Anda di halaman 1dari 23

DEBAT

TEORI
PERENCANAAN
Lukman Yusuf 082114400000011
Mita AD Jayanti 082114400000067
Nun Hisby Ichasan 082114400000103
PERTANYAAN VITAL DALAM
PLANNING THEORY

Apa peranan planning untuk mengembangkan wilayah dan kota


yang baik, dalam keterbatasan kondisi politik-ekonomi kapitalis
dan sistem politik yang demokratis

Campbell dan Fainstein (1996)


TENTANG DEBAT PLANNING
THEORY
Sebagai teori, kontroversi dalam planning tetap harus dipahami dan
dipelajari, karena planning akan tetap berhadapan dengan kontroversi.
Yang tetap bertahan adalah public interest. debat akan terus muncul
tentang planning, namun tugas utama planner adalah melayani
kepentingan umum di perkotaan pinggiran kota maupun perdesaan

Dalam prakteknya pula, baik dikalangan para ahli teori amupun praktisi,
banyak dijumpai perbedaaan pandangan diantara mereka. Ada yang
mendukung sutu teori, ada yang menentang dan ada yang netral. Hal ini
yang memunculkan debat disetiap generasi planning dari dulu hingga
sekaang
PENYEBAB MUNCULNYA
DEBAT
Munculnya debat ini, belum jelasnya batas dan definisi dari teori
perencanaan. Sedangkan teori perencanaan sulit didefinisikan karena
beberapa hal sebagai berikut :

Terdapat perbedaan
Tumpang Tindih peran, profesi dan Planning dibagi-bagi
Disiplin Ilmu yang apa yang dilakukan berdasarkan objek
berbeda planner (tergantung yang direncanakan
posisinya dimana)

Banyak ilmu yang


mendefinisikan
Planning Secara
Sektoral
ISU YANG MENJADI
SERANGKAIAN DEBAT
Peran Sejarah dalam Plannning

Justifikasi Planning

Aturan Main

Kendala Planning Power

Style of Planning
1
PERAN SEJARAH DALAM
PLANNNING
Kota Modern Muncul dari Gerakan : Garden City, City
Beautiful dan Public Health Reform. Ada 3 Era yang
menandainya :
Para Pendahulu Belum mendidentifikasi diri sebagai Planner (1800-1910)

Peridoe Institusional, Professional dan Pengakuan Diri dalam Planning bersamaan munculnya
dengan regional and nasional Planning

Peiode Standarisai Pasca Perang, Krisis dan diversifikasi planning


JUSTIFIKASI PLANNING

Mengapa dan dalam situasi apa planning


megintervensi ? Tergantung pasar

Sejauh mana public-private sektor?

Sejauh mana pemerintah memaksa?

Planner mengambil kebijakan yang menghubungkan


private dan public sector untuk mencapai
pemerataan
ATURAN MAIN

Keberpihakan planner
dipertanyaankan antara private atau
public sektor, hal ini termasuk dalam
etika planning

Antara Keahlian Planning


(Profesional) atau masukan
masyarakat berat dimana
komposisinya?
4
KENDALA PLANNING
POWER
Seberapa efektifkan planning efektifkan palnning berkerja
dalam ekonomi campuran ? Karena ekonomi kapitalis setiap
individu memiliki power tersendiri, pertimbangan investasi
swasta dan komitmen, demokrasi dan birokrasi pemerintah

Planning yang memiliki power adalah mereka yang bsia


menggunaakn SD, mengakibatkan perubahan dan
membuat proyek bias dibanguna
5
STYLE OF PLANNING
Pertentangan antara setiap gaya perencanaan seperti ?

VS
Komprehensif Idealisme

VS
Idealisme Incremental

VS

Incremental Partisipatory
PANDANGAN
DALAM PLANNING
THEORY
IURBANISM Menurut Jane keberhasilan
Jane Jacobs-2007 perencanan kota tergantung
desain sirkulasinya baik
terutama jalan sebagai denyut
kebutuhan kehidupan dimana masyarakat
masyarakat bebas mengakpresiasikan
untuk bias derinya tanpa ada tekanan,
hidup secara
manusiawi, Ciri-Ciri :
ketakutan dan pemakasaan.
nyaman, aman, Didasari pada kebutuhan masyarakat
berkembang Keberhasilan begantung pada desain sirkulasinya
dan mampu yang baik
Beoreantasi pada kenyamanan pejalan kaki
mengekpresika
(pedestrian) dan penataan fecade bangunan
n kebutuhan
(pemberian identitas bangunan sepanjang jalan
manusia. untuk memudahkan ingatan pejalan).
Memberikan Pejalan kaki kebebasan memilih cara
pencapaiannya sendiri karena semuanya sudah
ditentukan berdasarkan pola grid yang dinilai
kaku dan tidak manusiawi
IINEW URBANISM
Ebenezer Horawd

New Urbanism adalah ide yang muncul sebagai respon


terhadap situasi pembangunan ekonomi global saat ini yang tidak
cukup berhasil memenuhi tuntutan perkembangan zaman yang
ditandai dengan memburuknya kualitas lingkungan, menurunnya
Pandangan keberadaan ruang terbuka dan ruang publik, serta munculnya
fenomena terakumulasinya kaum miskin di kota-kota tepi (edge
yang city)
mendasarkan Gerakan ini percaya bahwa konsep perencanaan
perencanaan neotradisional dapat menyelesaikan masalah-masalah perumahan di
kota pada pinggiran kota yang selama ini ada sebagai akibat dari
pendekatan konvensional. Konsep neotradisional ini mengacu pada
kondisi
karakter-karakter kota lama di Amerika Serikat, seperti kapling
ideal, yang kecil, GSB yang pendek atau nol, rumah dengan teras depan,
kondisi yang ruang publik yang banyak, penggunaan lahan multi fungsi, jalan
diimpikan, yang sempit dan saling berhubungan. Karakter seperti ini
terdapat pada kota-kota, seperti Charleston, Carolina Selatan,
fantasi, Kota Tua Alexandria, Virginia dan Marblehead, Massachusetts.
khayalan yang Gerakan seperti ini juga sedang berkembang di Eropa yaitu The
sulit Urban Villages Forum di Inggris dan The European Sustainable
Cities Campaign di daratan Eropa
diwujudkan
Secara umum, gerakan New Urbanism berpegang pada beberapa prinsip
perencanaan untuk pembangunan kota, yaitu:
1. Restorasi pusat kota dan kota yang ada dalam satu kesatuan
wilayah metropolitan.
2. Pembentukan kembali kawasan permukiman pinggiran kota yang tak
teratur menjadi suatu lingkungan masyarakat yang hidup dan
penggunaan lahan yang multi fungsi.
3. Konservasi lingkungan alam.
4. Pelestarian peninggalan-peninggalan lingkung buatan.
5. Penggunaan lahan dan penghuni harus beragam dalam suatu
lingkungan masyarakat.
6. Pejalan kaki termasuk juga kendaraan umum dan mobil harus
dirancang dalam suatu lingkungan masyarakat.
7. Kota harus dibentuk oleh bentuk fisik yang jelas dan ruang
publik yang mudah dicapai.
8. Kawasan kota harus dibentuk oleh desain arsitektur dan lansekap
yang menghargai sejarah lokal, iklim, ekologi, dan praktek
pembangunan.
III
ANTI URBANISM
Emile Durkheim
Anti Urbanism memandang penting
mengembangkan desa atau pendalaman. Para
penganut teori ini mengatakan tidak
percaya pada kota dan menganjurkan
Pandangan
kembali pada desa. Kota dinilai sebagai
yang menolak
tempat tinggal manusia yang banyak
gagsan kota
menghirup udah yang berpolusi,
metropolis,
pengeluaran banyak serta senantiasa
karena
menghadapi stree. Sehingga hidup di desa
dianggap
adalah pilihan yang terbaik
merusak
kehidupan
perdesaan dan
sub urban
IV
MODERNISM
SOerjono Soekanto

Syarat, meliputi :
Cara berpikir ilmiah
Sistem administrasi dan birokrasi yang baik
Modernisasi Sistem pengumpulan data yang baik
adalah suatu Penggunaan komunikasi yang baik

bentuk Tingkat organisasi yang tinggi

perubahan Kewenangan sentral dalam perencanaan

sosial yang Modernisme dalam perencanaan kota ditandai dengan pengembangan


kota secara fisik dengan menciptakan keindahan, kenyamanan, manfaat
terarah yang ekonomi, dan belum menyentuh pendekatan yang bersifat menyeluruh
didasarkan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Contoh : konsep Garden City (Ebenezer Hoiward), Broadacre City
pada suatu (Frank Lyoyd), dan Radiant City (Le Corbusier) serta City Beautiful
perencanaan Movement (Daniel Burnham)
Garden City Radiant City
V
POST MODERNISM
SOerjono Soekanto

Paham yang berkembang setelah (post) modern


Dalam perkembangan kota, didahului munculnya paham
Yang masuk dalam rasionalisme menyeluruh yang berdasarkan metoda
paham ini adalah yang teratur dan rasional.
pendekatan
Yang masuk dalam aliran ini adalah pendekatan
communicative
planning theory komprehensif dan master plan yang mendapat kritik
dengan berbagai dalam proses pembuatan dan implementasi rencana.
bentuk konsep, Pendekatan ini menekankan pada pendekatan sosial
yang meliputi
dan politik dan konsepsinya.
advocacy
planning,
transactive
planning,
participatory
planning,
collaborative
planning, dan
just the city.
Participatory Planning
VI
PANDANGAN
DESKRIPTIF DAN
PRESKRIPTIF
1. Deskriptif : 2. Preskriptif :
Pandangan ini melihat
perkembangan kota secara Bagi reformis, melihat
evolusi yang berjalan secara perkembangan kota
perlahan sesuai tingkat secara evolusioner dan
perkembangan kotanya masing-
masing. incremental yang
Menghasilkan teori struktur kota
menghasilkan teori
yang bersifat eksplanasi terhadap perkembangan kota.
kondisi wilayahnya.
Bagi utopis, melihat
Contoh : teori lokasi pertanian
Von Thunen, teori industri
perkembangan kota
Weber, teori tempat sentral melalui pendekatan
Christaller, dll. radikal yang holistik.
VII
UTOPIANISM
Robert Owen
Pendekatan ini lebih berorientasi pada kondisi masa depan yang dinginkan
tanpa melihat realitas kehidupan masa kini.
Beberapa gagasan kota utopian di abad ke-20an,
Edgar Chambless (Amerika), kota dengan bangunan menerus yang bagian
atapnya dapat dilewati kendaraan
Adalah pandangan Eugene Henard (Inggris), the cities of the future, yang mengusulkan
yang mendasarkan jaringan jalan, jaringan jalan bawah tanah dan pesawat yang bisa
perencanaan kota mendarat di atap bangunan
pada kondisi Antonio Sant (Italia), La citta Nuova, kota dengan pergerakan vertikal
ideal, kondisi dan horizontal.
yang diimpikan, Richard Buckminster, dymaxion, bangunan dan kota bentuk kubah yang bisa
fantasi, khayalan dibangun dimana dan kapan saja.
yang sulit Pendekatan ini juga biasa disebut dengan pendekatan futuristik, yang
mana walopun berorientasi ke masa depan yang belum pernah terwujud
diwujudkan.
hingga saat ini tetapi kemajuan teknologi mampu mengejar dan
mwujudkannya.
Contoh pendekatan futuristik adalah inteligent city yang telah dibangun
oleh Mitsubishi yaitu marunouchi inteligent city yang dikembangkan oleh
kotaro kitamura
Sedangkan konsep utopian yang belum terwujud hingga sekarang adalah
pengembangan kota di udara dan laut yaitu flying city dan floating city.
Inteligent City
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai