Anda di halaman 1dari 15

BAGAIMANA MENERAPKAN HUKUM NORMA DI PERUMAHAN TAMAN

EMBONG ANYAR II DUSUN JETIS DESA MULYOAGUNG KECMATAN DAU


KABUPATEN MALANG AGAR TERCIPTA KONDISI LINGKUNGAN YANG
KONDUSIF

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN

Disusun Oleh:

Naufal Irsyaad (16230069)

HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN 2017

1
LATAR BELAKANG

Perumahan yang kami tempati bhernama Perumahan Embong Anyar II, artinya
perumahan yang didirikan setelah perumahan taman Embong Nyar I yang berlokasi di dusun
jetis Kelurahan mulyoagung kecamatan dau kabupaten malang. Didirikan pada tahun 1995 denga
bangunan rumah sekitar 40 rumah.

Singkat cerita yang berlalu yaitu kurang lebih 22 tahun sekarang jumlah rumah
sudah melebihi 200 rumah. Sehingga bisa dikatakan terjadi perubahan kondisi yang sangat besar,
awalnya dulu orang yang punya mobil bisa dikatakan sedikit. Sekarang jadi banyak dulu di
perumahan ini type rumahnya kecil, hanya type 27 dan 36.

Sekarang perumahan embong anyar berkembang dengan pesat. Dulu rumah type kecil
sekarang hampir 30 persen rumah-rumah kecil tersebut berenovasi dengan bagus dan tanahnya
pun dibangun sekalian. Perlu dketahui perumahan embong anyar II maju pesat dikarenakan ada
perguruan tinggi universitas muhammadiah malang (kampus III) yang kurang lebih jaraknya
hanya 1 kilometer. Singkat cerita rumah-rumah kecil dulu tak punya garasi sekarang dirubah
menjadi besar dan punya garasi, tapi tidak sedikit yang belum punya garasi

Permasalahan muncul takkala ada warga yang punya mobil tapi tidak mempunyai garasi,
sehingga mobil itu diparkir di pinggir jalan dan orang yang mempunyai garasi mempunyai mobil
lebih dari satu. Sehingga sebagaian mobilnya diparkir di pinggir jalan. Perlu diketahui bahwa
jalan di pemukiman kami hanya kurang lebih 4 meter, 3 meter dipakai jalan 1 meter dipakai
selokan kiri dan kanan, sehingga yang tidak mempunyai garasi dan mobilnya lebih dari satu
maka mobilnya diparkir di jalan umum. Sehingga mengganggu lalu lintas dan bisa menyebabkan
macet atau dengan kata lain permasalahan pertama di perumahan taman embong anyar II adalah
mobil-mobil yang parkir di bahu jalan, sehingga menyebabkan macet.

Disamping masalah diatas ada masalah kedua yang dihadapi perumahan embong
anyar II yaitu banyaknya rumah disewakan atau dikontrakkan untuk mahasiswa dan mahasiswi.
Permasalahannya adalah pergaulan bebas dikalangan anak muda. Perlu diketahui di perumahan
ini terdiri dari satu RW membawahi 3 RT yaitu Rw 04, RT 01,02,03. Ada di sebagaian RT sebut

2
saja RT 01 RT 02. Keadaannya sangat besar sehingga tidak jarang banyak kontrakkan
mahasiswa yang memasukkan mahasiswi dan sebaliknya kontrakkan mahasiswai memasukkan
mahasiswa, sehingga terjadi yan disebut melanggar norma hukum yaitu mengganggu ketertiban
umum melalui pergaulan bebas mereka.

Dengan uraian diatas, terdapat dua permasalahan yang dihadapi warga perumahan taman
embing anyar II.

1. Parkir mobil-mobil di bahu jalan yang menyebabkan terganggunya kelancaran lalu lintas.
2. Pergaulan bebas anak-anak kuliah.

Berikut wawancara saya dengan Pak Djernih Purnomo sebagai ketua RT 03 RW 04


perumahan embong anyar II.

Pewawancara : menurut bapak apa masalah pokok yang dihadapi warga


perumahan embong anyar 2

Narasumber :permasalahan pokok ada 2 yaitu parkir mobil sembarangan dan


pergaulan bebas warga kontrakkan

Pewawancara :bisa lebih spesifik permasalahannya pak

Narasumber :yaitu tadi banyaknya mobil yang parkir sembarangan sedantg


jalan di perumahan kita sempit, sehingga mengganggu kelancaran
lalu lintas. Dan yang ke dua pergaulan bebas mahasiswa,
mahasiswi sangat mengganggu kenyamanan warga, dan hukuman
bagi mereka adalah dikeluarkan dari pemukiman, kalau dahulu
didenda 50 sak semen

Pewawancara :terimakasih pak atas waktunya untuk wawancara

Narasumber :sama-sama

3
KAJIAN PUSTAKA

Ketertiban umum memiliki makna luas dan bisa dianggap mengandung arti mendua
(ambiguity). Dalam praktik telah timbul berbagai penafsiran tentang arti dan makna ketertiban
umum antara lain Penafsiran Sempit yaitu dengan demikian yang dimaksud dengan
pelanggar/bertentangan dengan ketertiban umum hanya terbatas pada pelanggaran terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan saja oleh karena itu, putusan arbitrase yang
bertentangan/melanggar ketertiban umum, ialah putusan yang melanggar/bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan Indonesia.

Sedangkan Penafsiran Luas adalah Penafsiran luas tidak membatasi lingkup dan makna
ketertiban umum pada ketentuan hukum positif saja, Tetapi meliputi segala nilai-nilai dan
prinsip-prinsip hukum yang hidup dan tumbuh dalam kesadaran masyarakat, Termasuk ke
dalamnya nilai-nilai kepatutan dan prinsip keadilan umum (general justice principle), Oleh
karena itu, putusan arbitrase asing yang melanggar/bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang hidup dalam kesadaran dan pergaulan lalu lintas masyarakat atau yang melanggar
kepatutan dan keadilan, tidak dapat dilaksanakan di Indonesia.

Berpedoman kepada Buku Kedua Bab V KUHP (Pasal 154 Pasal 181) bahwa Dalam
Buku Kedua Bab V KUHP yang terdiri dari Pasal 154 Pasal 1814 diatur berbagai bentuk
tindakan kejahatan terhadap ketertiban umum, Namun, tanpa mengurangi berbagai bentuk
kejahatan terhadap ketertiban umum yang diatur dalam Buku Kedua Bab V KUHP tersebut,
tidak seluruhnya bahkan kurang relevan diterapkan dalam domain hukum perdagangan. Dari
uraian di atas, oleh karena UU No. 30/1999 sendiri tidak memberi definisi maupun tidak
mendeskripsikan apa saja yang termasuk ketertiban umum, mengakibatkan penerapannya dalam
konkrit sering menimbulkan permasalahan.1

1
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4e3e380e0157a/apa-definisi-ketertibanumum (20Desemberl2017,
08:20PM)

4
Dalam Pengertian Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan
kepentingan antara individu-individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa
(civil law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum privat atau
hukum perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (common law) tidak dikenal pembagian semacam
ini.2 Ketentuan mengenai hukum perdata ini diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata) atau lebih dikenal dengan BW (Burgelijke Wetboek). Sistematika Hukum
Perdata menurut BW terdiri atas 4 buku: BUKU I : Tentang Orang (van personen), yaitu memuat
hukum tentang diri seseorang dan hukum keluarga. BUKU II : Tentang Benda (van zaken), yaitu
memuat hukum kebendaan serta hukum waris. BUKU III : Tentang perikatan (van
verbintenissen), yaitu memuat hukum kekayaan yang mengenai hak-hak dan kewajiban-
kewajiban yang berlaku terhadap orang-orang atau pihak-pihak tertentu. BUKU IV: Tentang
pembuktian dan daluarsa (van bewijs en verjaring), yaitu memuat ketentuan alat-alat bukti dan
akibat lewat waktu terhadap hubungan-hubungan hukum. Hukum perdata merupakan hukum
yang meliputi semua hukum Privat materil, yaitu segala hukum pokok yang mengatur
kepentingan-kepentingan perseorangan.3 HPI adalah Keseluruhan peraturan dan keputusan
hukum yang menunjukkan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang merupakan
hukum, jika hubungan-hukum dan peristiwa-peristiwa antara warga (warga) negara pada satu
waktu tertentu memperlihatkan titik-titik pertalian dengan stelsel-stesel dan kaidah-kaidah
hukum dari dua atau lebih negara, yang berbeda dalam lingkungan- kuasa-tempat, (-pribadi), dan
-soalsoal.4

1. Konsep Ketertiban Umum (Public Order).

Pemikiran tentang ketertiban umum (public order) dalam HPI pada dasarnya bertitik
tolak dari anggapan dasar bahwa sebuah pengadilan adalah bagian dari struktur kenegaraan
yang berdaulat dan karena itu pengadilan berwenang untuk memberlakukan hukumnya sendiri
dalam perkara-perkarayang diajukan kepadanya. Masalahnya, apakah dalam perkara-perkara
yang mengandung unsur asing, sejalan dengan kaidah di dalam sistem HPI-nya, pengadilan ini
harus selalu memberlakukan hukum asing yang seharusnya menjadi lex causae di dalam wilayah

2
http://yanhasiholan.wordpress.com /2012/05/08/ hukum-perdata-di-indonesia/ (20Desemberl2017, 08:20PM)
3
http://wonkdermayu.wordpress.com/ kuliah-hukum /hukum -perdata/ ( 20 desember 2017,08:20)
4
Gautama, Sudargo, 2008. Hukum Perdata Internasional Indonesia, Jilid I, Buku ke- 1, Bandung: Penerbit Alumni.
(hal.81)

5
yurisdiksinya? Jawabannya adalah tidak selalu harus demikian, akan berhadapan dengan hal-hal
yang dapat menjadi dasar untuk mengesampingkan pemberlakuan hukum asing di wilayah lex
fori. Salah satu alasan untuk itu adalah ketertiban umum. Prinsip yang digunakan untuk
menetapkan hal itu adalah yang masih menjadi persoalan dalam penegakan prinsip di atas adalah
sejauh mana orang dapat menggunakan dasar demi ketertiban umum itu untuk
mengesampingkan kaidah-kaidah hukum asing yang seharusnya berlaku, atau apa ukuran-ukuran
yang dapat digunakan sebagai landasan pemberlakuan asas ketertiban umum ini.5

Mengenai apa yang merupakan ketertiban umum sangat sukar dikemukakan suatu
perumusan Eropa Kontinental, konsep ketertiban umum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa:Semua kaidah hukum setempat yang dibuat untuk melindungi kesejahteraan umum
(public welfare) harus didahulukan dari ketentuan-ketentuan hukum asing yang isinya dianggap
bertentangan dengan kaidah hukum tersebut

Kollewijn, yang menjadikan soal ketertiban umum ini pokok dissertasinya, berpendapat
bahwa kita dapat secara a priori menentukan apakah yang termasuk ketertiban umum itu. Ahli-
ahli dan teori tidak dapat menemukan kriteriumnya; hanya sang hakim saja yang dalam kasus
dan perkara yang tertentu dapat menentukan apa yang bertentangan dengan kepentingan umum
atau ketertiban hukum. Hal disebabkan karena faktor-faktor waktu dan tempat, filsafah
kenegaraan yang dianut oleh masyarakat hukum yang bersangkutan, sistem perekonomian dan
pola kebudayaan dan politiknya, semuanya mempengaruhi pendapat mengenai ketertiban umum.
Sebab itu apa yang merupakan ketertiban umum dalam masa penjajahan, berbeda dengan
ketertiban umum dalam alam kemerdekaan; dan pengertian ketertiban semasa Orde Lama
berbeda pula dengan pengertiannya dalam masa Orde Pembangunan sekarang ini. Kagel, mit
dem Ausdruck order public (English public policy) bezeichnet man den unantastbaren Teil
der eigenen Rechtsordnung.10 Kegel, berpendapat bahwa konsep ketertiban umum pada
dasarnya berkenaan dengan bagian yang tidak dapat disentuh dari sistem hukum setempat.
Karena itu, hukum asing (yang seharusnya berlaku) dapatdikesampingkan jika dianggap
bertentangan dengan the untouchable part dari lex fori itu.6

5
Hardjowahono Bayu, 2006, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional Buku Kesatu, (hal. 122).
6
Hardjowahono Bayu, 2006, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional Buku Kesatu, (hal. 123)

6
Memang metode yang dipergunakan oleh pelaksana dan pembentuk hukum dalam sistim
Common Law sejak semula merupakan metode yang induktif dan pragmatis. Karena segala
kasus-kasus dan soal yang berhubungan dengan peristiwa hukum yang bersangkutan selalu
diperhatikan secara konkrit dan khusus7.12 Secara tradisional, doktrin-doktrin HPI membedakan
dua fungsi lembaga Ketertiban Umum, yaitu:

a. Fungsi Positif

Yaitu menjamin agar aturan-aturan tertentu dari lex fori tetap diberlakukan (tidak
dikesampingkan) sebagai akibat dari pemberlakuan hukum asing yang ditunjuk oleh
kaidah HPI atau melalui proses pendekatan HPI, terlepas dari persoalan hukum mana
yang seharusnya berlaku, atau apa pun isi kaidah/aturan lex fori yang bersangkutan.

b. Fungsi Negatif

Yaitu untuk menghindarkan pemberlakuan kaidah-kaidah hukum asing jika


pemberlakuan itu akan menyebabkan pelanggaran terhadap konsepkonsep dasar lex fori.

2. Hubungan Antara Ketertiban Umum Dan Hak-Hak Yang Telah Diperoleh.


Persoalan hak-hak yang telah diperoleh mempunyai hubungan erat dengan masalah
ketertiban umum. Menurut pandangan berbagai sarjana hukum, tujuan daripada hak-hak
yang diperoleh ini justru adalah sebaliknya daripada tujuan ketertiban umum dalam HPI.
Telah kita saksikan bahwa ketertiban umum internasional merupakan dasar kuat untuk
melakukanhukum perdata nasional sang hakim, padahal menurut kaidah-kaidah HPI sang
hakim sendiri, kaidah-kaidah hukum perdata asing yang harus dipergunakan.8
a. Asas ketertiban umum
Hukum asing yang seharusnya berlaku tidak diberlakukan. Hukum yang asing
dikesampingkan, demi kedilan rakyat lex fori. Penggunaan yang terlalu sering
akan menyebabkan pergaulan internasional menjadi terhambat (karena
pengagung-agungan hukum sendiri). Asas ketertiban umum menyangkut banyak
hal; tidak hanya menyangkut soal milik dan status. Asas ketertiban umum bertitik

7
Hartono, Sunaryati, 1995, Pokok-Pokok Hukum Perdata Internasional, Cet. 4, (hal. 118)
8
Gautama, Sudargo, 1998, Hukum Perdata Internasional Indonesia, buku kelima, jilid kedua (bagian keempat),
(hal. 267-268).

7
tolak pada faham, bahwa kepentingan nasional harus didahulukan, berdasarkan
kedaulatan Negara. Diadakan demi kepastian hukum dalam masyarakat sendiri.
Ketertiban umum sama sekali menyampingkan kwalifikasi. Orang lebih condong
perlakukan asas ketertiban umum, jika soalnya menyangkut kepentingan sendiri.
Ketertiban umum sering merupakan penyampingan dari hak-hak yang diperoleh.
b. Azas Hak-Hak Yang Diperoleh
Hukum sendiri yang seharusnya berlaku dikesampingkan karena adanya hak-hak
yang diperoleh, berdasarkan sistem hukum asing. Hukum sendiri
dikesampingkan, demi rasa keadilan pada pihak yang bersangkutan. Penggunaan
secara resiproritas akan melancarkan pergaulan internasional tetapi penggunaan
tanpa batas akan melemahkan kekuatan hukum nasional. Asas hak-hak yang
diperoleh menyangkut soal milik dan status, yang me nyebabkan serangkaian hak,
seperti kewarga negaraan, perkawinan, kedudukan sebagai anak yang sah, dan
sebagainya. Mengakui, bahwa kita tidak dapat menutup mata terhadap kepenti
ngan dunia internasional (orang asing); tidak hanya demi keadilan, tetapi juga
kepentingan nasional kita sendiri (supaya tidak di pencilkan oleh dunia
internasional).

Di akui demi kepastian hukum, baik bagi pihak yang bersangkutan, maupun bagi
masyarakat dunia internasional. Hak-hak yang diperoleh justru memperhatikan perbedaan
kualifikasi dalam sistem hukum yang berbeda. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai soal
kwalifikasi dan interprestasi belaka (Ehrenzweig). Orang lebih condong mempertahankannya,
apabila soalnya menyangkut kepentingan sendiri. Hak-hak yang diperoleh dapat di terobos oleh
azas ketertiban umum.9

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5188);

9
Hartono, Sunaryati, 1995, Pokok-Pokok Hukum Perdata Internasional, Cet. 4, (hal. 120-121).

8
PERATURAN DAERAH TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN LINGKUNGAN.

1. Tempat Umum adalah setiap tempat/fasilitas yang dipergunakan oleh masyarakat luas.
2. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala
bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yangdiperuntukkan bagi
lalu lintas umum.
3. Tertib Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Tertib Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Tertib Utilitas Umum adalah faedahuntuk orang banyak yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
6. Tertib Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
7. Tanggung Jawab Sosial adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya dan
berkenaan dengan masyarakat.
8. Pasal 3
Penyelenggaraan ketertiban umum, kenyamanan dan keamanan lingkungansebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, meliputi :
a) tertib prasarana, sarana dan utilitas umum;
b) tertib sosial; dan
c) tertib peran serta masyarakat.
9. Pasal 4
Tanpa izin Pejabatyang berwenang, setiap orang atau badan dilarang :
a) menutup jalan;
b) menutup saluran drainase;
c) membuat atau memasang portal;
d) membuat atau memasang tanggul jalan;
e) membuat atau memasang pintu penutup jalan;

9
f) membongkar jalan, trotoar dan memasang jalur pemisah,rambu-rambu lalu lintas,
pulau-pulau jalan dan sejenisnya;
g) menggunakan bahu jalan (trotoar) tidak sesuai dengan fungsinya;
h) melakukan perbuatan -perbuatan yang dapat berakibat merusak sebagian atau
seluruh badan jalan dan membahayakan lalu lintas;
i) menggunakan halte yang tidak sesuai fungsinya;
j) berjualan di tempat yang tidak diperbolehkan;
k) mencoret, menempel di tembok , tiang listrik , tiang telepon dan tempat-tempat
fasilitas umum lainnya; dan
l) menempatkan benda dan/atau barang bekaspada tepi-tepi jalan raya dan jalan-
jalan lingkungan permukiman.10
Tercantum dalam Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun 2009 pasal satu nomor 15, Parkir adalah
keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan
pengemudinya. Masih dalam undang-undang yang sama, tercantum pada bagian kedua paragraph
7 pasal 120 bahwa Parkir kendaraan di jalan dilakukan secara sejajar atau membentuk sudut
menurut arah lalu lintas. Untuk keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna jalan, parkir di
tengah jalan dan parkir di rambu sebagai tanda dilarang parkir adalah hal terlarang. Tidak hanya
itu, ada 10 area terlarang untuk parkir mobil yang wajib Anda ketahui, yaitu:

1. 1.Tikungan, bahu bukit atau sebuah jembatan.


2. Di tempat pejalan kaki atau trek sepeda.
3. Dekat lampu lalu lintas atau penyebrangan pejalan kaki.
4. Di jalan utama atau di jalan dengan lalu lintas yang melaju cepat.
5. Berhadapan atau dekat dengan kendaraan berhenti lainnya di seberang jalan sehingga
mempersempit ruang jalan.
6. Dalam 6 meter (20 kaki) dari suatu persimpangan, atau dalam 9 meter (30 kaki) dari
suatu pemberhentian bus, kecuali jika keadaan rusak. Lalu jangan berhenti atau parkir 3
meter (10 kaki) di sisi lain hidran pemadam api atau yang dapat mengganggu akses
kendaraan pemadam ke hidran.
7. Menghadap bagian depan mobil ke arah lalu lintas yang berlawanan.
8. Sepanjang jalan yang licin.
9. Di jalan layang, terowongan, atau di sisi jalan yang menuju jalan layang atau terowongan.
10. Di atas pinggiran rumput atau bahu jalan.

Peraturan Parkir Pada bagian kedua di UU No.22 Tahun 2009 pasal 121, tertulis mengenai parkir
yang diperbolehkan dalam kondisi darurat. Pada pasal ini disebutkan bahwa seluruh kendaraan

10
perda nomor 2 tahun 2012 tentang ketertiban umum dan lingkungan

10
bermotor yang harus parkir akibat kondisi darurat, maka pengemudi wajib memasang segitiga
pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain. Sudah Jelas bukan aturannya?
Mari bersama-sama mengikuti aturan yang berlaku, bukan karena takut denda namun karena
kesadaran akan keselamatan bersama. Peraturan Parkir Pada bagian kedua di UU No.22 Tahun
2009 pasal 121, tertulis mengenai parkir yang diperbolehkan dalam kondisi darurat. Pada pasal
ini disebutkan bahwa seluruh kendaraan bermotor yang harus parkir akibat kondisi darurat, maka
pengemudi wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat
lain. Sudah Jelas bukan aturannya? Mari bersama-sama mengikuti aturan yang berlaku, bukan
karena takut denda namun karena kesadaran akan keselamatan bersama,11

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Namun bila ia berbuat semaunya hingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan, Anda dapat
menggugatnya secara perdata untuk meminta ganti kerugian atas dasar perbuatan melawan
hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPer, yang berbunyi:

Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian
tersebut.

Di bab 4 KUHP dan UU RI Tahun 1945 dijelaskan juga Hak Dan Kewajiban Antara Para
Pemilik Pekarangan Yang Bertetangga terdapat di pasal 671 yang berisikan: Jalan setapak,
lorong atau jalan besar milik bersama dan beberapa tetangga, yang digunakan untuk jalan
keluar bersama, tidak boleh dipindahkan, dirusak atau dipakai untuk keperluan lain dari tujuan
yang telah ditetapkan, kecuali dengan izin semua yang berkepentingan. 12 Pasal 27 ayat (1)
Undang-Undang dasar RI Tahun 1945 ditegaskan bahwa segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya.13

11
ttps://www.nissan.co.id/artikel/artikel-umum/wajib-tahu-area-dilarang-parkir.html (20 desember 2017 ,09:05)
12
KUHP (20 Desember 2017,09:09)
13
Undang-undang dasar RI tahun 1945

11
\

METODE PENELITIAN

Perumahan taman embong anyar 2 luas tanahnya tidak begitu luas, sehingga area mana
saja yang dianggap bermasalah bisa di data lewat jurnal jalan yang bermasalah dari utara ke
selatan ataupun dari selatan ke utara juga dari barat ke timur ataupun timur ke barat. Jumlah jalan
dari utara ke selatan dan sebaliknya jumlahnya empat jalan, sedang jalan yang dari timur ke barat
atau barat ke timur jumlahnya lima jalan.

Nama warga yang mobilnya di taruh di luar karena tidak punya garasi atau yang
mobilnya lebih dari satu adalah:

1. di jalur pertama jalan yang utara ke selatan atau sebalinyna dari selatan ke utara antara
lain:
a. bapak sasmito, mobilnya 3 buah
b. dr medi, mobilnya 3 buah
c. pak zainuri, mobilnya 2 buah
d. pak budi, mobilnya 2 buah
e. pak rizal, mobilnya 2 buah
f. pak ramedhan, tidak punya garasi
g. pak iwan, tidak punya garasi
h. dll
2. di jalur ke2 arah utara ke selatan atau sebaliknya dari selata ke utara antara lain:
a. pak hendro, tidak punya garasi
b. pak dodik, mobilnya 2 buah
c. pak farid, mobilnya 2 buah
d. dll
3. di jalur ke3 dari arah utara se selatan atau sebaliknya dari selatan ke utara antara lain:
a. pak totok, mobilnya lebih dari 1 buah
b. pak setu, tidak punya garasi

12
c. pak nabil, mobilnya 2 buah
d. anak kontrakan blok L 5, mobilnya 5 buah
e. dll
4. di jalur ke4 arah utara ke selatan atau sebaliknya selatan ke utara antara lain:
a. pak yasak, mobilnya lebih dari 1
b. pak heri, tidak punya garasi
c. pak cipto, mobilnya 2 buah
d. dll
5. di jalur yang barat ke timur atau sebalinya timur ke barat (tidak begitu banyak sehingga
saya jadikan satu) antara lain:
a. pak nanang, tidak punya garasi
b. ibu sri, tidak punya garasi
c. anak kos di blok D 5, tidak punya garasi
d. pak ari, mobilnya 2 buah
e. dll

Metode yang kami pakai diatas adalah metode observasi langsung penyebab lalulintas
terganggu dengan jalan mendata warga yang mobilnya diparkir diluar disebabkan tidak punya
garasi ataupun punya garasi tetapi mobilnya lebih dari satu.

Dengan cara diatas langsung bisa diketahui di titik mana terjadi titik masalah, sehingga
nantinya apabila di rasa permasalahan ini sudah komplek. Kita bisa tau cara mnegatasinya
dengan cara misalnya yang punya mobil lebih dari satu atau yang tidak punya garasi bisa
menutup selokan depan rumahnya dengan menyumbat gorong-gorong lalu di cor sehingga bisa
dipakai untuk parkir mobilnya lebih minggir lagi.

Selain itu perumahan punya area luas yang berupa tanah lapang yang dipakai fasum
(fasilitas umum) tanah tersebut bisa juga dibuat parkir untuk warga yang tidak punya garasi atau
mobilnya lebih dari satu. Dengan jalan di paving terus diberi atap sehingga tidak kelihatan, tetapi
warga harus bayar , guna untuk membayar penjaga parkir tersebut, agar mobil selalu aman.

Uraian di atas kami ambil sebagai contoh untuk mengatasi masalah, terutama parkir yang
mengganggu lalu lintas, kami senganja mengambil contoh di perumahan yang kami tempati

13
tetapi kalau mau ditarik keluar dalam skpe besar misalnya di kota malang maka cara
pemecahannya bisa dikatakan hampir sama.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas bisa di simpulkan bahwa jikalau terjadi permasalahan pasti ada jalan
keluarnya. Contohnya permasalahan diperumahan taman embong anyar II terjadinya perubahan
yang drastis dari perumahan kecil menjadi perumahan yang cukup besar dari jumlah kendaraan
sepeda motor menjadi banyak mobil, sehingga mengganggu kelancaran lalulintas di perumahan
tersebut sehingga perlu dicari pemecahannya. Dan pemecahannya tersebut antara lain:

1. menutup selokan dengan gorong-gorong dan di cor diatas dikanan kiri jalan sehingga
jalan tampak lebih luas.
2. Membuat parkiran diarena fasum (fasilitas umum) menjadi tempat parkir untuk parkir
bagi warga yang tidak punya garasi.

Dengan melaksanakan kedua alternatif diatas permasalahan yang ada diperumahan bisa diatasi

14
15

Anda mungkin juga menyukai