TD 2.6
Disusun Oleh :
1. Farid Faishal Ma’ruf (18.01.090)
2. Faryabi R (18.01.091)
3. Happy Erdo Ferdiansyah (18.01.112)
4. Indra Budi Santoso (18.01.126)
5. Larasati Mega Tasik Allorante (18.01.140)
6. Megawani Sri Mulyani (18.01.154)
7. Muhamad Rifqi Putra Syam (18.01.175)
8. Muhamad Syafiul Hanif (18.01.176)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan “SURVEY STATIS ANGKUTAN UMUM”. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan
survei ini sebagai salah satu kewajiban maupun tanggung jawab taruna Sekolah Tinggi
Transportasi Darat dalam memperluas ilmu pengetahuan kami khususnya dalam
mengidentifikasi jalan raya. Adapun isi laporan survey ini dibuat untuk mempelajari
dan memahami tentang informasi kondisi fisik jalan perkotaan. Sebelumnya, dengan
kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Eddy Gunawan, ATD, M.Eng.SC selaku Ketua Sekolah Tinggi
Transportasi Darat serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-
kemudahan baik berupa moral maupun material selama mengikuti pendidikan di
Sekolah Tinggi Transportasi Darat
2. Ibu Dessy Angga Afrianti, S.SiT, M.Sc., M.T. selaku Ketua jurusan D.IV
Transportasi Darat.
3. Ibu Sabrina Handayani, M.T. selaku dosen mata kuliah Karakteristik dan Survey
Lalu Lintas yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan
makalah ini.
Kami berharap semoga laporan survey ini dapat membantu dan memberi
informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan khususnya taruna program studi
DIV Transportasi Darat Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Kami sebagai penulis
tentu menyadari bahwa laporan survey ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
Penulis
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
C. RUANG LINGKUP...............................................................................3
D. SISTEMATIKA PEMBAHASAN........................................................4
A. KONDISI GEOGRAFIS........................................................................5
F. PENGUMPULAN DATA...................................................................10
G. LANDASAN TEORI...........................................................................13
BAB V PENUTUP.................................................................................................42
A. KESIMPULAN....................................................................................42
H. SARAN................................................................................................42
Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat
secara bersama-sama dengan membayar tarif. Selain itu angkutan umum juga dapat
menggantikan angkutan tenaga manusia atau binatang dengan suatu mesin yang di desain
untuk melakukan fungsi yang sama. Sebagian masyarakat kurang tertarik dengan
angkutan umum karena kurangnya fasilitas dari angkutan umum itu sendiri. Akibatnya
masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan angkutan
umum. Banyaknya kendaraan pribadi mengakibatkan kemacetan yang semakin banyak di
jalan. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan pribadi tidak sebanding dengan
peningkatan kapasitas jalan. Solusi yang baik untuk masalah ini adalah masyarakat harus
beralih ke angkutan umum karena semakin banyak masyarakat yang menggunakan
kendaraan umum, maka semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Dengan kata lain,
kendaraan umum merupakan salah satu pemecahan masalah yang dihadapi hampir semua
kota besar di dunia kemacetan.
Maka dari itu kami melakukan survei angkutan umum. Survei pertama kami
melakukan survei inventarisasi, survei ini dilakukan dengan melakukan wawancara
langsung kepada sopir atau pengemudi sehingga diperoleh data mengenai karakteristik
pelayanan kendaraan umum pada suatu trayek serta dapat mengetahui mengenai
pelayanan angkutan umum yang beroperasi dilapangan baik aspek operasional maupun
fasilitas angkutan umumnya serta segi kepengusahaannya,lalu berkunjung ke dishub
setempat dan terminal untuk mendapatkan data sekunder.
Survei ini perlu diadakan karena untuk mencocokan dan mengetahui apa yang kita
dapat dalam perkuliahan dengan keadaan sebenarnya dilapangan . Dalam penyelenggaraan
angkutan umum banyak sekali pihak yang terlibat baik perorangan, pemerintah maupun
swasta dengan kepentingan yang berbeda-beda. Keterlibatan pemerintah biasanya dalam
hal pelayanan, pengaturan, pembinaan dan pemberian ijin trayek. Sedangkan pihak swasta
yaitu mendapatkan keuntungan agar dapat melangsungkan dan mengembangkan
usahanya.
A. Maksud Survei
Maksud dilaksanakannya survei statis angkutan umum adalah untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan gambaran pelayanan angkutan
umum, meliputi :
1. Untuk mengumpulkan data yang menyangkut faktor muat pelayanan angkutan
pada titik-titik survey yang telah ditentukan.
2. Untuk mengetahui adanya frekuensi pelayanan angkutan umum.
3. Untuk mengetahui nomor kendaraan yang beroperasi atau tidak beroperasi, dengan
kata lain untuk mengetahui jumlah kendaaraan yang memakai izin atau tidak.
4. Untuk mengetahui penjadwalan perjalanan yang dipakai oleh angkutan umum
apakah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau tidak.
5. Untuk mengetahui tingkat kinerja dan pelayanan AU dengan trayek K – 38.
6. Untuk mengetahui jumlah penumpang yang diangkut dalam satu mobil pada satu
perjalanan untuk trayek tertentu.
7. Untuk mengetahui factor muatan (load factor) untuk setiap angkutan umum dalam
satu perjalanan pada trayek tertentu.
B. Tujuan Survei
Tujuan dari survei statis angkutan umum untuk mengetahui :
1. Mendapatkan data kinerja AU dengan trayek K - 38 pada kondisi saat ini
(eksisting) guna mengetahui jumlah permintaan, kehandalan, kenyamanan,
ketepatan waktu dan keselamatan.
2. Mengupayakan pemecahan terhadap permasalahan yang ada guna mendapatkan
skenario/usulan yang paling baik untuk mengatasi masalah pelayanan. Sebagai
dasar evaluasi kinerja angkutan umum.
3. Mengidentifikasi permasalahan pada trayek tertentu.
4. Identifikasi kebutuhan jumlah armada, dapat berupa penambahan maupun
pengurangan armada yang beroperasi.
5. Untuk mendapatkan informasi kinerja pelayanan pada trayek tertentu angkutan.
6. Untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk kegiatan perencanaan
angkutan yang meliputi evaluasi tingkat pelayanan angkutan.
7. Untuk memperoleh data guna penyusunan rencana dan program aksi.
METODE SURVEI
PENGUMPULAN DATA
B. Sumber Data
Sumber data yang didapat berdasarkan dari :
1. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan untuk mendukung pengumpulan data primer
dan digunakan untuk proses analisis. Data Sekunder yang dikumpulkan
diperolah dari Dinas Perhubungan daerah setempat dan terminal daerah
setempat. Data sekunder tersebut berupa :
a. Peta Rute Angkutan Umum
Berupa rute –rute yang dilalui trayek yang ada di wilayah tersebut. Peta
rute angkutan umum berupa pengelompokan rute-rute yang dilayani
angkutan umum pada jaringan jalan diwilayah tersebut
b. Jumlah Armada dan Kapasitas Kendaraan
Informasi ini menerangkan tentang jumlah kendaraan yang harus
beroperasi sesuai dengan ijin yang dikeluarkan Dinas Perhubungan setempat
dan jumlah kendaraan yang siap beroperasi.
c. Asal dan Tujuan Trayek serta panjang rute
Informasi ini menerangkan tentang asal dan tujuan sejumlah trayek
yang dioperasikan
d. Tarif
Merupakan biaya yang dikenakan pada pengguna jasa angkutan umum
yang harus dibayar atas pelayanan / jasa angkutan umum yang dia dapat
untuk mencapai tempat tujuannya.Umumnya terdapat 2 (dua) jenis sistem
pentarifan
1) Tarif Datar
Yaitu sistem pengadaann tarif secara merata dimana tidak melihat
jauh tidaknya jarak tempuh. Sistem tarif ini biasanya digunakan untuk
angkutan dalam kota seperti Metro mini.
Dimana :
RTT = Waktu perjalanan pergi pulang (Round Trip
Time)
TT = Waktu perjalanan (Travel Time)
LOT = Waktu tunggu kendaraan (Lay Over Time)
Jumlah Penumpang
Load Factor = × 100 %
Kapasitas Kendaraan
Dalam survei statis yang kami lakukan terhadap angkutan umum K-38, kami
menjadikan kawasan SMA Negeri 1 Cikarang ini sebagai titik tengah
dikarenakan adanya pertigaan yang menjadi titik dimana banyak angkot K-38
melakukan penyimpangan trayek. Banyak angkutan K-38 yang menjadikan
kawasan SMA Negeri 1 Cikarang ini sebagai titik akhir perjalanannya
dikarenakan banyak penumpang yang naik dari titik ini dan menuju kembali ke
SGC atau melanjutkan perjalanan kearah Pule.
06.00-07.00 8
07.00-08.00 17
08.00-09.00
frek 30sir cika ran g
uensi di sentra l g ro
09.00-10.00 16
31
10.00-11.00 9
25
11.00-12.00 14
18
17
17
16
16
15
15
12.00-13.00 16
11
11
10
9
13.00-14.00 14
14.00-15.00 10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 . 0 8 . 0 9 . 0 0 . 0 1 . 0 2 . 0 3 . 0 424
15.00-16.00 .0 5.0 6. 0 7.0 8:0 9. 0
0 -0 -0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
0 - 016.00-17.00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 . 7 . 8 . 0 9 . 0 0 . 0 1 . 0 2 . 0 3 . 0 4 . 015 5 . 0 6 . 0 : 0 8 . 0
0
0 0 17:00-18:000 0 1 1 1 1 1 101 1 1 7 1
18.00-19.00 15
Waktu Frekuensi
06.00-07.00 0
07.00-08.00 11
08.00-09.00 26
09.00-10.00 23
10.00-11.00 16
11.00-12.00 11
12.00-13.00 16
13.00-14.00 15
14.00-15.00 18
15.00-16.00 15
16.00-17.00 12
17:00-18:00 12
18.00-19.00 9
Load Factor
Waktu
Tiba Berangkat
06.00-07.00 22.22% 21.30%
07.00-08.00 25.46% 24.54%
08.00-09.00 13.71% 11.56%
09.00-10.00 22.06% 17.65%
10.00-11.00 27.50% 20.00%
11.00-12.00 36.67% 22.22%
12.00-13.00 42.16% 28.92%
13.00-14.00 35.00% 20.00%
14.00-15.00 22.73% 19.70%
15.00-16.00 30.33% 22.00%
16.00-17.00 15.63% 19.79%
17:00-18:00 17.42% 17.42%
18.00-19.00 23.44% 20.83%
Load Factor
Waktu
Tiba Berangkat
06.00-07.00 0.00% 0.00%
07.00-08.00 31.82% 15.91%
08.00-09.00 29.17% 24.04%
09.00-10.00 11.96% 18.12%
10.00-11.00 9.90% 14.06%
11.00-12.00 28.79% 40.15%
12.00-13.00 20.83% 17.71%
13.00-14.00 18.89% 23.89%
14.00-15.00 10.65% 6.02%
15.00-16.00 27.22% 16.11%
16.00-17.00 29.86% 16.67%
17:00-18:00 0.69% 4.17%
18.00-19.00 0.00% 0.00%
Headway
Waktu
Tiba Berangkat
06.00-07.00 0:07 0:05
07.00-08.00 0:02 0:05
08.00-09.00 0:01 0:03
09.00-10.00 0:03 0:03
10.00-11.00 0:06 0:05
11.00-12.00 0:04 0:04
12.00-13.00 0:03 0:03
13.00-14.00 0:04 0:04
14.00-15.00 0:05 0:04
15.00-16.00 0:02 0:02
16.00-17.00 0:03 0:04
17:00-18:00 0:05 0:08
18.00-19.00 0:03 0:03
Headway
Waktu
Tiba Berangkat
06.00-07.00 0:00 0:00
07.00-08.00 0:12 0:16
08.00-09.00 0:04 0:07
09.00-10.00 0:03 0:04
10.00-11.00 0:03 0:03
11.00-12.00 0:05 0:05
12.00-13.00 0:04 0:04
13.00-14.00 0:03 0:03
14.00-15.00 0:01 0:02
15.00-16.00 0:08 0:08
16.00-17.00 0:07 0:08
17:00-18:00 0:00 0:00
18.00-19.00 0:00 0:00
06.00-07.00 0:05
07.00-08.00 0:03
08.00-09.00 0:07
09.00-10.00 0:07
10.00-11.00 0:05
11.00-12.00 0:09
12.00-13.00 0:09
13.00-14.00 0:07
14.00-15.00 0:08
15.00-16.00 0:14
16.00-17.00 0:04
17:00-18:00 0:06
18.00-19.00 0:07
0:09
0:08
0:07
0:07
0:07
0:07
0:06
0:05
0:05
0:04
0:03
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7. 8. 9. 0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8: 9.
0 -0 0 -0 0 -0 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 1 1
0- 00- 00-
1
.0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 . 0 : .
06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18
06.00-07.00 0:00
07.00-08.00 0:14
08.00-09.00 0:10
09.00-10.00 0:07
10.00-11.00 0:06
11.00-12.00 0:13
12.00-13.00 0:11
13.00-14.00 0:13
14.00-15.00 0:08
15.00-16.00 0:17
16.00-17.00 0:13
17:00-18:00 0:01
18.00-19.00 0:00
06.00-07.00 0:43
07.00-08.00 0:35
08.00-09.00 0:39
09.00-10.00 0:52
10.00-11.00 0:47
11.00-12.00 0:37
12.00-13.00 0:41
13.00-14.00 0:47
14.00-15.00 0:28
15.00-16.00 0:22
16.00-17.00 1:18
17:00-18:00 1:50
18.00-19.00 0:00
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa waktu perjalanan terlama terjadi pada
pukul 17.00-18.00 ini dikarenakan banyak aktivitas masyarakat pada jam tersebut sehingga
Waktu RTT
06.00-07.00 1:32
07.00-08.00 1:29
08.00-09.00 1:37
09.00-10.00 2:00
10.00-11.00 1:46
11.00-12.00 1:37
12.00-13.00 1:44
13.00-14.00 1:55
14.00-15.00 1:13
15.00-16.00 1:17
16.00-17.00 2:55
17:00-18:00 3:48
18.00-19.00 0:07
RTT
3:48
3:50
2:55
2:52
2:00
1:46 1:37 1:44 1:55
1:55 1:32 1:29 1:37
1:13 1:17
0:57
0:07
0:00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 .0 8.0 9.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8:0 9.0
-0 -0 -0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 :00 .00
06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Laporan Survei Angkutan Umum 34
Dilihat dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa round trip time (RTT)
tertinggi berada pada pukul 17.00 – 18.00 yaitu 3 jam 48 menit. Arus lalu lintas yang
padat menyebabkan lamanya perjalanan angkutan K-38 dari Sentral Grosir Cikarang
sampai Kantor Desa Karangsetia dan PP. Selain itu, tingginya volume kendaraan
yang waktu tersebut juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perjalanan
angkutan K-38 menjadi sebegitu lama.
Sedangkan round trip time (RTT) terendah berada pada pukul 14.00 – 15.00
yaitu sebesar 1 jam 13 menit. Pada waktu tersebut tidak begitu banyak kendaraan
yang melintas di sepanjang jalan angkutan K-38 dari Terminal Cikarang – Pasar
Cibarusah sehingga perjalanan angkutan K-38 menjadi lancar dan memakan waktu
yang cukup singkat apabila dibandingkan dengan round trip time (RTT) tertinggi
yang terdapat pada sore hari.
1. Panjang Trayek
Arah lintasan trayek K-38 melewati 2. Rute trayek Jalan Raya Pulo Bambu 14, Jalan
Raya Pulo Bambu 37, Jalan Karang Anyar, Jalan Karang Anyar, Jalan Karang Anyar, Jalan
Cikarang Pule 1, Jalan Cikarang Pule 34, Jalan Cikarang Pule 12, Jalan Cikarang Pule 55,
Jalan Cikarang Pule 34 – 35, Jalan Cikarang Pule 26, Jalan Cikarang Pule 23, Jalan
Cikarang Pule 10 – 11, Jalan Raya Pule 39, Jalan Raya Pule 12, Jalan Raya Pule 16, Jalan
Kampung Pelaukan 110, Jalan Kampung Pelaukan 50, Jalan Kampung Pelaukan 12, Jalan
Kampung Pelaukan 73, Jalan Kampung Pelaukan 43, Jalan Melati 44, Jalan Kampung
Sukamantri 69, Jalan Kampung Sukamantri 154, Jalan Kampung Sukamantri 85, Jalan Ki
Hajar Dewantara 40, Jalan Ki Hajar Dewantara 2, Jalan Ki Hajar Dewantara 27, Jalan Ki
Hajar Dewantara 10, Jalan Ki Hajar Dewantara 137, Jalan Ki Hajar Dewantara 4, Jalan Ki
Hajar Dewantara 8, Jalan Ki Hajar Dewantara 102, Jalan Ki Hajar Dewantara 67, Jalan Ki
Hajar Dewantara 57, Jalan Ki Hajar Dewantara 23, Jalan Ki Hajar Dewantara 33, Jalan Ki
Hajar Dewantara 40, Jalan Ki Hajar Dewantara 30, Jalan Ki Hajar Dewantara 41, Jalan Ki
Hajar Dewantara 23, Jalan Ki Hajar Dewantara 14, Jalan Gatot Subroto 138, Jalan Gatot
Subroto 68, Jalan Gatot Subroto 26, Jalan Gatot Subroto 30, Jalan Gatot Subroto 12, Jalan
Gatot Subroto 134, Jalan Gatot Subroto 8, Jl. Re. Martadinata, Jl. Re. Martadinata, Jl. Re.
Martadinata 47 • Jl. Re. Martadinata 27, Jl. Re. Martadinata 14 – 15, Indomaret RE
Martadinata, Jalan Fatahillah 39. Panjang trayek angkutan K-38 ini kurang lebih 8,5 km.
Kantor Desa
Waktu SGC
Karangsetia
Peak Pagi
58 37
06.00-09.00
Off Peak
42 50
09.00-12.00
Peak Sore
36 33
14.00-16.00
HEADWAY
Waktu Sentral Grosir Cikarang Kantor Desa Karangsetia
Peak Pagi 0:04:00 0:06:00
Off Peak 0:04:00 0:04:00
Peak Sore 0:03:00 0:05:00
Dilihat dari grafik dan table diatas diketahui bahwa lay over time (LOT)
terendah yang terdapat di Sentral Grosir Cikarang terletak pada pukul 07.00 – 08.00
yaitu selama 3 menit. Hal ini dikarenakan mayoritas angkutan K-38 yang melintas
lay over time (LOT) tertinggi yang terdapat pada Sentral Grosir Cikarang
terletak pada pukul 15.00 – 16.00 yaitu selama 14 menit. Hal ini dikarenakan
banyak angkutan umum K-38 yang ngetem untuk menunggu penumpang.
Sedangkan lay over time (LOT) tertinggi di Kantor Desa Karangsetia terletak pada
pukul 15.00 – 16.00 yaitu sebesar 17 menit. Dapat dilihat bahwa selisih lay over
time (LOT) terendah dan tertinggi tidak begitu besar, hal ini terjadi karena angkutan
K-38 menghabiskan terlalu banyak waktu untuk ngetem menunggu penumpang.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan data-data di lapangan dan analisa yang telah dilakukan,dapat
disimpulkan bahwa :
1. Bahwa angkutan kota ini tidak melakukan perjalanan sampai akhir rute trayek yang
telah ditentukan, yaitu tidak melewati titik awal ataupun melakukan perjalanan
sampai tujuan akhir.
2. Saat kami melakukan survey peak pagi, trayek dimulai dari Sentral Grosir
Cikarang, tetapi perbandingan jumlah angkot yang melintas di titik awal, tengah,
maupun akhir berbeda cukup signifikan, hal ini menunjukkan terjadi penyimpangan
trayek yang dilakukan angkutan umum K-38.
3. Selama angkutan beroperasi dari pagi sampai siang, jumlah penumpang relative
sedikit, karena peminat dari angkutan umum ini pun tidak terlalu banyak, hal yang
menjadi salah satu alasannya yaitu penggunaan mobil pribadi yang masih dirasa
warga lebih nyaman dan efisien dibandingkan angkutan umum.
B. SARAN
1. Agar trayek K-38 dapat melakukan perjalanan penuh atau tidak mengakhiri perjalanan
sampai akhir, sehingga penumpang tidak akan kesulitan dalam mencapai tempat yang
dituju.
2. Kepada pihak terkait yaitu pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi terminal cikarang,
dikarenakan fasilitas yang minim dan kurang terawatt mengakibatkan banyak armada
angkutan tidak memulai perjalanan di titik awal terminal ini, melainkan di daerah cikarang.
3. Kondisi dari beberapa armada yang kurang memadai juga perlu diperbaiki demi
kenyamanan penumpang.
4. Setiap sopir tiap angkutan umum untuk selalu memperhatikan keselamatan dalam
berkendara di jalan dengan tidak melaju dalam kecepatan tinggi untuk mencari penumpang.
5. Tidak melebihi kapasitas dalam angkutan umum, yaitu berjumlah maksimum 12 orang.