Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN TUGAS BESAR

REKAYASA LALU LINTAS


Dosen Pengampu: Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh:

Irzal Muharam Apardy 5220811160


Fernanda Roy Audysatria 5220811162
M Kamal Bintang Alamsyach 5220811166
Rosyid Virgiawan 5220811183
Fuad Hanif Tsabita 5220811185

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2024

i
LAPORAN TUGAS BESAR
REKAYASA LALU LINTAS
Dosen Pengampu: Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh:

Irzal Muharam Apardy 5220811160


Fernanda Roy Audysatria 5220811162
M Kamal Bintang Alamsyach 5220811166
Rosyid Virgiawan 5220811183
Fuad Hanif Tsabita 5220811185

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga Laporan Rekayasa Lalu Lintas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan praktikum ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat pencapaian
gelar Sarjana Teknik Sipil pada Program Studi TeknikSipil, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Teknologi Yogyakarta.
Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
membantu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng., selaku kepala Program Studi Teknik
Sipil.
2. Bapak Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah
Rekayasa Lalu Lintas.
3. Bapak Abul Fida Ismaili, S.T., M.Sc. selaku dosen wali penyusun.
4. Rekan-rekan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Teknologi Yogyakarta.
5. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.

Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, laporan ini
tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak senantiasa diharapkan untuk peningkatan berikutnya. Semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat sebagaimanamestinya.

Yogyakarta, Januari 2024

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LAPORAN TUGAS BESAR ................................................................................. i


LAPORAN TUGAS BESAR ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. UMUM ..................................................................................................... 1
1.2. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.3. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2
1.4. TUJUAN .................................................................................................. 2
1.5. BATASAN MASALAH ........................................................................... 2
1.6. MANFAAT PENULISAN ........................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4
2.1. UMUM ..................................................................................................... 4
2.2. KRITERIA DESAIN ................................................................................ 5
2.3. KAPASITAS SIMPANG .......................................................................... 6
2.4. DERAJAT KEJENUHAN ........................................................................ 6
2.5. KECEPATAN ARUS BEBAS DASAR ................................................... 6
2.6. KAPASITAS DASAR .............................................................................. 6
2.7. PROSEDUR PERHITUNGAN KAPASITAS ......................................... 6
BAB III PENGUMPULAN DATA...................................................................... 8
3.1 PERENCANAAN LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN ............. 8
3.1.1 Simpang Tidak Bersinyal .................................................................. 8
3.1.2 Simpang Bersinyal ............................................................................ 8
3.2 ALAT-ALAT ............................................................................................. 9
3.3 LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA............................... 9
3.4 HASIL PENGAMATAN ........................................................................ 10
BAB IV PENGELOLAAN DATA .................................................................... 12

iv
4.1 ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL .......................... 12
4.1.1 Menghitung Kapasitas ..................................................................... 14
4.1.2 Menetepkan Kinerja Lalulintas ....................................................... 16
4.2 ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL ................................... 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 22
5.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 22
5.2 SARAN .................................................................................................. 22

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Gambar lokasi .................................................................................... 8


Gambar 3. 2 Gambar lokasi simpang bersinyal ...................................................... 9
Gambar 4. 1 undaan lalu lintas simpang sebagai fungsi dari DJ ......................... 16
Gambar 4. 2 Tundaan lalu lintas jalan mayor sebagai fungsi dari DJ .................. 17
Gambar 4. 3 Peluang antrian (Pa, %) pada simpang sebagai fungsi dari DJ ...... 18

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Data Hasil Pengamatan .........................................................................11


Tabel 4. 1 Tabel hasil perhitungan ........................................................................ 12
Tabel 4. 2 Tabel kapasitas dasar ............................................................................ 14
Tabel 4. 3 Faktor koreksi median pada jalan mayor, FM ..................................... 14
Tabel 4. 4 Faktor koreksi ukuran kota (FUK) ...................................................... 14
Tabel 4. 5 FHS sebagai fungsi dari tipe lingkungan jalan, hambatan samping, dan
RKTB .................................................................................................................... 15
Tabel 4. 6 Faktor koreksi rasio arus jalan minor (Fmi) dalam bentuk persamaan 15

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. UMUM
Sebagai kota wisata, Yogyakarta terus melakukan pembangunan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Dan tidak jarang
pembangunan tersebut berlokasi tidak jauh dari simpang dan memberikan dampak
pada lalu lintas harian ruas jalan dan simpang. Simpang adalah suatu area yang
kritis pada suatu jalan raya yang merupakan tempat titik konflik dan tempat
kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih (Pignataro, 1973). Karena
merupakan tempat terjadinya konflik dan maka hampir semua simpang terutama di
perkotaan membutuhkan pengaturan. Untuk itu maka perlu dilakukan pengatura
pada daerah simpang, guna menghindari dan meminimalisir terjadinya konflik dan
beberapa permasalahan yang mungkin timbul di daerah persimpangan ini.

1.2. LATAR BELAKANG


Kotagede adalah sebuah kota lama yang terletak di Yogyakarta bagian selatan
yang secara administratif terletak di kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
Sebagai kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri tahun 1532
M. Kotagede merupakan daerah budaya dengan banyak peninggalan sejarah yang
terlihat dari arsitektur bangunan maupun kehidupan sosial budaya.
Sebagai bekas ibukota kerajaan Mataram Islam pada pemerintahan
Panembahan Senapati, Kotagede menyisakan peninggalan arkeologis yang jauh
lebih bermakna. Selain itu, ia tetap eksis sebagai kota lama yang bertahan dengan
dinamikanya hingga saat ini. Secara umum dapat dikatakan bahwa Kotagede masa
lalu merupakan kota pusat kegiatan-kegiatan politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Peninggalan sejarah dan aktivitas di Kotagede dapat mempengaruhi
bangkitan dan tarikan, baik kendaraan sepeda motor, mobil, bus yang keluar menuju
simpang ataupun masuk dari ruas jalan maupun simpang. Secara tidak langsung
berdampak pada volume lalu lintas di persimpangan Lapangan Karang, Kec, Kota
gede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini dapat menyebabkan

1
kinerja daripada ruas jalan dan simpang tak lagi optimal dan timbulah kemacetan.
Maka dari itu, pengevaluasian kinerja ruas jalan dan simpang tersebut perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan pelayanan simpang yang ada
sekarang dalam menampung penambahan volume lalu lintas,
Dari proses evaluasi diharapkan penulis dapat menemukan solusi yang tepat
untuk mengatasi kemacetan yaitu dengan cara perencanaan ulang kinerja ruas
simpang Lapangan Karang Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta sehingga kinerja simpang menjadi lebih baik.

1.3. RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana kinerja ruas simpang pada lapangan Karang Prenggan, Kec.
Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Berapa jumlah penambahan volume kendaraan yang terjadi saat jam puncak
beroprasi.
c. Bagaimana perbaikan kinerja ruas jalan dan simpang tersebut pada kondisi
eksisting yang bisa dilakukan akibat penambahan volume lalu lintas yang
terjadi.

1.4. TUJUAN
a. Mengetahui kinerja ruas simpang dan penambahan volume kendaraan yang
terjadi saat jam puncak yang terjadi pada lapangan Karang Prenggan, Kec.
Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Mengevaluasi kinerja ruas simpang.
c. Melakukan perbaikan kinerja ruas jalan dan simpang bersinyal pada kondisi
eksisting akibat penambahan volume lalu lintas yang terjadi.

1.5. BATASAN MASALAH


a. Dasar teori dan teknis pengevaluasian kinerja simpang tak bersinyal dan
bersinyal hanya berdasarkan pada PKJI 2023 (Pedoman Kapasitas Jalan
Indonesia 2023).
b. Periode evaluasi kinerja simpang Mengetahui kinerja ruas Lapangan Karang
Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2
c. Hanya mengevaluasi ruas jalan Lapangan Karang Prenggan, Kec. Kotagede,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
d. Tidak membahas weaving (jalinan) u-turn secara detail.

1.6. MANFAAT PENULISAN


Dengan mengetahui kinerja ruas jalan, maka dapat ditemukan solusi dengan
perancanaan ulang kinerja simpang Lapangan Karang Prenggan, Kec. Kotagede,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan ruas jalan di depan lapangan
tersebut untuk mengatasi kemungkinan penambahan volume lalu lintas yang terjadi
akibat mobilitas jam puncak. Sehingga kepadatan bisa diminimalisir dan arus lalu
lintas simpang menjadi lancer

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. UMUM
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana terdapat dua
atau lebih ruas jalan bertemu, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya konflik
arus lalu lintas. Untuk mengatasi konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas salah
satunya yaitu menambah sinyal lampu lalu lintas untuk menetapkan pendekat
mempunyai hak terlebih dahulu dalam melewati persimpangan. Landasan teori
yang digunakan berdasarkan PKJI 2023 (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia
2023).

Secara umum terdapat 3 (tiga) jenis persimpangan, yaitu : simpang sebidang,


pemisah jalur jalan tanpa ramp, dan interchange (simpang susun). Persimpangan
sebidang dapat menampung arus lalu-lintas baik yang menerus maupun yang
membelok sampai batas tertentu. Jika kemampuan menampung arus lalu-lintas
tersebut telah dilampaui akan tampak dengan munculnya tanda-tanda kemacetan
lalu-lintas. Persimpangan ini terdiri dari beberapa cabang yang dikelompokkan
menurut cabangnya yaitu : persimpangan sebidang bercabang tiga, persimpangan
sebidang bercabang empat, persimpangan sebidang bercabang banyak.
Berdasarkan pengaturan lalu - lintas pada simpang dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu :
a. Simpang bersinyal
Simpang bersinyal adalah simpang yang dikendalikan oleh sinyal lalu-
lintas. Sinyal lalu-lintas adalah semua peralatan pengatur lalu-lintas yang
menggunakan tenaga listrik, rambu dan marka jalan untuk mengarahkan atau
memperingatkan pengemudi kendaraan bermotor, pengendara sepeda, atau
pejalan kaki (Oglesby dan Hick, 1982).
b. Simpang tak bersinyal
Jenis simpang jalan yang paling banyak dijumpai di perkotaan adalah
simpang jalan tak bersinyal. Jenis ini cocok diterapkan apabila arus laluli-ntas
di jalan minor dan pergerakan membelok sedikit. Namun apabila arus lalu-

4
lintas di jalan utama sangat tinggi sehingga resiko kecelakaan bagi
pengendara di jalan minor meningkat (akibat terlalu berani mengambil gap
yang kecil), maka dipertimbangkan adanya sinyal lalu-lintas, (Ahmad
Munawar, 2006).
Simpang tak bersinyal dikategorikan menjadi:
1. Simpang tanpa pengontrol
Pada simpang ini tidak terdapat hak berjalan (right of way) terlebih
dahulu yang diberikan pada suatu jalan dari simpang tersebut. Bentuk
simpang ini cocok pada simpang yang mempunyai arus lalu-lintas rendah.
2. Simpang dengan prioritas
Simpang dengan prioritas memberi hak yang lebih kepada suatu jalan
yang spesifik. Bentuk operasi ini dilakukan pada simpang dengan arus yang
berbeda dan pada pendekat jalan yang mempunyai arus yang lebih rendah
sebaiknya dipasang rambu.
3. Persimpangan dengan pembagian ruang
Simpang jenis ini memberikan prioritas yang sama dan gerakan yang
berkesinambungan terhadap semua kendaraan yang berasal dari masing –
masing lengan. Arus kendaraan saling berjalan pada kecepatan relatif rendah
dan dapat melewati persimpangan tanpa harus berhenti. Pengendalian
simpang pada jenis ini umumnya diberlakukan dengan operasi bundaran.

2.2. KRITERIA DESAIN


Pemilihan jenis persimpangan baru (Simpang atau Simpang APILL atau
Bundaran atau Simpang tak sebidang) didasarkan pada analisis BSH. Pemilihan tipe
simpang, baik simpang baru maupun simpang lama yang akan ditingkatkan
didasarkan atas:
a. LHRT;
b. Faktor K;
c. DJ ≤0,85;
d. T terkecil;
e. Persyaratan teknis geometri simpang; dan
f. Pertimbangan keselamatan lalu lintas, lingkungan, dan ekonomi.

5
2.3. KAPASITAS SIMPANG
Kapasitas Simpang, C, dihitung untuk total arus yang masuk dari seluruh
lengan Simpang dan didefinisikan sebagai perkalian antara kapasitas dasar (C0)
dengan faktor-faktor koreksi yang memperhitungkan perbedaan kondisi lingkungan
terhadap kondisi idealnya. Persamaan adalah persamaan untuk menghitung
kapasitas Simpang.
C = C0 x FLP x FM x FUK x FHS x FBKi x FBKa x FRmi

2.4. DERAJAT KEJENUHAN


Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas.
Derajat kejenuhan digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja
simpang dan segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan (DS) menunjukkan apakah
segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
𝑞
𝐷𝑗
𝑐
Keterangan:
Q = arus lalu lintas yang sedang dievaluasi kinerjanya, SMP/jam.
C = kapasitas segmen jalan, SMP/jam.
DJ = derajat kejenuhan segmen jalan, nilainya ≤1,0.
2.5. KECEPATAN ARUS BEBAS DASAR
Penentuan nilai vBD sebagai fungsi dari jenis kendaraan dan tipe alinemen
jalan. Jenis kendaraan yang dipergunakan untuk analisis adalah MP, sedangkan nilai
vBD jenis kendaraan lain hanya dipakai sebagai referensi.
2.6. KAPASITAS DASAR
Nilai kapasitas dasar ditentukan sebagai fungsi dari tipe volume lalulintas
tertinggi dan tipe alinemen jalan yang ditetapkan secara empirik dari segmen jalan
yang memiliki kondisi geometri yang ideal.

2.7. PROSEDUR PERHITUNGAN KAPASITAS


Perhitungan kapasitas dibedakan untuk 2 (dua) tujuan, yaitu pertama untuk
analisis operasional suatu simpang, dan kedua untuk analisis desain
simpang.Sasaran utama dari analisis operasional suatu simpang dengan kondisi
geometri, lalu lintas, dan lingkungan yang ada pada saat dianalisis atau yang akan

6
datang, adalah menilai C, DJ, T, dan Pa yang diperkirakan akan terjadi di jalan
tersebut.Sasaran utama dari analisis desain simpang baru atau simpang yang akan
ditingkatkan adalah menetapkan tipe simpang yang terbaik untuk LHRT atau qJP
masing-masing pergerakan baik dari jalan mayor maupun dari jalan minor dengan
kriteria desain tertentu.
Prosedur analisis kapasitas untuk analisis operasional simpang ditunjukkan
dalam Gambar dan untuk analisis desain baik simpang baru maupun peningkatan
simpang lama ditunjukkan dalam Gambar 6-11. Keseluruhan prosedur meliputi 3
(tiga) langkah utama, yaitu:
a. Langkah A: menetapkan data masukan;
b. Langkah B: menetapkan kapasitas Simpang; dan
c. Langkah C: menetapkan kinerja lalu lintas.

7
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1 PERENCANAAN LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN


3.1.1 Simpang Tidak Bersinyal
Lokasi survei dilakukan di simpang lapangan Karang, Kec. Kotagede, Kota
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Survei dilakukan pada pukul 17.00—18.00
WIB.

Gambar 3. 1 Gambar lokasi


3.1.2 Simpang Bersinyal
Lokasi survei dilakukan di simpang Balai Kota, Kec. Umbulharjo, Kota
Ypgyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Survei dilakukan pada pukul 16.00—
17.00 WIB.

8
Gambar 3. 2 Gambar lokasi simpang bersinyal
3.2 ALAT-ALAT
Alat pengukur Geometrik Jalan :
a. Formulir survey, digunakan untuk mencatat data geometrik jalan.
b. Meteran, digunakan untuk mengukur geometrik jalan.
Alat pengukur jumlah kendaraan :
a. Formulir survey, digunakan untuk mencatat jumlah dan jenis
kendaraan.
b. HandPhone (menggunakan aplikasi Counter), digunakan untuk
menghitung jumlah kendaraan.
c. Stopwatch, digunakan untuk penunjuk waktu saat mulai dan
berakhirnya waktu penelitian.
d. Laptop, untuk memproses dan menganalisis data, dan
e. Handphone, untuk memotret lokasi survei.

3.3 LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA


a. Pengamat menempati pos pos yang telah ditentukan
b. Pengamat harus menempati posisi pada titik-titik pengamatan yang telah
ditentukan yaitu di tepi jalan pada titik pengamatan.

9
c. Pandangan pengamat ke arah jalur pengamatan dan menghadap arah
datangnya kendaraan.
d. Setiap pengamat menghitung jumlah kendaraan dan Kecepatan disetiap titik
jalur pengamatan yang telah ditentukan dengan jenis kendaraan yang telah
ditentukan.
e. Pengamatan dilakukan dengan interval pencatatan 5 menit sepanjang waktu
pengumpulan data dalam hal ini 1 jam.
f. Hasil pengamatan dicatat dalam formulir yang telah disediakan dengan cara
memberi satu garis tiap kendaraan dan diikat setiap lima data.

3.4 HASIL PENGAMATAN


Dengan Pengamatan geometrik pada ruas persimpangan lapangan Karang
Kotagededan persimpangan balai kota diperoleh data sebagai berikut :
a. Jalan di lapangan Karang Kotagede dan balai kota merupakan jalan
perkotaan.
b. Tidak terdapat median.
c. Tipe arus lalu lintas 2 arah dengan 1 jalur 2 lajur (2/2 TT)
Dari survei yang telah dilakukan tersebut, didapatkan data sebagai berikut:

10
Tabel 3. 1 Data Hasil Pengamatan
Arah timur Arah Barat Arah Selatan Arah utara
Total Total Total
Total
PERIODE Belok kanan Tengah Belok kiri Kend/5 Kend/5mn Kend/5m
Kend/5mnt
Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan mnt Jenis Kendaraan t Jenis Kendaraan nt
Mobil motor bis Mobil motor bis Mobil motor bis Mobil motor bis
17:00-17:05 Arah timur / B 13 72 1 86 9 61 0 70 3 43 0 46 9 72 0 81
17:05-17:10 128 238 103 2 68 0 70 3 57 1 61 1 31 0 32 11 55 0 66
17:15-17:20 469 4 40 1 45 4 43 0 47 0 24 0 24 4 19 0 23
17:20-17:25 Arah Barat / 5 47 1 53 1 57 1 59 0 21 0 21 6 47 0 53
17:25-17:30 107 196 111 9 43 0 52 0 43 0 43 2 11 0 13 3 31 0 34
17:30-17:35 414 7 23 0 30 3 23 0 26 0 23 0 23 2 23 0 25
17:35-17:40 Arah Selatan / C 1 44 1 46 1 35 0 36 1 6 0 7 1 25 0 26
17:45-17:50 49 95 46 6 27 0 33 5 29 0 34 0 7 0 7 2 27 0 29
17:50-17:55 190 0 15 0 15 2 13 0 15 1 12 0 13 0 15 0 15
17:55-18:00 Arah utara / A 3 36 0 39 3 20 0 23 0 4 0 4 1 28 0 29
148 112 121 50 415 4 469 31 381 2 414 8 182 0 190 39 342 0 381
381 469 414 190 381

11
BAB IV
PENGELOLAAN DATA

4.1 ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL


Tabel 4. 1 Tabel hasil perhitungan
SIMPANG Tanggal: 14 Desember 2023 Ditangani oleh
Kota: Kotagede Provinsi: Daerah Istimewa Yogyakarta
DATA MASUKAN :
Jalan Mayor
DATA GEOMETRIK
Jalan Minor
DATA ARUS LALU LINTAS
Periode:

Median Pada Jalan Utama Sempit Lebar


Komposisi Lalu Lintas MP = KS = SM = Faktor K=
Faktor SMP = MP, EMP = 1,00 KS, EMP = 1,80 SM, EMP = 0,20 QKB Total qKT B
Arus Lalu Lintas kend/jam SMP/jam kend/jam SMP/jam kend/jam SMP/jam kend/jam SMP/jam RB kend/jam
qBKI 16 16 0 0 105 21 121 37 0,32 2
Jalan minor dari qLRS 0 0 0 0 112 22,4 112 22,4 2
pendekat A qBKA 23 23 0 0 125 25 148 48 0,39 2
qT otal 39 39 0 0 342 68,4 381 107,4 6
qBKI 3 3 0 0 78 15,6 81 18,6 0,43 4
Jalan minor dari qLRS 2 2 0 0 42 8,4 44 10,4 2
pendekat C qBKA 3 3 0 0 62 12,4 65 15,4 0,34 1
qT otal 8 8 0 0 182 36,4 190 44,4 7
Total jalan minor, qmi 47 47 0 0 524 104,8 571 151,8 13
qBKI 7 7 0 0 88 17,6 95 24,6 0,20 1
Jalan mayor dari qLRS 28 28 4 7,2 234 46,8 266 82 3
pendekat B qBKA 15 15 0 0 93 18,6 108 33,6 0,23 2
qT otal 50 50 4 7,2 415 83 469 140,2 6
qBKI 5 5 0 0 89 17,8 94 22,8 0,23 2
Jalan mayor dari qLRS 19 19 2 3,6 214 42,8 235 65,4 4
pendekat D qBKA 7 7 0 0 78 15,6 85 22,6 0,21 1
qT otal 31 31 2 3,6 381 76,2 414 110,8 7
Total jalan mayor, qma 81 81 6 10,8 796 159,2 883 251 13
qBKI 31 31 0 0 360 72 391 103 0,27 9
Total dari jalan
q 49 49 6 10,8 602 120,4 657 180,2 11
Minor dan Mayor LRS
qBKA 48 48 0 0 358 71,6 406 119,6 0,28 6
qT otal = qmi + qma 128 128 6 10,8 1320 264 1454 402,8 0,55 26
Rmi = qmi/qtot = 0,38
RKT B = qKT B / qkb = 0,02

12
SIMPANG Tanggal: 14 Desember 2023 Ditangani oleh
Kota: Kotagede Provinsi: Daerah Istimewa Yogyakarta
MENGHITUNG KAPASITAS Jalan Mayor Lingkungan simpang
MENETAPKAN KINERJA Jalan Minor Hambatan simpang
Periode
1. Lebar pendekat dan tipe simpang
Jumlah Lebar pendekat, m Jumlah lajur
Tipe
lengan Jalan minor Jalan mayor LRP Jalan Jalan
Pilihan Simpang
simpang LA LC LAC LB LD LBD (8) minor mayor
(11)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10)
1 4 6,3 4,2 5,25 5,2 5,2 5,2 2 2 422

2. Menghitung kapasitas : C = C0 x FUP x FM x FUK x FHS x FBKi x FBKa x Frmi


Kinerja lalu lintas
Kapasitas Lebar rata- Median Rasio Kapasitas
Ukuran Hambatan Belok
dasar C0 rata jalan Belok kiri minor/ C
PILIHAN Kota samping kanan
SMP/Jam pendekat mayor FBKi total SMP/Jam
FUK FHS FBKa
(12) FUP FM (17) FRMi (20)
(15) (16) (18)
(13) (14) (19)
1 2900 0,927 1 0,94 0,97 1,27 1 0,91054 2841,121

3. Menetapkan kinerja lalu lintas : DJ,T, dan PA


Kinerja lalu lintas
Arus lalu Tundaan
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
lintas total Derajat lalu lintas lalu lintas Peluang
lalu lintas geometri simpang
Pilihan qT OT kejenuhan jalan jalan antrian Sasaran
simpang simpang T = TLL
SMP/JAM DJ mayor minor Pa
TLL TG + TG
(21) (22) T T LLmi (28)
(23) LLma (26) (27)
(24) (25)
1 402,8 0,14 2,5 1,8 3,7 4,6 7,1 2--6,5

Catatan :

13
4.1.1 Menghitung Kapasitas
A. Kapasitas dasar
Nilai kapasitas dasar diambil berdasarkan tipe simpang yang digunakan
Tabel 4. 2 Tabel kapasitas dasar

B. Lebar rata-rata
Untuk simpang 422
FLP = 0,70 + 0,0866 LRP
= 0,70 + 0,0866 x 2,625
= 0,927
C. Median jalan mayor
Tabel 4. 3 Faktor koreksi median pada jalan mayor, FM

Menurut data dari tabel dan hasil survei didapatkan faktor koreksi 1,00
D. Ukuran kota
Tabel 4. 4 Faktor koreksi ukuran kota (FUK)

Jumlah penduduk di Kabupaten Bantul sebanyak 954.706 jiwa, jadi nilai


FUK nya yaitu 0,94.
E. Hambatan samping

14
Tabel 4. 5 FHS sebagai fungsi dari tipe lingkungan jalan, hambatan samping, dan
RKTB

Menurut tabel dan data kelompok maka nilai untuk hambatan samping
yaitu 0,97
F. Faktor Koreksi Rasio Arus Belok Kiri
BKi = 0,84 + 1,61 RBKi
= 0,84 + 1,61 x 0,27
= 1,27
G. Faktor Koreksi Rasio Arus Belok Kanan
FBKa dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 6-9 dan 6-10
Untuk Simpang-4: FBKa = 1,0 6-9
Untuk Simpang-3: FBKa = 1,09 − 0,922 RBKa 6-10
H. Faktor Koreksi Rasio Arus dari Jalan Minor
Tabel 4. 6 Faktor koreksi rasio arus jalan minor (Fmi) dalam bentuk persamaan

Karena simpang yang digunakan menggunakan tipe 422 maka:


Fmi = 1,19 × 𝑅𝑚𝑖 2 − 1,19 × 𝑅𝑚𝑖 + 1,19
= 1,19 x 0,382 – 1,19 x 0,38 + 1,19
= 0,91

15
I. Kapasitas / C
C = C0 x FUP x FM x FUK x FHS x FBKi x FBKa x Frmi
= 2900 x 0,927 x 1 x 0,94 x 0,97 x 1,27 x 1 x 0,91
= 2841,12
4.1.2 Menetepkan Kinerja Lalulintas
A. Derajat kejenuhan
DJ = q/C
DJ = 408,2/2841,12
= 0,14
B. Tundaan lalu lintas

Gambar 4. 1 undaan lalu lintas simpang sebagai fungsi dari DJ


Menurut grafik dan nilai derajat kejenuhan maka didapat nilai 2,5
C. Tundaan lalu lintas jalan mayor

16
Gambar 4. 2 Tundaan lalu lintas jalan mayor sebagai fungsi dari DJ
Menurut grafik dan nilai derajat kejenuhan maka didapat nilai 1,8
D. Tundaan lalu lintas jalan minor
𝑞𝐾𝐵 𝑥 𝑇𝐿𝐿−𝑞𝑚𝑎 𝑥 𝑇𝐿𝐿𝑚𝑎
TLLmi = 𝑞𝑚𝑖
402,8 𝑥 2,5 −251 𝑥 1,98
= 151,8

= 3,7
E. Tundaan geometri simpang
TG = (1 − DJ) x {6 RB + 3 (1 − RB)} + 4 DJ
= (1 – 0,14) x (6 x 0,55 + 2 (1 – 0,55)) + 4 x 0,14
= 4,6
F. Tundaan simpang
T = TLL + TG
= 2,5 + 4,6
= 7,1
G. Peluang antrian

17
Gambar 4. 3 Peluang antrian (Pa, %) pada simpang sebagai fungsi dari DJ
Menurut grafik dan data derajat kejenuhan didapat nilai peluang antrian 2
– 6,5
4.2 ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL
Data identifikasi segmen
Tanggal : 19 Desember 2023
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Kota : Yogyakarta
Ukuran kota : 4.073.907 jiwa
Segmen Antara : Simpang 4 Balai Kota ( Jl.Kenari, Jl.Kenari, Jl. Ipda Tut
Harsono, Jl. Ipda Tut Harsono)
Kode segmen :
Tipe daerah : Perkotaan
Tipe Simpang : 424
Periode analisa : 60 menit

18
A. Formulir SA-I
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023
Ditangani oleh :
FORMULIR SIG-I : Kota : Yogyakarta
- GEOMETRI Simpang : Simpang 4 balai kota
- PENGATURAN LALULINTAS Ukuran Kota/jumlah penduduk (isi dalam jutaan) : 4.021.816,00
- LINGKUNGAN Perihal : 4 fase
Periode :
FASE SINYAL YANG ADA (Gambarkan Sket Fase)
g= 25 g= 25 g= 18 g= 36 Waktu siklus : c
128
U S T B
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG =
IG= 6 IG= 6 IG= 6 IG = 6 24
SKETSA SIMPANG

KONDISI LAPANGAN
Tipe Hambatan Belok kiri Jarak ke Lebar Pendekat ( m )
Kode lingkungan Samping Median kelandaian langsung kendaraan Pendekat Masuk Belok kiri lgs. Keluar
Pendekat jalan +/- % parkir (m) WA W ENTRY W LTOR W EXIT
(com/res/ra) (Tinggi/Rendah) Ya/Tidak Ya/Tidak

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

U com R T 0 Y 4,67 2,17 2,50 8,18


S com R T 0 Y 7,21 3,61 3,60 4,67
T com R T 0 Y 4,87 2,37 2,50 4,56
B com R T 0 Y 4,60 2,30 2,30 4,67

Ket :
diisi manual
lihat keterangan kolom

19
B. FORMULIR SA-II
Formulir ini berisi tentang pengolahan data arus lalu lintas
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023
Ditangani oleh :
Formulir SIG-II : Kota : Yogyakarta
ARUS LALULINTAS Simpang : Simpang 4 balai kota Periode :
Perihal : 4 fase
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor ( MV ) Kend.tak bermotor
Kendaraan Ringan(LV)Kendaraan Berat(HV) Sepeda Motor(MC) Kendaraan Bermotor Rasio Arus Rasio
Kode Arah emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total Berbelok UM PUM =
Pendekat emp terlaw an = 1,0 emp terlaw an = 1,3 emp terlaw an = 0,4 MV UM/ MV
kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kiri Kanan kend/
jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan PLT PRT jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
U LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0
Bki/BKJT 79 79 79 0 0 0 385 58 58 464 137 137 0,321 3
LRS 94 94 94 3 4 4 462 69 69 559 167 167 1
Bka 104 104 104 1 1 1 318 48 48 423 153 153 0,335 1
Total 277 277 277 4 5 5 1165 175 175 1446 457 457 5 0,0035
S LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0
Bki/BKJT 29 29 29 8 10 10 313 47 47 350 86 86 0,260 5
LRS 92 92 92 0 0 0 632 95 95 724 187 187 3
Bka 33 33 33 0 0 0 170 26 26 203 59 59 0,176 2
Total 154 154 154 8 10 10 1115 167 167 1277 332 332 10 0,0078
T LT (tanpa LTOR) 100 100 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0,192 0
Bki/BKJT 134 134 134 5 7 7 535 80 80 674 221 221 0,424 2
LRS 36 36 36 13 17 17 574 86 86 623 139 139 2
Bka 33 33 33 0 0 0 186 28 28 219 61 61 0,117 3
Total 303 303 303 18 23 23 1295 194 194 1616 521 521 7 0,0043
B LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0
Bki/BKJT 136 136 136 4 5 5 604 91 91 744 232 232 0,405 3
LRS 103 103 103 3 4 4 367 55 55 473 162 162 3
Bka 116 116 116 1 1 1 411 62 62 528 179 179 0,312 1
Total 355 355 355 8 10 10 1382 207 207 1745 573 573 7 0,0040

C. FORMULIR SA-III
Formulir ini berfungsi untuk menghitung waktu hijau dan waktu hilang.
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023
Formulir SIG - III : Ditangani oleh :
-WAKTU ANTAR HIJAU Kota : Yogyakarta
-WAKTU HILANG Simpang : Simpang 4 balai kota
Perihal : 4 fase
LALULINTAS LALU LINTAS DATANG Waktu merah
BERANGKAT semua (dtk)
Pendekat Kecepatan Pendekat U S T B
VEV (m/dtk) Kecepatan VAV (m/dtk) 10 10 10 10
U Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
S Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
T Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)
B Jarak berangkat-datang (m)
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*)

Penentuan waktu merah semua : (data ini dapat dirubah sendiri sesuai fase)
Fase 1 --> Fase 2 4
Fase 2 --> Fase 3 4
Fase 3 --> Fase 4 4
Penent uan wakt u all r ed didasar kan pada at ur an f ase
Fase 4 --> Fase 1 4
Jumlah fase 4 kuning/fase 3 12

Waktu hilang total (LTI)= Merah semua total+waktu kuning (dtk / siklus ) 28

Dari gambar 5.1.


*) Waktu untuk berangkat = ( L EV + I EV ) / V EV, dimana IEV = 2 m
Waktu untuk datang = L AV / V AV

20
D. FORMULIR SA-IV
Formulir ini untuk menentukan waktu sinyal kapasitas
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023 Ditangani oleh : Ukuran Kota: ######
Formulir SIG-IV : PENENTUAN WAKTU SINYAL Kota : Yogyakarta Perihal : 4 fase
KAPASITAS Simpang : Simpang 4 balai kota Periode :
Distribusi arus lalu lintas(smp/jam) Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase
153

232
162
179

86

Kode Hijau Tipe Rasio Arus RT smp/j Lebar Arus jenuh smp/jam Hijau Arus Rasio Rasio Waktu Kapa- Derajat T
Pen- dalam Pen- kendaraan Arah Arah efektif Nilai Faktor Penyesuaian Nilai lalu Arus fase hijau sitas jenuh
dekat fase dekat berbelok dari law an (m) dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P disesu- lintas FR = PR = det smp/j
no. (P / O) smp/j Ukuran Hambatan kelan- Parkir Belok Belok aikan smp/j C= DS=
hijau kota Samping daian Kanan Kiri smp/jam
PLTOR PLT PRT QRT QRTO WE So FCS FSF FG FP FRT FLT hijau FR CRIT
S Q Q/S IFR g Sxg/c Q/C
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
U 1 P 0,321 0,000 0,335 0 0 2,17 1302 1,05 0,950 1,00 1,00 1,09 1,00 1412 320 0,227 0,292 25 267 1,1975
S 3 P 0,260 0,000 0,176 0 0 3,61 2166 1,05 0,950 1,00 1,00 1,05 1,00 2260 245 0,109 0,140 25 428 0,5732
T 2 P 0,424 0,192 0,117 0 0 2,37 1422 1,05 0,950 1,00 1,00 1,03 0,97 1417 300 0,212 0,273 18 193 1,5524
B 4 P 0,405 0,000 0,312 0 0 2,30 1380 1,05 0,950 1,00 1,00 1,08 1,00 1488 341 0,229 0,295 36 406 0,8398
Waktu hilang total Waktu siklus pra penyesuaian c ua (det) 209,9 IFR = Total g = 104
LTI ( det ) 28 Waktu siklus disesuaian c (det) 132 ∑FRCRIT 0,776

E. FORMULIR SA-V
Menjelaskan tentang panjang antrean, jumlah kendaraan terhenti
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : 13/ Sesember/2023 Ditangani oleh :
Formulir SIG-V : PANJANG ANTRIAN Kota : Yogyakarta
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang : Simpang 4 balai kota Periode :
TUNDAAN Waktu siklus :
Kode Arus Kapasitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Angka Jumlah Tundaan
Pendekat Lalu smp / jam Kejenuhan Hijau Antrian Henti Kendaraan Tundaan lalu Tundaan geo- Tundaan Tundaan
Lintas DS= GR= NQ1 NQ2 Total NQMAX Terhenti lintas rata-rata metrik rata-ratarata-rata total
smp/jam Q/C g/c NQ= ( m) stop/smp smp/jam det/smp det/smp det/smp smp.det
Q C NQ1+NQ2 liat gb e22 QL NS NSV DT DG D = DT+DG Dx Q

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
U 320 267 1,198 0,19 29,6 12,3 41,9 58,3 269 3,210 1028 431,6 8,4 440,0 140903
S 245 428 0,573 0,19 0,2 8,2 8,3 14,3 40 0,836 205 30,6 3,5 34,1 8376
T 300 193 1,552 0,14 55,2 12,0 67,2 91,7 387 5,504 1651 1066,1 13,7 1079,8 323836
B 341 406 0,840 0,27 2,0 11,8 13,8 21,4 93 0,993 338 44,9 4,0 48,9 16662
LTOR(semua) 676 0,0 6,0 6,0 4053,9
Arus total. Q tot. Total : 3222 Total : 493830
Arus kor. Q kor. 2202 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp : 1,46 Tundaan simpang rata-rata(det/smp) : 224,25

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja simpang lapangan Karang dan Persimpangan
Balai kota, maka dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja simpang ini adalah kondisi geometrik,
kondisi lingkungan, volume lalu lintas, arus lalu lintas, kapasitas simpang, derajat
kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan. Sehingga apabila volume lalu lintas tinggi
sedangkan kapasitas simpang rendah maka akan berpengaruh pada nilai derajat
kejenuhan menjadi tinggi yang mengakibatkan tundaan dan panjang antrian yang
besar.
2. Volume lalu lintas ersimpangan Karang pada jam 17.00 – 18.00 sebesar 1454
kendaraan.
3. Hasil analisis dan evaluasi menggunakan PKJI menunjukan kinerja operasi pada
simpang karang yang baik, karena nilai derajat kejenuhan yang kecil sebesar 0,14.
Maka lalu lintas di simpang tersebut lancar tanpa tundaan kendaraan yang besar.
4. Menurut data yang berhasil didapat, dapat disimpulkan bahwa simpang karang
belum membutuhkan APILL.

5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penggunaan software VISSIM full


version agar data yang di dapatkan lebih akurat.
2. Untuk menjaga dan meningkatkan tingkat pelayanan pada simpang perlu
dilakukan penataan parkir yang lebih rapi agar tidak mengganggu lalu lintas di
simpang tersebut.

22

Anda mungkin juga menyukai