Anda di halaman 1dari 84

Mata Pelajaran

TEKNIK REKAYASA KA

TUGAS
KELOMP
OK Disusun oleh :
ANANDRO NANGGALA SOUMY
• ANNISA MEILIANA SAFITRI
• ANNISA PUTRI
• HANA GINA SUHAIMA
• NOOR AULIA RAHMAN
• RIKZA ABDILLAH
Daftar Isi Presentasi
1.PPT KELOMPOK 1
Judul Topik : STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)
ANGKUTAN ORANG DENGAN KA
2. PPT KELOMPOK 2
Judul Topik : STASIUN KERETA API
3. PPT KELOMPOK 3
Judul Topik : STASIUN KERETA API CEPAT
4. PPT KELOMPOK 4
Judul Topik : PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN STASIUN
KERETA API
PPT 1

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) Angkutan


Orang dengan KA
STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) Angkutan Orang dengan KA

Peraturan Menteri Perhubungan No. 63 Tahun 2019

SPM Pelayanan Penumpang Kereta Api


SPM merupakan acuan bagi Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian dan/atau
Penyelenggara Sarana Perkeretaapian dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna jasa.
Pelayanan penumpang Kereta Api harus memenuhi SPM.
SPM Pelayanan Penumpang Kereta Api

SPM Pelayanan penumpang Kereta Api terdiri atas :


a. SPM di stasiun Kereta Api; dan
b. SPM dalam perjalanan.
SPM di Stasiun Kereta Api Disusun Berdasar :

a. kelas stasiun untuk pelayanan Kereta Api antarkota, Kereta Api


jarak dekat, dan Kereta Rel Diesel; dan

b. jumlah rata-rata penumpang yang dilayani setiap hari untuk


pelayanan Kereta Rel Listrik, LRT, M RT, dan Kereta Api
Bandara.
SPM dalam Perjalanan Terbagi Atas Pelayanan :

a. Perkeretaapian antarkota;
b. Perkeretaapian perkotaan yang meliputi:
1. Kereta Api jarak dekat;
2. Kereta Rel Diesel;
3. Kereta Rel Listrik;
4. LRT; dan
5. MRT;
c. Kereta Api bandara.
SPM di stasiun kereta api dan dalam perjalanan paling sedikit
mencakup :

a. keselamatan
b. keamanan
c. kehandalan
d. kenyamanan
e. kemudahan
f. kesetaraan
Angkutan Kereta Api Perkotaan
Penyelenggara Sarana Perkeretaapian harus menyediakan formulir informasi
keterlambatan kepada penumpang dalam hal terjadi keterlambatan
keberangkatan dan/atau kedatangan perjalanan Kereta Api paling singkat 15
(lima belas) menit.
Jika terjadi keterlambatan keberangkatan perjalanan terjadwal pada stasiun
Kereta Api keberangkatan lebih dari 1 (satu) jam, setiap penumpang
mendapatkan kompensasi dalam hal penumpang melakukan pembatalan
transaksi perjalanan.
Kompensasi tidak berlaku dalam hal penyelenggara sarana Perkeretaapian
telah memberitahukan terjadi keterlambatan dan penumpang tetap memilih
menggunakan jasa Kereta Api perkotaan.
Angkutan Kereta Api Antar Kota
Dalam hal terjadi keterlambatan perjalanan Kereta Api antarkota, penyelenggara sarana
harus mengumumkan alasan keterlambatan kepada calon penumpang secara langsung atau
melalui media pengumuman paling lambat 45 (empat puluh lima) menit sebelum jadwal
keberangkatan atau sejak pertama kali diketahui adanya keterlambatan.
Dalam hal terjadi keterlambatan keberangkatan perjalanan terjadwal Kereta Api antarkota,
setiap penumpang mendapatkan kompensasi.
Dalam hal terdapat hambatan atau gangguan dalam perjalanan Kereta Api yang
mengakibatkan keterlambatan datang di stasiun Kereta Api tujuan pada perjalanan Kereta
Api antarkota, setiap penumpang mendapatkan kompensasi berikut:
a. wajib diberikan minuman dan makanan ringan pada jam ketiga keterlambatan;
b. wajib diberikan minuman dan makanan berat pada jam kelima keterlambatan; atau
c. penumpang dapat memilih melanjutkan perjalanan atau beralih ke moda lain dan
penumpang mendapat penggantian uang karcis.
Angkutan Kereta Api Bandara
Dalam hal terjadi keterlambatan keberangkatan perjalanan terjadwal Kereta
Api bandara lebih dari 15 (lima belas) menit pada stasiun Kereta Api
keberangkatan, berhak melakukan pembatalan perjalanan dan mendapatkan
kompensasi berupa penggantian kerugian senilai harga karcis.
Dalam hal terjadi keterlambatan perjalanan Kereta Api bandara:
a. penyelenggara sarana Perkeretaapian harus menyediakan alternatif moda
lain menuju stasiun tujuan yang biayanya ditanggung oleh penyelenggara
sarana Perkeretaapian; atau
b. penumpang dapat membatalkan karcis dan mendapat pengembalian
seluruh biaya karcis.
Penumpang Bekebutuhan Khusus
Penyelenggara Prasarana dan/atau Sarana Perkeretaapian wajib
melaksanakan pelayanan bagi pengguna jasa berkebutuhan
khusus.
Penyelenggara sarana dan prasarana Perkeretaapian wajib
menyediakan personil atau sumber daya manusia yang dapat
membantu pengguna jasa berkebutuhan khusus dengan dibekali
pelatihan terkait pelayanan bagi pengguna jasa berkebutuhan
khusus, baik sarana maupun di prasarana Perkeretaapian
1. Aspek Keselamatan
a. Informasi dan fasilitas keselamatan
Ketersediaan Informasi dan peralatan penyelamatan darurat dalam bahaya (kebakaran, kecelakaan, atau bencana alam)
Stasiun Kecil
1. Alat pemadam kebakaran (APAR) ukuran kecil dan ukuran besar, yang dilengkapi informasi masa kadaluwarsa, dan tersedia di:
- Ruang tidak bertiket dalam stasiun minimal 1 (satu) unit APAR ukuran 3 Kg; - Area Bertiket minimal 2 (dua) unit Alat Pemadam Api ukuran
10 Kg
2. Petunjuk jalur dan prosedur evakuasi;
Stasiun Sedang
1. Alat pemadam kebakaran (APAR) ukuran kecil dan ukuran besar, yang dilengkapi informasi masa kadaluwarsa, dan tersedia di:
- Ruang tidak bertiket dalam stasiun minimal
2 (dua) unit APAR ukuran 3 Kg;
- Area Bertiket minimal 3 (tiga) unit Alat Pemadam Api ukuran 10 Kg.
2. Petunjuk jalur dan prosedur evakuasi; 3. Nomor-nomor telepon darurat (emergency call); dan
4. Tombol alarm untuk kondisi darurat.
Stasiun Besar
1. Alat pemadam kebakaran (APAR) ukuran kecil dan ukuran besar, yang dilengkapi informasi masa kadaluwarsa, dan tersedia di:
- Ruang tidak bertiket dalam stasiun minimal 2 (dua) unit APAR ukuran 3 Kg;
- Area Bertiket minimal 4 (empat) unit Alat Pemadam Api ukuran 10 Kg
2. Petunjuk jalur dan prosedur evakuasi;
3. Nomor-nomor telepon darurat (emergency call)
4. Tombol alarm untuk kondisi darurat; dan 5. Sistem pemadaman kebakaran untuk bangunan fasilitas umum (smoke detector, springkler,
hydrant, fire alarm).
1. Aspek Keselamatan
b. Informasi dan fasilitas kesehatan
Informasi ketersediaan dan fasilitas kesehatan untuk penanganan keadaan darurat
Stasiun Kecil
1. Fasilitas obat- obatan,
2. Minimal 1 (satu) unit Kursi Roda layak pakai
3. Minimal 1 (satu) unit Tandu layak pakai
4. Minimal 1 (satu) Tabung oksigen berat minimal 0,5 m3.
Stasiun Sedang
1. Pos kesehatan (Poskes) beserta fasilitas obat- obatan, petugas paramedis, dan fasilitas kerja (stetoskop, Tensi
Meter, Tempat tidur pasien)
2. Minimal 2 (dua) unit Kursi Roda layak pakai
3. Minimal 2 (dua) unit Tandu layak pakai. 4. Minimal 2 (dua) Tabung Oksigen berat minimal 0,5 m3
Stasiun Besar
1. Pos kesehatan (Poskes) beserta fasilitas obat- obatan, petugas paramedis, dan fasilitas kerja (stetoskop, Tensi
Meter, Tempat tidur pasien)
2. Minimal 3 (tiga) unit Kursi Roda layak pakai
3. Minimal 2 (dua) unit Tandu layak pakai. 4. Minimal 3 (tiga) Tabung Oksigen berat minimal 0,5 m3
1. Aspek Keselamatan
c. Lampu penerangan
Berfungsi sebagai sumber cahaya di wesel untuk mencegah potensi tindakan
kriminal
Stasiun Kecil
Tersedia lampu penerangan dengan intensitas cahaya minimal 200 lux.
Stasiun Sedang
Tersedia lampu penerangan dengan intensitas cahaya minimal 200 lux.
Stasiun Besar
Tersedia lampu penerangan dengan intensitas cahaya minimal 200 lux.
1. Aspek Keselamatan
d. Peron
Merupakan lantai stasiun yang sejajar dengan lantai kereta, berfungsi sebagai tempat tunggu dan aksesibilitas penumpang naik/turun.
Stasiun Kecil
1.Celah (gap) antara tepi peron dengan badan kereta tidak membahayakan anak di bawah umur serta penumpang yang menggunakan kursi roda
serta; 2.Selisih Ketinggian lantai peron stasiun 20 cm dengan lantai kereta;
3.Lantai Peron stasiun bebas dari kegiatan komersial, tidak licin dan tidak tergenang air, serta dilengkapi dengan: - Marka petunjuk/pembat as
antrean naik/turun penumpang.
- Marka/guiding block untukpenunjuk jalan bagi penumpang tuna netra
- Tersedia Safety line atau PSD (platform screen door ).
Stasiun Sedang
1.Celah (gap) antara tepi peron dengan badan kereta tidak membahayakan anak di bawah umur serta penumpang yang menggunakan kursi roda
serta; 2.Selisih Ketinggian lantai peron stasiun 20 cm dengan lantai kereta;
3.Lantai Peron stasiun bebas dari kegiatan komersial, tidak licin dan tidak tergenang air, serta dilengkapi dengan: - Marka petunjuk/pembat as
antrean naik/turun penumpang.
- Marka/guiding block untukpenunjuk jalan bagi penumpang tuna netra
- Tersedia Safety line dari tepi peron atau PSD (platform screen door ).
Stasiun Besar
1.Celah (gap) antara tepi peron dengan badan kereta tidak membahayakan anak di bawah umur serta penumpang yang menggunakan kursi roda
serta; 2.Selisih Ketinggian lantai peron stasiun 20 cm dengan lantai kereta;
3.Lantai Peron stasiun bebas dari kegiatan komersial, tidak licin dan tidak tergenang air, serta dilengkapi dengan: - Marka petunjuk/pembat as
antrean naik/turun penumpang.
- Marka/guiding block untukpenunjuk jalan bagi penumpang tuna netra
- Tersedia Safety line dari tepi peron atau PSD (platform screen door ).
1. Aspek Keselamatan
e. Kanopi peron stasiun
Merupakan atap stasiun yang melindungi penumpang dari hujan dan panas.
Stasiun Kecil -
Stasiun Sedang
Tersedia kanopi peron dengan panjang menyesuaikan panjang peron stasiun, yang bisa
melindungi penumpang dari panas dan hujan, dengan kondisi terang pada siang dan malam
hari.
Stasiun Besar
Tersedia kanopi peron dengan panjang menyesuaikan panjang peron stasiun, yang bisa
melindungi penumpang dari panas dan hujan, dengan kondisi terang pada siang dan malam
hari.
• Untuk peron stasiun ruang tertutup pada siang hari tetap menjamin intensitas cahaya
minimal 200 lux. Sesuai Standar SNI 2017
• Dapat dipenuhi secara bertahap.
2. Aspek Keamanan
A. Fasilitas Keamanan
fasilitas keamanan merupakan peralatan untuk mencegah tindakan kriminal
Stasiun Kecil
Tersedianya CCTV yang merekam: -
• Proses naik/turun penumpang di peron. • Proses penumpang masuk/keluar stasiun.
• Pergerakan orang di Area Tidak bertiket; • Pergerakan orang di Area Bertiket.
Stasiun Sedang
Tersedia kanopi peron dengan panjang menyesuaikan panjang peron stasiun, yang bisa melindungi
penumpang dari panas dan hujan, dengan kondisi terang pada siang dan malam hari.
Stasiun Besar
Tersedianya CCTV yang
merekam:
• Proses naik/turun penumpang di peron.
• Proses penumpang masuk/keluar stasiun. • Pergerakan orang di Area
Tidak bertiket; Pergerakan orang di area bertiket
2. Aspek Keamanan B. Petugas Keamanan
orang yang bertugas menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran sirkulasi pengguna
jasa di stasiun, serta membantu penumpang dengan kebutuhan khusus
Stasiun Kecil
-
• Tersedia petugas berseragam dan
mudah dilihat
• Minimal 1 (satu) orang dan penempatan disesuaikan dengan kondisi stasiun.
Stasiun Sedang
• Tersedia petugas berseragam dan mudah dilihat.
• Minimal 6 (enam) orang dan penempatan disesuaikan dengan kondisi stasiun.
Stasiun Besar
• Tersedia petugas berseragam dan mudah dilihat
• Minimal 9 (sembilan) orang dan penempatan disesuaikan dengan kondisi stasiun.
2. Aspek Keamanan
C. Informasi Gangguan Kemanan
informasi yang disampaikan kepada penumpang apabila mendapat gangguan keamanan
Stasiun Kecil
Tersedia stiker yang mudah terlihat -
dan jelas terbaca dengan penyebaran menyesuaikan luas stasiun, yang berisi informasi tentang No
Telp/HP:
• Polsek/Polres setempat dan/atau
• Call center)
Stasiun Sedang
Tersedia stiker yang mudah terlihat dan jelas terbaca dengan penyebaran menyesuaikan luas stasiun,
yang berisi informasi tentang No Telp/HP:
• Polsek/Polres setempat dan/atau • Call center)
Stasiun Besar
Tersedia stiker yang mudah terlihat dan jelas terbaca dengan penyebaran menyesuaikan luas stasiun,
yang berisi informasi tentang No Telp/HP: • Polsek/Polres setempat
dan/atau
• Call center)
2. Aspek Keamanan
D. LampuPenerangan
berfungsi sebagai sumber cahaya di stasiun untuk memberikan rasa aman
bagi pengguna jasa
Stasiun Kecil
Tersedia lampu penerangan dengan -
intensitas cahaya minimal 200 lux. untuk area publik
Stasiun Sedang
Tersedia lampu penerangan dengan intensitas cahaya minimal 200 lux. untuk
area publik
3. Aspek Kenyamanan
a. Area/Ruang Tunggu
berfungsi sebagai tempat tunggu penumpang di stasiun untuk memberikan rasa aman
bagi pengguna jasa
Stasiun Kecil
Tersedianya Area Tunggu pada area -
bertiket yang dilengkapi dengan Tempat Duduk Prioritas.
Stasiun Sedang
Tersedianya Area Tunggu pada area bertiket yang dilengkapi dengan Tempat Duduk
Prioritas.
Stasiun Besar
Tersedianya Area Tunggu pada area bertiket yang dilengkapi dengan Tempat Duduk
Prioritas.
3. Aspek Kenyamanan
B. Area Boarding
Ruang/tempat yang disediakan untuk orang melakukan verifikasi sesuai dengan
identitas diri)
Stasiun Kecil
Area bersih 100%, terawat, dan tidak -
berbau yang berasal dari dalam area stasiun
Stasiun Sedang
Area bersih 100%, terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun
Stasiun Besar
Area bersih 100%, terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun
3. Aspek Kenyamanan
C. Toilet
Tersedianya toilet)
Stasiun Kecil
Tersedianya toilet masing-masing -
untuk pria dan wanita dengan persyaratan :
Pria (1 WC, 1
wastafel) wastafel) Wanita(1WC,1 • Wanita(4WC,1 wastafel)
Stasiun Sedang
Tersedianya toilet masing-masing untuk pria dan wanita, dengan persyaratan :
Pria (1 WC, 1
wastafel) wastafel) Wanita(1WC,1 • Wanita(4WC,1 wastafel)
Stasiun Besar
Tersedianya toilet masing-masing untuk pria dan wanita, dengan persyaratan :
Pria (1 WC, 1
wastafel) wastafel) Wanita(1WC,1 • Wanita(4WC,1 wastafel)
3. Aspek Kenyamanan
E. Musholla
Fasilitas untuk melakukan ibadah yang terpadu dengan tem pat wudhu.
Stasiun Kecil
6 orang (pria atau wanita) -
Area bersih 100%, terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun
Stasiun Sedang
Pria 7 orang Wanita 5 orang
• Area bersih 100%,
terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun
Stasiun Besar
Pria (11 normal dan 2 penyandang disabilitas)
• Wanita (9 normal dan 2 penyandang disabilitas)
• Area bersih 100%, terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun
3. Aspek Kenyamanan
F. Fasilitas pengatur sirkulasi udara di ruang tunggu tertutup
Fasilitas untuk sirkulasi udara dapat menggunakan AC (air conditioner), kipas angin
{fan) dan/atau ventilasi udara.
Stasiun Kecil
Suhu dalam ruangan maksimal 27°C -
Stasiun Sedang
Suhu dalam ruangan maksimal 27°C
Stasiun Besar
Suhu dalam ruangan maksimal 27°C
3. Aspek Kenyamanan G. kebersihan Stasiun
Tersedianya stasiun yang selalu berasih
Stasiun Kecil
Kondisi stasiun selalu bersih dan -
terkontrol selama jam operasi Kereta api.
Stasiun Sedang
Kondisi stasiun selalu bersih dan terkontrol selama jam operasi Kereta api.
Stasiun Besar
Kondisi stasiun selalu bersih dan terkontrol
3. Aspek Kenyamanan H. Tempat sampah
Tempat pembuangan sampah yang disediakan di area stasiun untuk memberi
kemudahan penumpang saat buang sampah.
Stasiun Besar
Tersedianya tempat sampah dengan 2 pembagian (organik dan anorganik).
Stasiun Kecil
Stasiun Sedang
Tersedianya tempat sampah dengan Tersedianya tempat sampah dengan -
2 pembagian (organik dan anorganik). 2 pembagian (organik dan anorganik).
3. Aspek Kenyamanan
I. Himbauan Larangan Merokok
Adanya himbauan Larangan m erokok di ruang publik stasiun
Stasiun Kecil
Penanda informasi dilarang merokok -
di setiap ruang publik stasiun
Stasiun Sedang
Penanda informasi dilarang merokok di setiap ruang publik stasiun
Stasiun Besar
Penanda informasi dilarang merokok di setiap ruang publik stasiun
4. Aspek Kemudahan
B. Informasi gangguan perjalanan kereta api
Pemberian informasi jika terjadi gangguan perjalanan kereta api
Stasiun Kecil
Informasi diumumkan maksimal 30 -
menit setelah terjadi gangguan
Stasiun Sedang
Informasi diumumkan maksimal 30 menit setelah terjadi gangguan
Stasiun Besar
Informasi diumumkan maksimal 30 menit setelah terjadi gangguan
4. Aspek Kemudahan
C. Informasi angkutan lanjutan/integrasi transportasi lain
Informasi yang disampaikan di dalam stasiun, kepada pengguna jasa, yang bisa terbaca dengan
mudah.
Stasiun Kecil
• Papan Petunjuk Angkutan Lanjutan; -
• Penempatan tanda sebelum pintu keluar stasiun Kereta api yang mudah terlihat;
• Bersifat informatif, komunikatif dan edukatif.
Stasiun Sedang
• Papan Petunjuk Angkutan Lanjutan;
• Penempatan tanda sebelum pintu keluar stasiun Kereta api yang mudah terlihat;
• Bersifat informatif, komunikatif dan edukatif.
Stasiun Besar
• Papan Petunjuk Angkutan Lanjutan; • Penempatan tanda sebelum pintu keluar stasiun Kereta api
yang mudah terlihat;
• Bersifat informatif, komunikatif dan edukatif.
4. Aspek Kemudahan
D. Fasilitas Layanan Penumpang
Fasilitas yang disediakan untuk memberikan informasi perjalanan kereta api dan layanan
pengaduan
Stasiun Kecil
• Mempunyai tempat dan 1 (satu) -
meja kerja
• Tersedia 1 (satu) orang petugas yang cakap
berkomunikasi
Stasiun Sedang
• Mempunyai tempat dan 1 (satu) meja kerja
• Tersedia 1 (satu) orang petugas yang cakap berkomunikasi
Stasiun Besar
• Mempunyai tempat dan 1 (satu) meja kerja
• Tersedia 1 (satu) orang petugas yang cakap berkomunikasi
4. Aspek Kemudahan
E. Tempat Parkir
Tempat untuk parkir kendaraan baik roda 4 (empat) dan roda 2 (dua)
Stasiun Kecil
• Luas tempat parkir disesuaikan -
dengan lahan yang tersedia
• Sirkulasi kendaraan masuk, keluar, dan parkir lancar
Stasiun Sedang
• Luas tempat parkir disesuaikan dengan lahan yang tersedia
• Sirkulasi kendaraan masuk, keluar, dan parkir lancar
Stasiun Besar
• Luas tempat parkir disesuaikan dengan lahan yang tersedia
• Sirkulasi kendaraan masuk, keluar, dan parkir lancar
4. Aspek Kemudahan
F. Akses khusus pejalan kaki/penumpang dengan kebutuhan khusus
Ruang jalan khusus (pedestrian/ramp/ selasar) di lingkungan stasiun yang terpisah
dengan kendaraan bermotor.
Stasiun Kecil -
-
Stasiun Sedang
Tersedianya aksesibilitas (pedestrian/ramp/selasar) yang cukup menampung pejalan
kaki/ penumpang dengan kebutuhan khusus di stasiun.
Stasiun Besar
• Luas tempat parkir disesuaikan dengan lahan yang tersedia
• Sirkulasi kendaraan masuk, keluar, dan parkir lancar
4. Aspek Kemudahan
G. Penanda Penunjuk Arah
Fasilitas papan informasi dalam komunikasi visual yang proporsional
Stasiun Kecil
Untuk informasi arah atau tujuannya -
penumpang, proporsi ukuran huruf/teks penanda lebih besar dari informasi lain.
Stasiun Sedang
Untuk informasi arah atau tujuannya penumpang, proporsi ukuran huruf/teks
penanda lebih besar dari informasi lain.
Stasiun Besar
Untuk informasi arah atau tujuannya penumpang, proporsi ukuran huruf/teks
penanda lebih besar dari informasi lain.
5. Aspek Kesetaraan
1. Fasilitas penumpang kebutuhan khusus
Tersedianya fasilitas, antara lain
Stasiun Kecil
Tersedia ramp dengan kemiringan -
maks 10°, ketinggian hand rail65-80 cm, bertekstur kasar/tidak licin; Tersedia jalur pedestrian dengan
Guiding Block untuk penumpang penumpang dengan kebutuhan khusus;
Tersedianya Lift atau jalur khusus untuk penumpang yang menggunakan kursi roda.
Stasiun Sedang
Tersedia ramp dengan kemiringan maks 10°, ketinggian hand rail 65- 80 cm , bertekstur kasar/tidak licin;
Tersedia jalur pedestrian dengan Guiding Block utk penumpang kebutuhan khusus;
Tersedianya Lift atau lift khusus untuk penumpang yang menggunakan kursi roda.
Stasiun Besar
Tersedia ramp dengan kemiringan maksimal 10°,ketinggian hand rail 65- 80 cm , bertekstur kasar/tidak
licin; Tersedia ja lu r pedestrian
dengan Guiding Block untuk penumpang kebutuhan khusus; Tersedianya Lift atau jalurr khusus untuk
penumpang yang menggunakan kursi roda.
5. Aspek Kesetaraan
2. Loket penyandang disabilitas
Tersedianya fasilitas, antara lain
Stasiun Kecil
Tidak ada atau tidak tersedia di -
stasiun kecil
Stasiun Sedang
Tersedia loket dan/atau
vending machine khusus
bagi penum pang kebutuhan khusus Desain loket disesuaikan dengan tingginya kursi roda
Stasiun Besar
Tersedia loket dan/atau vending machine khusus bagi penumpang kebutuhan khusus
Desain loket disesuaikan
dengan tingginya kursi roda
5. Aspek Kesetaraan
3. Ruang Ibu Menyusui
Ruang tempat yang di sediakan khusus untuk bayi dan ibu yang menyusui
Stasiun Kecil
Tersedia ruang khusus ibu -
menyusui, yang dilengkapi
dengan fasilitas yang sesuai standar Kementerian Kesehatan RI
Stasiun Sedang
Tersedia ruang khusus ibu menyusui, yang dilengkapi
dengan fasilitas yang sesuai standar Kementerian Kesehatan RI
Stasiun Besar
Tersedia ruang khusus ibu menyusui, yang dilengkapi
dengan fasilitas yang sesuai standar Kementerian Kesehatan RI
6. Aspek Kehandalan/Keteraturan
1.Layanan Penjualan Tiket
Penjualan dan penukaran tik e t Kereta api
Stasiun Kecil • Tersedia loket tik e t
- m anual dan/atau vending machine
serta papan
inform asi tata cara pem belian dan top􏰀up. • Layanan penjualan tiketmanual
m aksim um 180
detik per transaksi
• Tersedia inform asi ada/tidakadanya tempatdudukuntuk seluruh kelas KA
Stasiun Sedang
•Tersedialokettiket
m anual dan /a ta u vending machine serta papan inform asi ta ta cara
pem belian dan top-up
Stasiun Besar
• Layanan penjualan manualtiketmaksimum 180 d e tik per transaksi
6. Aspek Kehandalan/Keteraturan
2.Inform asi Jadwal Operasi dan Peta Jaringan Pelayanan Kereta Api
Papan Jadwal Operasi dan Peta Jaringan Pelayanan Kereta Apii
Stasiun Kecil
Tersedia Peta Jadwal Operasi dan Peta Jaringan Pelayanan Kereta Api, yang m
udah terbaca;
Stasiun Sedang
Peta terpasang di area tidakbertiketdanarea bertiket
Stasiun Besar
Tersedia Peta Jadwal Operasi dan Peta Jaringan Pelayanan Kereta Api, yang m
udah terbaca;
6. Aspek Kehandalan/Keteraturan
3.Inform asi Kedatangan Kereta dan Gangguan Perjalanan
Papan Jadwal Operasi dan Peta Jaringan Pelayanan Kereta Apii
Stasiun Kecil
Tersedia inform asi
dengan pengeras
suara di peron
stasiun untuk
inform asi inform asi kedatangan Kereta
api berikutnya serta gangguan perjalanan yang te rja d i, dengan intensitas suara yang bisa didengar oleh
Penum pang di stasiun.
Stasiun Sedang
Tersedia inform asi dengan pengeras suara di peron stasiun untuk inform asi inform asi kedatangan Kereta
api berikutnya serta gangguan perjalanan yang te rja d i, dengan intensitas suara yang bisa didengar oleh
Penum pang di stasiun.
Stasiun Besar
Tersedia inform asi dengan display dan/atau Running Text, yang berisi inform asi kedatangan Kereta api
berikutnya serta gangguan perjalanan yang terjadi.
PPT 2

STASIUN KERETA API MODUL


6
FUNGSI STASIUN KERETA API

• Naik Turun Penumpang (Stasiun Penumpang)


Dilengkapi fasilitas,keselamatan, keamanan, kenyamanan, naik turun
penumpang, penyandang cacat, kesehatan, fasilitas umum, dan informasi
• Bongkar Muat Barang (Stasiun Barang)
Dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat barang, keselamatan dan keamanan dan
fasilitas umum.
• Keperluan Operasi Kereta Api (Stasiun Operasi)
Memiliki fasilitas untuk bersilang, menyusul kereta api dan/atau langsir, dan
dapat berfungsi untuk naik/turun penumpang dan/atau bongkar muat barang.
Stasiun Penumpang dan Barang juga bisa berfungsi sebagai stasiun Operasi.
1.
Sistem Sirkulasi
SISTEM SIRKULASI
SIRKULASI WALKWAY

Sistem ini menyediakan akses bagi Karena sistem sirkulasi harus mampu memenuhi aspek
penumpang/barang menuju/meninggalkan keselamatan dankeamanan, maka untuk disain stasiun
kereta/gerbong dan stasiun. Dalam sistem lazimnya ditentukan Level of service yang sesuai
sirkulasi, stasiun harus mampu aspek dengan prediksi pertumbuhan angkutan penumpang.
keselamatan dan keamanan (Safety dan Konsep arus sirkulasi jalur pejalan kaki (walkway)
Security). berkaitan dengan :
Kepadatan di stasiun penumpang, dalam a. Kapasitas (pejalan kaki/unit waktu)
kondisi normal maupun abnormal, khususnya b. Kecepatan/speed pejalan kaki (m/menit)
pada saat kondisi over crowding (kepadatan c. Arus /flow rate (pejalan kaki/unit waktu)
tinggi) luasan lantai harus memperhatikan d. Arus per unit lebar jalur/width (pejalan kaki/m/menit
e. Tingkat kepadatan /density (pejalan kaki/m²)
tingkat kepadatan yang akan berpengaruh
f. Ruang/space ( m²/pejalan kaki)
pada LOS (level of services).
SISTEM SIRKULASI
SIRKULASI WALKWAY

GAMBAR TABEL LUAS


LOS AREA/ORANG
SISTEM SIRKULASI
SIRKULASI TANGGA

Arus sirkulasi orang/penumpang dengan


TABEL ARUS PNP/METER LEBAR
menggunakan tangga, berbeda antara arah naik TANGGA/MNT
dan turun.
Untuk arah tangga naik, kecepatan rencana adalah
15 meter/menit. Sedangkan untuk arah tangga
turun, kecepatan rencana adalah 18 meter/menit.
Sedangkan kapasitas jalur tangga dirancangan
antara LOS-E dan LOS-F (56 p/m/menit).
Lazimnya tangga berfungsi sebagai suplemen
eskalator manakala terjadi kerusakan eskalator,
atau pada kondisi eskalator full capacity
SISTEM SIRKULASI
SIRKULASI ESKALATOR, ELEVATOR
TABEL KAPASITAS STANDAR
Pada saat kondisi kedaruratan yang mengharuskan ESKALATOR
dilakukannya tindakan evakuasi, maka kapasitas
penumpang berjalan kaki di eskalator dalam stasiun
harus bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan, antara
lain yang penting :
Eskalator untuk stasiun layang (elevated) atau
bawah tanah (underground) harus bisa menampung
Kapasitas eskalator sangat dipengaruhi oleh :
penumpang dengan disain LOS tertentu.
• Jarak antar proses kedatangan penumpang
Untuk eskalator, diukur dari kapasitas
• Kecepatan berjalan yang tidak sama dari para
orang/menit/lebar eskalator dengan kecepatan
penumpang
tertentu. Lazimnya ukuran lebar eskalator adalah
• Penumpang membawa koper atau bawaan lain, sehingga
single width (satu orang), atau double width (dua
kemungkinan
orang berjejer)
• penumpang diam dan tidak berjalan di eskalator.
• Para pejalan kaki yang menginginkan ruang gerak yang
lebih luas
SISTEM SIRKULASI
SIRKULASI PINTU KELUAR/MASUK STASIUN

Seringkali jalur pejalan kaki/walkway GAMBAR CONTOH PINTU KELUAR MASUK


menyempit di pintu keluar/masuk stasiun, STASIUN
sehingga bisa menyebabkan terhambatnya arus
pejalan kaki baik dari luar/dalam stasiun.
Dampak dari penyempitan ini tergantung dari
jarak antara pejalan kaki/headway. Saat pejalan
kaki pertama melewati pintu, maka haruslah
cukup waktu sampai mencapai tangga atau Fare
Gate dan sebaliknya, sebelum orang kedua tiba,
agar tidak terjadi hambatan antrian. Untuk
keperluan darurat, lebar pintu mengikuti NFPA
130. Dengan flow rate 89,3 p/m/menit, dengan
minimum lebar pintu adalah 914,4 mm
1.
Sistem Operasional
SISTEM OPERASIONAL

Sistem operasional di stasiun kereta api • Jalur yang dirancang untuk kereta api datang, dan
bertanggung jawab terhadap kelancaran lalu berangkat. Untuk stasiun terminal yang juga
lintaskeretaapi dan aktifitas pendukungnya. merupakanstasiun transit, jalur juga dirancang untuk
Sistem operasional ini erat sekali dengan berjalan langsung, bersilang dan bersusulan untuk
keberadaan Emplasemen Stasiun. jalur tunggal, dan bersusulan untuk jalur ganda
Di Emplasemen Stasiun terdapat layout jalur • Gerakan langsiran (shunting), untuk kereta api
kereta api yang merupakan kawasan dimana penumpang/barang
terdapat sekumpulan jalur rel/sepur yang • Tempat penyimpanan rangkaian kereta api dan
tertata sedemikian rupa sehingga bisa perbaikan kecil
dipergunakan baik untuk lalu lintas kereta api
maupun gerakanlangsiran, yang meliputi :
SISTEM OPERASIONAL
Untuk keperluan tersebut, jumlah jalur dalam • Jalur Ganda
emplacement harus ditentukan : Untuk keperluan penyusulan, paling sedikit
A.Lalu Lintas dibutuhkan 3 jalur (hulu &hilir).
• Jalur Tunggal
Untuk keperluan penyusulan, bila mana
Untuk keperluan persilangan, paling sedikit dipergunakan untuk masing-masing jalur hulu &
dibutuhkan 2 jalur, sedangkan untuk keperluan hilir paling sedikit dibutuhkan 4 jalur
persilangan /penyusulan, paling sedikit dibutuhkan 3
jalur
SISTEM OPERASIONAL

B. Kebutuhan Khusus (Memerlukan Gerakan • GAMBAR EMPLASEMENT STASIUN BEKASI


Langsir)
• Penyimpanan Kereta/Gerbong
• Perawatan Kereta/Gerbong
• Naik/Turun Penumpang
• Depo Kereta/Gerbong
• Depo Lokomotif
SISTEM OPERASIONAL

Untuk Stasiun barang, emplasemen lazimnya EmplasemenStasiunBarangsedikitnyamembutuhkanpers


dipergunakan untuk menyusun dan yaratansebagaiberikut :
memisahkan kereta api, menyimpan, • Jalur langsir untuk bongkar muat barang, yang
merawat/memperbaiki kerusakan. dihubungkan dengan jalur pergerakan kendaraan
Untuk keperluan tersebut terdapat depo truck untuk bongkar/muat
gerbong yang dilengkapi dengan fasilitas • Gudang penyimpanan barang
khusus. • Peralatanbongkar/muatseperti : crane, reach stacker,
Depo gerbong lazimnya berada dekat stasiun dan sebagainya
barang, antara lain Tarahan, Tanjungenim • Alat timbangan untuk mengukur berat gerbong dan
baru, Jakarta gudang, Cilegon, Surabaya muatan
• Jalur langsir untuk kedatangan dan persiapan
pasarturi, Kalimas.
keberangkatan yang terhubung
denganjalurlintasraya.
SISTEM OPERASIONAL

GAMBAR EMPLASEMENT STASIUN


BEKASI

a = Halaman Bongkar/Muat
m = Jalur Rel Untuk Bongkar/Muat
t = Jalur Stabling Rangkaian Kereta Api Barang
SISTEM OPERASIONAL

EMPLASEMENT STASIUN BARANG UNTUK KEPERLUAN LANGSIR


TERDIRI
A. Emplasemen Datar (Flat-Shunted Yards) DARI : Sepur Tinggi (Hump Yards)
B. Emplasemen
Gerbong-gerbong ditarik / didorong oleh
lokomotif langsir menuju jalur/sepur tertentu. Pada umumnya dilakukan langsiran gerbong dalam
Di Indonesia, lazimnya adalah emplasemen jumlah besar. Sepur tinggi tersebut dirancang khusus
datar. Biaya operasi terhitung mahal, karena dan tidak natural. Depo gerbong sidotopo, dahulunya
membutuhkan banyak gerakan lokomotif. mempunyai sepur tinggi, namun sekarang sudah tidak
Untuk kereta api barang bulk di Indonesia, lagi berfungsi. Rangkaian gerbong ditarik oleh
misalnya kontener atau angkutan bulk semisal lokomotif langsir menuju sepur tinggi, kemudian
batubara, lazimnya menggunakan jenis dilepaskan satu demi satu atau lebih kearah jalur yang
emplasemen langsir/marshalling yard ini. ditetapkan, berdasarkan tujuan. Untuk hump yard
lazimnya dilengkapi dengan “retarders” (penghambat
kecepatan gerbong langsir).
SISTEM OPERASIONAL

C.Emplasemen Gravitasi (Gravity Yards) FUNGSI EMPLASEMEN LANGSIR DAPAT


Hampir mirip dengan hump yard, namun DIRINGKAS SEBAGAI BERIKUT :
emplasemen ini sifatnya natural, lebih
disebabkan oleh topografi. Di Indonesia tidak
terdapat emplasemen jenis ini. Gravity yard di
luar negeri antara lain di Dresden Jerman.
PPT 3
Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 77 Tahun 2022
Khususnya Stasiun Kereta Api Cepat
PENGERTIAN

Stasiun Kereta Api Kecepatan Tinggi adalah tempat pemberangkatan dan


pemberhentian Kereta Api Kecepatan Tinggi.
PERSYARATAN
• Persyaratan Penempatan Pembangunan stasiun
kereta api kecepatan tinggi lokasinya sesuai
dengan potensi bangkitan, pengembangan
wilayah, pola operasi perjalanan kereta api,
menunjang operasional sistem perkeretaapian,
tidak mengganggu lingkungan, memiliki tingkat
keselamatan, dan keamanan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.

2. Persyaratan Teknis Menjamin konstruksi, material,


desain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan
standar kelayakan, keselamatan dan keamanan serta
kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat
berfungsi secara handal dalam kurun waktu sesuai umur
teknis bangunan
PE R SYARATAN T E K N I S S TAS I U N K E R E TA API K E C E PATAN T I N G G I

Persyaratan sistem Stasiun Kereta Api Kecepatan Tinggi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• menampung jumlah penumpang dan/atau barang sesuai dengan kelas stasiun; dan
• melayani operasi perjalanan Kereta Api Kecepatan Tinggi.

sumber: permenhub nomor 7 tahun 2022


PE R SYARATAN T E K N I S S TAS I U N K E R E TA API K E C E PATAN T I N G G I

Persyaratan komponen Stasiun Kereta Api Kecepatan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b terdiri atas:
a. emplasemen stasiun; dan
b. bangunan stasiun.

sumber: permenhub nomor 7 tahun 2022


A. E M PLAS E M E N S TAS I U N

Terdiri atas:
a. Jalan Rel;
b. fasilitas pengoperasian Kereta Api Kecepatan Tinggi; dan
c. drainase
B. BANGUNAN STASIUN
meliputi:
a. gedung;
b. instalasi pendukung, terdiri atas:
• instalasi listrik;
• instalasi air; dan
• pemadam kebakaran.
c. peron = harus merupakan peron tinggi
G E D U N G PADA BAN G U NAN S TAS I U N
Gedung untuk kegiatan pokok
digunakan untuk:
a. pengaturan perjalanan Kereta Api Kecepatan
Tinggi;
b. pelayanan kepada pengguna jasa Kereta Api
Kecepatan Tinggi;
c. keamanan dan ketertiban; dan
d. kebersihan Iingkungan.

Gedung untuk kegiatan penunjang


merupakan tempat kegiatan dalam menunjang
pelayanan kepada pengguna jasa.

Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus


merupakan tempat kegiatan penyediaan jasa
pelayanan khusus
LALU LI N TAS DAN AN G K U TAN K E R E TA API
K E C E PATAN T I N G G I
Stasiun Kereta Api Kecepatan Tinggi meliputi:

Jenis Stasiun Kereta Api Kecepatan Tinggi Kegiatan di Stasiun Kereta Api Kecepatan
• stasiun penumpang : untuk keperluan naik Tinggi
turun penumpang. a. kegiatan pokok;
• stasiun operasi : Stasiun Kereta Api b. kegiatan usaha penunjang; dan
Kecepatan Tinggi untuk menunjang c. kegiatan jasa pelayanan khusus
pengoperasian kereta api.

Kelas Stasiun Kereta Api Kecepatan Tinggi


a. Besar
b. Sedang
c. Kecil
I N S TALAS I P E N D U K U N G
Instatasi listrik Pemadam Kebakaran
Instalasi air

Instalasi listrik merupakan peralatan, Sebagai fasilitas pemadam


Instalasi Air merupakan peralatan,
komponen dan instatasi listrik yang kebakaran jika terjadi gejala
komponen dan instalasi air yang
berfungsi untuk mensuplai dan atau kebakaran di gedung
berfungsi untuk mensuplai dan
mendistribusi tenaga listrik dalam stasiun kereta api kecepatan
mendistribusi air dalam memenuhi
memenuhi kebutuhan operasional tinggi. Jenis. a. Hydran dengan
kebutuhan operasional stasiun dan
stasiun dan kereta api kecepatan selang dan/atau tabung. b.
kereta api kecepatan tinggi.
tinggi. Sprinkle
Jenis
Jenis
a. Instalasi air bersih.
a. Jaringan penyediaan listrik umum. • Jaringan penyediaan air umum;
b. Sumber tenaga listrik sendiri. • Olahan.
b. Instalasi air kotor atau limbah
PERSYARATAN TEKNIS PERON
• Fungsi Sebagai tempat yang digunakan untuk aktifitas
naik turun penumpang kereta api kecepatan tinggi.
• Jenis peron Jenis peron adalah peron tinggi.
• persyaratan Penempatan
a. Di tepi jalur (side platform).
b. Di antara dua jalur (island platform)
S T A N D A R K E S E LA M AT A N S T A S I U N K E R E T A A P I K E C E
PA T A N T I N G G I D A N B A N G U N A N M E L I P U T I :

• Keselamatan di area Stasiun Kereta Api


Kecepatan Tinggi;
• Keselamatan di area stabling.
KESELAMATAN DIAREASTASIUN KERETAAPI KECEPATAN TINGGI

• keselamatan mulai masuk Stasiun Kereta


Api Kecepatan Tinggi sampai dengan peron;
• keselamatan di peron;
• keselamatan di emplasemen; dan
• keselamatan pengaturan di area Stasiun
Kereta Api Kecepatan Tinggi

sumber: permenhub nomor 7 tahun 2022


KESELAMATAN DIAREASTABLING KERETAAPI KECEPATAN TINGGI

• memiliki tempat untuk kegiatan parkir,


perangkaian, dan perawatan sarana serta
memiliki jalur yang aman untuk orang
terlindung dari sarana yang bergerak;
• memiliki penerangan yang memadai serta
aman untuk orang yang bekerja di area
stabling-,
• memiliki sistem proteksi kebakaran, dan
memiliki jalur evakuasi;
• memiliki sistem pengawasan keamanan area
stabling

sumber: permenhub nomor 7 tahun 2022


SPM DI STASIUN KERETAAPI KECEPATAN TINGGI

a. keselamatan;
b. keamanan;
c. kehandalan;
d. kenyamanan;
e. kemudahan;
f. kesetaraan.
g. kesehatan

sumber: permenhub nomor 7 tahun 2022


PPT 4

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) Angkutan


Orang dengan KA
PEMERIKSAAN PRASARANA

setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib melakukan pemeriksaan


terhadap prasarana yang dioperasikan untuk mengetahui kondisi dan fungsi
prasarana perkeretaapian

MELIPUTI:
• JALUR KERETA API
• STASIUN KERETA API
• FASILITAS PENGOPERASIAN KERETA
API
PEMERIKSAAN PRASARANA

pemeriksaan prasarana perkeretaapian harus dilakukan sesuai dengan pedoman


pemeriksaan yang disusun oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian berdasarkan
jenis prasarana perkeretaapian

pedoman pemeriksaan prasarana perkeretaapian


paling sedikit memuat:
• jenis pemeriksaan
• cara pemeriksaan
• personil
• alat
PEMERIKSAAN BANGUNAN

Pemeriksaan bangunan stasiun dilakukan untuk menjaga kondisi bangunan dapat


berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai
dengan peruntukan dan fungsinya

bangunan stasiun sebagaimana terdiri dari:


• gedung
• instalasi pendukung, melputi:
a) instalasi listrik
b) instalasi air
c) pemadam kebakaran
3. peron
PEMERIKSAAN FASILITAS PENGOPERASIAN KA

fasilitas pengoperasian kereta api


terdiri atas:
• peralatan persinyalan
• peralatan telekomunikasi
• instalasi listrik

pemeriksaan fasilitas pengoperasian kereta api dilakukan untuk menjaga kondisi


fasilitas pengoperasian kereta api dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk
dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan teknis
PELAPORAN PEMERIKSAAN

penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib memberikan laporan hasil


pelaksanaan kegiatan pemeriksaan prasarana perkeretaapian kepada Direktur Jendral
Perkeretaapian untuk digunakan sebagai data dukung dalam memberikan sertifikat
uji berkala
PENGUJIAN PRASARANA KERETA API (STASIUN)

Setiap prasarana perkeretaapian yang dioperasikan wajib memenuhi kelaikan teknis


dan operasi yang dibuktikan melalui pengujian prasarana perkeretaapian.

uji fungsi prasarana perkeretaapian


prasarana perkeretaapian terdiri dari: meliputi:
• jalur kereta api • jalan rel
• stasiun kereta api • jembatan dan terowongan
• fasilitas pengoperasian kereta • stasiun
api • peralatan persinyalan
• peralatan telekomunikasi
• instalasi listrik
PENGUJIAN PRASARANA KERETA API (STASIUN)

UJI FUNGSI
STASIUN:
a. ruang bebas
b. kapasitas gedung
c. kapasitas peron
d. kecepatan
e. beban gandar
PELAPORAN PEMERIKSAAN

RUANG BEBAS

uji ruang bebas dilakukan untuk mengetahui terbebasnya jalur


kereta api dari rintangan atau gangguan yang dapat
mengganggu keselamatan perjalanan kereta api dengan
menggunakan alat ukur jarak. uji ruang bebas dilakukan
dengan cara mengukur dari as rel sampai dengan batas-batas
ruang bebas.
PENGUJIAN PRASARANA KERETA API (STASIUN)

kapasitas gedung

uji kapasitas gedung stasiun uji kapasitas gedung dilakukan


dilakukan untuk mengetahui dengan cara mengukur luas
kesesuaian ruang dengan ruangan dengan pemanfaatan
peruntukan dan fungsi stasiun
dengan menggunakan alat ukur
jarak
PELAPORAN PEMERIKSAAN

kapasitas peron

uji kapasitas peron stasiun dilakukan untuk mengetahui


ketersediaan area peron dalam melayani pengguna jasa
stasiun dengan menggunakan alat ukur jarak. uji kapasitas
peron dilakukan dengan cara mengukur luas area peron
sesuai standar
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai