DI SUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan Rekayasa Lalu Lintas ini. Penulisan laporan
ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan salah satu mata kuliah pada Program Studi
Teknik Sipil, Universitas Sains danTeknologi Jayapura.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka
sangat sulit bagi kami untuk menyelesaikan Laporan ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada:
Demikianlah Laporan ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
pada umumnya dan bagi kami khususnya. Atas segala perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan jumlah prasarana yang ada pada umumnya tidak mengikuti laju
pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang terjadi. Hal ini telah mengakibatkan
timbulnya permasalahan lalu lintas di kota jayapura yang menyebabkan
kapasitas volume lalu lintas semakin meningkat.Untuk mengimbangi
pertumbuhan volume lalu lintas maka harus diimbangi juga dengan penambahan
volume jalan, jika hal ini tidak dilakukan maka akan berimbas secara langsung
kepada para pengguna jalan seperti terjadinya kemacetan ataupun kecelakaan
lalu lintas.
4
1.2. Rumusan Masalah
1.Bagaimana Kondisi Arus lalu Lintas di simpang bersinyal kamkey tanah hitam?
2. Kapankah terjadinya jam puncak pada simpang tersebut?
1.3. Tujuan
Tujuan dilakukannya survey lalu lintas di kawasan simpang lampu merah kamkey
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui volume lalu lintas pada kawasan tersebut.
2. Untuk mengetahui kapan terjadinya jam puncak pada simpang
tersebut.
3. Salah satu tugas dari mata kuliah Rekayasa Lalu – Lintas
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Sebagian besar fasilitas jalan, kapasitas dan perilaku lalu lintas adalah fungsi utama dari
keadaan geometrik dan tuntunan lalu lintas.Dengan menggunakan sinyal, perancang dapat
mendistribusikan kapasitas jalan kepada berbagai pendekat melalui alokasi waktu hijau
pada tiap pendekat. Sehingga untuk menghitung kapasitas dan perilaku lalu lintas pertama-
tama perlu ditentukan phase dan waktu sinyal yang paling sesuai untuk kondisi yang
ditinjau. Konflik antar arus lalu lintas dikendalikan dengan isyarat lampu, konflik juga dapat
dihilangkan dengan melepaskan hanya satu arus lalu lintas, tetapi akan mengakibatkan
hambatan yang besar bagi arus pada kaki simpang dan secara keseluruhan mengakibatkan
penggunaan simpang tidak efektif. Oleh sebab itu perlu perhitungan untuk mengalirkan
beberapa arus secara bersamaan untuk mempertinggi efisiensi penggunaan simpang
dengan tidak mengurangi pada aspek keselamatan. Pengendalian alatpemberi isyarat lalu
lintas dapat dilakukan dengan caracara sebagai berikut:
a. Waktu tetap. Alat pemberi isyarat lalu lintas dikendalikan berdasarkan waktu
yang telah ditetapkan lebih dahulu, berdasarkan hasil survai sebelumnya.
b. Dipengaruhi oleh arus lalu lintas. Pengendalian dipengaruhi oleh arus lalu
lintas sehingga penggunaan simpang menjadi lebih efektif dan waktu tunggu
yang lebih pendek.
c. Koordinasi antara alat pemberi isyarat lalu lintas. Hal ini terjadi pada simpang
yang berdekatan, sehingga alat pemberi isyarat lalu lintas akan sangat
bermanfaat bila lalu lintas pada simpang tersebut dikoordinasikan
sedemikian rupa sehingga hambatan total pada semua simpang dapat
dikoordinasikan dengan baik.
d. Area Traffic Control System (ATCS) Simpang yang dikendalikan dengan
komputer terjadi pada daerah simpang yang luas, sehingga waktu hambatan
pada daerah yang bersangkutan dapat diminimalkan.
7
pedagang yang memanfaatkan area untuk lalu lintas kendaraan
dan orang untuk menjajakan dagangannya. Kapasitas jalan turun,
bukan saja karena lebar efektif jalan berkurang, tapi juga karena
pejalan kaki yang terpaksa menggunakan lajur jalan untuk
kendaraan karena trotoar sudah dipakai berdagang.
- Karakteristik Primer
Ada tiga karakteristik primer dalam teori arus lalu-lintasyang
sangat terkait yaitu volume, kecepatan dan kepadatan. Menurut
Edward K. Morlok, ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut :
1. Volume
Volume biasanya digunakan untuk menyatakan arus dalam
smp/jam atau jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan pada
waktu tertentu, diukur dalam satuan kendaraan per satuan
waktu.
2. Kecepatan
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh kendaraan per satuan
waktu. Biasanya dinyatakan dalam m/detik atau km/jam.
Kecepatan setempat (spot speed) adalah ukuran kecepatan sesaat
dilokasi tertentu pada ruas jalan. Pengetahuan mengenai
karakteristik spot speed berguna untuk penentuan aturan lalu
lintas yang tepat.
3. Kepadatan
Kepadatan adalah Jumlah kendaraan (atau smp) yang berada
dilokasi jalan pada jarak tertentu. Jumlah rata-rata kendaraan per
satuan panjang jalur gerak pada suatu saat dalam waktu dan
didefinisikan sebagai :
8
Analisa karakteristik arus lalu lintas untuk ruas jalan dapat
dilakukan denganmempelajari hubungan matematis antara
kecepatan, arus, dan kepadatan lalu lintas yangterjadi. Persamaan
dasar yang menyatakan hubungan matematis antara kecepatan,
arus,dan kepadatan adalah,
V = D.S
Dimana :
V = Arus (Volume) lalu lintas, smp/jam
D = Kepadatan (Density), smp/km
S = Kecepatan (Speed), km/jam
9
arus.
Gambar 2.1 Hubungan antara Kecepatan , Arus, dan Kepadatan
Keterangan :
10
untuk melalui satu titik tertentu yang tetap. Waktu kendaraan rata-
rata = 1/volume.
11
1. Sedan/Jeep LV 1.00 1.00
Oplet
Mikrobus
Pick up
12
➢ Membantu dalam pengoperasian lalu-lintas denganmengindentifikasikan,
kebutuhan fasilitas lalu lintas.
1) Survei inventarisasi
Survei ini menunjukkan apa yang ada disana, seperti sarana dan
prasarana, perlengkapan lalu-lintas dan fasilitas angkutan umum.
13
Volume Lalu-lintas Harian atau yang sering juga disebut Lalu-
lintasHarian Rata-rata (LHR) digunakan untuk :
b. Survei kecepatan
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu,
atau nilai perubahan jarak terhadap waktu, yang secara
matematis dapat diexpresikan sebagai d(d)/d(t). Kecepatan
dari suatu kendaraan dipengaruhi oleh faktor – faktor
manusia, kendaraan dan prasarana, serta dipengaruhi pula oleh
arus lalu-lintas, kondisi cuaca dan lingkungan alam sekitarnya.
14
Biasanya ada beberapa hal yang mendasari perlunya
dilaksanakan survei kecepatan sesaat, antara lain :
Survei Inventarisasi
• Arus lalu lintas - volume
- klasifikasi kendaraan,
- pergerakan membelok,
- jumlah penumpang per kendaraan
- pejalan kaki
Survei Kerja
• Kecepatan dan kelambatan - kecepatan sesaat,
- kecepatan perjalanan,
- waktu tempuh,
- kecepatan gerak
15
1. Data Masukan
a. Kondisi Geometrik
Kondisi geometri digambarkan dalam bentuk gambar sketsa yang
memberikan informasi lebar jalan,batas sisi jalan, lebar bahu,lebar
median dan petunjuk arah. Approach untuk jalan minor harus di beri
notasi A dan C,sedangkan approach untuk jalan mayor di beri notasi
B dan D. Pemberian notasi sedapat mungkin di sesuaikan arah
putaran jarum jam. Jalan mayor adalah jalan yang sangat penting
dalampersimpangan karena mempunyai klasifikasi fungsi yang
tinggi di banding jalan minor. Untuk pertigaan ( 3 way )jalan yang
lurus adalah selalu jalan mayor. Berikut data masukan geometri
yang dibutuhkan untuk analisis kapasitas persimpangan.
16
Gambar 2.2. Sketsa Lokasi simpang bersinyal kamkey tanah
hitam
• Tipe persimpangan ( Intersection Type, IT )
17
Tabel 2.3. Tipe – Tipe persimpangan
322 3 2 2
324 3 2 4
342 3 4 2
422 4 2 2
424 4 2 4
Sumber : MKJI,1997
Jumlah lengan adalah jumlah lengan yang di gunakan untuk entry
atauexit lalu lintas atau keduanya. Jumlah jalur ditentukan dari
rata-rata lebar entry WE’ jika :
18
Pertimbangan teknik lalu lintas dibutuhkan dalam menentukan
factor median. Median dikatakan lebar jika kendaraan ringan
dapat berhenti pada area median tanpa menganggu kendaraan
yang melintas pada jalan mayor. Hal ini mungkin jika median
sekitar 4 meter atau lebih.
b. Kondisi Lingkungan
Berikut data-data lingkungan yang dibutuhkan dalam perhitungan.
19
kualitatif dengan pertimbangan teknik lalintas yang di nyatakan
dalam ukuran tinggi ( high ) dan rendah ( low ).
20
lebih dari 4 (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk
kombinasi sesuai sistem klasifikasi bina marga).
3. Motor Cycle (MC)atau sepeda motor, adalah kendaraan
bermotor roda dua atau tiga (termasuk sepeda motor dan
kendaraan beroda tiga sesuai sistem klasifikasi bina marga).
2. Kapasitas
Kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat di pertahankan (
sebagai contoh untuk bagian pendekat j : Cj = Sj x Q/C ; kend. Per jam atau
smp per jam.
21
Tabel 2.6. Kapasitas Dasar dan Tipe Persimpangan
322 2700
342 2900
424 3200
422 2900
424 3400
22
d. Factor Koreksi Ukuran Kota, FCS
Besarnya jumlah penduduk suatu kota akan mempengaeruhi karakteristik
perilaku pengguna jalan dan jumlah kendaraan yang ada. Factor koreksi
ukuran kota dapat dilihat pada table dibawah ini.
23
Gambar 2.3. Faktor Koreksi Belok Kiri
24
h. Factor Koreksi Split, Fsp
Factor ini merupkan koreksi dari presentase arus jalan minor yang
datang pada persimpangan. Factor ini didapat dari gambar berikut ini.
3. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan adalah rasio dari arus lalu lintas terhadap kapasitas.
Derajad kejenuhan ( DS ) dihitung berdasarkan formula dibawah ini.
DS = ( QV . P ) / C
= QP / C
Dimana :
QP = Total arus actual keseluruhan arah ( smp/jam )
P = factor smp
C = kapasitas actual
4. Tundaan
Tundaan ( D ) adalah rata – rata waktu tunggu tiap kendaraan yang masuk
dalam approach. Tundaan dihitung dari kurva hubungan antara tundaan dan
derajad jenuh, yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
25
Gambar 2.6. Tundaan ( det/smp )
26
BAB III
METODE SURVEY
1) Data primer
Yaitu data-data yang diperolehlangsungdaridaerah survey.
27
2.3. Alat Bantu Survey
28
BAB IV
29
Data hasil survey lalu lintas di jalan persimpangan tanah hitam kamkey
pada lembar berikut.
WE = (b/2 + c/2)/3
= (10.5/2 + 5.25/2) / 2
= 3.9375
WC =c/2
= 5.25 / 2
= 2.625
30
mobil penumpang, opelet, microbus, pick-up, dan truk kecil
sesuai sistem klasifikasi bina marga).
2. Heavy Vehicle (HV) atau kendaraan berat, adalah kendaraan
bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya beroda lebih dari
4 (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi sesuai sistem
klasifikasi bina marga).
3. Motor Cycle (MC)atau sepeda motor, adalah kendaraan bermotor
roda dua atau tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan beroda tiga
sesuai sistem klasifikasi bina marga).
c. Kapasitas
Nilai kapasitas actual, C ( smp/jam ) dapat dihitung dengan rumus,
dibawah ini :
C = Co X FW X FM X Fcs x FRF X FLT X FRT X FSP
Dimana :
Co = nilai kapasitas dasar = 2700
FW = Faktor koreksi lebar entry = 2,66
FM = Faktor koreksi median pada jalan mayor = 0.88
Fcs = Faktor koreksi aturan kota = 0.88
FRF = Faktor koreksi tipe lingkungan jalan dan
gangguan samping = 0,95
FLT = Faktor koreksi belok kiri = 0.97
FRT = Faktor koreksi belok kanan = 1.09
FSP = Faktor koreksi arus terbagi = 1,075
Jadi,
C = Co X FW X FM X Fcs x FRF X FLT X FRT X FSP
31
d. Derajat Kejenuhan
Salah satu dari indikator kinerja lalu lintas adalah, Derajat Kejenuhan
(Ds), yaitu volume lalu lintas (q) yang terjadi dibandingkan dengan daya
tampung jalan (kapasitasnya/C), Besarnya derajat kejenuhan secara teoritis tidak
bisa lebih dari nilai 1 (satu), artinya apabila nilai tersebut mendekati nilai 1 maka
kondisi lalu lintas sudah mendekati jenuh, yang secara visual bisa dilihat di
lapangan kondisi lalu lintas mendekati padat dengan kecepatan rendah/kritis. Ada
yang menyarankan oleh beberapa pakar dibidan teknik lalu lintas bahwa kondisi
kinerja lalu lintas di perkotaan bahwa besarnya Ds tidak lebih dari 0,80.
DS = ( QV . P ) / C
= QP / C
Dimana :
QP = Total arus actual ( smp/jam )
QV = Total lalu lintas yang masuk ( kend / jam )
P = Faktor smp
C = kapasitas actual
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey dan perhitungan yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
▪ Kondisi Lingkungan Lokasi survey
o Kondisi fisik jalan
Adapun data jalan persimpangan lampu merah kamkey tersebut sebagai
berikut :
• Marka jalan : tidak ada
• Jenis perkerasan : aspal
• Rambu lalu-lintas : tidak ada
1) Faktor – faktor penyebab terjadinya penumpukan kendaraan pada
persimpangan jalan baru yotefa disebabkan oleh :
▪ Kendaraan yang masuk dan kendaraan yang keluar
▪ Kurangnya marka jalan
2) Jam sibuk pada masing-masing jalur sebagai berikut:
▪ Jalur Tanah hitam - lingkaran pada pukul 12.30 – 12.45
▪ Jalur Tanah hitam – RSJ pada pukul 07.45 – 08.00
▪ Jalur RSJ – tanah hitam pada pukul 07.45-08.00
▪ Jalur RSJ – lingkaran pada pukul 10.00 – 10.15
▪ Jalur lingkaran – tanah hitam pada pukul 12.15 - 12.30
▪ Jalur Lingkaran – RSJ pada pukul 13.30 – 16.00
▪ Jalur yotefa – tanah hitam pada pukul 17.45 – 18.00
▪ Jalur yotefa– RSJ pada pukul 10.30 – 10.45
▪ Jalur yotefa – lingkaran pada pukul 08.40 – 08.45
33
5.2 Saran
1. Perlu adanya garis marka jalan agar kendaraan tidak berhenti melebihi
batas yang ditentukan, selain itu ada baiknya kendaraan melakukan hal-
hal yang dapat berkendara dengan baik seperti :
▪ Kurangi kecepatan
▪ Dilarang berhenti pada badan jalan
2. Tertib berlalu lintas bagi seluruh pengendara.
3. Peraturan para pengemudi kendaraan baik umum maupun pribadi dalam
menaikkan dan menurunkan penumpang.
34
LAMPIRAN
35
SKETSA JALAN
SIMBOL KETERANGAN
A TANAH HITAM
B RSJ (RUMAH SAKIT JIWA)
C LINGKARAN
D YOTEFA
36
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Survai_lalu_lintas
http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/11024-7-469052232472.pdf
http://risdiyanto.lecture.janabadra.ac.id/files/2012/03/3-BAB-III-ISBN-volume-14-hlm.pdf
http://www.scribd.com/doc/225111151/Pedoman-Survai-Pencacahan-LL-Manual
http://www.academia.edu/4054419/FORMULIR_PERHITUNGAN_VOLUME_LALU_LINTAS_a
nd_LINGKUNGAN
37