Anda di halaman 1dari 20

Sustainable Transportation

Akbar Krismanto 2016-21-060


Muhammad Nafis 2016-21-0
Haudhil Ghifari 2016-21-122
Rendi Aulia Purnama 2016-21-133
Rima Elvita Azmi 2016-21-136
Shelly Titania Ismail 2016-21-137
• Transportasi atau pengangkutan merupakan suatu bidang kegiatanyang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnyatransportasi bagi
masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktorantara lain, keadaan
geografis indonesia yang terdiri dari ribuan pulaukecil dan besar (
• archipelago
• ), perairan yang terdiri dari sebagian besarlaut, sungai dan danau
yang memungkinkan pengangkutan dilakukanmelalui darat, perairan, dan udara g
una menjangkau seluruh wilayahIndonesia. Hal lain yang juga tidak kalah
pentingnya akan kebutuhan alattransportasi adalah kebutuhan kenyamanan,
keamanan, dan kelancaranpengangkutan yang menunjang pelaksanaan
pembangunan yang berupapenyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan
pembangunan, dandistribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh
pelosok tanahair misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan
pendidikan.Secara umum transportasi memegang peranan penting dalam dua
halyaitu pembangunan ekonomis dan pembangunan non ekonomis.
Apa itu sustainaible transportation ?
Sustainaible transportation atau transportasi berkelanjutan diartikan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas transportasi
generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang
dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya.
Menurut OECD (1994) sustainaible transportation adalah suatu
transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang membahayakan
kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan
mobilitas yang ada secara konsisten dengan memperhatikan
penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah
dari tingkat regenerasinya dan penggunaan sumber daya tidak
terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat pengembangan
sumberdaya alternatif yang terbarukan.
Apa itu sustainaible transportation ?(lanjutan)
Menurut Brundtland Commission dalam CAI-Asia (2005) sustainaible
transportation adalah kumpulan kegiatan transportasi bersama dengan
infrastruktur yang tidak meninggalkan masalah atau biaya-biaya untuk
generasi mendatang guna menyelesaikannya dan menanggungnya.
• Berdasarkan definisi sustainable transportation dari The Centre of Sustainable
Transportation Canada (2002). Sistem transportasi yang berkelanjutan adalah
sistem transportasi yang:
• Menjadi akses utama yang dibutuhkan oleh individu dan masyarakat agar
keamanannya lebih terjaga, manusiawi, tidak mencemari lingkungan, dan
memberikan keadilan baik di dalam maupun antargenerasi;
• Dapat dioperasikan secara efisien; memberikan pilihan moda transportasi dan
mendukung pergerakan aspek ekonomi;
• Membatasi emisi, pemborosan dalam kemampuan bumi menyerapnya,
meminimalkan penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,
membatasi penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui agar
kualitasnya tetap terjaga, menggunakan dan memperbarui bagian-bagiannya, dan
meminimalkan penggunaan lahan dan produksi yang menimbulkan kegaduhan.
Meskipun berbagai definisi tersebut memberikan pandangan yang berbeda-beda tentang sustainable transportation, namun definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan bahwa sistem tr
yang berkelanjutan merupakan:
1.Kegiatan transportasi yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pemakai atau masyarakat;
2.Semua kegiatan transportasi harus dilakukan secara efisien dan efektif baik untuk pemakai kendaraannya ataupun bahan bakar yang digunakan. Selama ini kendaraan pribadi rata-ra
3.Ada keseimbangan tiga pilar transportasi yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial;.
4.Transportasi yang bukan hanya bisa dinikmati masa sekarang tetapi juga masa yang akan datang;
5.Sistem transportasi yang menggunakan sarana transportasi yang ramah lingkungan.
Tujuan
• Sistem Transportasi keragaman. Wisatawan dapat memilih dari berbagai modus, lokasi dan pilihan harga,
terutama mereka yang sumber daya yang efisien, terjangkau, sehat, dan menampung non-driver
• Integrasi Sistem. Berbagai komponen dari sistem transportasi yang terintegrasi dengan baik, seperti pejalan
kaki dan akses bersepeda untuk transit, dan transportasi terpadu dan perencanaan penggunaan lahan;
• Keterjangkauan. Layanan transportasi menyediakan pilihan terjangkau begitu rendah. Pendapatan rumah
tangga menghabiskan kurang dari 20% dari anggaran mereka untuk akses ke barang-barang pokok, jasa
dan kegiatan
• Komprehensif dan perencanaan yang inklusif. Perencanaan yang komprehensif (menganggap semua
signifikan tujuan, dampak dan pilihan), terpadu (pengambilan keputusan dikoordinasikan diantara sektor
yang berbeda, yurisdiksi dan badan), dan inklusif (semua orang yang terkena dampak dapat
berpartisipasi).
• Sumber Daya (energi dan tanah) efisiensi. perencanaan Transportasi mendorong efisiensi energi dan tanah
• Efisiensi operasional. Instansi transportasi, penyedia layanan dan fasilitas dikelola secara efisien untuk
meminimalkan biaya dan memaksimalkan kualitas layanan
• Penggunaan lahan aksesibilitas (pertumbuhan smart). Kebijakan dukungan kompak, campuran,
terhubung, tanah multi-modal menggunakan perkembangan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas
pilihan penggunaan lahan dan transportasi

• Efisien harga dan prioritas. Jalan, parkir, asuransi dan bahan bakar untuk mendorong harga efisiensi, dan
fasilitas yang dikelola untuk mendukung perjalanan nilai yang lebih tinggi dan mode yang lebih efisien
• Komponen Sistem Transportasi Berkelanjutan
• Aksesibilitas diupayakan dengan perenca naaan jaringan transportasi dan
keragaman alat angkutan dengan tingkat integrasi yang tinggi antara satu
sama lain.
• Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan transportasi yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan
bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan pemanfaatan
infrastruktur secara adil serta transparansi dalam setiap pengambilan
kebijakan.
• Pengurangan dampak negatif diupayakan melalui penggunaan energi
ramah lingkungan, alat angkut yang paling sedikit menimbulkan polusi dan
perencanaan yang memprioritaskan keselamatan.
Transportasi yang berkelanjutan itu
bagaimana ?
• Sistem transportasi yang berkelanjutan merupakan:
• Kegiatan transportasi yang mengutamakan keselamatan dan
kenyamanan pemakai atau masyarakat;
• Semua kegiatan transportasi harus dilakukan secara efisien
dan efektif baik untuk pemakai kendaraannya ataupun
bahan bakar yang digunakan.
• Ada keseimbangan tiga pilar transportasi yaitu ekologi,
ekonomi, dan sosial;.
• Transportasi yang bukan hanya bisa dinikmati masa
sekarang tetapi juga masa yang akan datang;
• Sistem transportasi yang menggunakan sarana transportasi
yang ramah lingkungan.
Apa yang harus ada di sustainable transport ?
Dengan adanya sustainable transportation maka diharuskan adanya
sebuah indikator yang menentukan sistem ini bermanfaat atau
tidaknya.
Menurut Beela (2007) indikator-indikator sustainable transportation
sebagai berikut :
• Keamanan perjalanan bagi pengemudi dan penumpang
• Penggunaan energi oleh moda transportasi
• Emisi CO2 oleh moda transportasi
• Pengaruh transportasi terhadap lingkungan sekitar
• Kesenangan dan kenyamanan menggunakan moda transportasi
• Emisi dari bahan beracun dan bahan kimia berbahaya serta polusi
udara dikarenakan penggunaan moda transportasi.
• Guna lahan bagi moda trasnportasi seperti lahan parkir
• Gangguan terhadap wilayah alami oleh moda transportasi atau
infrastruktur lainnya.
• Polusi suara oleh moda transportasi
• indicator yang lebih jelas dan rinci daripada indicator yang dijelaskan oleh ahli sebelumnya, yaitu
a. Conventional transport indicators
Kualitas indikator transportasi harus berdasarkan kondisi lalu-lintas kendaraan, seperti
• roadway level-of-service
• parking convenience and price
• crash rates per vehicle mile
Jika semua indikator tersebut lebih ditingkatkan atau semakin tinggi maka semakin baik kualitas dari transportasi da
semakin mendekati kearah sustainable transportation .
b. Simple sustainability indicators
Untuk melengkapi analisis sustainable transport dan untuk mengevaluasi system transportasi menggunakan bebera
data yang ada, seperti:
• Pemakaian bahan bakar fosil dan emisi
• Emisi kendaraan/polusi
• Jarak permil kendaraan motor perkapita
• Mode split
• Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan luka-luka dan kematian
• Penggunaan lahan untuk transportasi
• Kondisi estetis jalan raya
Data-data tersebut merupakan faktor penting dalam keberhasilan sustainable transportation. Untuk pemakaian
bahan bakar fosil, emisi kendaraan, jarak permil, kecelakaan lalu lintas, penggunaan lahan seharusnya harus di
kurangi dengan berbagai cara yang berorientasi kepada masyarakat, lingkungan dan ekonomi. Upaya untuk mengata
permasalahan tersebut bisa diatasi dengan berbgaia cara, salah satunya yaitu alternative bahan bakar kendaraan ya
non-fosil. Sedangkan untuk mode split dan kondisi jalan raya harus terus ditingkatkan agar transportasi lebih berjala
dengan baik.
Dampak ekonomi transport yang
berkesinambungan[sunting]
Ada berbagai dampak ekonomi yang ditimbulkan dengan
dikembangkannya sistem transportasi yang berkelanjutan,
yaitu:
1.Membuka peluang bisnis baru, termasuk bisnis
angkutan umum baru, warung, restoran, dan pertokoaan
akan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak karena
tingkat kepadatan yang tinggi.
2.Menurunkan biaya transportasi,
3.Meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena waktu
yang hilang di perjalanan dapat berkurang, termasuk juga
berkurangnya stress yang timbul selama perjalanan dan
ditambah lagi masyarakat berjalan kaki lebih jauh yang
akan menurunkan biaya kesehatan.
4.Menurunkan biaya untuk pembangunan dan perawatan
infrastruktur.
5.Biaya untuk pelayanan masyarakat yang lebih rendah,
seperti untuk patroli polisi bersepeda, pengumpulan
sampah yang lebih gampang, penyediaan air bersih yang
lebih mudah.
Negara yang menerapkan sustainable
transportaion
Curitiba, Brazil
Pada 1961 dengan walikota barunya Curitiba yaitu J. Lerner
merubah sistem transportasi. Diawali dengan mengubah desain tata
kota dari terpusat menjadi linear dengan begitu pertumbuhan Curitiba
tidak tumbuh dari pusat atau inti kota melainkan dari sepanjang
koridor dalam bentuk linier. Dengan menempatkan gedung-gedung
komersial, pemerintahan, pendidikan atau bisnis dalam satu situs
sementara tempat tinggal penduduk dibuat mengitari dibuatlah jalur
penghubung dari tempat tinggal menuju inti kota/pusat kota.
Pemerintah Curitiba menerapkan Trinary Road System yaitu model
jalanan yang menggunakan dua jalur jalan besar yang berlawanan arah.
Namun terdapat jalur sekunder di tengah yang dimanfaatkan sebagai
jalur ekslusif untuk busway.
Selain menerapkan sistem pada jalanan transportasi, Pada 1971
Pemerintah Curitiba juga mengembangkan Mass Transit Rencana
Terminal dan pada tahun 1974 bus rapid transit (BRT) dioperasikan
untuk pertama kali nya sebagai solusi untuk menahan volume lalu
lintas kendaraan bermotor yang masuk ke pusat kota serta
melestarikan bagian kota yang bersejarah dan membangun sistem
transportasi umum yang nyaman dan terjangkau.
Tidak hanya menerapkan sistem pada jalanan transportasi dan
mengoperasikan BRT. Negara Brazil juga membuat bahan bakar
alternatif yaitu bahan bakar bio yang terbuat dari Etanol yang
dihasilkan oleh gula. Pemerintah mewajibkan semua penggunaan
mobile di Brazil harus bias menggunakan bahan bakar campuran etanol
dengan bensi yang besarnya beragam mulai dari 10%-22%.

Bisa dilihat pada gambar, huruf A


menunjukkan bahan bakar Etanol dan
huruf G menunjukkan bahan bakar
bensin
Kesimpulannya, keberhasilan transportasi berkelanjutan di Brazil
tercipta karena pemerintah yang cepat menangani dan penduduk yang
memiliki kesadaran serta mendukung kebijakan-kebijakan yang
diciptakan oleh pemerintah. Pemerintah Brazil berhasil mewujudkan
transportasi berkelanjutan melalui transportasi publik yang ramah
lingkungan dengan begitu memberi dampak baik bagi seluruh aspek
yaitu lingkungan, ekonomi, dan social.

Anda mungkin juga menyukai