DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Karena atas
berkah dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Survei
Bangkitan Pergerakan kendaraan di kelurahan takoma ini tepat pada waktunya
yang mana tugas survei ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pemodelan Transportasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Bangkitan Pergerakan kendaraan di kelurahan taakoma bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................10
5.1. Kesimpulan.................................................................................................17
5.2. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan pertambahan dan perkembangan penduduk serta
kecenderungan persaingan yang semakin ketat dalam aspek ekonomi dan aspek
sosial lainnya, menyebabkan tingginya tingkat aktivitas pergerakan yang terjadi.
Pemenuhan akan berbagai kebutuhan dan pemanfaatan tata guna lahan merupakan
suatu parameter untuk mengetahui seberapa besar tingkat pergerakan yang terjadi.
Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat dimana barang/jasa
dibutuhkan ke tempat dimana barang/jasa tersedia merupakan jawaban dalam
proses pemenuhan kebutuhan, dimana kebutuhan itu tidak terpenuhi di tempat dia
berada tetapi terpenuhi di tempat lain. Terdapat bermacam macam jenis
pemenuhan kebutuhan seperti perjalanan untuk pemenuhan kebutuhan
pendidikan, pekerjaan, rekreasi, dan lain – lain. Bentuk kegiatan tersebut akan
menentukan jenis pola perjalanan yang terjadi dalam suatu zona atau wilayah.
Dimana perjalanan individu pada suatu zona akan berbeda dengan zona yang
lainnya, yang akan dipengaruhi oleh karakteristik – karakteristik pelaku
pergerakan dalam zona tersebut.
Pada kelurahan Takoma terdapat banyak jalan-jalan yang di lewati oleh
kendaraan karena berada di sekitar wilayah Kota baru, kampong pisang, Toboko
dan Tanah tinggi. Pada kelurahan Takoma terdapat jalan siswa yang dimana pada
wilayah itu terdapat sarana dan prasranaa pendidikan, kesehatan, Ekonomi dan
Keamanan dan Ketertiban yangt artinya banyak kendaraan yang melewati jalur
itu. Adanya tempat pemukiman penduduk, Gedung – gedung sekolah, Gedung –
gedung Perkantoran dan Prasarana kesehatan dan lain – lain merupakan salah satu
jenis dari pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan dan
bangkitan pergerakan. Tata guna lahan ini menimbulkan interaksi bagi pergerakan
arus manusia baik aktivitas dari penduduk setempat seperti bekerja atau
pendidikan dan tujuan pariwisata. Besar bangkitan pergerakan tersebut tergantung
pada berbagai variabel yang mempengaruhinya, sehingga untuk memperkirakan
3
1.3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahu tingkat bangkitan pergerakan dan sosio ekonomi
yang terjadi di Kelurahan Takoma?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bangkitan dan tarikan perjalanan terlihat secara diagram pada gambar 2.2
(Wells,1975).
Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan lalu lintas berupa
jumlah kendaraan, orang atau angkutan barang per satuan waktu, misalnya
kendaraan/jam. Kita dapat dengan mudah menghitung jumlah orang atau
kendaraanyang masuk atau keluar dari suatu luas tanah tertentu dalam satu hari
(atau satu jam) untuk mendapatkan bangkitan dan tarikan pergerakan.
Bangkitan dan tarikan lalu lintas tersebut tergantung pada dua aspek tata guna
lahan:
b. Jumlah aktifitas dan intensitas pada tata guna lahan tersebut Jenis tata guna
lahan yang berbeda (pemukiman, pendidikan, dan komersial) mempunyai
ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda:
c. Jumlah arus lalu lintas
d. Jenis lalu lintas (pejalan kaki, truk atau mobil)
e. Lalu lintas pada waktu tertentu (sekolah menghasilkan arus lalu lintas pada
pagi dan siang hari, pertokoan menghasilkan arus lalu lintas di sepanjang
hari)
Guna lahan dibentuk oleh 3 (tiga) unsur yaitu manusia, aktivitas dan lokasi
yang saling berinteraksi satu sama lain. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki
sifat yang sangat dinamis yang diperlihatkan dari berbagai aktivitas yang
diperbuatnya. Manusia membutuhkan ruang untuk melakukan aktivitasnya yang
menjadi guna lahan. Dalam lingkup kota, guna lahan adalah pemanfaatan lahan
untuk kegiatan.
Secara umum, jenis guna lahan kota ada 4 (empat) jenis yaitu
1. pemukiman,
2. jaringan transportasi,
3. kegiatan industri/komersil dan
4. fasilitas pelayanan umum.
5
Pergerakan penduduk untuk mencapai satu tempat tujuan tertentu melahirkan apa
yang disebut sebagai perjalanan. Karakteristik perjalanan penduduk yang
dihasilkan tentu akan berbeda satu sama lain, tergantung dari tujuan perjalanan itu
sendiri. Hubungan yang mendasar dalam aspek transportasi adalah keterkaitan
antara guna lahan dan transportasi. Hubungan ini memiliki sifat yang saling
mempengaruhi. Pola pergerakan, volume dan distribusi moda angkutan
merupakan fungsi dari distribusi guna lahan. Sebaliknya, pola guna lahan
dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitas sistem transportasi. Sistem transportasi
dipengaruhi oleh sistem kegiatan, pergerakan, dan jaringan. Adanya sistem
kegiatan akan mengakibatkan pembentukan sistem jaringan melalui perubahan
Konsep perencanaan transportasi telah berkembang hingga saat ini, dan yang
paling populer adalah model perencanaan 4 (empat) tahap. Model ini memiliki
beberapa seri sub-model yang masing - masing harus dilakukan secara terpisah
dan berurutan. Sub-model itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.4.1. Aksesibilitas
Jika terjadi interaksi antara 2 (dua) tata guna lahan dalam suatu kota, maka
seseorang akan memutuskan bagaimana interaksi tersebut akan dilakukan. Dalam
kebanyakan kasus, pilihan pertama adalah dengan menggunakan jaringan selular
(karena pilihan ini dapat menghindarkan dari terjadinya perjalanan). Keputusan
harus ditetapkan dalam hal pemilihan moda, secara sederhana moda berkaitan
dengan jenis transportasi yang digunakan. Salah satu pilihannya adalah dengan
berjalan kaki atau menggunakan kendaraan. Jika menggunakan kendaraan,
pilihannya adalah kendaraan pribadi atau kendaraan umum.Jika terdapat lebih dari
satu jenis moda, maka yang dipilih adalah yang memiliki rute terpendek, tercepat
atau terekonomis.
Dalam kasus ini, pemilihan moda dan rute dilakukan bersama - sama. Untuk
angkutan umum, rute ditentukan berdasarkan moda transportasi. Untuk kendaraan
pribadi, diasumsikan bahwa orang akan memilih moda transportasinya dulu
kemudian rutenya. Seperti pemilihan moda, pemilihan rute juga tergantung pada
alternative terpendek, tercepat, termurah, dan diasumsikan bahwa pemakai jalan
mempunyai informasi yang cukup (misalnya tentang kemacetan jalan) sehingga
mereka dapat menentukan rute terbaik.
2.4.6. Arus Lalu Lintas Dinamis (Arus lalu lintas pada jaringan jalan)
Arus lalu lintas berinteraksi dengan sistem jaringan transportasi. Jika arus lalu
lintas meningkat pada ruas jalan tertentu, waktu tempuh pasti bertambah (karena
kecepatan menurun).Arus maksimum yang dapat melewati suatu ruas jalan biasa
disebut kapasitas ruas jalan tersebut.Arus maksimum yang dapat melewati suatu
titik (biasanya pada persimpangan dengan lampu lalu lintas) biasa disebut arus
jenuh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan April 2022 sampai dengan
bulan Juni 2022. Objek penelitian berlangsung di Kelurahan Takoma , Kecamatan
Ternate Tengah.
(Sumber : www.googlemaps.com )
3.2. Definisi Operasional Penelitian
Tujuan utama dari defenisi variabel operasional adalah untuk menghindari
penafsiran ganda (double defenition) terhadap variabel-variabel yang digunakan
dalam suatu penelitian. Oleh karena itu variabel-variabel dalam penelitian ini
didefenisikan sebagai berikut:
Produksi perjalanan (Y) adalah jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh
tiap rumah tangga.
Variabel yang berhubungan dengan produksi perjalanan (X) yaitu :
Komposisi keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, jumlah
anggota keluarga yang belajar, jumlah anggota keluarga yang bekerja dan
belajar, kepemilikan kendaran, penghasilan keluarga.
3.3. Metode Pengambilan Data
9
DATA PENDUDUK
PENDUDUK JUMLAH JIWA
LAKI - LAKI 1.153
PEREMPUAN 1.137
JUMLAH TOTAL JIWA 2.290
Produksi perjalnan/Minggu
N Minumum Maksimum Mean Std.Deviasi
80 2 5 4,46 0,9
Uji kecukupan data dimaksud untuk memastikan bahwa data yang diambil
adalah data yang akurat dan jumlah sampel yang diambil dapat mewakili populasi
yang ada. Spesifikasi tingkat kepercayaan 95% kemungkinan sampling error tidak
lebih dari 5% persen dari sample mean. Untuk convident level (z) 95% dari tabel
statistik diperoleh angka 0,195 dari standart error. Agar error yang diterima tidak
lebih dari 5% maka jumlah data harus dicari dengan perhitungan sebagai berikut:
Sampling error (se) yang dapat diterima:
= 0,05 x rata-rata produksi perjalanan
= 0,208
Maka: Se(x) = Se/z
= Ͳǡʹ Ͳͺ ΤͲǡͳͻ ͷ
= 1,065
4.2. Karakteristik Responden
Anggota keluarga
1 orang 2 orang 3 orang > 3 orang
3 4 11 65
Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ ܱ ܧ
Zona asal
(dari)
Zona 1 341,5588235 67,73529412 409,2941 426 1,5
Zona 2 92,23529412 31,70588235 123,9412 86 1,0
Zona 3 38,91176471 15,85294118 54,76471 76 2,0
dd 131,1470588 357,4117647 99,44117647 588
Dd 182 372 69 588
Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ ܱ ܧ
Zona asal
(dari)
Zona 1 355,5 70,5 426 426 1,0
Zona 2 64 22 86 86 1,0
Zona 3 54 22 76 76 1,0
dd 118 377,5 92,5 588
Dd 182 372 69 588
Ed 1,542372881 0,985430464 0,745945946 1
(Batasan Tarikan)
Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ ܱ ܧ
Zona asal
(dari)
Zona 1 237 47 284 426 1,5
Zona 2 64 22 86 86 1,0
Zona 3 27 11 38 76 2,0
dd 91 248 69 408
Dd 182 372 69 588
Ed 2 1,5 1 1,441176
18
Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ ܱ ܧ
Zona asal
(dari)
Zona 1 355,5 47 402,5 426 1,5
Zona 2 128 22 150 86 1,0
Zona 3 54 16,5 70,5 76 2,0
dd 182 372 69 623
Dd 182 372 69 588
Ed 1 1,0 1 0,94382
Pada metode seragam dan satu batasan angka kenaikan yang didapatkan
yaitu 1,4 dimana angka toleransi atau faktor koreksi tidak boleh lebih dari
5% . dimana faktor koreksi 5% yaitu 0,95 > 1 < 1,4. Maka kenaikan
bangkitan sudah didapatkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data responden pada Kelurahan Kayu
Merah, maka dapat diambil kesimpulan yaitu dari hasil penelitian langsung
dilapangan, bangkitan perjalanan di kawasan Kelurahan Kayu Merah masih layak
karena dipengaruhi oleh pergerakan aktifitas tujuan bekerja dan sekolah.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil survey ini, antara lain:
1. Jumlah sampel penelitian dapat ditambah agar tingkat kepercayaan yang
diperoleh semakin baik.
2. Perlu adanya pengembangan dari segi ekonomi agar bertambahnya
lowongan pekerjaan sehingga meningkatkan nilai perekonomian warga
pada daerah Kelurahan kayu Merah.
3. Hasil dari survey ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan serta
sebagai bahan pendukung untuk perencanaan pengembangan kawasan
dan perencanaan transportasi pada daerah Kelurahan Kayu Merah.
DAFTAR PUSTAKA
19
Buamona, M. S., Dr. Ir. James, T. D., & Hendriek, K. S. (2017). Analisis
Pelayanan Transportasi Angkutan Kota Di Kota Ternate. Spasial 17330
34945 1 SM, 82-90.
Manoppo, M. R., & Theo K., S. (2011). Analisa Bangkitan Pergerakan Dan
Distribusi. Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING , 17-23.
PRATAMA, H. R. (2019, MARET). Analisis Model Tarikan Pergerakan Pada
Kampus. Retrieved from 130404112.PDF:
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25140/130404112.
pdf?sequence=1&isAllowed=y