(TRANSPORTASI BERKELANJUTAN)
Pendahuluan
Penerapan
Indikator
Pendahuluan
Penerapan
Tujuan
Sustainable
Pendahuluan
barang dari suatu tempat
Penerapan
Komponen
Indikator
Sustainable
Tujuan
Transport
menggunakan suatu teknik
atau cara tertentu untuk • Membatasi emisi, meminimalkan
maksud dan tujuan penggunaan sumber daya yang tidak
tertentu (Miro, 1997). dapat diperbarui, membatasi
penggunaan sumber daya yang dapat
diperbarui agar kualitasnya tetap
terjaga.
(The Centre of Sustainable
Transportation Canada, 2002)
Transportasi berkelanjutan lebih
mudah terwujud pada sistem
Sistem transportasi yang berkelanjutan transportasi yang berbasis pada
merupakan: penggunaan angkutan umum
• Kegiatan transportasi yang
dibandingkan dengan sistem yang
mengutamakan keselamatan dan
Pendahuluan
Penerapan
Komponen
Sustainable
masyarakat;
Tujuan
Transport
• Semua kegiatan transportasi harus
dilakukan secara efisien dan efektif baik
untuk pemakai kendaraannya ataupun
bahan bakar yang digunakan.
• Ada keseimbangan tiga pilar
transportasi yaitu ekologi, ekonomi, dan
sosial;.
• Transportasi yang bukan hanya bisa
dinikmati masa sekarang tetapi juga Sistem transportasi yang berkelanjutan
masa yang akan datang; Dapat Juga Diakatakan sebagai suatu
• Sistem transportasi yang menggunakan system transportasi yang dapat
sarana transportasi yang ramah mengakomodasikan aksesibilitas
lingkungan.
semaksimal mungkin dengan dampak
negatif yang seminimal mungkin.
Sistem Transportasi keragaman. Efisien harga dan prioritas.
Wisatawan dapat memilih dari berbagai Jalan, parkir, asuransi dan bahan bakar
01 modus, lokasi dan pilihan harga,
terutama mereka yang sumber daya
05 untuk mendorong harga efisiensi, dan
fasilitas yang dikelola untuk mendukung
yang efisien, terjangkau, sehat, dan perjalanan nilai yang lebih tinggi dan
menampung non-driver mode yang lebih efisien
pendahuluan
transportasi terpadu dan perencanaan dalam rangka meningkatkan
Komponen
Penerapan
Indikator
Tujuan
Sustainable
dan transportasi
Transport
Keterjangkauan.
Layanan transportasi menyediakan
pilihan terjangkau begitu rendah. Efisiensi operasional.
Pendapatan rumah tangga Instansi transportasi, penyedia
03 menghabiskan kurang dari 20% dari 07 layanan dan fasilitas dikelola secara
efisien untuk meminimalkan biaya dan
anggaran mereka untuk akses ke
barang-barang pokok, jasa dan memaksimalkan kualitas layanan
kegiatan
Komprehensif dan perencanaan yang Sumber Daya (energi dan tanah)
inklusif. efisiensi.
Perencanaan yang komprehensif 08 perencanaan Transportasi mendorong
(menganggap semua signifikan tujuan, efisiensi energi dan tanah
dampak dan pilihan), terpadu
04 (pengambilan keputusan
dikoordinasikan diantara sektor yang
berbeda, yurisdiksi dan badan), dan
inklusif (semua orang yang terkena
dampak dapat berpartisipasi).
02
Aksesibilitas Kesetaraan diupayakan
01 diupayakan dengan melalui penyelenggaraan
perenca naaan transportasi yang
jaringan terjangkau bagi semua
transportasi dan lapisan masyarakat,
keragaman alat menjunjung tinggi
angkutan dengan persaingan bisnis yang
tingkat integrasi sehat, dan pembagian
yang tinggi antara
pendahuluan
penggunaan ruang dan
Komponen
Penerapan
Indikator
Tujuan
Sustainable
Transport
secara adil serta
transparansi dalam setiap
Pengurangan dampak pengambilan kebijakan.
negatif diupayakan
melalui penggunaan
energi ramah
lingkungan, alat angkut
yang paling sedikit
menimbulkan polusi
dan perencanaan yang
memprioritaskan
03 keselamatan.
Ekonomi Sosial Lingkungan
Pendahuluan
Komponen
• Tingkat keamanan; perkapita dan emisi dari
Penerapan
• Aksesibiltas ke tempat
Indikator
komersial; • Kesehatan:berjalan teratur dan CO2 dan emisi dari
Tujuan
Sustainable
• Implementasi kebijakan dan bersepeda; perubahan iklim lainnya;
Transport
perencanaan pelatihan; • Aktivitas transportasi dapat • Emisi udara percapita;
• Moda split: perjalanan dengan meningkatkan kualitas • Polusi udara;
jalan kaki, bersepeda,dan masyarakat lokal; • Pengaruh tata guna lahan;
kendaraan umum; • Kualitas aksesibilitas pelayanan • Perlindungan habitat; dan
• Bagian pengeluaran rumah transportasi non-motorise; • Efisiensi sumber daya.
tangga untuk transportasi • Kulitas fasilitas transportasi dan
pribadi sebesar 20% harus meningkatkan pelayanan
lebih rendah; terhadap masyarakat cacat;
• Biaya untuk pengeluaran • Tingkat pengaruh transportasi
fasilitas jalan, pelayanan tergantung kepada modeling dan
kendaraan dan fasilitas parkir; perencanaan transportasi;
• Kecepatan dan kemampuan • Keterlibatan masyarakat dalam
angkutan; dan penentuan keputusan
• Hubungan antara institusi yang perencanaan transportasi
menangani transportasi dengan
para investasi.
PENERAPAN TRANSPORTASI
BERKELANJUTAN
DI JEPANG
Jepang adalah salah satu negara yang memberikan perhatian lebih pada
penyediaan transportasi terlihat dengan perkembangan transportasinya
yang terus melaju dengan pesat dengan berbagai inovasi-inovasi terbaru
yang dikeluarkan. Jepang benar-benar menyadari bahwa dengan semakin
baiknya kualitas infrastruktur yang mereka sediakan akan berkontribusi
besar pada perkembangan perekonomian negaranya.
Penerapan
Pendahuluan
Komponen
Indikator
Intervensi Jepang pada sistem transportasinya sangat terlihat jelas pada
Tujuan
penggunaan moda transportasi atau alat angkut yang mereka gunakan.
Sustainable
Transport
Ada banyak jenis moda transportasi umum yang digunakan di Jepang
seperti bus, kereta listrik, kereta cepat, monorail, dan subway. Dimana
dari seluruh moda transportasi umum tersebut didominasi oleh moda
berbasis kereta dengan prinsip MRT (Mass Rapid Transportation) atau
transportasi masal.
Mengingat ada banyaknya moda transportasi yang digunakan di Jepang,
Jepang menggunakan prinsip integrasi transportasi multimoda guna
pelayanan transportasi yang lebih efektif dan efisien. Dimana sistem
integrasi transportasi multimoda yang mereka gunakan tidak hanya
berfokus pada pengangkutan penumpang yang didominasi oleh moda
kereta, tetapi juga pada pengangkutan barang baik itu antar kota atau
prefektur maupun untuk impor atau ekspor dari dan keluar negeri yang
pada umumnya merupakan integrasi antara angkutan kereta barang
dengan angkutan laut atau udara.
Sebagai kota dengan penduduk terpadat di Jepang dan salah satu yang
terpadat di dunia, Kota Tokyo menampung begitu banyak pergerakan
sebagai dampak dari bermacam aktivitas yang dilakukan oleh
penduduknya.
Oleh karena itu, disediakanlah transportasi umum yang lebih bersifat
kepada transportasi masal yang kapasitasnya mampu menampung
banyak orang untuk sekali angkut yang akan terus berjalan dengan
tepat waktu sepanjang harinya untuk melayani para penumpang.
Transportasi umum Tokyo ini berbasis kereta yang hampir sama dengan
kondisi keseluruhan daerah yang ada di Jepang, baik itu kereta listrik
biasa, subway yang ada di bawah tanah, monorel yang hanya memiliki
satu rel, dan kereta cepat yang menghubungkan Tokyo dengan prefektur
Penerapan
lainnya yang ada di Jepang dengan perjalanan yang sangat cepat. Selain
Pendahuluan
Komponen
Indikator
itu, dapat juga ditemukan beberapa bus dalam kota yang
Tujuan
menghubungkan rute-rute dalam yang tidak dihubungkan oleh kereta
Sustainable
Transport
atau bus antar kota yang menghubungkan Tokyo ke kota atau prefektur
lain yang ada di Jepang.
Melalui banyaknya moda transportasi yang tersedia baik itu moda
pribadi dan umum, Tokyo berusaha untuk melakukan integrasi
transportasi multimoda. Bukan hanya untuk megintervensi keragaman
moda agar lebih efisien, tetapi integrasi transportasi multimoda ini juga
dilakukan untuk mengurangi emisi karbondioksida yang pada
umumnya dikeluarkan oleh kendaraan pribadi bermotor yang akan
mencemari lingkungan dan berkontribusi pada global warming dan
perubahan iklim.
Pada pengintegasian transportasi multimoda di Tokyo ini, ada tiga
komponen penting yang perlu untuk diperhatikan, yaitu jaringan jalan
dan moda pengguna, simpul transportasi multimoda dan jaringan jalan
untuk transportasi multimoda itu sendiri (rel permukaan, rel subway
dan monorel).
Pada bagian pertama, hal yang perlu diperhatikan dalam
transportasi multimoda yang terintegrasi ini adalah jaringan jalan
yang digunakan oleh para pengguna layanan transportasi. Dimana
mayoritas masyarakat Jepang lebih memilih untuk berjalan kaki
atau bersepeda sebelum menaiki transportasi umum, hanya
sebagian kecil diantara mereka yang memutuskan untuk
menggunakan kendaraan pribadi bermotor untuk mencapai
angkutan umum. Oleh karena itu, sirkulasi jaringan jalan serta
pedestrian dan trotoar yang baik sangat diperlukan untuk
mendukung keberjalanan transportasi multimoda.
Penerapan
Pendahuluan
Komponen
Indikator
Tujuan
Sustainable
Transport
Yang kedua, adalah simpul trasportasi multimoda itu sendiri, yaitu
dalam kasus angkutan umum di Tokyo dengan dilengkapi oleh
tersedianya stasiun atau sarana transit penghubung yang
berkesinambungan dan komprehensif dalam mendukung
terciptanya keberjalanan sistem transportasi yang lebih efisien.
Sementara itu, pemberhentian bus juga pada umumnya terletak di
sekitar stasiun yang cenderung berukuran kecil atau dalam bentuk
halte atau kantor kecil.
Penerapan
Pendahuluan
Komponen
Indikator
Tujuan
Sustainable
Transport
Yang ketiga adalah terkait trayek atau media jalan untuk
transportasi multimoda itu sendiri serta sistem yang menaunginya.
Keterpaduan antara ketiga hal tersebut akan berkontribusi pada
terwujudnya sistem integrasi transportasi yang efisien.
Penerapan
Pendahuluan
Komponen
Indikator
Tujuan
Sustainable
Transport
Yang ketiga adalah terkait trayek atau media jalan untuk
transportasi multimoda itu sendiri serta sistem yang menaunginya.
Keterpaduan antara ketiga hal tersebut akan berkontribusi pada
terwujudnya sistem integrasi transportasi yang efisien.
Penerapan
Pendahuluan
Komponen
Indikator
Tujuan
Sustainable
Terima kasih
Transport