Anda di halaman 1dari 17

PENEGAKAN HUKUM BAGI PENGENDARA KENDARAAN

BERMOTOR DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG


MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL DUNIA

LAW ENFORCEMENT FOR MOTORCYCLE VEHICLES RIDER IN


TRAFFIC ACCIDENTS WHICH RESULTED IN THE VICTIM DIED

Hervi Widya Septiyeni1 ,Bruce Anzward2, Johan’s Kadir Putra3


Fakultas Hukum Universitas Balikpapan
Jl. Pupuk Raya, Gn. Bahagia, Balikpapan Selatan
hervidya23@gmail.com

ABSTRAK
Penegakan hukum terhadap pengendara kendaraan bermotor dalam kecelakaan lalu lintas yang
mengakibatkan korban meninggal dunia di Kota Balikpapan. Pertumbuhan jumlah penduduk
adalah salah satu faktor pendukung dan/atau yang mempengaruhi berkembangnya suatu
daerah perkotaan. Peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan
disebabkan urbanisasi dan tingkat kelahiran yang tinggi. Dalam penulisan jurnal ini akan di
jelaskan Bagaimanakah penegakan hukum terhadap pengendara kendaraan bermotor dalam
kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan metode yang di
gunakan berupa pendekatan penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data dan analisis
data sehingga penegakan hukum terhadap pengendara kendaraan dalam kecelakaan lalulintas
yang menyebabkan korban meninggal dunia di kota Balikpapan dilakukan dalam bentuk
penegakan hukum secara preventif yakni berupa melaksanakan patroli, penempatan dan
penambahan pos, memasang spanduk atau umbul-umbul yang memuat tentang himbauan dan/
peringatan mengenai bahaya dari kecelakaan lalu lintas, memasang rambu-rambu lalu lintas,
menyediakan alat pemotong pohon untuk mempersiapkan manakala terjadi pohon tumbang
yang mengganggu lalu lintas dan koordinasi dengan instansi terkait sementara untuk
penegakan hukum secara represif yakni dilakukan dalam bentuk penegakan hukum berupa
sanksi administrasi, sanksi perdata, dan sanksi pidana.

Kata Kunci: Penegakan Hukum administrasi, penegakan hukum pidana

ABSTRACT
Law enforcement for motorcycle vehicles rider in traffic accidents which resulted in the death of the
victim in Balikpapan City. Population growth is one of the supporting factors and/or that affects the
development of an urban area. The increase in population growth in urban areas is due to
urbanization and high birth rates. In writing this journal will be explained how law enforcement for
motorcycle vehicles rider in traffic accidents which resulted in the victim died with with the method
used in the form of research approaches, data sources, data collection procedures and data analysis
so the law enforcement for motorcycle vehicles rider in traffic accidents which resulted in the victim
died in Balikpapan City conducted in the form of preventive law enforcement in the form of carrying
out patrols, placement and addition of post, installing banners or banners containing appeals and /
warnings about the dangers of traffic accidents, installing traffic signs, provide tree cutting tools to
prepare for when occur fallen tree that disrupt traffic and coordinate with relevant agencies while for
repressive law enforcement in the form of law enforcement in the form of administrative sanctions,
civil sanctions, and criminal sanctions.

Keywords: Administrative Law Enforcement, Criminal Law Enforcement


1
Mahasiswa Fakultas Hukum
2
Dosen Fakultas Hukum
3
Dosen Fakultas Hukum
1
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

I. PENDAHULUAN menyebabkan banyak instansi yang


A. Latar Belakang berhubungan langsung dengan jalan dan
Pertumbuhan jumlah penduduk adalah lalu lintas, harus banyak membenahi
salah satu faktor pendukung dan/atau yang berbagai macam kekurangan yang ada.
mempengaruhi berkembangnya suatu Dalam sistem hukum di Indonesia,
daerah perkotaan. Peningkatan jumlah pengaturan mengenai lalu lintas diatur
pertumbuhan penduduk di daerah dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun
perkotaan disebabkan urbanisasi dan 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
tingkat kelahiran yang tinggi. Transportasi Jalan (UULLAJ). Secara yuridis,
merupakan sektor penunjang utama berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2
terhadap kegiatan mobilitas penduduk UULLAJ disebutkan “Lalu Lintas adalah
perkotaan, dan sarana penunjang gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu
pengalokasian barang dan jasa yang Lintas Jalan”, sedangkan Ruang Lalu
merupakan unsur dalam penyelenggaraan Lintas Jalan adalah prasarana yang
kegiatan perekonomian dan pembangunan diperuntukkan bagi gerak pindah
perkotaan. Selain kepentingan Kendaraan, orang, dan/atau barang yang
perekonomian, sarana transprotasi juga berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
diperlukan untuk tujuan sosial seperti UULLAJ juga memberikan definisi yuridis
bekerja, sekolah, berbelanja dan lainnya. terhadap kecelakaan lalu lintas, yaitu
Pola pergerakan masyarakat perkotaan ini peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan
dalam melakukan kegiatannya setiap hari tidak disengaja melibatkan Kendaraan
tidak hanya dilakukan dengan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain
menggunakan pribadi saja, tetapi yang mengakibatkan korban manusia
memerlukan suatu jasa transportasi dan/atau kerugian harta benda.
tambangan yang biasa disebut dengan Secara umum, terdapat beberapa
Angkot (Angkutan Kota). faktor yang dapat disimpulkan secara
Peningkatan jumlah kendaraan sederhana sebagai penyebab kecelakaan
bermotor yang ada di Indonesia dewasa ini lalu lintas, seperti kelalaian dari
sudah sangat jauh melewati ambang batas pengendara kendaraan bermotor saat
kemampuan jalan untuk menampung berada, kondisi jalan rusak, kelayakan
jumlah kendaraan bermotor. Ditambah kendaraan bermotor yang digunakan, dan
dengan kemajuan perekonomian yang belum optimalnya oknum penegak hukum
menuntut masyarakat Indonesia berpacu dalam melakukan tindakan pencegahan
dengan waktu, mengakibatkan banyak seperti berada di daerah lampu lalu lintas
pengguna jalan saling memacu (Traffic Light) yang biasanya berada di
kendaraannya masing-masing dengan persimpangan jalan raya. Selain itu,
kecepatan tinggi. Hingga akhirnya tidak sebagaimana diketahui secara umum,
sedikit yang sering melanggar peraturan orang tua kerap membiarkan anaknya yang
lalu lintas dan merebut hak pengguna jalan belum dewasa mengendarai kendaraan
lain sehingga sering menimbulkan bermotor, sedangkan anak yang belum
kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu dewasa tentunya belum memenuhi syarat
lintas yang terjadi di Indonesia setiap untuk memperoleh lisensi sebagai syarat
tahunnya memang tidak bisa dipungkiri formal untuk mengendarai kendaraan
telah menyebabkan berbagai macam bermotor di jalan raya.
kerugian bagi para pihak yang terlibat Tentu pada dasarnya, setiap orang
kecelakaan itu sendiri maupun pemerintah. tidak menginginkan terjadinya kecelakaan
Banyaknya sorotan dan stigma dari lalu lintas, baik dalam posisi sebagai
masyarakat yang ditujukan kepada pengendara kendaraan bermotor, sebagai
pemerintah pusat maupun daerah, penumpang yang berada di 2dalam
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

kendaraan bermotor, maupun sebagai kurang memahami hak pengguna jalan


pengguna tempat penyeberangan (Zebra lainnya.4
Cross) yang bukan berbentuk jembatan Pengemudi dalam hal kecelakaan lalu
yang berada di atas jalan maupun dalam lintas juga diibaratkan sebagai kunci utama
bentuk terowongan. Berdasarkan dalam terjadinya suatu kecelakaan, baik itu
UULLAJ, upaya yang diatur untuk karena kesalahan yang diperbuatnya
menekan angka kecelakaan lalu lintas sendiri seperti halnya suatu kealpaan
mencakup upaya pembinaan, pencegahan, (culpa) atau adanya keadaan memaksa
pengaturan, dan penegakan hukum. (overmacht), kesalahan yang diperbuat
Sebagaimana dimuat dalam Penjelasan orang lain, ataupun faktor lingkungan.
UULLAJ, upaya tersebut dinarasikan Namun sangatlah tidak adil apabila
sebagai berikut: pengemudi yang benar-benar tidak
“Upaya pencegahan dilakukan melalui bersalah, harus menanggung kerugian
peningkatan pengawasan kelaikan formiil maupun materiil akibat kesalahan
jalan, sarana dan prasarana jalan, serta yang diperbuat oleh orang lain. Seperti
kelaikan Kendaraan, termasuk halnya yang dikatakan oleh Moeljatno,
pengawasan di bidang Lalu Lintas dan yaitu, “Orang tidak mungkin
Angkutan jalan yang lebih intensif. dipertanggungjawabkan (dijatuhi pidana)
Upaya pengaturan meliputi kalau dia tidak melakukan perbuatan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas pidana”.5
dan modernisasi sarana dan prasarana Pada tanggal 14 Juni 2016, terjadi
Lalu Lintas. Upaya penegakan hukum kecelakaan lalu lintas di Jalan Ruhuy
dilaksanakan lebih efektif melalui Rahayu dekat simpang empat gerbang
perumusan ketentuan hukum yang kawasan Balikpapan Baru, Kota
lebih jelas serta penerapan sanksi yang Balikpapan. Sebuah mobil Mitsubishi
lebih tegas”. model Pajero dari persimpangan lampu
Terdapat dua model ketentuan pidana merah menuju simpang empat gerbang
dalam UULLAJ, yaitu pelanggaran dan kawasan Balikpapan Baru menabrak
kejahatan. Sebagaimana diatur dalam Pasal seorang anak kecil berumur 6 tahun ketika
316 ayat (1) UULLAJ, ketentuan pidana mendekati Alat Pemberi Isyarat Lalu
model pelanggaran dimuat dalam Pasal Lintas (Traffic Light). Peristiwa
274, Pasal 275 ayat (1), Pasal 276 sampai kecelakaan lalu lintas tersebut
dengan Pasal 309, serta Pasal 313. mengakibatkan kematian terhadap seorang
Ketentuan pidana model kejahatan diatur anak berumur 6 tahun yang bernama Sandi
dalam Pasal 316 ayat (2), yang unsur- Komarudin.Peristiwa kecelakaan lalu lintas
unsurnya disebut dalam Pasal 273, Pasal tersebut kemudian ditangani oleh Satuan
275 ayat (2), Pasal 277, Pasal 310, Pasal Lalu Lintas Polres Balikpapan (Satlantas
311, dan Pasal 312. Dalam mengendarai Polres Balikpapan).
kendaraan bermotor di jalan, peran Berdasarkan kronologi tersebut di
pengendara sangatlah penting karena akan atas, ketentuan yang paling mendekati
terikat suatu hak dan kewajiban berlalu peristiwa hukumnya adalah Pasal 310 ayat
lintas. Namun pada kenyataannya tidak (4) jo. Ayat (3) jo. Pasal 229 ayat (4)
sedikit pengemudi yang lalai sehingga UULLAJ yang menyebutkan:
dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Menurut Suwardjoko P. Warpani, banyak
4
dari pengemudi dapat dikatakan bahwa Suwardjoko Probonagoro Warpani, Pengelolaan
mereka hanya tahu haknya tanpa atau Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Bandung:
Penerbit ITB, 2002).
5
Moeljatno Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana
(Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm.14. 3
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

1. Pasal 229 ayat (4) UULLAJ, Mengakibatkan Kematian Dalam


Kecelakaan Lalu Lintas berat Kecelakaan Lalu Lintas oleh penulis Agio
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) V Sangki adanya perbedaan dalam
huruf c merupakan kecelakaan yang penulisan antara penelitian yang di tulis
mengakibatkan korban meninggal oleh penulis Agio V Sangki lebih
dunia atau luka berat; menganalisa mengenai tanggung jawab
2. Pasal 310 ayat (3) UULLAJ, Setiap pidana pengemudi kendaraan yang
orang yang mengemudikan Kendaraan mengakibatkan kematian dalam
Bermotor yang karena kelalaiannya kecelakaan lalu lintas secara umum
mengakibatkan Kecelakaan Lalu sedangkan pada penelitian ini membahas
Lintas dengan korban luka berat mengenai kasus yang ada di Balikpapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal dan dilihat berdasarkan penegakan hukum
229 ayat (4), dipidana dengan pidana administratif, penegakan hukum pidana,
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan penegakan hukum perdatanya.
dan/atau denda paling banyak
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta B. Rumusan Masalah
rupiah); Adapun yang menjadi rumusan
3. Pasal 310 ayat (4) UULLAJ, Dalam masalah dalam penulisan ini adalah
hal kecelakaan sebagaimana dimaksud bagaimanakah penegakan hukum terhadap
pada ayat (3) yang mengakibatkan pengendara kendaraan bermotor dalam
orang lain meninggal dunia, dipidana kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan
dengan pidana penjara paling lama 6 korban meninggal dunia?
(enam) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp12.000.000,00 (dua belas C. Metode
juta rupiah). Dalam pelaksanaan penelitian ini,
Selain ketentuan tersebut, terdapat digunakan pendekatan yuridis empiris,
ketentuan lain yang bersifat wajib yaitu menekankan pada data-data sekunder
sebagaimana diatur dalam Pasal 235 ayat dengan mempelajari dan mengkaji asas-
(1) UULLAJ yang menyebutkan, “Jika asas hukum positif yang berasal dari data
korban meninggal dunia akibat kecelakaan kepustakaan dan perbandingan hukum,
lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam serta unsur-unsur atau faktor-faktor yang
Pasal 229 ayat (1) huruf c, Pengemudi, berhubungan dengan objek penelitian
pemilik, dan/atau Perusahaan Angkutan sebagai bagian dari penelitian lapangan.
Umum wajib memberikan bantuan kepada Penelitian dilakukan melalui studi pustaka
ahli waris korban berupa biaya pengobatan yang menelaah (terutama) data sekunder
dan/atau biaya pemakaman dengan tidak yang berupa peraturan perundang-
menggugurkan tuntutan perkara pidana”. undangan, putusan pengadilan, perjanjian,
Selain ketentuan tersebut, terdapat juga kontrak, atau dokumen hukum lainnya,
ketentuan yang bersifat wajib sebagaimana serta hasil penelitian, hasil pengkajian, dan
diatur dalam Pasal 236 ayat (1) UULLAJ referensi lainnya.
yang menyebutkan, “Pihak yang
menyebabkan terjadinya Kecelakaan Lalu D. Tinjauan Pustaka
Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1. Tinjauan Umum Tentang
229 wajib mengganti kerugian yang Penegakan Hukum
besarannya ditentukan berdasarkan Penegakan hukum merupakan
putusan pengadilan”. pusat dari seluruh aktivitas kehidupan
Penelitan ini mirip dengan penelitian hukum yang dimulai dari perencanaan
sebelumnya yang berjudul Tanggung hukum, pembentukan hukum dan
Jawab Pidana Pengemudi Kendaraan Yang evaluasi hukum. Penegakan hukum 4
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

pada hakikatnya merupakan interaksi penegakan hukum oleh subjek dalam


antara berbagai perilaku manusia yang arti yang terbatas atau sempit. Ditinjau
mewakili kepentingan-kepentingan dari sudut objeknya, yaitu dari segi
yang berbeda dalam bingkai aturan hukumnya. Dalam hal ini,
yang telah disepakati bersama. Oleh pengertiannya mencakup makna yang
karena itu, penegakan hukum tidak luas dan sempit. Bila dalam arti luas
dapat semata-mata dianggap sebagai merupakan cakupan nilai-nilai,
proses menerapkan hukum sedangkan dalam arti sempit hanya
sebagaimana pendapat kaum menyangkut penegakan peraturan
legalistik. Namun, proses penegakan yang formal dan tertulis saja.
hukum mempunyai dimensi yang Menurut Barda Nawawi Arief,
lebih luas daripada pendapat tersebut, penegakan hukum adalah suatu usaha
karena dalam penegakan hukum akan untuk menanggulangi kejahatan secara
melibatkan dimensi perilaku manusia. rasional, memenuhi rasa keadilan dan
Dalam pemahaman tersebut maka kita berdaya guna. Dalam rangka
dapat mengetahui bahwa problem- menanggulangi kejahatan terhadap
problem hukum yang akan selalu berbagai sarana sebagai reaksi yang
menonjol adalah problem law in dapat diberikan kepada pelaku
action bukan pada law in the books.6 kejahatan, berupa sarana pidana
Penegakan hukum dalam makna maupun non hukum pidana, yang
yang sederhana yaitu dalam tataran dapat diintegrasikan satu dengan
aplikatif adalah, upaya menegakkan lainnya. Apabila sarana pidana
hukum materiil agar tercipta dipanggil untuk menanggulangi
kehidupan masyarakat yang sejahtera.7 kejahatan, berarti akan dilaksanakan
Hampir serupa dengan itu, secara garis politik hukum pidana, yakni
besar Jimly mendefinisikan penegakan mengadakan pemilihan untuk
hukum sebagai proses dilakukannya mencapai hasil perundang-undangan
upaya untuk tegaknya atau pidana yang sesuai dengan keadaan
berfungsinya norma-norma hukum dan situasi pada suatu waktu dan
secara nyata sebagai pedoman perilaku untuk masa-masa yang akan datang.9
dalam lalu lintas atau hubungan- Indonesia memiliki tiga lembaga
hubungan hukum dalam kehidupan penegakan hukum, yaitu penegakan
bermasyarakat dan bernegara.8 Jimly hukum administrasi negara,
membagi pengertian penegakan penegakan hukum perdata, dan
hukum dari sudut subjeknya dan dari penegakan hukum pidana. Tidak ada
sudut objeknya. Ditinjau dari sudut skala prioritas atau yang satu lebih
subjeknya, penegakan hukum itu dapat didahulukan dalam penegakan hukum
dilakukan oleh subjek yang luas dan tersebut, sehingga ada asumsi tindakan
dapat pula diartikan sebagai upaya pidana adalah hukum yang terakhir
diterapkan apabila tindakan hukum
6
Bram Deni, Hukum Lingkungan Hidup (Bekasi: yang lain tidak menyelesaikan
Sinar Gramata Publishing, 2014), hlm.45. masalah. Hal ini sepenuhnya tidak
7
Syahrul Machmud, Penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia: Penegakan Hukum Administrasi, Hukum
benar, bahkan tindakan pidana ini
Perdata, Dan Hukum Pidana Menurut Undang- hanya menyelesaikan secara sepihak
Undang No. 32 Tahun 2009 (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), hlm.80.
8
Jimly Asshiddiqie, “Penegakan Hukum,” Diakses
Dari Http://Www. Jimly.
9
Com/Makalah/Namafile/56/Penegakan_Hukum. Barda Nawawi Arief, Kebijakan Hukum Pidana
Pdf Pada Tanggal 3 (2013). 5
(Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2002), hlm.109.
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

dan belum menjangkau pihak korban hukum seperti wewenang mencabut


yang terkena dampak tersebut.10 izin, keimigrasian, bea cukai
Adapun faktor-faktor yang pemasyarakatan dan berbagai tindakan
mempengaruhi penegakan hukum administratif lainnya. Seperti halnya
menurut Soerjono Soekanto, antara membuat dan menjalankan hukum,
lain:11 masyarakat pun berperan menegakkan
a. faktor hukumnya sendiri; hukum.13
b. faktor penegak hukum, yakni Suatu pelaksanaan penegakan
pihak-pihak yang membentuk hukum dapat disebut bergaya moral
maupun menerapkan hukum; baik, sekurang-kurangnya memenuhi
c. faktor sarana dan fasilitas yang empat syarat yang meliputi legitimasi,
mendukung penegak hukum; akuntabilitas, transparansi, dan
d. faktor masyarakat, yakni partisipasi. Pertama, penegakan
lingkungan dimana hukum hukum itu berlegitimasi atau taat asas,
tersebut berlaku atau diterapkan; sehingga kekurangan dan
e. faktor kebudayaan, yakni sebagai kelebihannya akan dapat
hasil karya, cipta dan rasa yang terprediksikan sebelumnya
didasarkan pada karsa manusia di (predictable). Kedua, pelaksana
dalam pergaulan hidup. penegakan hukum dapat dimintai
Mengenai penegakan hukum, pertanggungjawaban oleh masyarakat
menurut Bagir Manan, akan lebih baik (accountable). Ketiga, prosesnya tidak
bila dihubungkan terhadap fungsi dilakukan secara sembunyi-sembunyi
pembuat hukum dan fungsi yang dapat mengindikasikan adanya
menjalankan atau melaksanakan kolusi (transparency). Keempat,
hukum. Dalam kenyataannya fungsi prosesnya terbuka untuk
membuat, menjalankan dan mengakomidasi opini kritis
melaksanakan hukum berjalan masyarakat (participated).14
tumpang tindih (overlapping). Dengan
demikian, pembahasan mengenai 2. Tinjauan Umum Tentang
penegakan hukum tentunya Penegakan Hukum
berhubungan juga dengan ajaran Trias Administrasi
Politica. Selain kekuasaan eksekutif Hukum administrasi negara, tidak
dan yudikatif yang lebih dominan hanya memiliki fungsi dalam
dalam penegakan hukum, kekuasaan mengatur kebebasan pemerintahan
legislatif juga memiliki fungsi suatu negara dalam bertindak
menegakkan hukum.12 Dibeberapa melaksanakan fungsinya, tetapi juga
negara, kekuasaan membuat undang- melalui hukum administrasi negara,
undang berwenang menjatuhkan suatu pemerintahan mempunyai
sanksi pada anggota yang melanggar kewenangan melaksanakan tugas
hukum. Kekuasaan eksekutif dan atau sesuai fungsinya, terutama yang
administrasi negara juga menegakkan bersentuhan langsung dengan
kepentingan rakyat baik individu
10
Subagyo P. Joko, Hukum Lingkungan (Jakarta:
maupun kelompok dan atau sebuah
Rineka Cipta, 2002), hlm.81. golongan, tetapi semua itu tidak selalu
11
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang berjalan dengan baik dan demokratis.
Mempengaruhi Penegakan Hukum (Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2014). 13
12
Boy Nurdin, Kedudukan Dan Fungsi Hakim Ibid. hlm. 111
14
Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia (Bandung: Kusnu Goesnadhi, “Perspektif Moral Penegakan
Alumni, 2012), hlm.109-111. Hukum Yang Baik” 17, no. 2 (2010): hlm.205.
6
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

Menurut Ridwan HR, bahwa Fungsi umum hukum pidana


instrumen penegakan administrasi adalah mengatur hidup
negara meliputi pengawasan dan kemasyarakatan atau
penegakan sanksi pengawasan menyelenggarakan ketertiban dalam
merupakan langkah preventif untuk masyarakat, kemudian fungsi khusus
memaksakan kepatuhan.15 hukum pidana adalah melindungi
Sanksi admnistratif yang berlaku kepentingan umum dengan sanksi
di masyarakat ialah sanksi yang yang berupa pidana yang sifatnya
dikenakan terhadap pelanggaran lebih khusus jika dibandingkan
administrasi atau ketentuan undang- dengan sanksi yang terdapat pada
undang yang bersifat administratif. cabang-cabang hukum lainnya.hukum
Berdasarkan dari sanksi administrasi pidana juga sering dikatakan sebagai
yang berlaku dalam UULLAJ, di Accesoir atau bergantung terhadap
antaranya: bidang hukum lain, maksud dari
a. denda (semisal terhadap orang hukum lain ialah hukum pidana tidak
yang menyelenggarakan bengkel menetapkan norma baru melainkan
umum yang melanggar ketentuan hanya menguatkan norma dalam
Pasal 60 ayat (3) UULLAJ); bidang hukum lain dengan ancaman
b. pembekuan hingga pencabutan sanksi pidana.
sertifikat dan/atau izin (semisal Penegakan hukum pidana yang
petugas pengesah swasta yang pada hakikatnya tidak terlepas dari
melanggar ketentuan Pasal 54 suatu perbuatan seseorang yang
ayat (2) UULLAJ); dinyatakan melawan hukum, dan
c. peringatan tertulis (semisal perbuatan yang dilakukan
terhadap petugas pengesah swasta bertentangan pada undang-undang,
yang melanggar ketentuan Pasal dimana asas legalitas mensyaratkan
54 ayat (3) UULLAJ). hakim terikat pada undang-undang
dalam melakukan penegakan
3. Tinjauan Umum Tentang hukumnya, oleh karena itu
Penegakan Hukum Pidana pemidanaan berdasarkan hukum tidak
Penegakan hukum pidana tertulis sangat tidak dimungkinkan.
merupakan upaya untuk mewujudkan Ketentuan pidana harus sudah berlaku
keinginan-keinginan hukum menjadi ketika perbuatan itu dilakukan, dengan
kenyataan. Menurut Van Hammel demikian ketentuan tersebut tidak
penegakan hukum pidana adalah berlaku surut, baik mengenai
keseluruhan dasar tindakan dan aturan ketetapan dapat dipidana maupun
yang dianut oleh negara dalam sanksinya, pada Pasal 1 Ayat (2) Kitab
kewajibannya untuk menegakkan Undang-Undang Hukum Pidana yang
hukum, yaitu dengan melarang apa memuat pengecualian atas ketentuan
yang bertentangan dengan hukum dan tidak berlaku surut untuk kepentingan
memberikan penderitaan bagi yang terdakwa.17
melanggar larangan tersebut.16

15
Boy Nurdin, Op.Cit., hlm. 297
16
Raharjo Agus, “Problematika Asas Retroaktif
Dalam Pidana Indonesia,” Jurnal Dinamika Hukum
8, no. 1: hlm.60, accessed July 24, 2019,
17
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JD J. E. Sahetapy and Agustinus Pohan, Hukum
H/article/view/36. 7
Pidana (Jakarta: Sinar Harapan, 1995), hlm.40.
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

II. PEMBAHASAN yang tinggi mengundang arus pendatang


PENEGAKAN HUKUM TERHADAP yang cukup besar. Pada tahun 2017-2018,
PENGENDARA KENDARAAN laju pertumbuhan penduduk di Kota
BERMOTOR DALAM KECELAKAAN Balikpapan mencapai 6,36% atau
LALU LINTAS YANG bertambah sebesar 9.715 jiwa, dengan
MENGAKIBATKAN KORBAN kepadatan penduduk mencapai 1.270 jiwa
MENINGGAL DUNIA DI KOTA per kilometer persegi.20
BALIKPAPAN Besarnya jumlah pendatang di Kota
A. Gambaran Umum Kota Balikpapan Balikpapan telah membawa keberagaman
Kota Balikpapan dibentuk berdasarkan etnis, sehingga Balikpapan dikenal sebagai
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 kota yang heterogen, baik dari segi adat
Tentang Penetapan Undang-Undang istiadat maupun agama. Namun demikian
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang hal ini tidak menjadi kendala dalam
Pembentukan Daerah Tingkat II di mewujudkan keharmonisan dalam
Kalimantan. Saat ini, Kota Balikpapan kehidupan bermasyarakat.Tercatat
terdiri dari 6 kecamatan, yaitu Kecamatan setidaknya 104 kelompok etnis/paguyuban
Balikpapan Kota, Kecamatan Balikpapan yang ada di Balikpapan. Paguyuban ini
Selatan, Kecamatan Balikpapan Timur, berperan penting dalam menjaga
Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan keharmonisan masyarakat, sehingga
Balikpapan Barat, dan Kecamatan Balikpapan menjadi salah satu kota paling
Balikpapan Tengah. kondusif di Indonesia.21
Kota Balikpapan memiliki luas Disebut sebagai salah satu kota paling
wilayah 508,39 kilometer persegi.18 Kota kondusif di Indonesia tidak lain
Balikpapan merupakan kota yang terletak dikarenakan adanya markas pertahanan
di arus perdagangan di Indonesia, bahkan dan keamanan di Kota Balikpapan,
jalur perdangangan internasional. Hal meskipun Kota Balikpapan bukanlah
mana Kota Balikpapan berada di pinggir ibukota provinsi. Markas Kepolisian
Selat Makassar.Kota Balikpapan berada di Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim)
wilayah administratif Provinsi Kalimantan yang wilayah kerjanya di wilayah
Timur. Kota Balikpapan juga merupakan administrasi Kalimantan Timur berada di
pintu masuk atau gerbang utama pulau Kota Balikpapan. Begitu juga dengan
Kalimantan. markas Komando Daerah Militer
Pada akhir tahun 2018 jumlah Mulawarman (Kodam Mulawarman) yang
penduduk di Kota Balikpapan mencapai wilayah kerjanya meliputi Provinsi
645.727 jiwa yang tersebar di 6 kecamatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan
dan kecamatan dengan kepadatan Selatan.Sebelumnya bernama Kodam
penduduk tertinggi adalah kecamatan Tanjungpura, yang wilayah kerjanya
Balikpapan Utara sebanyak 142.415 jiwa.19 meliputi seluruh provinsi yang ada di pulau
Pembangunan pesat dan peluang ekonomi Kalimantan.
Dari sisi ekonomi, Kota Balikpapan
18
Pusat Statistik Kota Balikpapan berada di tengah jaringan transportasi
<www.balikpapankota.bps.go.id/statisticable/2019/ yakni Trans Kalimantan dan Trans
05/15/65/luas-wilayah –dan-kepadatan-penduduk-
kota-balikpapan-menurut-kecamatan-2014-
Nasional serta memiliki Pelabuhan Laut
2018.html>, diakses pada tanggal 19 Mei 2019 jam dan udara terbesar di Kalimantan Timur
14.07
19
Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan
20
<www.balikpapankota.bps.go.id/statisticable/2018/ Pemerintah Kota Balikpapan
01/ 19/54/proyeksi-penduduk-kota-balikpapan- <www.balikpapan.go.id> diakses pada tanggal 19
menurut-kecamatan-tahun-2010-2017.html>, Mei 2016 jam 14.09
21
diakses pada tanggal 19 Mei 2019 jam 14.07 Ibid. 8
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

yaitu Pelabuhan Laut Semayang dan Jumlah kendaraan yang tinggi


Bandara Internasional Sultan Aji mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu
Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kondisi lintas. Sedangkan pengguna kendaraan
ini menyebabkan Kota Balikpapan bermotor seringkali tidak memiliki
memiliki posisi yang strategis diantara pengetahuan lalu lintas dan berkendara
Kabupaten/Kota lain yang yang berada di secara memadai. Keterampilan dan
Provinsi Kalimantan Timur dan dianggap pengetahuan pengendara yang rendah
sebagai Pintu Gerbang Kaltim. Mudahnya menjadi faktor yang dapat berpotensi
jalur transportasi tersebut menyebabkan menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu
pesatnya pembangunan di Kota lintas. Kecelakaan lalu lintas menjadi hal
Balikpapan.22 yang menakutkan bagi para pengguna
Pertumbuhan ekonomi di Kota jalan, berbagai pelindung juga nyatanya
Balikpapan semakin meningkat dengan tetap harus didukung oleh kewaspadaan
beroperasinya terminal baru Bandara yang sangat tinggi dan pengetahuan
Internasional Sultan Aji Muhammad tentang faktor-faktor yang umumnya
Sulaiman Sepinggan sejak 22 Maret 2014 berada dibalik peristiwa kecelakaan lalu
lalu dan kemudian diresmikan oleh lintas. Permintaan kendaraan juga sangat
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tinggi, hal ini menambah potensi
pada 15 september 2014. Terminal baru kecelakaan yang terjadi, salah satunya di
yang mengusung konsep modern eco- wilayah Kota Balikpapan. Permintaan
airport ini mampu menampung 15 juta masyarakat yang tinggi akan kendaraan
penumpang per tahun dengan luasan bermotor tersebut berimbas pada
mencapai 110.000 meter persegi. Dengan kepadatan lalu lintas yang terjadi saat ini.
luasan terminal tersebut menjadikan Berdasarkan data dari Satlantas Polres
bandara ini sebagai gerbang udara terbesar Balikpapan, kecelakaan lalu lintas di Kota
dan termegah di kawasan timur Indonesia, Balikpapan pada tahun 2016 terjadi
dan terbesar ketiga di Indonesia.23 sebanyak 124 kasus kecelakaan lalu lintas.
Proyek infrastruktur besar lain yang Korban meninggal dunia akibat kecelakaan
akan mendorong pertumbuhan ekonomi lalu lintas yakni sejumlah 3 jiwa. Hal ini
Balikpapan adalah Kawasan Industri tidak lain dikarenakan masih banyaknya
Kariangau, yang terletak di bagian barat kesalahan manusia (human error) dan
laut kota. Kawasan industri terpadu seluas kondisi jalanan itu sendiri. Kemudian pada
2.271 hektar ini dikembangkan untuk tahun 2017, Satlantas Kota Balikpapan
mempermudah untuk mengangkut dan merekam telah terjadi penurunan yakni
mendistribusikan produknya dari dan ke sejumlah 105 kecelakaan selama satu
Balikpapan, serta mengantisipasi dampak tahun.Dari kasus kecelakaan yang terjadi,
negatif yang mungkin timbul akibat 30-40% didominasi oleh kalangan pelajar
pembangunan pabrik yang tidak terkontrol. yang mayoritas ternyata belum memiliki
Kawasan ini juga dilengkapi dengan Surat Izin Mengemudi (SIM). Selanjutnya
keberadaan Pelabuhan Peti Kemas di tahun 2018, dari data Satlantas Polres
Internasional Kariangau, yang merupakan Balikpapan, peristiwa kecelakaan lalu
terbesar di kawasan timur Indonesia.24 lintas mengalami penurunan yakni 45
kasus.
B. Gambaran Umum Kecelakaan Lalu Sementara itu yang tertinggi masih
Lintas di Kota Balikpapan didominasi oleh pegawai swasta. Ditambah
lagi dalam suatu kasus kecelakaan lalu
22
lintas, mungkin dahulu sering mendengar
Ibid.
23
Ibid.
suatu persepsi yang hidup dalam
24
Ibid. masyarakat, yakni jika terjadi kecelakaan
9
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

lalu lintas di jalan maka yang bersalah Dengan hadirnya Undang-Undang


adalah kendaraan yang berukuran lebih Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
besar, walaupun pada kenyataannya justru Lintas dan Angkutan Jalan yang
kendaraan yang lebih kecil itulah yang merupakan hasil perubahan atas Undang-
bersalah. Hal inilah yang sering menjadi Undang Nomor 14 Tahun 1992,
suatu perdebatan di kalangan masyarakat merupakan sebuah angin segar karena
yang masih awam terhadap hukum. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Penetapan bersalah atau tidaknya dirasa lebih lengkap dalam memuat segala
seseorang dalam suatu kecelakaan lalu permasalahan berlalu lintas dan angkutan
lintas tidak semata dinilai dari ukuran jalan. Digantikannya Undang-Undang
kendaraan saja. Proses penyelidikan dan Nomor 14 Tahun 1992 dikarenakan
olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang undang-undang tersebut dirasa sudah tidak
dilanjutkan dengan proses penyidikan para sesuai kondisi, perubahan lingkungan
pihak yang mengalami kecelakaan lalu strategis, dan kebutuhan penyelenggaraan
lintas yaitu khususnya pengemudi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini.
kendaraan bermotor, setidaknya dapat Kendaraan bermotor banyak sekali
memberikan suatu solusi konkrit jenis kendaraannya. Semakin banyak
bagaimana proses penyelesaian perkara kendaraan semakin tinggi pula penggunaan
kecelakaan lalu lintas tersebut dilakukan. kendaraan tersebut oleh masyarakat. Hal
Kecelakaan lalu lintas menjadi hal ini diperkuat oleh kemudahan yang banyak
yang menakutkan bagi para pengguna diberikan oleh badan usaha perkreditan
jalan, jika tidak berhati-hati, ada bahaya untuk masyarakat yang ingin membeli
yang siap mengancam nyawa kapan saja. kendaraan bermotor. Sehingga hampir
Bagi pengendara maupun pembonceng semua lapisan masyarakat dapat dengan
sepeda motor wajib 2 menggunakan helm, mudah memiliki kendaraan sendiri untuk
dan bagi pengendara mobil wajib kepentingannya.
menggunakan sabuk pengaman. Namun,
berbagai pelindung tersebut juga nyatanya Tabel 2 Jumlah Kendaraan di Kota
tetap harus didukung oleh kewaspadaan Jenis Tahun Tahun Tahun
yang tinggi dan pengetahuan tentang Kendaraan 2016 2017 2018
Mobil 64.047 65.590 68.334
faktor-faktor yang umumnya berada Penumpang
dibalik peristiwa kecalakaan lalu lintas itu Mobil Bus 14.492 14.544 14.647
sendiri. Kelalaian manusia memang Mobil 46.526 47.477 48.622
Barang
menjadi salah satu faktor utama terjadinya Sepeda 427.348 444.238 465.508
peningkatan kecelakaan lalu lintas, seperti Motor
Kendaraan 1.115 1.127 1.138
yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik khusus
Kota Balikpapan pada Tabel 1 sebagai Jumlah 553.528 572.976 593.249
berikut: Balikpapan Tahun 2017
Tabel 1 jumlah Kecelakaan di Kota Sumber: Satlantas Polres Balikpapan
Balikpapan
Kesepakatan damai tersebut
Tahun Jumlah Korban bertentangan dengan norma yang diatur
Kecelakaan Mati dalam Pasal 236 UULLAJ yang
2016 124 3 menyebutkan sebagai berikut:
2017 105 4 Pihak yang menyebabkan terjadinya
2018 45 9 Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota dimaksud dalam Pasal 229 wajib
Balikpapan mengganti kerugian yang besarannya
ditentukan berdasarkan putusan
10
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

pengadilan. Kewajiban mengganti Terhadap konsep yang diatur


kerugian sebagaimana dimaksud pada mengenai langkah preventif oleh UULLAJ
ayat (1) pada Kecelakaan Lalu Lintas tersebut di atas, berdasarkan hasil
sebagaimana dimaksud dalam Pasal wawancara terhadap pihak Satlantas Polres
229 ayat (2) dapat dilakukan di luar Balikpapan Bapak Kasat Lantas AKP
pengadilan jika terjadi kesepakatan Noordhianto yang telah memberikan
damai di antara para pihak yang informasi terkait upaya-upaya dalam
terlibat. pencegahan kecelakaan lalu lintas.program
pencegahan kecelakaan lalu lintas melalui
C. Penegakan Hukum Secara Preventif upaya-upaya sebagai berikut25:
Oleh Satlantas Polres Balikpapan di 1. melaksanakan patroli;
Kota Balikpapan 2. penempatan dan penambahan pos;
Secara hukum, sebagaimana diatur 3. memasang spanduk atau umbul-umbul
dalam Pasal 226 ayat (1) UULLAJ yang memuat tentang himbauan
disebutkan, untuk mencegah Kecelakaan dan/atau peringatan mengenai bahaya
Lalu Lintas dilaksanakan melalui: dari kecelakaan lalu lintas;
1. partisipasi para pemangku 4. memasang rambu-rambu lintas (traffic
kepentingan; coen);
2. pemberdayaan masyarakat; 5. menempatkan personel pada tempat-
3. penegakan hukum; dan tempat yang macet atau jalan rusak;
4. kemitraan global. 6. melakukan pengaturan atau
Terkait dengan upaya represif, dalam pengalihan arus jalan;
Penjelasan UULLAJ, pada paragraf 14 dan 7. menyediakan alat pemotong pohon,
15 disebutkan sebagai berikut: untuk mempersiapkan manakala
“Untuk menekan angka Kecelakaan terjadi pohon tumbang yang
Lalu Lintas yang dirasakan sangat mengganggu lalu lintas; dan
tinggi, upaya ke depan diarahkan pada 8. koordinasi dengan instansi terkait.
penanggulangan secara komprehensif Tidak hanya terbatas pada program
yang mencakup upaya pembinaan, tersebut, Satlantas Polres Balikpapan telah
pencegahan, pengaturan, dan melakukan pemetaan (mapping) terhadap
penegakan hukum. Upaya pembinaan lokasi-lokasi potensial tinggi terjadi
tersebut dilakukan melalui pelanggaran lalu lintas, kemacetan, dan
peningkatan intensitas pendidikan kecelakaan lalu lintas. Lokasi-lokasi yang
berlalu lintas dan penyuluhan hukum menjadi perhatian khusus di Kota
serta pembinaan sumber daya Balikpapan adalah sebagaimana tabel di
manusia.” bawah ini sebagai berikut:
Upaya pencegahan dilakukan melalui
peningkatan pengawasan kelaikan jalan,
sarana dan prasarana jalan, serta kelaikan
kendaraan, termasuk pengawasan di
bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
yang lebih intensif. Upaya pengaturan
meliputi Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas dan modernisasi sarana dan
Prasarana Lalu Lintas. Upaya penegakan
hukum dilaksanakan lebih efektif melalui
perumusan ketentuan hukum yang lebih
jelas serta penerapan sanksi yang lebih 25
Wawancara dengan AKP Noordhianto, Kasat
tegas. 11 2019
Lantas Polres Balikpapan pada tanggal 25 juni
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

Tabel 3. Pemetaan Lokasi Rawan


Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu
Lintas Beserya Upaya Penanggulangan
No Lokasi Faktor Upaya Yang kapasitas tanjakan
. Penyebab Dilakukan (over pendidikan
/Kerawan capacity) masyarakat,
an pengendar pemasangan
1. Kilometer jalan dinas PU a tidak spanduk,
2,5 (Strat rusak, memperbaiki tertib pengaturan
III) bergelomb jalan yang lalu lintas,
ang rusak dan gabungan
kurangnya dinas penegakan
peneranga perhubungan hukum lalu
n jalan memperjelas lintas
marka dan garis marka 4. Kilometer kawasan dinas
rambu dan rambu, 7 sampai pemukima perhubungan
lalu lintas serta dengan n memperjelas
kurang penerangan kilometer penduduk marka, rambu,
maupun jalan 23 marka dan
tidak ada penataan jalan penerangan
pengendar lingkungan, kabur, jalan
a tidak pemasangan kurangnya memasang
tertib atau spanduk, rambu, spanduk
tidak patrol, dan dan berupa
disiplin gabungan peneranga himbauan
penegakan n jalan tertib berlalu
hukum lalu terdapat lintas
lintas beberapa pendidikan
2. Kilometer traffic dinas badan masyarakat,
3,5 light perhubungan jalan pemasangan
(Somber) buram memperbaiki bergelomb spanduk,
kurangnya traffic light, ang patroli, dan
peneranga memperjelas badan gabungan
n jalan rambu dan jalan licin penegakan
tidak ada marka saat hujan hukum lalu
median dinas PU lintas
jalan memperbaiki 5. Jl. jalan lurus patroli
rambu dan penerangan Mulawarm pemukima pemasangan
marka jalan an n spanduk yang
jalan penataan penduduk memuat
kabur lingkungan, kondisi tentang
pengendar pemasangan aspal himbauan
a tidak spanduk, mulus tertib berlalu
tertib patroli, dan tanpa lintas
gabungan median publikasi
penegakan jalan melalui sosial
hukum lalu sering media
lintas muncul memberi
3. Kilometer kelandaia dinas kabut peringatan
5,5 n tanjakan perhubungan pada saat kepada
(Simpanga tidak perjelas malam pengguna
n standar marka dan hari dan jalan
Kariangau) dan rambu, serta menjelang
diameter memaksimalk pagi
persimpan an jembatan kurangnya
gan yang timbang lampu
kecil dinas PU peneranga
marka memperbaiki n jalan
kabur dan dan 6. Jl. MT kondisi patroli
kurangnya melakukan Haryono jalan naik penjagaan
rambu pelebaran turun pemasangan
kendaraan diameter jalan tanpa spanduk yang
barang persimpangan median memuat
kelebihan serta overlay jalan tentang 12
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
kurangnya himbauan hukum tidak dapat semata-mata dianggap
lampu tertib berlalu
penerang lintas
sebagai proses menerapkan hukum
jalan publikasi sebagaimana pendapat kaum legalistik.
kondisi melalui sosial Namun, proses penegakan hukum
aspal media
mulus memberi
mempunyai dimensi yang lebih luas
peringatan daripada pendapat tersebut, karena dalam
kepada penegakan hukum akan melibatkan
pengguna
jalan
dimensi perilaku manusia. Dalam
7. Jl. Yos daerah patroli pemahaman tersebut maka kita dapat
Sudarso kilang pemasangan mengetahui bahwa problem-problem
minyak spanduk yang
tanpa memuat
hukum yang akan selalu menonjol adalah
median tentang problem law in action bukan pada law in
jalan himbauan the books.26
kurangnya tertib berlalu
lampu lintas
Hukum berfungsi sebagai
peneranga publikasi perlindungan kepentingan manusia. Agar
n jalan melalui sosial kepentingan manusia terlindungi, hukum
kondisi media
aspal memberi
harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum
mulus peringatan dapat berlangsung secara normal, damai,
kepada tetapi dapat terjadi juga karena
pengguna
jalan
pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum
Berdasarkan pemetaan dan upaya yang telah dilanggar itu harus ditegakkan.
tindak lanjut atas potensi kecelakaan lalu Melalui penegakan hukum inilah hukum
lintas oleh Satlantas Polres Balikpapan itu menjadi kenyataan. Dalam menegakkan
tersebut di atas, terurai jelas dimana hukum ada 3 unsur yang selalu harus
langkah-langkah preventif telah diperhatikan, yaitu: kepastian hukum
dipersiapkan dalam bentuk program. (Rechtssicherheit), kemanfaatan
Sekalipun program itu sempurna, tentunya (Zweckmassigkeit), dan keadilan
27
memikili ketergantungan terhadap faktor- (Gerechtigkeit).
faktor pendukung lainnya seperti dari sisi Secara administratif, sebagaimana
pembiayaan, mitra kerjasama, personel, dengan kronologi yang disebutkan di atas,
pengendara, dan bahkan kondisi alam pertanggungjawaban hukum administratif
setempat. Ada dua macam bentuk yang dikenakan kepada selaku pengendara
penegakan hukum yang telah di lakukan kendaraan bermotor yang menabrak orang
dalam upaya pencegahan yaitu berupa lain dapat diberikan tindakan sebagaimana
penegakan hukum administatif dan diatur dalam Pasal 89 ayat (1) dan ayat (2)
penegakan hukum pidana. UULLAJ, hal mana pihak Polres
Balikpapan memiliki wewenang:
1. Penegakan Hukum Administratif a. memberikan tanda atau data
Penegakan hukum merupakan pusat pelanggaran terhadap Surat Izin
dari seluruh aktivitas kehidupan hukum Mengemudi;
yang dimulai dari perencanaan hukum, b. menahan sementara atau
pembentukan hukum dan evaluasi hukum. mencabut Surat Izin Mengemudi
Penegakan hukum pada hakikatnya sementara sebelum diputus oleh
merupakan interaksi antara berbagai
perilaku manusia yang mewakili 26
Deni Deni, Hukum Lingkungan Hidup (Bekasi,
kepentingan-kepentingan yang berbeda Sinar Gramata Publishing, 2014) hlm 36.
dalam bingkai aturan yang telah disepakati 27
Suwardjoko Probonagoro Warpani, Pengelolaan
bersama. Oleh karena itu, penegakan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Bandung:
Penerbit ITB, 2002). hlm 17 13
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

pengadilan manakala perkaranya 1) Kecelakaan Lalu lintas


berlanjut ke pengadilan. ringan;
Dalam penegakan hukum administratif 2) Kecelakaan Lalu lintas
berupa pencabutan surat ijin pengemudi sedang;
belum adanya di lakukan pencabutan ijin 3) Kecelakaan Lalu lintas Berat;
kepada pengendara yang telah melakukan c. Dalam Pasal 229 ayat (2)
suatu tindak pidana yang seharusnya dalam berbunyi Kecelakaan Lalu lintas
pasal 28 dijelaskan untuk dilakukan ringan sebagaimana dimaksud
pencabutan izin jika telah melakukan pada ayat (1) huruf a merupakan
pelanggaran lalu lintas, mengapa belum kecelakaan yang mengakibatkan
adanya dilakukan pencabutan karena harus kerusakan kendaraan dan/atau
di lakukan 3 kali dan adanya point tertentu barang.
untuk adanya pencabutan izin tersebut. d. Dalam Pasal 229 ayat (4)
berbunyi kecelakaan Lalu lintas
2. Penegakan Hukum Perdata berat sebagaimana dimaksud pada
Dalam ilmu hukum diketahui ada ayat (1) huruf c merupakan
terdiri 3 unsur dari perbuatan melawan kecelakaan yang mengakibatkan
hukum, yaitu:28 korban meninggal dunia atau luka
a. Perbuatan hukum karena kelalaian berat.
atau kealpaan. Batasan dalam penentuan kewajiban
b. Perbuatan melawan hukum karena pengganti kerugian pada kecelakaan Lalu
kesengajaan. lintas yang dapat dilakukan diluar
Perbuatan melawan hukum tanpa pengadilan jika terjadi kesepakatan damai
kesalahan (tanpa adanya unsur kesengajaan hanya ditujukan kepada korban luka ringan
maupun kealpaan). Kesepakatan damai yang dijelaskan dalam pasal 229 ayat (2).
tersebut bertentangan dengan norma yang Dalam pemulihan kondisi korban dikenal
diatur dalam Pasal 236 UULLAJ yang dengan istilah restoratif justice yang dapat
menyebutkan sebagai berikut: berupa pemberian ganti rugi kepada
a. Pihak yang menyebabkan korban.
terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Peristiwa kecelakaan lalu lintas yang
sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam penelitian ini berkaitan
Pasal 229 wajib mengganti dengan orang lain meninggal dunia, hal
kerugian yang besarannya mana diatur dalam Pasal 229 ayat (4)
ditentukan berdasarkan putusan UULLAJ bahwa peristiwa hukum yang
pengadilan. Kewajiban mengganti terjadi adalah tergolong kecelakaan lalu
kerugian sebagaimana dimaksud lintas berat. Secara umum, sebagai akibat
pada ayat (1) pada Kecelakaan dari kecelakaan lalu lintas, telah diatur
Lalu Lintas sebagaimana dalam Pasal 236 ayat (1) UULLAJ yaitu
dimaksud dalam Pasal 229 ayat pihak yang menyebabkan terjadinya
(2) dapat dilakukan di luar kecelakaan lalu lintas dikenakan
pengadilan jika terjadi kewajiban mengganti kerugian kepada
kesepakatan damai di antara para korban yang besarannya ditetapkan oleh
pihak yang terlibat. pengadilan setempat. Dalam kenyataannya,
b. Dalam pasal 229 ayat (1) berbunyi tidak ada pemeriksaan sidang pengadilan
kecelakaan lalu lintas terhadap peristiwa kecelakaan lalu lintas
digolongkan atas: sebagaimana dimaksud dalam penelitian
ini.
28
Moeljatno Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana
Dalam penegakan hukum perdata ini
(Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm.14. berupa ganti kerugian telah di lakukannya
14
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

berupa ganti kerugian dengan sejumlah kecelakaan Lalu lintas yang diatur dalam
uang kepada pihak keluarga korban yang Pasal 63 berbunyi sebagai berikut :
langsung diberikan pada saat itu dan a. kewajiban mengganti kerugian terjadi
dengan dibuktikan adanya surat perjanjian kesepakatan damai antar para pihak
bermatrei yang telah di sepakati oleh kedua yang terlibat kecelakaan lalu lintas
belah pihak. untuk menyelesaikan perkaranya dapat
diselesaikan diluar sidang pengadilan;
3. Penegakan Hukum Pidana b. kesepakatan damai antara para pihak
Secara pidana, sebagaimana peristiwa yang terlibat kecelakaan lalu lintas
kecelakaan lalu lintas yang dimaksud dituangkan dalam surat pernyataan
dalam penelitian ini, Rosalin Dewata patut kesepakatan damai;
dituntut pidana terkait ketentuan-ketentuan c. penyelesaian perkara diluar sidang
yang diatur dalam Pasal 310 ayat (4) jo. pengadilan sebagaimana dimaksud
Pasal 229 ayat (1) dan ayat (4) UULLAJ pada ayat (2) dapat dilaksanakan
yang menyebutkan sebagai berikut: selama belum dibuat Laporan Polisi;
a. Pasal 229 ayat (1), Kecelakaan Lalu d. Dalam perkara kecelakaan Lalu lintas
Lintas digolongkan atas: ringan, apabila unsur-unsur tindak
1) Kecelakaan Lalu Lintas ringan; pidana terpenuhi dan tidak terjadi
2) Kecelakaan Lalu Lintas sedang; kesepakatan damai antara para pihak
atau yang terlibat kecelakaan lalu lintas,
3) Kecelakaan Lalu Lintas berat. maka penyelesaian perkaranya
b. Pasal 229 ayat (2) , “kecelakaan lalu diselesaikan dengan acara singkat;
lintas ringan sebagaimana dimaksud e. Penyelesaian perkara diluar sidang
pada ayat (1) huruf a merupakan pengadilan sebagaimana dimaksud
kecelakaan yang mengakibatkan dalam ayat (2) wajib di register dan
kerusakan kendaraan dan/atau surat pernyataan damai diarsipkan.
barang”; Dalam Peraturan Kapolri Nomor 15
c. Pasal 229 ayat (3), “Kecelakaan Lalu Tahun 2013 tentang Tata cara penanganan
lintas sedang sebagaimana dimaksud kecelakaan Lalu lintas yang diatur dalam
pada ayat (1) huruf d merupakan Pasal 64 berbunyi, “dalam perkara
kecelakaan yang mengakibatkan luka kecelakaan lalu lintas sedang, apabila
ringan dan kerusakan kendaraan unsur-unsur tindak pidana terpenuhi,
dan/atau barang”; penyelesaian perkaranya diselesaikan
d. Pasal 229 ayat (4), “Kecelakaan Lalu dengan acara singkat.” Dijelaskan juga
Lintas berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 mengenai penyelesaian
pada ayat (1) huruf c merupakan perkara kecelakaan Lalu lintas berat,
kecelakaan yang mengakibatkan apabila unsur-unsur tindak pidana
korban meninggal dunia atau luka terpenuhi penyelesaian perkaranya
berat”; diselesaikan dengan acara biasa.
e. Pasal 310 ayat (4), “Dalam hal Berdasarkan dalam Peraturan Kapolri
kecelakaan sebagaimana dimaksud Nomor 15 Tahun 2013 pada pasal 63 dan
pada ayat (3) yang mengakibatkan 64 mengenai penyelesaian diluar
orang lain meninggal dunia, dipidana pengadilan dengan adanya kesepakatan
dengan pidana penjara paling lama 6 damai dari kedua belah pihak yang hanya
(enam) tahun dan/atau denda paling berlaku pada perkara kecelakaan lalu lintas
banyak Rp12.000.000,00 (dua belas ringan dan sedang. Berdasarkan alasan
juta rupiah)”. penghapusan penuntutan yang di lakukan
Dalam Peraturan Kapolri Nomor 15 penyelesaian di luar pengadilan diatur di
Tahun 2013 tentang Tata cara penanganan dalam bab VIII KUHP terkait hapusnya 15
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

hak menuntut dan kehilangan hak dunia di Kota Balikpapan dilakukan dalam
menjalankan pidana yang diatur dalam bentuk penegakan hukum secara preventif
pasal 76 sampai dengan 85. Dalam yakni berupa melaksanakan patroli,
penjelasan di Pasal 76 yaitu pembebasan penempatan dan penambahan pos,
dari tuntutan hukuman apabila peristiwa memasang spanduk atau umbul-umbul
yang di tuduhkan kepada terdakwa itu yang memuat tentang himbauan dan/
dapat di buktikan dengan cukup terang, peringatan mengenai bahaya dari
bahwa peristiwa pidana itu ternyata bukan kecelakaan lalu lintas, memasang rambu-
peristiwa pidana atau terdakwanya tidak rambu lalu lintas, menyediakan alat
dapat di hukum karena tidak dapat di pemotong pohon untuk mempersiapkan
pertanggungjawabkan atas perbuatannya manakala terjadi pohon tumbang yang
itu. Sedangkan denda dalam hal mengganggu lalu lintas dan koordinasi
pelanggaran di atur dalam Pasal 82 KUHP dengan instansi terkait sementara untuk
yang berbunyi: penegakan hukum secara represif yakni
“Hak menuntut pidana karena dilakukan dalam bentuk penegakan hukum
pelanggaran, yang atasnya tidak di berupa sanksi administrasi, sanksi perdata,
tentukan pidana pokok lain dari pada dan sanksi pidana. Berdasarkan
denda, hilang jika maksimum denda di kesimpulan ini penegakan telah di
bayar dengan rela hati, dan demikian laksanakan berupa penegakan perdatanya
juga di bayar biaya perkara, kalau yaitu berupa ganti kerugian. Berdasarkan
penuntutan telah di lakukan, dengan kenyataan di lapangan bahwa dalam
izin pegawai negeri yang di tunjuk penegakan hukum administratif tidak di
delam peraturan umum dalam waktu lakukannya pencabutan surat izin
yang ditetapkannya. pengemudi , dan dalam penegakan hukum
Kalau perbuatan itu di ancam dengan pidananya juga tidak di lakukan penahanan
pidana denda dan rampasan, maka terhadap pelaku yang menyebabkan korban
haruslah di serahkan juga barang yang meninggal dunia hanya di lakukan
dapat di rampas itu mau bayar penegakan hukum secara perdata berupa
harganya yang di taksir oleh pegawai ganti kerugian kepada keluarga yang telah
negeri yang tersebut dalam ayat di sepakati oleh kedua belah pihak melalui
pertama.” adanya bentuk perjanjian yang di buat.
Penegakan hukum secara pidana ini
seharusnya di lakukan jika mengacu B. SARAN
kepada pasal dalam 310 ayat (4) mengenai Saran Penulis untuk rumusan masalah
tindak pidana dalam kecelakaaan lalu yang disebutkan diatas adalah seharusnya
lintas yang menyebabkan meninggal duni dalam hal penegakan hukum yang
seharusnya di lakukan penahanan , tetapi berkaitan dengan terjadinya kecelakaan
dalam kenyataan yang ada tidak adanya di lalu lintas yang menyebabkan orang lain
lakukan penahanan dan pelanjutan proses meninggal dunia seharusnya dilakukan
yang telah melakukan tindak pidana sesuai dengan Undang-Undang Lalu Lintas
sehingga korban meninggal dunia. Dan Angkutan Jalan No 22 tahun 2009,
agar terciptanya kepastian hokum.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan pembahasan diatas, Agus, Raharjo. “Problematika Asas Retroaktif
penulis menarik kesimpulan bahwa Dalam Pidana Indonesia.” Jurnal
penegakan hukum terhadap pengendara Dinamika Hukum 8, no. 1. Accessed
kendaraan dalam kecelakaan lalulintas July 24, 2019.
yang menyebabkan korban meninggal 16
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel

http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/
index.php/JDH/article/view/36.
Arief, Barda Nawawi. Kebijakan Hukum
Pidana. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2002.
Asshiddiqie, Jimly. “Penegakan Hukum.”
Diakses Dari Http://Www. Jimly.
Com/Makalah/Namafile/56/Penegakan
_Hukum. Pdf Pada Tanggal 3 (2013).
Deni, Bram. Hukum Lingkungan Hidup.
Bekasi: Sinar Gramata Publishing,
2014.
Deni, Deni. Hukum Lingkungan Hidup.
Bekasi, Sinar Gramata Publishing,
2014.
Goesnadhi, Kusnu. “Perspektif Moral
Penegakan Hukum Yang Baik” 17, no.
2 (2010).
Joko, Subagyo P. Hukum Lingkungan. Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
Machmud, Syahrul. Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia: Penegakan
Hukum Administrasi, Hukum Perdata,
Dan Hukum Pidana Menurut Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Moeljatno, Moeljatno. Asas-Asas Hukum
Pidana. Jakarta: Bina Aksara, 1987.
Nurdin, Boy. Kedudukan Dan Fungsi Hakim
Dalam Penegakan Hukum Di
Indonesia. Bandung: Alumni, 2012.
Sahetapy, J. E., and Agustinus Pohan. Hukum
Pidana. Jakarta: Sinar Harapan, 1995.
Soekanto, Soerjono. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penegakan Hukum.
Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014.
Warpani, Suwardjoko Probonagoro.
Pengelolaan Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan. Bandung: Penerbit
ITB, 2002.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan

17

Anda mungkin juga menyukai