Anda di halaman 1dari 19

ELEMEN SISTEM

TRANSPORTASI

SESI PERKULIAHAN 1

SISTEM TRANSPORTASI

1
SISTEM TRANSPORTASI

I. PENDAHULUAN

Transportasi merupakan bagian integral bagi kehidupan manusia. Dalam


cakupan lebih luas, transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan
perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi suatu bangsa. Dengan
adanya transportasi menyebabkan adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan
menurut keahlian sesuai dengan adat istiadat dan budaya suatu daerah. Pertumbuhan
ekonomi suatu daerah dan/atau negara sangat tergantung kepada tersedianya sistem
transportasi yang handal, karena suatu barang atau komoditas akan mempunyai nilai
menurut tempat dan menurut waktu, jika barang tersebut dipindahkan dari suatu tempat
ke tempat lainnya. Dalam hal ini dengan menggunakan pelayanan transportasi akan
dapat menciptakan suatu barang atau komoditas menjadi lebih berguna menurut
tempat dan waktu (time utility and place utility). Dari segi pemindahan, dalam
transportasi umumnya dikenal dua kategori:

 Memindahkan barang atau hasil produksi dengan menggunakan alat angkut;


 Mengangkut penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan atau sebaliknya.

Jadi, tujuan transportasi adalah untuk memindahkan orang atau barang dari
tempat asal ke tempat tujuan dengan aman, nyaman, cepat, murah, handal dan sesuai
lingkungan. Dalam fungsinya sebagai alat pemindahan, transportasi dapat berfungsi
sebagai Pionir/ Generating Factor yaitu untuk membangkitkan kehidupan suatu wilayah
yang belum berkembang. Dalam hal ini pesatnya perkembangan wilayah sangat
tergantung perkembangan transportasi yang ada (The trade follows the Ships).
Sebaliknya, untuk wilayah yang telah berkembang, fungsi transportasi lebih sebagai
pendukung/ servicing factor, dimana perkembangan transportasi ditentukan oleh
perkembangan produksi wilayah ybs (The ship follows the Trades).
Guna mempelajari transportasi secara lebih mendalam perlu dimengerti lebih
dahulu mengenai definisi transportasi, peranan transportasi, sistem transportasi,
elemen-elemen dan kinerja transportasi.

1.1. PENGERTIAN TRANSPORTASI

Secara harfiah transportasi dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan, proses,


atau hal yang sedang dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain (Morlok, 1978).
Relatif dengan pemahaman yang sama, Nasution (1996) juga mengartikan transportasi
sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ketempat tujuan.

2
Sedangkan, Fidel Miro (2002) mendefinisikan transportasi sebagai usaha untuk
pemindahan, menggerakan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu
tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat
berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Djajoesman (1976) menambahkan faktor tujuan
dengan mendefinisikan transportasi sebagai pemindahan orang dan/atau barang dari
satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat untuk memenuhi kebutuhan menurut
tempat dan waktu dengan mengindahkan persyaratan aman, lancar, tertib, nyaman dan
efisien. Secara fungsional, dapat pula didefinisikan bahwa transportasi adalah alat
untuk meniadakan jarak.
Transportasi adalah proses kegiatan pergerakan yang melibatkan komponen-
komponen transportasi. Dalam kegiatan pemindahan tersebut, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi, sebagai berikut:

1. Ada muatan atau penumpang yang diangkut (komoditas);


2. Tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya (sarana);
3. Tersedia jalan atau lintasan yang dilalui oleh alat angkutan tersebut (prasarana);
4. Ada sistem pengelolaan (manajemen).

1.2. PERANAN TRANSPORTASI

Transportasi memiliki banyak peran di masyarakat, baik ekonomi, social, politik


maupun dalam menjaga pertahanan keamanan serta mempertahankan negara
kesatuan. Secara rinci peranan transportasi tersebut seperti di bawah ini.

1. Peranan ekonomi
Dalam pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan transportasi pasti
meningkat pula, secara umum dapat dilihat dari 3 faktor.
a) Produksi meningkat → bahan baku yang diangkut dari lokasi bahan /
pertanian meningkat, demikian juga hasil produksi yang diangkut ke
konsumen meningkat pula.
b) Peningkatan volume produksi → berarti perluasan wilayah eksploitasi sumber
bahan baku dan wilayah pemasaran
c) Peningkatan kegiatan ekonomi → meningkatkan mobilitas

2. Peranan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial butuh interaksi dengan sesama dalam
memenuhi kebutuhan sosialnya, misal berkunjung ke sanak saudara/teman,
menengok orang sakit, menghindari undangan pesta dan lain-lain. Dalam hal ini
transportasi menyediakan berbagai kemudahan yaitu :

3
a) memperpendek jarak antara rumah dan pusat kegiatan lainnya
b) menyediakan berbagai sarana dan prasarana
c) perluasan wilayah kota ke daerah pinggiran
d) pelayanan untuk perorangan atau kelompok
e) perjalanan rekreatif
f) perluasan jangkauan perjalanan sosial

3. Peranan politik
Indonesia sebagai negara kepulauan, secara politis rentan terhadap
masalah kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu dibutuhkan peranan
politik untuk mengembangkan sistem transportasi yang handal dalam rangka
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa peranan transportasi
secara politik antara lain :
a) meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan dengan meniadakan daerah
isolasi
b) meratakan hasil-hasil pembangunan
c) memudahkan mobilitas dalam pertahanan dan keamanan
d) untuk memudahkan mobilitas jika terjadi bencana alam

4. Peranan kewilayahan
a) pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
b) fungsi pemindahan keseluruh wilayah
- Aktif: sebagai infrastruktur/generating factor/trade follow the ships
- Pasif: sebagai servicing factor/ faktor penunjang/ships follow the trade

5. Peranan lingkungan
Penyelenggaraan transportasi saat ini masih terfokuskan pada bidang
teknologi, ekonomi, dan pelayanan atas jasa transportasi. Seperti halnya jasa
pelayanan lainnya, penyediaan transportasi membawa sejumlah dampak
sampingan yang tidak dikehendaki seperti, kecelakaan, polusi udara, kebisingan,
getaran, debu yang melampaui batas. Pertumbuhan ekonomi yang menuntut
pertambahan transportasi ternyata membawa dampak yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu diharapkan sistem transportasi selain dapat melayani pengguna
sistem secara optimal, juga tidak merusak lingkungan. Sangat diharapkan sistem
transportasi dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup mesyarakat. Selain
peranan tersebut di atas transportasi juga berperan dalam bidang
hukum,perkembangan wilayah dan peranan geografi serta dalam pertahanan
keamanan.

Perkembangan transportasi yang pesat merupakan sumbangan bagi kualitas


kehidupan manusia di masyarakat. Hal ini karena transportasi telah ikut meratakan

4
hasil-hasil pembangunan dan memberikan pelayanan pergerakan orang dan barang
hampir keseluruh penjuru negeri sehingga memberi andil bagi pengembangan serta
kemajuan daerah dan membuka isolasi daerah terpencil.
Transportasi darat lebih dominan di daerah Sumatra dan Jawa, sedang daerah
timur atau lainnya menggunakan moda yang lain (laut dan udara) hal ini karena
Indonesia adalah negara kepulauan sehingga moda laut dan udara menjadi hal yang
penting bagi pengembangan dan kemajuan wilayah karena ada daerah-daerah yang
hanya dapat dicapai dengan transportasi udara maupun laut saja.
Pada daerah tambang dan industri , sebagai alternatif digunakan angkutan pipa
(minyak dll), belt conveyer (untuk bijih besi dll) atau angkutan kabel. Transportasi
sendiri terjadi karena tidak selamanya aktifitas dapat dilakukan di tempat tinggalnya.

1.3. KEBUTUHAN TERHADAP JASA PELAYANAN TRANSPORTASI

Kebutuhan terhadap transportasi menjadi penting dan sangat diperlukan karena:


1. Sumber kebutuhan manusia terdapat disembarang tempat;
2. Bahan baku harus diproses menjadi barang produksi yang lokasinya tidak selalu
dekat dengan tempat tinggal konsumen;
3. Adanya kesenjangan jarak antara lokasi sumber, lokasi produksi, lokasi pasar
dan lokasi konsumen.

Gambar 2.1 Faktor-faktor Produksi dan Fungsi Pelayanan Transportasi

II. SISTEM TRANSPORTASI

Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antar variabel / komponen dalam tatanan
yang terstruktur, sehingga berkelakuan sebagai suatu keseluruhan dalam menghadapi

5
rangsangan yang diterima dibagian manapun. Jika satu komponen dalam sistem
berubah, akan berpengaruh terhadap komponen yang lain / keseluruhan.
Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterikatan antara
penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka
perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tatanan baik secara alami
maupun buatan.
Sistem transportasi diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasikan
proses pergerakan penumpang dan barang dengan cara mengatur komponen-
komponennya yaitu prasarana sebagai media dan sarana sebagai alat yang digunakan
dalam proses transportasi.
Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar proses transportasi
penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu
dengan pertimbangan faktor keamanan, kenyamanan, kelancaran dan efisiensi atas
waktu dan biaya.
Sistem transportasi ini merupakan bagian integrasi dan fungsi aktifitas
masyarakat dan perkembangan teknologi. Secara garis besar transportasi ini dapat
dibagi menjadi :

1. Transportasi Udara
2. Transportasi Laut
3. Transportasi Darat
a) Jalan raya
b) Jalan rel
c) ASDP
d) Lain-lain ; pipa, belt conveyer dsb.

2.1. ELEMEN-ELEMEN/ UNSUR/ ENTITAS SISTEM TRANSPORTASI

Dalam sistem transportasi terdapat 5 (lima) elemen/ unsur/ entitas, yaitu:


1. Manusia —- yang membutuhkan;
2. Barang —- yang dibutuhkan;
3. Kendaraan —- sebagai alat angkut;
4. Jalan —- sebagai prasarana angkutan;
5. Organisasi —- pengelola angkutan.

2.2. KINERJA SISTEM TRANSPORTASI

Produk transportasi adalah pelayanan (jasa) terhadap permintaan yang ada. Jadi
produktivitas dalam sistem transportasi adalah fungsi permintaan. Walaupun prasarana

6
dan sarana tersedia, namun permintaan tidak ada maka produk sistem = 0. Jadi
karakteristik produk transportasi, adalah:

1. Intangible
Jasa transportasi memberikan manfaat lokasi yang hanya dapat dirasakan tetapi
tidak dapat dipegang seperti material (impression = kesan dan experience =
pengalaman);

2. Perishable
Sekali jasa transportasi digunakan oleh konsumen, maka selesai, konsumen
hanya dapat membawa pulang kerumah pengalaman dan kesan dari pelayanan.
Disamping itu tempat duduk (seats) yang tidak terjual pada hari ini tidak dapat
disimpan untuk dijual besok;

3. Immediate
Jasa transportasi bila dibutuhkan oleh konsumen, tidak dapat ditangguhkan
terlalu lama (time and place utility);

4. Complex
Proses pelayanan jasa transportasi melibatkan banyak orang, sarana dan
prasarana;

5. Amorphous
Mutu pelayanan jasa transportasi tidak dapat ditetapkan sesuai dengan harapan
pengguna jasa (costumer expectation). Penilaian terhadap mutu pelayanan jasa
transportasi sangat bervariasi tergantung pendapat perorangan.

Sistem transportasi baru akan bisa beroperasi/bekerja apabila ada unsur-unsur


subsistem yang telah tersedia untuk adanya kegiatan sistem transportasi tersebut,
yaitu:

1. orang dan/atau barang yang diangkut


2. orang yang mengangkut atau alat angkut atau kendaraan
3. ruang atau lintasan untuk pergerakan
4. fasilitas lainnya yang sesuai dengan jenis alat angkut dan yang diangkut.
(tempat asal dan tempat tujuan, halte, terminal tempat parkir, gudang, dsb.)

Sifat permintaan jasa transportasi adalah sebagai kebutuhan turunan (derived


demand) dimana kebutuhan transportasi baru ada, apabila ada permintaan akan jasa
angkutan (penumpang dan barang) dari suatu kebutuhan ekonomi. Jika situasi

7
perekonomian lesu maka permintaan akan jasa transportasipun akan berkurang dan
sebaliknya. Dengan demikian lebih banyak fasilitas-fasilitas transportasi terpusat
didaerah yang perekonomiannya relatif lebih maju dan berkembang (misalnya: Pulau
Jawa).
Kemajuan dalam bidang transportasi mempunyai peranan yang sangat penting
karena merupakan salah satu unsur yang menentukan perkembangan ekonomi suatu
daerah/negara. Kemajuan dalam bidang transportasi menyebabkan jarak antara satu
tempat/daerah dengan daerah lainnya menjadi sangat dekat, dengan demikian arus
barang dan penumpang menjadi lebih lancar dan dapat menyebar lebih luas serta
merata.
Jadi dalam skope nasional, pembangunan dan pengembangan wilayah, kinerja
jaringan transportasi secara umum sangat menentukan:
• Pembukaan daerah baru untuk mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang
ada, sehingga kapasitas meningkat dan alternatif-alternatif produksi lebih
banyak;
• Penambahan kapasitas dan tingkat pelayanan transportasi untuk melayani dan
mendorong produksi;
• Penurunan biaya transport dengan memperbaiki sistem transportasi, sehingga
produk lebih murah dan lebih bersaing/kompetitif.

2.3. HAL YANG MEMPENGARUHI SISTEM TRANSPORTASI

1. Tata guna tanah (Land use).


a) lokasi perumahan
b) daerah industri
c) pusat bisnis (CBD)
d) contoh; adanya ―mall‖ akan membangkitkan arus lalulintas; sehingga jalan
jadi padat.

2. Sistem jaringan jalan


a) grid
b) radial
c) adanya jalan-jalan kolektor
d) lain-lain

3. Sistem moda angkutan


a) angkutan umum (public transport)
b) angkutan cepat / lambat
c) taksi

8
4. Sistem parkir
a) on street
b) off street

5. Sistem terminal
a) halte
b) teluk bus
c) lain-lain

6. Sistem tanda lalulintas


a) rambu-rambu
b) marka dll

7. Sosial budaya, dan lain-lain

Dari beberapa hal yang mempengaruhi sistem transportasi di atas, tata guna
lahan (land use) merupakan yang terpenting. Hal ini dikarenakan tata guna lahan
memacu bangkitnya arus lalulintas, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

The Land Use Transportation Cycle

Changed Increase trip


land use generation

Increase land Greater traffic


value need

Increase Added transportation


accesibility facilities

Perubahan fungsi dari lahan akan menaikkan/membangkitkan perjalanan ke


tempat tersebut, dampaknya akan menaikkan kebutuhan akan transportasi/lalulintas.
Untuk itu perlu penambahan fasilitas transportasi (angkutan umum dsb), selanjutnya

9
dengan adanya penambahan fasilitas transportasi akan memberikan kemudahan
asesbilitas ke tempat tersebut. Dengan fasilitas dan kemudahan akses yang ada nilai
tanah tersebut jadi tinggi, tanah jadi mahal. Dengan makin mahalnya tanah yang ada,
maka akan terjadi perubahan fungsi lahan dst akan berulang lagi siklusnya seperti di
atas.
Tata guna lahan ini sangat dominan pada pergerakan yang sifatnya Spasial
(ruang terbatas). Pergerakan yang spasial sangat ditentukan oleh letak :

 daerah pemukiman
 daerah industri, dan
 daerah pertanian

Transportasi (pergerakan orang dan barang) akan berkisar pada tiga daerah
tersebut. Orang bekerja ke daerah industri dan sore hari pulang ke rumah, demikian
juga barang / hasil pertanian dll dibawa ke pabrik untuk diolah dan hasilnya dipasarkan
ke daerah pemukiman sebagai konsumennya.
Para pekerja akan cenderung bertempat tinggal mendekati tempat kerjanya
untuk mengurangi biaya transportasi karena makin jauh jarak kerjanya makin besar
biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Dengan demikian terjadi urbanisasi.
Sebaliknya tanah di kota semakin mahal orang mencari lahan untuk kantor / pabrik
cenderung keluar kota, sehingga terjadi juga des-urbanisasi.

Tp. kerja baru

Tp. tinggal Tp. kerja

Selain pergerakan spasial ada juga pergerakan yang tidak dibatasi ruang yaitu
pergerakan yang didasari sebab terjadinya pergerakan antara lain ; maksud, sosial
budaya dll. Pergerakan ini disebut pergerakan Non Spasial, contohnya adalah orang
mau silaturahmi ke saudaranya, lebih jelas dapat dilihat pada uraian di bawah ini.

2.4. SEBAB TERJADINYA PERGERAKAN

Sebab terjadinya pergerakan dikelompokkan sesuai karakteristik dasarnya


antara lain ;
1. ekonomi
 mencari nafkah
 belanja

10
2. sosial
 menjalankan hubungan pribadi
 mengunjungi famili
 menengok orang sakit
3. pendidikan
 ke sekolah
 kursus
4. rekreasi dan hiburan
 ke puncak
 nonton bioskop
 kafe
5. kebudayaan (nyadran, mudik lebaran dll)
6. lain-lain

2.5. WAKTU TERJADINYA PERGERAKAN

Waktu terjadinya pergerakan ini juga tergantung jenis kegiatan yang dilakukan.
Biasanya orang memulai kegiatannya pada pagi hari, baik ke sekolah, kerja maupun
kegiatan lainnnya dan pulang pada siang atau sore hari. Pada saat orang bersamaan
melakukan kegiatan pergerakan, maka pada jam tertentu di jalan akan terjadi
penumpukan arus lalulintas. Pada kondisi seperti itu disebut ―jam puncak‖ atau peak
hours. Dalam satu hari biasanya terjadi tiga kali jam puncak, yaitu pagi hari (saat orang
berangkat kerja), siang hari (jam istirahat/ pulang sekolah) dan sore hari (saat pulang
kerja dll). Dari pengamatan, jam puncak yang terjadi seperti di bawah ini :

a) puncak pagi : 06.00 – 08.00


b) puncak siang : 12.00 – 14.00
c) puncak sore : 16.00 – 18.00

Pola variasi harian jam puncak tiap daerah berbeda, tergantung karakteristik
daerah masing-masing (daerah industry berbeda dengan CBD berbeda pula dengan
daerah pariwisata) . Informasi ini sangat penting bagi seorang perencana tranposrtasi
untuk mengetahui beban puncak yang diterima oleh prasarana jalan raya.

11
Jumlah kendaraan

07.00 13.00 17.00 jam

Dengan mengetahui jam puncak yang terjadi, akan sangat membantu dalam
menata arus lalulintas sehingga tidak terjadi kemacetan dan lalulintas berjalan lancar,
nyaman dan aman.

2.6. JENIS SARANA ANGKUTAN YANG DIGUNAKAN

Moda angkutan yang digunakan sangat variatif dengan karakteristik yang


berbeda-beda;
 bus, taksi, angkot
 kereta api
 kapal, ferri
 kendaraan pribadi
 jalan kaki

Pemilihan jenis moda ini sangat tergantung dengan tujuan dan sifat perjalanan
yang akan dilakukan (lih.modal split), contohnya ;
 untuk bekerja → menggunakan kendaraan umum / pribadi
 antar pulau → pesawat atau kapal
 ke pasar → becak
 perjalanan < 1 km → jalan kaki
 membawa orang sakit / meninggal → ambulans

Pada anak-anak sekolah karena mereka masih muda/remaja dan kebanyakan


belum punya kendaraan maka kebanyakan dari mereka ke sekolah dengan jalan kaki
atau naik angkutan umum. Sedangkan untuk mereka yang sudah bekerja, rata-rata
berangkat kerja dengan kendaraan pribadi.
Semua issu yang ada dalam transportasi akan selalu berkaitan dengan ;

12
 barang dan orang
 publik dan private

Karena sifat / karakteristik transportasi masing-masing daerah berbeda, untuk


mengembangkan jaringan transportasi yang bersifat nasional perlu adanya satu acuan.
Pemerintah telah memberikan pedoman untuk pengembangan transportasi yang
sifatnya nasional yaitu Sistem Transportasi Nasional (SISTRANNAS) yang tertuang
dalam GBHN 93 – 98. Semua pembangunan jaringan transportasi di daerah harus
mengacu pada Sistranas, supaya jasa transportasi menjadi handal dan berkemampuan
tinggi dan mampu menyajikan kinerja secara efektif dan efisien.
Sistrannas berfungsi ganda yaitu sebagai unsur penunjang (ship follows the
trade) dalam arti transportasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, politik, sosial
budaya, pertanahan dan keamanan serta sebagai unsur perangsang (ship promotes the
trade) dalam arti sistem transportasi ditujukan untuk membuka daerah terisolir /
terpencil dan daerah perbatasan yang belum berkembang atau daerah lain dengan
alasan hankam perlu dilayani transportasi teratur dalam rangka untuk mewujudkan
Wawasan Nusantara dan Katahanan Nasional serta supaya daerah yang terpencil
berkembang sejajar dengan daerah lain.
Misi sistrannas yaitu menyelenggarakan transportasi guna memperlancar arus
penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain diseluruh wilayah tanah air dan
untuk pelayanan internasional.
Sesuai dengan misi sistrannas, maka sistrannas ditata dengan maksud untuk
mewujudkan jasa transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi dalam perannya
sebagian bagian dari pembangunan nasional.
Tujuannya adalah untuk dapat terselenggaranya jasa transportasi yang terpadu,
tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien serta terjangkau oleh kemampuan masyarakat
dalam rangka mencapai jasa transportasi yang andal dan berkemampuan tinggi.
Sistrannas sebagai suatu tatanan yang terorganisasi terdiri atas komponen-
komponen pelayanan jasa transportasi secara nasional dan merupakan bagian sistem
pembangunan nasional dari seluruh kegiatan yang meliputi kumpulan perangkat lunak,
perangkat keras dan perangkat pikir sistem transportasi darat, laut, dan udara serta
penunjangnya dengan proses saling memperkuat (sinergetik) dalam tatanan yang
membentuk satu kesatuan pelayanan jasa transportasi secara nasional yang berhasil
guna berdaya guna.
Dalam rangka mewujudkan sistranas yang sekaligus merupakan sasaran utama
dalam penyelenggaraan jaringan prasarana yang meliputi simpul, ruang lalulintas
transportasi dan jaringan pelayanan, perlu diketahui 7 (tujuh) pilar kebijakan umum,
yaitu :
a) meningkatnya pelayanan transportasi nasional
b) meningkatnya keselamatan dan keamanan transportasi

13
c) meningkatnya pembinaan pengusahaan transportasi
d) meningkatnya kualitas sumber daya manusia, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi
e) meningkatnya pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta
penghematan penggunaan energy
f) meningkatnya penyediaan dana pembangunan transportasi
g) meningkatnya kualitas administrasi Negara di sector transportasi.

Lebih jauh mengenai sistrannas dapat dibaca pada buku Sistrannas yang
dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan.

III. PERMASALAHAN TRANSPORTASI

Masalah transportasi timbul apabila sarana dan prasarana yang ada tidak dapat
melayani pergerakan arus penumpang dan barang dengan lancar, aman, nyaman. Ada
2 (dua) masalah utama dalam angkutan darat yaitu :

-masalah yang kelihatan (manifestation problem)


-Akar penyebab masalah (root problem)
Pada transportasi darat masalah yang kelihatan (manifestation problem) adalah
seperti berikut :

 Kemacetan → BOK jadi naik


 Kecelakaan → jumlahnya meningkat
 Kebisingan → naik
 Polusi udara → lebih dari 50%

Tidak ada yang berani menjamin bahwa dengan berkembangnya suatu kota /
daerah maka tidak akan terjadi kemacetan, dari hasil pengamatan kemacetan selalu
mengiringi berkembangnya suatu daerah. Hal ini dapat dimaklumi karena suatu daerah
yang berkembang, ekonomi meningkat, aktivitas meningkat sehingga kegiatan di jalan
juga meningkat. Untuk itu sejak awal harus dipikirkan pengembangan sistem
transportasinya supaya problem yang timbul dapat diminimalkan. Kerugian yang timbul
akibat kemacetan di Jakarta thn 2007 bahkan mencapai lebih dari 40 T, suatu angka
yang fantastis. Belum lagi kerugian akibat kecelakaan, baik fatal maupun tidak.
Selain itu, polusi udara yang terjadi sekarang ini ternyata sebagian besar, yaitu
lebih dari separo (50%) berasal dari knalpot kendaraan. Belum lagi kalau dihitung
kerugian materi karena bahan bakar terbuang percuma gara-gara jalanan macet. Waktu
yang terbuang, stres yang timbul juga merupakan dampak dari problem transportasi,

14
bahkan puncak dari semua ini adalah terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari
semrawutnya lalulintas yang ada di jalan raya.
Problem yang ada di atas sebetulnya terjadi karena ada akar permasalahan (root
problem) yang terjadi di masyarakat. Akar permasalahan tersebut antara lain :

 Naiknya pendapatan (income)


 Naiknya jumlah kepemilikan kendaraan
 Lain-lain

Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka perlu diselesaikan dulu akar
permasalahannya baru kemudian masalah yang tampak di lapangan diselesaikan.
Perlu aturan-aturan terkait transportasi ini dan pengendalian atau pengawasan yang
ketat, karena kerugian yang ditimbulkan akibat macet dsb sangat besar. Dengan
demikian baru akan tercipta transportasi yang andal dan berkelanjutan (suistainable
transportation) sesuai tujuan dari Sistranas.

IV. RUANG GERAK / BATAS TRANSPORTASI

Transportasi merupakan pendukung utama perkembangan suatu daerah dan


penunjang perkembangan ekonomi, oleh karena itu sering disebut juga bahwa
transportasi merupakan turunan pertama dari ekonomi.
Lebih dari 50% komponen harga jual suatu produk adalah biaya transportasi,
sehingga jika biaya transportasi ini dapat ditekan maka harga jual produk akan turun.
Dengan demikian batas gerak yang baik bagi transportasi adalah Satuan
Wilayah Ekonomi (SWE), misal wilayah urban, bukan Satuan Wilayah Administrasi
(SWA). Hal ini untuk menghindari biaya transportasi yang tinggi karena harus berganti
moda setiap memasuki wilayah lain (batas SWA).
Oleh karena itu sistem transpotasi yang efisien dan menejemen yang baik
membuat pengiriman barang sampai di lokasi tepat waktu sesuai pesanan, sehingga
mengurangi kebutuhan gudang yang disiapkan jika barang harus menginap karena
waktu pengiriman yang tidak pas dengan pesanan, dengan demikian biaya transportasi
dapat ditekan dan harga barang menjadi lebih murah. Dulu gudang merupakan asset
perusahaan, sekarang merupakan pemborosan. Sistem ini dikenal dengan istilah
Just in Time (JIT) , yang awalnya dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.

15
Dari penjelasan di atas jelas bahwa transportasi memegang peran penting bagi
perkembangan suatu Negara. Menurut Schummer (1974) ada tiga hal yang membuat
Negara jadi besar dan makmur yaitu :
-tanah yang subur
-kerja keras dan
-kelancaran transportasi

V. KETERKAITAN TRANSPORTASI DENGAN ILMU LAINNYA

Masalah transportasi akan selalu terkait dengan masalah yang ada di


masyarakat karena transportasi berkembang sejalan dengan perkembangan
masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi, budaya maupun politik.
Oleh karena itu transportasi sangat terkait dengan disiplin ilmu lainnya,
keterkaitan itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Teknik
Ekonomi
Planologi

Geografi Hukum
Trans-
Wilayah Sosial
Tt. ruang portasi Budaya

Ling-
kungan

Transportasi dalam kehidupan masyarakat modern merupakan kesatuan mata


rantai kehidupan yang berpengaruh besar dalam perkembangan dan pembangunan
masyarakat bagi segi ekonomi, sosial budaya maupun sosial politik. Oleh karena
dalam menata transportasi perlu memperhatikan budaya, ekonomi dan lingkungan,
contohnya banyak jembatan penyeberangan yang tidak berfungsi karena masyarakat
masih senang menyeberang di bawah, kadang sambil berlari. Ada pula angkutan
penumpang yang bercampur dengan hewan piaraan dan lain-lain.Sosialisasi tentang
peraturan-peraturan kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan serta

16
penegakan hukum perlu dilakukan secara terus menerus agar tercipta transportasi
yang handal, yang dapat menunjang perkembangan ekonomi Negara.

VI. TEKNOLOGI TRANSPORTASI

Prinsip dasar dari pengembangan teknologi transportasi adalah usaha


peningkatan kinerja pergerakan penumpang dan barang dengan berpatokan pada
indicator jenis dan karakteristik teknologi transportasi dalam hal ini tingkat pelayanan
dan operasi sistem dan kompleksnya permasalahan. Hal ini tercermin dari keterbatasan
kapasitas, jarak tempuh dan kecepatan pergerakan serta kenyamanannya. Kemudian
disusun konsep perbaikan dan pengembangan teknologi transportasi.
Dalam perkembangannya selain untuk mengatasi masalah si atas, teknologi
transportasi dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja nya sehingga dapat menekan
biaya transportasi. Kinerja transportasi ini tercermin dalam biaya per ton-km atau
orang/km dari masing-masing alat angkut.
Sampai saat ini belum dihasilkan suatu bentuk teknologi transportasi yang benar-
benar mampu memenuhi setiap aspek tuntutan kapasitas dukung, jarak tempuh,
kecepatan pergerakan, kenyamanan dan keringanan biaya secara sempurna.
Sebagai gambaran perkembangan teknologi transportasi secara singkat seperti
berikut :

1. transportasi darat
Awalnya manusia memindahkan barang dengan tangan dan punggungnya, tapi
kemampuannya sangat terbatas. Kemudian mulai menggunakan hewan (kuda,
keledai, unta dll) sehingga produktivitas, jarak tempuh, kecepatan perpindahan
meningkat,
Sejalan dengan kemajuan teknologi, mulai dikembangkan kereta kuda / pedati,
selanjutnya perkembangan teknologi otomotif, metal dan elektronika membuat
orang dapat memanfaatkan sumber daya alam untuk membuat bermacam-
macam kendaraan bermotor dan lokomotif yang cukup berhasil memenuhi
kebutuhan pergerakan penumpang dan barang.

2. transportasi laut
Sebelum dapat memanfaatkan tenaga angin, manusia menggunakan rakit dan
sampan sebagai sarana penangkut penumpang dan barang melalui laut. Dengan
dukungan perkembangan teknologi dapat dibuat perahu motor, kapal laut
berbagai jenis ukuran dan fungsi sehingga keterbatasan kapasitas, jarak tempuh,
kecepatan dan lain-lain dapat diatasi.
3. transportasi udara

17
Seperti moda yang lain, transportasi udara juga berkembang. Pemanfaatan
burung merpati untuk sarana transportasi informasi memiliki keterbatasan daya
angkut. Perkembangan teknologi yang ada sudah dapat menciptakan pesawat
terbang, helikopter, hidrofoil dan jenis-jenis angkutan udara lainnya bukti kerja
keras manusia dalam rangka melawan keterbatasan angkutan udara, sehingga
sekarang transportasi udara mampu mengangkut penumpang dan barang dalam
jumlah yang lebih banyak dengan aman, cepat, nyaman ke tempat-tempat yang
jauh.

Pengembangan teknologi masa mendatang diarahkan kepada kemampuan


mengatasi keterbatasan kapasitas angkut, jarak tempuh, kecepatan pergerakan,
kenyamanan, keselamatan, biaya ringan dan tidak merusak lingkungan. Dengan kata
lain perbaikan sistem transportasi diharapkan mampu mengurangi total biaya
transportasi serta mampu mengurangi kerusakan lingkungan.

VII. KARAKTERISTIK TRANSPORTASI

Transportasi merupakan jasa (industri jasa) yang mempunyai karakteristik khusus,


antara lain :
a. Intangible : dpt dirasakan, tapi tidak dapat dipegang seperti material
b. Perishable : sekali digunakan maka selesai, konsumen / penumpang hanya
dapat membawa pulang kesan
c. Immediate : kebutuhan akan jasa transportasi tidak dapat ditangguhkan
d. Complex : transportasi melibatkan banyak orang, sarana dan prasarana (lihat
penjelasan di muka)
e. Amorphous : penilaian mutu pelayanan transportasi bervariasi tergantung
pendapat perseorangan.

18
DAFTAR BACAAN

Miro, Fidel. (2012). Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta: Erlangga.


Morlok, E. K. (1988). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Nasution, M.N. (2008). Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia

19

Anda mungkin juga menyukai