Disusun Oleh :
Miftakhul Zannah
H0420049
Mengetahui
Kepala Program Studi Agribisnis Dosen Penguji
Fakultas Pertanian UNS
Dr. Ir. Sri Marwanti, M.S. Raden Kunto Adi, S.P., M.P.
NIP. 195907091983032001 NIP. 197310172003121002
ii
INTISARI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan ijin-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan Praktikum
Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini. Laporan Praktikum ini dibuat untuk
melengkapi tugas Mata Kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisnis. Penulis
mengharapkan dengan adanya laporan ini dapat menambah pengetahuan tentang
koperasi, khususnya yang bergerak di bidang agribisnis.
Penyusunan laporan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
2. Tim dosen Mata Kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisnis
3. Pihak Koperasi Unit Desa Sambit dan karyawan yang terlibat
4. Co-Assisten yang telah membimbing dan mengarahkan praktikan
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan
praktikum
Penulis menyadari seandainya dalam penulisan laporan ini masih ada
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi hasil yang lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat dan memberi tambahan ilmu bagi pembaca. Amin.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-
perorangan atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan prinsip koperasi
sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sejak
kemunculannya, koperasi telah melalui berbagai peristiwa dan sejarah yang
cukup panjang. Salah satu penyebab kemunculan koperasi adalah adanya
revolusi industri, sehingga dalam perkembangannya koperasi terdapat hampir
di semua negara industri yang sudah maju maupun di negara berkembang.
Koperasi pertama kali muncul pada awal abad 19 di negara-negara Eropa,
namun setelah adanya kolonialisme di beberapa negara Asia, Afrika, dan
Amerika Selatan koperasi juga tumbuh di negara jajahan. Koperasi yang berdiri
pertama kali di Indonesia adalah koperasi yang bergerak di bidang perkreditan,
karena menyesuaikan dengan kondisi masyarakat pada saat itu yang terjerat
hutang kepada rentenir. Koperasi memiliki beragam bentuk, di antaranya
adalah koperasi simpan pinjam, koperasi kerajinan industri, KUD, KOPTI,
KPRI, koperasi pensiun, koperasi serba usaha, koperasi karyawan dan
sebagainya.
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha
menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha
menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,
saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan Tujuan
kemitraan untuk meningkatkan pemberdayaan usaha kecil dibidang
manajemen, produk, pemasaran, dan teknis, disamping agar bisa mandiri demi
kelangsungan usahanya sehingga bisa melepaskan diri dari sifat
ketergantungan. Hubungan kemitraan merupakan bentuk kerjasama dua orang
atau lebih orang atau lembaga untuk berbagi biaya, resiko, dan manfaat dengan
cara menggabungkan kompetensinya masing-masing.
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang dibahas dalam praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis antara lain sebagai berikut :
1
2
1. Bagaimana kondisi umum yang ada pada Koperasi Makmur Sentosa .dan
UMKM Konco Tani?
2. Bagaimana kondisi mengenai usaha yang ada pada Koperasi Makmur
Sentosa?
3. Bagaimana kondisi mengenai permodalan yang ada pada Koperasi
Makmur Sentosa?
4. Bagaimana kondisi mengenai organisasi yang ada pada Koperasi Makmur
Sentosa?
5. Bagaimana kondisi mengenai Sistem Informasi Manajemen yang ada pada
Koperasi Makmur Sentosa?
6. Bagaimana kondisi mengenai kemitraan yang ada pada UMKM Konco
Tani?
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dalam praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi umum di Koperasi Makmur
Sentosa dan UMKM Konco Tani
b. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi mengenai usaha yang ada di
Koperasi Makmur Sentosa
c. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi mengenai permodalan yang ada
di Koperasi Makmur Sentosa
d. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi mengenai organisasi yang ada
di Koperasi Makmur Sentosa
e. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi mengenai Sistem Informasi
Manajemen yang ada di Koperasi Makmur Sentosa
f. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi mengenai kemitraan yang ada
di UMKM Konco Tani
2. Kegunaan
a. Bagi Koperasi dan Kemitraan
3
A. Koperasi
Pengertian koperasi dapat dilakukan dari pendekatan asal yaitu kata
koperasi berasal dari bahasa Latin “coopere”, yang dalam bahasa Inggris
disebut cooperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi
cooperation berarti bekerja sama. Kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-
orang yag mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Koperasi berkenaan
dengan manusia sebagai individu dengan kehidupannya dalam masyarakat.
Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, tetapi
memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial. Karakter koperasi
berdimensi ganda yaitu ekonomi dan sosial, sehingga untuk menjelaskan
fenomena kerja sama dalam koperasi, kita terlebih dahulu harus memahami
pengetahuan dasar dari kondisi sosial, ekonomi, politik, dan etika. Hal ini
berkaitan dengan fungsi koperasi yaitu fungsi sosial, fungsi ekonomi, fungsi
politik, dan fungsi etika. Fungsi sosial yaitu cara manusia hidup, bekerja, dan
berbaur dalam masyarakat. Fungsi ekonomi yaitu cara manusia membiayai
kelangsungan hidupnya dengan bekerja dalam masyarakat. Fungsi politik yaitu
cara manusia memerintah dan mengatur diri mereka sendiri melalui brebagai
hukum dan peraturan. Fungsi etika yaitu cara manusia berperilaku dan
meyakini kepercayaan mereka, dan cara berhubungan dengan Tuhan mereka
(Hendra et al., 2021).
Koperasi dalam perekonomian Indonesia mempunyai kedudukan dan
peran yang sangat strategis dalam pertumbuhan dan pengembangan potensi
ekonomi rakyat. Pada umumnya koperasi memiliki keunggulan dibidang
pertanian. Keunggulan koperasi tersebut memperbaiki posisi tawar
(bargaining position) petani, membuka akses pasar baru untuk produk petani,
dan meningkatkan kemampuan dalam mengadopsi teknologi. Cara yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan bargaining position adalah petani menjual dan
menentukan harga secara bersama-sama sehingga diharapkan dapat
memperoleh harga yang lebih baik. Koperasi harus memperbaiki perilaku
5
6
model koperasi sangat bergantung pada modal sosial dan komitmen anggota
(Suryaningsih dan Kartika, 2019).
Hak suara didasarkan pada keanggotaan koperasi dan bukan pada
ekuitas atau jumlah saham yang dimiliki. Oleh karena itu, semua anggota
berbagi kapasitas yang sama untuk mempengaruhi keputusan dalam hal usaha
yang dijalankan. Komitmen anggota, merupakan elem kuncu dari modal sosial
untuk menjalankan usaha koperasi, hal ini sangat penting untuk koperasi. Jenis
koperasi menurut aneka ragam unit usahanya diberbadakan menjadi 2 yaitu,
koperasi usaha tunggal (single purpose) dan koperasi usaha majemuk (multy
purpose). Koperasi dengan usaha tunggal (single purpose) memberikan
pelayanan atau usaha dengan hanya satu jenis usaga atau satu bidang kegiatan
saja. Adapun usahanya dapat bekerja berupa menyimpan uang dan
memberikan pinjaman (credit) disebut sebagai koperasi kredit, kemudian
menjual barang-barang konsumsi, disebut sebagai koperasi konsumsi, atau
koperasi yang memasarkan hasil produksi para anggotanya. Koperasi usaha
majemuk (multy purpose) memberikan pelayanan usaha dengan beberapa jenis
usaha atau lebih dari satu bidang kegiatan (Hasmawati, 2013).
C. Permodalan
Permodalan merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk penilaian
kesehatan koperasi. Penilaian tingkat kesehatan koperasi berdasarkan aspek
permodalan bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai kecukupan
modal koperasi dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan mengetahui
kemampuan koperasi dalam menyerap kerugian akibat investasi dan
penurunan nilai aktiva. Penilaian terhadap aspek permodalan koperasi
didasarkan pada tiga rasio yaitu, rasio modal sendiri terhadap total aset, rasio
modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, dan rasio kecukupan
modal sendiri. Penilaian rasio modal sendiri terhadap total aset dimaksudkan
untuk mengukur kemampuan modal sendiri KSP/USP Koperasi dalam
mendukung pendanaan terhadap total aset yang dimilikinya. Pengukurannya
dilakukan dengan membandingkan antara modal sendiri dengan total aset.
Penilaian rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
8
D. Organisasi
Istilah pengorganisasian dapat diuraikan ke dalam dua pengertian, yaitu
dalam arti statis, organisasi sebagai wadah kerjasama sekelompok oeang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, dan arti dinamis, organisasi
sebagai suatu sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Organisasi juga diartikan sebagai lembaga atau sekelompok
fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah
perkumpulan, badan-badan pemerintah. Organisasi merujuk pada proses
pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara
para anggota, sehinga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif. Sistem
kerjasama secara jelas mengatur tentang tanggungjawab, arus komunikasi, dan
memfokuskan sumber daya pada tujuan. Pengorganisasian menjadi proses
pembagian kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-
tugas tersebut kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan
mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka
efektifitas pencapaian tujuan organisasi (Musaropah, 2018).
Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan
yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan
berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif,
dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dalam melaksanakan
segala kebijakan/keputusan yang dibuat pada tingkatan administratif maupun
manajerial. Hakiki organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandangan.
Pertama, organisasi dipandang sebagai wadah, tempat di mana kegiatan
administrasi dan manajemen dilaksanakan. Kedua, sebagai proses yang
berusaha menyoroti interaksi (hubungan) antara orang-orang yang terlibat di
dalam organisasi itu.Terkadang redupnya suatu koperasi karena konflik
internal, ataupun tidak terselesainya target koperasi, hal ini bisa di selesaikan
dan lebih teratur dengan pengimplementasian teori pembelajaran organisasi
(Mu Tian et al,. 2021).
10
faktor produksi dari hulu hingga hilir. Keuntungan yang diperoleh pengusaha
kecil, koperasi dan petani antara lain yaitu meningkatnya kemampuan dan
kewirausahaan pendapatan keluarga dan masyarakat pedesaan, produktivitas
dan kualitas hasil, penguasaan teknologi, kemampuan memanfaatkan kredit
dan penguasaan manajemen serta penyediaan lapangan kerja (Zakaria, 2015).
Kemitraan adalah kerjasama dalam hubungan bisnis, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, berdasarkan prinsip saling
membutuhkan, kepercayaan, penguatan dan keuntungan yang melibatkan
pelaku usaha Mikro, Kecil dan Usaha Menengah dengan Besar Bisnis.
Kemudian dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2013 tentang Kemitraan
menjelaskan: untuk semakin mempercepat realisasi perekonomian nasional
yang mandiri dan andal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan,
diperlukan upaya nyata untuk menciptakan iklim yang mampu mendorong
terbentuknya kemitraan bisnis yang kuat di antara semua prinsip-prinsip
berbasis kehidupan ekonomi saling membutuhkan, saling percaya, saling
menguatkan dan saling menguntungkan. Kerjasama melalui kemitraan
kesepakatan merupakan salah satu cara yang sesuai dengan semangat dan
semangat kekeluargaan dalam sistem ekonomi nasional (Siregar et al., 2020).
III. METODOLOGI
A. Metode Dasar
Metode dasar penyusunan laporan adalah deskriptif analitis. Metode
analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang
digunakan untuk menyajikan data kuantitatif dalam bentuk deskriptif. Analisis
deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan data dengan apa adanya.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam praktikum dilakukan melalui teknik
wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan.
Teknik wawancara dilakukan secara langsung dengan mendatangi narasumber.
Wawancara dilakukan dengan anggota koperasi dan pelaku usaha UMKM.
Data yang didapat kemudian dijadikan sebagai acuan untuk membuat laporan.
C. Metode Analisis Data
Tahapan setelah pengumpulan data yaitu analisis data, dalam analisis
data menggunakan tabulasi persentatif yang dilakukan secara kualitatif
maupun kuantitatif. Analasis data secara kualitatif menggunakan teori-teori
yang berhubungan dengan yang dialami koperasi dan tidak berupa angka.
Sedangkan analisis data secara kuantitatif akan menghasilkan data berupa
angka-angka. Tabulasi presentatif yaitu data-data yang telah diperoleh
dijabarkan dan diolah untuk memperoleh pemahaman makna, yang kemudian
mengembangkan teori dan menggambarkan realitas secara kompleks serta
menggunakan teori yang berhubungan dengan masaalah yang dihadapi dan
terjadi pada koperasi bersangkutan.
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum
1. Koperasi Produsen Makmur Sentosa
Koperasi produsen Makmur Sentosa terletak di Dukuh Kwajon
Kulon, Desa Kwajon, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur. Koperasi Makmur Sentosa merupakan lembaga ekonomi lokal
yang didirikan untuk mengelola modal usaha seluruh anggota petani
melalui usaha pertanian yang berdasarkan pada prinsip Islam. Cikal bakal
Koperasi Makmur Sentosa tidak terlepas dari aktivitas program klaster
mandiri Dompet Dhuafa berbasis pertanian yang dilaksanakan sejak Maret
2013 silam hingga tahun 2015. Program ini dilakukan guna mendorong
peningkatan pendapatan ekonomi petani kecil Desa Kwajon Kecamatan
Bungkal, Kabupaten Ponorogo sebagai upaya pencapaian kesejahteraan.
Koperasi Makmur Sentosa mendapatkan legalitas hukum dengan no. BH:
615/BH/XVI.21/2015 sebagai koperasi produsen setelah melalui proses
yang cukup panjang.
Awal berdiri koperasi memiliki anggota sebanyak 55 anggota.
Bantuan modal dari dompet dhuafa sebesar Rp1.392.400,00 per anggota.
Lalu mendapatkan modal tambahan dari Mandiri Amal Insani Fondation
sebesar Rp1.392.400,00 per anggota. Seiring berjalannya waktu ada
beberapa anggota yang keluar – masuk dan meninggal, akhirnya jumlah
anggota menjadi 54 orang. Hingga saati ini anggota koperasi berjumlah
sebanyak 56 orang.
Koperasi Makmur Sentosa merupakan koperasi produsen pertama
di Kabupaten Ponorogo. Koperasi ini awalnya bergerak dalam bidang
usaha pertanian beras, namun, hingga saat ini Koperasi Produksi Makmur
Sentosa kembali melebarkan sayapnya dengan menambah beberapa
usaha, seperti: peternakan, produksi dan jual beli saprotan, jasa aqiqah dan
juga mitra pengelola zakat. Pemberian nama Koperasi Makmur Sentosa
ini sesuai dengan visi dan misi-nya. Koperasi Makmur Sentosa diharapkan
14
15
Manager Husain
A
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis di Koperasi Produsen Makmur Sentosa dan UMKM
Konco Tani adalah sebagai berikut :
1. Koperasi Produsen Makmur Sentosa merupakan koperasi yang terletak di
Dukuh Kwajon Kulon, Desa Kwajon, Kecamatan Bungkal, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur. Koperasi Makmur Sentosa merupakan lembaga
ekonomi lokal yang didirikan untuk mengelola modal usaha seluruh
anggota petani melalui usaha pertanian yang berdasarkan pada prinsip
Islam. UMKM Konco Tani merupakan UMKM yang terletak di Jl. Urip
Sumoharjo No.13-15, Krajan, Mangkujayan, Kec. Ponorogo, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur 63413. UMKM Konco Tani ini berdiri sejak
November 1989. Latar belakang berdirinya UMKM adalah untuk
menambah pemasukan ekonomi keluarga.
2. Kondisi usaha di Koperasi Produsen Makmur Sentosa yaitu menjual beras
putih, beras merah dan beras hitam. Jenis beras tersebut dikelompokkan
berdasarkan kualitasnya, meliputi beras premium, beras medium dan beras
curah.
3. Kondisi permodalan di Koperasi Produsen Makmur Sentosa memperoleh
bantuan modal dari dompet dhuafa sebesar Rp1.392.400,00 per anggota.
Koperasi juga mendapatkan modal tambahan dari Mandiri Amal Insani
Fondation sebesar Rp1.392.400,00 per anggota.
4. Kondisi organisasi di Koperasi Produsen Makmur Sentosa dengan jumlah
anggota koperasi pada awal berdiri sebanyak 55 orang, saat ini berjumlah
56 anggota.
5. Kondisi Sistem Informasi Manajemen di Koperasi Produsen Makmur
Sentosa menggunakan microsoft word, excel, dan manual dalam
pengelolaan data dan informasi koperasi. Koperasi produsen ini
23
24
menggunakan media sosial berupa website yang dapat diakses melalui link
https://makmursentosa.com/.
6. Kondisi UMKM Konco Tani bermitra dengan toko pertanian Pelita Tani,
Subur Makmur, dan Pejuang Tani dalam menjalankan usahanya. UMKM
ini bergerak dibidang agribisnis dengan usaha jual beli saprotan dan alat
pertanian.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari kegiatan praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis di Koperasi Produsen Makmur Sentosa dan UMKM
Konco Tani adalah sebagai berikut :
1. Kedepan diharapkan dapat lebih di komunikasikan lagi dengan
narasumber mengenai waktu pelaksanaan sehingga tidak terjadi
pengunduran waktu yang akhirnya bertabrakan dengan kegiatan akademis
lain.
2. Sebaiknya Koperasi Makmur Sentosa meningkatkan segala macam bentuk
kegiatan usahanya melalui meningkatkan daya saing produk dengan inovasi
dan pelayanan produk, meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi,
meningkatkan peran IT untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
3. UMKM Konco Tani diharapkan dapat menambah produk baru sehingga
perusahaan memiliki banyak jenis varian produk dan semakin mengepakkan
sayap. UMKM Konco Tani dapat memperluas kemitraannya agar proses
kerjasama terjalin lebih optimal dan terjadi suatu keberlangsungan yang
akan meningkatkan lagi keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustia, D., et al. 2017. Studi Empiris Perilaku Usaha Koperasi Pertanian: Kasus
Koperasi Di Dataran Tinggi Gayo, Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen &
Agribisnis, 14(1):12-12.
Azmie, U., et al. 2019. Pola Kemitraan Agribisnis Tebu di Kecamatan Jetis
Kabupaten Mojokerto. Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian,
3(2):119-130.
Hasmawati F.2013. Manajemen Koperasi. Medan: Duta Azhar
Hendra, H., et al. 2021. Manajemen Koperasi. Yayasan Kita Menulis.
Musaropah, U., 2018. Kharisma Kyai Dalam Organisasi Pendidikan Pesantren
Tradisional. Ulumuddin. Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 8(2):141-155.
Mu Tian., et al. 2021. The Rule of Task Conflict in Cooperative Innovation Projects
: An Organizational Learning Theory Prespective. China International
Journal of Project Management. Vol 29(3):236-248.
Nafiudin, S., 2019. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Qiara Media.
Nurani, BK., Mukhibad, H. 2018. Determinant Analysis Of Residual Net Income
In The Sharia Cooperative: Company Size As Mediator. J of Accounting and
Strategic Finance. 1(1): 13-22.
Rahmanto, Y., 2021. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Koperasi
Menggunakan Metode Web Engineering (Studi Kasus: Primkop Kartika
Gatam). Jurnal Data Mining dan Sistem Informasi, 2(1):24-30.
Siregar, HA., et al. 2020. The Role Of Cooperation Agreement In Partnership
System To Improve Indonesian Cooperative Business Competitivenessin The
National Economy. J NX-A Multidisciplinary Peer Reviewed. 6(6): 355-361.
Supra, D., 2019. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Aspek Permodalan
Koperasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Rahmaniyah, 2(1):66-81.
Suryaningsih A, Kartika N.2019. Pengaruh Variasi Produk, Pembinaan Usaha,Dan
Persaingan Usaha, Terhadap Keberlangsungan Usaha Koperasi. E-Journal
Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. 8(8):1789-1823.
Susanto, Y., 2017. Peran Kepemimpinan dalam Pengelolaan Koperasi.
Deepublish.
Sutrisno, H.E., 2019. Budaya organisasi. Prenada Media.
Zakaria, F., 2015. Pola Kemitraan Agribisnis. Ideas Publishing.
LAMPIRAN
KUESIONER
Tanggal Wawancara : 2 November 2021
A. KOPERASI
❖ IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : Suryanto
2. Umur : 52 Tahun
3. Pendidikan : SLTA/Sederajad
4. Jabatan di Koperasi : Ketua
PROFIL KOPERASI
1. Nama Koperasi : Koperasi Makmur Sentosa
2. Alamat : Dukuh Kwajon Kulon, Desa Kwajon,
Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo,
Jawa Timur.
Misi
B. KEMITRAAN
❖ IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : Ria Ekayanti
2. Umur : 27 Tahun
3. Pendidikan : SMK/Sederajad
4. Jabatan di UMKM : Pegawai
PROFIL UMKM
1. Nama UMKM : Konco Tani
2. Alamat : Jl. Urip Sumoharjo No.13-15, Krajan,
Mangkujayan, Kec. Ponorogo,
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
3. Tanggal berdiri : November 1989
4. Badan hukum : -
5. Visi Misi :-
6. Latar belakang berdirinya UMKM : Untuk menambah pemasukan
ekonomi keluarga
PengawasSlamet W, PengurusKetua
Agus P, Agus SuryantoBendahar
a
Manager Husain
A
Susunan Organisasi
Foto Koperasi
Visi Misi Koperasi Makmur Sentosa