Anda di halaman 1dari 34

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENINGKATAN

STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH


DI DESA SOLO KECAMATAN ANGKONA
KABUPATEN LUWU TIMUR

DONI HADE ARIWIBOWO


1902405045

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2023
PROPOSAL

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENINGKATAN STATUS


SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI DESA SOLO
KECAMATAN ANGKONA KABUPATEN
LUWU TIMUR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyusunan skripsi pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Cokroaminoto Palopo

DONI HADE ARIWIBOWO


1902405045

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2023
PENGESAHAN PROPOSAL

Judul Penelitian : Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Status


Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Desa Solo
Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur.
Nama : Doni Hade Ariwibowo
NIM : 1902405045
Program Studi : Agribisnis

Telah diseminarkan pada :


Hari/Tanggal : Selasa, 15 Juni 2023
Tempat : Ruang Sidang Kampus 2 UNCP

Disetujui untuk melakukan penelitian,

Menyetujui,
Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Erni Firdamayanti, S.TP., M.Si. I Nyoman Arnama, S.P., M.Si.


Tanggal: Tanggal:

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Agribisnis

Abdul Rais, S.Si., M.Ling.


NIDN : 0924079102
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan segalah berkah dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyusun proposal yang berjudul “Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan
Status Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Desa Solo Kecamatan Angkona
Kabupaten Luwu Timur”. Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak
mengalami kendala dan kesulitan, namun karena keinginan dan usaha yang keras
serta bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak sehingga segala kendala
dan kesulitan tersebut dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
proposal ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, dorongan semangat, dan
bimbingan berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan banyak
terimakasi kepada :
1. Rahman Hairuddin,S.P., M.Si., selaku Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan proposal ini.
2. Muhammad Naim, S.P., M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Cokroaminoto Palopo.
3. Ulfah Zakiyah Hamdani, S.Pd., M.Sc., selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Abdul Rais, S.Si., M. Ling., Selaku Ketua Prodi Agribisnis Universitas
Cokroaminoto Palopo.
5. I Nyoman Arnama, S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 1 yang senantiasa
memberikan kritik dan saran dalam penulisan ini.
6. Erni Firdamayanti, S.TP., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 2 yang senantiasa
memberikan kritik dan saran dalam penulisan ini.
7. Segenap Bapak/Ibu dosen serta staf Universitas Cokroaminoto Palopo atas
bantuannya selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi
Agribisnis Fakultas Universitas Cokroaminoto Palopo.
8. Kedua orang tua tercinta Bapak Mukhtar dan Ibu Surma yang telah
memberikan semangat serta membantu saya dalam hal nasihat, doa dan
dukungan moril maupun materil untuk penulis dalam menuntut ilmu sehingga
penyusunan proposal ini dapat terselesaikan.

iii
9. Senior-senior Teman-teman Angkatan 2019 yang selalu mendukung serta
membantu saya selama perkuliahan dan selalu ada untuk mendukung serta
semua pihak yang tak bisa Penulis sebutkan satu persatu dalam pengantar ini
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
Semoga Allah membalas semua bantuan dan doa yang anda berikan secara
langsung maupun tidak langsung. Namun penulis merasa masih banyak kesalahan
dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu, penulis sangat bersedia
menerima kritikan dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, jika ada yang belum
terselesaikan penulis mohon maaf dan berharap semogah proposal yang penulis
buat dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Palopo, Maret 2023

Doni Hade Ariwibowo

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori........................................................................................... 5
2.2 Penelitian yang Relevan......................................................................... 11
2.3 Kerangka Pikir....................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian.................................................................... 16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 16
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................. 16
3.4 Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 17
3.5 Jenis dan Sumber Data........................................................................... 17
3.6 Teknik Analisis Data.............................................................................. 18
3.7 Defenisi Operasional.............................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 21
LAMPIRAN.......................................................................................................... 23

v
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Frekuensi Penilaian Skor Skala Likert.............................................................. 18


2. Pengkategorian Persentase Skor Jawaban........................................................ 19

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mayoritas penduduk di negara agraris Indonesia menggantungkan
hidupnya dari bertani. Sedangkan di Indonesia yang sebagian besar penduduknya
tinggal di pedesaan dan menggantungkan mata pencahariannya dari pertanian,
Pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi negara. Orang
Indonesia biasanya memakan hasil pertanian sebagai sumber nutrisi utama
mereka. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan pertanian sebagai prioritas
tertinggi untuk pertumbuhan di masa depan. Pembangunan pertanian yang
dikelola dengan baik dan bijaksana akan mampu mendorong pertumbuhan
sekaligus mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkelanjutan, pengentasan
kemiskinan, dan pengangguran pengangguran, yang kesemuanya akan
bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan ( Budianta et al., 2017)
Berdasarkan situs pertanian di Indonesia memiliki konsumsi tanaman padi
dunia terbesar. Indonesia mengungguli tempat negara Asia dengan tingkat
konsumsi beras tertinggi, antara lain Korea, Jepang, Malaysia, dan Thailand.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, produk ini harus terus tersedia
sebagai makanan pokok sepanjang tahun. Pada wilayah kabupaten Luwu timur
terdapat 26.487 hektar sawah, 24.843 hektar irigasi, 1606 hektar tadah hujan, dan
35 hektar pasang surut. Dari luas panen 42.910 hektar Luwu timur menghasilkan
307.265,92 ton padi sawah pada tahun 2016. Rumah atau pekarangan di lahan
kering atau kebun, ladang atau Huma padang rumput atau padang rumput rawa
yang ditanami, kolam, tambak/kumuh, lahan kosong sementara, hutan
masyarakat, hutan negara, perkebunan, dan lain-lain semuanya digunakan di
lahan kering di kabupaten Luwu timur. Padi sawah dan padi ladang memiliki
produktivitas rata-rata 71,61 ton/ha di kabupaten Luwu timur pada tahun 2016,
dengan luas panen 42.810 ha dan produksi 307,265,92 ton (Pemkab Luwu Timur,
2019)
Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
2

usaha anggota.Pembinaan kelompok tani diarahkan pada penerapan sistem


agribisnis, peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat
pedesaan lainnya, dengan menumbuhkembangkan kerjasama antar petani dan
pihak lainnya yang terkait untuk mengembangkan usaha taninya.Selain itu
pembinaan kelompok tani diharapkan dapat membantu menggali potensi,
memecahkan masalah usahatani anggotanya secara lebih efektif, dan
memudahkan dalam mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan, dan
somber daya lainnya (Idrus dan Ikra, 2017).
Tujuan pengembangan kelompok tani adalah untuk memberikan petani
kemandirian keterampilan teknis, sosial, dan ekonomi yang mereka butuhkan
untuk menerapkan inovasi dan mengelola resiko usaha untuk mencapai standar
hidup dan kesejahteraan yang terhormat. Belajar sebagai unit produksi, sarana
kerjasama antara kelompok tani dan kelompok perusahaan (Pusluhtan, 2002 dalam
Harianto, 2018). Untuk menciptakan petani yang baik dan berkualitas, kelompok
tani dan penyuluh harus bekerja sama. Diharapkan bahwa keberadaan petani yang
baik dan berkualitas akan memungkinkan organisasi petani untuk membantu
memecahkan masalah dan memanfaatkan teknologi untuk memastikan operasi
pertanian mereka yang efektif dan efisien. Fungsi kelompok tani akan
mempengaruhi keberhasilan petani karena merupakan bagian dari sistem agribisnis
(Nurul, 2020)
Karena Desa Solo merupakan salah satu bagian dari Kecamatan
Angkona Kabupaten Luwu Timur yang memilki potensi besar dalam
berusahatani padi sawah khususnya, dilihat dari luas daerah lahan pertanian
dan struktur tanah yang subur serta tersedianya berbagai alat-alat mesin dan
teknologi padi sawah yang dapat menambah dan meningkatkan produksi bagi
usaha taninya. Kelompok tani di Desa Solo Kecamatan Angkona Kabupaten
Luwu Tmur terdiri dari empat kelompok tani yang masing-masing anggota
kelompok taninya berjumlah 10 jiwa, dimana empat kelompok tani tersebut
berjalan dengan baik. Keberadaan kelompok tani di Desa Solo Kecamatan
Angkona Kabupaten Luwu Timur sampai sekarang telah banyak membawa
manfaat terhadap pengembangan usahatani padi sawah di Desa Solo menjadi
lebih baik karena kelompok tani memiliki peranan sebagai kelas belajar, wahana
3

kerjasama, dan sebagai unit produksi. Kehadiran kelompok tani tersebut telah
memberikan dampak perubahan status sosial petani padi sawah di Desa Solo,
dalam hal status sosial pendidikan, pemilikan lahan, pendapatan, dan kekayaan.
Berdasarakan uraian di atas maka penelitian dilakukan tentang Bagaimana
peranan kelompok tani dan status sosial petani serta bagaimana hubungan
peranan kelompok tani dengan status sosial petani padi sawah di Desa Solo
Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat disusun rumusan
masalah “Bagaimana Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Status Sosial
Ekonomi Petani Padi Sawah Di Desa Solo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu
timur?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini memiliki tujuan “Untuk
mengetahui Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Status Sosial Ekonomi
Petani Padi Sawah Di Desa Solo Kecamatan Angkona
Kabupaten Luwu timur”.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka penelitian ini memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, menambah wawasan mengenai peranan kelompok tani dalam
peningkatan status sosial petani padi sawah.
2. Bagi akademis, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
masukan bagi Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis sebagai
sumbangan kepustakaan dalam rangka pengembangan akademis.

BAB II
4

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Padi Sawah (Oryza sativa L.)
Padi sawah (oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan berupa rumput
berumpun. Tanaman pertanian kuno ini berasal dari dua benua, yaitu asia dan
Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman
padi di Zheziang (China) sudah dimulai pada 3000 tahun sebelum masehi. Fosil
butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesa India sekitar 100-800
SM (Purnamawati dkk, 2017). Batang padi berbuku dan berongga, dari buku
batang ini tumbuh anakan dan daun, bunga atau malai muncul dari buku terakhir
pada tiap anakan . Akar padi adalah akar serabut yang sangat efektif dalam
penyerapan hara, tetapi peka terhadap kekeringan. Akar padi terkonsentrasi pada
kedalaman antara 10-20 cm.
Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies,
tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan
Australia. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah
kering dengan sistem ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan hasil
usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman
padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan
Japonica banyak diusahakan didaerah sub tropika. Tanaman padi merupakan
tanaman semusim yang termasuk dalam golongan rumput-rumputan. Padi
mempunyai umur yang pendek yaitu kurang dari satu tahun, hanya satu kali
produksi, setelah berproduksi maka akan mati atau dimatikan. Tanaman padi
dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan keadaan berasnya,
cara dan tempat bertanam, dan menurut umurnya.
Klasifikasi Tanaman Padi yaitu:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
5

Ordo : Poales
Famili : Oryza
2. Kelompok Tani
a. Pengertian Kelompok Tani
Kelompok adalah kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas
dengan adat istiadat dalam sistem norma yang mengatur pola-pola, yang mengatur
interaksi antara manusia. Menurut Departemen Pertanian kelompok tani yaitu
diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani/petani yang terdiri atas petani-petani
dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang terikat secara
informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian kebutuhan bersama
serta berada dilingkungan pengaruh pemimpinan kontak tani. Secara kompleks,
kelompok tani adalah kumpulan petani peternak, pekebunan yang dibentuk atas
dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi,
sumber daya manusia) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha-usaha anggota. Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik. Dengan demikian
kelompok petani adalah kumpulan manusia yang memilikikegiatan dalam bentuk
bercocok tanam yang hidup bersama merupakan kesatuan beridentitas dan
interaksi sesama sistem norma yang berlaku didalamnya. Tani adalah mata
pencaharian dalam bentuk bercocok tanam (Arifuddin, 2016). Dalam suatu
kelompok sosial seperti halnya kelompok tani, selalu memiliki apa yang disebut
external structure atau socio group yang merupakan dinamika kelompok berupa
aktivitas untuk menanggapi tugas yang timbul karena adanya tantangan
lingkungan dan tantangan kebutuhan dan internal structure atau psyco group
merupakan dasar solidaritas kelompok yang timbul dari adanya kesadaran setiap
anggota kelompok tani yang bersangkutan (Eka Mawarni, 2017).
b. Ciri-ciri Kelompok Tani
Kelompok tani memiliki ciri-ciri saling mengenal, akrab dan saling percaya
diantara sesama anggota, mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama
dalam berusaha tani serta memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman,
hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa pendidikan,
ekologi dan juga terdapat pembagian tugas dan tanggung jawa sesama anggota
6

berdasarkan kesepakatan bersama. Peran kelompok tani lebih kepada suatu


gambaran mengenai kegiatan- kegiatan didalam kelompok tani yang dikelola oleh
kesepakatan dari setiap anggota kelompok tani. Kegiatan yang berada didalam
berdasarkan jenis usaha, atau unsur-unsur subsistem agribisnis, seperti di dalam
suatu pengadaan sarana produksi, pemasaran, pengolahan dan sebagainya.
Pemilihan didalam suatu kelompok tani ini tergantung kepada suatu kesamaan
kepentingan, saling percaya, dan keserasian didalam hubungan antar petani
sehingga bisa menjadi pengikat untuk lebih kuat dalam kelestarian kehidupan
berkelompok, dimana tiap anggotanya menjadi lebih merasa memiliki kelompok
dan menikmati suatu manfaat di dalam kelompok tani (Primadani, 2021).
Pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan
kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para
anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi
organisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain:
1) Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara
berkala dan berkesinambungan.
2) Disusunannya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh
para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir
pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi.
3) Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama.
4) Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapih.
5) Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir .
6) Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar.
7) Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para
petani umumnya dan anggota kelompoktani khususnya.
8) Adanya jalinan kerja sama antara kelompoktani dengan pihak lain
9) Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan
hasil usaha/kegiatan kelompok.

c. Fungsi Kelompok Tani


7

Kelompok tani befungsi sebagai kelas belajar, yaitu wadah mengajar bagi
anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta
tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga
produktifitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupannya lebih
sejahtera. Kelompok tani sebagai wadah menyediakan informasi bagi petani dan
menyampaikannya melalui pendekatan metode kelompok, sehingga kelompok
tani dapat memberikan peran penting terhadap pendapatan petani. Peningkatan
kemampuan kelompok tani dimaksudkan agar kelompok dapat berfungsi sebagai
kelas belajar, wahana kerja sama dan unit produksi, unit penyedia sarana dan
prasarana produksi, unit pengolahan dan pemasaran dan unit jasa penunjang
sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. Kelas Belajar Agar
proses belajar mengajar tersebut dapat berlangsung dengan baik. Kelompok tani
sebagai bagian integral pembangunan pertanian memiliki peran dan fungsi dalam
menggerakkan pembangunan pertanian di pedesaan. Kelompok tani pada dasarnya
sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di pedesaan. Keberadaan kelompok
tani dapat memainkan peran tunggal atau ganda, seperti penyediaan input usaha
tani (misalnya pupuk), penyediaan modal (misalnya simpan pinjam), penyediaan
air irigasi (kerja sama dengan P3A), penyedia informasi (penyuluhan melalui
kelompok tani), serta pemasaran hasil secara kolektif (Hermanto dan Swastika,
2016). Kelompok tani berperan terhadap anggotanya terlihat dari aktivitas
kelompok tani. Suatu kelompok tani dikatakan berperan apabila menjalankan
fungsinya dengan baik. Adapun fungsi kelompok tani menurut Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia No.67/PERMENTAN/SM.050/12/2016 antara lain
sebagai berikut:
1) Kelas Belajar
Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang
menjadi usaha tani yang mandiri melalui pemanfaatan dan akses kepada sumber
informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan
serta kehidupan yang lebih baik.

2) Wahana Kerjasama
8

Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerja sama di antara


sesama petani dalam kelompok tani dan antara kelompok tani maupun dengan
pihak lain, sehingga diharapkan usaha tani lebih efisien dan mampu menghadapi
ancaman, tantangan, hambatan serta lebih menguntungkan.
3) Unit Produksi
Usaha tani masing-masing anggota kelompok tani secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala
ekonomi usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
3. Status Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi dapat diartikan sebagai posisi individu dan
kelompok yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang berlaku umum tentang
pendidikan, pemilikan barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari
komunitasnya. Setiap orang dalam masyarakat memiliki status sosial ekonomi
yang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang tinggi, sedang hingga rendah.
Pengertian status sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan
keadaan atau kedudukan (orang, badan dan sebagainya) dalam hubungan dengan
masyarakat di sekelilingnya. Status memiliki arti penting dalalm sistem sosial
masyarakat. Status juga bisa dikatakan sebagai posisi yang diduduki seseorang
dalam suatu kelompok.
Istilah sosial berasal dari Bahasa Inggris yaitu society asal kata dari socius
yang berarti kawan. Secara umum sosial diartikan sebagai segala sesuatu
mengenai masyarakat dan kemasyarakatan. Sedangkan istilah ekonomi sendiri
berasal dari Bahasa Yunani yang berasal dari kata oikonomia atau oikos dan
nomos yang berarti pengaturan rumah tangga. Kata ekonomi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengetahuan mengenai asas-asas penghasilan
(produksi), pembagian (distribusi) dan pemakaian barang-barang serta kekayaan
(seperti halnya keuangan perindustrian, perdagangan barang-barang serta
kekayaan) di lingkungan tempat tinggal. Status sosial ekonomi merupakan suatu
tingkatan yang dimiliki oleh seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam
memenuhi kebutuan hidup sehari-hari dasri penghasilan atau pendapatan yang
diperoleh sehingga mempunyai peranan pada status sosial seseorang dalam
struktur masyarakat. Nasution juga menjelaskan bahwa penghasilan atau
9

pekerjaan tertentu juga menentukan tinggi rendahnya status seseorang (Muslim,


2017).
4. Peran
Peran (role) eksis ketika kelompok sosial memiliki norma-norma sosial
yang mapan dan yang berlaku bagi individu dengan kategori tertentu, mereka
mengartikan atau menciptakan diferiensasisosial atas individu sesuai dengan
bagian tertentu yang diharapkan mereka mainkan dalam kehidupan kelompok.
Para ahli teori sosial telah lama mengakui pengaruh harapan sosial, dengan
menggunakan istilah seperti karakter, topeng, dan persona , untuk mengesplorasi
penyatuan pola-pola kultural kedalam kepribadian individu dan cara individu
bertindak dengan cara-cara yang dibenarkan secara sosial atau kelompok dalam
tugas tertentu, namun tidak sampai tahun 1930-an istilah peran menjadi mapan
sebagai dasar untuk mengeksplorasinya. Peran juga dapat diartikan sebagai suatu
tuntutan yang diberikan secara struktural berupa norma-norma, harapan, tabu,
serta tanggung jawab, yang didalamnya terdapat serangkaian tekanan dan
kemudahan yang menghubungkan pembimbing dan mendukung fungsinya dalam
mengorganisasi (Ruru, 2017).
Menurut Soekanto (2017) Peranan merupakan sebuah aspek dinamis
kedudukan (status) yang apabila seseorang dapat melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.
peranan mencakup tiga hal yaitu:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan poisisi atu tempat
seseorang dalam masyarakat.
b. Pernanan merupakan suatu konsep tentang apa yang dpat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan dapat dikatakan juga sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Teori peran (role theory) jika dikaji dalam konteks lain yakni merupakan
tingkah laku para aktor politik yang memiliki pengaruh terhadap suatu kegiatan
atau tindakan sosial masyarakat. John telah mendeskripsikan bahwa peranan
merupakan institusi secara behavioral yang berarti bahwa model teori peran
10

menunjukkan segi-segi perilaku atau tindakan yang membuat suatu kegiatan


sebagai institusi.
Peran atau role memiliki beberapa jenis (Fahrizal, 2019) yaitu:
a. Peranan nyata (Anacted role) yaitu suatu cara yang benar-benar dijalankan
seseorang atau sekelompok orang dalam menjalankan suatu peran.
b. Peranan yang dianjurkan (Prescibed role) yaitu cara yang diharapkan
masyarakat dari kita dalam menjalankan peranan tertentu.
c. Konflik peranan (Role conflict) yaitu suatu kondisi yang dialami seseorang
yang menduduki suatu status atau lebih yang menuntut harapan dan tujuan
peranan yang saling bertentangan satu sama lain.
d. Kesenjangan peranan (Role failure) yaitu kegagalan seseorang dalam
menjalankan peranan tertentu.
e. Model peranan (Role model) yaitu seseorang yang tingkah lakunya kita
contoh tiru, diikuti.
f. Rangkaian atau lingkup peranan (Role set) yaitu hubungan seseorang dengan
individu lainnya padahal dia sedang menjalankan perannya.
Elifsesen menjelaskan teori peran adalah perspektif dalam sosiologi dan
psikologi sosial dengan beranggapan bahwa sebagian besar aktivitas sehari-hari
menjadi pemeran dari kategori yang didefinisikan secara sosial. Setiap individu
harus memenuhi dan menghadapi setiap peran sosial yang merupakan seperangkat
hak, kewajiban, harapan, norma dan perilaku (Elifsesen, 2016).
5. Petani Padi Sawah
Petani adalah seseorang yang bergerak dibidang pertanian, utamanya
dengan cara melakukan pengelolaan tanah dan air dengan tujuan untuk
menumbuhkan dan memelihara tanaman dan hewan, dengan harapan memperoleh
hasil dari tanaman dan hewan tersebut untuk digunakan sendiri ataupun
menjualnya kepada orang lain. Sosiologi pertanian mengamati objeknya secara
mikro (kecil) pusat perhatian sosiologi pertanian sebagai sosiologi mikro adalah
usaha pertanian keluarga, pertanian kolektif dan sistem usaha pertanian lainnya
(Arifa, 2019).
11

Sedangkan petani padi sawah adalah seorang yang bekerja mengolah alam
memeliki pola sendiri yang berbeda dari cara kerja perekonomian kapitalis yang
cenderung berupaya mendatangkan keuntungan. Sawah adalah suatu bentuk
pertanian yang dilakukan dilahan yang basah dan memerlukan banyak air baik
sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
Dengan mengikuti irama alam pula aktivitas kesibukan kerja petani sawah pun
berbeda dengan kesibukan kerja pada pabrik-pabrik di kota besar. Pada petani
padi sawah, mereka terbiasa bekerja keras hanya pada masa-masa tertentu, dan
mengalami kelonggaran bekerja pada masa-masa yang lain dalam lingkaran
pertanian. Hanya saja, pada masa-masa tertentu tenaga sendiri biasanya juga tidak
cukup untuk menyelesaikan segala pekerjaan sawah sendiri. Setiap orang bisa
menjadi petani asalkan mempunyai sebidang tanah atau lebih, walaupun ia sudah
mempunyai pekerjaan lain maksudnya bukan berarti petani tanah harus
mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tapi bisa bekerjasama dengan
petani tulen ditanah pertanian miliknya. Apabila ini diterapkan, berarti pemilik
tanah itu telah memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak
apabila bermaksud mengolah sendiri, kita tentu harus benar-benar bisa membagi
waktu tetapi kemungkinan akan kesulitan jika tanahnya lebih dari satu petak.

2.2 Penelitian yang Relevan


1. (Asis Arifuddin, 2016) Peranan Kelompok Tani terhadap Kesejahteraan
Sosial di Kelurahan Tonrokassi Timur Kecamatan Tamalatea Kabupaten
Jeneponto.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya kelompok tani
padi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan faktor pendukung serta faktor
penghambat kelompok tani padi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan
kesejahteraan sosial dan sosiologi. Sumber data pada penelitian ini ada dua yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer meliputi enam
informan, diantaranya adalah lurah Tonrokassi Timur, ketua kelompok tani dan
anggota kelompok tani padi Balandangan Lolo. Sumber data sekunder adalah
berupa wawancara, alat-alat dokumentasi, alat tulis dan tape recorder. Hasil
penelitian ini menggambarkan upaya kelompok tani padi Balandangan Lolo dalam
12

neningkatkan kesejahteraan sosial adalah segala bentuk tindakan yang diupayakan


oleh kelompok tani padi Balandangan Lolo dalam meningkatkan kesejahteraan
sosial, dimana tindakan dapat dilihat menjadi dua kategori, pertama yaitu
membuat program penanaman padi meliputi penyuluhan tentang cara menanam
padi yang baik dan penyebaran bibit, dan kedua adalah penambahan komoditas
usaha seperti penanaman jagung, kedelai, tomat, dan usaha warung barang
campuran. Peningkatan kesejahteraan sosial kelompok tani padi Balandangan
Lolo berdasarkan tingkat pendapatan hasil padi termasuk dalam kategori
sejahtera. Sedangkan peningkatan kesejahteraan sosial kelompok tani padi
Balandangan Lolo berdasarkan segi sosial dalam bermasyarakat sudah terbilang
tinggi. Faktor pendukung kelompok tani padi Balandangan Lolo dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial adalah adanya kontribusi pemerintah setempat
dan terjalinnya kerjasama yang lebih baik dalam peningkatan hasil penanaman
padi. Sedangkan faktor penghambat kelompok tani padi Balandangan Lolo adalah
tidak adanya saluran irigasi.
2. (Arlis Primadani, 2021) Peran Kelompok Tani terhadap Kesejahteraan
Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Syariah.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran
kelompok tani terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Bandar Baru
Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, dan bagaimana peranan kelompok
tani terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Bandar Baru dalam sudut pandang
Ekonomi Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kelompok
tani terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Bandar Baru Kecamatan Sukau
Kabupaten Lampung Barat dan untuk mengetahui Peran kelompok tani terhadap
kesejahteraan masyarakat perspektif Ekonomi Islam. Metode yang digunakan
adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif
analitik. Penelitian ini termasuk penelitian populasi karena seluruh jumlah
populasi dijadikan sampel yakni 15 responden. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian ini adalah peranan yang dilakukan oleh kelompok tani Ragam Gawe
sesuai dengan strategi atau langkahlangkah pengembangan peranan kelompok tani
yang mencakup peran pelatihan SDM, pendanaan, pemasaran dan pendampingan
atau pengawasan yang dilakukan oleh kelompok tani terhadap anggota, walaupun
13

pada beberapa kegiatan belum berjalan secara optimal. Sedangkan dalam


perspektif Ekonomi Islam upaya yang dilakukan sudah dilakukan dengan baik
tetapi hanya sampai pada pemenuhan kebutuhan Dharuriyat (Primer) dan Hajiyat
(Sekunder) sedangkan kebutuhan Tahsiniyat (Tersier) menunaikan rukun islam
yang kelima yaitu ibadah haji belum bisa terpenuhi.
3. (Reza Nur Arifa, 2019) Upaya Petani Sawah dalam Meningkatkan Status
Sosial Keluarga di Desa Bernah Dalam Kabupaten Lampung Utara.
Petani sawah di Desa Bernah Dalam Kabupaten Lampung Utara mempunyai
pendapatan yang rendah dikarenakan mempunyai lahan yang kurang dari 1 hectar
dan mempunyai pendapatan sekali panen 10-12 juta dalam sekali panen (4 bulan)
yang menyebabkan mereka berada pada lapisan yang paling rendah karena
pendapatan yang rendah tersebut. Saat petani sawah berupaya untuk menaikkan
status sosial dengan keterbatasan pendapatan dan skil yang petani sawah miliki
membuat sangat sulit untuk menaikkan status sosial di lapisan masyarakat.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana upaya petani sawah
dalam meningkatkan status sosial keluarga dan faktor penghambat dan pendukung
petani sawah dalam meningkatkan status sosial keluarga yang ada di Desa Bernah
Dalam Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawah yang ada di Desa
Bernah Dalam Kabupaten Lampung Utara. Metode pengumpulan data yang
digunakan wawancara, observasi, interview, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa upaya petani sawah di Desa Bernah Dalam Kabupaten
Lampung Utara untuk menaikkan status sosialnya yaitu dengan cara membuka
usaha untuk menghasilkan pendapatan, dengan pendapatan yang meningkat maka
status sosial individu akan terangkat. Selain itu pendidikan yang tinggi untuk anak
adalah salah satu upaya petani sawah untuk menaikkan taraf status sosial
keluarga. Faktor pendukung Upaya Petani Sawah dalam Meningkatkan Status
Sosial Keluarga di Desa Bernah Dalam Kabupaten Lampung Utara yaitu
mempunyai modal sosial yang tinggi, lokasi membuka usaha yang strategis
sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya ilmu pengetahuan, kurangnya
minat untuk bersekolah dalam diri anak, lahan sempit kurang dari 1 hektar, hasil
panen yang tidak menentu, kurangnya perhatian dari pemimpin dan diskriminasi
yang berlebih. Pemerintah harus aktif dalam membantu masyarakatnya dalam
14

berinovasi untuk membantu perekonomian masyarakatnya sehingga dengan


adanya perhatian dari pemerintah dapat meningkatkan status sosial keluarga di
Desa Bernah Dalam Kabupaten Lampung Utara. Kepala keluarga petani sawah
peneliti berharap dengan sangat agar dapat terus berupaya, berinovasi dan terus
berusaha dengan segala cara untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik dan
sejahtera sehingga dapat mempunyai status sosial yang layak dalam masyarakat.
4. (Veti Yulianti, 2021) Peran Kelompok Tani dalam Partisipasi Politik
Masyarakat Desa Tawang Rejo Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
Fokus penelitian ini adalah peran kelompok tani dalam meningkatkan
partisipasi politik masyarakat desa Tawang Rejo. Teori yang digunakan adalah
teori peran dari Raphl Linton yang menyebutkan bahwa peranan merupakan
sebuah aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalanjan suatu peran..
Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu tipe penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis kualitatif yang terdiri dari pengumpulan data,
reduksi data lalu penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa kelompok tani memiliki peranan dalam hal peningkatatan
partisipasi politik masyarakat desa. Peranan kelompok tani ini dapat dilihat dari
kegiatan yang dilaksanakan para kelompok tani pada setiap daerah serta
terealisasinya terhadap masyarakat di Desa Tawang Rejo Kecamatan Belitang
Kabupaten OKU Timur.
5. (Viktor Yulas, 2017) Peran Pengurus Kelompok Tani Harapan Makmur
dalam Mengubah Status Sosial Ekonomi Anggota.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah apa peran Manajemen kelompok
tani Harapan Makmur dalam perubahan sosial ekonomi status anggota di Desa
Mega Timur Kabupaten Kubu Raya. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui
Peran Manajemen Kelompok Tani Harapan Makmur dalam mengubah status
sosial ekonomi anggota di Desa Mega Timur Kubu Kabupaten Raya. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian Teknik yang digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil riset menunjukkan bahwa;
Peran Pengurus Kelompok Tani Harapan Makmur adalah (1) Interpersonal seperti
15

memimpin kegiatan, (2) Informasi seperti berbagi informasi dari dalam dan luar
kelompok dan (3) Pengambilan Keputusan seperti membuat keputusan, kebijakan
dan perencanaan manajemen bisnis grup. Dampak itu adalah (1) bidang
pendidikan, seperti pola pikir yang lebih terbuka, lebih luas dan lebih maju,
pemenuhan kebutuhan pendidikan anak-anak anggota Harapan Makmur
Kelompok Tani.(2) Integrasi, seperti menambah anggota jejaring sosial, sehingga
meminimalkan konflik sosial. (3) Pencapaian tujuan seperti pencapaian cita-cita
kelompok yaitu kemakmuran. (4) Ekonomi, seperti meningkatkan pendapatan.

2.3 Kerangka Pikir


Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi
sebagai media peyuluhan. Kelompok tani sebagai media penyuluh bertujuan untuk
manjadikan petani memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu
memperoleh tingkat pendapatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup petani.
Peranan kelompok tani sebagai kelas belajar, sebagai wahana kerjsama dan juga
sebagai unit produksi diharapkan mampu meningkatkan status sosial ekonomi
petani padi sawah di Desa Solo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas secara sistematis kerangka
pemikiran digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Tani

Sebagai:
1. Kelas Belajar
Peran Kelompok Tani 2. Wahana Kerjasama
3. Unit Produksi

Peningkatan Status Sosial


Ekonomi Petani Padi Sawah

Peran Kelompok Tani Dalam Peningkatan Status


Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Desa Solo
Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur

Skema 1. Kerangka Pikir


16

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan
investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data secara bertatap muka
langsung dan berintegrasi dengan orang-orang ditempat penelitian. Penelitian
deskriktif merupakan penggambaran suatu fenomena sosial dengan variabel
pengamatan secara langsung yang sudah ditentukan dengan variabel pengamatan
secara langsung yang sudah ditentukan secara jelas sistematis, faktual, akurat dan
spesifik. Penelitian deskriktif dan kualitatif lebih menekankan pada keaslian tidak
bertolak dari teori melainkan dari fakta yang sebagaimana adanya dilapangan atau
dengan kata lain menekankan pada kenyataan yang benar-benar terjadi pada suatu
tempat atau masyarakat tertentu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling. Penentuan daerah
penelitian secara sengaja atau purposive sampling. Daerah yang dipilih menjadi
tempat penelitian adalah Desa Solo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur.
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2023.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Menurut Yunita (2018) populasi merupakan keseluruhan wilayah objek dan
subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh
peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Desa
Solo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur sebanyak 103 orang.
2. Sampel
Sampel adalah objek atau subjek peneliti yang dipilih guna mewakili
keseluruhan dari populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
menggunakan non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling.
Menurut Sugiyono dalam Riskayanti et, al. (2016) purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu artinya sampel yang akan
17

diambil ditentukan sendiri oleh peneliti melalui berbagai pertimbangan dan


kriteria yang sesuai dengan penelitian. Penentuan jumlah sampel dilakukan yaitu
dengan menggunakan metode Slovin. Metode Slovin merupakan metode praktis
untuk menentukan ukuran atau jumlah sampel dengan syarat jumlah populasi
yang relatif besar. Penentuan banyaknya sampel minimum yang diperlukan dalam
penelitian perlu memperhatikan batas toleransi kesalahan yang ditetapkan.
Adapun penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode Slovin dengan
margin error sebesar 20%.

Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai margin of error (besar kesalahan) dari ukuran populasi
Berdasarkan rumus tersebut dengan populasi petani padi sawah yang ada
di Desa Solo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur sebanyak 103 dengan
perhitungan metode Slovin sebagai berikut:

103 103 103


n= = = =20 , 1
1+103 (0 , 2) 1+ 4 , 12 5 ,12
2

Hasil n sebesar 20,1 kemudian di bulatkan menjadi 20 responden. Pemilihan


responden secara acak dengan teknik perjumpaan kesediaan petani padi sawah
untuk menjadi responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Teknik observasi langsung, yaitu cara mengumpulkan data yang dilakukan
melalui pengamatan langsung di desa penelitian.
2. Interview atau wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara bertanya
kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan.
3. Dokumentasi dengan mengambil gambar di tempat penelitian.
18

3.5 Jenis dan Sumber Data


1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari hasil
wawancara langsung). Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara
(daftar pertanyaan terencana dan terstruktur) yang dilakukan kepada petani padi
sawah yang ada di Desa Solo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh sebagai informasi tambahan
bagi peneliti. Bentuk data skunder adalah data yang disajikan oleh instansi terkait,
hasil penelitian orang lain. Bentuk data bisa berupa dokumen-dokumen, catatan
catatan, dan arsip-arsip sesuai dengan kebutuhan penelitian. data sekunder
penelitian ini diperoleh dari data kantor Desa Solo Kecamatan Angkota
Kabupaten Luwu Timur.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah bagian terpenting dari suatu penelitian, karena dari data
penelitian dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini mengunakan data deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini memerlukan pengolahan data angket untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dalam menilai objek yang diteliti. Untuk mendapatkan hasil yang
lebih valid, penulis menyertakan skala pengukuran dalam penelitian.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan hasil yang
kuantitatif (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala
Likert untuk mengolah penghitungan angket. Dengan menggunakan skala Likert
variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, dan seterusnya
indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun bagian-bagian
yang dapat dijadikan pertanyaan atau pernyataan.
19

Adapun frekuensi jawaban dari setiap pernyataan dalam angket penelitian


ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Frekuensi penilaian skor skala Likert
Kriteria Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Langkah
Sumber: selanjutnya
Data primer yaitu menghitung
setelah diolah (2023) tanggapan dari seluruh petani
responden mengenai 3 variabel/faktor yang dijadikan penentu produktivitas
tanaman padi dengan menggunakan pola skala Likert. Setelah masing-masing
nilai dari responden telah diperoleh, penulis juga akan menghitung nilai
persentasenya agar mendapatkan kesimpulan yang dapat ditulis secara sistematis
dengan menggunakan rumus:

X=


Fi .Wi
ƩFi
Keterangan:
X = Rata-rata terbobot
Fi = Frekuensi dari setiap jawaban angket
Wi = Bobot
Setelah rata-rata terbobot diketahui hasilnya, penentuan posisi tanggapan sampel
dapat ditentukan dengan menggunakan rentang skala penilaian. Rentang skala
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Bobot terbesar −Bobot terkecil
RS=
n
Keterangan:
RS = Rentang skala
N = Banyaknya Kategori Bobot
20

Kemudian hasil dari perhitungan diatas dikonfirmasikan dengan kriteria


yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Pengkategorian persentase skor jawaban
Interval Tingkat Penentu Kriteria
0 – 19,99 % Sangat Tidak Berpengaruh
20 – 39,99 % Tidak Berpengaruh
40 – 59,99 % Netral
60 – 79,99 % Berpengaruh
80 – 100 % Sangat Berpengaruh
Sumber: Data primer setelah diolah (2023)

3.7 Defenisi Operasional


1. Peranan merupakan sebuah aspek dinamis kedudukan dapat melaksanakan
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya.
2. Kelompok tani merupakan kumpulan orang-orang/petani yang terdiri atas
petani-petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi)
yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar
keserasian kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh
pemimpinan kontak tani.
3. Status sosial ekonomi merupakan suatu tingkatan yang dimiliki oleh
seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam memenuhi kebutuan
hidup sehari-hari dasri penghasilan atau pendapatan yang diperoleh sehingga
mempunyai peranan pada status sosial seseorang dalam struktur masyarakat.
4. Sedangkan petani padi sawah adalah seorang yang bekerja mengolah alam
memeliki pola sendiri yang berbeda dari cara kerja perekonomian kapitalis
yang cenderung berupaya mendatangkan keuntungan.
21

DAFTAR PUSTAKA

Arifa, Nur. (2019). Upaya Petani Sawah dalam Meningkatkan Status Sosial
Keluarga di Desa Bernah Dalam Kabupaten Lampung Utara. Skripsi
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.

Arifudin, Asis. (2016). Peranan Kelompok Tani terhadap Kesejahteraan Sosial di


Kelurahan Tonrokassi Timur Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto.
Skripsi, UIN Alaudin Makassar.

Elifsesen. (2016). Role Theory and Its Usefulness in Public Relation. European
Journal of Business and Social Sciences, Vol. 4, No. 01, 139.

Fahrizal, S. (2019). Retrieved Juni 03, 2021, from


http://repsitory.radenintan.ac.id/2535/5/BAB%2011%20T ESIS.PDF.

Hermanto, NFN, and Dewa K. S. Swastika. (2016). Penguatan Kelompok Tani:


Langkah Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani. Analisis Kebijakan
Pertanian 9 (4): 371.

Hidayat, Arbian, Maryam. (2022). Peran Kelompok Tani dalam Peningkatan


Status Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah. Jurnal Agribisnis. Komun.
Pertan. Volume 5, Nomor 1, Halaman: 7-12.

Mawarni, D. (2017). Peran Kelompok Tani dalam Peningkatkan Pendapatan


Petani Padi Sawah di Desa Iloheluma Kecamatan Tilongkabila Kabupaten
Bone Bolango. AGRINESIA Vol. 2 No. 1, 65-66.

Muslim, Mualim. (2017). Pengaruh Persepsi tentang Status Sosial Ekonomi dan
Lingkungan Petani terhadap Minat Berusaha Tani Padi: Kasus Pemuda
Desa Ciwalen, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat. Skripsi Program
Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ruru, S. B. (2017). Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam


Penyusunan RPJMD Kota Tomohon. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 04
No. 048, 2.

Sari, Elok, Sari, Sasmita. (2019). Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan
Status Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah. AGRIBIOS: Jurnal Ilmiah Vol
17 No 1. Halaman 26-33.

Sari, Dwi. (2018). Persepsi Kaum Muda terhadap Pekerjaan di Sektor Pertanian
di Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto. Skripsi
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.
67/PERMENTAN/SM.050/12/2016. Pembinaan Kelembagaan Petani.
22

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah


Makassar.

Yunita, Mia. (2018). Analisis Pengaruh Persepsi Masyarakat, Citra Perusahaan


dan Pendapatan terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah. Skripsi
Program Studi Perbankan Syariah S-1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
23

LAMPIRAN

No. Responden :
Tgl. Wawancara :

INSTRUMEN PENELITIAN
24

Judul Penelitian : Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Status Sosial


Ekonomi Petani Padi Sawah di Desa Solo Kecanatan
Angkona Kabupaten Luwu Timur.
Nama Peneliti : DONI HADE ARIWIBOWO
NIM : 1802405141
Program Studi : Agribisnis
Nomer HP : 085 338 012 353

I. Identitas Responden

a. Nama Lengkap : ………………………………………………

b. Umur : ………………………………………………

c. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

d. Pendidikan : SD SMP SMA S1

e. Status : Menikah Belum menikah


II. Daftar Pertanyaan

Mohon untuk memberikan tanda centang (√) pada setiap pernyataan yang
anda pilih.

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1. Kelompok Tani sebagai Kelas Belajar
No PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Kelompok tani memfasilitasi anggota
kelompok tani dalam mengakses informasi
dari berbagai sumber
2. Kelompok tani memberi tahap peningkatan
kkemampuan intelektual, kecakapan
keterampilan sehingga terbentuk inisiatif dan
kemampuan inofatif untuk mengantarkan pada
kemandirian.
3. Kelompok tani selalu aktif dalam membina,
menjalankan tugas dan fungsinya dalam
menghadiri dan memfasilitasi pertemuan
kelompok.
4. Kelompok tani sebagai sarana
mentransformasi kemampuan berupa wawasan
pengetahuan, kecakapan keterampilan melalui
proses pendampingan yang dilakukan oleh
penyuluh pertanian
5. Kelompok tani mendapatkan bimbingan dari
penyuluh kepada setiap kelompok tani untuk
mengembangkan kelompok tani.
2. Kelompok Tani sebagai Wahana Kerjasama
No PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Kelompok tani membantu petani dalam
mengembangkan kerjasama kelompok tani.
2. Kelompok tani melakukan
kerjasama/pertemuan antara kelompok tani
dalam kegiatan penyuluhan.
3. Kelompok tani menjalin kemitraan dengan
penyedia dan distributor sarana produksi

4. Kelompok tani menjalin kerjasama antar


gabungan kelompok tani dengan kelompok
tani lainnya
5. Kelompok tani menjalin kemitraan usaha
dengan pihak lain yang terkait dengan
pelaksanaan usaha tani
3. Kelompok Tani sebagai Unit Produksi
No PERNYATAAN STS KS RR S SS
1. Kelompok tani ikut berperan dalam
meningkatkan hasil pertanian yang dikelola
oleh kelompok tani.
2. Kelompok tani menyediakan sarana dan
prasarana ke petani agar menunjang suatu
kegiatan usahatani dalam meningkatkan hasil
produksi
3. Kelompok tani membantu menyusun rencana
dan mengelola usaha penyediaan sarana
produksi
4. Kelompok tani melakukan proses
pengolahan produk para anggota yang dapat
meningkatkan nilai tambah
5. Kelompok tani menyelenggarakan
perdagangan, memasarkan/menjual produk
petani kepada pedagang/industry hilir

Anda mungkin juga menyukai