A. Teori Antrian
Penggunaan teori ini berkaitan dengan perencanaan dan operasi sistem pelayanan
(service) fasilitas transportasi. Sistem pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih
pelayanan, di mana sistim akan memberikan pelayanan kepada pelanggan yang datang
pada fasilitas itu. Apabila kapasitas sistim terbatas, maka ada beberapa pelanggan
SISTIM ANTRIAN
B. Disiplin Pelayanan
Merupakan disiplin yang menentukan urutan satuan antrian akan dilayani. Ada
FIFO (First In First Out), yaitu sistem di mana kendaraan/orang yang masuk
LIFO (Last In First Out), sistem ini umum dipakai dalam sistem administrasi, di
mana sistem justru akan melayani terlebih dahulu untuk yang datang terakhir.
kemungkinan sudah tiba di garis tunggu. Contoh: kendaraan mobil lebih dahulu
waktu siklus, sedangkan proses kedatangan ditentukan oleh arus lalulintas yang
pintu masuk dan keluar jalan tol ataupun tempat parkir kendaraan dll.
Total waktu yang diperlukan oleh sistim untuk melayani 1 pelanggan (kendaraan)
Waktu tunggu yang dialami oleh 1 pelanggan (kendaraan) dalam sistim
Panjang/ jumlah antrian
Waktu dalam antrian (tundaan atau delay)
Poisson dan Negative exponential. Dengan asumsi distribusi ini maka rata-rata
kedatangan sebesar kendaraan per satuan waktu dan rata-rata pelayanan sebesar
P (n) = n (1 )
Untuk n = 0, P (0) = 0 (1 ) = (1 )
Jumlah rata-rata kendaraan dalam sistim adalah sama dengan probabilitas untuk
setiap jumlah kendaraan dikalikan dengan jumlah kendaraan itu sendiri, jadi:
= p(0) { + 22 + 33 + ....} = (1 ). / (1 - )2
= / (1 ) = / ( )
Ts = 1/ ( )
q = 2 / 1 -
Tw = Ts S
rumusnya adalah: D = q x Tw
Apabila nilai rasio pelayanan () naik maka waktu yang diperlukan oleh sistim juga
naik. Batas nilai rasio pelayanan 1 menunjukkan kondisi jenuh (saturated) di mana
angka kedatangan (arrival rate) mendekati sama dengan angka pelayanan (service
Probabilitas terjadi 2 kendaraan atau lebih di dalam antrian setiap saat adalah:
P (n=2) = 2(1 )
Contoh-2:
Arus lalulintas 900 kend/jam memasuki sebuah pintu gerbang tol. Kemampuan
Teori di atas menggunakan anggapan bahwa arus lalulintas dalam kondisi steady-
state, hal ini tidak selalu seperti pada kondisi sebenarnya di mana arus lalulintas
C. Fluid-Flow Approximation
dari pendekatan ini untuk kasus kedatangan kendaraan dan pelayanan oleh sistim
Kurva pada gambar ini merupakan hasil survai di lapangan atau dapat juga sebuah
persimpangan yang dioperasikan dengan lampu lalulintas. Pada saat awal (signal
phase pertama), saat lampu hijau menyala (waktu hijau 1), tidak terjadi antrian,
jumlah arrival sama dengan departure (sistim dapat melayani seluruh kedatangan,
tidak terjadi antrian sehingga kedua garis berimpit). Saat waktu merah, tidak ada
departure (garis putus-putus mendatar), terjadi antrian, kemudian hijau lagi (waktu
hijau 2), terjadi departure, antrian habis, dan seterusnya, sampai akhirnya terjadi
2. Jumlah kendaraan dalam antrian pada setiap waktu yang ditetapkan adalah
sebesar n
Teknik Lalulintas Lecture 2
Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc, Ph.D halaman 6 dari 8
4. Jumlah total tundaan (delay) yang dialami oleh seluruh kendaraan adalah luas
Kareana dengan cara grafis maka metode ini memerlukan ketelitian yang tinggi
Studi tundaan lalulintas pada sebuah persimpangan juga dapat dilakukan dengan
Minimum sampel untuk contoh di atas adalah 225 buah, dengan tingkat kepercayaan
(level of confidence) 95%. Dengan periode waktu pengukuran 10 menit telah didapat
jumpah sampel (volume kendaraan pada approach) 232 (>225). Interval waktu
ini boleh ditentukan lain (10 detik). Kendaraan yang masih tetap berhenti (total
dihitung kembali (counted more than once). Pada saat lampu hijau (green time)
kendaraan yang berhenti = 0. Selama periode waktu pengukuran (10 menit) volume
yang berhenti (tanpa dihitung ulang) dan yang tidak berhenti selama sub-periode
waktu 1 menit. Hasil perhitungan beberapa atribut terkait dengan tundaan seperti
pada bagian bawah hasil pengukuran. Dikaitkan dengan tingkat pelayanan (Amerika)
persimpangan tanpa lampu dan dengan lampu lalulintas serta bagian jalinan (weaving
area) dapat dilihat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
Antrian (NQ) yaitu jumlah kendaraan yang mengalami antrian dalam suatu
Panjang antrian (QL) yaitu panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat,
Angka henti (NS) yaitu jumlah rata-rata berhenti per kendaraan (termasuk
Tundaan (D), yaitu waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati
Peluang antrian (QP %) yaitu peluang antrian dengan lebih dari dua kendaraan di
Tundaan (D), yaitu waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati