Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2024
i
LAPORAN TUGAS BESAR
REKAYASA LALU LINTAS
Dosen Pengampu: Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc.
Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga Laporan Rekayasa Lalu Lintas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan praktikum ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat pencapaian
gelar Sarjana Teknik Sipil pada Program Studi TeknikSipil, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Teknologi Yogyakarta.
Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
membantu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng., selaku kepala Program Studi Teknik
Sipil.
2. Bapak Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah
Rekayasa Lalu Lintas.
3. Bapak Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc. selaku dosen wali penyusun.
4. Rekan-rekan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Teknologi Yogyakarta.
5. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, laporan ini
tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak senantiasa diharapkan untuk peningkatan berikutnya. Semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat sebagaimanamestinya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
4.1 ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL .......................... 12
4.1.1 Menghitung Kapasitas ..................................................................... 14
4.1.2 Menetepkan Kinerja Lalulintas ....................................................... 16
4.2 ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL ................................... 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 22
5.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 22
5.2 SARAN .................................................................................................. 22
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Sebagai kota wisata, Yogyakarta terus melakukan pembangunan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Dan tidak jarang
pembangunan tersebut berlokasi tidak jauh dari simpang dan memberikan dampak
pada lalu lintas harian ruas jalan dan simpang. Simpang adalah suatu area yang
kritis pada suatu jalan raya yang merupakan tempat titik konflik dan tempat
kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih (Pignataro, 1973). Karena
merupakan tempat terjadinya konflik dan maka hampir semua simpang terutama di
perkotaan membutuhkan pengaturan. Untuk itu maka perlu dilakukan pengatura
pada daerah simpang, guna menghindari dan meminimalisir terjadinya konflik dan
beberapa permasalahan yang mungkin timbul di daerah persimpangan ini.
1
kinerja daripada ruas jalan dan simpang tak lagi optimal dan timbulah kemacetan.
Maka dari itu, pengevaluasian kinerja ruas jalan dan simpang tersebut perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan pelayanan simpang yang ada
sekarang dalam menampung penambahan volume lalu lintas,
Dari proses evaluasi diharapkan penulis dapat menemukan solusi yang tepat
untuk mengatasi kemacetan yaitu dengan cara perencanaan ulang kinerja ruas
simpang Lapangan Karang Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta sehingga kinerja simpang menjadi lebih baik.
1.4. TUJUAN
a. Mengetahui kinerja ruas simpang dan penambahan volume kendaraan yang
terjadi saat jam puncak yang terjadi pada lapangan Karang Prenggan, Kec.
Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Mengevaluasi kinerja ruas simpang.
c. Melakukan perbaikan kinerja ruas jalan dan simpang bersinyal pada kondisi
eksisting akibat penambahan volume lalu lintas yang terjadi.
2
c. Hanya mengevaluasi ruas jalan Lapangan Karang Prenggan, Kec. Kotagede,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
d. Tidak membahas weaving (jalinan) u-turn secara detail.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. UMUM
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana terdapat dua
atau lebih ruas jalan bertemu, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya konflik
arus lalu lintas. Untuk mengatasi konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas salah
satunya yaitu menambah sinyal lampu lalu lintas untuk menetapkan pendekat
mempunyai hak terlebih dahulu dalam melewati persimpangan. Landasan teori
yang digunakan berdasarkan PKJI 2023 (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia
2023).
4
lintas di jalan utama sangat tinggi sehingga resiko kecelakaan bagi
pengendara di jalan minor meningkat (akibat terlalu berani mengambil gap
yang kecil), maka dipertimbangkan adanya sinyal lalu-lintas, (Ahmad
Munawar, 2006).
Simpang tak bersinyal dikategorikan menjadi:
1. Simpang tanpa pengontrol
Pada simpang ini tidak terdapat hak berjalan (right of way) terlebih
dahulu yang diberikan pada suatu jalan dari simpang tersebut. Bentuk
simpang ini cocok pada simpang yang mempunyai arus lalu-lintas rendah.
2. Simpang dengan prioritas
Simpang dengan prioritas memberi hak yang lebih kepada suatu jalan
yang spesifik. Bentuk operasi ini dilakukan pada simpang dengan arus yang
berbeda dan pada pendekat jalan yang mempunyai arus yang lebih rendah
sebaiknya dipasang rambu.
3. Persimpangan dengan pembagian ruang
Simpang jenis ini memberikan prioritas yang sama dan gerakan yang
berkesinambungan terhadap semua kendaraan yang berasal dari masing –
masing lengan. Arus kendaraan saling berjalan pada kecepatan relatif rendah
dan dapat melewati persimpangan tanpa harus berhenti. Pengendalian
simpang pada jenis ini umumnya diberlakukan dengan operasi bundaran.
5
2.3. KAPASITAS SIMPANG
Kapasitas Simpang, C, dihitung untuk total arus yang masuk dari seluruh
lengan Simpang dan didefinisikan sebagai perkalian antara kapasitas dasar (C0)
dengan faktor-faktor koreksi yang memperhitungkan perbedaan kondisi lingkungan
terhadap kondisi idealnya. Persamaan adalah persamaan untuk menghitung
kapasitas Simpang.
C = C0 x FLP x FM x FUK x FHS x FBKi x FBKa x FRmi
6
datang, adalah menilai C, DJ, T, dan Pa yang diperkirakan akan terjadi di jalan
tersebut.Sasaran utama dari analisis desain simpang baru atau simpang yang akan
ditingkatkan adalah menetapkan tipe simpang yang terbaik untuk LHRT atau qJP
masing-masing pergerakan baik dari jalan mayor maupun dari jalan minor dengan
kriteria desain tertentu.
Prosedur analisis kapasitas untuk analisis operasional simpang ditunjukkan
dalam Gambar dan untuk analisis desain baik simpang baru maupun peningkatan
simpang lama ditunjukkan dalam Gambar 6-11. Keseluruhan prosedur meliputi 3
(tiga) langkah utama, yaitu:
a. Langkah A: menetapkan data masukan;
b. Langkah B: menetapkan kapasitas Simpang; dan
c. Langkah C: menetapkan kinerja lalu lintas.
7
BAB III
PENGUMPULAN DATA
8
Gambar 3. 2 Gambar lokasi simpang bersinyal
3.2 ALAT-ALAT
Alat pengukur Geometrik Jalan :
a. Formulir survey, digunakan untuk mencatat data geometrik jalan.
b. Meteran, digunakan untuk mengukur geometrik jalan.
Alat pengukur jumlah kendaraan :
a. Formulir survey, digunakan untuk mencatat jumlah dan jenis
kendaraan.
b. HandPhone (menggunakan aplikasi Counter), digunakan untuk
menghitung jumlah kendaraan.
c. Stopwatch, digunakan untuk penunjuk waktu saat mulai dan
berakhirnya waktu penelitian.
d. Laptop, untuk memproses dan menganalisis data, dan
e. Handphone, untuk memotret lokasi survei.
9
c. Pandangan pengamat ke arah jalur pengamatan dan menghadap arah
datangnya kendaraan.
d. Setiap pengamat menghitung jumlah kendaraan dan Kecepatan disetiap titik
jalur pengamatan yang telah ditentukan dengan jenis kendaraan yang telah
ditentukan.
e. Pengamatan dilakukan dengan interval pencatatan 5 menit sepanjang waktu
pengumpulan data dalam hal ini 1 jam.
f. Hasil pengamatan dicatat dalam formulir yang telah disediakan dengan cara
memberi satu garis tiap kendaraan dan diikat setiap lima data.
10
Tabel 3. 1 Data Hasil Pengamatan
Arah timur Arah Barat Arah Selatan Arah utara
Total Total Total
Total
PERIODE Belok kanan Tengah Belok kiri Kend/5 Kend/5mn Kend/5m
Kend/5mnt
Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan mnt Jenis Kendaraan t Jenis Kendaraan nt
Mobil motor bis Mobil motor bis Mobil motor bis Mobil motor bis
17:00-17:05 Arah timur / B 13 72 1 86 9 61 0 70 3 43 0 46 9 72 0 81
17:05-17:10 128 238 103 2 68 0 70 3 57 1 61 1 31 0 32 11 55 0 66
17:15-17:20 469 4 40 1 45 4 43 0 47 0 24 0 24 4 19 0 23
17:20-17:25 Arah Barat / 5 47 1 53 1 57 1 59 0 21 0 21 6 47 0 53
17:25-17:30 107 196 111 9 43 0 52 0 43 0 43 2 11 0 13 3 31 0 34
17:30-17:35 414 7 23 0 30 3 23 0 26 0 23 0 23 2 23 0 25
17:35-17:40 Arah Selatan / C 1 44 1 46 1 35 0 36 1 6 0 7 1 25 0 26
17:45-17:50 49 95 46 6 27 0 33 5 29 0 34 0 7 0 7 2 27 0 29
17:50-17:55 190 0 15 0 15 2 13 0 15 1 12 0 13 0 15 0 15
17:55-18:00 Arah utara / A 3 36 0 39 3 20 0 23 0 4 0 4 1 28 0 29
148 112 121 50 415 4 469 31 381 2 414 8 182 0 190 39 342 0 381
381 469 414 190 381
11
BAB IV
PENGELOLAAN DATA
12
SIMPANG Tanggal: 14 Desember 2023 Ditangani oleh
Kota: Kotagede Provinsi: Daerah Istimewa Yogyakarta
MENGHITUNG KAPASITAS Jalan Mayor Lingkungan simpang
MENETAPKAN KINERJA Jalan Minor Hambatan simpang
Periode
1. Lebar pendekat dan tipe simpang
Jumlah Lebar pendekat, m Jumlah lajur
Tipe
lengan Jalan minor Jalan mayor LRP Jalan Jalan
Pilihan Simpang
simpang LA LC LAC LB LD LBD (8) minor mayor
(11)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10)
1 4 6,3 4,2 5,25 5,2 5,2 5,2 2 2 422
Catatan :
13
4.1.1 Menghitung Kapasitas
A. Kapasitas dasar
Nilai kapasitas dasar diambil berdasarkan tipe simpang yang digunakan
Tabel 4. 2 Tabel kapasitas dasar
B. Lebar rata-rata
Untuk simpang 422
FLP = 0,70 + 0,0866 LRP
= 0,70 + 0,0866 x 2,625
= 0,927
C. Median jalan mayor
Tabel 4. 3 Faktor koreksi median pada jalan mayor, FM
Menurut data dari tabel dan hasil survei didapatkan faktor koreksi 1,00
D. Ukuran kota
Tabel 4. 4 Faktor koreksi ukuran kota (FUK)
14
Tabel 4. 5 FHS sebagai fungsi dari tipe lingkungan jalan, hambatan samping, dan
RKTB
Menurut tabel dan data kelompok maka nilai untuk hambatan samping
yaitu 0,97
F. Faktor Koreksi Rasio Arus Belok Kiri
BKi = 0,84 + 1,61 RBKi
= 0,84 + 1,61 x 0,27
= 1,27
G. Faktor Koreksi Rasio Arus Belok Kanan
FBKa dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 6-9 dan 6-10
Untuk Simpang-4: FBKa = 1,0 6-9
Untuk Simpang-3: FBKa = 1,09 − 0,922 RBKa 6-10
H. Faktor Koreksi Rasio Arus dari Jalan Minor
Tabel 4. 6 Faktor koreksi rasio arus jalan minor (Fmi) dalam bentuk persamaan
15
I. Kapasitas / C
C = C0 x FUP x FM x FUK x FHS x FBKi x FBKa x Frmi
= 2900 x 0,927 x 1 x 0,94 x 0,97 x 1,27 x 1 x 0,91
= 2841,12
4.1.2 Menetepkan Kinerja Lalulintas
A. Derajat kejenuhan
DJ = q/C
DJ = 408,2/2841,12
= 0,14
B. Tundaan lalu lintas
16
Gambar 4. 2 Tundaan lalu lintas jalan mayor sebagai fungsi dari DJ
Menurut grafik dan nilai derajat kejenuhan maka didapat nilai 1,8
D. Tundaan lalu lintas jalan minor
𝑞𝐾𝐵 𝑥 𝑇𝐿𝐿−𝑞𝑚𝑎 𝑥 𝑇𝐿𝐿𝑚𝑎
TLLmi = 𝑞𝑚𝑖
402,8 𝑥 2,5 −251 𝑥 1,98
= 151,8
= 3,7
E. Tundaan geometri simpang
TG = (1 − DJ) x {6 RB + 3 (1 − RB)} + 4 DJ
= (1 – 0,14) x (6 x 0,55 + 2 (1 – 0,55)) + 4 x 0,14
= 4,6
F. Tundaan simpang
T = TLL + TG
= 2,5 + 4,6
= 7,1
G. Peluang antrian
17
Gambar 4. 3 Peluang antrian (Pa, %) pada simpang sebagai fungsi dari DJ
Menurut grafik dan data derajat kejenuhan didapat nilai peluang antrian 2
– 6,5
4.2 ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL
Data identifikasi segmen
Tanggal : 19 Desember 2023
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Kota : Yogyakarta
Ukuran kota : 4.073.907 jiwa
Segmen Antara : Simpang 4 Balai Kota ( Jl.Kenari, Jl.Kenari, Jl. Ipda Tut
Harsono, Jl. Ipda Tut Harsono)
Kode segmen :
Tipe daerah : Perkotaan
Tipe Simpang : 424
Periode analisa : 60 menit
18
A. Formulir SA-I
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023
Ditangani oleh :
FORMULIR SIG-I : Kota : Yogyakarta
- GEOMETRI Simpang : Simpang 4 balai kota
- PENGATURAN LALULINTAS Ukuran Kota/jumlah penduduk (isi dalam jutaan) : 4.021.816,00
- LINGKUNGAN Perihal : 4 fase
Periode :
FASE SINYAL YANG ADA (Gambarkan Sket Fase)
g= 25 g= 25 g= 18 g= 36 Waktu siklus : c
128
U S T B
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG =
IG= 6 IG= 6 IG= 6 IG = 6 24
SKETSA SIMPANG
KONDISI LAPANGAN
Tipe Hambatan Belok kiri Jarak ke Lebar Pendekat ( m )
Kode lingkungan Samping Median kelandaian langsung kendaraan Pendekat Masuk Belok kiri lgs. Keluar
Pendekat jalan +/- % parkir (m) WA W ENTRY W LTOR W EXIT
(com/res/ra) (Tinggi/Rendah) Ya/Tidak Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ket :
diisi manual
lihat keterangan kolom
19
B. FORMULIR SA-II
Formulir ini berisi tentang pengolahan data arus lalu lintas
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023
Ditangani oleh :
Formulir SIG-II : Kota : Yogyakarta
ARUS LALULINTAS Simpang : Simpang 4 balai kota Periode :
Perihal : 4 fase
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor ( MV ) Kend.tak bermotor
Kendaraan Ringan(LV)Kendaraan Berat(HV) Sepeda Motor(MC) Kendaraan Bermotor Rasio Arus Rasio
Kode Arah emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total Berbelok UM PUM =
Pendekat emp terlaw an = 1,0 emp terlaw an = 1,3 emp terlaw an = 0,4 MV UM/ MV
kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kiri Kanan kend/
jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan PLT PRT jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
U LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0
Bki/BKJT 79 79 79 0 0 0 385 58 58 464 137 137 0,321 3
LRS 94 94 94 3 4 4 462 69 69 559 167 167 1
Bka 104 104 104 1 1 1 318 48 48 423 153 153 0,335 1
Total 277 277 277 4 5 5 1165 175 175 1446 457 457 5 0,0035
S LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0
Bki/BKJT 29 29 29 8 10 10 313 47 47 350 86 86 0,260 5
LRS 92 92 92 0 0 0 632 95 95 724 187 187 3
Bka 33 33 33 0 0 0 170 26 26 203 59 59 0,176 2
Total 154 154 154 8 10 10 1115 167 167 1277 332 332 10 0,0078
T LT (tanpa LTOR) 100 100 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0,192 0
Bki/BKJT 134 134 134 5 7 7 535 80 80 674 221 221 0,424 2
LRS 36 36 36 13 17 17 574 86 86 623 139 139 2
Bka 33 33 33 0 0 0 186 28 28 219 61 61 0,117 3
Total 303 303 303 18 23 23 1295 194 194 1616 521 521 7 0,0043
B LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0
Bki/BKJT 136 136 136 4 5 5 604 91 91 744 232 232 0,405 3
LRS 103 103 103 3 4 4 367 55 55 473 162 162 3
Bka 116 116 116 1 1 1 411 62 62 528 179 179 0,312 1
Total 355 355 355 8 10 10 1382 207 207 1745 573 573 7 0,0040
C. FORMULIR SA-III
Formulir ini berfungsi untuk menghitung waktu hijau dan waktu hilang.
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023
Formulir SIG - III : Ditangani oleh :
-WAKTU ANTAR HIJAU Kota : Yogyakarta
-WAKTU HILANG Simpang : Simpang 4 balai kota
Perihal : 4 fase
LALULINTAS LALU LINTAS DATANG Waktu merah
BERANGKAT semua (dtk)
Pendekat Kecepatan Pendekat U S T B
VEV (m/dtk) Kecepatan VAV (m/dtk) 10 10 10 10
U Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
S Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
T Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
B Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
Penentuan waktu merah semua : (data ini dapat dirubah sendiri sesuai fase)
Fase 1 --> Fase 2 4
Fase 2 --> Fase 3 4
Fase 3 --> Fase 4 4
Penent uan wakt u all r ed didasar kan pada at ur an f ase
Fase 4 --> Fase 1 4
Jumlah fase 4 kuning/fase 3 12
Waktu hilang total (LTI)= Merah semua total+waktu kuning (dtk / siklus ) 28
20
D. FORMULIR SA-IV
Formulir ini untuk menentukan waktu sinyal kapasitas
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023 Ditangani oleh : Ukuran Kota: ######
Formulir SIG-IV : PENENTUAN WAKTU SINYAL Kota : Yogyakarta Perihal : 4 fase
KAPASITAS Simpang : Simpang 4 balai kota Periode :
Distribusi arus lalu lintas(smp/jam) Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase
153
232
162
179
86
Kode Hijau Tipe Rasio Arus RT smp/j Lebar Arus jenuh smp/jam Hijau Arus Rasio Rasio Waktu Kapa- Derajat T
Pen- dalam Pen- kendaraan Arah Arah efektif Nilai Faktor Penyesuaian Nilai lalu Arus fase hijau sitas jenuh
dekat fase dekat berbelok dari law an (m) dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P disesu- lintas FR = PR = det smp/j
no. (P / O) smp/j Ukuran Hambatan kelan- Parkir Belok Belok aikan smp/j C= DS=
hijau kota Samping daian Kanan Kiri smp/jam
PLTOR PLT PRT QRT QRTO WE So FCS FSF FG FP FRT FLT hijau FR CRIT
S Q Q/S IFR g Sxg/c Q/C
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
U 1 P 0,321 0,000 0,335 0 0 2,17 1302 1,05 0,950 1,00 1,00 1,09 1,00 1412 320 0,227 0,292 25 267 1,1975
S 3 P 0,260 0,000 0,176 0 0 3,61 2166 1,05 0,950 1,00 1,00 1,05 1,00 2260 245 0,109 0,140 25 428 0,5732
T 2 P 0,424 0,192 0,117 0 0 2,37 1422 1,05 0,950 1,00 1,00 1,03 0,97 1417 300 0,212 0,273 18 193 1,5524
B 4 P 0,405 0,000 0,312 0 0 2,30 1380 1,05 0,950 1,00 1,00 1,08 1,00 1488 341 0,229 0,295 36 406 0,8398
Waktu hilang total Waktu siklus pra penyesuaian c ua (det) 209,9 IFR = Total g = 104
LTI ( det ) 28 Waktu siklus disesuaian c (det) 132 ∑FRCRIT 0,776
E. FORMULIR SA-V
Menjelaskan tentang panjang antrean, jumlah kendaraan terhenti
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023 Ditangani oleh :
Formulir SIG-V : PANJANG ANTRIAN Kota : Yogyakarta
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang : Simpang 4 balai kota Periode :
TUNDAAN Waktu siklus :
Kode Arus Kapasitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Angka Jumlah Tundaan
Pendekat Lalu smp / jam Kejenuhan Hijau Antrian Henti Kendaraan Tundaan lalu Tundaan geo- Tundaan Tundaan
Lintas DS= GR= NQ1 NQ2 Total NQMAX Terhenti lintas rata-rata metrik rata-ratarata-rata total
smp/jam Q/C g/c NQ= ( m) stop/smp smp/jam det/smp det/smp det/smp smp.det
Q C NQ1+NQ2 liat gb e22 QL NS NSV DT DG D = DT+DG Dx Q
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
U 320 267 1,198 0,19 29,6 12,3 41,9 58,3 269 3,210 1028 431,6 8,4 440,0 140903
S 245 428 0,573 0,19 0,2 8,2 8,3 14,3 40 0,836 205 30,6 3,5 34,1 8376
T 300 193 1,552 0,14 55,2 12,0 67,2 91,7 387 5,504 1651 1066,1 13,7 1079,8 323836
B 341 406 0,840 0,27 2,0 11,8 13,8 21,4 93 0,993 338 44,9 4,0 48,9 16662
LTOR(semua) 676 0,0 6,0 6,0 4053,9
Arus total. Q tot. Total : 3222 Total : 493830
Arus kor. Q kor. 2202 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp : 1,46 Tundaan simpang rata-rata(det/smp) : 224,25
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja simpang lapangan Karang dan Persimpangan
Balai kota, maka dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja simpang ini adalah kondisi geometrik,
kondisi lingkungan, volume lalu lintas, arus lalu lintas, kapasitas simpang, derajat
kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan. Sehingga apabila volume lalu lintas tinggi
sedangkan kapasitas simpang rendah maka akan berpengaruh pada nilai derajat
kejenuhan menjadi tinggi yang mengakibatkan tundaan dan panjang antrian yang
besar.
2. Volume lalu lintas ersimpangan Karang pada jam 17.00 – 18.00 sebesar 1454
kendaraan.
3. Hasil analisis dan evaluasi menggunakan PKJI menunjukan kinerja operasi pada
simpang karang yang baik, karena nilai derajat kejenuhan yang kecil sebesar 0,14.
Maka lalu lintas di simpang tersebut lancar tanpa tundaan kendaraan yang besar.
4. Menurut data yang berhasil didapat, dapat disimpulkan bahwa simpang karang
belum membutuhkan APILL.
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:
22