Anda di halaman 1dari 5

TERTIB BERKENDARA DEMI BEBAS CELAKA

Mia Desiany
Mahasiswa

Manusia dan transportasi merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan,
transpotasi menjadi penunjang segala aktivitas manusia, dengan transportasi
manusia dapat menjelajahi wilayah dengan mudah dan cepat.
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, transportasi bertujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan
angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman
serta efisien, mampu memadukan moda transportasi lainnya, menjangkau seluruh
pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan
stabilitas sebagai pendorong, serta penunjang pembangunan nasional dengan
biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.1
Perkembangan kendaraan di Indonesia semakin pesat, baik roda tiga maupun
roda empat. Saat ini manusia seolah tengah menguasai jalanan Indonesia dengan
kendaraannya, pagi hingga malam hari jalanan tak luput dari jangkauan para
pengendara. Semakin pesatnya perkembangan kendaraan di Indonesia selaras
dengan tingginya tigkat kecelakaan di Indonesia. Ketika berkendara, manusia
sering kali mengabaikan tata tertib berkendara bahkan acuh pada kesalamatan
pribadi. Berkendara dengan kecepatan tinggi guna mengejar waktu menjadi alasan
klasik mengapa pengendara mengabaikan hal tersebut.
Kecelakaan lalu lintas menjadi masalah kesehatan dunia. Angka kecelakaan
lalu lintas setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan bahkan WHO menilai
bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi pembunuh terbesar ketiga
setelah penyakit jantung koroner dan tuborsulosis (Hidayati & Hendrati, 2016).
Kecelakaan lalu lintas menurut Undang-undang No. 22 tahun 2009 Pasal 1 ayat
24 merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan
korban manusia dan atau kerugian harta benda.2
1
Bolla, M.E., Messah, Y.A., Koreh, M.M.B. 2013. Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Studi
Kasus Ruas Jalan Timor Raya Kota Kupang. Jurnal Teknik Sipil. 11 (2):148.
2
Hadi, I. 2013. Ulasan Lengkap: Apakah Perdamaian dalam Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Menggugurkan
Tuntutan?. URL: https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5129adl637c27/apakah-perdamaian-
Menurut Edo Rusyanto selaku Koordinator Jarak Aman, setidaknya terdapat
5 (lima) faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu (1)
jalan yang tidak memiliki rambu. Aspek jalan yang tidak memiliki rambu
berkontribusi sekitar 16,92% dari total faktor kecelakaan lalu lintas, (2) jalan
berlubang yang berkontribusi sekitar 15%, (3) 14,35% yaitu tidak adanya marka
jalan, (4) tidak adanya lampu jalan sekitar 14,16% dari total faktor kecelakaan,
dan (5) pandangan terhalang yang menyumbang sekitar 11,12% terhadap total
kecelakaan lalu lintas.3 Selain faktor tersebut, banyak juga masyarakat yang
cenderung masa bodoh dan mengabaikan sistem atau aturan yang ada. Pengendara
sering kali mlakukan pelanggaran lalu lintas seperti menerobos lampu merah,
berhenti melewati batas marka bahkan melawan arus. Berdasarkan hal tersebut,
maka upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dapat dilakukan melalui
pembinaan, pemberian bimbingan, dan pendidikan berlalu lintas yang
dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu diperlukan juga partisipasi dari
pemangku kepentingan, pemberdayaan masyarakat, penegakan hukum, dan
kemitraan global dalam hal pemberian bimbingan kepada masyarakat.4
Dalam Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkatan
Jalan menrangkan bahwa “setiap orang yang menggunakan jalan wajib
berperilaku tertib dan atau mencegah hal-hal yang dapat merintangi,
membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkatan jalan atau
yang dapat menimbulkan kerusakan jalan”. Oleh sebab itu, pengendara wajib
mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi serta
mematuhi ketentuan yang berlaku. Pengendara perlu memiliki Surat Izin
Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan, memakai sabuk pengaman,
menggunakan helm berstandar Nasional Indonesia.5

dalam-kasus-kecelakaan-lalu-lintas-menggugurkan-tuntutan/# diakses tanggal 29 November 2020.

3
Nanda, A.M. 2020. 5 Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. URL:
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/10/193100315/5-faktor-penyebab-kecelakaan-lalu-lintas?page=all
diakses tanggal 1 Desember 2020.

4
Simanjuntak, R.A. 2015. Penerapan Hukum terhadap Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas yang
Menyebabkan Korban Meninggal Dunia sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 2009. pp. 3.
5
Nursalam. Tata Cara Berlalu Lintas di Indonesia. https://ppsdma.bpsdm.dephub.go.id diakses tanggal 1
Desember 2020.
Merujuk pada Pasal 310 ayat (4) Undang-undang No. 22 tahun 2009 (dalam
Simanjuntak, 2015) menentukan bahwa “setiap orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas
hingga menyebabkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan penjara paing
lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling bnayak Rp. 12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah)”. Ada pun pada Pasal 311 ayat (5) Undang-undang No. 22 tahun
2009, memberikan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda Rp.
24.000.000 kepada setiap orang yang mengemudikan kendaraan dengan keadaan
yang membahayakan nyawa dan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan
korban meninggal dunia.
Safety riding perlu digalakkan dalam kegiatan sosialisasi, di mana safety
riding ini merupakan perilaku mengemudi secara aman yang berkaitan dengan
tata cara berkendaraa sesuai aturan agar selamat. Program ini adalah upaya untuk
menyadarkan pengendara akan segala kemungkinan yang terjadi saat sedang
berkendara. Dalam safety riding ini memuat materi mengenai slalom,
pengereman, melewati papan titian dan rintangan bergelombang, materi tersebut
sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan dan keseimbangan pengendara saat
melewati jalan berliku, sempit dan bergelombang.6
Kesalamatan layaknya sebuah kesehatan yang sangat mahal harganya, tidak
dapat dibeli dengan hal apa pun. Sangat disesali bila kecelakaan terjadi karena
kelalaian sendiri yang tidak mematuhi aturan dan bahkan mengabaikan tata tertib
berkendara. Padahal sejatinya lembaga terkait telah menggembor-gemborkan
slogan “utamakan keselamatan bukan kecepatan” meskipun kecelakaan lalu lintas
tidak selalu terjadi karena kelalaian pengendara akan tetapi bila kita tertib
berkendara dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, kemungkinan
kecelakan dapat diminimalisir. Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di
Asia Tenggara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang selalu bertambah setiap
tahunnya sudah sepantasnya bertindak guna menekan angka kecelakaan lalu lintas
ini. Namun tindakan ini tidak dapat berjalan apabila hanya dilakukan oleh satu

6
Kurniawan, R. 2019. Manfaat Ikut Safety Riding untuk Keselamatan di Jalan Raya. URL: https://otomotif.
kompas.com/read/2019/09/04/090200215/manfaat-ikut-safety-riding-untuk-keselamatan-di-jalan-raya#
diakses tanggal 1 Desember 2020.
lembaga atau kemitraan saja, perlu adanya kerjasama antar kemitraan juga
partisapasi dari masyarakat untuk merealisasikan harapan tersebut.

Daftar Pustaka
Bolla, M.E., Messah, Y.A., Koreh, M.M.B. 2013. Analisis Daerah Rawan
Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus Ruas Jalan Timor Raya Kota Kupang.
Jurnal Teknik Sipil. 11 (2):148.

Simanjuntak, R.A. 2015. Penerapan Hukum terhadap Pelaku Tindak Pidana


Kecelakaan Lalu Lintas yang Menyebabkan Korban Meninggal Dunia sesuai
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009. pp. 3.

Hadi, I. 2013. Ulasan Lengkap: Apakah Perdamaian dalam Kasus Kecelakaan


Lalu Lintas Menggugurkan Tuntutan?. URL: https://m.hukumonline.com/
klinik/detail/ulasan/lt5129adl637c27/apakah-perdamaian-dalam-kasus-kecela
kaan-lalu-lintas-menggugurkan-tuntutan/# diakses tanggal 29 November
2020.

Kurniawan, R. 2019. Manfaat Ikut Safety Riding untuk Keselamatan di Jalan


Raya. URL: https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/04/090200215/man
faat-ikut-safety-riding-untuk-keselamatan-di-jalan-raya# diakses tanggal 1
Desember 2020.

Nanda, A.M. 2020. 5 Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. URL:
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/10/193100315/5-faktor-penyebab-
kecelakaan-lalu-lintas?page=all diakses tanggal 1 Desember 2020.

Nursalam. Tata Cara Berlalu Lintas di Indonesia. https://ppsdma.bpsdm.dephub


.go.id diakses tanggal 1 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai