Sistem
Angkutan
Umum
Terminal Angkutan
Penumpang dan Barang
06
Teknik Teknik Sipil 11049 Abdul Muis
Abstract Kompetensi
Materi kuliah ini memberikan Mahasiswa memahami fungsi-fungsi
pemahaman tentang terminal terminal, tipe dan klasifikasi serta
penumpang angkutan jalan dan hirarki terminal penumpang angkutan
terminal barang jalan, serta memahami persyaratan
lokasi terminal penumpang angkutan
jalan
1. Terminal
c. Terminal merupakan prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem jaringan
jalan raya untuk melancarkan arus angkutan penumpang dan barang.
d. Terminal merupakan tata ruang yang mempunyai peran yang penting bagi efisiensi
kehidupan wilayah dan kota.
Menurut Undang Undang No. 22 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013,
terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur
kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan.
Sedangkan terminal menurut Morlok, EK (1991 : 26) didefinisikan sebagai alat proses dari
sistem transportasi dan merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar
dari sistem dan merupakan komponen penting dalam sistem transportasi yang memerlukan
biaya yang besar dan sering menimbulkan kongesti (kemacetan).
c. Terminal lokal, adalah terminal yang melayani angkutan penyebaran antarpusat kegiatan
lokal.
Terminal titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem merupakan
komponen penting dalam sistem transport. Terminal bukan saja merupakaan komponen
fungsional utama dari sistem tetapi juga sering merupakan prasarana yang memerlukan
biaya yang besar dan titik dimana kongesti (kemacetan) mungkin terjadi. Terminal penting
bagi perencana transportasi yang bertanggungjawab untuk mendesain terminal pada lokasi
dan tujuan yang telah ditentukan. Koreksi terhadap kesalahan desain biasanya sangat
sukar, memakan waktu, dan mahal.
Walaupun terminal mempunyai fungsi penting dalam semua teknologi transport, tingkat
pengetahuan mengenai karakteristik-karakteristik operasi dan petunjuk desain sangat
berbeda-beda pada jenis terminal yang berlainan. Secara khusus , bandar udara dan
fasilitas parkir mudah dipahami secara menyeluruh, terminal pada pelabuhan laut dan
angkutan perkotaan kurang diketahui, dan terminal untuk kereta api dan truk paling sedikit
dipahami.
Fungsi utama dari terminal transportasi adalah untuk penyediaan fasilitas masuk dan keluar
dari obyek-obyek yang akan diangkut, penumpang ataau barang, menuju dan dari sistem.
Pada sistem transport kendaraan tujuan utama dari terminal adalah untuk membongkar dan
memuat kendaraan atau peti kemas tadi. Pada sistem arus terus menerus, dimana ruas dan
Beberapa terminal yang hanya mempunyai satu fungsi, yaitu bongkar dan muat, umumnya
sangat sederhana. Sebagai contoh, suatu pemberhentian bus biasa pada perempatan jalan
sering hanya terdiri dari tempat dimana penumpang menunggu dan tanda yang
menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah tempat pemberhentian bus. Yang juga
sederhana ialah fasilitas bagi suatu usaha pengirim dan penerima barang, yang mungkin
hanya terdiri dari satu pelataran tunggal (umumnya setinggi lantai truk) dimana muatan
diletakkan sebelum dan sesudah diangkut.
Oleh karena semua penumpang atau barang yang akan diangkut bersama pada satu
kendaraan tidak mungkin mencapai terminal tepat sebelum waktu keberangkatannya, maka
banyak terminal menyediakan fasilitas tempat tunggu bagi penumpang dan tempat
penyimpanan bagi muatan sampai saatnya dimuat kedalam kendaraan.
Apabila periode tunggu cukup lama, maka fasilitas yang lebih lengkap mungkin diperlukan.
Bandar udara daan terminal-terminal penumpang lain menyediakan jasa pelayanan yang
beragam untuk kenyamanan penumpang, termasuk ruang tunggu yang nyaman, restoran,
tempat hiburan, dan sebagainya. Distribusi penghasilan bandar udara dari perusahaan
penerbangan (operasi pesawat udara) dan sumber-sumber lainnya mungkin dapat
memberikan sedikit petunjuk mengenai pentingnya kegiatan-kegiatan tambahan ini. Telah
diperkirakan bahwa 60% dari biaya konstruksi dan operasi pelabuhan udara di Cleveland (di
luar bagian yang dipunyai oleh perusahaan penerbangan seperti hanggar pemeliharaan)
akan didapat tidak dari pendaratan pesawat udara dan hasil-hasil lainnya, tetapi dari konsesi
segala jenis yang ada di bandar udara tersebut, seperti restoran, took-toko, tempat parker,
usaha penyewaan mobil, dan lain sebagainya.
Fasilitas-fasilitas untuk muatan juga berfungsi sama, yaitu menyimpan muatan dan
melindunginya dari kemungkinan rusak atau hilang, termasuk penyimpanan tertutup bagi
bahan-bahan yang mudah rusak akibat cuaca dan sebagainya. Sebagian dari terminal
muatan ini juga berfungsi sebagai gudang dimana muatan dapat disimpan sampai
pemiliknya memutuskan untuk mengirimkannya ke tempat tertentu, yang mungkin
disebabkan karena pemilik tersebut menunggu sampai kebutuhan atau harga komoditi tadi
meningkat.
Pada kasus transpor darat, dimana terminal mungkin berada pada lokasi yang ramai
dengan harga tanah yang cukup tinggi, fasilitas-fasilitas untuk pemeliharaan biasanya
terletak diluar daerah perkotaan dimana harga tanah relative murah tetapi cukup dekat dari
terminal utama sehingga tidak terlalu banyak terjadi operasi kendaraan dalam keadaan
kosong.
Memuat penumpang atau barang keatas kendaraan transpor (atau pita transpor,
rangkaian pipa, dsb) serta membongkar/menurunkannya. Memindahkan dari satu
kendaraan ke kendaraan lain.
Tabel berikut memperlihatkan nama-nama yang umum untuk fasilitas-fasilitas yang berfungsi
sebagai terminal untuk berbagai moda transportasi.
2. Karakteristik Terminal
Terminal adalah suatu fasilitas yang sangat kompleks. Banyak kegiatan tertentu yang
dilakukan disana, terkadang secara bersamaan, dan terkadang secara parallel, dan sering
terjadi kemacetan yang cukup mengganggu. Selain itu, kegiatan ini adalah kegiatan yang
stokastik. Ia tidak dapat diselesaikan tanpa mengkaitkan berbagai variasi dalam
volumekedatangan atau waktu yang dibutuhkan untuk memproses kendaraan, penumpang,
dan barang. Di samping itu, terminal juga merupakan sesuatu yang unik, masing-masing
dengan desain dan metode operasi khusus yang jarang terdapat di tempat lain. Kesemua
hal diatas membuat kesulitan dalam menentukan berbagai karakter terminal secara
menyeluruh.
Tabel berikut memperlihatkan karakteristik arus dari beberapa komponen terminal yang
digunakan untuk memroses kendaraan. Data yang tertera dibagi antara kapasitas dan
tingkat pelayanan. Walaupun dalam teori kapasitas suatu alat pemroses merupakan
kebalikan dari waktu pelayanan rata-rata (terlihat dalam analisis bandara atau terminal
lainnya), namun volume lalu lintas yang terdapat sesuai dengan teori tadi akan
menghasilkan waktu tunggu yang terlalu lama. Maka untuk metode rekayasa, kapasitas ini
didefinisikan sebagai suatu volume yang menghasilkan waktu tunggu yang besarnya masuk
Udara
Waktu pelayanan pesawat udara di gerbang
Kapasitas gerbang
Terminal barang pada dasarnya berbeda dari terminal penumpang dalam satu hal penting
yaitu barang harus digerakkan seluruhnya dengan usaha dari operator terminal, barang
tersebut tidak dapat bergerak sendiri seperti penumpang. Perbedaan ini menimbulkan
konsekuensi yang cukup besar dalam desain dan operasi terminal barang. Salah satu
diantaranya ialah biasanya pemrosesan barang di terminal lebih lama dibandingkan
pemrosesan penumpang yang lebih mudah dan lancar diatur tanpa memerlukan banyak
operator. Terminal penumpang juga dapat menampung beban puncak dengan lebih cepat,
dan sering hanya dengan tambahan sedikit ruang, yang berarti membutuhkan biaya yang
lebih kecil, sehingga volume lalu lintas dapat berubah-ubah dari jam ke jam. Selain itu sudah
tentu nilai dari waktu yang dapat dihemat akan lebih banyak didapat pada penumpang jika
Jumlah alat pemroses yang dapat menggerakkan barang umumnya terbatas, sehingga perlu
mempertimbangkan kapasitas alat pemroses dalam memuat dan membongkar barang di
samping melakukan fungsi-fungsi terminal lainnya. Kapasitas ini biasanya disebut tingkat
produktivitas, dan biasanya dinyatakan dalam ton atau satuan muatan lainnya per jam
proses atau hari proses.
Oleh karena operasi diadakan biasanya bersifat padat karya (melibatkan banyakpekerja),
maka produktivitas ini berbedaa-beda sesuai dengan kondisi cuaca dan lingkungan lainnya,
dan sesuai dengan kualitas manajemen, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan tingkat
produktivitas dan jumlah pegawai yang terlibat dalam operasi yang sesuai, waktu yang
dibutuhkan untuk memuat dan membongkar muatan di suatu kendaraan dapat dihitung
dengan mudah. Nilai khusus untuk waktu pemrosesan di Amerika Utara dapat dilihat pada
table berikut. Waktu untuk aspek lain dalam pemrosesan di terminal juga dapat dilihat pada
tabel tersebut, dan dapat ditambahkan dengan waktu sebenarnya untuk membongkar atau
memuat barang sehingga waktu total di terminal dapat diperoleh.
Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995. Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur
yang terkait, yaitu penumpang, pemerintah, dan operator angkutan umum. Fungsi-fungsi
tersebut adalah :
Paul H. Wright and Norman J. Ashford (1989), state that land transportation terminals may
be required to perform eight basic functions :
a. Traffic concentration
Passengers arriving in continuos flows are grouped in batch movements; small
shipments of freight are grouped into larger units for more efficient handling.
b. Processing
This function includes ticketing, checking in, and bagage handling for passengers and
preparation of waybills and other procedures for freight.
c. Penggolongan dan penyortiran (Classification and sorting)
Passengers and freight units must be classified and sorted into groups according to
destination and type of commodity.
d. Loading and unloading
Passengers and freight must be moved from waiting rooms, loading plattforms,
temporary storage areas, and the like to the transportation vehicle at the origin, and the
process must be reserved at the destination.
e. Penyimpanan (Storage)
f. Traffic interchange
Passengers and freight arriving at a terminal often are destined for another location and
must transfer to a similar or different mode of travel to complete the journey
g. Service avaibility
Terminals serve as an interface between the transport user and the carrier, making the
transportation system and its services available to the shipper and the traveling public.
h. Pemeliharaan dan pemeriksaan (Maintenance and servicing)
Terminal seringkali harus dilengkapi dengan fasilitas pengisian bahan bakar, fasilitas
pembersihan, fasilitas pemeriksaan dan perbaikan kendaraan.
a. Terminal induk
Terminal induk, merupakan terminal utama yang berfungsi sebagai pusat atau induk dari
terminalterminal pembantu dengan tingkat pelayanan yang berjangkauan regional atau
antar kota dan lokal atau dalam kota serta mempunyai kapasitas angkut dan volume
penumpang yang tinggi.
b. Terminal pembantu
Terminal pembantu atau sub terminal, merupakan terminal pelengkap yang menunjang
keberadaan terminal induk dengan tingkat pelayanan lokal dalam kota serta mempunyai
kapasitas angkut dan volume penumpang yang lebih sedikit.
c. Terminal transit
Terminal transit, merupakan terminal yang melayani aktifitas transit penumpang dari satu
tujuan ke tujuan lain, kendaraan umum hanya menurunkan dan menaikkan penumpang
a. Terminal utama, yaitu terminal yang berfungsi melayani arus penumpang angkutan
jarak jauh dengan volume tinggi, jumlah arus kendaraan per satuan waktu, 50 100
kendaraan/jam dengan kebutuhan ruang 10 Ha.
c. Terminal cabang, yaitu terminal yang berfungsi melayani arus angkutan jarak pendek
dengan volume kecil, jumlah arus kendaraan per satuan waktu kurang dari 25
kendaraan/jam dengan kebutuhan ruang 2,5 Ha.
Terminal bukan semata-mata terminal yang dikenal selama ini, yang berupa gedung dengan
berbagai fasilitas utama dan penunjang, tetapi pemberhentian bus dipinggir jalan (shelter,
halte) - melihat fungsinya sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang -
dikategorikan juga sebagai terminal.
Hirarki terminal penumpang angkutan jalan (dimulai dari terminal paling kecil sampai dengan
paling besar) adalah :
a. Terminal Tipe A
b. Terminal Tipe B
c. Terminal Tipe C
Terminal penumpang tipe C merupakan terminal yang peran utamanya
melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atau perdesaan.
Ketiga tipe terminal tersebut diklasifikasi menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu kelas 1, kelas 2 dan
kelas 3. Klasifikasi terminal penumpang ditetapkan setelah melalui kajian teknis terhadap
intensitas kendaraan yang dilayani dengan mendasarkan pada kriteria sebagai berikut :
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 31 Tahun 1995, lokasi terminal baik
terminal tipe A, Tipe B, maupun Terminal terminal Tipe C harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
o Terletak di Ibu kota propinsi, kotamadya / kabupaten dalam jaringan trayek bus
o Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan
Lintas Batas Negara.
o Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas II (mengacu
pada kelas jalan yang baru sesuai UU No. 22 Tahun 2009).
o Jarak antar dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di pulau
Jawa, 30 km di pulau Sumatra, dan 50 km di pulau lainnya.
o Tersedia luas lahan sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di pulau Jawa dan
Sumatra dan 3 Ha di pulau lainnya.
o Mempunyai jalan akses ke dan dari terminal sekurang-kurangnya berjarak 100 meter
di pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya.
Suatu kota yang belum masuk dalam simpul jaringan transportasi jalan, belum dapat
membangun terminal. Suatu wilayah kota/kabupaten yang berkeinginan membangun
terminal penumpang di wilayahnya, dan belum termasuk dalam simpul jaringan
transportasi jalan terlebih dulu harus mengajukan permohonan penetapan simpul terminal
ke pejabat yang berwenang sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Daftar Pustaka
3. Sakti Adji Adisasmita. 2011. Jaringan Transportasi, Teori dan Analisis. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
5. Anonim, 2009. Undang Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Kementerian Perhubungan.
7. Anonim, 2015. Peraturan Menteri Perhubungan No. 132 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan. Kementerian Perhubungan.
8. Anonim, 1995. Peraturan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal
Transportasi Jalan. Kementerian Perhubungan.
9. http://www.slideshare.net/fullscreen/sumiran46muz/bus-terminal-library-study/1
10. http://documents.tips/documents/mata-kuliah-dasar-dasar-transportasi-
56989c46dcb44.html