balok kayu. Sebelum meninggalkan KOMIK yang tidak berdaya, KORAN mengambil 1 buah
laptop merk Acer dan 1 buah handphone merk Samsung milik KOMIK, yang kemudian dijualnya
dan hasilnya dipakai berfoya-foya bersama dengan AMAN.
KOMIK dengan diantar oleh orangtuanya melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Sunggal.
Lalu dilakukan penangkapan dan penahanan terhadap diri KORAN dan AMAN. Mereka
ditempatkan dalam rumah tahanan bersama-sama dengan PADI 20 tahun (terkait kasus asusila)
dan LALANG 23 tahun (terkait kasus narkotika). Atas diri KOMIK dilakukan visum, hasil visum et
repertum menyatakan bahwa KOMIK mengalami geger otak ringan dan mendapatkan 6 jahitan
pada bibirnya.

Pertanyaan :
Dalam kasus di atas, silakan dianalisis
1. alat bukti dan barang bukti yang dapat digunakan untuk membuktikan kesalahan KORAN
dan AMAN!
2. Kekuatan pembuktian keterangan saksi untuk membuktikan kesalahan KORAN dan AMAN.
Jawaban anda dikaitkan dengan ketentuan Pasal 183 KUHAP dan Pasal 185 KUHAP

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai