AGUSTI RANDA
105961103416
AGUSTI RANDA
105961103416
PROPOSAL
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata
Satu (S-1)
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui
Diketahui
Dr. Ir. Hj. Andi Khaeriyah, M.Pd Dr. Sri Mardiyanti, S.P ., M.P.
NIDN.0926036803 NIDN.0921037003
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar proposal penelitian ini adalah karya saya sendiri dan
bukan hasilplagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Agusti Randa
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak
lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan
para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik
Akhir kata penulis berharap agar tulisan ini dapat menjadikan masukan yang
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala
Agusti Randa
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya lahan yang luas dan subur, serta iklim yang sesuai untuk kegiatan
perekonomian pada sebagian besar negara berkembang, hal ini ditujukan dari peran
1
unggul, pupuk, obat-obatan, sarana irigasi dan penguatan modal
usahatani padi. Pemilikan lahan garapan per kapita yang relatif sempit
menjadi alasannya. Salah satu jalan keluar yang dapat ditempuh untuk
pertanian dengan teknologi yang tepat guna. Salah satu cara yang dapat
keluarga.
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Berapa besar produksi padi sawah organik yang di hasilkan dalam satu kali
Jeneponto?
1. Untuk mengetahui jumlah produksi padi sawah organik yang di hasilkan dalam
Jeneponto.
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan petani padi sawah Organik
3
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta
informasi bagi penulis tentang pendapatan usahatani padi sawah organik dan juga
memberikan sudut pandang baru kepada pembaca tentang kondisi usahatani padi
BAB II
TINJAUANPUSTAKA
perbaikan yang telah dilakukan di atas tanah dan sebagainya, atau dapat
mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan
sebagai input, dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali
baik (nilai gizi dan keamanan terhadap racun terjamin). Oleh karena itu pertanian
organik tidak berarti hanya meninggalkan praktek pemberian bahan non organik,
atau non organik yang diizinkan. Dari segi sosial ekonomi, keuntungan yang
diperoleh dan produksi pertanian organik hendaknya dirasakan secara adil oleh
Sistem pertanian yang sama sekali tidak menggunakan input kimia anorganik
(kecuali yang diizinkan) tetapi hanya menggunakan bahan alami berupa bahan atau
pupuk organik disebut sebagai Sistem Pertanian Organik Absolut. Sistem pertanian
5
yang menggunakan bahan organic sebagai salah satu masukan yang berfungsi
sebagai pembenah tanah dan suplemen pupuk buatan (kimia anorganik), disertai
dengan aplikasi herbisida dan pestisida secara selektif dan rasional dinamakan
Produk Organik dari suatu sistem pertanian organik dalam konteks pertanian
organik standar tentunya mangacu pada sistem pertanian organik absolut. Selama
ini masih banyak kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa pertanian organik
adalah produk yang dihasilkan dari suatu pertanaman/lahan (produk) yang telah
memenuhi standar organik yang ditetapkan oleh IFOAM. Pandangan ini perlu
2.2.1. Produksi
dilakukan dua kali, tiga kali, bahkan jenis lebih dalam setahun. Seperti
luas atau sempitnya lahan, tetapi juga segi lain, misalnya aspek
tinggi).
usahataninya dengan baik tanpa adanya bantuan kredit dari pihak lain. Golongan
pemilik modal yang kuat ini sering ditemukan pada petani besar, petani kaya, petani
cukupan, petani komersial, atau pada petani sejenisnya. Biasanya golongan petani
yang demikian diklasifikasikan sebagai petani yang tidak bermodal kuat. karena
itulah mereka memerlukan kredit usahatani agar mereka mampu mengolah usahatani
7
dengan baik. Bila dalam keadaan mendesak, ini dapat berjumlah relatif besar dan
juga kalau mereka pinjam pada swasta, maka bunga pinjamannya akan tinggi.
pemerintah.
dibedakan menjadi dua macam, yaitu modal tetap dan tidak tetap
karena ciri yang dimiliki oleh modal tersebut. Faktor produksi seperti
sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis
dalam sekali proses produksi tersebut. Peristiwa ini terjadi dalam waktu
yang relatif pendek (short term) dan tidak berlaku untuk jangka
tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan
habis dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya biaya
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan
perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja
dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu
pula diperhatikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenaga kerja
adalah: Tersedianya tenaga kerja, kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, tenaga kerja
tersedia.
9
Manajemen dikonsepkan sebagai daya upaya untuk mencapai
hasil yang diinginkan melalui sumber daya, dan sering disebut sebagian
negara lain. Menurut bapak Pusat Statistik (2017) pada tahun 2016,
tahun terakhir dari 702,58 ton pada tahun 1992 menjadi 1,094,232 ton
pada tahun 2012 dan produksi nya meningkat menjadi 22% dari 14,38
2015 sebesar 1.219.269 ton, pada tahun 2016 sebesar 1.213.038 ton,
pada tahun 2017 kentang mencapai sebesar 1,16 ton, dan pada tahun
2.2.2. Biaya
1) Biaya Variabel (variabel cost, VC) adalah biaya produksi yang berubah sesuai
dengan level output yang diproduksi oleh petani. Sebagai contoh, selama satu musim
tanam, biaya variabel yang digunakan untuk memproduksi tanaman jagung adalah
biaya yang dialokasikan untuk membeli input variabel seperti pupuk, benih, upah,
2) Biaya Tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani baik
apakah petani melakukan proses produksi maupun tidak. Dengan kata lain biaya tetap
tidak berubah menurut level output yang dihasilkan. Contohnya yaitu, biaya tetap
yang pada umumnya harus dianggarkan oleh petani adalah biaya untuk membangun
2018).
3) Biaya Total adalah penjumlahan dari semua jenis biaya yang ada, yaitu
resources karena biaya variabel merupakan unsur biaya total, maka biaya total
memiliki sifat sebagian yang juga dimiliki oleh biaya variabel, yakni bahwa besarnya
biaya total berubah-ubah relatif perubahan jumlah output yang dihasilkan. Namun,
fixed resources juga bagian dari biaya total, nilai eksistensinya tetap tidak berubah
(Soekartawi, 2006).
11
2.2.3. Penerimaan
13
yang digunakan untuk pembayaran serta di simpan
waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Pendapatan kotor
Kerangka Pemikiran
Produksi
Biaya Penerimaan
Pendapatan
R/C Ratio
BAB III
15
BAB III
METODE PENELITIAN
mengenai data berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu, data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh melalui proses wawancara secara
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
data sekunder adalah literature, artikel, jurnal serta situs internet yang
3. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat
dilakukan.
4. Data kuantitatif
Data kauantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable) atau
1. Observasi
17
mengetahui aktifitas penggunaan pupuk organic cair terhadap produksi dan
2. Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian ini seperti jenis tanah, monografi desa dan foto-foto yang dapat
Agus, F., Adimihardja A., Harjowigeno S., Fagi A. M., dan Hartatik W. 2004. Tanah
Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Puslitbangtanak: Bogor1
Ari Sudarma. 2004. Teori Ekonomi Mikro edisi Keempat. BPFE Yogyakarta.
Yogyakarta.
19
Husodo. 2004. Pertanian Mandiri. PT Raja Grafindo. Jakarta.
IASA 1990. Planting The Future : A Source Guide to Sustainable Agriculture in The
Third Word. Minneapolis.
Joesron dan Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat. Jakarta.
Leiwakabessy. 1988. Kesuburan Tanah. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB.
Bogor.
Lusita Sari. 2019. Analisis Pendapatan Uasaha Petani Padi di Desa Bontorappo
Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.
Pierrot J.M, 1991. Basic Standart for Organic Coffea and Tea. In First International
Conference on Organic Coffea and Tea. Switzerland, June 2nd to 4th
Soehardjo Dan Patong, D. 1999. Sendi-Sendi Proyek Ilmu Usaha Tani. Departemen
Imu-Ilmu Sosial. Institute Pertanian Bogor.
Soekartawi. 2003. Teori ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi
Cobb Douglass. CV Rajawali. Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2000. Makro Ekonomika Modern, PT. Rasa Grafindo Persada :
Jakarta
Supriadiputra, Sudirman dan Ade Iwan Setiawan. 2005. Mina Padi (Budidaya Ikan
Bersama Padi). Penerbit Swadaya, Jakarta.
Supriyono, R.A. 1999. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok. Buku Satu. Edisi Dua. Cetakan Dua Belas. Yogyakarta: BPFE.
West, Ricard & Lynn H. Turner. 2012. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi. Terjemahan dari Introducing Communication Theory:
Analysis and Application. Jakarta: Salemba Humanika
21
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
2. Umur :........................................
C. Penggunaan Pupuk
23
D. Pengunaan Pestisida
Jumlah pestisida
No Jenis Pestisida Harga Perliter Nilai
yg digunakan
(Rp) (Rp)
(Ltr)
2. BIAYA TETAP
2.1. Penyusutan Alat
a. Pajak :Rp.................../tahun
b. ....................
c. ...................
d. ...................
F. PENERIMAAN USAHATANI
Usahatani Padi Sawah
Nilai
Umur tanaman Jumlah Harga
No (Rp)
(Tahun) (Ton) (Rp/Kg)
25