Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan hukum dalam menghadapi perubahan masyarakat perlu
dikaji dalam rangka mendorong terjadinya perubahan sosial. Hukum
memiliki peranan tidak langsung dalam mendorong munculnya perubahan
sosial pada pembentukan kegiatan kemasyarakatan yang bepengaruh
langsung terhadap masyarakat. Di sisi lain, hukum dapat berpengaruh
langsung dalam membentuk atau mengubah institusi kemasyarakatan
sehingga hukum sering disebut sebagai alat untuk merubah
perilakunmasyarakat.
Hukum di Indonesia merupakam campuran dari sistem hukum
Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar hukum yang
dianut Indonesia adalah hukum perdata dan hukum perdana. Berbasisi
pada hukum Eropa terkhusus Belanda karena Indonesia merupakan negara
jajahan Belanda. Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat
Indonesia menganut islam yang didominasi oleh hukum syari’at. Selain
itu, hukum Adat yang merupakanpenerusan dari aturan setempat dari
masyarakat dan budaya yang ada di Nusantara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Arti dari pelanggran lalu lintas?
2. Dalam dasar hukum mana yang mengatur tentang lalu lintas dan
angkutan umum?
3. Bentuk pelanggran lalu lintas apa saja yang dilakukan masyarakat?
4. Dampak apa yang timbul dari pelanggran lalu lintas yang dilakukan
masyarakat?
5. Bagaimana upaya pemerintah kepada masyarakat yang melanggar lalu
lintas?

1.3 Tujuan Kegiatan


1. Untuk mengetahui secara jelas apa yang dimaksud tentang pelanggran
lalu lintas.
2. Untuk mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang lalu lintas dan
angkutan umum.
3. Untuk mengetahui bentuk pelangran yang dilakukan masyarakat.
4. Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat pelanggran lalu lintas.
5. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan pemerintah untuk
mengatasi pelanggaran yang dilakukan masyarakat.
BAB II
ISI LAPORAN
2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas
Pelanggran lalu lintas yang sering disebut juga tilang merupakan ruang
lingkup yang diatur dalam undang-undang nomor 14 tahun1992. Hukum pidana
mengatur perbuatan-perbuatan yang dilaranoleh undang-undang.tujuan suatu
hukum pidana adalah menghimbau seeorang supaya tidak melakukan perbuatan
yang tidak baik dan bahkan mendidik atau mengarahkan seseorang yang
melakukan perbuatang tidak baik menjadi baik serta diterima oleh masyarakat.
Pelanggran terhadap aturan hukum pidana dapat diberi tindakan hukum
langsung oleh aparat yang bertugas. Pelanggran lalu lintas melanggar Pasal 54
mengenai kelengkapan surat kendaraan SIM dan STNK. Serta Pasal 59 mengenai
muatan lebih terhadap truk atau angkutan umum.
Persidangan pelanggran lalu lintas berlangsung cepat, dalam proses
persidangan terdakwa ditempatkan pada suatu ruangan. Lalu hakim membacakan
nama para terdakwa untuk membacakan denda, setelah denda selesai dibacakan,
hakim akan mengetuk palu sebagai tanda bahwa telah ditetapkannya suatu
keputusan. Dipasal 211 UU No. 8 tahun 1981 tentang KUHP dimaksudkan
sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan pelanggran lalu lintas.

2.2 Dasar Hukum


 Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Berikut merupakan isi dari dasar hukum tersebut:
a. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam
mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian
dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang
diamanatkan dalam UUD 1945.
b. Lalu lintas dan angkutan jalansebagai bagian dari sistem
transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya
untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran berlalu lintas serta angkutan jalan dalam rangka
mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah.
c. Perkembangan lingkungan strategis nasional menuntut
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dennga
perkembangan IPTEK, otonomi daerah serta akuntabilitas
penyeleggaraan negara.
 Pasal 59 ayat 1 jo pasal 18 ayat 1 UU No. 14 tahun 1992: “ barang
siapa mengemudikan kendaraan bermotor dan tidak dapat
menunjukan Surat Ijin Mengemudi ( SIM ) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama Dua bulan atau denda setinggi-tingginya Dua
juta rupiah (2.000.000,-).
 Pasal 61 ayat 1 jo pasal 23 ayat 1 huruf d UU No. 14 tahun 1992: “
barang siapa melanggar ketentuan mengenai rambu-rambu dan
marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, gerakan lalu lintas,
berhenti dan parkir, peringatan dengan bunyi dan sinar, kecepatan
masksimum atau minimum dengan tata cara penggandengan dan
penempelan dengan kendaraan lain dipidana dengan kurungan paling
lama Satu bulan dan atau denda setinggi-tingginya Satu Juta Rupiah
(1.000.000,-).

2.3 Bentuk Pelanggran yang dilakukan


1. Berkendara tidak memakai sistem pengaman yang lengkap
seperti berkendara motor tidak memakai helm.
2. Pengendara melanggar rambu-rambu lalu lintas.
3. Bagi pengemudi truk mengangkut barang dengan melebihi
kapasitas.
4. Tidak membawa surat kendaraan yang lengkap.
5. Berkendara dengan kecepatan tinggi.

2.4 Dampak dari Pelanggaran Lalu Lintas


Dampak pelanggran lalu lintas akan terjadi dampak pada
keselamaatn sosial, berikut adalah dampak dari pelanggran lalu
lintas:
- Tingginya anggka kecelakaan dipersimpangan jalan raya.
- Keselamatan para pengendara terancam.
- Sering terjadi kemacetan yang parah.
- Budaya melanggar lalu lintas sering dilakukan.
2.5 Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pelanggran Lalu Lintas
Beberapa tindakan pemerintah untuk mengatasi pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan masyarakat:
- Pemerintah mensosialisasikan tentang peraturan-peraturang
tentang lalu lintas kepada masyarakat.
- Pemerintah mengawasi dan menindak petugas-petugas yang
melakukan pungutan liar.
- Menambah atau memperbaiki rambu-rambu lalu lintas.
- Memperhatikan dan memperbaiki jalan yang tak layak pakai.
- Mengawasi dam membatasi bisnis transportasi yang bersifat
pribadi.
- Menambah dan mengatur jalan yang lebih efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat Indonesia masih banyak yang melanggar lalu lintas dengan
sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
masyarakat terhadap peraturan lalu lintas atau tata tertib lalu lintas. Sehingga
masyarakat menyepelekan keselamatannya sendriri bahkan bisa berdampak bagi
keselamatan orang lain, karena itulah angka kecelakaan sering meningkat.
Penyebab pelanggran lalu lintas kebanykan karena masyarakat terburu-
buru dalam berkendara. Penegak peraturan lalu lintas harus menjadi teladan dan
contoh bagi masyarakat yang berkendara. Seorang penegak hukum ahrus
mempunyai sifat yang tegas. Menjadi penegak hukum bukanlah hal yang mudah,
karena harus menjaga kewibawaanya untuk kepentingan profesi serta haru
mempunyai sikap percaya diri untuk mengambil keputusan yang bijaksana yang
menghasilkan keadilan bagi masyarakat.
Pemerintah telah bersusah payah dan berusadaha secara maksimal untuk
mencari jalan keluar dan membuat peraturan lalu lintas yang mudah diterima dan
dimengerti oleh masyarakat. Dengan demikian, perlu adanya kerjasama antara
pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas.

3.2 Saran
Menurut kelompok kami, bagi pengendara harus mempunyai etika
kesopanan dalam berkendara di jalan raya serta harus mematuhi peraturan lalu
lintas berkendara yang sudah diterapkan. Hal ini sebgai upaya yang dilakukan
untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
Bagi penegak peraturan lalu lintas harus tegas dalam menangani para
pelanggar lalu lintas dan memproses kasus pelanggaran menurut hukum hukum
yang telah ditetapkan. Penegak hukum peraturan lalu lintas harus lebih rajin dan
tegas dalam merazia pengendara terkhusus pengendara bermotor yang melanggar
peraturan lalu lintas. Baik pelanggran berupa ketidak lengkapan surat berkendara,
ketidak lengkapan alat berkendara serta yang berkendara ugal-ugalan.
DAFTAR PUSTAKA
- http://m.liputan6.com/tag/pelanggran-lalu-
lintaswww.youtube.com
- http://id.m.wikipedia.org
- http://pih.kemlu.go.id
LAMPIRAN
LAPORAN KEGIATAN HASIL PENGAMATAN PELANGGRAN LALU
LINTAS DI PERSIMPANGAN JALAN

Nama anggota: 1. Christina Fayza


2. Indriyani
3. Maulida Utami
4. M.Faizal Maulidina A
5. Nurlita Fajrianti
6. Umi Sa’adah
Kelas : XII MIPA 2

SMA NEGERI 1 TANJUNG-BREBES


2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
pertolongan kepada kami untuk menyelesaikan makalah berupa penelitian yang
sederhana ini. Makalah “ Laporan Hasil Pengamatan tentang Pelanggran Lalu
Lintas “ jauh dari kata sempurna meskipun sudah dilakukan usaha yang
maksimal. Kami memohon saran dan kritiknya serta kamimemohon maaf atas
kekurangan makalah yang kami buat.

Anda mungkin juga menyukai