Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN MAGANG KOA

Disusun Oleh :
Ayu Atikah Putri (150610180001)
Shelsiya Nikela (150610180002)
Anita Arga Putri Sitio (150610180011)
Cindy Kaori Eka Putri (150610180012)
Delia Nada Suryana (150610180013)

Dosen Pendamping :
Ahmad Choibar Tridakusumah, SP.,MP

Tutor Lapangan :
Christopher Yanto Barsulo

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi izin dan kekuatan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Laporan
Magang Kepempinan dan Organisasi di Tani Kota” tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
laporan magang ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka
penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan selama penyusunan
tugas akhir ini hingga selesai. Secara khusus, rasa terima kasih tersebut kami sampaikan kepada :
1. Bapak Ahmad Choibar Tridakusumah, SP.,MP, selaku Dosen Pembimbing mata kuliah
Kepemimpinan dan Organisasi Agribisnis
2. Bapak Dhanny selaku Owner Tani Kota
3. Bapak Callum selaku Direktur Utama Tani Kota
4. Bapak Christopher Yanto Barsulo B.Sc, M.Sc., Ph.D. selaku Direktur Operasional Tani
Kota serta yang telah membimbing kami selama kegiatan magang berlangsung.
5. Para pegawai Tani Kota dan petani yang telah membina kami dalam melakukan kegiatan
agribisnis secara praktis dan teknis.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, baik dalam isi maupun
sistematikanya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini memberi manfaat khususnya
bagi kami dan umumnya bagi pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih.

Jatinangor, 15 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II KEADAAN UMUM TEMPAT MAGANG.......................................................................3
2.1 Sejarah Kelembagaan Perusahaan....................................................................................3
2.2 Letak Geografis dan Aktivitas Perusahaan.......................................................................4
BAB III KERAGAAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI TEMPAT MAGANG.............7
3.1 Perencanaan Kepemimpinan dan Organisasi....................................................................7
3.1.1 Teori Model Kepemimpinan......................................................................................7
3.1.2 Teori Model Organisasi...........................................................................................10
3.2 Pengelolaan Kepemimpinan dan Organisasi...................................................................12
3.2.1 Dinamika Organisasi...............................................................................................12
3.2.2 Peran Kepemimpinan Internal.................................................................................15
3.2.3 Peran Kepemimpinan Eksternal..............................................................................16
3.3 Kepemimpinan, Dinamika Organisasi, dan Perlibatan Masyarakat...............................17
3.3.1 Kegiatan dan Aktivitas Pelibatan Masyarakat.........................................................17
BAB IV PENINGKATAN KAPASITAS ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN...................18
4.1 Proses Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Kepemimpinan......................................18
4.2 Alur dan Dokumentasi Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Kepemimpinan............19
BAB V KESIMPULAN................................................................................................................20
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................20
5.2 Saran................................................................................................................................20
LAMPIRAN..................................................................................................................................21

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kerja Kebun...........................................................................................................5
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Aquaponik..............................................................................................5
Tabel 3. Jadwal kegiatan Wisata.....................................................................................................6

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tugas dan Tanggung Jawab Perangkat Perusahaan di Tani Kota.................................4


Gambar 2. Membuat Janji untuk Interview dengan Pihak PT. Tanikota Agribudaya Edulestari. 19
Gambar 3. Meeting Online dengan Pihak PT. Tanikota Agribudaya Edulestari...........................19

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penilaian Magang......................................................................................................21


Lampiran 2. Daftar Hadir..............................................................................................................23
Lampiran 3. Dokumentasi.............................................................................................................28

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, setiap perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang
pendidikan dengan lengkap, namun sarana dan prasarana yang diberikan umumnya hanya
menunjang aspek keahlian profesional secara teori saja. Padahal, pada dunia kerja dibutuhkan
kombinasi antara pengetahuan teori serta keterampilan praktik di lapangan.
Mahasiswa diwajibkan untuk mengembangkan daya saing dan kepemilikan mereka dan
meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang. seperti yang disebutkan sebelumnya,bidang
yang harus dimiliki dan dikuasai adalah kompetensi keilmuan teoritis dan kompetensi praktis
sebagai penunjangnya. Kompetensi praktis adalah hal penting bagi mahasiswa agribisnis
termasuk keterampilan perencanaan bisnis, keterampilan komunikasi, kemampuan membaca
peluang, membangun dan memperluas jaringan, kreativitas dan kemampuan inovasi,
kemampuan pengambilan keputusan dan kepekaan terhadap perubahan. Salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi praktis tersebut adalah Dengan memahami teori dasar
kepemimpinan dan organisasi yang dilakukan dengan melakukan program magang untuk
memahami pengaplikasian teori tersebut di lapangan, namun berbagai keterbatasan yang ada
saat ini, maka program magang yang seharusnya dilakukan secara langsung terhambat yang
akhirnya dilakukan secara daring.
Mata Kuliah Kepemimpinan dan Organisasi Agribisnis merupakan penunjang teori dasar
yang didapat setelah mengikuti kelas yang dilaksanakan secara daring. Mahasiswa diwajibkan
untuk menganalisis bagaimana struktur dari sebuah perusahaan, bagaimana proses
pengambilan keputusannya, bagaimana tipe kepemimpinan yang diterapkan dan hal lainnya
yang dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi mahasiswa untuk kedepannya. Pemilihan
lokasi magang juga disesuaikan dengan bidang Agribisnis sehingga pengalaman yang didapat
mahasiswa sesuai dengan keilmuannya dan dapat memberikan gambaran mengenai destinasi
akhir setelah menyelesaikan studinya.

1
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengenal dan mampu memahami kepemimpinan dan organisasi pada usaha
agribisnis baik (on-farm) dan pasca panen (off -farm)
2. Mahasiswa memahami dunia kerja agribisnis
3. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk memahami pelibatan masyarakat/kemitraan
yang terjalin antara perusahaan dengan masyarakat
4. Mahasiswa mampu merancang, dan mengelola kepemimpinan dan organisasi agribisnis
berkelanjutan.
5. Mahasiswa mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam beragribisnis.

2
BAB II
KEADAAN UMUM TEMPAT MAGANG

2.1 Sejarah Kelembagaan Perusahaan


Tanikota adalah kebun agro edukasi dan pertanian organik yang didirikan pada tahun 2016
dan berlokasi di Dago, Bandung. Pengunjung Tanikota merupakan siswa sekolah, mulai dari
playgroup hingga mahasiswa kuliahan, keluarga dan orang tua juga. Tanikota memiliki konsep
sayuran segar dan organik. Semua sayuran yang dibudidaya di Tanikota merupakan sayur
organik yang sama sekali bebas dari pupuk dan insektisida kimia buatan. Tanikota pertama
beroperasi dengan adanya lahan yang bagus dan luas yang berada di tengah kota Bandung.
Munculnya nama "tani-kota" karena bertani di tengah kota. Tanikota terbentuk pada Agustus
2016. Seiring berjalannya waktu Tanikota menjadi sebuah perseroan dengan harapan semakin
berkembang dan semakin maju kedepannya. Pada 2 Juli 2020 terbentuklah PT Tanikota
Agribudaya Edulestari. Agribudaya berasal dari kata agrikultur atau pertanian dan budaya
merujuk kepada budaya Indonesia. Edulestari dari edukasi atau pendidikan, dengan harapan
ingin berkontribusi kepada anak-anak sekolah dari mulai TK, SD, SMP, SMA maupun
mahasiswa, dan Lestari artinya sesuatu yang alami, swasembada dan berkelanjutan.
Setiap perangkat perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pemilik
perusahaan memiliki wewenang untuk membawahi dan bertanggung jawab pada semua bagian
yang terdapat dalam perusahaan serta memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada.
Tugas dan tanggung jawab perangkat perusahaan yang terdapat di Tani Kota adalah sebagai
berikut:

Gambar 1. Tugas dan Tanggung Jawab Perangkat Perusahaan di Tani Kota

3
2.2 Letak Geografis dan Aktivitas Perusahaan
PT Tanikota Agribudaya Edulestari (Tanikota) terletak di Jalan Cisitu Indah VI no. 1A,
Dago, Coblong, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini sangat
strategis karena terletak di pusat Kota Bandung, dekat dengan kampus ITB, pusat perbelanjaan
dan banyak sarana dan prasarana publik lainnya. Hal ini tentunya memberikan kelebihan bagi
perusahaan untuk memperluas citra dan pasarnya karena aksesnya yang mudah dijangkau oleh
masyarakat.
Tanikota memiliki luas lahan sebesar 5 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cidadap
2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Cimenyan
3. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Cidadap
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Coblong
Tanikota merupakan agrowisata organik di tengah kota. Aktivitas Tanikota terdiri dari
proses wisata alam (edukasi), budidaya, proses panen, proses pengemasan. Untuk pembibitan
tanaman, perusahaan membeli langsung dari toko bibit yang telah dipercaya. Pada proses
budidaya tanaman, mulai dari proses penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga panen
dilakukan menggunakan zat alami tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia.
Selain melakukan budidaya secara organik tanah, Tanikota juga mengembangkan sistem
pertanian terintegrasi yaitu secara Aquaponik. Komoditas pertanian yang dibudidayakan secara
organik dan aquaponik cukup beragam, dari sayur sawi-sawian hingga ikan nila yang diperoleh
dari sistem aquaponik.
Tabel 1. Jadwal Kerja Kebun
Jam Kegiatan Pekerja

08.00 - 10.00 Penyiraman Sayuran & Petani & Kepala Agro


bibit, Penyemprotan
pestisida & pupuk organik,
penyiangan dan operasional
kebun

4
10.00 - 10.15 Istirahat

10.15 - 12.00 Budidaya Tanaman dan Petani & Kepala Agro


Pengawasan Petani

12.00 - 13.30 Istirahat

13.30 - 15.30 Operasional Kebun dan Petani


Pembuatan Kompos

15.30 - 16.00 Penyiraman Petani

16.00 Pulang Petani

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Aquaponik


Jam Kegiatan Pekerja

08.00 - 09.00 Bersihkan kotoran ikan daro tiap Tim aquaponik


tangki, Mengeluarkan air dari outle
RFF ke tangki pengendapan, Panen
pagi, Ukur PH, Semprot jamu anti
hama GH Selada (Selasa & Jumat)

09.00 - 10.00 Memberi makan ikan, Semprot Tim aquaponik


benih tray yang belum pecah,
Pengembunan/penyiraman tanaman
GH besar ketika panas

10.00 - 12.00 Tuang air pada tray yang sudah Tim aquaponik
pecah benihnya,Penanaman

12.00-13.00 Istirahat

13.00 - 15.00 Cuci filter di aquarium Ikan,cuci Tim aquaponik


talang kotor, cuci tray kotor,

5
Pemindahan tanaman

15.00 - 16.00 Panen sore, Semprot jamu anti Tim aquaponik


hama GH besar (Senin & Kamis)

16.00 Pulang

Tabel 3. Jadwal kegiatan Wisata


No Kegiatan Pekerja

1 Keliling Kebun dan Edukasi Tanaman Pemandu Wisata

2 Melewati Hutan Pemandu Wisata

3 Panen Sayuran Pemandu Wisata

4 Menanam Padi Pemandu Wisata

5 Menangkap Ikan Pemandu Wisata

Mayoritas wisatawan yang berkunjung merupakan instansi pendidikan sehingga dengan


jumlah pengunjung yang banyak diperlukan sistem booking untuk mempersiapkan sarana-
prasarana wisatawan. Wisata akan berlangsung sekitar 2-3 jam dengan didampingi oleh
pemandu wisata dimulai dari keliling kebun, menangkap ikan hingga panen tanaman.
Wisatawan dapat membawa pulang tanaman yang mereka sudah panen sendiri.

6
BAB III
KERAGAAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI TEMPAT MAGANG

3.1 Perencanaan Kepemimpinan dan Organisasi


3.1.1 Teori Model Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang memengaruhi kehidupan orang lain
(Maxwel 1997:7). Merupakan sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa
sifat-sifat tertentu seperti kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan
(capability). Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam keberlangsungan
sebuah organisasi dan dapat mempengaruhi jalannya organisasi tersebut. Pentingnya
kemampuan seorang pemimpin dalam organisasi dijadikan sebagai acuan untuk kemajuan
organisasi, maka diperlukan adanya pendidikan kepemimpinan untuk generasi yang akan
datang. Menurut Stoner (2000), kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh kepada kegiatan kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut,
diantaranya adalah:
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut. Para anggota
kelompok membantu menentukan status atau kedudukan pemimpin dan membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan, tanpa bahwan semua kualitas kepemimpinan
seorang manajer akan menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di
antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok tetapi
para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin
secara langsung.
3. Pemimpin menggunakan pengaruh Para pemimpin tidak hanya dapat memerintah
bawahan apa saja yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintahnya.

Gaya kepemimpinan merupakan normal perilaku dari seseorang yang dipakai saat
orang tersebut berusaha mengarahkan atau mempengaruhi orang lain dengan berbagai
kelebihan dan kelemahan (Marzuki, 2002). Seorang pemimpin akan menggunakan gaya

7
kepemimpinan sesuai dengan potensi kemampuan dan kepribadiannya. Ada beberapa model
dalam gaya kepemimpinan, diantaranya adalah berbagai kelebihan dan kelemahan (Marzuki,
2002). Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai dengan potensi
kemampuan dan kepribadiannya. Ada beberapa model dalam gaya kepemimpinan,
diantaranya adalah:

1. Kisi kepemimpinan Kisi ini menggambarkan bagaimana perhatian pemimpin


terhadap tugas dan sumber daya manusia sehingga tercipta gaya pengelolaan dan
kepemimpinan. Terdapat lima jenis gaya dalam kisi ini:
a. Gaya pengalah: ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap hasil, cenderung
menerima keputusan orang lain, menyetujui pendapat, sikap dan gagasan orang
lain, dan menghindari sikap memihak.
b. Gaya pemimpin pertengahan: ditandai oleh perhatian seimbang akan hasil dan
sumber daya manusianya, pemimpin dengan gaya seperti ini akan mencari cara
yang berguna dalam memecahkan masalah namun mungkin tidak sempurna.
c. Gaya tim: ditandai dengan perhatian yang tinggi terhadap tugas dan sumber
daya manusia, menghargai keputusan yang logis dan kreatif sebagai hasil dari
pengertian dan kesepakatan anggota organisasi.
d. Gaya santai: ditandai oleh rendahnya perhatian terhadap tugas dan perhatian
yang tinggi terhadap sumber daya manusia. Pemimpin dengan jenis ini
menghargai hubungan baik diantara semua pekerja.
e. Gaya kerja: ditandai oleh perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan kerja,
tetapi kurang memperhatikan sumber daya manusianya. Pemimpin dengan gaya
ini menghargai keputusan yang sudah dibuat.
2. Teori 3-D, Teori ini dibuat oleh Reddin berdasarkan pada kisi tugas manusia yang
dikemukakan oleh Blake dan Mouton dengan menambahkan dimensi baru. Ketiga
dimensi itu didefinisikan sebagai berikut:
a. Orientasi pada kerja: tingkat pengarahan manajer atau usaha pegawai untuk
mencapai tujuan.
b. Orientasi pada hubungan: tingkat hubungan pribadi antara manajer dengan
pegawai yang ditandai dengan adanya kepercayaan, menghormati gagasan, dan
memperhatikan perasaan pegawai.
8
c. Orientasi pada efektifitas: tingkat persyaratan hasil yang dicapai manajer yang
telah ditetapkan.
3. Kepemimpinan situasional, Model ini dikemukakan oleh Hersey dan Blanchard
yang memperkenalkan variabel baru yang berfungsi serupa dengan variabel baru
yang dikemukakan oleh Reddin. Dalam model ini terdapat empat gaya, yaitu:
a. Memberitahu, tugas berat, hubungan lemah, dan ditandai oleh komunikasi satu
arah. Pemimpin menentukan peranan pegawai dan bagaimana cara mengerjakan
berbagai macam tugas
b. Mempromosikan, tugas besar, hubungan kuat, ditandai dengan usaha melalui
komunikasi dua arah meskipun hamper semua pengaturan dilakukan oleh
pemimpin
c. Berpartisipasi, hubungan kuat, tugas berat, ditandai oleh pemimpin dan pegawai
yang terlibat dalam pembuatan keputusan lewat komunikasi dua arah
d. Mewakilkan, hubungan lemah, tugas ringan, ditandai oleh pemimpin yang
membiarkan pegawainya bertanggung jawab atas keputusannya
4. Teori empat sistem, Likert menemukan empat gaya atau sistem manajerial yang
berdasar atas analisis pada delapan variabel manajerial, yaitu: kepemimpinan,
motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, penentuan tujuan,
pengendalian, dan kinerja. Likert membagi gaya manajerial tersebut sebagai
berikut:
a. Penguasa mutlak
Manajer memberi bimbingan sepenuhnya dan pengawasan ketat pada pegawai
b. Penguasa semi-mutlak
Gaya ini bersifat otoritarian, tetapi mendorong komunikasi untuk berpendapat
maupun mengemukakan keluhan, namun interaksi diantara tingkatan dalam
organisasi dilakukan lewat jalur resmi.
c. Penasihat
Gaya ini melibatkan interaksi yang cukup sering diantara atasan dan bawahan
dalam organisasi.
d. Pengajak-serta

9
Gaya ini sangat sportif sehingga membuat pegawai berpartisipasi secara nyata
dengan tujuan agar organisasi berjalan baik
Model Kepemimpinan PT. Tani Kota Agribudaya Edulestari
Model kepemimpinan yang diterapkan pada lingkungan kerja PT. Tani Kota
Agribudaya Edulestari akan dipaparkan sesuai dengan model kepemimpinan yang sudah
dipaparkan diatas. Pada model kisi kepemimpinan, PT. Tani Kota Agribudaya Edulestari
menerapkan gaya tim, pada setiap pengambilan keputusan, para petinggi selalu
mendengarkan pendapat dan kesepakatan dari semua bagian. Dalam model teori 3-D, PT.
Tani Kota Agribudaya Edulestari memiliki tiga dimensi, yaitu: orientasi pada kerja yang
terlihat dengan diberikannya pengarahan dari direktur kepada pegawai, dan orientasi pada
hubungan yang terlihat dengan adanya hubungan pribadi antara direktur dengan pegawai.
Model kepemimpinan situasional yang terdapat di lingkungan Tani Kota Agribudaya
Edulestari adalah partisipatif, diantara pekerja menggunakan komunikasi secara dua jalur,
dan memiliki peran dan tugas masing-masing yang saling melengkapi, dalam mengambil
keputusan, ada dua teknik yang digunakan, yaitu: sumbang saran (brainstorming), dan FGD
(Focus Group Discussion). Menurut teori empat sistem, PT. Tani Kota Agribudaya Edulestari
menggunakan gaya manajerial penasihat.

3.1.2 Teori Model Organisasi


Model diartikan sebagai suatu konsep yang digunakan untuk merepresentasikan suatu
hal. Model merupakan interpretasi hasil observasi dan pengukuran dari beberapa sistem. Ada
beberapa macam model organisasi yang dapat diterapkan, diantaranya adalah:
1. Model birokrasi
Tipe ini dikembangkan oleh Max Webber yang memiliki enam pokok dasar, yaitu:
a. Dalam organisasi ada pembagian tugas dan spesialisasi
b. Hubungan dalam organisasi bersifat impersonal
c. Dalam organisasi ada hirarki wewenang
d. Administrasi selalu dilaksanakan dengan dokumen tertulis
e. Orientasi pengembangan pegawai adalah pengembangan karir
f. Setiap tindakan yang diambil harus selalu dikaitkan dengan besarnya
sumbangan terhadap tercapainya tujuan organisasi

10
Webber membandingkan organisasi kedalam dua tipe, yaitu: tipe organisasi
kharismatik yang dipimpin oleh seorang yang memiliki pengaruh personal bagi
anggotanya, dan organisasi tradisional dimana pemimpinnya diangkat berdasarkan
warisan
2. Model egaliter
Konsep egaliter adalah kesamaan dalam otoritas dan kesamaan hak bagi setiap
orang dalam kelompok. Model egaliter didasarkan kepada kerjasama antar anggota
kelompok dengan cara sukarela.
3. Organisasi kolegial
Karakteristik yang paling menonjol dari organisasi kolegial adalah spesialis yang
posisinya sebagai bawahan menggerakan dan mengarahkan kegiatan atasan.
Organisasi kolegial terdiri dari dua komponen dasar, yaitu: komponen independen,
profesionalis yang dapat menempatkan dirinya dalam organisasi selama mereka
ada, meneliti, dan secara aktif melakukan pencarian pengetahuan, lalu komponen
yang melakukan fungsi kerumahtanggaan dimana mereka menjaga agar organisasi
tetap berjalan dan dapat melayani komponen pertama agar tetap menghasilkan
pengetahuan.
4. Model desentralisasi
Karakteristik model desentralisasi adalah bahwa setiap kegiatan unit dalam
organisasi adalah otonom.
5. Model administrasi umum
Dalam model administrasi publik asumsinya adalah dewan pemerintah akan
menentukan kebijakan dan birokrasi yang akan mempertanggungjawabkan
kebijakan administrasi

Model Organisasi PT Tanikota Agribudaya Edulestari


Model organisasi PT Tanikota Agribudaya Edulestari adalah organisasi kolegial, karena
isi dari tim pekerjanya merupakan rekan sejawat yang memiliki keahlian di bidang masing-
masing dan memegang suatu bidang dan profesional di bidangnya. Dalam pengambilan
keputusan harus dibuat bersama baik oleh sebagian atau seluruh anggota organisasi.
Pendekatan ini memberikan kuasa dengan jumlah terbatas kepada kolega senior untuk

11
menjadi sebuah kolegialitas dimana seluruh anggota mempunyai suara yang sederajat dalam
menentukan kebijakan. Organisasi yang terdapat di PT Tanikota Agribudaya Edulestari
termasuk kedalam organisasi yang sederhana jika dilihat dari kompleksitas strukturnya, hal
ini dikarenakan dalam pembagian unit atau departemen, kedalaman hirarki, dan persebaran
lokasi dan persebaran lokasi fasilitas dan anggota dalam organisasi nya masih sederhana

3.2 Pengelolaan Kepemimpinan dan Organisasi


3.2.1 Dinamika Organisasi
Dinamika adalah suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi antara unsur-unsur tersebut. Jika salah satu unsur sistem mengalami
perubahan, maka akan membawa perubahan pula pada unsur-unsur lainnya (Munir,
2001:16). Sedangkan pengertian organisasi menurut Prof. Dr. Mr. Pradjudi Armosudiro
bahwa organisasi merupakan struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja
antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-
sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dinamika
organisasi merupakan suatu sistem antara sekelompok orang dalam organisasi yang saling
mempengaruhi dan dapat membawa perubahan di dalam organisasi tersebut. Dalam
prosesnya, dinamika organisasi melibatkan beberapa komponen, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan organisasi secara umum adalah untuk merealisasikan harapan dan cita-cita
bersama para anggota organisasi atau kelompok. Tujuan dari PT. Tabel yaitu :
menjadi penyedia layanan Pendidikan dan Agrowisata Ekologis berbasis
swasembada masyarakat yang terdepan di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.
Jadi, PT. Tabel itu fokus dalam Penelitian dan Pengembangan, Penyedia Pendidikan
dan Pusat Pelatihan, Komunitas, Pengembangan Produk, dan Advokasi.
2. Struktur
Menurut Hasibuan (2010:128) struktur organisasi adalah suatu gambar yang
menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan, dan jenis
wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung
jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Menurut Siswanto
(2005:85) struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan

12
bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai
batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Struktur
organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal. PT. Tabel didirikan dan dikelola oleh Danny Lukita
dan John Gideon sebagai CEO, Christopher Yanto dan Callum Lukita sebagai
COO, Callum Lukita sebagai CMO. Seluruh Chief kedudukannya sejajar dan
bekerja sama sesuai dengan fungsi serta peran masing-masing jabatan. Selain posisi
Chief, ada pula Field Area Spesialis yang diduduki oleh Agus dan Ferdi yang
langsung dibawahi oleh COO perusahaan.
3. Fungsi
Dalam struktur organisasi, setiap jabatan mempunyai fungsi spesifik masingmasing.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. CEO (Chief Executive Officer)
CEO selaku pemimpin startup dan bertindak sebagai perwakilan perusahaan
tersebut. Fungsi CEO adalah sebagai berikut:
o Merancang dan mengkomunikasikan visi perusahaan
o Meramalkan tren pasar
o Menguraikan strategi bisnis perusahaan
o Membangun hubungan dengan investor
o Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi
sustainabilitas perusahaan. - Membuat keputusan strategis dalam proses
bisnis perusahaan.
b. COO (Chief Operating Officer)
COO merupakan orang yang bertanggung jawab atas operasional internal
perusahaan seperti operasional kantor, karyawan, dan bisnis. Fungsi COO
adalah sebagai berikut :
o Mengatur bisnis inti
o Mengatur perusahaan.
o Bertindak sebagai penghubung antara karyawan dan CEO.
c. CMO (Chief Marketing Officer)

13
CMO merupakan orang yang bertanggung jawab mengembangkan strategi
pemasaran perusahaan. Fungsi CMO adalah sebagai berikut :
o Melaksanakan riset pasar
o Mengembangkan strategi pemasaran.
o Pencitraan
o Menciptakan kampanye kehumasan.
4. Pemeliharaan
Menurut Edwin B. Flippo, pemeliharaan karyawan yaitu menyangkut perlindungan
kondisi fisik, mental dan emosi karyawan. Dalam upaya pemeliharaan organisasi
di PT. Tabel dilakukan beberapa hal diantaranya adalah:
o Pemimpin perusahaan selalu memberikan kesempatan kepada setiap pekerja
untuk berkembang melalui pelatihan, berbagai tantangan, maupun tanggung
jawab baru.
o Fasilitas kantor yang mendukung kegiatan perusahaan seperti tersedianya
koneksi internet yang kuat, tata ruang dan furniture yang dapat menunjang
kenyamanan bekerja.
o Adanya komunikasi yang transparan antar pekerja. Setiap pekerja berhak tahu
mengenai hal-hal yang direncanakan oleh perusahaan, kemajuan yang telah
dibuat oleh perusahaan, dan juga tahu mengenai kondisi keuangan
perusahaan. Dengan itu, pekerja akan saling terbuka satu sama lain yang akan
mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan di perusahaan.
o Lingkungan kerja di PT. Tabel dibuat menyenangkan sehingga seluruh
pekerja akan mendapatkan kenyamanan.
5. Kekompakan
PT. Tabel dapat dikatakan cukup kompak karena organisasi berjalan dengan baik.
Hal ini bisa dibuktikan dengan progress perusahaan yang tumbuh dengan cepat dan
meningkat pesat saat kami melakukan magang.
6. Iklim
PT. Tabel menciptakan iklim perpaduan yang cukup antara profesionalitas dan
kekeluargaan. Hal ini tercermin dari kondisi pekerja di Tanikota yang dapat
memahami pekerjaannya dengan baik serta memiliki ambisi untuk berkembang di
14
bidangnya masing-masing, namun tetap ada ikatan simpati dan empati diantara
pekerja.
7. Tekanan
PT. Tabel memiliki banyak project karena bergerak di bidang pertanian dari hulu
hingga hilir. Agritama yang tergolong sebagai perusahaan baru dan memiliki
project yang terus bertambah, namun tim Tanikota dapat menjawab tekanan
tersebut dengan mengelola segalanya dengan baik dan target yang direncanakan
sebelumnya dapat tercapai.
8. Efektivitas
Menurut Abdurahmat dalam Othenk (2008), efektivitas adalah pemanfaatan
sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu secara sada ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Jajaran
Chief di PT. Tabel dapat mengelola perusahaannya cukup efektif.

3.2.2 Peran Kepemimpinan Internal


Menurut Ricky W. Griffin, mengenai peran kepemimpinan ada tiga kategori klasifikasi
yaitu perilaku perilaku terhadap karyawan, perilaku terhadap organisasi, dan perilaku
terhadap agen ekonomi lainnya. Perilaku terhadap karyawan dan perilaku terhadap organisasi
merupakan peran kepemimpinan internal. Peran kepemimpinan internal yang dilakukan para
pimpinan perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. CEO (Chief Executive Officer)
CEO selaku pemimpin startup dan bertindak sebagai perwakilan perusahaan
tersebut. Fungsi CEO adalah sebagai berikut:
o Merancang dan mengkomunikasikan visi perusahaan
o Meramalkan tren pasar
o Menguraikan strategi bisnis perusahaan
o Membangun hubungan dengan investor
o Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi
sustainabilitas perusahaan. - Membuat keputusan strategis dalam proses bisnis
perusahaan.
b. COO (Chief Operating Officer)

15
COO merupakan orang yang bertanggung jawab atas operasional internal
perusahaan seperti operasional kantor, karyawan, dan bisnis. Fungsi COO adalah
sebagai berikut :
o Mengatur bisnis inti
o Mengatur perusahaan.
o Bertindak sebagai penghubung antara karyawan dan CEO.
c. CMO (Chief Marketing Officer)
CMO merupakan orang yang bertanggung jawab mengembangkan strategi
pemasaran perusahaan. Fungsi CMO adalah sebagai berikut :
o Melaksanakan riset pasar
o Mengembangkan strategi pemasaran.
o Pencitraan
o Menciptakan kampanye kehumasan.

3.2.3 Peran Kepemimpinan Eksternal


Menurut Ricky W. Griffin, pemimpin berperan pula pada eksternal yaitu terhadap agen
ekonomi lainnya. Para Chief perusahaan berinteraksi langsung dengan berbagai stakeholders
yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, yaitu :
1) Para petani yang membantu mengelola lahan
2) Para konsumen yang mengkonsumsi produk dan menggunakan jasa pendampingan
Agroedukasi PT. Tanikota Agribudaya Edulestari
3) Perusahaan atau pelaku usaha lain yang bekerja sama dalam mengelola suatu proyek.
Seperti menjalin kerjasama dalam bentuk suplai sayur atau buah dengan catering sehat
DietPlus, menjalin kerjasama media partner dengan berbagai organisasi ketika
mengadakan webinar seperti dengan FoodBank maupun Teras Hijau.
4) Para investor dalam upaya penghimpunan modal untuk suatu proyek PT. Tanikota
Agribudaya Edulestari menjalin hubungan dengan berbagai stakeholders tersebut secara
efektif dan sinergis sehingga perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
dalam waktu singkat.

16
3.3 Kepemimpinan, Dinamika Organisasi, dan Perlibatan Masyarakat
3.3.1 Kegiatan dan Aktivitas Pelibatan Masyarakat
PT. Tanikota Agribudaya Edulestari bekerjasama dengan Organisasi Foodbank
Bandung dan masyarakat sekitar dalam menangani sampah rumah tangga. Organisasi
Foodbank Bandung akan menyetorkan sampah organik kepada Tanikota. Begitupula Ketua
RT setempat mengkoordinasikan masyarakat untuk mengumpulkan sampah rumah tangga
dan akan di berikan kepada Tanikota. Sampah-sampah organik yang diterima oleh Tanikota
akan diolah kembali agar dapat menghasilkan pupuk organik yang nantinya akan digunakan
oleh Tanikota dalam pengolahan lahan.
Tanikota juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Saat ini ada
beberapa petani yang merupakan masyarakat sekitar Tanikota. Tanikota juga merencanakan
untuk membuka lapangan pekerjaan dalam bidang Tour Guide. Masyarakat yang berminat
dengan bidang tersebut akan dikumpulkan dan diadakan kelas pelatihan untuk mempelajari
apa saja yang akan mereka lakukan ketika menjadi Tour Guide di Tanikota.

17
BAB IV
PENINGKATAN KAPASITAS ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

4.1 Proses Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Kepemimpinan


. Kedua pimpinan utama perusahaan ini merupakan keluarga lebih tepatnya bapak dan anak
sehingga mereka telah terbiasa dengan cara berkomunikasi antarsatu sama lain karena berasal
dari lingkungan Kapasitas organisasi dan kepemimpinan pada PT. Tanikota Agribudaya
Edulestari atau yang biasa disingkat PT. TABEL dilakukan dengan basis profesionalitas dan
juga kekeluargaan yang sama.
PT. TABEL sendiri memiliki jadwal khusus untuk melakukan proses peningkatan kapasitas
organisasi dan kepemimpinan dilakukan secara virtual dan tatap muka. Meeting virtual
dilakukan karena Pak Callum Lukita berada di Australia, sedangkan tatap muka Pak Danny,
Pak John dan Pak Christopher lebih fleksibel waktunya dan tidak bisa diperkirakan bisa
dilakukan setiap hari atau hanya dua minggu sekali sesuai dengan permasalahan atau proyek
yang ada. Hal ini dikarenakan PT. TABEL sebagai perusahaan start up banyak melakukan
proyek dan kegiatan outdoor (di luar ruangan) dan tidak banyak di kantor seperti perusahaan
pada umumnya karena perusahaan ini juga concern dibidang Agroedukasi. Di kantor biasanya
hanya ada bagian sales dan finance. Kantor juga digunakan untuk mengkaji kinerja perusahaan,
proyek dan juga dilakukan untuk membahas rencana perusahaan ke depannya. Sehingga, waktu
yang dihabiskan untuk melakukan proyek di lapangan merupakan salah satu bentuk proses
peningkatan kapasitas organisasi dan kepemimpinan itu sendiri.

18
4.2 Alur dan Dokumentasi Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Kepemimpinan

Gambar 2. Membuat Janji untuk Interview dengan Pihak PT. Tanikota Agribudaya Edulestari

Gambar 3. Meeting Online dengan Pihak PT. Tanikota Agribudaya Edulestari

19
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Tanikota merupakan kebun yang menunjang aktivitas agroedukasi dan pertanian organik
yang didirikan pada tahun 2016 dan berlokasi di Dago, Bandung. Dalam menjalankan
perusahaannya, PT Tanikota Agribudaya Agrolestari mempunya struktur organisasinya sendiri
yang terdiri dari Danny Lukita dan John Gideon sebagai CEO, Christopher Yanto sebagai
COO, Callum Lukita sebagai CMO. Seluruh Chief kedudukannya sejajar dan bekerja sama
sesuai dengan fungsi serta peran masing-masing jabatan. Selain posisi Chief, ada pula Field
Area Spesialis yang diduduki oleh Agus dan Ferdi yang langsung dibawahi oleh COO
perusahaan. Setiap jabatan memiliki peran dan tugas masing-masing. Berbagai upaya dalam
hal kepemimpinan, telah dilaksanakan dengan gaya kepemimpinan dalam berorganisasi yang
beragam masing-masing orangnya (para Chief). Tetapi tidak dapat dipungkiri, para pimpinan
terlihat selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitasnya dalam hal memimpin dengan serta
mengeratkan hubungan satu sama lain dengan baik.

5.2 Saran
Alangkah lebih baik jika Tanikota (PT Tanikota Agribudaya Agrolestari) dapat
meningkatkan komunikasi dan alur koordinasi baik dari pimpinan hingga antar divisi maupun
pekerja yang terlibat di dalamnya, sehingga dapat meminimalisir terjadinya miskomunikasi
antar pekerja dan diperoleh alur koordinasi yang jelas demi menjaga kinerja perusahaan.
Kemudian demi mengeratkan rasa kekeluargaan, sebaiknya kegiatan bonding antar pekerja
intensitasnya lebih ditingkatkan. Secara keseluruhan perusahaan sudah cukup baik dalam
menjalankan tugas dan iklim organisasi yang ada didalamnya.

20
LAMPIRAN

Lampiran 1. Penilaian Magang


Cindy Kaori Eka Putri
150610180012

Anita Arga Putri Sitio


150610180011

21
Delia Nada Suryana
150610180013

Ayu Atikah Putri


150610180001

22
Shelsiya Nikela
150610180002

Lampiran 2. Daftar Hadir

N Hari/Tanggal Masuk Keluar Ket.


o

Jam Prf Jam Prf

1 15 Januari 2021 09.00 16.00

2 16 Januari 2021

3 17 Januari 2021

4 18 Januari 2021 09.00 16.00

5 19 Januari 2021 09.00 16.00

6 20 Januari 2021 09.00 16.00

23
7 21 Januari 2021 09.00 16.00

8 22 Januari 2021 09.00 16.00

9 23 Januari 2021 08.00 10.00

10 24 Januari 2021

11 25 Januari 2021 09.00 16.00

12 26 Januari 2021 09.00 16.00

13 27 Januari 2021 09.00 16.00

14 28 Januari 2021 09.00 16.00

15 29 Januari 2021 09.00 16.00

16 30 Januari 2021

17 31 Januari 2021

18 1 Februari 2021 09.00 16.00

19 2 Februari 2021 09.00 16.00

20 3 Februari 2021 09.00 16.00

21 4 Februari 2021 09.00 16.00

22 5 Februari 2021 09.00 16.00

23 6 Februari 2021

24 7 Februari 2021

24
25 8 Februari 2021 09.00 16.00

26 9 Februari 2021 09.00 16.00

27 10 Februari 2021 09.00 16.00

28 11 Februari 2021 09.00 16.00

29 12 Februari 2021 Tanggal Tanggal


merah merah

30 13 Februari 2021

31 14 Februari 2021

32 15 Februari 09.00 16.00


2021

33 16 Februari 09.00 16.00


2021

34 17 Februari 09.00 16.00


2021

35 18 Februari 09.00 16.00


2021

36 19 Februari 09.00 16.00


2021

37 20 Februari
2021

38 21 Februari
2021

39 22 Februari 09.00 16.00


2021

40 23 Februari 09.00 16.00


2021

25
41 24 Februari 09.00 16.00
2021

42 25 Februari 09.00 16.00


2021

43 26 Februari 09.00 16.00


2021

44 27 Februari
2021

45 28 Februari
2021

46 29 Februari 09.00 16.00


2021

47 30 Februari 09.00 16.00


2021

48 1 Maret 2021 09.00 16.00

49 2 Maret 2021 09.00 16.00

50 3 Maret 2021 09.00 16.00

51 4 Maret 2021 09.00 16.00

52 5 Maret 2021 09.00 16.00

53 6 Maret 2021

54 7 Maret 2021

55 8 Maret 2021 09.00 16.00

56 9 Maret 2021 09.00 16.00

57 10 Maret 2021 09.00 16.00

26
58 11 Maret 2021 Tanggal Tanggal
merah merah

59 12 Maret 2021 Cuti bersama Cuti


bersama

60 13 Maret 2021

61 14 Maret 2021

62 15 Maret 2021 09.00 16.00

Lampiran 3. Dokumentasi

27
28

Anda mungkin juga menyukai