NABIL MAKARIM
NIS : 17-11-922
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hasil wawancara bersama bapak Oktavianus Lase, S.H
menggunakan sistem BRT ini karena dianggap lebih efisien karena
pembangunannya lebih singkat jika dibandingkan dengan angkutan umum
massal lainnya seperti kereta api.
Trans Siginjai merupakan angkutan berbasis Bus Rapid Transit
(BRT) yang sudah digunakan di berbagai wilayah di Indonesia. Mobilisasi
Trans Siginjai hanya terbatas di wilayah Telanaipura yang merupakan pusat
perkantoran Provinsi Jambi hingga daerah Mendalo dan Pijoan yang
merupakan kawasan pendidikan yang mana disana terdapat Universitas
Jambi dan Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi dengan waktu tunggu bus
30-60 menit. Trans Siginjai baru hanya terdiri dari lima armada dan 21 unit
halte. Untuk menggunakan angkutan ini penumpang dikenakan biaya
sebesar Rp3.000 setiap sekali jalan2. Namun, walaupun pemerintah telah
menyediakan Trans Siginjai masih banyak masyarakat terutama pelajar
tidak mau menggunakannya. Mereka malas menggunakannya dengan
alasan kurangnya armada bus, kurangnya halte, jadwal keberangkatan bus
tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan letak halte yang
jauh dari rumah mereka. Letak halte memang menjadi salah satu faktor
utama pelajar yang tidak mau menggunakan Trans Siginjai, hal ini karena
letak halte yang hanya terletak di sepanjang jalan raya dan tidak sampai
ke jalan desa.
Berdasarkan data yang telah dipaparkan, maka peneliti
memandang perlu di adakannya penelitian agar pelajar tidak mengendarai
motor dan beralih ke kendaraan umum khususnya pelajar yang terdapat di
wilayah Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilakukan dengan
harapan untuk mengurangi angka kecelakaan yang terjadi pada pelajar
yang diakibatkan mengendari kendaraan pribadi sekaligus memberikan
saran kepada pemerintah untuk bertindak secara nyata dalam mengurangi
pengendara peajar dan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Oleh
karen itu peneliti mengambil judul “Integrasi Trans Siginjai dan
Angkutan Desa Dalam Upaya Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas
Pelajar Di Provinsi Jambi”.
2
Wawancara bersama pak Endy Syafeti,
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan di atas, untuk mengetahui integrasi Trasiginjai
dan angkutan desa dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas pelajar di
Provinsi Jambi, digunakan rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana pelaksanaan integrasi Trasn siginjai dan angkutan
desa dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas pelajar di Provinsi
Jambi ?”
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka dapat disimpulakn
tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
“Mendeskripsikan cara pelaksanaan integrasi Trasn siginjai dan
angkutan desa dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas pelajar
di Provinsi Jambi.”
Dengan adanya penelitian ini, maka peneliti berharap agar
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas remaja di
Provinsi Jambi.
2. Sebagai rujukan Pemda untuk membuat Transportasi umum di
Provinsi Jambi.
3.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian kajian pustaka ini berisi tentang pembahasan dan penjelasan
mengenai konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian dan penelitian terkait.
3
Zainal Abiding Bagir, Integrasi Imu Dan Agama, (Bandung: Mizan Pustaka, 2010) 2010.
4
Triaanto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2007) 2017.
5
Novianti Muspiroh, Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPA, Jurnal Kebijakan Pendidikan
Vol. Xxviii No. 3. 2013/1435
6
Wawancara bersama Pak Endy Syafeti.
Trans siginjai mulai beroprasi sejak awal tahun 2018, dengan setiap
harinyaTrans Siginjai beroperasi pukul 06.00-17.30, dengan enam rit7. Saat ini
Trans Siginjai hanya melayani satu koridor saja, yang terdapat sepanjang jalan
telanaipura sampai ke pijoan. Trans Siginjai sekarang memiliki lima aramada bus
dan 21 unit halte. Dengan rencana akan ditambah lima bus tambahan yang akan
didatangkan dari Jakarta pada akhir 2018 dan akan dioperasikan pada awal tahun
20198.
3. Pengertian Angkutan Desa
7
1 rit sama dengan satu kali jalan, contohnya dari telanaipura menuju pijoan sama dengan satu
rit, dan satu kali bolak balik sama dengan dua rit.
8
Wawancra dengan bapak Endy
2.2. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang
menjadi objek permasalahan penelitian. Kerangka berfikir ini disusun
berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang terkait.
Kerangka berfikir merupakan suatu argumentasi dalam merumuskan
hipotesis dan berfungsi untuk membantu peneliti dalam menentukan
hipotesis (Usman, 2008).
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian ini dilaksanakan sepanjang bulan Agustus sampai Agustus tahun
2018 yang mencakup dari serangkaian pelaksanaan penelitian yang terdiri dari
tahap persiapan, penelitian hingga analisis data dan pelaporan, yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Agustus Juli
No. Kegiatan
penelitian 1 5 15 18 19 20 21 22 25 28 29 30 31 1 2 3 4
1. Persiapan
a.Penentuan
ide
b.Observasi
c.Penulisan
Proposal
2. Penelitian
Pengambilan
data
penelitian
3. Analisis data
dan
pelaporan
a.Analisis data
b.menyusun
laporan
penelitian
c.revisi
laporan
penelitian
d.presentasi
karya
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang didapatkan secara langsung melalui orang pertama
(informan). Adapaun data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan
wawancara mengenai Integrasi Trans Siginjai dan Angkutan Desa dalam upaya
mengurangi kecelakaan lalu lintas pelajar di Provinsi Jambi.
Data sekunder dari penelitian ini adalah Integrasi Trans Siginjai dan
Angkutan Desa dalam upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas pelajar di Provinsi
Jambi. Sumber di didapatkan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ditlantas
Polda Jambi, buku-buku atau jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Observasi
Wawancara