Anda di halaman 1dari 10

Peran Satlantas dalam Peningkatan Kecelakaan

Lalu Lintas di Kota Rembang

I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Masalah
Peraturan lalu lintas dibuat agar pengguna jalan tertib, teratur sehingga tercipta
keselamatan dan kenyamanan di jalan. Peraturan lalu lintas yang telah dibuat
tersebut perlu ditegakkan dengan disiplin oleh para pengguna jalan. Sikap disiplin
oleh para pengguna jalan, terutama oleh para pengendara harus dilakukan dengan
penuh kesadaran. Kurangnya kesadaran dan disiplin dari para pengguna jalan
menyebabkan banyak pelanggaran. Pelanggaran tersebut bisa membahayakan para
pengguna jalan. Banyaknya kecelakan lalu lintas tersebut menjadi indikasi
rendahnya tingkat kedisiplinan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menaati
peraturan lalu lintas. Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas terjadi dibanyak
kota di Indonesia. Salah satu kota yang mengalami peningkatan tersebut terjadi di
kota Rembang, kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Berdasarkan data dari Satlantas Polres Rembang, empat bulan terakhir ini
sedikitnya sudah terjadi 165 kasus kecelakaan. Dari kasus-kasus tersebut
menimbulkan 199 korban luka ringan, 1 luka berat dan 39 orang meninggal dunia
serta kerugian material mencapai Rp 256. 660.000. Pada tahun 2016 pihak Kepolisian
Resor Rembang mencatat, angka kecelakaan lalu lintas di kabupaten ini pada 2016
meningkat menjadi 470 kasus, dari tahun sebelumnya yang hanya 431 kasus. Selain
mengakibatkan 123 orang meninggal dunia, dari 470 kasus itu juga mengakibatkan dua
orang luka berat dan 589 orang luka ringan serta kerugian material sebesar Rp618.125.000.
Padahal tahun lalu dari 431 kasus laka lantas korban jiwa hanya 97 orang, sehingga kalau
dibandingkan dengan tahun 2016 ada kenaikan 26,8 persen. (http://mataairradio.com/berita-
rembang/sepanjang-2016-123-nyawa-melayang-di-jalanan-rembang )
Jumlah kasus kecelakaaan pada tahun 2017 tertinggi terjadi pada April, dalam
satu bulan tercatat terjadi 53 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia 13
orang, luka berat 1 orang serta luka ringan mencapai 63 orang dan kerugian material
mencapai Rp 75.600.000. Angka kecelakaan lalu lintas selama tahun 2019 di
wilayah Kabupaten Rembang tergolong tinggi. Dibanding dengan tahun 2018, angka
kecelakaan lalu lintas di wilayah Rembang mengalami peningkatan sebesar 23,51 %
dari 437 kasus kecelakaan menjadi 538 kasus. (https://cakrawala.co/selama-2019-
angka-kecelakaan-lalulintas-di-rembang-capai-538-kasus/) . Sepanjang 2021, mulai
Januari sampai Oktober, total sudah ada 118 kasus kecelakaan terjadi di jalur yang
kerap disebut sebagai peninggalan era kolonial itu.
https://muria.suaramerdeka.com/muria-raya/pr-071585486/pantura-rembang-sering-
renggut-nyawa-pengendara-ini-lokasi-black-spot-wajib-diwaspadai
Berdasarkan data tersebut jelas terlihat bahwa angka kecelakaan di kota
Rembang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan jumah kecelakaan
tersebut ternyata diikuti dengan meningkatnya jumlah korban kecelakaan lalu lintas.
Demikian juga dalam hal fatalitas terjadinya kecelakaan lalu lintas tanpak
mengalami kenaikan. Semakin meningkatnya jumlah pelanggaran dari tahun
ketahun tersebut menjadi hal yang perlu di perhatikan. Menginggat kecelakan
tersebut menimbulkan korban, baik korban manusia maupun korban kendaraan.
Korban manusia baik dalam keadaan meninggal dunia, mengalami luka berat, luka
ringan sehingga menyebabkan kerugian materi.
Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan pelanggaran.
Banyaknya pelanggaran ini perlu sekali diteliti mengapa masyarakat pelanggaran.
Terdapat beberapa faktor mengapa masyarakat melakukan pelanggaran. Faktor
tersebut antara lain pertama kurangnya kesadaran dan prilaku masyarakat. Kedua,
rendahnya pengetahuan tentang marka, rambu dan peraturan yang minim. Ketiga,
kebiasaan mencari jalan pintas oleh pengendara. Keempat, fenomena ikut-ikutan
pengendara lain. Kelima, kondisi jalan yang buruk. Dari beberapa faktor tersebut
dapat di rangkum bahwa dalam hal keamanan lalu lintas di jalan yaitu pengemudi,
kendaraan dan jalan raya.
Melihat situasi tersebut maka satuan lalu lintas Polres Rembang harus mampu
mengambil tindakan kebijakan guna mengatasi masalah tersebut demi kenyamanan
dan keamanan masyarakat. Sebagai representasi atau perpanjangan tangan dari
pemerintah, maka satuan lalu lintas harus mampu mengatasi masalah tersebut.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah yang
diambil dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran Satuan lalu lintas dalam
upaya menekan peningkatan angka kecelakaan di kota Rembang?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana peran kepolisian lalu lintas kota Rembang selaku
pejabat publik dalam membuat kebijakan publik dalam menindaklanjuti
meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas di kota Rembang.
1.4 Manfaat Penelitian
Sedangkan untuk signifikansi penelitian ini, implikasi atau pentingnya
penelitian atau hasil penelitian ini adalah
1. Bagi peneliti
Dari penelitian ini dapat memperoleh banyak pengetahuan mengenai
berbagai pelanggaran lalu lintas, peran dari pihak satuan lalu lintas.
2. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa
rujukan rekomendasi (kebijakan publik) sebagai upaya untuk memahami
masyarakat terutama para pengguna jalan.
3. Bagi masyarakat
Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau
pengetahuan baru yang lebih luas tentang prilaku serta aturan-aturan dalam
berlalu lintas.
4. Bagi pihak lain
Pihak lain disini antara lain Pemda atau DPRD setempat, serta instansi
terkait seperti Satlantas, Dinas perhubungan, Dinas Perbaikan Umum, dan
Penegak hukum ataupun Kejaksaan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran/penjelasan secara logis mengenai fenomena
meningkatnya jumlah pelanggaran serta respon dari masyarakat, sehingga
bermanfaat dalam upaya pengambilan kebijakan-kebijakan selanjutnya.

II. Pembahasan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, mengungkapkan kecelakaan lalu lintas
adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Kecelakaan
lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan
satu kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerusakan atau kerugian pada
pemiliknya (korban).
Berdasarkan dari data yang diperoleh bahwa angka kecelakaan lalu lintas
selama tahun 2019 di wilayah kabupaten Rembang tergolong tinggi. Bila
dibandingkan dengan tahun 2018, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Rembang
mengalami peningkatan sebesar 23,51% dari 437 kasus kecelakaan menjadi 538
kasus. Meski kasus laka lantas meningkat, namum jumlah korban jiwa akibat laka
lantas tersebut justru mengalami penurunan, ungkap Kapolres Dolly. Pada tahun
2018, laka lantas memakan korban jiwa 132 orang, dan pada tahun 2019 laka lantas
dengan korban jiwa turun menjadi 107 orang.
Tingginya angka kecelakaan di kabupaten Rembang, ternyata berbalik dengan
angka pelanggaran lalu lintas yang ada. Pelanggaran lalu lintas di kabupaten Rembang
selama 2019 mengalami penurunan mencapai 23,51%. Pada tahun 2018 pelanggaran
sebanyak 47.161 dan pada tahun 2019 turun menjadi 36.074. menurut AKP Sri
Martini tingginya angka kecelakaan lalu lintas dipicu oleh karena Rembang memiliki
garis Pantura yang panjang, yaitu mencapai 63 kilometer.
Berdasarkan hasil analisa yang sudah didapatkan, faktor utama dari tingginya
kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia. Faktor manusia ini perlu diperhatikan,
karena sekitar 61% kecelakaan disebabkan oleh faktor human error . mantan direktur
Jendral Perhubungan Darat Pudji Hartanto juga menyatakan di tahun 2017, “faktor
manusia yaitu yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi ternyata
menjadi faktor yang berpengaruh dalam keselamatan di jalan raya.”
(https://superyou.co.id/blog/gayahidup/faktor-kecelakaan-lalu-lintas/).
Beberapa faktor kesalahan dari pengemudi mobil meliputi :
1. Mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan
2. Belum fasih atau bahkan belum bisa menyetir.
3. Kesalahan saat bereaksi saat menyetir, baik panik atau reaksi yang terlalu lamban.
4. Menyetir dibawah pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika.
5. Menyetir sambil bermain gawai, baik tablet maupun handphone.
Mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas, perlu beberapa upaya yang
perlu dilakukan. Satuan lalu lintas Polres Rembang terus melakukan tindakan
pencegahan serta penindakan secara kontinyu. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan mengencarkan kampanye-kampanye keselamatan dalam berlalu lintas
kepada masyarakat terutama para pelajar sekolah. Selain upaya dari pihak satuan
polisi lalulintas, peran orang tua juga sangat diperlukan. Para orang tua perlu untuk
mengawasi putra putrinya agar melarang anak di bawah umur mengemudikan
kedaraan sendiri dijalan raya. Sehingga dapat membantu menurunkan jumlah angka
kecelakaan di jalan.
Sosialisasi tentang tertib dan safety dalam berlalu lintas sangat mutlak
dilakukan. Menurut Berger (dalam Sunarto, 2009) mendefinisikan bahwa sosialisasi
sebagai proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang
berpatisipasi dalam masyarakat. Dalam sosialisasi ini berarti ada sebuah interaksi,
dalam interaksi tersebut terdapat pertukaran makna dan simbol. Pertukaran simbol itu
harus tersampaikan dengan sempurna. Sehingga pesan yang disampaikan dalam
komunikasi sosialisasi tersebut dapat tersampaikan dengan benar. Hal ini berarti
dalam sosialisasi ada transfer pengetahuan, bertambahnya pengetahuan seseorang.
Komunikasi yang dilakukan oleh Satuan Polisi lalu lintas kepada masyarakat,
khususnya pelajar harus benar-benar tersampaikan dan terinternalisasi dalam diri
pelajar. Jika pesan tersebut tidak terinternalisasi secara sempurna maka pesan, maka
apa yang menjadi tujuan tersebut tidak akan tercapai.
Dalam kegiatan sosialiasi dengan kampaye tersebut Satuan lalu lintas Polres
Rembang berupaya semaksimal mungkin sehingga hal tersebut bisa menekan angka
kecelakaan. Kegiatan sosialisasi kampanye dilakukan dengan cara Pendidikan
Masyarakat dengan materi penyampaian tertib berlalu lintas. Dalam kegiatan
sosialisasi tersebut disampaikan tentang tertib berlalu lintas dan safety riding kepada
siswa-siswa. Safety riding adalah suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir
tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dalam berkendara, demi menciptakan
suatu kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain
dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita serta
pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya. https://adoc.pub/bab-2-data-
dan-analisa-apa-dan-bagaimana-safety-riding-itu.html
Tata tertib dan sopan santun dijalan tersebut antara lain :
a. Larangan mengendarai kendaraan bermotor yang belum cukup umur 17 tahun atau
belum memiliki SIM lebih baik mengenadarai kendaraan umum.
b. Kewajiban helm standart pada saat mengendaraikendaraan bermotor ataupun
sebagai pembonceng dan jangan lupa di “klik”.
c. Manfaat pemakaian helm dan standarisasi kendaraan, seperti kelengkpan spion
dan lampu kendaraan lengkap dan berfungsi dengan baik.
d. Jangan menganti knalpot dengan jenis knalpot “grong”
e. Mematuhi batas kecepatan
f. Pengendara sepeda motor wajib menyalakan lampu utama pada malam maupun
siang hari.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan mencontohkan cara berlalulintas
yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku. Penekanan kelengkapan
kendaraan bermotor juga dilakukan dalam sosialisasi ini. Hal lainnya adalah
berdisiplin dalam berlalu lintas dengan menaati rambu lalu lintas dan marka jalan.
Namun ternyata kegiatan sosialisasi kampanye ini tidak memberikan dampak
yang cukup significant terhadap penurunan angka kecelakaan dalam berlalu lintas.
Hal ini disebabkan karena masih banyak yang tidak menerapkan Safety riding dan
cenderung Risky riding. Bentuk bentuk Risky Riding antara lain berkendara dengan
kecepatan tinggi, melakukan pelanggaran marka jalan, dan mendahului kendaraan lain
denganalasan agar cepat sampai tujuan. Sedangkan bentuk-bentuk safety riding yang
sering dilakukan adalah bermain gawai saat berkendara, tidak memai helm dan
cenderung mngabaikan rambu lalu lintas. Untuk menekan hal tersebut satuan polisi
lalu lintas perlu mengadakan tindakan yang konkrit, agar angka kecelakaan tidak
meningkat.
Oleh karena itu kampanye tersebut tidak cukup sampai sosialisasi saja, satuan
polisi lalu lintas juga menerapakan sistem tilang sebagai wujud tindakan tegas dari
pelanggaran dalam berlalu lintas. Tilang merupakan kependekan dari bukti
pelanggaran. https://moladin.com/blog/tilang/ .
Saat menindak pelanggar tersebut, polisi harus memberhentikan
kendaraannya, menunjukkan surat tugas, dan menyapa dengan sopan. Setelah
pengendara berhenti, polisi menjelaskan kesalahan yang dilakukannya sembari
memperlihatkan pasal-pasalnya. Selain itu, biasanya polisi menunjukkan tabel berisi
data denda dan surat tilang. Lain hal jika pengguna jalan terkenal tilang elektronik;
surat tilangnya dikirim melalui Email. Hal ini disebakan karena tilang elektronik
mengandalkan kamera CCTV untuk mengawasi aktivitas pengendara di jalan raya.
Kamera tersebut terhubung langsung dengan ruang pengawas di Satlantas. Sesaat
setelah insiden pelanggaran, nomor pelat kendaraan plus wajah Anda pasti terekam
kamera. Jadi, jika ada yang melanggar aturan lalu lintas, segeralah membayar denda.
Jika sampai 5 hari tidak dibayar, STNK akan diblokir oleh kepolisian.
Sebelumnya, dasar hukum tilang mengacu pada Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1992. Tetapi kemudian digantikan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 membahas tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Dalam peraturan tersebut ada perbedaan jumlah klausul; semula
hanya 16 bab dan 74 pasal, lantas menjadi 22 bab dan 326 pasal.
Selain undang-undang, hal-hal mengenai tilang juga diatur melalui Surat
Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: SKEP/443/IV/1998. Surat
ini memaparkan tentang Buku Petunjuk Teknis Tentang Penggunaan Blanko Tilang.
Kini, ada dua warna blanko tilang yang bisa dipilih pelanggar, yaitu merah dan biru.
Blangko warna merah, berarti harus mengikuti sidang di tempat dan waktu tertentu.
Pengadilan yang nantinya akan memutuskan, apakah pengendara bersalah atau tidak.
Sebaliknya, blanko biru menandakan bahwa pengendara telah mengakui kesalahan.
Dalam hal ini, sidang tidak perlu dilakukan. Artinya, pelanggar langsung membayar
denda melalui bank BRI terdekat. Sistem tilang ini diharapkan dapat lebih efektif
untuk menekan angka kenaikan kecelakaan lalu lintas.
Bahkan untuk mendukung kampanye tersebut pihak Pengadilan Negeri
Rembang berencana menaikkan denda pelanggar lalu lintas. Hal ini disebabkan
karena giat operasi yang dilakukan Satlantas tidak membuat kediplinan masyarakat
menaingkat. Sejauh ini belum ada perbaikan secara signifikan, bahkan angka
pelanggaran cenderung naik. https://r2brembang.com/2019/03/03/muncul-rencana-
denda-pelanggar-lalu-lintas-dinaikkan-ini-sebabnya/ . Sebagai contoh ancaman denda
tidak memiliki SIM maksimal Rp. 500.000, namun pelanggar dikenakan denda 60.000
an. Penetapan jumlah nominal denda ini tergantung dari penghasilan masyarakat.
Beberapa faktor yang menghambat atau mendukung semakin meningkatnya
kecelakaan lalu lintas meskipun sudah dilakukan tindakan sosialisasi dan tilang antara
lain :
1. Rendahnya kesadaran pengendara dalam berlalu lintas.
Tingkat kesadaran pengendara merupakan salah satu faktor utama yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Apabila tingkat kesadaran
masyarakat atau pengendara masih rendah maka pelanggaran-pelanggaran yang
terjadi masih banyak. Untuk itu peran satuan polis lalulintas selalu berperan aktif
dalam bersosialisasi atau memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal
keselamatan berlalu lintas. Meskipun sudah ada berbagai sosialisasi, kampanye
namun dalam kenyataannya yang terjadi masih banyak terjadi pelangaran yang
terjadi di lalu lintas, seperti banyak pengendara yang melanggar rambu lalu lintas
dan banyak pengendara yang belum memiliki surat ijin mengemudi di jalan raya.
Hal tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Harapan satlantas
yang bertugas dilapangan bukan menjadi musuh masyarakat, melainkan adalah
mitra masyarakat dalam berlalulintas terutama kami berusaha untuk menekan
angka kecelakaan dijalan dengan cara melakukan kegiatan rutin memantau
dipinggir jalan terhadap arus lalulintas demikian masyarakat harus pahami bahwa
sikap ini dapat menjadi langkah prenventif sebelum terjadinya kecelakaan yang
kerap terjadi dibeberapa ruas jalan.
2. Petugas Satlantas tidak sepenuhnya profesional dalam bertugas.
Wacana tentang KKN masih menjadi momok yang menakutkan dalam
mengusung profesionalisme Polri. Sikap Polri cenderung memosisikan profesional
secara mengambang, bahkan lepas dari esensinya. Ada tiga tugas pokok Polri,
yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, melakukan penegakan
hukum, serta melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Sering kali jika
penegakan hukum tak jalan, polisi dicap tidak profesional. Demikian pula
sebaliknya, polisi sering mengklaim profesional jika dapat menekan laju
kejahatan. Kompetensi polisi belum sepadan dengan tantangan tugas.
Dari sisi kode etik dan disiplin, Polri masih dianggap belum berdisiplin dan
berpegang pada kode etik kepolisian. Ada banyak fakta yang menunjukkan hal itu.
Faktor penghambat yang masih kerap terjadi dalam penindakan pelanggaran
lalulintas adalah sikap profesionalisme petugas yang masih tersandra oleh
kepentingan pribadi sehingga gampang untuk menerima suap dan tidak dapat
menindak bila sanak keluarganya yang menjadi pelanggar lalulintas dijalan.

III. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
menekan angka kecelakaan lalu lintas di kota Rembang, Satuan Polisi lalu lintas telah
melakukan berbagai peran yaitu dengan melakukan sosialisi atau kampanye kepada
masyarakat terutama para pelajar tentang Safety Riding. Namun, dalam perjalannya
kampanye tentang Safety Riding ini ternyata tidak memberikan dampak yang cukup
significat terhadap angka kecelakaan lalu lintas. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor pengdukung atau penghambat, yaitu antara lain, kurang maksimalnya
kampanye sosialisasi, masih banyak masyakat/pelajar yang mengabaikan kampanye
tersebut.
Selain tindakan sosialisasi, satuan lalu lintas kota Rembang juga melakukan
tindakan nyata, yaitu dengan dilaksanakan sistem Tilang. Sistem tilang ini juga dirasa
masih belum maksimal dalam menekan masyarakat untuk tidak melakukan
pelanggaran lalu lintas. Sehingga menyebabkan angka kecelakaan tetap dalam level
tinggi. \

Saran
Pemerintah kabupaten Rembang dalam hal ini para instansi terkait (Polres
Rembang, Dinas perhubungan, Dinas Perbaikan Umum, Penegak hukum, Kejaksaan,
serta Dinas Kesehatan dan dinas Pendidikan, perlu adanya koordinasi yang solid dan
intens. Sehingga dengan koordinasi berbagai dinas yang terkait ini diaharapkan dapat
menekan angka pelangaran dan akhirnya bisa meminimalisir angka kecelakaan lalu
lintas di kota Rembang.

IV. Daftar Pustaka


Ali, Zainuddin. 2006. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FE Universitas Indonesia
Wardani, Widyarini I dan Haryati. 2020. Pengantar Ilmu Hukum. Semarang: Fak.
Hukum, Universitas 17 Agustus 1945
_____ . 2017. Sat Lantas Polres Rembang ,Data Kasus Kecelakaan di Jalan Rembang tahun
2017 Tinggi https://tribratanews.jateng.polri.go.id/2017/05/04/sat-lantas-polres-
rembang-data-kasus-kecelakaan-di-jalan-rembang-tahun-2017-tinggi/

_____ . 2019. Selama 2019, Angka Kecelakaan Lalulintas di Rembang Capai 538
Kasus. https://cakrawala.co/selama-2019-angka-kecelakaan-lalulintas-di-
rembang-capai-538-kasus/

_____ . 2021. Gaya hidup: faktor kecelakaan lalu lintas.


https://superyou.co.id/blog/gayahidup/faktor-kecelakaan-lalu-lintas/

_____ .2019. Muncul Rencana Denda Pelanggar Lalu Lintas Dinaikkan, Ini
Sebabnya. https://r2brembang.com/2019/03/03/muncul-rencana-denda-
pelanggar-lalu-lintas-dinaikkan-ini-sebabnya/
_____ . 2010. Bagaimana safety riding itu. https://adoc.pub/bab-2-data-dan-
analisa-apa-dan-bagaimana-safety-riding-itu.html

_____ . 2022. Tilang. https://moladin.com/blog/tilang/

_____. 2016. Sepanjang 2016, 123 nyawa melayang di jalanan Rembang.


http://mataairradio.com/berita-rembang/sepanjang-2016-123-nyawa-
melayang-di-jalanan-rembang
_____ . 2021. Pantura Rembang Sering Renggut Nyawa Pengendara, Ini Lokasi
Black Spot Wajib Diwaspadai. https://muria.suaramerdeka.com/muria-raya/pr-
071585486/pantura-rembang-sering-renggut-nyawa-pengendara-ini-lokasi-black-
spot-wajib-diwaspadai

Anda mungkin juga menyukai