Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PEMILIHAN MODA DAN INTEGRASI

LAYANAN TERHADAP RENCANA ATRIBUT PELAYANAN


ANGKUTAN UMUM DI JALAN KALIURANG
(Studi Kasus: Simpang Ring Road Kentungan – Obyek Wisata Kaliurang)

Aditya Mahatidanar Hidayat Imam Muthohar


Magister Sistem dan Teknik Transportasi Doctor in Civil Engginering,
Universitas Gajah Mada Gajah Mada University
Jln. Grafika 2, Kampus UGM, Jln. Grafika 2, Kampus UGM,
Yogyakarta, 55281 Yogyakarta, 55281
Telp: 08562933456 Telp: 0274 902245
Email : adityamahatidanar@yahoo.co.id; Email :Imuthhohar@mstt.ugm.ac.id

Abstrak

Pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas seseorang meningkat sehingga kebutuhan


pergerakanya meningkat dan berpotensi melebihi kapasitas prasarana transportasi yang ada. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang memperngaruhi pemilihan masyarakat terhadap
rencana atribut pelayanan angkutan umum di Jalan Kaliurang, memberikan skenario atribut pelayanan,
menganalisis pola perjalanan dan menganalisis integrasi layanan angkutan umum di Jalan Kaliurang. Data
dianalisia dengan menggunakan metode teknik korelasi dan teknik crosstabs serta yang selanjutnya diolah
dengan bantuan Program software SPSS v.18. Berdasarkan analisis yang dilakukan dipeoleh faktor yang
signifikan antara lain: pendapatan perbulan, sifat perjalanan, kapasitas penumpang, intensitas layanan,
penggunaan halte, penggunaan AC dan integrasi layanan. Rencana skenario pelayanan yang paling banyak
dipilih yaitu dengan kapasitas penumpang 24 orang, intensitas pelayanan setiap 10 menit, menggunakan halte
dan AC serta adanya itegrasi layanan dengan angkutan lainnya. Integrasi layanan dengan Bus Trans Jogja di
Terminal Condong Catur dan Simpang 4 Kentungan, serta dengan menggunakan layanan feeder

Kata kunci : Angkutan Umum, Integrasi Layanan, Rute Jogja-Kaliurang

ABSTRACT

Economic growth increases people’s mobility which results in the increase in the need of
transportation infrastructure, exceeding current capacity. This research aims to identify the factors affecting
citizen’s choice of service attributes of the proposed public transport along Kaliurang Street, to give service
attribute scenario, and to analyze trip pattern and to analyze the service integration of public transport along
Kaliurang Street. The data was analyzed using technical corelation and crosstabs technic, and processed
with the help of SPSS v.18 software. Based on the analysis done the significant factors obtained are: monthly
income, trip urgency, passanger capacity, service intensity, the use of shelter, availability of AC and service
integration. The most favored service scenario, which has the capacity of 24 passanger, service intensity
every 10 minutes, using shelter to access the vehicle, the availability of AC on the vehicle and availibility of
service integration with other mode. Service integration with Trans Jogja bus is located at Condong Catur
bus station and Kentungan Intersection, and with using feeder

Keywords: public transportation, service integration, Jogja-Kaliurang route


PENDAHULUAN
Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan suatu
wilayah, yaitu memudahkan interaksi antar wilayah yang akan membawa manfaat ekonomi
dan sosial. Pergerakan yang sangat cepat ini jika tidak diimbangi dengan sistem
transportasi, dimana interaksi yang terjadi berada pada kondisi diluar kontrol, maka akan
terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan yang dimaksud terjadi karena
ketidaksesuaian antara permintaan transportasi (transport demand) dan ketersediaan
transportasi yang dapat mengantisipasi pergerakan (transport supply).
Permasalahan ini banyak dirasakan di daerah berkembang dimana masyarakat masih
banyak menggunakan moda angkutan pribadi sampai ke tujuan yang dikehendaki,
misalnya menggunakan mobil ataupun motor. Masalah ini memang terlihat sederhana,
namun bukan tidak mungkin jika kondisi ini terus dibiarkan akan semakin mengurangi
minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Seiring dengan perkembangan
jaman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini sudah mulai mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang cukup pesat. Predikat seperti kota pelajar, kota budaya dan kota
pariwisata, menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai tempat tujuan
kedatangan banyak orang. Perkembangan yang terjadi berdampak dengan berkembangnya
kegiatan ekonomi di Kabupaten Sleman tepatnya di daerah Jalan Kaliurang sudah sangat
pesat.
Integrasi layanan meberikan kemudahan bagi calon penumpang untuk menggunakan
angkutan umum untuk melakukan perjalanan trasnportasi. Penyediaan angkutan layanan
feeder sebagai angkutan pengumpan menuju halte terdekat dapat memberikan pengaruh
terhadap minat untuk menggunakan angkutan umum. Feeder yang nantinya beroperasi di
jalan yang berpotensi memiliki bangkitan perjalanan yang besar. Dalam rangka
mengantisipasi semakin meningkatnya pergerakan penumpang pada masa yang akan
datang seiring meningkatnya aktifitas perekonomian pada wilayah tersebut, dibutuhkan
peningkatan kualitas moda transportasi.

METODE PENELITIAN
Obyek penelitian adalah manusia, maka untuk memperoleh data yang valid dan
relevandan harus ada kerjasama yang baik antara peneliti dengan obyek peneliti tersebut.
Rute yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari Simpang 4 Ring Road Kentungan
sampai Obyek Wisata Kaliurang. Lokasi yang digunakan mencakup 4 kecamatan yaitu
Kecamatan Pakem, Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Ngaglik, dan Kecamatan Depok

JUMLAH SAMPEL
Jumlah populasi yang ada di sekitar Jalan Kaliurang sebanyak 376.996 orang yang
meliputi 4 kecamatan. Berdasarkan metode yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel adalah menggunakan rumus Slovin (1960) dengan tingkat signifikansinya sebesar
10 % diperoleh sampel berjumlah :
376996
𝑛=
1 + (376996 .0,12 )
= 99.97 orang ~ 100 orang
VARIABEL PENELITIAN
Dasar penetapan atribut dan nilai atribut dalam penelitian ini didasarkan atas
pertimbangan beberapa hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini serta
berdasarkan kenyataan atau fenomena yang ada dilapangan. Atribut atau variabel yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Variabel Penelitian


No Variabel Nilai
1 Tarif Rp. 3000,- Rp. 5000,-
2 Kapasitas Penumpang (Berdiri + Duduk) 16 orang 24 orang
3 Intensitas Pelayanan 10 menit 20 menit
4 Kemudahan Akses (Penggunaan Halte) Ya Tidak
5 Kenyamanan (Penggunaan AC) Ya Tidak
6 Integrasi Layanan Ya Tidak

SKENARIO PENELITIAN
Berdasarkan hasil studi literatur terkait atau penelitian sejenis yang dilakukan serta
berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan kemudian dilakukan desain formulir survei
yang akan menjadi bahan untuk melakukan wawancara terhadap responden dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 2 Skenario Atribut Pelayan Angkutan Umum


Jenis Pelayanan Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4
Kapasitas 16 Orang 24 Orang 16 Orang 24 Orang
Penumpang
Intensitas Pelyanan 10 menit 10 menit 20 menit 20 menit
Penggunaan Halte Ya Ya Tidak Tidak
Kenyamanan Ya Ya Tidak Tidak
(Penggunaan AC)
Integrasi Layanan Ya Ya Tidak Tidak
Gambaran Jenis
Angkutan

METODE SURVEI RESPONDEN DAN ANALISIS


Survei data dalam studi ini dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh
responden yang sebelumnya telah diberikan penjelasan/panduan oleh surveyor. Survei
dilakukan baik melalui wawancara di pinggir jalan (roadside interview) pada titik-titik
bangkitan/tarikan lalulintas di sepanjang Jalan Kaliurang, seperti: Simpang Ring Road
Kentungan, Kampus Terpadu UII, pasar Kolombo, pasar Pakem, hingga Gerbang Wisata
Kaliurang, maupun di dalam kendaraan umum Yogyakarta – Kaliurang (on-board
interview).
Penentuan sampel pada studi ini dilakukan menurut metode purposive sampling
dengan mengendalikan secara proporsional banyaknya observasi untuk variabel-variabel:
gender, usia, pekerjaan, dan pendapatan per bulan.
Data yang didapat di uji normalitas terlebih dahulu, untuk melihat apakah data yang
didapat sudah normal atau belum. Input nilai variabel pada software SPSS v.22 dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Nilai Input Variabel
No Variabel Nilai
1 Tarif Rp. 3000,-(=1) Rp. 5000,-(=2)
2 Kapasitas Penumpang (Berdiri + Duduk) 16 orang (=1) 24 orang(=2)
3 Intensitas Pelayanan 10 menit(=2) 20 menit(=1)
4 Kemudahan Akses (Penggunaan Halte) Ya (=2) Tidak (=1)
5 Kenyamanan (Penggunaan AC) Ya (=2) Tidak (=1)
6 Integrasi Layanan Ya (=2) Tidak (=1)

PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data yang diperoleh dari pelaksanaan survei yang telah dilakukan
mendapatkan hasil antara lain.
a. Karakteristik penumpang.
Diperoleh dengan memberikan formulir yang berisi nama, jenis kelamin, umur,
dan jenis pekerjaan.
b. Persepsi masyarakat di Jalan Kaliurang terhadap pengoperasian TransJogja di
Jalan Kaliurang. Diperoleh memberikan desain eksperimen (Experimental
Design) yang berisi tentang kenyaman, aksessibilitas, dan tarif
c. Pola perjalanan dan penempatan titik halte di Jalan Kaliurang. Penempatan titik
halte berdasarkan jarak standar pelayanan halte yang diperoleh dari studi pustaka.
d. Rute integrasi layanan angkutan terhadap angkutan di Jalan Kaliurang. Rute
angkutan layanan feeder ditetapkan berdasarkan lokasi potensial yang diperoleh
dari data pola perjalanan responden

ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN ATRIBUT PELAYANAN


Data Skenario atribut pelayanan didapatkan dari hasil 150 kuesioner yang telah
dibagikan kepada responden yang meliputi kapasitas penumpang, kebutuhan pendingin
udara (AC), kebutuhan halte, intensitas pelayanan, dan integrasi layanan, karena untuk
mendapatkan sistem transportasi yang baik integrasi layanan sangat penting untuk
menunjang kelancaran perjalanan. Data tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan
Software SPSS.

UJI NORMALITAS
Uji normalitas pada model digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas yaitu dengan melihat
penyebaran data pada sumber diagonal pada Grafik Normal Q-Q Plot of regression
standardized. Pada penelitian ini akan menggunakan metode grafik, karena data tersebut
yang menjadi tinjauan khusus dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Grafik Uji Normalitas

Gambar tersebut menunjukan bahwa data sudah terdistribusi secara sempurna hal itu bisa
dlihat dari titik – titik yang mengikuti pola linier tersebut.

ANALISIS KORELASI
Data yang didapatkan dari hasil analisis korelasi ini untuk mendapatkan faktor yang
berasal sosial – ekonomi dan atribut pelayanan terhadap skenario pilihan yang ditentukan
oleh responden. Variabel (X) dari sosial – ekonomi adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan,
pendapatan perbulan, tujuan perjalanan, sifat perjalanan, moda transportasi yang
digunakan, jarak berjalan menuju halte. Variabel (X) tersebut meliputi jenis kelamin, usia,
pekerjaan, pendapatan per bulan, tujuan perjalanan, sifat perjalanan, moda transportasi,
kapasitas, intensitas layanan, penggunaan halte, penggunaan AC dan integrasi layanan.
Variabel X tersebut akandikorelasi kan dengan skenario yang dipilih konsumen (Y). Data
hasil pada pengujian melalui program SPSS v.22 dapat dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh hubungan antara variabel sosial – ekonomi dan
atribut pelayanan dengan skenario layanan angkutan umum ditarik kesimpulan bahwa
pendapatan, sifat perjalanan, kapasitas penumpang, intensitas layanan, penggunaan halte,
penggunaan AC dan integrasi layanan signifikan dengan skenario layanan angkutan umum
Tabel 4 Perhitungan Program SPSS Analisis Korelasi
Jenis
Pilihan
Spearman's Jenis Kelamin Correlation Coefficient ,009
rho Sig. (2-tailed) ,915
N 150
Usia Correlation Coefficient -,002
Sig. (2-tailed) ,979
N 150
Pekerjaan Correlation Coefficient -,022
Sig. (2-tailed) ,792
N 150
Pendapatan Correlation Coefficient .206*
Sig. (2-tailed) ,012
N 150
Tujuan Correlation Coefficient ,063
Sig. (2-tailed) ,443
N 150
Sifat Correlation Coefficient -.167*
Perjalanan Sig. (2-tailed) ,041
N 150
Moda Correlation Coefficient -,123
Transportasi Sig. (2-tailed) ,133
N 150
Jarak Berjalan Correlation Coefficient ,084
Sig. (2-tailed) ,306
N 150
Kapasitas Correlation Coefficient ,101
Penumpang Sig. (2-tailed) ,217
N 150
Intensitas Correlation Coefficient ,140
Pelayanan Sig. (2-tailed) ,086
N 150
Penggunaan Correlation Coefficient ,140
Halte Sig. (2-tailed) ,086
N 150
Penggunaan Correlation Coefficient ,140
AC Sig. (2-tailed) ,086
N 150
Integrasi Correlation Coefficient ,140
Layanan Sig. (2-tailed) ,086
N 150
Jenis Pilihan Correlation Coefficient 1,000
Sig. (2-tailed) .
N 150
PEMILIHAN RENCANA SKENARIO ATRBUT PELAYANAN
Data Skenario atribut pelayanan didapatkan dari hasil kuesioner yang meliputi
kapasitas penumpang, kebutuhan pendingin udara (AC), kebutuhan halte, intensitas
pelayanan, dan integrasi layanan. Dapat dilihat pada Tabel 5 skenario yang ditawarkan
pada kuesioner adalah sebagai berikut.

Tabel 5 Skenario Atribut Pelayan Angkutan Umum


Jenis Pelayanan Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4
Kapasitas 16 Orang 24 Orang 16 Orang 24 Orang
Penumpang
Intensitas Pelyanan 10 menit 10 menit 20 menit 20 menit
Penggunaan Halte Ya Ya Tidak Tidak
Kenyamanan Ya Ya Tidak Tidak
(Penggunaan AC)
Integrasi Layanan Ya Ya Tidak Tidak
Gambaran Jenis
Angkutan
Dari 150 kuesioner sebanyak 72 responden memilih Skenario 2 sebagai pilihan
angkutan yang diinginkan. Untuk data yang lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Rekap Jumlah Skenario Pilihan


Skenario Jumlah Pilihan Persentase
(%)
1 53 35.3
2 72 48
3 10 6.7
4 15 10
Total 150 100

POLA ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN


Tujuan dari pengambilan data asal dan tujuan perjalanan bermanfaat untuk mengetahui
letak penggunaan halte yang paling banyak menurut responden, jika nantinya terdapat halte
di sekitar Jalan Kaliurang. Responden yang sebelumnya telah disurvei mememilih tempat
asal dan tujuan haltenya dengan memilih angka yang ada pada kuesioner.
Keterangan:

1. Depan Gudeg Bu Puji 11. Batik Huza 21. RS Yakum 31. RSJ Grahasia Pakem
2. Superindo 12. Kantor Kecamatan 22. Swalayan Intan Sarana 32. SMAN 1 Pakem
3. Warung Steak 13. Kantor Penggadaian 23. Perumahan GPW 33. Pemukiman Penduduk
4. Universitas Sanata Dharma 14. BANK BPD 24. Bank BRI 34. Pemukiman Penduduk
5. Pasar Colombo 15. Resto Pondok Laras 25. UII 35. Hotel Disaster Oasis
6. Gereja 16. Kebun Buah Naga 26. Simpang 4 Degolan 36. Pemukiman Penduduk
7. PLN 17. Ruko – Ruko KM 10,5 27. Resto Mr. Balngkon 37. Obyek Wisata Kaliurang
8. POM Bensin KM 7 18. Ganesha Operation 28. Resto Mbok Berek
9. Simpang 3 Jalan Damai 19. Simpang 3 Candi Gebang 29. RS Panti Nugroho
10. Kelurahan Dayu 20. Simpang 3 Besi 30. Pasar Pakem

Gambar 2 Diagram Perbandingan Karakteristik Responden Berdasarkan Asal dan Tujuan


Perjalanan

Asal perjalanan yang paling banyak dipilih yaitu : nomer halte 2 dengan lokasi di
dekat Superindo Kentungan, dengan jumlah responden yang memilih sebanyak 15
responden dari 150 total responden. Tujuan perjalanan yang paling banyak dipilih yaitu :
nomer halte 1 dengan lokasi Simpang 4 Kentungan, dengan jumlah responden yang
memilih sebanyak 22 responden dari 150 total responden.

ANALISIS INTEGRASI LAYANAN


Integrasi pelayanan perlu dilakukan antara Dinas Perhubungan Sleman dan Kota
Yogyakarta sehingga perkembangan transportasi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
akan menjadi lebih baik. Mengingat perkembangan perekonomian yang sudah sangat pesat
terjadi di wilayah Yogyakarta. Integrasi yang dilakukan antara lain :
1. Integrasi dengan angkutan umum yang telah ada yaitu angkutan umum Trans
Jogja yang berada di terminal Condong Catur dan halte Trans Jogja yang berada
di Ring Road Kentungan
2. Integrasi dengan angkutan pengumpan (feeder) yang akan beroperasi di daerah –
daerah yang memiliki banyak tarikan perjalanan. Layanan feeder tersebut
nantinya akan bergerak dengan rute yang relatif pendek dan bertugas
menghantarkan penumpang menuju halte angkutan umum yang ada di Jalan
Kaliurang. Layanan feeder tersebut bisa menggunakan angkutan yang saat ini
beroperasi di Jalan Kaliurang dengan model jenis mobil Mistubisi Elf. Daerah –
daerah yang dapat menggunakan layanan feeder adalah Jalan Harjuno sampai
Jalan Timor – timur, Jalan Raya Banteng 3, Jalan Banteng Raya, Jalan Damai,
Jalan Pelem Raya – Pasar Gentan, Gang Dayu, Jalan Kapten Haryadi, Gang.
Mawar, Gang. Pondok Pandanaran, Jalan Besi, ,Perumahan Griya Perwita Wisata
(GPW), Jalan Pamungkas, ,Gang. Melati, Jalan Degolan, Jalan Pakem – Turi,
Jalan Pakem – Cangkringan, Jalan Masuk Resort Disaster Oasis.

Pengelolaan layanan feeder ini dikelola oleh Dinas Perhubungan Sleman ataupun
dapat dikelola oleh kecamatan yang berkaitan dengan rute layanan feeder tersebut. Waktu
operasional layanan feeder tersebut mengikuti waktu operasional angkutan umum yang
akan beroperasi di Jalan Kaliurang, dengan intensitas pelayanan disesuaikan dari kawasan
– kawasan yang menjadi rute layanan feeder tersebut.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menghubungkan skenario pilihan jenis
pelayanan dengan karakteristik sosial – ekonomi dan atribut pelayanan terhadap skenario
pelayanan dipeoleh faktor yang signifikan antara lain : pendapatan perbulan, sifat
perjalanan, kapasitas penumpang, intensitas layanan, penggunaan halte, penggunaan AC
dan integrasi layanan
1. Rencana skenario pelayanan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat yang
berada di sekitar Jalan Kaliurang adalah skenario 2 dengan jenis bus seperti Trans
Jogja dengan kapasitas penumpang sebanyak 24 orang, intensitas pelayanan setiap
10 menit, menggunakan halte dan AC serta adanya integrasi layanan dengan
angkutan lainnya.`
2. Prediksi pola perjalanan yang akan dilakukan konsumen apabila nantinya
pelayanan transportasi beroperasi di Jalan Jogja – Kaliurang dengan
menempatkan halte – halte di sepanjang lokasi penelitian adalah:
a. Asal perjalanan yang paling banyak dipilih yaitu : nomer halte 2 dengan
lokasi di dekat Superindo Kentungan, dengan jumlah responden yang
memilih sebanyak 15 responden dari 150 total responden.
b. Tujuan perjalanan yang paling banyak dipilih yaitu : nomer halte 1 dengan
lokasi Simpang 4 Kentungan, dengan jumlah responden yang memilih
sebanyak 22 responden dari 150 total responden.
3. Integrasi layanan yang terjadi pada rencana angkutan umum di Jalan Kaliurang
adalah :
a. Integrasi layanan dengan Bus Trans Jogja di Terminal Condong Catur dan
Simpang 4 Kentungan.
b. Integrasi layanan yang berada di sekitar Jalan Kaliurang dengan
menggunakan angkutan layanan pengumpan (feeder) yang beroperasi di
Sekitar Jalan Kaliurang yaitu di Jalan Banteng Raya, Jalan Damai, Jalan
Kapten Haryadi, Jalan Besi, Jalan Pamungkas, Jalan Degolan, Jalan Pakem
– Turi, dan Jalan Pakem – Cangkringan.
DAFTAR PUSTAKA
Tamin. Ofyar. Z, 2008, Perencanaan , Pemodelan & Rekayasa Transportasi, Penerbit ITB,
Bandung
Keputusan Menteri Perhubungan. 2003. No 35 Tahun 2003 Tentang
“Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum”
Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Jakarta
Widyanti dkk. 2014. Permasalahan dan Pengembangan Angkutan Umum di Kota
Surabaya. Jurnal Transportasi Vol. 14. No 1 : 53 - 60. FTSPT
Situmeang, P. 2008. Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar
Kota (Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan – Tarutung). Tugas Akhir.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Prayitno, E. 2008. Analisa Kemauan Penumpang Pesawat Udara Untuk Menggunakan
Bus TransJogja. Tesis. (tidak dipublikasikan). Magister Sistem dan Teknik
Transportasi, UGM. Yogyakarta
Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi. Erlangga, Jakarta.
Asusanto dkk. 2014. Karakteristik Pola Perjalanan di Kota Yogyakarta. Jurnal
Transportasi Vol. 14. No 1 : 61 – 68. FTSPT
Gulton, H.S.A. dan Joewono, T.B. 2014. Potensi Pengguna Angkutan Informal di Kota
Bandung. Jurnal Transportasi Vol. 11. No 3 : 209 – 218. FTSPT
Juwita, L. 2011. Evaluasi Reformasi Angkutan Umum Perkotaan di Indonesia (Studi Kasus
: Membandingkan Tingkat Pelayanan Bus Trans di Kota Yogyakarta dan
Pekanbaru. Tesis. (tidak dipublikasikan. Magister Sistem dan Teknik Transportasi,
UGM. Yogyakarta
Surat Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat. 1996. No 271/Hk.105/DRJD
Tentang Pedoman Teknis Perekayasanaan Tempat Perhentian Kendaraan
Penumpang Umum
Sevilla, Consuelo G. dkk. 1960. Research Methods. Alih bahasa Alimuddin Tuwu.
UI-Press. Jakarta
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung
Roscoe, J. 1975. Fundamental Research Statistics For The Behavioral Sciences. Holt,
Rinehart and Winston. New York

Anda mungkin juga menyukai