Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan “SURVEY INVENTARISASI ANGKUTAN UMUM”. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan
survei ini sebagai salah satu kewajiban maupun tanggung jawab taruna Sekolah Tinggi
Transportasi Darat dalam memperluas ilmu pengetahuan kami khususnya dalam
mengidentifikasi jalan raya. Adapun isi laporan survey ini dibuat untuk mempelajari dan
memahami tentang informasi kondisi fisik jalan perkotaan. Sebelumnya, dengan
kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Eddy Gunawan, ATD, M.Eng.SC selaku Ketua Sekolah Tinggi Transportasi
Darat serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik
berupa moral maupun material selama mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi
Transportasi Darat
2. Ibu Dessy Angga Afrianti, S.SiT, M.Sc., M.T. selaku Ketua jurusan D.IV Transportasi
Darat.
3. Ibu Sabrina Handayani, M.T. selaku dosen mata kuliah Karakteristik dan Survey Lalu
Lintas yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah
ini.
Kami berharap semoga laporan survey ini dapat membantu dan memberi informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan khususnya taruna program studi DIV Transportasi
Darat Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Kami sebagai penulis tentu menyadari bahwa
laporan survey ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
1
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
pembaca untuk laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
Penulis
2
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1
A. METODOLOGI ..................................................................................................... 9
3
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 62
A. KESIMPULAN .................................................................................................... 62
B. SARAN ................................................................................................................ 62
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 63
4
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
BAB I
PENDAHULUAN
5
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
umum yang ada, agar dapat diperbaiki dan dikembangkan sehingga masyarakat ingin
untuk menggunakan angkutan umum.
Survei inventarisasi itu sendiri adalah survei yang dilakukan dengan melakukan
wawancara langsung kepada sopir atau pengemudi sehingga diperoleh data mengenai
karakteristik pelayanan angkutan umum pada suatu trayek serta survei ini juga
mengenai pelayanan angkutan umum yang beroperasi di lapangan baik aspek
operasional maupun fasilitas angkutan umumnya serta segi kepengusahaannya.
A. MAKSUD
Maksud dilaksanakannya survei ini adalah untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan gambaran pelayanan angkutan umum, meliputi:
1. SK Trayek
2. Peta rute angkutan umum
3. Jenis angkutan umum
4. Jumlah armada dan kapasitas kendaraan
5. Asal dan tujuan trayek serta panjang rute
6. Umur kendaraan
7. Kepemilikan
8. Sistem pemberangkatan
9. Tarif
10. Pejabat pemberi izin
B. TUJUAN
Survei ini bertujuan untuk menyusun dan mengumpulkan data mengenai
pelayanan angkutan umum di daerah studi. Dengan cara mencari informasi kinerja
pelayanan pada suatu trayek angkutan yang akan digunakan. Untuk hasil dari pada
survei inventarisasi ini ialah :
6
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
1. Kegiatan survei ini dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder yang
diperoleh dari instansi-instansi terkait.
2. Data sekunder yang telah diperoleh dilengkapi dan di cross chek dengan data
yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung berupa survei-survei di
lapangan untuk memperoleh data yang belum ada pada data sekunder.
Survei inventarisasi Angkutan Umum ini perlu diadakan agar taruna/i dapat
melatih diri, lebih memahami materi mengenai karakteristik pelayanan angkutan
umum, dapat mengetahui mengenai standar pelayanan minimum di terminal,
mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan penawaran dan
permintaan pelayanan angkutan umum sehingga dapat memecahkan masalah
transportasi yang ada.
Dalam pembuatan laporan ini kami membatasi masalah atau ruang lingkup
penulisan yaitu hanya pada hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan survei yang telah
dilakukan. Pembatasan ruang lingkup itu sendiri dimaksudkan karena adanya
keterbatasan waktu dan tenaga para surveyor. Adapun ruang lingkupnya adalah :
7
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
1.4 HASIL YANG DIHARAPKAN
8
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
BAB II
METODOLOGI SURVEI
2.1 METODOLOGI
Persiapan-persiapan yang dilakukan adalah :
1. Pengorganisasian :
Survei ini dilaksanakan oleh 25 taruna dengan 1 kordinator yang membagi
dalam 2 kelompok, di mana pembagiannya sebagai berikut :
a. Trayek K-18 (Cikarang – Sukatani) : 8 taruna (5 orang di Terminal Cikarang,
1 orang di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi dan 2 orang melakukan
perjalanan pulang pergi).
b. Trayek K-38 (Cikarang – Pule) : 8 taruna (5 orang di Terminal Cikarang, 1
orang di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi dan 2 orang melakukan
perjalanan pulang pergi)
c. Trayek K-36A (Cikarang – Telaga Asih) : 9 taruna (6 orang di Terminal
Cikarang, 1 orang di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi dan 2 orang
melakukan perjalanan pulang pergi)
9
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
2. Alat-Alat yang Dibutuhkan :
a. Alat Tulis
b. Clipboard
c. Formulir
d. Kamera
Melakukan pendataan untuk semua pelayanan angkutan umum dengan rute tetap dan
teratur yang beroperasi di wilayah penelitian, beserta jumlah armada yang sesuai izin
dan jumlah armada yang beroperasi. Informasi yang dikumpulkan untuk survei sarana
angkutan umum sebagai berikut:
1. SK Trayek
2. Jenis angkutan umum
3. Jumlah armada dan kapasitas kendaraan
4. Asal dan tujuan trayek serta panjang rute
5. Umur kendaraan
6. Kepemilikan
7. Sistem pemberangkatan
8. Tarif
9. Pejabat pemberi izin
10
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
BAB III
11
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
A. Luas Wilayah dan Letak Geografis
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah
Kota Bekasi adalah:
1. Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi
2. Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
3. Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta
4. Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
5. Letak geografis :106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ –
6o30’6’’ Lintang Selatan.
B. Topografi
Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan
terletak pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
1. Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan,
Bekasi Timur dan Pondok Gede
2. Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan
daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: di
Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan
Kecamatan Pondok Melati.
12
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
1. Bekasi Utara : Struktur Aluvium
2. Bekasi Timur : Struktur Miocene Sedimentary Facies
3. Di Bekasi Selatan terdapat sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o
20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’ 21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
13
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
E. Permukiman
Jumlah Penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,2 juta jiwa yang tersebar
di 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Pondok Gede, Jati Sampurna, Jati Asih, Bantar
Gebang, Bekasi Timur, Rawa Lumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Medan Satria,
Bekasi Utara, Mustika Jaya, Pondok Melati.
Kondisi transportasi di Kota Bekasi tidak berbeda jauh dengan kota-kota besar lain
yaitu padat dan sering terjadi kemacetan. Kendaraan yang melintasi wilayah ini sangat
banyak dan bervariasi jenisnya serta dalam frekuensi yang besar. Di samping kanan dan
kiri jalan banyak ditemui pertokoan dan pusat perbelanjaan, serta terdapat pula pasar
yang membuat lahan parkir menjadi berkurang dan tepi jalan pun banyak dimanfaatkan
sebagai ruang parkir on street yang illegal serta mengganggu arus lalu lintas.
Permasalahan-permasalahan tersebut pasti dialami juga oleh salah satu trayek yang
terdapat di Kota Bekasi yaitu trayek K-11. Trayek K-11 merupakan angkutan umum
yang melayani rute pulang pergi (PP) dari Terminal Bekasi-Bantar Gebang dengan
panjang trayek 9 km yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit tergantung
kondisi lalu lintas di daerah tersebut yang terkadang dapat memakan waktu lebih lama
atau lebih cepat dari waktu tersebut dikarenakan kondisi arus lalu lintas yang pada saat-
saat tertentu terjadi kemacetan. Angkutan umum trayek K-11 beroperasi setiap harinya
sesuai dengan kebutuhan penumpang yang dibutuhkan.
14
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
BAB IV
A. DATA SEKUNDER
Nama Trayek : K – 38
Tipe Kendaraan : Suzuki Carry
Kapasitas : 12 Orang
: KOASI (Koperasi
Kepemilikan Angkutan Bekasi)
Umur Rata-Rata : 5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
beroperasi : 25
Jumlah armada
diizinkan : 74
Panjang Rute : 8,5 km
15
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
Lama : Rp 6.200,-
Data
Baru : Rp 7.500,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 30 Menit
Kecepatan rata -
: 17 km/jam
rata
16
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
B. DATA PRIMER
17
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT TABEL DATA
TIM SURVEI INVENTARISASI ANGKUTAN UMUM INVENTARISASI
PROGRAM DILOMA IV TRANSPORTASI DARAT ANGKUTAN KOTA
18
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Usia kendaraan : 8 Tahun
19
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 2 Tahun
20
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 4 Tahun
21
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 3 Tahun
22
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 8 Tahun
23
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 8 Tahun
24
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 7 Tahun
25
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 6 Bulan
26
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Rp10.000,-
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
27
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
: Pribadi (Bapak
Kepemilikan Sukiman)
Umur Rata-Rata : 4,5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
Panjang Rute : 8,5 km
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
28
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Kapasitas : 9 Orang
: Pribadi (Bapak
Kepemilikan Karman)
Umur Rata-Rata : 4,5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
Panjang Rute : 8,5 km
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 1 Tahun
29
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Tipe Kendaraan : Daihatsu Grandmax
Kapasitas : 14 Orang
: Pribadi (Bapak
Kepemilikan Joko)
Umur Rata-Rata : 4,5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
Panjang Rute : 8,5 km
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 2 Tahun
30
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Nama Trayek : K-38 (B 2533 YV)
Tipe Kendaraan : Daihatsu Grandmax
Kapasitas : 14 Orang
: Pribadi (Bapak
Kepemilikan Joko)
Umur Rata-Rata : 4,5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
Panjang Rute : 8,5 km
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
31
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Nama Trayek : K-38 (B 1032 FTX)
Tipe Kendaraan : Daihatsu Grandmax
Kapasitas : 14 Orang
: Pribadi (Bapak
Kepemilikan Mulyadi)
Umur Rata-Rata : 4,5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
Panjang Rute : 8,5 km
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 1 Tahun
32
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Nama Trayek : K-38 (B 2117 VY)
Tipe Kendaraan : Daihatsu Grandmax
Kapasitas : 14 Orang
Kepemilikan : Pribadi (Ibu Evy)
Umur Rata-Rata : 4,5 Tahun
Awal : Terminal Cikarang
Jurusan
Akhir : Pule
Panjang Rute : 8,5 km
Prosedur Pemberangkatan : TIDAK TERJADWAL
: Rp8.000,- s.d.
Jauh
Rp10.000,-
Tarif
: Rp2.000,- s.d.
Dekat
Rp5.000,-
: DINAS
Pejabat Pemberi Izin
PERHUBUNGAN
: Terminal Cikarang
Rute Angkutan
– Pule
Travel Time : 1 Jam 15 Menit
Usia kendaraan : 2 Tahun
33
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
C. Jaringan Trayek
Rute trayek K-38 ini dimulai dari Terminal Cikarang dan berakhir di Pule. Panjang
rute trayek tesebut sekitar 8,5 km yang dapat ditempuh dengan waktu 30 menit dalam
keadaan normal akan tetapi jika ditambah dengan waktu menunggu penumpang dan
menurunkan penumpang akan memakan waktu kurang lebih 1 jam 15 menit. Pada rute
trayek yang dilewati angkot K-38 kondisi jalannya berada pada bidang datar dengan
kemiringan yang tidak signifikan. Kondisi jalan yang dilewati layak dalam artian masih
bisa diakses dengan normal.
34
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Angkutan kota tidak berhenti di titik yang tidak terdapat halte setiap kali perjalan,
namun hanya akan berhenti apabila terdapat penumpang yang akan naik ataupun turun.
Berdasarkan data sekunder (Googke Maps) terdapat 18 halte yang dilalui angkot K-38,
titik- titik yang terdapat halte antara lain
Berdasarkan data sekunder diatas terdapat banyak titik halte disepanjang perjalanan
trayek K-38, akan tetapi berdasarkan hasil survei yang kami lakukan tidak terdapat halte
sama sekali.
35
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
4.2 Analisis Pembahasan
1. Kode trayek K – 38
2. Rute trayek Jalan Raya Pulo Bambu 14, Jalan Raya Pulo Bambu 37, Jalan Karang
Anyar, Jalan Karang Anyar, Jalan Karang Anyar, Jalan Cikarang Pule 1, Jalan
Cikarang Pule 34, Jalan Cikarang Pule 12, Jalan Cikarang Pule 55, Jalan Cikarang
Pule 34 – 35, Jalan Cikarang Pule 26, Jalan Cikarang Pule 23, Jalan Cikarang Pule
10 – 11, Jalan Raya Pule 39, Jalan Raya Pule 12, Jalan Raya Pule 16, Jalan
Kampung Pelaukan 110, Jalan Kampung Pelaukan 50, Jalan Kampung Pelaukan 12,
Jalan Kampung Pelaukan 73, Jalan Kampung Pelaukan 43, Jalan Melati 44, Jalan
Kampung Sukamantri 69, Jalan Kampung Sukamantri 154, Jalan Kampung
Sukamantri 85, Jalan Ki Hajar Dewantara 40, Jalan Ki Hajar Dewantara 2, Jalan Ki
Hajar Dewantara 27, Jalan Ki Hajar Dewantara 10, Jalan Ki Hajar Dewantara 137,
Jalan Ki Hajar Dewantara 4, Jalan Ki Hajar Dewantara 8, Jalan Ki Hajar Dewantara
102, Jalan Ki Hajar Dewantara 67, Jalan Ki Hajar Dewantara 57, Jalan Ki Hajar
Dewantara 23, Jalan Ki Hajar Dewantara 33, Jalan Ki Hajar Dewantara 40, Jalan Ki
Hajar Dewantara 30, Jalan Ki Hajar Dewantara 41, Jalan Ki Hajar Dewantara 23,
Jalan Ki Hajar Dewantara 14, Jalan Gatot Subroto 138, Jalan Gatot Subroto 68,
Jalan Gatot Subroto 26, Jalan Gatot Subroto 30, Jalan Gatot Subroto 12, Jalan Gatot
Subroto 134, Jalan Gatot Subroto 8, Jl. Re. Martadinata, Jl. Re. Martadinata, Jl. Re.
Martadinata 47 • Jl. Re. Martadinata 27, Jl. Re. Martadinata 14 – 15, Indomaret RE
Martadinata, Jalan Fatahillah 39
3. Jenis angkutan : Suzuki Carry dan Daihatsu Grandmax
4. Warna mobil : hanya 1 varian warna yaitu merah bata dengan belang atas warna
putih
5. Kapasitas : Dari data primer yang kami dapatkan bahwasannya untuk satu angkot
penuh berjumlah 14 penumpang tetapi berdasarkan data sekunder yang kami terima
untuk kapasitas angkot ada 12 orang
6. Panjang rute : angkutan umum trayek K – 38 memiliki rute perjalanan Terminal
Cikarang hingga Pule dengan panjang rute yang ditempuh 8,5 km
36
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
7. Tarif : Tarif yg dikenakan untuk sampai ke Pule adalah Rp. 10000,- .Tarif yg
dikenakan berdasarkan data di dishub untuk trayek Cikarang - Sukamantri - Pule –
PP yaitu sebesar Rp. 7500,-
8. Kepemilikan angkot K – 38 adalah kepemilikan pribadi. Sebagian pemilik angkot
adalah supir angkot itu sendiri dan ada juga supir tembakan, mereka memilih tidak
berbadan hukum. Karena sebagian dari mereka merasa terlalu rumit dalam
pengurusan baik itu izin ataupun persyaratan apabila bergabung dengan badan
hukum.
9. Jumlah armada. Berdasarkan data sekunder yang kami dapatkan terdapat 74 armada
yang diizinkan sedangkan data hasil survei yang di dapatkan terdapat 44 armada
yang beroperasi di Kota Bekasi. Armada tidak dijinkan beroperasi oleh dinas
perhubungan kota bekasi karena usia kendaraan yang sudah tua dan harus
diremajakan, akan tetapi pemilik enggan untuk meremajakan kendaraan tersebut
tersebut akibat biaya yang relative mahal dan lebih memilih membeli kendaraan
baru karena dinilai lebih mengunutngkan dengan teknologi yang lebih irit bahan
bakar.
10. Umur Angkutan Umum. Data yg kami dapatkan di lapangan, ada yg berumur 6
Bulan hingga 9 Tahun. Sedangkan kriteria untuk umur AU adalah 5-15tahun.
Maksimal umur kendaraan AU adalah 15 tahun. Jika sudah melebihi umur tersebut
kendaraan harus segera diremajakan, apabila tidak kunjung diremajakan akan
dicabut ijin beroperasinya apabila ketahuan.
11. Sistem keberangkatan. Sopir menggunakan sistem ngetem (mengisi tempat duduk
terisi semua) dan tidak terjadwal
12. Berdasarkan hasil survei kami, semua pengemudi tidak memiliki surat kendaraan
serta tidak mempunyai identitas dengan alasan surat kendaraan dan identitas
dipegang pemilik kendaraan sebenarnya serta kurangnya pendidikan para
pengemudi
13. Jam operasi dari angkutan umum K-38 adalah dari pukul 05.00 – 22.00 WIB
37
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
4.3 Survei Inventarisasi Terminal Cikarang
Pada survey yang telah dilaksanakan pada tanggal Selasa, 05 November 2019
dengan cara pengamatan langsung di lingkungan Terminal Cikarang untuk mendata
prasarana yang berada di Terminal Cikarang dengan dibantu data sekunder berupa
denah Terminal Cikarang yang didapatkan dari kantor terminal. Mulai 2018 retribusi
dari Terminal Cikarang tidak masuk ke kas daerah. Pasalnya, terminal yang berlokasi di
Cikarang Barat itu sudah naik status menjadi tipe B, dan dikelola oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat. Terminal penumpang Tipe B, yaitu yang berfungsi melayani
kendaraan penumpang umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP),
angkutan kota (AK) serta angkutan pedesaan (ADES).
Pada saat ini, Cikarang merupakan daerah yang berbasis industri, terdapat banyak
kawasan industri yaitu kawasan industri MM2100, kawasan Jababeka I dan II, kawasan
EJIP, kawasan Hyundai, di samping itu masih banyak pabrik-pabrik yang berlokasi di
luar kawasan industri. Untuk itu diperlukan terminal yang dapat menampung semua
moda transportasi dan orang yang pindah moda transportasi. Dewasa ini angkutan
umum yang menghubungkan antara Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, Bandung,
Purwakarta dan beberapa kota di propinsi Jawa Barat semakin bertambah, sehingga
terminal memiliki peranan sangat penting dalam mengatur peredaran angkutan dan
penumpang. Sebagai daerah yang memiliki intensitas industri yang tinggi, menjadikan
daerah Cikarang sebagai daerah yang memiliki tingkat urbanisasi cukup tinggi. Dengan
kondisi seperti ini, maka Cikarang harus memiliki sistem dan prasarana transportasi
yang memadai. Untuk mengatur pergerakan lalu lintas ke dan dari luar daerah,
Cikarang harus di tunjang dengan fasilitas terminal penumpang yang layak dan
memadai.
38
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
detik dan 129, 24 detik. AKDP 2 sebesar 275,25 detik dan 256,49 detik, AK sebesar
105,87 detik dan 103,68 detik.
Saat ini terminal Cikarang memiliki luas total sebesar 12000 m2 dengan luas area
parkir yan tersedia di terminal Cikarang untuk AKDP 1 sebesar 1565m2 , AKDP 2
sebesar 573 m2 , AK sebesar 189 m2 . Kinerja terminal Cikarang perlu pembenahan
pada waktu tungu dan Headway, sedangkan kapasitas terminal Cikarang dengan lahan
parkir masih mencukupi.
39
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
4.4 Analisis Prasarana SPM Angkot K-38
√ √ √
40
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
c. Jalaur Evakuasi Tersedia jalur Tersedia jalur
√ evakuasi evakuasi
d. Alat Pemadam Kebakaran Tersedia alat Tersedia alat
√ pemadam pemadam
kebakaran kebakaran
e. Pos, fasilitas dan petugas Tersedia pos, Tersedia pos,
kesehatan √ fasilitas dan fasilitas dan
petugas kesehatan petugas kesehatan
f. Pos, fasilitas dan petugas Tersedia pos, Tersedia pos,
pemeriksa kelaikan kendaraan fasilitas dan fasilitas dan
umum √ petugas pemeriksa petugas pemeriksa
kelaikan kendaraan kelaikan kendaraan
umum umum
g. Fasilitas perbaikan ringan Tersedia fasilitas Tersedia fasilitas
kendaraan umum √ perbaikan ringan perbaikan ringan
kendaraan umum kendaraan umum
h. Informasi Fasilitas Keselamatan Tersedia informasi Tersedia informasi
fasilitas fasilitas
√ keselamatan keselamatan
petunjuk jalur petunjuk jalur
41
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
evakuasi dan titik evakuasi dan titik
kumpul yang kumpul yang
mudah terlihat mudah terlihat
dengan jelas dengan jelas
i. Informasi Fasilitas Kesehatan Tersedia Informasi Tersedia Informasi
√ Fasilitas Kesehatan Fasilitas Kesehatan
j. Informasi fasilitas pemeriksaan Tersedia informasi Tersedia informasi
dan perbaikan ringan kendaraan fasilitas fasilitas
bermotor pemeriksaan dan pemeriksaan dan
perbaikan ringan perbaikan ringan
√ kendaraan bermotor kendaraan
yang mudah terlihat bermotor yang
dengan jelas mudah terlihat
dengan jelas
2. Keamanan
a. Fasilitas Keamanan Tersedia pos Tersedia pos Terdapat pos
keamanan, kamera keamanan, kamera polisi dengan
√ √ √ pengawas, dan titik pengawas, dan titik keadaan kurang
pengamanan pengamanan baik
tertentu tertentu
b. Media pengaduan gangguan Tersedia stiker Tersedia stiker Terdapat kantor
keamanan pada tempat yang pada tempat yang polisi
√ strategis, mudah strategis, mudah
terlihat dan jelas terlihat dan jelas
terbaca terbaca
c. Petugas keamanan Minimal dua Minimal satu Satu petugas jaga
petugas berseragam petugas di pos polisi depan
√ √ √ dan mudah terlihat berseragam dan terminal
mudah terlihat
42
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
3. Kehandalan dan keteraturan
a. Jadwal kedatangan dan Tersedianya jadwal Tersedianya jadwal
keberangkatan serta besaran kedatangan dan kedatangan dan
tarif kendaraan bermotor umum keberangkatan serta keberangkatan
beserta realisasi jadwal secara besaran tarif serta besaran tarif
tertulis
√ √ √ kendaraan bermotor kendaraan
umum beserta bermotor umum
realisasi jadwal beserta realisasi
secara tertulis jadwal secara
tertulis
43
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
realisasi jadwal realisasi jadwal
secara tertulis secara tertulis
44
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
pegawai pegawai
e. Petugas operasional terminal Tersedia petugas Tersedia petugas
operasional operasional
√ terminal yang terminal yang
mengatur mengatur
operasional operasional
√ √ terminal terminal
4. Kenyamanan
a. Ruang tunggu - Tersedia tempat - Tersedia
duduk tempat duduk
- Area bersih - Area bersih
100% sejuk dan 100% sejuk dan
tidak berbau tidak berbau
√ √ √ yang berasal yang berasal
dari area dari area
terminal terminal
45
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
wastafel) wastafel)
46
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
minimum 30% luas minimum 30% kurang luas
lahan luas lahan
√ √ √
47
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
g. Tempat istirahat awak Tersedia tempat Tersedia tempat
kendaraan √ istirahat awak istirahat awak
kendaraan kendaraan
h. Area merokok Tersedia area Tersedia area
√ merokok merokok
i. Drainase Tersedia drainase Tersedia drainase Drainase ditutup,
yang memadai yang memadai tetapi ada yang
√ √ √ tidak tertutup
rapat
48
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
j. Area dengan jaringan internet Tersedia hot spot -
√ area
k. Ruang baca Tersedia ruang -
√ baca (reading
corner)
l. Lampu penerangan ruangan Tersedia lampu Tersedia lampu
penerangan penerangan
ruangan dengan ruangan dengan
√ √ √ intensitas cahaya intensitas cahaya
300 lux per 100 300 lux per 100
meter persegi meter persegi
49
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
5. Kemudahan / Keterjangkauan
a. letak jalur pemberangkatan - letak jalur - letak jalur Marka tidak jelas
pemberangkata pemberangkata
n kendaraan n kendaraan
tetap dan teratur tetap dan
- terpisah dengan teratur
jalur penurunan - terpisah dengan
√ √ √ penumpang jalur penurunan
- tidak boleh penumpang
terdapat - tidak boleh
crossing dengan terdapat
kendaraan lain crossing
dengan
kendaraan lain
b. letak jalur kedatangan √ √ √ - letak jalur - letak jalur
50
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
kedatangan kedatangan
kendaraan tetap kendaraan tetap
dan teratur dan teratur
- terpisah dengan - terpisah dengan
jalur penurunan jalur penurunan
penumpang penumpang
- tidak boleh - tidak boleh
terdapat terdapat
crossing dengan crossing
kendaraan lain dengan
kendaraan lain
c. informasi pelayanan Diletakkan di Diletakkan di
tempat yang tempat yang
strategis antara lain, strategis antara
dekat loket, di pintu lain, dekat loket, di
masuk dan di ruang pintu masuk dan di
√ √ √ tunggu umum, ruang tunggu
mudah dilihat dan umum, mudah
jelas terbaca dilihat dan jelas
terbaca
51
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
kebisingan yang besar dari
ada kebisingan yang
ada
f. tempat penitipan barang Tersedia tempat Tersedia tempat
√ penitipan barang penitipan barang
g. fasilitas pengisian baterai Tersedia fasilitas Tersedia fasilitas Milik swasta
√ pengisian baterai pengisian baterai
h. tempat naik turun penumpang Tersedia tempat Tersedia tempat Tidak tetap dan
naik turun naik turun tidak teratur
penumpang penumpang
√ √ √
i. tempat parkir kendaraan umum Tersedia tempat Tersedia tempat Parkir tidak teratur
dan kendaraan pribadi parkir kendaraan parkir kendaraan
umum dan umum dan
kendaraan pribadi kendaraan pribadi
√ √ √
52
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
6. Kesetaraan
a. Fasilitas penyandang cacat Terdapat ramp Terdapat ramp
(difabel) portable atau ramp portable atau ramp
permanen dengan permanen dengan
kemiringan kemiringan
√ maksimum 20o maksimum 20o
untuk penyambung untuk penyambung
dari platform ke dari platform ke
kendaraan kendaraan
b. Ruang ibu menyusui Tersedia ruang Tersedia ruang
tertutup khusus tertutup khusus
√ beserta fasilitas beserta fasilitas
lengkap untuk ibu lengkap untuk ibu
menyusui dan bayi menyusui dan bayi
53
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Persentase SPM Prasarana Angkot K-38 :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔
%𝑆𝑃𝑀 𝑃𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
60
%𝑆𝑃𝑀 𝑃𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 = × 100%
41 × 3
A. Terminal Cikarang
1. Keselamatan
Secara keseluruhan sesuai dengan SPM yang berlaku, hanya ada fasilitas
keselamatan jalan dan fasilitas lajur pejalan kaki, serta tidak adanya jalur
evakuasi; alat pemadam kebakaran; pos, fasilitas dan petugas kesehatan; pos,
fasilitas dan petugas pemeriksa kelaikan kendaraan umum; fasilitas perbaikan
ringan kendaraan umum; informasi fasilitas keselamatan; informasi fasilitas
kesehatan; dan informasi fasilitas pemeriksaan dan perbaikan ringan kendaraan
bermotor, dikarenakan lahan di terminal bekasi sudah penuh.
2. Keamanan
Secara keseluruhan keamanan di terminal bekasi sudah memadai dan sesuai
dengan SPM yang berlaku, contohnya adanya pos keamanan dan petugas
keamanan yang siap melayani apabila ada gangguan keamanan.
3. Secara Kehandalan Dan Keteraturan
Secara keteraturan dan kehandalan semua sudah baik dan sesuai dengan SPM
yang berlaku contohnya telah disediakan loket tiket sesuai PO BUS jadi
memudahkan penumpang untuk mencari tujuan dan jadwal kedatangan dan
keberangkatan serta besaran tarif kendaraan bermotor umum beserta realisasi
jadwal secara tertulis.
4. Kenyamanan
Secara keseluruhan kurang baik sesuai dengan SPM yang berlaku sehingga
memberikan kenyamanan bagi penumpang agar tidak jenuh saat menunggu
datangnya bus, contoh adanya ruang tunggu, toilet, fasilitas peribadatan, ruang
terbuka hijau, ruang makan, petugas kebersihan, drainase dan lampu penerang
54
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
jalan. Namun ada beberapa fasilitas yang belum terdapat diterminal cikarang
seperti area merokok, ruang baca, teampat istirahat awak kendaraan sehingga
terdapat beberapa awak yang tidur di mushola, serta tidak adanya area dengan
jaringan internet
5. Kemudahan Dan Keterjangkauan
Secara keseluruhan sudah memenuhui SPM yang berlakum contohnya
tersedianya jalur keberangkatan dan kedatangan bus yang memudahkan
penumpang agar tidak bingung, namun tidak dilengkapi dengan tempat penitipan
barang dan fasilitas pengisian baterai.
6. Kesetaraan
Secara keseluruhan tidak memenuhi SPM contohnya tidak ada ruang
menyusui dan tidak dilengkapi dengan fasilitas difabel.
Kesimpulan
1. Fasilitas Utama dan penunjang sudah baik dan terpenuhi sesuai SPM.
2. Kendaraan pribadi baik motor maupun mobil masih masuk dan melintasi di
dalam area terminal, padahal sudah tertera rambu larangan kendaraan pribadi
dilarang masuk.
3. Tidak ada fasilitas parker kendaraan pribadi, apabila ada itu termaksud parker
illegal.
Saran
55
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
4.5 Analisis Sarana SPM Angkot K-38
√ √ √
√ √ √
56
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
d. Kaca Film Persentase Persentase
Kegelapan 30% Kegelapan 30%
paling minimum paling minimum
√ √ √
2. Keselamatan
57
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
a. Fasilitas P3K (Kesehatan) Tersedia Pos Tersedia Pos
kesehatan, Kotak kesehatan, Kotak
√ P3K P3K
√ √ √
58
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
e. Fasilitas Pegangan Tersedianya Tersedianya
Penumpang Berdiri fasilitas pegangan fasilitas pegangan
√ bagi penumpang bagi penumpang
berdiri berdiri
f. Rel Horden di Jendela Posisi tidak boleh Posisi tidak boleh
mengganggu mengganggu
√ evakuasi apabila evakuasi apabila
terjadi darurat terjadi darurat
g. Peralatan Keselamatan Tersedianya Tersedianya
(Alat Pemecah Kaca, peralatan peralatan
Pemadam Api Ringan, keselamatan ( Alat keselamatan ( Alat
Penerangan) √ Pemecah Kaca, Pemecah Kaca,
Pemadam Api Pemadam Api
Ringan, Ringan,
Penerangan) Penerangan)
3. Kehandalan dan keteraturan
a. Untuk menjamin Tersedianya Tersedianya
ketepatan waktu fasilitas informasi fasilitas informasi
keberangkatan dan pelayanan yang pelayanan yang
kedatangan serta √ terbaru untuk terbaru untuk
ketersediaan fasilitas penumpang penumpang
informasi pelayanan yang angkutan umum angkutan umum
terbaru untuk penumpang
59
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
angkutan umum
4. Kenyamanan
a. Menjamin pengguna - Tersedia - Tersedia
angkutan umum kondisi yang kondisi yang
merasakan kondisi yang besrsih, indah, besrsih, indah,
besrsih, indah, suhu udara suhu udara suhu udara
optimal optimal optimal
- Area bersih - Area bersih
√ 100% sejuk dan 100% sejuk dan
tidak berbau tidak berbau
yang berasal yang berasal
dari area dari area
terminal terminal
5. Kemudahan / Keterjangkauan
a. Untuk pengemudi - Kemudahan - Kemudahan
kebutuhan tertindaknya dalam dalam
pengguna kesulitan √ √ √ menjangkau menjangkau
pendapat angkutan umum tarif angkutan tarif angkutan
umum umum
6. Kesetaraan
a. Untuk menjamin Terdapat saran dan saran dan
ketersediannya saran dan prasarana fasilitas prasarana fasilitas
prasarana fasilitas bagi bagi penyandang bagi penyandang
penyandang cacat, wanita
√ cacat, wanita hamil, cacat, wanita
hamil, lansia, orang sakit lansia, orang sakit hamil, lansia,
orang sakit
60
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Yang pertama mengenai hal keamanan, rata-rata dari angkot yang diamati telah
memenuhi standar laik jalan. Hal ini dibuktikan dengan adanya identitas kendaraan
berupa sticker yang tertempel dibagian depan angkot, akan tetapi identitas awak
kendaraan yang kurang lengkap meliputi (SIM, STNK, dan Uji KIR).
Setelah itu, lampu penerangan, kaca film, dan lampu isyarat dalam keadaan yang
baik. Hal tersebut sangat penting diperhatikan untuk mematuhi peraturan lalu lintas
maupun standard laik jalan dan pelayanan minimum
Kedua, pada segi keselamatan, angkot K-38 sangat minim akan alat keselamatan
untuk para penumpang. Hal ini dikarenakan tidak adanya fasilitas kesehatan, informasi
tanggap darurat, dan fasilitas pegangan penumpang. Hal tersebut dapat membahayakan
peumpang apabila terjadi hal yang tidak dinginkan. Alat pemecah palu, APAR, ataupun
P3K tidak tersedia di sudut-sudut tempat duduk penumpang.
Ketiga, dari segi kenyamanan, angkot K-38 sangatlah memprihatinkan baik dari
kenyamanan penumpang maupun supir. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya fasilitas
pengatur suhu ruangan sehingga hanya mengandalkan ventilasi udara pada jendela
mobil. Kondisi angkot kumuh dan kotor, tidak adanya pegangan penumpang, serta pintu
angkot yang tidak bias ditutup tanpa alat bantu, sehingga dapat membahayakan
penumpang. Selain itu, kondisi angkot yang sudah termakan usia membuat banyak sok
beaker pada roda tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut dapat mengurangi nilai
pandangan penumpang terhadap perawatan untuk kenyamanan penumpang yang
seharusnya menjadi hal yang harus diutamakan.
61
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
Keempat, angkot K-38 tidak menyediakan tempat khusus bagi para penyandang
cacat maupun lansia.Karena tidak tersedianya tempat duduk prioritas bagi penumpang
yang cacat dan lansia.Hal tersebut membuat tidak setaranya antara penumpang umum
dengan penyandang cacat yang seharusnya fasilitas penunjang tersebut disediakan.
Kelima, angkot K-11 kebanyakan sudah menaati aturan untuk pemenuhan surat-surat
(surat penyelenggaraan izin angkutan, surat izin usaha angkutan) namun, K-11 juga
melangar aturan untuk trayek yang di lalui, seharusnya mereka melewati rute trayek
yang telah ditentukan yaitu Terminal Bekasi – Jalan Cut Mutia dan berakhir di Bantar
Gebang, namun terkadang ada beberapa angkot yang menyimpang tidak melewati trayek
yang telah ditentukan. Mereka melakukan itu dengan alasasan jalur yang seharusnya
mereka lewati macet. Sehingga mereka mencari jalan alternatif yang lancar.
Persentase SPM Sarana Angkot K-38 :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔
%𝑆𝑃𝑀 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
20
%𝑆𝑃𝑀 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 = × 100%
16 × 3
62
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melalui survei dan analisis mengenai angkutan umum K-18, maka ada beberapa hal
yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Kendaraan trayek K-38 memiliki rute : Terminal Cikarang - Sukamantri - Pule
2) Armada yang beroperasi adalah kepemilikan perorangan/pribadi
3) Sistem pemberangkatan yang tidak terjadwal menyebabkan headway yang tidak teratur
4) Waktu beroperasi trayek K-38 yaitu pada pukul 05.00 WIB s/d 22.00 WIB
5) Banyaknya angkutan K-38 yang kurang layak untuk beroperasi terkait dengan standar
kenyamanan
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan terhadap operasional trayek K-18 adalah
sebagai berikut :
1) Penyimpangan trayek harus dapat dicegah oleh pihak yang berwenang sehingga keluhan-
keluhan masyarakat pengguna transportasi dapat terselesaikan.
2) Penertipan Izin trayek yang belum mendapatkan izin operasi supaya mendapatkan izin
operasi.
3) Menyeimbangkan supply dan demand akan kebutuhan angkutan umum di sepanjang rute
trayek K-38.
4) Mengatur jadwal pemberangkatan yang efektif sehingga headway menjadi teratur.
5) Penetapan tarif sesuai data yang telah ditetapkan oleh pihak tersebut, dalam hal ini yang
bertanggungjawab adalah DISHUB sekitar.
6) Penggantian kendaraan yang sudah tidak layak digunakan, dengan kendaraan baru agar
penumpang merasa aman dan nyaman.
63
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM
LAMPIRAN
64
LAPORAN SURVEY ANGKUTAN UMUM