PENDAHULUAN
bahagia bagi warga negara, dan sebagai landasan keadilan, perlu ditanamkan rasa
moral pada setiap orang agar menjadi warga negara yang baik. Demikian pula,
supremasi hukum hanya bisa benar-benar ada jika mencerminkan perlakuan adil
negara hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada
1
Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia (Jakarta: Sinar
Bakti, 1988), hal. 153.
2
Soetandyo, Wignjosoebroto, Hukum dalam Masyarakat (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),
Hlm.. 13
1
2
kendaraan dan jalan Interaksi satu sama lain saat mengemudikan kendaraan yang
peraturan lalu lintas yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan lalu lintas dan
peraturan lalu lintas, serta sesuai dengan persyaratan geometris. Dari sekian
penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan raya akibat kelalaian atau kelalaian
jaringan jalan dengan jumlah kendaraan yang melintas dan jumlah orang yang
menggunakan jalan tersebut. Ketika kapasitas jaringan jalan hampir jenuh apalagi
transportasi. Angkutan adalah pengangkutan orang dan / atau barang dari suatu
tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan kendaraan yang diperhitungkan. Ini
adalah keseimbangan antara kapasitas alat angkut dengan jumlah barang dan
orang yang akan diangkut. Jika kapasitas armada kurang dari yang dibutuhkan,
banyak barang dan orang tidak akan terangkut atau keduanya akan dijejali
Hukum harus adil untuk ditegakkan atau ditegakkan. Namun hukum tidak
sama dengan keadilan. Hukum umum mengikat secara fundamental untuk semua
3
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Hlm..62.
4
Mardjono Reksodiputro, Kriminologi dan Peradilan Pidana (Kumpulan Artikel, Buku
Kedua), (Jakarta: Pusat Keadilan dan Nasihat Hukum (dahulu Inhlm.itut Kriminologi), Universitas
Indonesia, 2007), hal. 85.
3
orang.5 Di Indonesia, peraturan lalu lintas dan lalu lintas di Republik Indonesia,
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Lalu Lintas
2009 tentang angkutan jalan raya adalah “pergerakan kendaraan dan orang dalam
angkutan jalan raya”. Pasal 1 angka 23 UU 22/2009 tentang Lalu Lintas Jalan
mendefinisikan kecelakaan lalu lintas sebagai kejadian yang tidak terduga di jalan
raya di mana kendaraan, dengan atau tanpa pengguna jalan lain, secara tidak
Secara umum kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh 4 (empat) faktor yang saling
Berdasarkan studi yang telah dilakukan terhadap keempat faktor tersebut maka
5
Wirjono Prodjodikoro, Principles of Criminal Law in Indonesia (Bandung: Refika
Aditama, 2003), Hlm.. De 20e
6
Zainal Asikin, Pengantar Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), Hlm..Tanggal
21
7
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum dalam Masyarakat (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),
Hlm.. 13
8
Rinto Raharjo, Frictionless Traffic (Yogyakarta: Shafa Media, 2014), Hlm..80.
4
saat dalam perjalanan, mereka menghadapi hukuman tiga bulan penjara atau
lintas.
bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya harus
mengemudikan kendaraannya secara alami dan penuh konsentrasi. Dan Pasal 283
dan melakukan kegiatan lain atau terkena kondisi yang mengganggu saat
maksimal Rp 750.000.
Bahkan banyak kendaraan baik roda 4x4 maupun roda dua yang
mengemudi. dapat mengganggu pengemudi. Seperti yang bisa kita lihat di kota
ojek online, Grab, Gojek dan Maxim ada di antaranya. Ini sangat berbahaya bagi
pengemudi atau orang lain dan dapat terjadi kecelakaan. Artikel ini menjelaskan
berkonsentrasi, dan memberikan sanksi kepada pelaku tindak pidana. Artikel ini
belum digunakan sebagai pencegah oleh pihak berwenang dan sejauh ini telah
2 2020 3424
PEKANBARU”
6
B. Rumusan Masalah
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru?
1. Tujuan Penelitian
a. Analisis penalti pengemudi untuk alasan yang tidak masuk akal Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di
Kota Pekanbaru.
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di
Kota Pekanbaru.
7
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teori diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi
bidang ilmu.
D. Tinjauan Pustaka
pernah ada sebelumnya. Penelitian ilmiah dan artikel telah dicari, dan beberapa
penelitian telah melihat topik serupa, tetapi tidak ada penelitian lain yang
menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor yang tidak jujur dengan sengaja
tiket atau pertukaran tiket di lokasi. Manfaat bagi perusahaan transportasi yang
penerapan denda bagi pelanggaran lalu lintas diatur dalam ketentuan Pasal 273
Medan telah menetapkan besaran denda yang harus dibayarkan oleh pelaku tindak
pidana sesuai aturan sesuai dengan koordinasi antara pengadilan dan sidang. dan
polisi yang membuat meja kartu. Besarnya denda tergantung kondisi sosial
ekonomi warga Kota Medan. Denda dinilai tidak efektif dalam mencegah dan
lintas tidak berbanding lurus dengan penurunan pelanggaran lalu lintas. Denda
denda atas pelanggaran lalu lintas di pengadilan di Banda Aceh masih berkaitan
dengan tata cara KUHAP. Keberadaan loket yang disepakati antara pengadilan,
jaksa penuntut umum, dan kepolisian menjadi dasar hukum penerimaan tilang. 4
(SEMA) 1993 terkait dengan kondisi sosial ekonomi di suatu daerah. Hukuman
Bandan (kurungan atau penahanan) karena pelanggaran lalu lintas tidak pernah
bahwa faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas dan luka berat antara lain:
pengemudi, pejalan kaki, kendaraan, sarana dan prasarana, lalu lintas jalan /
aparat penegak hukum. Faktor kecelakaan jalan raya yang sering terjadi akibat
human error (faktor manusia). Upaya polisi dalam menangani kecelakaan lalu
tindakan preventif yang dilakukan oleh pihak yang sesuai untuk menghindari
sebelum terjadinya kecelakaan. Saat ini terdapat tindakan represif baik berupa
12
Sandy Afriansyah, PhD bidang Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 2016,
dengan judul "Pengenaan Denda Atas Pelanggaran Lalu Lintas di Pengadilan Negeri Banda Aceh"
13
Dina Rahmadani, dengan judul "Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang
mengakibatkan luka berat dan upaya penanggulangannya menjadi kewenangan Polda
Padang",Tesis, Universitas Padang, 2008.
10
untuk mengatasi dan mengatasi gangguan setelah pelanggaran lalu lintas untuk
melindungi. Adapun kendala yang dihadapi oleh petugas jalan dalam mengatasi
kepada saksi selama proses investigasi kecelakaan jalan, dan kesulitan dalam
dan mengatasi gangguan yang muncul setelah terjadi pelanggaran lalu lintas.
Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu lintas yang
kecelakaan lalu lintas, polisi berusaha mencari tahu lokasi kasus tersebut. Bantuan
lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas lalu lintas dalam mengatasi
kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera serius antara lain: Kurangnya
menyelidiki kecelakaan lalu lintas, polisi berusaha mencari tahu masalah yang
terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas lalu lintas dalam
11
korban luka berat antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat akan peraturan
jalan raya; Kesulitan dalam memberikan informasi selama proses tersebut Polisi
ikut serta dalam penyidikan kecelakaan lalu lintas dan berusaha mencari kasus
setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas lalu lintas
dalam mengatasi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera serius antara
menangani kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera serius, antara lain:
kecelakaan lalu lintas; Sulit untuk memberikan informasi kepada saksi selama
lalu lintas. Hambatan bagi polisi lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu
akan peraturan lalu lintas, penanganan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan
cedera serius, antara lain: kurangnya pengetahuan tentang peraturan lalu lintas,
lalu lintas, kesulitan menghadirkan saksi untuk mendapatkan informasi pada saat
12
penyidikan polisi tentang kecelakaan lalu lintas terhadap tabrakan. Bantuan dalam
lintas. Hambatannya bahwa petugas lalu lintas terpapar dalam kecelakaan lalu
peraturan lalu lintas, kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam mengatasi
diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas
lalu lintas dalam kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera serius antara
kurangnya pengetahuan publik tentang peraturan lalu lintas, kurangnya sarana dan
menghadirkan saksi untuk informasi selama investigasi kecelakaan lalu lintas dan
lintas. Hambatan yang dihadapi petugas lalu lintas dalam kecelakaan lalu lintas
lalu lintas. Hambatannya Hal-hal yang dialami petugas lalu lintas dalam
13
kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera serius antara lain: Kurangnya
diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas
lalu lintas dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan luka
lalu lintas. Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu
tentang peraturan lalu lintas membuat polisi sulit mengidentifikasi kasus yang
setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi oleh petugas lalu
lintas dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan luka berat
lintas. Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu lintas
terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi oleh petugas lalu lintas
14
dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan luka berat adalah:
Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu lintas yang
diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas
lalu lintas dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan luka
lalu lintas. Bantuan dalam mengatasi dan mengatasi gangguan diberikan setelah
terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam
dan mengatasi gangguan diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Polisi
dan mengatasi gangguan diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Bantuan
lalu lintas. Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu
setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Bantuan dalam mengatasi dan mengatasi
dihadapi oleh petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang
peraturan lalu lintas membuat polisi kesulitan untuk mengidentifikasi kasus yang
terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam
Kurangnya pengetahuan publik tentang peraturan lalu lintas membuat polisi sulit
yang dihadapi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang
setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi petugas lalu lintas
dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan luka berat adalah:
gangguan diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Dengan tidak adanya
gangguan diberikan setelah terjadi pelanggaran lalu lintas. Hambatan bagi petugas
lalu lintas dalam menangani kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan luka
lalu lintas. Hambatan bagi petugas lalu lintas dalam menangani kecelakaan lalu
pelanggaran lalu lintas. Hambatan yang dihadapi oleh petugas lalu lintas dalam
tidak adanya pengetahuan publik tentang peraturan lalu lintas, polisi mengalami
17
tidak adanya pengetahuan publik tentang peraturan lalu lintas, polisi mengalami
lalu lintas. Dengan tidak adanya pengetahuan publik tentang peraturan lalu lintas,
lintas. Bantuan dalam mengatasi dan mengatasi gangguan diberikan setelah terjadi
Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang berfokus pada menghukum
pengendara sepeda motor karena menggunakan alasan yang tidak tepat. Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Pekanbaru. Penelitian yang ada terbatas pada diskusi tentang kecelakaan lalu
E. Kerangka Teori
Gagasan negara hukum tidak hanya mengacu pada istilah "rule of law" dan "rule
of law", tetapi juga pada istilah "nomokrasi", yang berasal dari kata "nomos" dan
"cratos". Ciri-ciri negara hukum menurut Friedrich Julius Stahl: hak asasi
manusia, pembagian kekuasaan atas dasar triad politik untuk menjamin hak asasi
dalam sengketa.14
Negara hukum klasik adalah negara hukum dalam arti formal berdasarkan
undang atau telah ditetapkan secara formal oleh pembuat undang-undang, tetapi
Konsep rule of law dan the rule of law muncul dari perjuangan gerakan
merupakan konsep supremasi hukum. karena ruang lingkup tugas negara sangat
memiliki kewajiban pasif terbatas untuk bertindak ketika hak asasi manusia
dilanggar atau ketika ketertiban dan keamanan publik terancam. Salah satu konsep
Paradigma klasik rule of law mulai berubah setelah Perang Dunia II,
penjaga malam, tetapi juga negara dan negara. Pemerintah aktif memberikan
gagasan bahwa negara harus secara aktif melayani rakyat (negara pelayanan
sosial), konsep klasik negara hukum direvisi dan secara bertahap ditinggalkan.
merumuskan konsep negara hukum yang dinamis atau konsep hukum substantif
3) Kebebasan memilih;
4) Kebebasan berbicara;
15
Daud Abu Busroh, Ilmu Politik (Jakarta: Verlag Bumi Aksara, 2006), hal. 13
20
sebagian besar telah ditinggalkan dan bergeser ke konsep rule of law yang
dinamis, yaitu rule of law substantif dan bukan sekedar rule of law formal. Dalam
konsep negara hukum yang material, negara tidaklah pasif, tetapi di satu sisi
negara harus secara aktif menjamin perlindungan hak-hak individu dan negara
harus secara aktif mewujudkan hak-hak warga negara yang harus dijamin oleh
negara.
bagi semua warga negara. Ini merupakan alat independen bagi pemerintah pusat
hukum yang ada untuk mempertahankan status quo dan tanpa syarat memimpin
Istilah ini bertujuan untuk mencari kajian baru terhadap negara-negara yang
adalah negara yang belum memiliki undang-undang sendiri yang berlaku di masa
merdeka.
16
Muchsan, Pengantar Hukum Adminihlm.rasi Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara Verlag,
1982), hal. 13
22
desentralisasi administratif dan pemerintahan yang baik. Variasi bentuk ini dapat
1) Konsentrasi;
2) Delegasi;
17
Bagio Kadaryanto, Dinamika Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Pekanbaru: Verlag
Taman Karya, 2018), Hlm..32.
23
3) Konsentrasi;
lima pilar negara, yaitu demokrasi, penegakan hukum, perlindungan hak asasi
sebagian orang percaya bahwa sistem ini telah mencapai tujuannya yang tidak lagi
disertai dengan pemikiran dan penelitian yang cukup, banyak orang yang kurang
ini.
ditafsirkan berbeda oleh orang dan negara yang berbeda. Dalam kaitannya dengan
empat makna:18
terpenuhi. dan saat orang dilindungi dari risiko besar yang mengancam
hidup mereka.
18
Bagio Kadaryanto, Dinamika Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Pekanbaru: Verlag
Taman Karya, 2018), Hlm..33.
25
pertama, kedua dan keempat serta berusaha menghilangkan citra negatif pada
Poor Law yang sering distigmatisasi karena hanya dimaksudkan untuk membantu
masyarakat miskin. Berbeda dengan sistem hukum yang buruk, kebaikan negara
bertujuan untuk menciptakan sistem jaminan sosial yang terlembaga untuk segala
sesuatu yang di satu sisi mencerminkan adanya hak kewarganegaraan dan di sisi
memberikan layanan sosial yang terbaik bagi semua warga negara, orang tua dan
keadilan harus menanamkan rasa moralitas agar setiap orang bisa menjadi warga
negara yang baik. Menurut Aristoteles, aturan sebenarnya adalah prosedur yang
Pasal 1.3 UUD 1945 antara lain menyatakan: “Negara Indonesia adalah
negara hukum, bukan sekedar negara kekuasaan (Machsstaat). Oleh karena itu
jelaslah bahwa cita-cita negara hukum dalam UUD 1945 bukan sekedar negara
hukum. Itu yang diinginkan Hukum tidak semata-mata didasarkan pada kekuasaan
undang-undang tersebut bukan hanya hukum yang didasarkan pada keadilan bagi
rakyat.
penjabaran unsur-unsur negara hukum, karena konsep negara hukum tidak dapat
dilihat secara terpisah dari gagasan tentang pengakuan dan perlindungan hak asasi
27
manusia. Oleh karena itu, Negara Hukum sangat penting untuk perlindungan
kebebasan sipil warga negara dengan tujuan melindungi hak-hak dasar yang lebih
populer saat ini dalam hak asasi manusia dengan konsekuensi perceraian atau
Selain itu, Negara Hukum bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia
supremasi hukum, tetapi mengakui atau mendukung apa yang disebut "supremasi
1. Aturan hukum
19
Soedjati, Djiwantono, Setengah Abad Negara Pancasila (Jakarta: Center for Hlm.rategic
and International Hlm.udies (CSIS), 1955), Hlm..55.
28
lain.
memprovokasi.
tidak ada pengadilan administratif yang independen, sehingga siapa pun yang
mencapai keadilan dan kepastian hukum yang dilaksanakan oleh struktur hukum,
yaitu aparat penegak hukum bersuara menentang materi atau muatan hukum
bahkan kepada pelaku kejahatan. Penegakan hukum dalam arti yang lebih luas
pelanggaran atau penyimpangan yang dilakukan oleh badan hukum, baik melalui
Dalam arti yang lebih luas, kegiatan penegakan hukum mencakup segala
ditegakkan dengan baik, sebagai seperangkat aturan normatif yang mengatur dan
mengikat komponen hukum utama dalam semua aspek kehidupan publik dan
pemerintahan.21
melalui proses pidana yang melibatkan aparat kepolisian, jaksa, pengacara atau
pengacara dan otoritas peradilan, yaitu protagonis H., yang berperan di Uni Eropa.
. Polisi, jaksa, pengacara dan hakim sangat penting dalam proses penegakan
hukum.
hukum dan memberikan manfaat atau keuntungan bagi masyarakat. Selain itu,
20
Jimly Asshidiqie, Menuju Pemerintahan yang Demokratis (Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer, 2009), Hlm..22
21
Ibid, Hlm..23
30
dapat dipungkiri bahwa apa yang dianggap bermanfaat (sosiologis) belum tentu
adil, sedangkan apa yang dianggap adil (filosofis) belum tentu bermanfaat bagi
masyarakat.
tetapi keadilan tidak sama dengan keadilan, hukum bersifat universal dan
mengikat semua orang pada umumnya. Siapapun yang mencuri harus dihukum,
dan tidak biasa. Bersikap adil kepada satu orang tidak harus adil kepada orang
lain.
semangat keadilan. Hanya dengan begitu hukum akan menemukan wajah aslinya,
sebagai instrumen yang diperlukan untuk memenuhi dan melindungi orang dan
tatanan kehidupan sosial, dan bukan sebaliknya, kepada orang dan komunitas di
mana hukum itu ada dan semangatnya. berkorban tidak kehilangan kebenaran
Menurut Hans Kelsen, penuntutan pidana oleh hakim terkait dengan teori
positivisme, di mana keadilan dihasilkan dari hak asasi manusia yang positif.
Dalam hal ini, Hans Kelsen menegaskan bahwa konsep keadilan memiliki makna
yang jelas dan bebas nilai. Ketika hakim terikat pada hukum positif yang ada
bicara hukum, artinya hakim menyukai atau tidak menyukai suatu peristiwa
terjadinya kejahatan. Faktor-faktor ini termasuk fokus pada masalah atau situasi
yang secara langsung atau tidak langsung mengarah pada peningkatan kejahatan.23
keberhasilan penegakan hukum bergantung pada tiga unsur sistem hukum, yaitu
mempengaruhi aparat penegak hukum, isi hukum termasuk perangkat hukum, dan
budaya hukum adalah hukum yang hidup yang disahkan dalam masyarakat.
peninjauan. Struktur juga berarti bagaimana badan legislatif diatur, apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan presiden, prosedur apa yang diikuti polisi, dan
hukum yang sudah ada yang seharusnya melaksanakan perangkat hukum yang
ada.
22
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, edisi 2 (Bandung: Alumni, 1986), hal.181.
23
Erdianto Effendi, Peran Hukum Pidana Sebagai Pendidikan Rekayasa Sosial dalam
Masyarakat, Jurnal Hukum Republica. VIII No. 1 November 2008,
Dalamhttps://journal.unilak.ac.id/index.php/Respublica, Diakon pada 10 September 2020.
32
legislator serta badan hukum dan proses berfungsi dan dikelola. Misalnya di
Indonesia, ketika kita berbicara tentang struktur sistem hukum Indonesia, itu
pengadilan. Dalam praktiknya, penegakan hukum jauh dari adil, karena hukum
Oleh karena itu, penerapan teori positivisme tidak dapat dilaksanakan dengan
pengetahuan hukum. Teori ini dapat digunakan oleh hakim dalam kasus yang
aturan hukumnya jelas sehingga hanya berlaku pada peristiwa tertentu. Dalam
kasus dimana negara hukum tidak ada, hakim harus mencari dan menggunakan
atau rangkaian perbuatan manusia yang melanggar hukum atau peraturan lain
berasal dari hukum Belanda yaitu "tindak pidana". Karena KUHP Kitap
didasarkan pada KUHP Belanda, istilah aslinya adalah Fakta Pidana. Kata
tersebut memiliki dua elemen: kejahatan dan fakta. Kata fakta berarti "bagian dari
24
EY Kanterdan SR Sianturi, Prinsip Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya
(Jakarta: Hlm.oria Gratifika, 2002), Hlm.. 208.
25
Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi (Jakarta: PT Sinar Grafika, 2006), Hlm.. 5.
33
dihukum secara pidana dan bisa disebut sebagai "objek" tindak pidana tersebut.
Menurut Prof Van Bemmelen yang dilihat sebagai tempat dan waktu
terjadinya tindak pidana, pelaku melakukan perbuatan material di sini. Apa yang
pidana jika melanggar hukum dan merugikan masyarakat. Ini menunjukkan sifat
masyarakat belum tentu merupakan delik pidana, tapi bisa juga merupakan delik
sebagai tindak pidana jika larangan hukum pidana harus dilanggar, pelakunya
F. Metode penelitian
a. Jenis Penelitian
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 28 Metode pendekatan empiris
dilakukan untuk bahan hukum ilegal29Dalam hal ini, data sekunder diuji dan
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan pendekatan penelitian ini bersifat
b. Pendekatan Penelitian
28
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI-Press, 1982), hal. 30
29
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Lancang Kuning 2015.
35
saat ini. Kasus yang dipelajari adalah kasus yang akan menerima keputusan akhir.
Hal terpenting dalam setiap putusan adalah selalu mengingat hakim pada saat
2. Lokasi Penelitian
Kota Pekanbaru merupakan kota yang sangat berkembang dari segi infrastruktur
dan industri, dan jumlah penduduk Pekanbaru yang terus meningkat, serta
pengguna jalan raya yang menggunakan mobil atau sepeda motor di Kota
Pekanbaru setiap tahunnya. Sepeda motor semakin menjadi alat transportasi yang
sangat ramah pengguna karena dianggap efektif dan efisien. Selain itu, di Kota
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbarutidak
penerapan hukum pidana sesuai dengan kebijakan penegakan hukum yang ketat.
30
Peter Mahmud Marzuku, Penelitian Hukum, edisi 11 (Jakarta: Kencana, 2011), Hlm..93.
36
Di sisi lain, aksi ini justru menjadi batu sandungan bagi aparat kepolisian,
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru dan terdapat sejumlah sumber
terkait yaitu peneliti, anggota unit lalu lintas dan unit lalu lintas. Sampel adalah
didasarkan pada jumlah sampel, yaitu banyaknya populasi yang ada yang kategori
sampelnya telah ditentukan. Populasi dan besar sampel dalam penelitian ini terdiri
dari:
e. Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru paling sedikit 1 (satu) orang.
31
Bambang Waluyo, Legal Research in Practice (Jakarta: Sinamar Grafika, 2002),
Hlm..44.
32
Ibid, Hlm..45.
37
Tabel 1
Daftar populasi dan sampel
No Populasi / unit yang diperiksa populasi Sampel %.
1. Kepala agen transportasi 1 1 100
2. Kemudian tak terlihat 1 1 100
3. Dan Kanit Laka 1 1 100
4. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang penulis terima langsung dari responden
b. Data sekunder
c. Tanggal tersier
38
Data tersier merupakan data yang digunakan untuk menunjang data primer
a. pemantauan
b. Daftar pertanyaan
c. wawancara
6. Analisis data
sekunder, data tersebut dikelompokkan menurut sifat dari dua masalah utama
yang diteliti. Data yang diperoleh dari wawancara disajikan dalam bentuk diskusi
dengan deskripsi kalimat. Sedangkan data kuisioner disajikan dalam bentuk tabel.
39
33
Pedoman Penulisan Skripsi, Magihlm.er Hukum (S-2), Sekolah Pascasarjana
Universitas Lancang Kuning, 2019.
BAB II
dan orang di area lalu lintas di jalan raya.34 Kawasan lalu lintas jalan raya
yang aman, cepat, lancar, tertib dan tertib yang mudah dan efisien berkat
pengelolaan lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Terdapat tiga komponen
pencegahan lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang
harus dipenuhi pengemudi sesuai aturan lalu lintas yang diatur dalam peraturan
lalu lintas. Peraturan lalu lintas dan kepatuhan terhadap peraturan geometris
34
Hoobs, FD, Teknik dan Perencanaan Transportasi (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2005), hal. 59.
40
41
Peran lalu lintas, jalan dan lalu lintas harus diatur dalam sistem
pelayanan angkutan sesuai dengan kebutuhan lalu lintas yang tertib, aman,
nyaman, cepat, tepat, tertib dan lancar. (Peraturan Negara Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan Umum dan Angkutan Umum).
Lalu lintas itu sendiri adalah pergerakan kendaraan, orang, dan hewan di
jalan. Kendaraan adalah perkakas yang berjalan di jalan raya dan terdiri dari
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan Umum. Sedangkan kecelakaan
lalu lintas adalah kejadian di mana kendaraan bermotor bertabrakan dengan benda
kelamin dan faktor eksternal seperti cuaca, penerangan jalan dan tata
ruang.
35
Suryo Putranto Leksmono, rekayasa lalu lintas (Jakarta: Mancanan Jaya Cemerlang,
2008), Hlm.. 116.
42
2) kendaraan
3) jalan
Jalan merupakan jalur yang harus dilalui oleh kendaraan bermotor dan
arus lalu lintas lancar dan mengangkut beban gandar kendaraan dengan
Lalu lintas dan lalu lintas jalan raya pada masa pemerintahan Hindia
persyaratan dan diubah lagi dalam Buletin Kisah dan Keputusan 1940 No. 72.
Setelah terjadi lagi perubahan peraturan lalu lintas Indonesia, tepatnya pada tahun
1933 Nomor 86). Kemudian 15 tahun kemudian, setelah UU No. 15 tahun 1951
diberlakukan, pemerintah Indonesia mengatur lalu lintas dan lalu lintas jalan raya
dengan undang-undang baru, mencabut peraturan lalu lintas dan lalu lintas jalan
36
Ibid.,hlm. 116.
43
posisi penting dan strategis dalam pembangunan negara hijau guna mencapai
maka Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan bersama. Selain itu,
1) Mewujudkan pelayanan jalan dan angkutan yang aman dan tertib, luwes,
37
Feriansyar, peraturan lalu lintas dan lalu lintas jalan raya, http: // wordpress com /
03/08/2011 / sejarah - singkatnya - peraturan - lalu lintas dan lalu lintas jalan raya di Indonesia.
Akses hingga 17 September 2020
38
Ibid, Hlm..15
44
2009 mengatur pengetatan rumusan asas dan tujuan undang-undang ini serta
terciptanya lalu lintas jalan yang aman dan tertib. Moda transportasi lainnya juga
keselamatan juga diatur dalam regulasi lalu lintas dan lalu lintas jalan raya. Selain
itu, undang-undang ini menekankan pada penerapan etika transportasi dan budaya
berkelanjutan.39
instansi pemerintah atau pejabat yang berwenang. Secara umum wajib dan secara
lebih rendah mungkin tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
melengkapi amandemen lengkap UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan saat ini
lama.
Memang jika kita melihat diri kita sendiri pada tujuan lahirnya Undang-
2) Angkutan jalan dan angkutan jalan raya sebagai bagian dari sistem
memerlukan pengaturan lalu lintas dan lalu lintas jalan yang sejalan
4) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang lalu lintas dan lalu lintas
jalan raya tidak lagi mengatur kondisi, perubahan lingkungan strategis dan
persyaratan lalu lintas dan peraturan jalan saat ini sehingga harus diganti
maka perlu dibentuk undang-undang di bidang lalu lintas jalan dan lalu
lintas jalan.
Dengan:41
4) Urusan pemerintahan di bidang lalu lintas jalan dan rekayasa lalu lintas
lalu lintas dan manajemen teknis, dan pelatihan polisi lalu lintas. Pembagian
masing otoritas pengawas jalan dan lalu lintas lebih jelas dan transparan, sehingga
41
Bagian 3 Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pergerakan
dan Angkutan Net
47
lalu lintas dan lalu lintas jalan dapat berjalan dengan aman, lancar, efisien dan
yang semula diatur dalam Peraturan Negara Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
itu sendiri, seperti dijelaskan Bagir Manan, salah satu hal yang harus diperhatikan
Penulis sepakat dan menyimpulkan bahwa dinamika lalu lintas dan lalu
lintas jalan raya di Indonesia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
Merujuk pada BAB I terkait dengan ketentuan umum dan Pasal 1 ayat (1):
“Angkutan dan lalu lintas jalan raya adalah suatu sistem yang terdiri dari lalu
lintas, angkutan jalan, angkutan jalan dan lalu lintas, prasarana angkutan jalan,
dan angkutan jalan raya. Kendaraan, pengemudi dan pengguna jalan serta
manajemennya. . ""
menyatakan:
42
Bagian 4 Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
43
Ibid, Hlm..78.
48
1. Lalu lintas adalah pergerakan kendaraan dan orang dalam suatu area lalu
lintas
2. Lalu lintas jalan adalah perpindahan orang dan / atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain melalui suatu kawasan lalu lintas jalan raya
3. Jaringan angkutan dan angkutan jalan raya terdiri atas sejumlah simpul
angkutan jalan raya dan lalu lintas. Sementara itu, persimpangan adalah
tempat terjadinya perubahan antar moda dan antar moda berupa terminal,
stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan laut, dan / atau
bandar udara.
4. Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah kawasan lalu lintas,
terminal, dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, rambu lalu
lintas, alat kendali dan keselamatan pengguna jalan, alat pengaman dan
5. Kendaraan adalah alat angkut yang terdiri dari kendaraan bermotor dan
digerakkan oleh alat mekanis berupa mesin selain kendaraan yang berjalan
7. Pengguna jalan adalah orang yang menggunakan jalan untuk lalu lintas
49
Intinya, poin-poin di atas berkaitan karena suatu perbuatan dapat atau dapat
merugikan hukum. Dengan demikian, isi Pasal 22 UU 2009 cukup rinci untuk
jawab langsung atas keselamatan jalan dan lalu lintas, Kepolisian Negara
Republik Indonesia bertanggung jawab berdasarkan Pasal 200 (1) sebagai berikut:
keselamatan jalan raya dan pertahankan. Jalan. "Namun, ketika kita membaca isi
Pasal 200 (2) dikatakan," dikatakan juga, "melalui kerja sama antara Otoritas
Jalan dan Angkutan dengan pemerintah kota." Oleh karena itu, menurut penulis
peran masyarakat dalam menjaga keselamatan jalan raya sangat penting, yang
tertuang secara jelas dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas
harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal
200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Ini juga dikenal sebagai
"melalui kerjasama antara kota dan jalan raya". Oleh karena itu, menurut penulis
peran masyarakat dalam menjaga keselamatan jalan raya sangat penting, yang
tertuang secara jelas dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas
harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal
200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, menurut
50
penulis peran masyarakat dalam menjaga keselamatan jalan raya sangat penting,
yang tertuang secara jelas dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di
atas harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam
Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, menurut
penulis peran masyarakat dalam menjaga keselamatan jalan raya sangat penting,
yang tertuang secara jelas dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di
atas harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam
Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200
(2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh
secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas
harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana disebutkan secara jelas dalam Pasal 200
(2), sebagaimana yang jelas dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di
atas harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam
Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
51
disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi
sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh
karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu,
persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. seperti yang tercantum dengan
jelas dalam Pasal 200 (2), sebagaimana jelas dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200
(2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di
atas harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam
Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana
disebutkan secara jelas dalam Pasal 200 (2), sebagaimana yang jelas dalam Pasal
200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi
sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh
52
karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu,
secara jelas dalam Pasal 200 (2), sebagaimana yang secara jelas disebutkan dalam
Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi
sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh
karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu,
dijelaskan dalam Pasal 200 (2), persyaratan di atas dipenuhi jika memungkinkan.
sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu,
persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di
atas harus dipenuhi sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam
Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin.
Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Sebagaimana
dijelaskan dalam Pasal 200 (2), persyaratan di atas harus dipenuhi jika
memungkinkan. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh
karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu,
disebutkan dalam Pasal 200 (2). Oleh karena itu, persyaratan di atas harus
dipenuhi sejauh mungkin. Oleh karena itu, persyaratan di atas harus dipenuhi
53
sejauh mungkin. Sebagaimana dinyatakan dengan jelas dalam Pasal 200 (2),
dengan jelas dalam Pasal 200 (2), persyaratan di atas harus dipenuhi sejauh
mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2). Sebagaimana
dinyatakan dengan jelas dalam Pasal 200 (2), persyaratan di atas harus dipenuhi
sejauh mungkin. sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Pasal 200 (2).
Sebagaimana dinyatakan dengan jelas dalam Pasal 200 (2), persyaratan di atas
2. Pemahaman hukum
4. Perilaku hukum
karena itu pandangan ini menganut doktrin kesadaran hukum, yang lebih melihat
hukum, dan efektifitas hukum merupakan tiga unsur yang saling terkait.
Seringkali orang mengacaukan sains dengan ketaatan pada hukum, tetapi kedua
44
Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan terhadap Hukum (Jakarta:
Rajawali Press, 1982), Halle. 140
54
hal itu, meski terkait erat, tidak persis sama. Kedua elemen ini menentukan
ditarik. ""
lebih tegas dan tegas tanpa menunggu ketentuan hukum, dan sebagai akibat
Inti dari lahirnya Perppu adalah mengantisipasi situasi yang "genting dan
memaksa". Jadi ada unsur paksaan yang harus segera diantisipasi, namun dalam
koridor hukum, yakni melalui Perppu. Dan Perppu harus segera dibahas dan
45
Achmad Ali, Wahyu Teori Hukum dan Teori Keadilan (Jakarta: Kencana, 2009),
Hlm..298
46
Ni'matul Huda, Kebijakan Negara Indonesia, edisi pertama (Yogyakarta: FH UII, Press,
2003), Hlm.. 140
47
Ni'matul Huda, Hlm.ate of Democratic Law and Judicial Review (Yogyakarta: UII
Press, 2005), hal. 60
55
refleksi, atau ketika ada bukti awal (kesesuaian) yang faktual dan masuk akal dan
jika tidak diselesaikan, gangguan langsung dari kedua situasi tersebut mengarah
perppu, yaitu:49
2) Waktu yang tersedia terbatas (waktu terbatas) atau ada krisis waktu.
3) Tidak ada alternatif lain yang tersedia atau untuk alasan yang baik
pemerintahan yang dipimpinnya. Materi apa saja yang bisa dimasukkan dalam
48
Bagir Manan, Inhlm.itut Kepresidenan (Yogyakarta: UII Press, 1999), hal. 60
49
Jimly Ashidiqie, Conhlm.itutional Emergency (Jakarta: Rajawali Press, 2007), hal. 282
56
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapat diatur dengan perppu,
dilindungi.
pemerintah
undangan yang adil). Namun dalam praktiknya, ini terbatas dalam praktiknya.
undangan dan konstitusi tetap berada dalam kerangka anggaran dasar dan
anggaran dasar.
terbaik, memiliki akses terbesar dan paling banyak informasi dalam proses
50
Sumali, Reducing Executive Power through Regulations bukannya Law (Jakarta:
Ghalia, 2002), hal. 73
51
Jazim Hamidi, Hukum Inhlm.itut Kepresidenan Indonesia, (Bandung: Alumni, 2010),
hal. 88
57
menetapkan aturan negara untuk penuntutan pidana yang tepat. Selain itu, fungsi
Tahun 1945 dan pembentukan peraturan pemerintah berdasarkan Pasal 5 ayat (1).
berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat (1) UUD NRA 1945: “Dalam keadaan
Menurut Abdul Ghofar, jika DPR tidak bersidang kali ini, Presiden harus
Indonesia
52
Maria Farida Indarti Soeparpto, Legislative Hlm.udies, Volume I. (Yogyakarta:
Kanisius, 2008), Hlm..17
53
Abdul Ghoffar, President of Comparative Power, Indonesia setelah amandemen UUD
1945 dengan delapan negara (Depok - UI Press, 2007), Hlm.. 101
58
negara yang melanggar hukum, atau perppu37. Dasar hukum bentuk hukum ini
bukan undang-undang.
Dalam hal ini, tampaknya sebagai kepala pemerintahan, dalam situasi genting
dimana angkatan bersenjata dan perppu telah diakui sejak kemerdekaan Indonesia,
yang menyangkut Konstitusi RIS 1949 dan Perppu UUDS 1950 dikenal dengan
UU Darurat. Ini berlaku untuk Pasal 139 Konstitusi RIS dan Pasal 96 Konstitusi
1950.54
54
CHLM. Kansil, Legal Practices of Laws and Regulations in Indonesia (Jakarta:
Erlangga, 1983), hal. 47
59
segera.
dengan RIS dan UUDS 1950, terdapat sedikit perbedaan. Pertama, dalam
kewenangan presiden, sedangkan untuk RIS dan UDDS UUD 1950 menjadi
Perppu dalam UUD 1945 yang bersifat “keharusan” sedangkan pada tahun 1950-
Keselamatan Jalan.
Yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini dengan: Lalu Lintas dan
Lalu Lintas Jalan yang selanjutnya disingkat LLAJ adalah suatu sistem yang
60
seragam yang terdiri dari lalu lintas, lalu lintas jalan, lalu lintas jalan dan jaringan
lalu lintas, lalu lintas jalan dan prasarana lalu lintas, kendaraan. . . , Pengemudi,
pengguna jalan dan manajemennya, keselamatan jalan dan lalu lintas jalan.
Menurut yang disingkat KLLAJ, setiap orang dapat terhindar dari resiko
kecelakaan lalu lintas baik dari orang, kendaraan, jalan raya dan / atau
lingkungan.55
untuk mencapai lalu lintas jalan dan keselamatan jalan di masa yang akan datang
memuat satu atau lebih kegiatan oleh instansi / lembaga pemerintah untuk
bertanggung jawab untuk menjamin keselamatan jalan dan lalu lintas (LLAJ).
dan pemantauan. Ketentuan terkait diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
(PP) yaitu PP No. 37 Tahun 2017 dalam hal keamanan. LLAJ didirikan oleh
dan kota.
raya.
56
Bamabang Hatmojo, Sosialisasi Keselamatan Jalan https: // keselamatan lalu lintas.
wordpress.com/2017/11/10/pp-37-year-2017- tentang-keamanan-llaj. untuk konsultasi pada
tanggal 15 November 2020 pukul 21.25 WIB
62
Perintah Menteri harus dijelaskan secara singkat. Karena definisi ini tidak
lazim, terutama dalam studi ilmu sosial, suatu istilah dapat dipahami secara
Dalam bahasa aturan berarti menurut kalimat ini aturan (aturan, regulasi)
dibuat untuk regulasi. Kementerian adalah menteri yang diangkat oleh kepala
negara dan diberi jabatan yang dapat ditentukan sesuka hatinya dan di mana ia
mengatur urusan pemerintahan di bidang tertentu sesuai dengan tugas dan fungsi
pada menteri yang tidak membawahi suatu departemen. Seorang menteri yang
Pertama (1945).57
57
Philipus M. Hadjon, kemudian R. Sri Soemantri Marto Soewanjo, Pengantar
Hukum Adminihlm.rasi Indonesia (Jakarta: Sinar grapika, 2008), hal.90.
63
Olahraga. Selain itu, ada menteri koordinator (seperti Menko EKUIN) dan
menteri junior (seperti menteri keuangan junior), serta posisi yang dikenal sebagai
menteri luar negeri bukanlah pegawai biasa melainkan kepala departemen. Dalam
hal ini, menteri memiliki pengaruh yang besar terhadap presiden dalam
dengan KEPRES No. 45 tahun 1984) terdiri dari menteri sebagai kepala
wilayah serta unit-unit bawahan seperti kantor, direktorat, kantor pusat dan
1. Kepala Departemen.
organisasi lain.
perumusan kebijakan.
dan departemen.
pembangunan fisik.
negara yang mengikat warga negara dan dikelola dan dipelihara oleh otoritas
negara.60
mencapai ketiga tujuan tersebut. Oleh karena itu, UU 32/2004 juga membagi
tugas dan wewenang secara tepat dan harmonis di antara para pihak, yang
tercermin antara lain dalam rumusan pembagian urusan pemerintahan, tugas dan
wewenang, serta tugas kepala daerah dan wakil pemerintah daerah. Tugas dan
otoritas umum:
kegiatan dan strategi para menteri, menyetujui apa yang benar dan apa
yang benar, dan mengoreksi apa yang salah dan apa yang salah
menunjukkan hubungan yang sangat erat dengan gaya hidup, ketersediaan dan
lokasi kegiatan produktif, serta barang dan jasa yang ditawarkan untuk konsumsi.
barang dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu. Pengguna atau orang
61
Ibid, hlm. 56.
BAB III
peraturan lalu lintas. Bukan apa pekerjaannya, namanya dan sebagainya. Intinya
adalah bahwa orang yang melanggar peraturan lalu lintas belum tentu penjahat
penyalahgunaan haknya.62
lalu lintas. Seragam dan kendaraan dinas merupakan simbol kekuasaan negara
aparat penegak hukum harus memiliki beberapa tingkat pelatihan formal, serta
kekuatan fisik bukanlah sikap profesional dalam menangani masalah lalu lintas.
62
Niniek Suparni, Adanya Denda dalam Sihlm.em Pidana dan Kriminal (Jakarta: Sinar
Grafika, 2007), hlm.19
68
69
Perencanaan jalan yang cermat dan penempatan rambu lalu lintas akan
membantu mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.
Bentuk jalan raya, ukuran huruf dan warna rambu lalu lintas mempengaruhi
pengemudi.
Jika lampu lalu lintas berjalan sejajar dengan garis berhenti, pengemudi
untuk melihat lampu dengan jelas. Dalam hal ini dia akan dikutuk oleh pengemudi
di belakangnya. Ketika dia berhenti di halte bus, agak sulit baginya untuk melihat
kecelakaan lalu lintas. Sekolah-sekolah ini dijalankan oleh para ahli, tidak hanya
orang-orang yang akrab dengan masalah lalu lintas, tetapi terkadang juga psikolog
63
Ibid.,, Objek. Tanggal 20.
70
cukup. Pelajar harus diperlakukan seperti orang dewasa karena mereka paling
Anda untuk membuat keputusan yang cepat dan akurat adalah yang paling
2. Pelaksanaan Pencegahan
a. Tertangkap.64
2) Hentikan segera.
karena melanggar lampu lalu lintas sesuai dengan Pasal 287 (2) jo
6) Minta kartu SIM (kartu SIM), lihat foto di kartu SIM dengan bagian
depan dudukan kartu SIM, masa berlaku dan kelas SIM (kartu SIM).
64
Rahardi. Pudi, Police Act (Professionalism through POLRI Reform), (Surabaya:
Laksbang Mediatama, 2007), hlm.51.
71
8) Meminta surat atau bukti lain; Buku KIR, dokumen jalan, izin
pariwisata, izin trayek dan bukti lain yang terkait dengan kendaraan
yang dikendarai.
sedikit.
2) Semua kendaraan diperiksa: nomor polisi, plat nomor, SIM dan barang
bukti lainnya.
tindak pidana.
65
Ibid, Hlm.. 52.
66
Ibid, Hlm.. 53.
72
11) Artikel Dilanggar Tulis seluruh artikel yang dilanggar dari artikel
14) Jika pelaku tidak menginginkan tanda tangan tertulis, ia tidak mau
3. Penegakan Hukum
atau berfungsi sebagai kode etik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
yang luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menegakkan hukum
subjek dalam arti yang terbatas atau sempit. Dalam arti yang paling luas,
penuntutan pidana mencakup semua subjek hukum dalam suatu hubungan hukum.
67
Soeroso. Pengantar Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Hlm..19
73
hukum. Dalam pengertian yang lebih sempit, penegakan hukum di bidang ini
hanya dimaknai sebagai upaya aparat penegak hukum tertentu untuk memastikan
Realitas yang ada saat ini seringkali masih terdapat gap antara isu
penegakan hukum nasional, yang pada prinsipnya juga merupakan bagian dari
bagian dari keseluruhan kebijakan sistem penegakan hukum nasional dan bagian
nadi semua aspek kehidupan berbangsa dan sosial. Hukum sebagai suatu sistem
sebagai sistem yang berisi seperangkat aturan, tatanan dalam hierarki yang saling
68
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta dari Departemen Peradilan Pidana (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2010), Hlm.. 316-317.
69
Moh. Hatta, Berbagai Masalah Penegakan Hukum Umum dan Kejahatan Khusus,
(Yogyakarta: Liberty, 2009), 1 Des.
70
Ahmad Mujahidin, hakim dari sumber Indonesia (Bandung: Refika Aditama, 2000), lm.
48.
74
Hirarki dan struktur ini memainkan peran yang sangat penting dalam
demokrasi terdiri dari berbagai hak individu, hak berpendapat, hak berserikat, hak
menegaskan bahwa kita memang makhluk sosial yang merdeka dan karenanya
membutuhkan aturan dan pedoman umum yang memenuhi rasa keadilan. Jaminan
perlindungan negara bagi masyarakat harus luas, sebagai wujud nyata tanggung
dan pengemis.72
merupakan upaya untuk menciptakan kode etik bagi perbuatan hukum baik secara
formal maupun dari segi isi bagi badan hukum yang bersangkutan serta bagi
aparat penegak hukum. yang secara resmi diberi tugas dan wewenang untuk
bernegara
71
Faisal Akbar Nasution, Pemerintah Daerah dan Sumber Pendapatan Asli Daerah
(Jakarta: Sofmedia, 2009), hal. 32.
72
Ibid, Hlm..78.
75
esensial, yaitu keadilan. Nilai keadilan yang didambakan sesuai dengan Pancasila
keseimbangan, harmoni dan harmoni antara kepentingan individu di satu sisi dan
kepentingan komunitas lainnya di sisi lain. Nilai keadilan ini merupakan nilai
terpenting dari setiap konstruksi hukum. Dengan kata lain, rule of law bukan
sekedar rule of law (yang hanya berlaku), tetapi juga rule yang adil (harus
bernilai).73
bagi perilaku manusia. Hukum tidak dapat ditegakkan dengan sendirinya, yang
berarti hukum tidak dapat memenuhi janji dan keinginan hukum (ordonansi).
aparat penegak hukum dan gesekan masyarakat terhadap aparat penegak hukum,
jauh dari memadai, meskipun bertentangan dengan pendapat dan rasa keadilan
73
Romli Atmasasmita, Sihlm.em Peradilan Pidana Kontemporer (Jakarta: Kencana, 2010),
Hlm.. 67-68.
74
Satjipto Rahardjo, Law Enforcement A Sociological Review (Yogyakarta: Genta
Pubishing, 2009), Hlm.. 7
75
Ibid.,hlm. 69.
76
penerapan hukum di daerah ini karena hukuman bagi pengemis dan tuna wisma
dalam KUHP yang telah diubah menjadi peraturan yang anti tertib, efektif
menegakkan UUD 1945. Itu bukan cedera. pidana, namun negara menjamin
dalam semangat hukum positif. Jadi tujuan hukum adalah keadilan. Keadilan
jujur.77
kesempatan besar bagi individu untuk mengekspresikan diri mereka dalam situasi
persatuan antara anggota masyarakat yang berfokus pada kerja sama manusia,
76
Arbi Sanit, Representative Politics in Indonesia (Jakarta: Rajawali, 1985), hal.25
77
R. Abdussalam, Perspektif Hukum Pidana Indonesia dalam Membangun Rasa Keadilan
Masyarakat (Jakarta: Rehlm.u Agung, 2006), hal. 16.
77
keadilan, pengambilan keputusan yang rasional, dan yang disebut kebaikan primer
dalam aturan masyarakat. Untuk mencapai keadilan, negara harus dipaksa untuk
mendamaikan kebutuhan sosial dan individu. Cita-cita keadilan yang hidup di hati
rakyat dan dikejar oleh pemerintah merupakan simbol rekonsiliasi yang tidak
teori itu harus membahas konsep keadilan, kesetaraan, dan ketidakberpihakan dan
yang memadai). Keadilan harus dibedakan dari kebajikan, kemurahan hati, rasa
syukur, dan kasih sayang. Namun, praktek yang terjadi terkadang bertentangan
jawab pengacara untuk meremehkan hukum" dan bahwa penilaian ilmiah harus
78
Rena Julia, Victimology of Protection from Victims of Crime, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2010), Hlm.. 134.
79
Nyoman United Putra Jaya, Menuju Evolusi Hukum Pidana Melalui Berpikir Ganda
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2008), hlm.14
78
mendalam dan mendasar bagi hati nurani (termasuk nilai-nilai seperti kebenaran,
Sebelum rencana dibuat, keadaan di mana itu dibuat dan kapan itu dibuat
sikapnya terhadap aturan. Orang bisa menurut, menolak, dan bahkan bersikap
apatis. Jadi, sangat penting untuk mengetahui bagaimana aturan bekerja dalam
konteks ini.81
sedangkan cita-cita yang terkandung dalam hukum tidak serta merta harus
bahan yang akan dipesan tidak mendapat perhatian bersama atau tidak. Untuk hak
hidup bersama, materinya terdiri dari orang-orang yang bekerja sama. Masing-
masing untuk dirinya sendiri dan untuk semua untuk bersama dan berjuang untuk
semacam kontrak sosial atau kesepakatan dalam masyarakat yang menjadi aturan
hidup, disepakati dan mengikat sebagai norma dan pedoman hidup bersama
80
Barda Nawawi Arief, Law Enforcement Issues and Criminal Law Policy in Crime
Management (Jakarta: Kencana, 2008), Hlm.. 2.
81
Sudarto, Hukum dan Peradilan Pidana, (Bandung: Alumni, 2007), hal. 172.
82
Ronny Rahman Nitibaskara, Law Enforcement of Law Enforcement (Jakarta: Kompas,
2006), Hlm.. 9.
83
Roeslan Saleh, Hukum Pidana sebagai Konfrontasi Manusia dan Manusia (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1983), Hlm..28.
79
dirumuskan secara tertulis dan digunakan (tidak tertulis) semakin jelas dan harus
Perkembangan hukum itu sendiri dari waktu ke waktu akan berlangsung sesuai
dengan kondisi kehidupan masyarakat yang semakin beragam dan kompleks serta
Indonesia, hukum tetap dipandang sebagai hukum yang dilindungi dari keresahan
masyarakat. Karenanya tidak ada kewajiban atau moralitas untuk hukum yang
ideal. Membangun tenaga ahli non transaksional terbaik agar tujuan penegakan
dengan produk hukum yang tumpang tindih menimbulkan masalah timbal balik
dan menjadikan kriminalisasi sebagai kejahatan yang sangat sederhana. Toh, nilai
84
Moh. Hatta, Criminal Policy, (Yogyakarta: Hlm.udent Library, 2010), hal. 12
85
Sabian Utsman, Towards a Responsive Law Enforcement, (Yogyakarta: Hlm.udent
Library, 2008), 37.
80
jelas banyak yang akan bergumul dengan berbagai dimensi dan faktor yang hidup
dalam masyarakat.
Tidak jarang produk hukum yang ada tidak sesuai dengan kondisi sosial,
nasional, yang disebut harmonisasi hukum. Common law yang dikutip sebagai
hanya masalah sosial tetapi juga masalah politik. Dengan pemikiran ini, orang
masyarakat, hukum menunjukkan apa yang benar dan apa yang tidak.
Undang-undang juga membatasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
86
Eddi Wibowo, Hukum dan Ketertiban, (Yogyakarta: Yayasan Reformasi
Adminihlm.rasi Publik Indonesia, 2004), hal. 8.
87
Satjipto Rahardjo, Progressive Legal Preparation (Jakarta: Kompas, 2006), hal. 173.
88
Ibid.,hlm. 75.
89
Sudarsono, Pengantar Hukum (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hal. 8
81
tingkah laku manusia serta kodrat aturan dan larangannya. Hukum juga
b) Sebagai sarana untuk mencapai keadilan sosial baik lahir maupun batin.
Karena hukum memiliki ciri, ciri, dan kewajiban, maka hukum dapat
yang benar. Hukum bisa menghukum mereka yang salah, hukum bisa
ekspresi keadilan.
Dalam hal ini, seringkali dikritisi bahwa hukum hanya menegakkan dan
hukum. Ini dapat dilihat sebagai kompromi dalam fungsi kritis hukum.
Aparat penegak hukum meliputi definisi aparat penegak hukum dan aparat
penegak hukum (person). Dalam pengertian yang lebih sempit, aparat penegak
hukum dilibatkan dalam proses penegakan hukum, mulai dari saksi, aparat
82
kepolisian, penasehat hukum, jaksa, hakim, dan satpam. Setiap perangkat terkait
mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam tugas atau perannya terkait prosedur
pelaporan atau pengaduan, penyidikan, penegakan hukum, alat bukti, putusan dan
Dalam cara kerja aparat penegak hukum, ada tiga unsur utama yang
perangkat
secara bersamaan agar penegakan hukum dan proses peradilan itu sendiri dapat
dilakukan secara internal. Terlepas dari ketiga faktor tersebut di atas, pengaduan
analisis yang lebih mendalam. Upaya penegakan hukum hanya sebagian dari
permasalahan hukum kita secara umum yang bertujuan untuk menegakkan dan
penegakan hukum jika hukum itu sendiri tidak mencerminkan perasaan atau nilai-
90
Bisri Ilhami, Sihlm.em Hukum Indonesia (Jakarta: Rajawali Press, 2010), Hlm..29
83
nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tidak mungkin hukum menjamin
keadilan jika materinya sebagian besar merupakan warisan dari masa lalu.
Oleh karena itu, ada empat fungsi utama yang membutuhkan banyak
perhatian:
undang-undang
Dalam arti yang lebih luas, "tata kelola hukum" mencakup konsep
penerapan peraturan dan yurisdiksi itu sendiri dalam arti yang lebih sempit. Anda
keputusan administratif (keputusan), atau regulasi dan keputusan yang dibuat oleh
pelanggaran helm, sabuk pengaman dan aksesori mobil) dan pengguna jalan
kepolisian, tetapi juga di tempat dan waktu kritis sesuai dengan hasil analisis dan
penilaian yang dilakukan oleh polisi pengendali lalu lintas guna menjamin
hanya dibutuhkan. hanya digunakan. Peran, tugas, dan tanggung jawab yang tidak
orang mematuhi hukum karena takut akan konsekuensi dari pelanggaran standar.
aparat penegak hukum akan berbagi pedoman dengan lingkungan yang dapat
91
Farouk Muhammad, Praktek Penegakan Hukum (Bidang Transportasi), (Jakarta: Balai
Puhlm.aka, 1999), Hlm..33.
92
Riduan Syahrani, Ringkasan Esensi Hukum (Banjarmasin: PT. Mitra Aditya Bakti,
2004), Hlm.. 192-193.
85
harus memiliki tingkat keahlian tertentu agar dapat memenuhi ambisi masyarakat.
Anda harus bisa berkomunikasi, memahami audiens target Anda, dan memainkan
peran yang bertanggung jawab secara sosial. Selain itu, aparat penegak hukum
bagi pengguna jalan, tetapi juga pada melindungi, melindungi dan memberikan
layanan kepada pengguna jalan yang terluka (penegakan pelanggaran helm, sabuk
kepolisian, tetapi juga di tempat dan waktu kritis sesuai dengan hasil analisis dan
penilaian yang dilakukan oleh polisi pengendali lalu lintas guna menjamin
kebersamaan yang saling mendukung tanpa satu sama lain. Intervensi dalam
93
Ibid, Hlm..33.
86
peran, tugas dan tanggung jawab. Tanggung jawab dan wewenang dari setiap
Istilah "aparat penegak hukum" sangat luas dan karena itu mencakup
mereka yang secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam penegakan
hukum. Tujuan dokumen ini adalah untuk membatasi aparat penegak hukum
hanya pada mereka yang terlibat langsung dalam penegakan hukum, bukan hanya
banyak fungsi dan peran pada waktu yang bersamaan. Konflik antara fungsi dan
peran yang berbeda (konflik status dan konflik peran) tidak dapat
dikesampingkan. Jika ada gap antara peran yang seharusnya dan peran yang
benar-benar dipenuhi atau peran yang sebenarnya, maka menurut Megawati ada
gap peran. Sukarno Putri sangat dipengaruhi oleh keadaan lembaga pemerintah,
hukum yang berlaku dan faktor masyarakat pada kartu penegakan hukum.
94
Soerjono Soekanto, Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Edisi pertama,
(Jakarta: CV. Rajawali, 2009), hal. 13
87
pidana (CJS).
yang tumpang tindih dan alokasi trayek yang tidak rasional ke daerah
6. Pendidikan lalu lintas tidak dilaksanakan dengan benar dan terus menerus.
Kejahatan ini diselidiki bekerja sama dengan jaksa dan hakim. Menurut
Pasal 211 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009, tindak pidana berikut ini merupakan tilang yang
memerlukan tilang:
rambu lalu lintas, fasilitas pejalan kaki dan peraturan keselamatan bagi
b. Setiap pengguna jalan yang tidak mengikuti petunjuk polisi sesuai dengan
mengalihkan kendaraan agar arus lalu lintas dapat lancar. dan perilaku
dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku (Pasal 288
ayat (2) jounto Pasal 106 ayat (5) huruf b yang mengemudikan kendaraan
bermotor di jalan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) (Pasal 281
kepolisian (Pasal 288 ayat 1, Pasal 77 ayat 1), kendaraan tidak mendapat
f. Tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan dalam kondisi
tertentu (Pasal 193 (1) jo Pasal 107 (1)); G. Pelanggaran ketentuan kopling
dan aksesoris dengan kendaraan lain (Pasal 287 ayat 6 juncto Pasal 106
kendaraan yang tidak dilengkapi bangkai (Pasal 290, Pasal 106 (7)).
h. Pelanggaran peraturan lalu lintas atau prosedur berhenti dan parkir (Pasal
j. Saat berbelok atau berbelok, jangan membuat tanda dengan penunjuk arah
rambu atau marka lalu lintas (Pasal 287 (1), Pasal 106 (4) (a) dan Pasal
m. Pelanggaran peraturan atau larangan rambu lalu lintas (Pasal 287 (2) dan
106 (1));
raya dan rel dan tidak berhenti ketika sinyal berbunyi, penghalang ditutup
dan / atau sinyal lain diberikan (Pasal 296, Pasal 114, bagian a).
saat berhenti atau parkir di jalan dalam keadaan darurat (Pasal 298, Pasal
121 (1)). 97
96
Ibid, Hlm..19
97
Ibid, Hlm..65.
90
dipandu dan / atau didampingi oleh petugas polisi (Pasal 287 (4), Pasal 59
dan Pasal 106 (4) (f), Pasal 134). dan Pasal 135);
pelindung segitiga, dongkrak, roda yang dapat dibuka pada saat terjadi
kaca spion, klakson, lampu depan, lampu mundur, marka bodi, lampu
trailer, lampu rem, lampu sein, reflektor, spedometer, kedalaman ban, kaca
depan, spatbor, bemper, kopling, braket, atau wiper (barang) kaca depan )
285 ayat (2) jounto pasal 106 ayat (3) jounto pasal 48 ayat (2));
A. Kendaraan umum dalam transit tidak berhenti di terminal (Pasal 276, Pasal
36).
ee. Jangan menggunakan jalur yang ditunjukkan atau jalur paling kiri kecuali
Anda melewati atau mengubah arah (Aturan 300 (a) Jounto, Aturan 134
(1) (c)).
ff. Jangan hentikan kendaraan saat Anda mengambil dan / atau menurunkan
gg. Jangan menutup pintu mobil saat kendaraan sedang melaju (Pasal 300 (c),
cocok untuk pengangkutan untuk tujuan lain (Pasal 304, Pasal 153 (1));
hj. Kendaraan bus bermotor tidak mendapat sertifikat pemeriksaan rutin dan
tidak memiliki tanda mutu (Pasal 288 ayat 3, Pasal 106 ayat 5 huruf c).
98
Ibid, Hlm.. 76.
92
kk. Kendaraan bermotor dan / atau trailer atau kendaraan berpasangan tidak
ditentukan (Pasal 301, Pasal 125); mm. Truk untuk pengangkutan orang
tanpa memberikan alasan (Pasal 303 jounto Pasal 137 ayat 4 huruf a, b dan
c); nn. Pengangkutan kargo tanpa dokumen perjalanan (Pasal 306, Pasal
168 (1));
parkir, bongkar muat, waktu operasi dan rekomendasi dari otoritas yang
berwenang (Pasal 305 jounto Pasal 162 ayat (1) huruf a, b, c, d dan e atau
f);
rr. Pengendara sepeda motor yang tidak menyalakan lampu depan pada siang
hari (Pasal 293 ayat 2 jo Pasal 107 ayat 2) tidak menggunakan helm SNI
(Pasal 291 ayat 2 jo Pasal 106 ayat 8). Penumpang tanpa helm (Pasal 291
ss. Tidak termasuk sespan yang membawa lebih dari satu orang (Pasal 292,
DD Tidak memenuhi persyaratan teknis dan teknis (Pasal 285 ayat 1, 106 ayat
Penegakan hukum tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa sumber daya
atau fasilitas tertentu. Fasilitas ini termasuk staf yang terlatih dan kompeten,
organisasi yang tepat, peralatan yang memadai, keuangan yang memadai, dll. Jika
hal-hal ini tidak terpenuhi, petugas penegak hukum tidak dapat mencapai
tujuannya.99
raya
oleh disiplin yang rendah, pengetahuan peraturan yang kurang dan dampak
1. Pengertian Denda
hukum yang berlaku. Selain pencatatan nama pelaku tindak pidana, pelaku juga
sen, jumlah maksimal tidak tetap. Terkait denda yang diatur dalam Pasal 30
2) Jika denda dijatuhkan dan denda tidak dibayarkan, denda tersebut diganti
dengan penjara.
3) Pidana penjara dengan imbalan denda adalah minimal satu hari dan paling
rupiah atau kurang akan diganti untuk satu hari, sehingga harga yang lebih
tinggi untuk setiap setengah rupiah tidak akan diganti lebih dari satu hari
100
Andi Hamzah, Principles of Criminal Law (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. Tanggal
21
95
dan akhirnya tidak untuk sisa hari. Setengah rupiah sudah cukup
dikompensasikan.
atas, denda dapat diartikan sebagai ancaman hukuman, sebagai sarana untuk
terkadang sulit dihindari dan diatasi karena tujuan yang ingin Anda capai. Untuk
melihat seperti apa posisi dan pola denda dalam hukum pidana positif Indonesia,
mari kita mulai dengan Pasal 10 KUHP. Pasal 10 KUHP berbunyi sebagai
a. Hukuman mati;
b. Hukuman penjara;
c. Kandang Pidana: V;
96
d. Jenis; dan
tahun 1946).
terendah, meskipun tidak ada ketentuan yang secara jelas menunjukkan hal ini.
Muladi dan Barda Nawawi Arief menyatakan: Setidaknya satu kali kejahatan
dihukum dengan denda.101Untuk delik dalam Buku II hanya terdapat satu delik
yaitu pada Pasal 403 sedangkan untuk delik dalam Buku III hanya terdapat 40
pasal lengkap tentang delik. Dari segi filosofis, terdapat hal-hal yang bertentangan
2. Sementara itu, fungsi lapas seringkali merugikan pelaku kriminal dan pada
Mengiklankan.
Penahanan sejauh ini terus berlanjut dan sulit dihindari, meskipun biaya
dan lokasi penahanan di masa mendatang akan terus menjadi masalah. untuk
101
Muladi dan Barda Nawawi Arief, teori kriminal dan politik (Bandung: Reflika
Aditama, 2005), Hlm.. 42.
97
hukuman pendek adalah kejahatan nomor satu yang paling kecil kemungkinannya
adalah salah satu jenis kejahatan tertua di dunia. Selain pidana mati (dikenal juga
dalam Thaurat dan Al-Quran) dalam Common Law, juga disebut sebagai tindak
pidana berupa pembayaran kepada pihak berwajib atau santunan kepada korban.
Metode pembayaran ini berkisar dari uang tunai hingga barang seperti ternak,
Menurut cerita mereka, tugas kejaksaan adalah mengumpulkan uang (denda) dari
hukuman penjara dipandang kurang populer dalam hal implementasi dan dampak
dari penegakan hukum saat ini, denda Iure Constituto adalah alternatif dari
di atas, setiap orang yang melanggar hukum dapat memiliki unsur pidana dalam
perbuatannya maka tindak pidana tersebut akan dikenakan denda. dan hukuman
berat adalah pengganti piana ringan jika hukuman tidak dapat dibayarkan untuk
hukuman. Bukan hukum pidana jika suatu peraturan hanya mengatur standar
tanpa adanya ancaman pidana. Hukuman bagi pelaku harus mencerminkan sifat
penderitaan yang dideritanya, namun sanksi pidana berupa denda tidak hanya
Muladi dan Barda Nawawi Arief harus memperhatikan hal-hal berikut saat
memberlakukan denda:105
umur atau anak yang menganggur yang tetap menjadi tanggung jawab
104
Ibid, Hlm.. 32.
105
Niniek Suparni, Adanya Denda dalam Sihlm.em Pidana dan Kriminal (Jakarta: Sinar
Grafika, 2007), Hlm..93.
99
Denda adalah aset berupa informasi berbasis uang. Hal ini juga tercermin
ekonomi dan pasar uang akan sangat mempengaruhi efektivitas denda. Karena
jumlah tertentu relatif secara hukum, misalnya akibat inflasi. Oleh karena itu
diperlukan formula yang tidak kaku secara hukum, walaupun tentunya harus ada
batasannya.
penyitaan properti atau denda. Namun, mereka sangat beragam dan menciptakan
sistem kriminal yang luar biasa. Evolusinya adalah mengikuti evolusi tindakan
tergantung pada kerugian yang terjadi dan situasi sosial orang yang bersangkutan.
denda yang harus dibayarkan agar perkara tidak dibawa ke pengadilan, hakim
pidana akan dihubungi jika ketentuan dendanya sama tanpa ada perbedaan.
106
Ibid, Hlm.. 57
100
lain:107
1. Pembayaran denda mudah untuk ditegakkan dan jika ada kesalahan terkait
hukuman lainnya.
sejauh mana tujuan yang ingin dicapai oleh hukuman tersebut tercapai. Hukuman
dianggap efektif bila tujuan yang ingin dicapai dengan hukuman tersebut tercapai.
melindungi publik;
Dalam hal ini, pembalasan terhadap mereka yang menjadi atau menjadi
kejahatan adalah salah satu tujuan hukuman yang tidak dapat diabaikan karena
Tujuan dari hukuman di atas, yaitu hukuman, juga harus dapat merasakan
hendaknya dihindari bahwa kriteria efektif atau tidaknya denda diukur dari jumlah
yang dapat dikeluarkan oleh pelaksana untuk denda dan kemudian dikonversikan
menjadi uang tunai. digunakan sebagai bagian dari Nation Building. dan negara.
Sebagai ukuran efektivitas denda, harus ada keseimbangan antara denda dan
denda pengganti. Menurut ketentuan KUHP saat ini, alternatifnya adalah pidana
penjara.
2. Hukuman denda tidak berarti bahwa terpidana akan mendapat stigma atau
2. Nilai denda dianggap terlalu rendah dan oleh karena itu tidak
masyarakat. dan
4. Pidana Denda
110
Ibid, Hlm..98
103
popularitas denda. Denda itu sendiri sebenarnya adalah yang tertua dan
lebih tua dari penahanan. Pembayaran denda terkadang dapat berupa ganti
rugi dan denda adat. Kejahatan yang lebih kecil saat ini didenda dan
dapat menuntut ganti rugi yang besarnya tergantung dari kerusakan yang
diderita dan keadaan sosial dari pihak yang dirugikan. Pihak berwenang
111
Syaiful Bakhri, Perkembangan Sihlm.em Kriminal Indonesia, (Yogyakarta: Total
Media, 2009), hal. 131.
104
Sekitar abad ke-12, yang terluka menerima porsi yang lebih kecil
pidana denda paling lama, lebih tua dari pidana penjara, dan bisa setua
112
Ibid, Hlm.. 131.
105
berikut:113
4) Berdasarkan aksinya.
dilunasi, dia selalu bisa berhenti menjadi budak. Dan tidak berhak
113
Ibid, 132 Hlm..
114
Ibid, 132 Hlm..
106
Beberapa dari penangkapan dan denda ini dihukum secara terpisah dan
dengan pidana denda diatur dalam Pasal 403 dengan jumlah paling
penahanan tidak relevan dalam KUHP. Oleh karena itu, risiko hukuman
penjara jelas.115
tujuan dan pedoman putusan, tetapi juga kondisi yang dapat mencegah
115
Suhariyono, Renewal of Fines in Indonesia, (Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2012),
Hlm.. 316.
107
melakukan itu.116
dikenakan dan yang tidak dibayar dapat dihapus dari properti atau diganti
melakukan kejahatan. Dari segi value for money, sanksi dalam RUU
KUHP masuk akal secara detail. 127 pasal ditentukan oleh ancaman
116
R. Abdul Djamali, Pengantar Hukum Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Permai, 2005),
Hlm.. 189
108
kategori, dan dendanya dapat dicicil. Denda utama menurut KUHP adalah
sebagai berikut:
500 rupiah.
Kategori V.
117
Bambang Waluyo, Denda dan Kejahatan (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Hlm.. 32.
BAB IV
yang bersatu dengan dan dengan masyarakat. Dalam posisi seperti itu, wajar saja
jika penilaian kinerja Polri diberikan langsung oleh publik. Evaluasi publik
langsung atas tindakan polisi berdampak besar pada citra polisi.118Para pengamat
mata masyarakat merupakan masalah utama yang terus diupayakan Polri dalam
tercermin dalam perilaku dan tindakan Polri dalam menjalankan tugas dan
118
Indarti, Erlyn, Karakterihlm.ik Utama Profesionalisme Polisi dalam Penegakan Hukum,
(Jakarta: Sinar Grapfika, 2014), hlm.349.
109
110
pengendalian dan teknologi lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi atau
terkesan seperti "anak tiri". Perkembangan kajian hukum pidana masih lebih
untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain.
bisnis. Sehingga dapat dikatakan bahwa lalu lintas kini telah menjadi pusat segala
aktivitas manusia. Saat ini tidak sulit untuk melakukan segala aktivitas yang
Menurut Emil Eka Putra, SH., SIK., M.Si selaku Kapolres Pekanbaru
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan
119
Ibid, Hlm..28.
111
helm atau menyalakan lampu untuk keperluan polisi, tetapi juga untuk melindungi
keselamatan umum saat bepergian. Untuk menekan. Jika pelaku tidak mematuhi
peraturan lalu lintas, hal tersebut tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga
jalan dan melakukan kegiatan lain atau terkena kondisi yang mengganggu saat
maksimal Rp 750.000.
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pekanbaru Nomor 22 Tahun 2009 akan berlaku
efektif. Pelanggaran lalu lintas sama sekali bukan tujuan dari hukuman yang
mendasar dalam aturan lalu lintas, metodenya hanya sedikit berbeda ketika pelaku
dihentikan oleh petugas polisi dan menerima tilang dengan tiket konvensional.
Begitu e-tiket valid, pelaku mungkin tidak akan tahu apa-apa. apakah dia telah
120
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Emil Eka Putra, SH., SIK., M.Si selaku
Kapolres Pekanbaru pada hari Senin tanggal 2 November 2020 pukul 10.19 WIB di Kepolisian
Pekanbaru.
112
melakukan kejahatan.121Karena banyak kendaraan roda empat dan roda dua saat
ini menggunakan telepon seluler atau telepon seluler saat mengemudi / karena
konsentrasi pengemudi dapat terganggu saat mengemudi. Seperti yang bisa kita
lihat di kota Pekanbaru, kendaraan roda dua menggunakan handphone seperti ojek
online seperti Grab, Gojek dan Maxim, serta masyarakat umum. Ini sangat
berbahaya bagi pengemudi atau orang lain dan dapat terjadi kecelakaan.
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan di Kota
Pekanbaru yaitu:122
kendaraan bermotor tidak tepat. Kami telah mendenda lalu lintas dan lalu lintas
121
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. Hariyadi selaku Polres Pekanbaru kemudian
bertindak sebagai penyidik di Kepolisian Resor Pekanbaru pada hari Jumat, 11 September 2020
pukul 10.41 WIB.
122
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Dendi selaku Kepolisian Pekanbaru kemudian
sebagai penyidik pada hari Jum'at tanggal 11 September 2020 pukul 11.22 WIB dengan
Kepolisian Pekanbaru.
113
Tidak ada jera bagi operator lalu lintas karena denda ringan yang diberlakukan
oleh Polres Pekanbaru. Menurut saya, besaran denda sesuai tabel uang tiket yang
ada bahkan bisa merugikan pelaku jika denda yang tertera di tabel diterapkan
sebagai denda minimal, artinya jumlah yang tertera di tabel merupakan denda
4x4 dan roda dua yang menggunakan telepon seluler atau telepon seluler saat
kriminal seperti menggigit dan menggigit tanpa disengaja seperti yang dijelaskan
mengemudikan kendaraannya secara adil dan efektif, dan bahwa penerapan sanksi
atas pelanggaran pasal ini tidak akan dikenakan sanksi dan dilucuti oleh yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Edi Sofyan, A.ma PKB. SE,
M.Si selaku Kepala Bidang Penataan dan Keteknikan Lalu Lintas menjatuhkan
sanksi kepada pengendara sepeda motor yang tidak pantas berdasarkan Undang-
Undang Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan No. 22 Tahun 2009 di Pekanbaru yang
merupakan sanksi bagi anggota polisi lalu lintas. Larangan penggunaan telepon
genggam atau telepon genggam di jalan raya saat mengemudi sesuai dengan
2009 tentang Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan berdasarkan Pasal 106 ayat 1: ``
123
Hasil wawancara penulis dengan Irsan Efendi Kanit Laka Polrehlm.a Pekanbaru pada
hari Jumat tanggal 11 September 2020 pukul 11.45 WIB dengan pihak Kepolisian Pekanbaru.
114
dan dengan konsentrasi penuh di jalan raya Melarang penggunaan ponsel saat
harus memberikan perlindungan dan keselamatan jalan bagi semua orang. Oleh
karena itu, polisi berupaya mencegah penggunaan ponsel saat mengemudi dengan
bahaya penggunaan ponsel di jalan raya. Hal ini dikarenakan penggunaan telepon
seluler di jalan raya merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan
lalu lintas. Namun demikian, masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang
bagi semua orang. Untuk itu, polisi berupaya mencegah penggunaan ponsel saat
telepon seluler di jalan raya merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
bermotor yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler
jalan bagi semua orang. Untuk itu, polisi berupaya mencegah penggunaan ponsel
jalan raya menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Namun, masih banyak pengguna mobil yang kerap melakukan tindak pidana
115
terkait penggunaan ponsel saat mengemudi. Oleh karena itu, polisi berupaya
ponsel di jalan raya. Hal ini dikarenakan penggunaan telepon seluler di jalan raya
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun
tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler saat mengemudi. Untuk itu,
salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun demikian,
masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang kerap melakukan tindak pidana
penggunaan telepon seluler di jalan raya merupakan salah satu faktor penyebab
menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun,
masih banyak pengguna mobil yang kerap melakukan tindak pidana terkait
bermotor yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler
lintas. Namun pengguna mobil masih banyak yang sering melakukan kejahatan
bermotor yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler
bermotor yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler
pengguna mobil yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan ponsel
masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang kerap melakukan tindak pidana
lintas. Namun demikian, masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang kerap
kecelakaan lalu lintas. Namun masih banyak pengguna mobil yang sering
bermotor yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler
lalu lintas. Namun demikian, masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang
Namun masih banyak pengguna mobil yang sering melakukan kejahatan terkait
masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang kerap melakukan tindak pidana
lintas. Namun masih banyak pengguna mobil yang sering melakukan kejahatan
bermotor yang kerap melakukan tindak pidana terkait penggunaan telepon seluler
lintas. Konsekuensi kecelakaan lalu lintas. Namun masih banyak pengguna mobil
masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang kerap melakukan tindak pidana
Konsekuensi kecelakaan lalu lintas. Namun, akibat kecelakaan lalu lintas. Namun
kecelakaan lalu lintas. Namun, akibat kecelakaan lalu lintas. Namun demikian,
masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang kerap melakukan tindak pidana
120
lintas. Konsekuensi kecelakaan lalu lintas. Namun, akibat kecelakaan lalu lintas.
kecelakaan lalu lintas. Konsekuensi kecelakaan lalu lintas. Namun, yang sering
Namun,124
124
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Edi Sofyan, A.ma PKB. SE, M.Si Selaku
Kepala Bidang Manajemen dan Teknologi Lalu Lintas pada hari Jumat, 11 September 2020, 6/10
WIB di kantor lalu lintas kota Pekanbaru.
121
Tabel IV.1
balasan Pelaku Pengemudi kendaraan bermotor yang menggunakan alat
komunikasi saat mengemudi Tahu tentang penerapan sanksi yang tidak
benar terhadap pengemudi kendaraan bermotor Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di
Kota Pekanbaru
No. Jawaban Total Persentase
A. Tahu 5 25%
B. Saya tidak tahu 10 50%
C. Diragukan 5 25%
Total 20 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer tahun 2020
Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru5 orang (25%) dan 10 orang (50%) yang
memilih 5 orang (25%). Tanggapan ini menunjukkan bahwa mereka tidak tahu
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru.
fungsi GPS (Global Positioning System). Oleh karena itu, penggunaan telepon
seluler dalam transportasi online menjadi sangat penting karena telepon seluler
122
digunakan untuk transaksi dan informasi lokasi disediakan oleh pengemudi dan
raya itu biasa letakkan ponsel di speedometer atau kaca spion. Hal ini tentunya
jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal ini
berlaku dan menjadikan e-tiket sebagai pilihan yang efektif untuk mencapai
depan mereka, pengemudi seringkali dapat melihat telepon di depan mereka. Ini
mengarah pada, bahwa pengemudi taksi kehilangan fokus pada Internet dan
menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang fatal. Penerapan sanksi ini merupakan
sistem reward and reward yang memberikan bantuan efektif sesuai dengan prinsip
hukum yang berlaku dan menjadikan e-tiket sebagai pilihan yang efektif untuk
mencapai tujuan pengiriman tiket kepada para pelaku. Peraturan lalu lintas.
Dengan ponsel di depan Anda, pengemudi sering kali dapat melihat ponsel di
mengalami kecelakaan jalan raya yang fatal. Penerapan denda ini adalah sistem
pahala dan penderitaan. Penerapan denda ini merupakan sistem penghargaan dan
123
pedoman hukum yang berlaku. Tiket elektronik menjadi pilihan efektif untuk
mencapai tujuan pengiriman tiket bagi pelakunya. Peraturan lalu lintas. Dengan
lintas yang fatal. Penerapan hukuman ini adalah sistem pahala dan penderitaan.
Penerapan sanksi ini merupakan sistem reward and reward yang memberikan
bantuan efektif sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku, menjadikan e-ticket
sebagai pilihan yang efektif untuk pengajuan tiket pelaku. Peraturan lalu lintas.
online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem
menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang fatal. Penerapan denda ini adalah sistem
pahala dan penderitaan. Ketika ada ponsel di depan Anda, pengemudi sering
ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem
pahala dan penderitaan. Akibatnya, pengendara sering kali dapat melihat ponsel
fokus dan mengakibatkan kecelakaan fatal di jalan. Penerapan denda ini adalah
kehilangan fokus dan mengakibatkan kecelakaan jalan raya yang fatal. Penerapan
denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Ketika Anda memiliki ponsel di
depan Anda, pengemudi sering melihat ponsel di depan Anda. Hal tersebut
fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan.
pengendara ojek online kehilangan fokus dan mengalami kecelakaan fatal di jalan
raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Akibatnya,
Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal ini menyebabkan
hilangnya konsentrasi para pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan
raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Akibatnya,
jalan. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Akibatnya,
jalan. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Akibatnya,
pengendara ojek online kehilangan fokus dan terjadi kecelakaan fatal di jalan
125
raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Akibatnya,
pengendara sering kali dapat melihat ponsel yang ada di depannya sehingga
kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem
kecelakaan lalu lintas yang fatal. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini
konsentrasi para pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya.
Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Pengemudi ojek online
kehilangan fokus dan mengalami kecelakaan fatal di jalan. Penerapan denda ini
126
konsentrasi para pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya.
Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal tersebut
fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan.
Pengemudi ojek online kehilangan fokus dan mengalami kecelakaan fatal di jalan.
Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal tersebut
fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal
kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem
pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini
adalah sistem pahala dan penderitaan. Penerapan denda ini adalah sistem pahala
pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini
konsentrasi para pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya.
Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal tersebut
fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan.
127
Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal tersebut
fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan penderitaan. Hal
kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem
pahala dan penderitaan. Penerapan denda ini adalah sistem pahala dan
ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini adalah sistem
pengendara ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini
adalah sistem pahala dan penderitaan. Penerapan denda ini adalah sistem pahala
pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya. Penerapan denda ini
konsentrasi para pengemudi ojek online dan kecelakaan fatal di jalan raya.
Komisi III DPRD Kota Pekanbaru perihal pengenaan sanksi terhadap pengemudi
sengaja merusak perangkat komunikasi dengan lima sensor yang diyakini dapat
melakukan tindak pidana di jalan raya, khususnya dengan telepon genggam, yaitu
jalan guna menjaga jalan agar tidak melakukan pelanggaran yang dilarang dalam
lalu lintas.126
persidangan.
d. Jika pelaku gagal, polisi harus melakukan dua panggilan pengadilan dan
e. Pengembalian barang bukti ditunda hingga proses selesai dan pelaku telah
atas. Perlu diperhatikan bahwa formulir tiketnya digital, sehingga pelaku hanya
126
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Yasser Hamidy, S.Pi, selaku Ketua Komisi III.
Kongres Rakyat Regional (DVRD)
129
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru adalahtidak
dapat diterapkan secara efektif dan tidak menghalangi pengguna jalan karena
hanya ada sedikit denda bagi pengguna jalan dan banyak pengguna kendaraan
karena ketidakpatuhan. Ponsel dapat melukai diri sendiri dan orang lain saat
dinilai sangat berbahaya bagi pengguna jalan lain maupun bagi pengemudi yang
Cedera adalah tindakan atau kasus kejahatan, atau dengan kata lain,
transmisi atau transmisi ilegal jatuh, jatuh, cedera dan perkelahian. Dari sini dapat
tindakan atau insiden mengemudi secara ilegal, jatuh, cedera, perkelahian dalam
antar jalan. satu tempat dan tempat lainnya terhubung. dengan kendaraan
127
Hasil observasi lapangan penulis pada hari Rabu tanggal 9 November 2020
130
melanjutkan, jika kita berpikir sejenak, sistem hukum bukan hanya tentang
struktur dan konten. Unsur ketiga juga diperlukan untuk berfungsinya sistem
konservatif. Artinya hukum harus menegakkan dan menegakkan apa yang telah
dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, peran sistem peradilan pidana
seluruh bagian peraturan lalu lintas dan alat yang digunakan untuk menegakkan
Kejahatan lalu lintas sendiri merupakan salah satu bentuk kejahatan yang
termasuk dalam tindak pidana tertentu. Menurut hukum Indonesia, kejahatan apa
pun, baik yang terkait dengan tindak pidana atau tindak pidana, harus tetap
128
Febri Rahadian, Invehlm.igasi Kriminologi Pelanggaran Perdagangan Anak,
http://febryrahadian.blogspot.co.id/ , diakses pada 2 November 2020.
129
Barda Nawawi Arief, Minat dalam Kebijakan Kriminal (Bandung: Citra Aditya Bakti,
1996), Hlm.. 129.
130
M. Yahya Harahap, Pembahasan Masalah dan Penerapan KUHAP (Jakarta: Sinar
Grafika, 2003), Hlm..90.
131
Berdasarkan wawancara dengan rekan penulis Bapak Emil Eka Putra, SH.,
SIK., M.Si selaku Kapolres Pekanbaru terkait dengan kendala dalam pengenaan
sanksi yang tidak patut terhadap pengendara sepeda motor berdasarkan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan Raya di
beberapa kendala utama dalam penerapan hukuman yang tidak wajar pada
131
Hadirman, Menuju Lalu Lintas Tertib (Jakarta: PT. Gandesa Puramas, 2004), hal. 23
132
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Emil Eka Putra, SH., SIK., M.Si.
133
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Hariyadi selaku Kepolisian Pekanbaru
kemudian sebagai penyidik pada hari Jumat tanggal 11 September 2020 jam 10.41 WIB dengan
pihak Kepolisian Pekanbaru.
132
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru, yaitu:134
lalu lintas. Pengemudi jalan tidak sepenuhnya memahami arti rambu dan
rambu jalan.
sepanjang jalan atau saat petugas polisi sedang bertugas di sebuah pos di
perempatan.
ponsel saat mengemudi, dan kenakan helm roda dua, kaca spion, dan
d) Kurangnya staf
Tabel IV.2
Tanggapan responden terhadap masalah pengenaan denda kepada
pengemudi karena alasan yang tidak tepat Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru
No. Jawaban Total persentase
A. Tahu 5 25%
B. Saya tidak tahu 11 55%
C. Diragukan 4 20%
Total 20 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer tahun 2020.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden mengetahui hal ini
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Pekanbaru 5 orang (25%) memilih jawaban dan 11 orang (55%) tidak ingin tahu,
sedangkan 4 orang (20%) ragu-ragu. Sebagai akibat dari reaksi ini, banyak orang
Menurut Bapak Edi Sofyan, A.ma PKB. SE, M.Si, selaku Kepala Bidang
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru
ada dalam suatu sistem. Sebagai suatu sistem, tidak dapat dikatakan bahwa setiap
fase penalti dapat berdiri sendiri, tetapi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan
sama sekali. Jadi jika menyangkut sistem pidana secara keseluruhan, penerapan
mungkin sesuai dengan fakta bahwa kasus tahap sanksi harus tertib, seperti B.
aliran yang baik dan air pegunungan yang murni. jika bisa bergetar. Kendala
utama adalah penegakan hukum yang sangat penting bagi kehidupan kita sehari-
hari. Hampir semua aspek kehidupan terkait dengan hukum atau peraturan yang
berlaku.
Menurut Bapak Edi Sofyan, A.ma PKB. SE, M.Si, selaku Kepala Bidang
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru adalah
faktor masyarakat, faktor penegakan hukum, dan faktor fasilitas atau fasilitas.136
a. Faktor komunitas
selalu terkait dengan pola perilaku aparat penegak hukum. Ini sebenarnya
kesadaran untuk taat pada hukum itu sendiri. Untuk itu, kedisiplinan
penegakan hukum. Pola pikir penegakan hukum adalah inti dari proses
target, tetapi juga harus mampu memenuhi atau memainkan peran yang
organisasi yang tepat, peralatan yang memadai dan sumber keuangan yang
Pasal 9 tentang tata cara lalu lintas bagi pengemudi kendaraan bermotor
dan Pasal 106 ayat 1, mengatur bahwa setiap orang yang mengemudikan
dengan baik. . . . Kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, gunakan
ponsel atau ponsel saat mengemudi karena pengemudi bisa terganggu saat
Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan di Kota Pekanbaru adalah kurangnya lalu lintas
serta terbatasnya sarana dan prasarana. Pembatasan eksternal terdiri dari faktor
kesadaran di antara pengguna jalan, dan hanya cukup bila ada agen yang kurang
137
jalan.
Pada hakikatnya terdapat berbagai jenis norma hukum atau regulasi yang
dikenal sebagai norma sosial dalam masyarakat, termasuk norma hukum itu
sendiri, yaitu norma hukum yang merupakan aturan kehidupan sosial yang
gangguan yang mendalam terhadap rasa keadilan diikuti dengan respon sensitif
berupa respon yang ditentukan oleh kekuasaan pemegang rule of law, yaitu
hukum positif, dengan larangan dan kewajiban yang diberlakukan oleh negara
atau otoritas lain yang bertanggung jawab untuk mengatur hukum pidana. Apapun
larangan atau regulasi penting terkait ancaman hukuman dan dilanggar atau
terpenting untuk menjaga ketertiban baik secara preventif maupun represif setelah
dilanggar.
Wawancara dengan Bapak Emil Eka Putra, SH., SIK., M.Si. Selain itu,
137
JB Daliyo, Pengantar Hukum Indonesia (Jakarta: Gloria, 2001), Hlm..88
138
Ibid, Hlm..89.
139
Purnadi Purwacaraka, Jaksa Wilayah Sukses Pembangunan (Bandung: Alumni, 1977),
Hlm..77.
138
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Lalu Lintas Jalan Raya di
Pekanbaru:140
a) Tindakan pencegahan
kepada polisi lebih banyak dan tidak bertentangan antara dua kepentingan,
b) Tindakan pencegahan
polisi dan patroli bersama dengan pihak terkait, untuk membentuk satuan
c) Tindakan represif
140
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Emil Eka Putra, SH., SIK., M.Si selaku
Kapolres Pekanbaru pada hari Senin tanggal 2 November 2020 pukul 10.19 WIB di Kepolisian
Pekanbaru.
139
atau tidak langsung petugas lalu lintas untuk melindungi reputasi layanan.
sanksi yang tidak sesuai kepada pengendara sepeda motor dilandasi oleh hal
tertib ini harus diterbitkan. Polisi juga harus cepat dan ulet terhadap pelaku
lalu lintas, tidak hanya terhadap yang mereka kenal, tetapi juga terhadap
141
Hasil wawancara penulis dengan Irsan Efendi Kanit Laka Polrehlm.a Pekanbaru pada
hari Jumat tanggal 11 September 2020 pukul 11.45 WIB dengan pihak Kepolisian Pekanbaru.
140
Wawancara penulis dengan Bapak Edi Sofyan, A.ma PKB. SE, M.Si
selaku Kepala Jurusan Teknik dan Manajemen Lalu Lintas menyatakan bahwa
Tahun 2009 tentang Jalan Perkotaan dan Lalu Lintas di Pekanbaru. dilakukan oleh
berbagai lembaga afiliasi. . Dalam hal ini, polisi bekerja sama dengan pihak
terkait seperti orang tua, masyarakat, dan sekolah. Upaya berikut telah
dilakukan:142
1. Tindakan pencegahan
b. Polisi menyapa publik dan itu terjadi secara rutin setiap saat.
Lambat laun kita bisa melihat ini sebagai rekomendasi untuk tidak
angkutan.
2. Tindakan represif
142
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Edi Sofyan, A.ma PKB. SE, M.Si Selaku
Kepala Bidang Manajemen dan Teknologi Lalu Lintas pada hari Jumat, 11 September 2020, 6/10
WIB di kantor lalu lintas kota Pekanbaru.
141
akan menerima denda. Hal ini dapat kita lihat ketika polisi lalu lintas
Tabel IV.3
Menanggapi upaya menghilangkan hambatan pengenaan sanksi yang
tidak adil terhadap pengendara kendaraan bermotor Undang-Undang
142
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Pekanbaru
No. Jawaban Total persentase
A. Tahu 3 15%
B. Saya tidak tahu 13 65%
C. Diragukan 4 20%
total 20 100%
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2020.
tidak tepat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
(65%) menolak, sedangkan 4 orang (20%) ragu. Akibat dari reaksi tersebut,
banyak yang tampaknya masih belum melihat upaya mengatasi kendala dalam
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Pekanbaru.
Komisi III Dewan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru (DVRD), tentang upaya
yang tidak jujur Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
143
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Yasser Hamidy, S.Pi, selaku Ketua Komisi III.
Kongres Rakyat Regional (DVRD)
143
Masyarani
kampanye lalu lintas, yang tidak selalu dilakukan di tempat tertentu, tetapi
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
yaitu rekayasa, pendidikan dan penegakan hukum lainnya. Polisi setuju bahwa
tindakan hukum dapat mencegah dan mengatasi masalah penggunaan ponsel saat
masa depan. Tindakan preventif juga merupakan tindakan preventif atau tindakan
sedang terjadi. Tindakan penegakan hukum kini telah diubah menjadi tindakan
sebagai berikut:
dan prasarana masih terbatas. Tekanan eksternal terdiri dari faktor-faktor seperti
di kalangan pengguna jalan, yang hanya dihormati ketika ada aparat yang tidak
Tidak, tidak, tidak, tidak merasakan keamanan taksi Jepang dengan metode 3E,
yaitu: teknologi, pelatihan dan implementasi tindakan atau tindakan yang masuk
untuk menegakkan tindakan. Ini juga memperkuat faktor internal dan eksternal,
hukum. Ini juga memperkuat faktor internal dan eksternal, termasuk memberikan
dan sumber daya digunakan untuk menegakkan upaya penegakan hukum secara
keanggotaan dan berkoordinasi dengan mereka yang tertinggal, dan mencari cara
simultan untuk menegakkan tindakan. Selain itu, penguatan faktor internal dan
secara drastis. Selain penguatan faktor internal dan eksternal, termasuk instruksi,
untuk menegakkan tindakan. Selain itu, penguatan faktor internal dan eksternal,
yang akan dilakukan. Seiring dengan meningkatnya faktor internal dan eksternal,
Selain itu, penguatan faktor internal dan eksternal termasuk memberikan instruksi,
menjaga dan menegakkan jalur yang dalam dalam menegakkan tindakan. Serta
yang ditegakkan dan diterapkan untuk memaksa tindakan yang dalam, sementara
penegakan yang mendalam saat menegakkan tindakan. Selain itu, faktor internal
145
Hasil observasi penulis di lapangan. pada hari Rabu, 9 November 2020
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penelitian ini:
dan Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru adalahHal tersebut tidak layak dan
pengguna jalan masih sedikit dan masih banyak pengguna kendaraan yang
yang sangat berbahaya bagi pengguna jalan lainnya, pengemudi yang tidak
Kepari UNAN bersama 106 anggota Kepari Kepari Angolis Tento (1) dan
raya
151
152
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di
lalu lintas. Hanya ada aparat yang tidak mengutuk hukum. Tidak ada
B. Saran
dapat dihukum dengan hukuman yang berat jika hukum ditegakkan tanpa
setiap anggotanya sudah tepat dan harus bertindak tegas terhadap mereka
lintas tersebut agar penegakan hukum dapat bekerja dengan baik dan
Pekanabaru, khususnya unit lalu lintas, harus meminta maaf kepada Polda.