DISUSUN OLEH :
430.200.18.3440
0
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGAR LALU
LINTAS OLEH PELAJAR SEKOLAH LANJUTAN TINGAT
ATAS DIWILAYAH HUKUM POLSEK CIAWI KEPOLISIAN
RESORT TASIKMALAYA KOTA DIHUBUNGKAN DENGAN
PASAL 281 UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009
TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
DISUSUN OLEH :
430.200.18.3440
Pembimbing I Pembimbing II
1
BAB I
PENDAHULUAN
jalan raya dengan tertib, selamat, aman, nyaman, cepat, tepat, teratur
dan lancar. Sesuatu saat ada terjadi berbagai gangguan, salah satu
bentuk gangguan pemakai jalan raya secara tertib aman dan lancar
Meningkatnya arus lalu lintas, selain hal ini dapat membawa dampak
kecelakaan lalu lintas baik yang ringan maupun yang berat dan
meningkatnya mobilitas orang dan atau barang serta arus lalu lintas
ini, pemerintah yang dalam hal ini petugas hukum terutama pihak
1
Suryanagara, Panduan Aman Berlalu Lintas Sesuai UU No. 22 Tahun 2009, Degraf
Publishing, Jakarta, 2009, hlm. 71
1
baik bersifat prefentif maupun yang bersifat represif untuk mencegah
pelangaran lalu-lintas itu masih saja terus terjadi dan bahkan menurut
dan kultural.
bertanggung jawab atas lalu lintas tersebut untuk membuat rasa tertib,
2
Ibid, hlm. 89.
2
Aparat penegak hukum dalam hal ini Polisi Lalu Lintas berperan
dwang) dalam fungsi politik. Di samping itu polisi lalu lintas juga
Mengemudi).3
Polri bidang lalu lintas tidak terbatas pada penertiban saja melainkan
tanggung jawab dan fungsi penegakan hukum dimana hasil akhir dari
3
Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Masalah-masalah Sosial,
Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989, hlm. 58
4
Leksmono Suryo Putranto, Rekayasa Lalu-Lintas, Edisi 3, PT, Indeks, Jakarta, 2016, hlm. 163
3
keamanan, ketertiban kelancaran dan keselamatan, arus lalu lintas
karena lalu lintas merupakan urat nadi dari pada sendi kehidupan.
orang lain.
4
“Penegakan Hukum Terhadap Pelanggar Lalu Lintas Oleh Pelajar
Angkutan Jalan “
B. Identifikasi Masalah
Kota ?
C. Tujuan Penelitian
5
Kecamatan Ciawi Kecamatan Tasikmalaya Menurut Pasal 281 Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
kendaraan bermotor siswa Lanjutan Tingkat Atas yang tidak memiliki SIM
Tasikmalaya
D. Kegunaan Penelitian
berikut.
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
6
E. Kerangka Pemikiran
a. Penegakan Hukum
itu melibatkan semua subjek hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan
yang berlaku, berarti dia sedang menegakan hukum. Dalam arti sempit,
5
Dellyana Shant, Konsep Penegakan Hukum, Liberty, Yogyakarta,1988. hlm 32
6
Rais Ahmad, Peran Manusia dalam Penegakan Hukum, Pustakan Antara, Jakarta, 1996, hlm. 19
7
Munir Fuady merumuskan penegakan hukum sebagai segala daya
lain.7
7
Munir Fuady, Aliran Hukum Krisis Paradigma Ketidakberdayaan Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003, hlm. 39-21
8
sebaliknya dengan penegakan hukum justru menimbulkan keresahan bagi
masyarakat.
keadilan serta hukum itu bersifat umum, yang melihat semua orang itu
sama. Karena demi mewujudkan keadilan bagi semua orang hukum tidak
boleh keberpihakan.8
lain:9
baik, akan tetapi kualitas atau mental dari para penegak hukum tidak baik
penegakan hukum.
8
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta,
2005, hlm. 160-161
9
Soerjono Soekanto, Opcit, Hlm. 5
9
c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum;
hukum sudah baik pula, akan tetapi sarana atau fasilitas nya tidak
sebagaimana mestinya.
d. Faktor masyarakat;
sebagaimana mestinya.
e. Faktor kebudayaan;
Sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di
konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dianut) dan
10
hukum senantiasa dilengkapi dengan pembentukan organ organ
a. Terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat,
tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
bangsa;
lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar melalui:
10
M. Husen Harun, Kejahatan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Rineka Cipta¸ Jakarta,
1990, hlm. 41
11
Suryanagara, Panduan Aman Berlalu Lintas Sesuai UU No. 22 Tahun 2009, Degraf
Publishing, Jakarta, 2009, hlm. 71
11
1. Kegiatan gerak pindah kendaraan, orang danTahun atau barang di jalan;
kendaraan bermotor dalam berkendara di jalan raya. Salah satu isi dari
Surat Izin Mengemudi (SIM). SIM menjadi salah satu syarat utama bagi
dijalan raya. Tanpa adanya SIM, maka pengendara akan dianggap belum
Apabila peraturan tersebut dilanggar, maka tentunya akan ada sanksi bagi
para pelanggar.
Sanksi bagi pelanggar lalu lintas yang tidak memiliki Surat Izin
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan yang menentukan
bahwa:
12
Ibid, hlm. 72.
12
77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan
atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).”
1. Setiap Orang Yang dimaksud dengan setiap orang adalah, seluruh orang
baik itu Warga Negera Indonesia (WNI) ataupun Warga Negara Asing
contohnya adalah sepeda motor, mobil, bus, truk, dan jenis kendara
bermotor lainya.
Nomor 22 tahun 2009 yang dimaksud tentang Lalu Lintas dan Angkutan
raya. Kemampuan dari setiap pengendara didasarkan pada usia yang cukup
13
yaitu minimal 17 tahun, serta keterampilan dalam hal menggunakan
kendaraan bermotor. SIM ini dapat diperoleh jika telah lulus ujian teori
sidik jari, dan foto serta membuat surat keterangan sehat jasmani dan
rohani. Setelah lulus dari segi administrasi maupun ujian baik teori
Pajak (PNBP) ke bank yang ditunjuk, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI)
untuk SIM C sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah), SIM A dan SIM
rupiah). SIM hanya berlaku selama kurun waktu 5 (lima) tahun, setelah
bank yang sama yaitu BRI, untuk SIM C sebesar Rp.70.000,- (tujuh puluh
ribu rupiah), untuk SIM A dan B sebesar Rp.80.000,- (delapan puluh ribu
rupiah), dan yang terakhir untuk SIM D sebesar Rp.30.000,- (tiga puluh
hanya perlu membayar PNBP saja tetapi tidak perlu ujian teori maupun
ujian praktik.
14
Saat ini Kepolisian Republik Indonesia telah membuat terobosan
2. Pilih 'Mulai', setelah itu, isi data dengan benar pada menu ‘Data
Permohonan’.
4. Isi Nomor yang dapat dihubungi saat keadaan darurat. Selain itu, tersedia
pula kolom data validasi yang harus mencantumkan nama ibu kandung,
juga data sertifikasi sekolah mengemudi yang bisa diisi ‘ya’ atau ‘tidak’.
5. Isi seluruh data yang dibutuhkan. Pastikan data yang dimasukkan benar.
Jika sudah, klik tombol 'Lanjut', dan konfirmasi data yang telah diinput.
15
10. Datang ke Satpas SIM atau Kepolisian Resortt dengan membawa KTP dan
surat keterangan kesehatan, sesuai tanggal dan lokasi yang dipilih saat
registrasi online.
11. Ikuti serangkaian tes untuk mendapatkan SIM baru yang terdiri dari ujian
tertua, lebih tua dari pidana penjara, pidana kurungan, mungkin setua
adalah satu-satunya pidana yang dapat dipikul oleh orang lain selain
tindakan orang lain, maka orang yang dirugikan tersebut dapat menuntut
13
http://prasko17.blogspot.co.id/2012/09/pidana-denda.html diakses terakhir tanggal 13 April
2022, pukul 19.54 WIB
14
Andi Hamzah, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia dari Retribusi ke Reformasi, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1986, hlm. 43
16
ditujukan kepada orang yang bersalah, namun berlainan dengan hukuman
pidana penjara. Walaupun tidak dapat disangkal juga pada sisi lain, pidana
penjatuhan pidana oleh pengadilan, dan tahap eksekusi oleh lembaga yang
berwenang.16
sebenarnya sudah dikenal sejak lama, namun baru pada abad ini dapat
pidana badan dari peringkat pertama. Salah satu alasan kenaikan peringkat
17
pidana badan singkat. Pidana denda tidak menyebabkan stigmatisasi,
pekerjaanya.17
ringan, berupa pelanggaran atau kejahatan ringan. Oleh karena itu pula,
pribadi, tidak ada larangan jika denda itu secara sukarela dibayar oleh
Dalam hal yang demikian, bukanlah berarti bahwa pidana berat akan
antaranya adalah :
17
Jan Rammelink, Hukum Pidana Komentar atas Pasal Pasal Terpenting dari KUHP
Belanda dan Padannanya dalam KUHP Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utma, Jakarta, 2003
hlm. 485
18
Niniek Suparni, Niniek Suparni, Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan
Pemidanaan, Ctk. Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2007, hlm. 24
18
a. Pembayaran denda mudah dilaksanakan dan dapat direvisi apabila ada
tidak banyak mengeluarkan biaya, bila tanpa disertai dengan penjara untuk
pelanggar dan keadaan lainya dengan lebih mudah dibanding dengan jenis
hukuman lainya.
f. Pidana denda akan menjadi penghasilan bagi negara, daerah, dan kota. 19
19
dengan hukuman penjara yaitu merupakan perampasan kemerdekaan
seseorang.20
pidana penjara.22
seorang tersebut tidak dapat atau tidak mampu membayar denda yang
Pasal 18 KUHP, pidana kurungan paling sedikit satu hari dan paling lama
menjadi satu tahun empat bulan sebagai batas maksimum dan tidak boleh
20
Ibid, hlm. 23
21
Eddy O.S. Hiariej, Prinsip Prinsip Hukum Pidana, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, 2016
hlm. 399
22
Jan Rammelink, Hukum Pidana Komentar atas Pasal Pasal Terpenting dari KUHP Belanda
dan Padannanya dalam KUHP Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utma, Jakarta, 2003 hlm.
477
20
melewati angka tersebut. Sama dengan pidana penjara, orang dijatuhi
penjara dan pidana kurungan mulai berlaku bagi terpidana yang sudah di
hukum tetap, dan bagi terpidana lainya pada hari ketika putusan hakim
mulai dilaksanakan.
kedua jenis pidana tersebut berkekuatan hukum tetap pada waktu yang
kedua atau salah satu perbuatan pidana itu, maka pidana penjara mulai
berlaku pada saat ketika putusan hakim menjadi tetap, dan pidana
adalah :
1. Persamaan
bergerak.
21
b. Mengenal maksimum umum, maksimum khusus dan minimun umum dan
2. Perbedaan
F. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Pendekatan (hukum dilihat sebagai Norma atau das sollen), karena dalam
objek penelitian.
das sein), karena dalam penelitian ini digunakan data primer yang
23
Ismu Gunadi dan Jonaedi Efendi, Cepat dan Mudah Memahami Hukum Pidana,
Kencana, Jakarta, 2014 hlm.69
22
diperoleh dari lapangan. Jadi, pendekatan yuridis empiris dalam penelitian
SIM
b. Data Penelitian
dari data Primer, data primer merupakan suatu data yang telah diperoleh
secara langsung yang dari sumber pertama atau sumber asal dari lapangan
terhadap narasumber yang berkompeten. Dalam hal ini adalah Para Siswa
Ciawi.
Pada bagian ini peneliti mendapatkan data yang lebih akurat karena telah
1. Teknik Wawancara
24
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta, Sinar Grafika, 2002, Hlm. 72.
23
Wawancara adalah situasi peran antara personal bertemu, ketika seseorang
sekolah terkait.
2. Observasi
3. Kuesioner
bahwa analisis kualitatif bersifat deskriptif yakni data yang berupa kata-
kata hasil analisis dari wawancara dan kuesioner yang akan dilakukan oleh
24
BAB II
A. Efektivitas Hukum
25
Pengertian Efektivitas Berbicara tentang efektivitas, maka tidak bisa
Efektivitas adalah unsur pokok mencapai tujuan atau sasaran yang telah
dikatakan efektif jika kebijakan itu bisa berjalan sesuai dengan harapan
pembuat kebijakan.
yang prosesnya mencapai tujuan apa yang direncanakan dan sesuai dengan
biaya yang dianggarkan, waktu dan jumlah personil yang ditentukan”. Dari
25
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003,hlm. 85
26
Muhammad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung, Angkasa, 1997,hlm 89
27
Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisis Pertama, Yogyakarta, BPFE, 2000, hlm. 29
26
yang telah ditentukan yaitu salah satu pengukuran dimana suatu target
tertentu suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan
melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa mencari tekanan yang
yang dikehendaki telah tercapai, maka hal tersebut dapat dikatakan efektif,
begitu pula sebaliknya apabila sasaran tidak tercapai dalam waktu yang
tujuan atau sasaran yang digariskan atau dengan kata lain untuk mengukur
berada pada pencapaian tujuan. Ini dapat dikatakan efektif apabila tujuan
28
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi, Bandung, PT. Mandar Maju, 1989. hlm. 14
29
Richard M Steers, Efektivitas Organisasai Perusahaan, Jakarta, Erlangga, 1985,hlm 87
30
Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta, Pembaharuan, 2005, hlm. 109
27
semula dan menimbulkan efek atau dampak terhadap apa yang diinginkan
atau diharapkan.
rencana atau target yang telah ditentukan dengan hasil yang dicapai, maka
usaha atau hasil pekerjaan tersebut itulah yang dikatakan efektif, namun
jika usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak tercapai sesuai dengan
apa yang direncanakan, maka hal itu dapat dikatakan tidak efektif.
tidak bisa dijalankan, atau bahkan atas hal tertentu terbit pembangkangan
31
Soerjono Soekanto, Beberapa Aspek Sosial Yuridis Masyarakat, Bandung, Alumni, 1985,hlm.
45
28
a. Usaha menanamkan hukum di dalam masyarakat, yaitu penggunaan tenaga
pada petugas atau polisi, menaati suatu hukum hanya karena takut
yang dianutnya.
c. Jangka waktu penanaman hukum yaitu panjang atau pendek jangka waktu
memberikan hasil.
hukum, padahal kedua hal itu sangat erat hubungannya, namun tidak persis
yang ditentukan lebih awal. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu
32
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia. 2008, Hlm 191
29
diperhatikan hal-hal sebagi berikut: rumusan peraturan perundang-
kesusilaan.
telah diatur sebelumnya dan atau ditetapkan pada peraturan yang lebih
menginterprestasikan.
kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat efektivitas juga dapat diukur
nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan
30
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan agar
dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan
e. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu
31
h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik, mengingat
maka kita pertama-tama harus dapat mengukur sejauh mana hukum itu
ditaati oleh sebagian besar target yang menjadi sasaran ketaatannya, kita
Namun demikian, sekalipun dikatakan aturan yang ditaati itu efektif, tetapi
karena seorang menaati atu tidak suatu aturan hukum tergantung pada
kepentingannya.34
33
Sondang P Siagian, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Gunung
agung, 1986,hlm. 76
34
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence)
Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta, Penerbit Kencana, 2009, Hal
376
32
d. Jika hukum yang dimaksud merupakan perundang-undangan, maka
e. Sanksi yang diancam oleh aturan hukum itu harus dipadankan dengan sifat
f. Berat ringannya sanksi yang diancam aturan hukum itu harus proporsional
penghukuman).
akan jauh lebih efektif ketimbang aturan hukum yang bertentangan dengan
nilai moral yang dianut oleh orang-orang yang menjadi target berlakunya
aturan tersebut.
i. Efektif atu tidaknya suatu aturan hukum secara umum, juga tergantung
33
j. Efektif atau tidaknya suatu aturan hukum secara umum, juga mensyaratkan
peran, wewenang dan fungsi dari para penegak hukum, baik di dalam
bersifat abstrak.
peraturan sudah baik, tetapi kualitas petugas kurang baik, ada masalah.
35
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta, Penerbit
PT. Raja Grafindi Persada. 2007, Hal. 5
34
penting di dalam penegakan hukum. Tanpa adanya sarana atau fasilitas
yang timbul adalah taraf kepatuhan hukum, yaitu kepatuhan hukum yang
yang bersangkutan.
sehingga diikuti dan apa yang diangap buruk maka dihindari. Kelima
faktor di atas saling berkaitan dengan eratnya, karena menjadi hal pokok
penegakan hukum.
35
perspektif organisatoris, tidak terlalu memperhatikan pribadi-pribadi yang
kumpulan pribadi-pribadi.
hukum lainnya, maka pikiran diarahkan pada kenyataan apakah hukum itu
masyarakat.
aktif atau dikenal dalam istilah sebagai hukum sebagai anggota alat
rekayasa sosial.
36
Apabila membicarakan masalah efektif atau berfungsi tdaknya suatu
hukum dalam arti undang-undang atau produk hukum lainnya, maka pada
pada kaidah yang lebih tinggi tingkatannya atau bila berbentuk menurut
walaupun tidak terima oleh warga masyarakat atau kaidah tadi berlaku
c. Kaidah hukum tersebut berlaku secara filosofis artinya sesuai dengan cita-
cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi. Apabila ditelaah secara
36
Soerjono Soekanto, Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat, Jakarta, Remadja Karya, 1987, hlm.
23
37
Mustafa Abdullah dan Soerjono Soekanto, Sosiologi Hukum dalam Masyarakat, Jakarta, CV.
Rajawali, 1982, hlm. 14
37
a. Kaidah hukum atau peraturan itu sendiri
daerah yaitu sifatnya statis dan kaku. Dalam keadaan yang mendesak,
masyarakat, akan tetapi tidak mesti seperti itu karena sebenarnya hukum
38
diketahui setelah ada undang-undang yang mengaturnya.38 Maka suatu
menimbulkan adanya sifat melawan hukum dan telah ada aturan atau telah
perundangundangan.39
melanggar sesuatu dan berhubungan dengan hukum, yang berarti lain dari
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: “Lalu
38
Rusli Effendy dan Poppy Andi Lolo, Asas-asas Hukum Pidana, Ujung Pandang: Umithohs
Press, 1989, hlm 74
39
Gusti Ngurah Alit Ardiyasa, Kajian Kriminologis Mengenai Pelanggaran Lalu Lintas yang
Dilakukan oleh Anak, https://media.neliti.com/media/publications/149603-ID-kajian-
kriminologismengenai-pelanggaran.pdf
40
Sudarto, Hukum Pidana I, Semarang: Yayasan Sudarto, 1990, hlm. 57
41
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung, Eresco, 1981, hlm. 28
39
lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
Lalu Lintas, Angkutan Jalan, jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Lintas dan Angkutan Jalan: “Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan
orang di ruang Lalu Lintas Jalan”. Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: “Angkutan adalah
perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan
Pasal 1 ayat (1), (2) dan (3) tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lalu
Lintas dan Angkutanjalan adalah gerak pindah orang atau barang dari satu
limitative tentang apa yang dimaksud dengan pelanggaran lalu lintas tidak
undangan lalu lintas jalan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 32 (1)
40
dan (2), Pasal 33 (1) huruf a dan b, Undang-Undang No. 14 Tahun 2002
diganti dengan UU No. 22 Tahun 2009, akan tetapi hal tersebut dapat
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, atau yang dapat menimbulkan
sendiri.
42
Naning Rondlon, Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakat dan Disiplin Penegak Hukum
dan Lalu Lintas, Jakarta: Bina Ilmu, 1983, hlm. 19
43
Ibid. 18
41
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tindak pidana
Mengenai kejahatan itu sendiri dalam KUHP diatur pada Buku II yaitu
tentang Pelanggaran.
tidak.
hukuman yang lebih berat dari pada pelanggaran dan nampaknya ini
44
Bambang Poernomo, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hlm.40
42
Apabila pernyataan tersebut di atas dihubungkan dengan kenyataan
pelaku kejahatan memang pada umumnya lebih berat dari pada sanksi
melawan hukum.
undangan.
45
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana, Bandung: Refika Aditama, 2003, hlm.33
46
Bambang Poernomo, Op.cit, hlm.40
43
Berpedoman pada pengertian tentang pelanggaran dan pengertian
lalu lintas diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan pelanggaran lalu lintas adalah suatu perbuatan atau tindakan yang
dengan menyesuaikan jenis dan golongan SIM yang ada. Proses tersebut
dapat dilalui dengan syarat dapat lulus ujian kemahiran dalam berkendara
upaya melacak data diri seseorang dapat diketahui melalui fungsi dari
47
Adiba Bahari, Panduan Praktik tes SIM, Mengurus STNK dan BPKB (Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Yustisia, 2009), 10.
48
POLRI, Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penerbitan Dan Penandaan SIM,
(Indonesia: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2021).
44
Nomor 5 tahun 2021 terkait dengan Pembuatan dan Penandaan Surat Izin
dan Pengemudi.
Republik Indonesia.
angkutan jalan.
d. Peraturan Pemerintah dengan Nomor 76 Tahun 2020 terkait jenis, dan tarif
penandaan SIM.
pihak kepolisian untuk menata dan mengelola dengan baik dalam aspek
lalu lintas, dengan harapan masyarakat menjadi patuh dan bijak ketika
rambu lalu lintas yang ada. Maka dari itu dalam membuat surat izin
45
mengemudi didalamnya memberi pemahaman akan berlalu lintas yang
baik dan juga terdapat ujian teorinya dan praktik lapangannya.49 Dalam
b) Data diri Pengendara Didalam sebuah kartu SIM terdapat informasi data
d) Data atau catatan Kepolisian Surat izin mengemudi juga sebagai alat bantu
49
USM, "Kajian Umum Surat Izin Mengemudi (SIM)" (Thesis--Universitas Semarang, 2014), 14.
50
Kapolri, Perkap No. 09 Tahun 2012 Tentang Suratt Izin Mengemudii, (2012), 4.
46
1) Sebagai data diri seseorang Berawal dari sebuah SIM, semua data diri
dari nama, foto, alamat tempat tinggal, tanggal lahir, pekerjaan, dan nomor
SIM tersebut.
besar fungsi dan peran Surat Izin Mengemudi dalam menjalankan tugas
Polri, karena pada dasarnya tanpa upaya pemaksaan tersebut, sulit untuk
resiko yang sama yakni dapat terjadinya kecelakaan, maka dari itu
47
kendaraannya. Sehingga institusi kepolisian melalui Satpas memberikan
kartu SIM yang didasarkan atas jenis kendaraan yang dimiliki pengendara.
maksimum yang diperbolehkan 3500kg (terbilang tiga ribu lima ratus kilo
maksimum yang diperbolehkan 3500 kg (terbilang tiga ribu lima ratus kilo
umum;
diizinkan minimum 3500 kg (terbilang tiga ribu lima ratus kilo gram)
yang diizinkan minimum 3500kg (terbilang tiga ribu lima ratus kilo gram)
48
gandengan dengan berat yang diizinkan terhadap mobil yang
kendaraan alat-berat, mobil derek, dan mobil derek tempel atau gandengan
silinders mesin lebih dari 250 cc (terbilang dua ratus lima puluh cc) sampai
dengan 500cc (terbilang lima ratus sentimeter kubik) atau Ranmor serupa
kapasitas silinders mesin lebih dari 500cc (terbilang lima ratus cc) maupun
49
serta ujian yang tetapkan, paling tidak 1-2 hari sudah selesai. Informasi
a. Usia Berdasarkan Pasal 7a, telah diatur mengenai usia minimal dari para
diperhatikan dan diisi dalam kepengurusan SIM baru, susuai dengan Pasal
7b :
elektronik.
50
c) Menyertakan salinan bukti tertulis perihal sudah pernah mengikuti
pelatihan mengemudi dengan jangka waktu enam bulan sejak terbit, bila
ada;
1. Pengelihatan
2. Pendengaran
3. Fisik
b) Kesehatan Mental
51
Kesehatan mental merupakan bagian dari pola pikir manusia didalam
menentukan sikap yang diambilnya, hal tersebut diatur pada Pasal 10b,
pasca terbit.
Pasal 7d meliputi :
lain :
atau elektronik yang telah disediakan dalam ruang ujian di kantor Satpas.
Test teori dapat dikatakan lolos apabila mendapat nilai minimal 70.
atau 70, maka masih terdapat peluang untuk bisa lolos test teori, yaitu
52
mengikuti test ulang sebanyak dua kali selama empat belas hari normal
pasca diumumkan bahwa tidak lolos test teori. Para pemohon dapat
diberikan tanda bukti bahwa telah lolos test keterampilan dan selanjutnya
minimal 70. Apabila dalam test teori mendapatkan nilai dibawah batas
ambang atau 70, maka masih terdapat peluang untuk bisa lolos test teori,
yaitu mengikuti test ulang sebanyak dua kali selama empat belas hari
53
Praktek Pelaksanaan test praktek telah sesuai pada Pasal 13 ayat (1) c,
sebagaimana test praktek yang mana disebutkan pada Pasal 13 ayat (1) c,
pada :
b. Jalan raya atau jalan yang sudah ditentukan. Sebelum test praktek
serta mempersiapkan diri dengan baik agar lolos test praktek tersebut.
kali selama empat belas hari normal pasca diumumkan bahwa tidak lolos
test praktek.
54
Sebelum kita memiliki SIM, terdapat pula tahapan proses dalam
membuat SIM itu sendiri di kantor Satpas, proses yang harus ditempuh,
bagian arsip.
51
https://www.digitalkorlantas.id/sim/
55
Identifikasi Tahapan dimana bertugas untuk melakukan konfirmasi
terhadap berkas yang diajukan para pelamar SIM, bertugas antara lain :
peserta.
pokja bagian pengarahan dan pengujian terkait pos test teori, test
test teori.
disediakan.
56
1) Memberikan lagi pada peserta perihal bukti registrasi.
pada komputer.
ketrampilan.
peserta.
praktek peserta
praktek, diarahkan oleh petugas untuk mengambil SIM yang telah dicetak
57
4. Pencetakan dan Penyerahan Adalah proses pencetakan dan
pelayanan publik, karena didalamnya terdapat berkas atau data diri orang
lain yang perlu jaga, dipelihara, ditata agar tidak sampai hilang dan
baik.
BAB III
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU
LINTAS OLEH PELAJAR DI WILAYAH KEPOLISIAN RESORT
TASIKMALAYA KOTA DI KECAMATAN CIAWI
58
Dalam lembaran peta Kecamatan Tasikmalaya, letak Kecamatan
yang menghubungkan Ibu Kota Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah,
juga dilalui oleh jalan rel kereta api yang menghubungkan Ibu Kota
Jakarta dan Kota-kota yang ada di Jawa Tengah sampai ke Jawa Timur.
80 km.
59
Kecamatan Ciawi memiliki 6 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, yaitu
SMK Islamiyah, SMK Bhakti Kencana dan SMK YADIFA pada tanggal
parkiran motor yang dipenuhi oleh kendaraan pemotor milik siswa hasil
60
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak A1 A2 A3 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3
1 Apakah Anda Membawa Kendaraan bermotor 77 26
2 Apakah anda membawa sepeda motor atas izin orang tua 77 26
3 Apakah anda mempunyai SIM 5 98
Apakah anda mengetahui Undang-Undang Republik Indonesia. 22 tahun 7 96
4
2009. Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
Apakah saudara mengetahui di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
5 Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, pengendara 30 73
yang berkendara dijalan raya harus memiliki dan membawa SIM
Jika anda tidak mempunyai SIM kenapa anda tetap berkendara ke sekolah
6 dengan membawa kendaraan bermotor (pilih salah satu jawaban, yang 27 31 19
menjadi alasan kuat saudara)
Apakah anda pernah ditilang oleh polisi ketika berkendara dengan 8 95
7
kendaraan bermotor ?
Apakah yang menjadi alasan anda ditilang oleh polisi ketika berkendara 3 5
8
dengan kendaraan bermotor ?
Bagaiamana penyelesaian oleh kepolisian ketika anda melanggar aturan lalu 8
9
lintas
61
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pihak Sekolah
1 Berapa jumlah siswa di sekolah Bapak/ibu ? 1100
2 Berapa jumlah kelas di sekolah Bapak/ibu ? 32
3 Berapa jumlah siswa yang membawa kendaraan 440
bermotor ?
4 Berapa jumlah siswa yang membawa kendaraan
bermotor dan tidak mempunyai SIM ?
5 Apakah sekolah pernah mengecek mengenai Belum pernah mengecek
kepemilikan SIM terhadap siswa yang telah
berumur 17 Tahun
6 Berapa jumlah siswa yang sudah berusia 17
tahun tetapi belum memiliki SIM
7 Berapa jumlah siswa yang sudah berusia 17
tahun yang sudah memiliki SIM ?
8 Apakah sekolah menyediakan tempat parkir Ada
untuk siswa yang membawa kendaraan
bermotornya ke sekolah ?
9 Apakah sekolah mengetahui bahwa siswa Iya mengetahui
seharusnya harus memiliki SIM Sebelum
membawa kendaraan ?
10 Apakah Sekolah pernah memberikan bimbingan Sering diinformasikan, dan sering
kepada siswa yang membawa motor tentang diberi himbauan
pentingnya kepemilikan SIM bagi pengendara
kendaraan bermotor ?
11 Jika pernah, kapan terakhir kali sekolah Setiap upacara bendera hari senin
memberikan bimbingan tersebut kepada Siswa ?
12 Apakah pernah ada penyuluhan dari polres atau Pernah ketika upacara ada masukan
polsek terhadap Undang-Undang Republik dari polsek
Indonesia Nomor 22 tahun 2009 Tentang
Lalu lintas dan Angkutan Jalan kepada para
siswa ?
Hasil Wawancara Penulis dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang
62
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pihak Sekolah
1 Berapa jumlah siswa di sekolah Bapak/ibu ? 1296
2 Berapa jumlah kelas di sekolah Bapak/ibu ? 36
3 Berapa jumlah siswa yang membawa kendaraan 1036
bermotor ?
4 Berapa jumlah siswa yang membawa kendaraan 500
bermotor dan tidak mempunyai SIM ?
5 Apakah sekolah pernah mengecek mengenai Tidak Tetapi hanya berupa himbauan
kepemilikan SIM terhadap siswa yang telah
berumur 17 Tahun
6 Berapa jumlah siswa yang sudah berusia 17 300
tahun tetapi belum memiliki SIM
7 Berapa jumlah siswa yang sudah berusia 17 500
tahun yang sudah memiliki SIM ?
8 Apakah sekolah menyediakan tempat parkir Menyediakan
untuk siswa yang membawa kendaraan
bermotornya ke sekolah ?
9 Apakah sekolah mengetahui bahwa siswa Secara aturan mengetahui
seharusnya harus memiliki SIM Sebelum
membawa kendaraan ?
10 Apakah Sekolah pernah memberikan bimbingan Pernah dan sering memberikan
kepada siswa yang membawa motor tentang himbauan
pentingnya kepemilikan SIM bagi pengendara
kendaraan bermotor ?
11 Jika pernah, kapan terakhir kali sekolah Pada waktu upacara 2 bulan sekali
memberikan bimbingan tersebut kepada Siswa ?
12 Apakah pernah ada penyuluhan dari polres atau Secara eks tidak tetapi ketika MPLS
polsek terhadap Undang-Undang Republik sudah memberikan wawasan dan
Indonesia Nomor 22 tahun 2009 Tentang himbauan
Lalu lintas dan Angkutan Jalan kepada para
siswa ?
Hasil Wawancara Penulis dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciawi
63
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pihak Sekolah
1 Berapa jumlah siswa di sekolah Bapak/ibu ? 700
2 Berapa jumlah kelas di sekolah Bapak/ibu ? 24
3 Berapa jumlah siswa yang membawa kendaraan 400
bermotor ?
4 Berapa jumlah siswa yang membawa kendaraan 150
bermotor dan tidak mempunyai SIM ?
5 Apakah sekolah pernah mengecek mengenai Pernah dan sudah termaktub didalam
kepemilikan SIM terhadap siswa yang telah surat pernyataan siswa kendaraan
berumur 17 Tahun bermotor
6 Berapa jumlah siswa yang sudah berusia 17 250
tahun tetapi belum memiliki SIM
7 Berapa jumlah siswa yang sudah berusia 17 150
tahun yang sudah memiliki SIM ?
8 Apakah sekolah menyediakan tempat parkir ada
untuk siswa yang membawa kendaraan
bermotornya ke sekolah ?
9 Apakah sekolah mengetahui bahwa siswa Mengetahui
seharusnya harus memiliki SIM Sebelum
membawa kendaraan ?
10 Apakah Sekolah pernah memberikan bimbingan Pernah dan sering memberikan
kepada siswa yang membawa motor tentang himbauan
pentingnya kepemilikan SIM bagi pengendara
kendaraan bermotor ?
11 Jika pernah, kapan terakhir kali sekolah Tahun 2019 sebelum covid
memberikan bimbingan tersebut kepada Siswa ?
12 Apakah pernah ada penyuluhan dari polres atau Pernah ada penyuluhan dari polsek
polsek terhadap Undang-Undang Republik Ciawi
Indonesia Nomor 22 tahun 2009 Tentang
Lalu lintas dan Angkutan Jalan kepada para
siswa ?
Saepulloh S.T
64
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pihak Kepolisian
1 Bagaimana mengenai laporan kecelakaan di Dilayani oleh Unit Lalu Lintas
kecamatan ciawi ?
2 Bagaimana latar belakang dari pelaku Usia antara 15 sampai 35 Tahun
kecelakaan lalu lintas tersebut menurut usia ?
3 Apakah Pihak Kepolisian pernah melaksanakan Pernah, Programnya Dikmas Lantas,
penyuluhan mengenai keselamatan untuk satu tahun 4 Kali giat
berkendara di sekolah-sekolah SMA di ciawi ?
4 Apabila Pernah melakukan penyuluhan kapan Terakhir bulan mei, Dokumentasi ada
terakhir kali kepolisian melaksanakan
penyuluhan tersebut ? dan apakah ada
dokumentasi kegiatannya ?
5 Bagaimana tindakan polisi terhadap fenomena Kebijakan dari Kapolsek sebenarnya
Siswa yang kemungkinan karena faktor tidak memperbolehkan
usia membawa Kendaraan bermotor ke sekolah
namun tidak mempunyai SIM ?
6 Apa kebijakan dari kepolisian terhadap Kebijakan tidak ada, tetapi di beri
fenomena pelajar yang membawa kendaraan himbauan
bermotor ke sekolah tersebut ?
7 Bagaimana tindakan polisi ketika melihat siswa Paling diberi teguran lisan atau
mengendarai kendaraan bermotor teguran tertulis
lengkap dengan Helm, Knalpot Standar, tetapi
siswa tersebut belum memiliki SIM,
apakah akan tetap ditindak atau seperti apa ?
8 Untuk lebih mempermudah Siswa yang telah Memungkinkan, Tahun Kemarin
berumur 17 Tahun memiliki SIM, Apakah sempat dilaksanakan
memungkinkan adanya program SIM Kolektif
di sekolah setingkat SMA?
9 Apabila bisa Pihak sekolah mengajukan kepada
Bagaimana proses tahapan pengajuan dari pihak pihak polisi, untuk diajukan ke Bagian
sekolah ? SIM
Hasil Wawancara Penulis dengan KASIUM Polsek Ciawi Bripka Udin
Wandoyo
65
BAB IV
IMPLEMENTASI PENEGAKAN HUKUM OLEH KEPOLISIAN
RESORT KOTA TASIKMALAYA TENTANG KEPEMILIKAN
SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DIKALANGAN PELAJAR DI
WILAYAH CIAWI
efektif atau tidaknya suatu hukum ditentukan oleh 5 (lima) faktor, yaitu :
menerapkan hukum.
atau diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
66
sebagai upaya sosialisasi mengenai keamanan berlalu lintas bagi Pelajar
(Hasil wawancara dengan Bripka Udin Wandoyo, 10 Agustus 2022)
lintas dengan baik. Kebiasaan dan etika dalam berlalu lintas masyarakat
sekarang ini belum memahami etika dan aturan dalam berlalu lintas
67
Berdasarkan hasil wawancara diatas terlihat jelas bahwa
berkendara.
lain. Tak jarang apabila remaja ingin menunjukkan diri mereka agar
68
remaja yang kurang matang dalam pola pikir lebih mengutamakan
kepuasan diri sesaat tanpa berpikir resiko berat yang akan ia terima.
69
Berdasarkan wawancara dengan AD selaku Kepala Sekolah
tertib lalu lintas untuk kalangan pelajar. Tetapi, hanya sekali dalam
(SIM).
70
wawancara dengan HLZ, 8 17 Juli 2022)
dengan sesama siswa jadi apa yang dikatakan oleh polisi tidak
71
dan Jalan kepada semua elemen masyarakat khususnya pelajar.
bahwa:
hukum dalam berlau lintas yaitu salah satu kegiatan dari fungsi
motor ini adalah banyak dari pelajar sekolah yang tidak menerapkan
baik sepeda motor, mobil dan lainnya agar memiliki dan selalu
72
sebagai alat transportasi menuju sekolahnya.
dan efektifitas Hukum, di wilayah ciawi tidak jarang orang tua yang
lalu lintas tidak hanya sebagai pelaksana tugas harian yaitu mengatur lalu
73
pemeriksaan dan pemberkasan serta pengajuan ke sidang
74
Selain itu, lemahnya hukum dan ketidak bijaksanaan aparat
75
mau membelok, menyalip dari sebelah kiri, telepon saat berkendara,
76
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
berkendara mereka saja banyak yang tidak sesuai standar dan hal
berkendara yang tidak sesuai aturan karena usia dibawah tahun atau
77
peringatan kepada saya, kemudian menyuruh teman saya
untuk naik kendaraan umum balik ke rumahnya” (Hasil
wawancara dengan NRH, 18 Juli 2022)
luka parah atau luka yang serius. Jauh dan susahnya kendaraan
tersebut jika sudah ada teman yang ingin memboncengnya dan tidak
78
Berdasarkan wawancara dengan Bripka Udin Wandoyo selaku
79
terutama pada pengemudi pelajar. Banyak diantara mereka yang
bahwa:
80
Berdasarkan hasil wawancara diatas dikaitkan dengan fakta
81
meningkatan keselamatan jalan.
bahwa:
hukum bagi pelajar SLTA yang berkendara tidak memiliki SIM di wilayah
ciawi menurut Bripka Udin Wandoyo adalah dengan teguran lisan maupun
tertulis, dimana hemat penulis adalah kurang tegas, karena selain teguran
lisan dan tulisan, pelajar juga harus dikenakan tindakan langsung atau
tilang, mengapa penulis melihat masih lemahnya Tilang oleh polisi kepada
siswa tersebut, karena dari data hasil wawancara, 90% siswa belum pernah
Pihak Sekolah rata rata belum bisa melarang 100% untuk siswa
meratanya akses kendaraan umum, dan jarak yang juga cukup jauh dari
rumah siswa, dan juga faktor budaya masih melazimkan siswa yang belum
kedepannya perlu dibuka akses kendaraan umum yang seluas luasnya oleh
82
pemerintah daerah, atau check point untuk dengan Bus Sekolah sehingga
alasan lagi bagi polisi untuk menegakan aturan Pasal 281 Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dengan
sebaik-baiknya.
yang ikut juga bertanggung jawab terhadap bagian dari penegakan hukum
di lingkungan sekitar.
sepeda motor atau mobil ke sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga
ke sekolah, itu tidak ada fasilitas lahan parkir yang disediakan di halaman
83
dikenakan sanksi teguran tegas. Dia bilang hal itu sama saja seperti
anak, berarti itu sekolah masih mengizinkan dan nanti itu akan menjadi
memiliki SIM yang bisa didapat dengan syarat usia minimal 17 tahun.
pelajar yang sudah duduk di kelas 2-3 SMA bisa jadi sesuai
membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Kelompok anak seperti ini
84
mempunyai SIM atau membawa STNK," ucap Fikri. (Source: CNN
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
85
M. Husen Harun, Kejahatan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Rineka
Cipta¸ Jakarta, 1990
M.Iqbal Hasan, Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya, Ghalia Indoneia, Jakarta, 2002
Naning Rondlon, Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakat dan
Disiplin Penegak Hukum dan Lalu Lintas, Jakarta: Bina Ilmu, 1983,
Niniek Suparni, Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan
Pemidanaan, Ctk. Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2007
Munir Fuady, Aliran Hukum Krisis (Paradigma Ketidakberdayaan Hukum),
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003
Rais Ahmad, Peran Manusia dalam Penegakan Hukum, Pustakan Antara,
Jakarta, 1996
Ridwan Syah Beruh, Membumikan Hukum Tuhan Perlindungan HAM
Perspektif Hukum Pidana Islam, Pustaka Ilmu, Yogyakarta
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Masalah-
masalah Sosial, Citra Aditya Bakti, Bandung 1989
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty
Yogyakarta, Yogyakarta, 2005
Suhariyono AR, Pembaruan Pidana Denda Indonesia, Papas Sinar Sinanti,
Jakarta, 2012
Suryanagara, Panduan Aman Berlalu Lintas Sesuai UU Nomor. 22 Tahun
2009, Degraf Publishing, Jakarta, 2009
Syaiful Bakhri, Perkembangan Stelsel Pidana Indonesia, Total Media,
Yogyakarta, 2009
Syaiful Bakhri, Pidana Denda dan Korupsi, Total Media, Yogyakarta
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010
86
87