net/publication/334456439
CITATIONS READS
28 9,456
2 authors, including:
Umi Enggarsasi
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
20 PUBLICATIONS 48 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Umi Enggarsasi on 17 July 2020.
Umi Enggarsasi
Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
e-mail: enggarsasi.umi@gmail.com
ABSTRAK
Lalu lintas merupakan salah satu sarana komunikasi masyarakat yang memegang peranan vital dalam
memperlancar pembangunan bangsa. Salah satu hal yang dihadapi dalam lalu lintas adalah kecelakaan.
Permasalahan ini pada umumnya terjadi ketika sarana transportasi, baik dari segi jalan, kendaraan, dan
sarana pendukung lainnya belum mampu mengimbangi perkembangan yang ada di masyarakat. Adapun
tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebab-sebab terjadinya kecelakaan serta kajian upaya perbaikan
dalam pencegahan lalu lintas di wilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim). Metode
penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan yuridis empiris, dengan data primer dan sekunder,
dan analisa secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Penelitian dilakukan di Polda Jatim dan
beberapa Polres-Polres diantaranya, Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres Gresik, KP3 Tanjung
Perak, Polres Batu, Polres Malang, Polres Pasuruan, dan Polres Probolinggo. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Teori Interaksionis dan Teori Kepatuhan Hukum. Hasil dalam penelitian ini, bahwa
ada 5 (lima) faktor penyebab kecelakaan lalu lintas Khususnya di wilayah hukum Polda Jatim adalah:
Adanya Faktor Kesalahan Manusia, Faktor Pengemudi, Faktor Jalan, Faktor Kendaraan Bermotor, dan
Faktor Alam. Upaya perbaikan dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan dua cara yakni cara
preemtif dan cara preventif.
Kata Kunci: Faktor Penyebab, Kecelakaan Lalu lintas, Pencegahan.
ABSTRACT
Traffic is one means of community communication that plays a vital role in expediting the nation’s
development. One of the things faced in Traffic is an accident. This problem generally occurs when the
means of transportation, both in terms of roads, vehicles, and other supporting facilities have not been
able to keep up with the existing developments in the community. The purpose of this study are: to analyze
the causes of accidents and study efforts to improve the prevention of traffic in the jurisdiction of POLDA
East Java. The research method used is empirical juridical approach, with primary and secondary data,
and qualitative analysis and presented descriptively. The research was conducted at POLDA JATIM and
several POLRES-POLRES among others, Polrestabes Surabaya, Police Sidoarjo, Gresik Police, KP3
Tanjung Perak, Polres Batu, Polres Malang, Pasuruan Police, and Polres Probolinggo. The theory used
in this research is Interactionist Theory and legal compliance theory. The results of this research are 5
factors causing traffic accidents Especially in jurisdiction of POLDA JATIM are: Existence of Human
Error Factor, Driving Factor, Road Factor, Motor Vehicle Factor, and Natural Factor. Improvement
efforts in the prevention of traffic accidents in two ways namely preemptive and preventive ways.
Keywords: Cause Factor, Traffic Accident, Prevention.
238
Umi Enggarsasi dan Nur Khalimatus Sa’diyah,
Kajian Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Upaya Perbaikan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
239
PERSPEKTIF
Volume 22 No. 3 Tahun 2017 Edisi September
di jalan-jalan, bukan hanya mendeteksi titik-titik menjadi korban kecelakaan, tentu terasa miris melihat
yang bermasalah dan para pembuat masalah, namun banyaknya generasi muda yang meninggal dunia
juga untuk langsung dan siaga dalam memberikan secara sia-sia padahal merekalah penerus kehidupan
bantuan darurat kepada masyarakat.7 bangsa di masa depan. Salah satu permasalahan yang
Kepolisian Republik Indonesia dalam (Polri) selalu dihadapi di kota-kota besar khususnya Polda
menciptakan situasi keamanan dan ketertiban Jatim adalah masalah lalu lintas. Hal ini terbukti dari
masyarakat (Kamtibmas) merupakan tugas pokok adanya indikasi angka-angka kecelakaan lalu lintas
yang harus diemban oleh setiap anggota Polri. yang selalu meningkat. Keadaan ini merupakan
Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa yang terjadi salah satu perwujudan dari perkembangan teknologi
di jalan baik di sengaja ataupun tidak dan melibatkan modern. Perkembangan lalu lintas itu sendiri dapat
kendaraan dengan/atau tanpa pengguna jalan lainnya, memberi pengaruh baik yang negatif maupun yang
pada umumnya menimbulkan korban manusia dan/ positif bagi kehidupan masyarakat. Sebagaimana
atau kerugian harta benda.8 diketahui sejumlah kendaraan yang beredar dari
Meningkatnya volume kendaraan pribadi tahun ketahun semakin meningkat. Hal ini nampak
khususnya jenis sepeda motor di jalan raya dan juga membawa pengaruh terhadap keamanan lalu
tidak disertai penambahan akses jalan raya yang lintas yang semakin sering terjadi, pelanggaran
memadai untuk menampung banyaknya kendaraan lalu lintas yang menimbulkan kecelakaan lalu
pada saat ini memberikan dampak negatif bagi lintas dan kemacetan lalu lintas. Kecelakaan lalu
semua para pengguna jalan, kemacetan dan angka lintas disebabkan oleh banyak faktor tidak sekedar
kecelakaan yang tinggi merupakan bukti dampak pengemudi kendaraan yang buruk, pejalan kaki yang
negatif banyaknya kendaraan yang berlalulalang di kurang hati-hati, kerusakan kendaraan, rancangan
jalan raya terutama pada waktu masyarakat memulai kendaraan cacat pengemudi, rancangan jalan, dan
dan melakukan aktifitasnya. Fungsi lalu lintas dapat kurang mematuhi rambu-rambu lalu lintas.11
disamakan dengan fungsi peredaran darah dalam
tubuh manusia. Demikian pula halnya dengan lalu RUMUSAN MASALAH
lintas. Keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu Kecelakaan lalu lintas yang terjadi khususnya di
lintas yang tidak aman dan tidak lancar serta tidak wilayah Polda Jatim tidak tiba-tiba terjadi melainkan
tertib dan efisien akan membawa berbagai kesulitan dipengaruhi oleh beberapa hal, oleh sebab itu
bagi masyarakat.9 berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,
Sementara itu kejadian kecelakaan lalu lintas maka terdapat rumusan masalah, yaitu bagaimana
selama 10 bulan terakhir yakni bulan Januari- kajian terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya
Oktober pada tahun 2016 berdasarkan detik.com kecelakaan lalu lintas dalam upaya pencegahan
jumlah kecelakaan selama Januari sampai Oktober kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Jatim.
2016 data yang masuk sebanyak 19.354 kecelakaan
(Laka), korban meninggal dunia (MD) 4.826 jiwa, METODE PENELITIAN
korban luka berat (LB) 1.422 jiwa, dan luka ringan Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan
(LR) 24.657 jiwa serta kerugian material sekitar Rp pendekatan yuridis empiris dengan menggunakan
25 miliar lebih.10 data primer dan data sekunder, kemudian di analisa
Permasalahan kecelakaan lalu lintas saat ini secara kualitatif serta disajikan secara deskriptif.
di Indonesia masih menjadi fenomena tersendiri Penelitian yang dilakukan di Polda Jatim dan Polres
di masyarakat karena banyak usia produktif yang yaitu diantaranya Polrestabes Surabaya, Polresta
Sidoarjo, Polres Gresik, KP3 Tanjung Perak, Polres
7
Andrew R. Cecil, et.al., Penegakan Hukum Lalu Lintas,
Batu, Polres Malang, Polres Pasuruan, dan Polres
Nuansa, Bandung, 2011, h. 28.
8
Ibid.
Probolinggo. Kemudian dari pengambilan data yang
9
H.S. Djajoesman, Polisi dan Lalu lintas, Penerbit Polisi, diperoleh dari beberapa Polres tersebut dilakukan
Bandung, 1976, h. 1. analisa untuk menunjang penelitian.
10
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3346634/
11
selama-10-bulan-kecelakaan-di-jatim-capai-19354-kasus, http://syawitristar.blogspot.co.id/2014/06/kata-pengantar-
diakses pada tanggal 08 Agustus 2017, Pukul 08:56 WIB. segala-puji.html, diakses pada tanggal 02 Agustus 2017.
240
Umi Enggarsasi dan Nur Khalimatus Sa’diyah,
Kajian Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Upaya Perbaikan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
diakses tanggal 21 Agustus 2017, Pukul 15.00 7 TDK PAKAI SABUK 10.364 7.888 -23,89
14
Ibid., http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 8 LAIN-LAIN 29.157 27.408 -6,00
handle/123456789/34939/Chapter%20II.pdf? sequence=4, JUMLAH 487.311 446.161 -8,44
diakses tanggal 21 Agustus 2017, Pukul 15.00
15 16
RTMC DITLANTAS POLDA JATIM. Ibid., Data RMTC Polda Jatim 2016-2017.
241
PERSPEKTIF
Volume 22 No. 3 Tahun 2017 Edisi September
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah Tabel 4 Anev Data Dakgar Lantas Dari Jenis Kendaraan
perbandingan pelanggaran lalu lintas yang ditinjau (Jan s/d Mei 2016 dan Jan s/d Mei 2017)
dari jenis pelanggaran lalu lintas Januari s/d Mei NO JENIS PELANGGARAN
JANUARI s/d MEI
2016 2017 TREND KET
2016 dengan Januari s/d Mei 2017. Jumlah jenis
1 Bus 327 2.817 761,47
pelanggaran lalu lintas pada Januari s/d Mei 2016
2 Truck 2.642 28.615 983,08
adalah 487.311 pelanggaran dengan jenis pelanggaran
3 Angkot 2.789 3.314 18,82
batas muatan pada Januari s/d Mei 2016 adalah 4 Pribadi 28.406 29.423 3,58
14.063 pelanggaran, jenis pelangaran batas kecepatan 5 Taxi 703 421 -40,11
pada Januari s/d Mei 2016 adalah 1.447 pelanggaran, 6 Roda 2 40.975 366.293 793,94
jenis pelanggaran marka jalan/rambu-rambu pada 7 Pick Up 13.751 15.278 11,10
Januari s/d Mei 2016 adalah 104.551 pelanggaran, JUMLAH 487.311 446.161 -8,44
242
Umi Enggarsasi dan Nur Khalimatus Sa’diyah,
Kajian Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Upaya Perbaikan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
seperti melawan arus, menerobos lampu merah, serta kurang tangkas bereaksi terhadap perubahan-
melanggar rambu lalu lintas atau marka jalan, perubahan yang terjadi.
melebihi batas muatan, mengabaikan standar Ketiga, Pengemudi lengah atau emotional or
keselamatan.19 distracted driver, yaitu keadaan di mana pengemudi
mengemudikan kendaraannya dalam keadaanm
Kedua, Faktor Pengemudi terbagi konsentrasinya karena melamun, ngobrol,
Kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi menyalakan rokok, menggunakan ponsel, melihat
karena pengemudi tidak konsentrasi, mengantuk, kanan-kiri, dan lain-lain.
mengemudi sambil menggunakan HP, mengutak-atik Keempat, Pengemudi kurang antisipasi atau
audio/video, mengobrol, melihat iklan/reklame. Hal kurang terampil (unskilled driver), yaitu keadaan
ini sangat kurang diperhatikan oleh para pengendara, di mana pengemudi tidak dapat memperkirakan
terutama paling banyak dilakukan oleh para remaja. kemampuan kendaraan, misalnya kemampuan
Korban dari penyebab ini sangatlah tidak sedikit, untuk melakukan pengereman, kemampuan untuk
sehingga berkendara sambil berbicara di telepon menjaga jarak dengan kendaraan didepannya, dan
genggam sangat tidak dianjurkan. Namun, bila sangat sebagainya. Selain pengemudi, pemakai jalan lainnya
mendesak dan harus segera menjawab panggilan yaitu pejalan kaki (pedestrian) juga dapat menjadi
telepon, usahakan untuk berhenti sejenak dan penyebab kecelakaan. Hal ini dapat ditimpakan pada
jangan mendengarkan musik sambil menggunakan pejalan kaki dalam berbagai kemungkinan, seperti
handsfree karena anda jadi tidak bisa mendengar menyeberang jalan pada tempat atau pun waktu yang
keadaan di sekeliling anda.20 tidak tepat (tidak aman), berjalan terlalu ke tengah
Kedudukan pengemudi sebagai pemakai jalan dan tidak berhati-hati.
adalah salah satu bagian utama dalam terjadinya Berdasarkan analisa dari hasil yang dilakukan
kecelakaan. Pengemudi mempunyai peran di RTMC Ditlantas Polda Jatim yang termasuk
sebagai bagian dari mesin dengan mengendarai, dalam faktor pengemudi sebagai faktor penyebab
mengemudikan, mempercepat, memperlambat, kecelakaan lalu lintas adalah karena pengemudi
mengerem, dan menghentikan kendaraan. Dalam tidak konsentrasi, mengantuk, mengemudi sambil
kondisi normal setiap pengemudi mempunyai waktu menggunakan HP, mengutak-atik audio/video,
reaksi, konsentrasi, tingkat intelegensia, dan karakter mengobrol, melihat iklan/reklame.22
berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh Kajian perbaikan yang harus dilakukan karena
fisik, umur, jenis kelamin, emosi, penglihatan, dan faktor pengemudi ini adalah harus memberikan
lain-lain. Beberapa kriteria pengemudi sebagai faktor pemahaman kepada pengemudi agar lebih
penyebab kecelakaan lalu lintas adalah sebagai mempehatikan keselamatan dalam berkendara.
berikut:21
Pertama, Pengemudi mabuk atau drunk driver, Ketiga, Faktor Jalan
yaitu keadaan di mana pengemudi mengalami hilang Faktor jalan yang dimaksud antara lain adalah
kesadaran karena pengaruh alkohol, obat-obatan, kecepatan rencana jalan, geometrik jalan, pagar
narkotika dan sejenisnya. pengaman di daerah pegunungan ada tidaknya median
Kedua, Pengemudi mengantuk atau lelah (fatigue jalan, jarak pandang, dan kondisi permukaan jalan.
or overly tired driver), yaitu keadaan di mana Jalan yang rusak atau berlubang dapat menimbulkan
pengemudi membawa kendaraan dalam keadaan lelah adanya kecelakaan dan dapat membahayakan
atau mengantuk akibat kurang istirahat sedemikian pemakai jalan terutama bagi pengguna jalan.23
rupa sehingga mengakibatkan kurang waspada Sebagai landasan bergeraknya suatu kendaraan,
jalan perlu direncanakan atau didesain secara
19
Ibid.
20
http://creativitywhitoutlimits.blogspot. 22
Ibid., Data RTMC Polda Jatim 2016-2017.
co.id/2012/11/penyebab-kecelakaan-lalu-lintas.html, 23
Soerjono Soekanto, 1984, Inventarisasi dan Analisa
diakses tanggal 02 Agustus 2017. terhadap Perundang-undangan Lalu Lintas, Pusat Penelitian
21
http://e-journal.uajy.ac.id/5965/6/HK110163.pdf. diakses dan Pengembangan, Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara,
pada tanggal 20 Agustus 2017, Pukul 15.34 WIB. CV. Rajawali, Jakarta, h. 21.
243
PERSPEKTIF
Volume 22 No. 3 Tahun 2017 Edisi September
cermat dan teliti dengan mengacu pada gambaran diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk
perkembangan volume kendaraan di masa mendatang. melakukan pengujian kendaraan bermotor secara
Desain jalan harus sesuai dengan spesifikasi standar reguler.Kelayakan jalan kendaraan bermotor, kondisi
dan dikerjakan dengan cara yang benar serta kendaraan bermotor, transmisi kendaraan bermotor,
memperoleh pemeliharaan yang cukup, bertujuan ban dari kendaraan bermotor dan standar-standar
untuk memberikan keselamatan bagi pemakainya. Di safety lainnya.27
sisi lain sifat-sifat jalan juga berpengaruh dan dapat Kendaraan dapat menjadi faktor penyebab
menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu-lintas.24 terjadinya kecelakaan lalu lintas bila tidak
Ada beberapa hal dari bagian jalan yang dapat dikemudikan sebagaimana mestinya, sebagai akibat
menyebabkan terjadinya kecelakaan, adalah: a. dari kondisi teknisnya yang tidak layak jalan atau
Kerusakan pada permukaan jalan (misalnya, terdapat penggunaan kendaraan yang tidak sesuai dengan
lubang besar yang sulit dihindari pengemudi); b. aturan. Adapun Sebab-sebab terjadinya kecelakaan
Konstruksi jalan yang rusak/tidak sempurna (misalnya lalu lintas yang diakibatkan oleh faktor kendaraan
letak bahu jalan terlalu rendah bila dibandingkan adalah sebagai berikut: Pertama, Perlengkapan
dengan permukaan jalan, lebar perkerasan dan bahu Kendaraan: Alat-alat rem tidak baik kerjanya, misal
jalan terlalu sempit); c. Geometrik jalan yang kurang rem blong; Alat-alat kemudi tidak baik kerjanya;
sempurna (misalnya, superelevasi pada tikungan Ban atau roda kondisi kurang baik atau ban pecah;
terlalu curam atau terlalu landai, jari-jari tikungan As muka atau belakang patah. Kedua, Penerangan
terlalu kecil, pandangan bebas pengemudi terlalu Kendaraan: Tidak memenuhi aturan penerangan;
sempit, kombinasi alinyemen vertikal dan horizontal Menggunakan lampu yang menyilaukan pengemudi
kurang sesuai, penurunan dan kenaikan jalan terlalu kendaraan lain. Ketiga, Penggunaan kendaraan
curam, dan lain lain).25 yang tidak sesuai dengan ketentuan, misalnya
Berdasarkan dari hasil analisa, yang dilakukan di kendaraan diberi muatan melebihi kapasitasnya atau
RTMC Ditlantas Polda Jatim yang termasuk dalam overloaded.28
faktor jalan sebagai faktor penyebab kecelakaan lalu Adapun yang termasuk dalam faktor kendaraan
lintas adalah lingkungan dan kondisi jalan yang rusak, sebagai faktor penyebab kecelakaan lalu lintas
berlobang, geografis kemiringan, tikungan, tanjakan berdasarkan dari hasil analisa yang dilakukan di
maupun turunan jalan yang membahayakan serta RTMC Ditlantas Polda Jatim adalah: kelayakan jalan
lampu penerangan jalan.26 Dengan adanya analisa kendaraan bermotor; kondisi kendaraan bermotor;
tersebut maka guna meminimalisisr kecelakaan lalu transmisi kendaraan bermotor; ban dari kendaraan
lintas maka pemerintah dalam hal ini harus lebih bermotor dan standar-standar safety lainnya.29
memperhatikan perbaikan-perbaikan jalan agar tidak Dari hasil analisa tersebut maka harus ada kontrol
membahayakan para pengguna jalan tersebut. dari aparat terkait dalam uji kelayakan kendaraan
guna meminimalisir angka kecelakaan.
Keempat, Faktor Kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi Kelima, Faktor Alam
adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana Selain empat faktor lainnya di atas, ada juga
seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan faktor lain yang ikut menyebabkan kecelakaan lalu
bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah lintas. Seperti halnya faktor alam, misalnya cuaca
aus tidak diganti, dan berbagai penyebab lainnya. yang juga bisa berkontribusi terhadap terjadinya
Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait kecelakaan, faktor cuaca yang dimaksud menjadi
dengan teknologi yang digunakan, perawatan yang penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah
dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi faktor cuaca hujan yang dapat mempengaruhi jarak
faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan
27
http://ayouk91.blogspot.co.id/2011/06/kecelakaan-lalu-
24
Ibid., http://e-journal.uajy.ac.id/5965/6/HK110163.pdf. lintas.html, diakses tanggal 02 Agustus 2017.
diakses tanggal 21 Agustus 2017, pukul 15.42. 28
Ibid., http://e-journal.uajy.ac.id/5965/6/HK110163.pdf.
25
Ibid. diakses tanggal 20 Agustus 2017, Pukul 15:48.
26 29
Ibid., Data RTMC Polda Jatim 2016-2017. Ibid., Data RTMC Polda Jatim 2016-2017.
244
Umi Enggarsasi dan Nur Khalimatus Sa’diyah,
Kajian Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Upaya Perbaikan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
pandang pengendara dan kinerja kendaraan. Asap dimana kelakuan-kelakuan individu yang satu
dan kabut pun dapat mengganggu jarak pandang, mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki
khususnya di daerah pegunungan. individu yang lain dan sebaliknya.33 Sedangkan
Berdasarkan dari hasil analisa yang dilakukan di Homans mendefinisikan interaksi sebagai suatu
RTMC Ditlantas Polda Jatim yang termasuk dalam kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh
faktor jalan sebagai faktor penyebab kecelakaan lalu seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau
lintas adalah Kondisi alam seperti bencana alam hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh
(banjir, gempa, tanah longsor, tsunami, angin topan, individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep
dan sebagainya), cuaca buruk dan kabut tebal.30 Faktor yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung
alam adalah faktor yang tidak dapat kita kendalikan pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan
secara keseluruhan. Namun kita masih dapat juga yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi
meminimalisir agar tidak banyak korban kecelakaan merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu
yang terjadi karena faktor alam, misalkan pada saat lain yang menjadi pasangannya.34
terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin topan,
dan lain-lain sehingga para pengemudi kendaraan Terwujudnya Penegakan Hukum dan Kepastian
harus waspada dalam mengatasi kecelakaan karena Hukum Bagi Masyarakat
faktor alam. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Penerapan Teori Interaksionis dan Teori tersebut diharapkan dapat membantu mewujudkan
Kepatuhan Hukum Terhadap Upaya Perbaikan kepastian hukum bagi pihak-pihak yang terkait.35
Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas Kepatuhan hukum terkait dengan kesadaran hukum,
Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi setiap manusia normal mempuyai kesadaran hukum.
ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau Masalahnya ada pada taraf kesadaran hukum, yakni
memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini tinggi, sedang, dan rendah. Tolok ukur taraf-taraf
penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari kesadaran adalah: pengetahuan mengenai hukum,
hubungan satu arah pada sebab-akibat. Kombinasi pemahaman terhadap hukum, sikap terhadap hukum,
dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun dan perilaku hukum. Seseorang yang dianggap
pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam mempunyai kesadaran hukum yang tinggi apabila
berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna perilakunya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang berbeda.31 Dalam upaya pencegahan terhadap hukum yang berlaku. Dengan demikian, maka taraf
kecelakaan lalu lintas maka sangat diperlukan adanya kesadaran hukum yang tinggi didasarkan pada
interaksi yang humanis antara petugas lalu lintas kepatuhan hukum, akan tetapi tidak setiap yang
dengan pengguna kendaraan bermotor. Interaksi mematuhi hukum mempunyai kesadaran hukum.36
tersebut dapat dibina diantaranya melalui peringatan Dengan terwujudnya penegakan dan kepastian
atau spanduk-spanduk yang ditempel oleh petugas hukum bagi masyarakat maka dapat meminimalisir
dan ditempatkan di tempat yang mudah dibaca oleh faktor-faktor kecelakan lalu lintas.
pengendara kendaraan bermotor.
Dengan adanya pesan-pesan petugas lalu lintas Upaya Pencegahan untuk Meminimalisir
lewat pemasangan spanduk rambu-rambu atau yang Kecelakaan Lalu Lintas
lainnya tersebut maka manusia akan berlangsung Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,
dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Ditlantas Polda Jatim menggelar operasi dengan
Dalam kehidupan seperti inilah akan terjadi sebuah sandi Simpatik Semeru 2016. Operasi tersebut
interaksi.32 Menurut Garungan, interaksi adalah digelar selama 21 (dua puluh satu) hari. Operasi ini
hubungan antara dua atau lebih individu manusia
33
Ibid.
30 34
Ibid., Data RTMC Polda Jatim 2016-2017. Ibid.
31 35
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi diakses tanggal 24 https://media.neliti.com/media/publications/96786-ID-
Juli 2017, pukul 10:10 WIB. analisis-tingkat-kepatuhan-hukum-berlalu.pdf
32 36
http://digilib.unila.ac.id/14943/3/bab%202%20new.pdf Ibid
245
PERSPEKTIF
Volume 22 No. 3 Tahun 2017 Edisi September
lebih memproritaskan kepada pembinaan pengguna berkendara dengan lebih menjaga konsentrasi saat
kendaraan.37 Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengemudi. Ketiga, Faktor Jalan, yaitu lingkungan
di RMTC Ditlantas Polda Jatim, disebutkan beberapa dan kondisi jalan yang rusak, berlobang, geografis
cara atau upaya untuk mencegah atau mengurangi kemiringan, tikungan, tanjakan maupun turunan jalan
faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yakni dengan yang membahayakan serta lampu penerangan jalan,
dua cara yakni cara preemtif dan cara preventif.38 kajian perbaikan guna meminimalisir kecelakaan
Cara preempif meliputi misalnya adalah lalu lintas maka pemerintah dalam hal ini harus lebih
pelaksanaan Binluh, memasang spanduk, leaflet memperhatikan perbaikan-perbaikan jalan agar tidak
dan brosur di tempat-tempat yang strategis di jalur membahayakan para pengguna jalan tersebut.
daerah rawan laka lantas dengan tema tentang Keempat, Faktor Kendaraan Bermotor sebagai
keselamatan berlalu lintas atau berkendara, dan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas antara
juga pelaksanaan giat patroli di tempat rawan macet lain: kelayakan jalan kendaraan bermotor, kondisi
dan laka lantas.39 Sedangkan cara preventif meliputi kendaraan bermotor, transmisi kendaraan bermotor,
misalnya membantu masyarakat pengguna jalan, ban dari kendaraan bermotor dan standar-standar
mengarahkan penyeberang jalan agar menyeberang di safety lainnya. Dari hasil analisa tersebut maka
tempat yang sudah ditentukan, dan juga peningkatan harus ada kontrol dari aparat terkait uji kelayakan
giat penegakan hukum berupa razia secara stationer kendaraan guna meminimalisir angka kecelakaan.
maupun mobile dengan sasaran pelanggaran yang dan Kelima, Faktor Alam, adalah faktor yang tidak
berpotensial menimbulkan kecelakaan lalu lintas dapat kita kendalikan secara keseluruhan. Namun
melalui tilang maupun teguran.40 masih bisa meminimalisir agar tidak banyak
korban kecelakaan yang terjadi karena faktor alam,
PENUTUP misalkan pada saat terjadinya bencana banjir, tanah
Kesimpulan longsor, angin topan, dan lain-lain, para pengemudi
Hasil analisis kajian terhadap faktor penyebab kendaraan harus tanggap, waspada dan hati-hati
kecelakaan lalu lintas dalam upaya perbaikan dalam mengatasinya. Sedangkan upaya perbaikan
pencegahan kecelakaan lalu lintas adalah dapat dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas dapat
disimpulkan sebagai berikut: dilakukan dengan dua cara yakni cara preemtif dan
Bahwa ada 5 Faktor penyebab kecelakaan lalu cara preventif.
lintas yaitu: Pertama, adanya Faktor Kesalahan
Manusia yang disebabkan karena faktor pelanggaran Rekomendasi
lalu lintas. Kajian perbaikan yang harus dilakukan Berkaitan dengan faktor penyebab kecelakaan
adalah dengan cara memberikan penyuluhan lalu lintas, pemerintah harus mengambil kebijakan
atau sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada, dalam
selalu mentaati peraturan lalu lintas guna menjaga hal ini kecelakaan dan fatalitas akibat terjadinya
keselamatan. Kedua, Faktor Pengemudi, penyebab kecelakaan lalu lintas, Polri tidak dapat bertindak
kecelakaan lalu lintas adalah karena pengemudi sendiri. Dibutuhkan peran serta dari instansi-instansi
tidak konsentrasi, sedang mengantuk, mengemudi lain yang terkait dalam menghadapi permasalahan
sambil menggunakan HP/telepon, mengutak-atik yang ada sehingga seluruh komponen yang terkait
audio/video, mengobrol, melihat iklan/reklame. saling dukung-mendukung dan bahu-membahu untuk
Kajian perbaikan yang harus dilakukan adalah mengatasi permasalahan yang muncul tersebut.
harus memberikan pemahaman kepada pengemudi
agar lebih memperhatikan keselamatan dalam DAFTAR PUSTAKA
37 Peraturan Perundang-undangan:
http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2016/168055-
Tekan-Angka-Kecelakan,-Polda- Jatim- Instruksikan- Gelar- Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang
Operasi-Simpatik, diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, pukul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
16.00
38
Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Ibid., Data RTMC Polda Jatim 2016-2017.
39
Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Ibid.
40 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Ibid.
246
Umi Enggarsasi dan Nur Khalimatus Sa’diyah,
Kajian Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Upaya Perbaikan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
247