Oleh:
Luthfie Alie Pratama
NIM A1D015204
Oleh:
Luthfie Alie Pratama
NIM A1D015204
Oleh:
Luthfie Alie Pratama
NIM A1D015204
Mengetahui
Wakil Dekan Bidang Akademik,
i
NIP. 19620906 198703 2 001
PRAKATA
Segala puji terucap kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kuasa
ini. Usulan penelitian yang berjudul “Kajian Korelasi Antara Kalium Dan
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat kelulusan menjadi sarjana strata
Jenderal Soedirman.
2. Bapak Dr. Ir. Mohammad Rif’an, M.P., selaku dosen pembimbing satu yang
3. Bapak Ir. A.H. Syaeful Anwar, M.Si., selaku dosen pembimbing dua dan
4. Ayah dan Ibu di rumah yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis
5. Semua pihak yang telah mendukung baik moril maupun materil, sehingga
ii
Penulis menyadari dalam penulisan usulan penelitian ini masih perlu dikaji
dan diperaiki. Namun penulis berharap penulisan usulan penelitian ini dapat
diterima dengan oleh siapa saja sebagai referensi untuk membuka wawasan dan
pengetahuan. Seraya penulis pun dengan terbuka menerima saran dan kritik terkait
Penulis
iii
DAFTAR ISI
halama
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halama
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat betumpu pada sektor
program revulosi hijau dua puluh tahun lalu. Tidak hanya berhasil meningkatkan
produksi pertanian di sektor padi, namun Indonesia pada saat itu pun berhasil
memenuhi kebutuhan beras nasional. Hal itu bukan hanya membanggakan, tetapi
juga semakin menguatkan jati diri Indonesia sebagai salah satu negara agraris
terbesar di dunia.
pertanian. Menurut data BPS hasil survei pertanian pada tahun 2018, ada sekitar
33.487.806 juta orang Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Menurut Peneliti
Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Muhammad Diheim Biru, jumlah
tersebut cenderung menurun dari beberapa tahun lalu, dimana jumlah petani
Indonesia bisa mencapai 6 juta orang. Meskipun demikian, selama lima tahun ke
1
Salah satu sumber daya alam unggulan Indonesia adalah Indonesia
program yang diunggulkan. Hal yang diunggulkan yaitu produksi beras yang
didalam negeri yang belum tercukupi karena kebutuhan akan makanan terutama
beras terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Selain itu, usaha ini
dilakukan untuk mengurangi impor akan bahan pangan dari luar negeri. Strategi
pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). Hal ini dapat dicapai
dengan cara sinergitas komponen teknologi, seperti perbaikan mutu benih dan
perlu dilakukan karena sangat berguna dalam menetapkan pemberian pupuk yang
sesuai takaran, tepat waktu, dan jenis pupuk yang diperlukan sesuai dengan status
berimbang perlu dukungan dari hasil uji tanah yang mewakili sifat kimia
2
tanahnya. Uji tanah merupakan suatu kegiatan analisis kimia tanah untuk
Tanah sawah dapat terbentuk dari tanah kering dan tanah basah, sehingga
sawah yang terbentuk dari tanah kering umumnya terdapat di daerah dataran
rendah, dataran tinggi vulkan atau nonvulkan yang awalnya adalah tanah kering
yang tidak pernah jenuh air. Berbeda morfologinya dengan tanah sawah dari tanah
rawa yang pada awalnya memang sudah jenuh air (Prasetyo et al., 2004).
dan sebagian air diserap oleh akar tanaman, sehingga kadar air mencapai 20- 60%
selama pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, daya kohesi meningkat, sehingga
tanah menjadi padat. Ketika padi mulai tua, penggenangan mulai dihentikan,
menjadi seperti pasta kemudian memadat sehingga berstruktur masif (Agus et al.,
2004).
kesuburan tanah, melindungi kualitas tanah dan air yang terkait dalam siklus hara,
air dan biologi, di samping merupakan indikator kunci dari kualitas tanah dan
3
mempengaruhi kualitas fisik dan produktivitas tanah (Komatsuzaki dan Ohta,
2007).
tanah baik pada sistem pertanian organik maupun konvensional. Adanya hal
tersebut sehingga dapat diketahui perubahan yang terjadi pada kualitas tanah
tanah (soil organic carbon storage) dapat menjadi suatu ukuran bagi sekuestrasi C
di dalam tanah. Selain berat, volume dan kandungan C-organik tanah, kedalaman
salah satu wilayah yang didominasi oleh area persawahan. Kecamatan Kalibagor
memiliki topografi datar dengan jaringan sungai yang memadai untuk saluran irigasi
yang merupakan wilayah hilir dari Sub-DAS Sungai Serayu. Adanya karakteristik
tersebut maka dilakukan penelitian terhadap tanah sawah terutama pada perubahan
kandungan C-organik ketika masa tanam dan pasca panen yang mempengaruhi
B. Perumusan Masalah
Kalibagor, Banyumas?
4
3. Bagaimanakah rekomendasi pemberian pupuk organik di lahan sawah
C. Tujuan
Kalibagor, Banyumas.
D. Manfaat Penelitian
2. Memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
5
II. KERANGKA PEMIKIRAN
A. Tanaman Padi
sangat pendek dengan struktur berupa batang yang terbentuk dari rangkaian
pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, warna
hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang
pendek dan jarang. Bunga yang tersusun pada tanaman padi yaitu secara majemuk
dengan satuan bunga yang disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang
duduk pada panikula dengan tipe malai yang bercabang. Buah pada tanaman padi
bertipe bulir atau kariopsis (tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya), bentuk
kemarau dan musim hujan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kuantitas dan kualitas dari padi. Penanaman padi pada musim kemarau akan lebih
baik dibandingkan pada musim hujan namun dengan pengairan baik. Proses
penyerbukan dan pembuahan padi pada musim kemarau tidak akan terganggu
oleh hujan sehingga padi yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Akan tetapi,
apabila padi ditanam pada musim hujan, proses penyerbukan dan pembuahannya
menjadi terganggu oleh hujan. Akibatnya, banyak padi yang hampa (Mubaroq,
2013)
6
Secara umum menurut Sakti et al. (2013), ada tiga stadia pertumbuhan
yang berumur pendek (120 hari) stadia ini lamanya sekitar 55 hari, sedangkan
pada varietas padi berumur panjang (150 hari) lamanya sekitar 85 hari.
berumur pendek lamanya sekitar 35 hari, dan pada varietas berumur panjang
3. Stadia pembentukan gabah atau biji dari pembungaan sampai pemasakan biji.
Lamanya stadia sekitar 30 hari, baik untuk varietas padi berumur pendek
maupun berumur panjang. Apabila ketiga stadia dirinci lagi, maka akan
tersendiri.
E. Tanah Sawah
rata yang memiliki batasan yaitu pematang, serta dapat ditanami padi, palawija,
tanam padi. Sawah untuk keperluan seperti ini harus mampu menyangga
genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam
pertumbuhannya. Pengairan sawah digunakan sistem irigasi dari mata air baik itu
sungai ataupun air hujan. Lahan yang mempunyai tingkat kemiringan tinggi,
7
sawah dibuat berteras untuk menghindari erosi dan menahan air (Sofyan et al.,
2007).
Selama proses pembentukan tanah sawah, sifat fisik tanah yang ada
proses utama yang dapat mengakibatkan perubahan baik sifat mineral, kimia,
fisika, dan biologi tanah. Perubahan sifat fisik tanah juga banyak dipengaruhi oleh
terjadinya iluviasi dan eluviasi bahan kimia atau partikel tanah akibat proses
pangan dan serat atau barang yang tampak nyata dan dapat dipasarkan. Secara
umum Agus et al., (2004) menjabarkan lahan sawah mempunyai fungsi internal
2. Penyedia unsur hara tanaman, dimana salah satu sifat intrinsik lingkungan
seperti basa (K, Ca, dan Mg), dan silika (Si) yang terlarut dalam air irigasi.
bahan organik tanah dan fiksasi melalui proses biologi tanah. Penggenangan
8
akibat dari proses reduksi dari senyawa besi-fosfat dan kelarutan besi atau
aluminium fosfat.
3. Memelihara sumber daya air, lahan persawahan yang datar atau berteras,
dapat menyimpan air dalam bentuk air genangan dengan volume yang cukup
besar. Daya tampung lahan sawah berteras sangat bervariasi tergantung sifat
suatu DAS menahan air merupakan indikator fungsi mitigasi banjir. Lahan
pertanian dapat menahan sebagian air hujan di dalam tanaman atau tajuk
5. Menjadi habitat flora dan fauna, dimana ekosistem pertanian lahan sawah
menyediakan beraneka ragam jenis makanan dan habitat bagi makhluk lain
sawah yang indah serta nilai budaya masyarakat pedesaan yang spesifik
dilakukannya.
F. Karbon Organik
telah lama dikenal sebagai salah satu penciri kesuburan tanah dan lahan produktif.
9
darat, dan berperan penting dalam siklus karbon (C) global. Tanah dan BO
merupakan dua hal yang saling tergantung. Bahan organik butuh tanah untuk
berlindung secara fisik dari proses oksidasi, sedangkan tanah butuh BO untuk
organik penting sebagai sumber energi jasad renik yang berperan dalam
tanah, walaupun sifat ini tergantung pH. Tanah miskin bahan organik dan
didominasi mineral liat 1:1, mempunyai kapasitas tukar kation yang rendah,
sehingga efisiensi pemupukan akan berkurang karena sebagian besar hara mudah
Mengingat pentingnya peranan bahan organik terhadap kesuburan fisik, kimia dan
biologi tanah, maka pemberian atau daur-ulang bahan organik merupakan bagian
dapat melalui (a) respirasi tanah, (b) respirasi tanaman, (c) terangkut panen, (d)
dipergunakan oleh biota, dan (e) erosi. Siklus karbon di dalam tanah meliputi
10
mikroba, oksidasi karbon menjadi karbon diokasida yang selanjutnya
sebagai ion karbonat dan bikarbonat atau terangkut dari dalam tanah bahkan
sampai ke laut. Setiap tahun, pergerakan karbon dalam jumlah besar dan terjadi
perubahan dari satu fase ke fase lainnya pada siklus di dalam tanah termasuk
pergerakan 10 % karbon dari tanaman dan 5% karbon dari bahan organik tanah
(Diara, 2017).
organik pada tanah mineral adalah dengan rasio 110:9:1 menurut berat. Contoh
dalam hal ini yaitu setiap 1 ton simpanan C dapat menyimpan 100 kg N sehingga
jumlah total karbon, cadangan karbon karbon dan aktif (labil). Total karbon
merupakan jumlah karbon yang berasal dari karbon organik dan karbon
anorganik. Karbon organik berada pada fraksi bahan organik tanah, sedangkan
disimpan dalam 3 komponen pokok, yaitu (a) biomasa merupakan bagian dari
vegetasi yang masih hidup, (b) nekromasa merupakan bagian dari vegetasi yang
telah mati, dan (c) bahan organik tanah merupakan sisa mahluk hidup yang talah
mengalami pelapukan baik sebagian maupun seluruhnya dan telah menjadi bagian
11
12
III. METODE PENELITIAN
Kabupaten Banyumas. Persiapan dan analisis tanah dan jaringan tanaman akan
Universitas Jenderal Soedirman selama tiga bulan mulai bulan Maret 2019 hingga
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lahan sawah di
lahan pertanaman padi dengan kedalaman 0-25 cm dan 25-50 cm dari setiap titik
(Skala 1:50.000), Peta Jenis Tanah Kecamatan Kalibagor (Skala 1:50.000), Peta
(Skala 1:50.000) yang di overlay menjadi Peta Satuan Lahan Homogen (SLH) dan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan pra penelitian
yaitu computer/laptop, software pemetaan ArcGIS 10.3, printer warna, GPS, Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur 50 ml, kertas penyaring,
corong, neraca analitik, erlenmeyer 50 ml, pipet ukur 10 ml, karet penghisap,
erlenmeyer 250 ml, laptop/komputer, bor tanah, cangkul, alumunium foil, oven,
13
mortir, pH meter, plastik ziplock, tabung reaksi, pipet tetes, beaker glass,
H. Rancangan Percobaan
pembuatan peta SLH (Satuan Lahan Homogen) yang dibuat dengan cara
jenis tanah, peta kelerengan dan peta penggunaan lahan Kecamatan Kalibagor.
Homogen) dimana penelitian lebih perspektif ke satu SLH. Hasil analisis satuan
14
Gambar 1. Peta Satuan Lahan Homogen Kecmatan Kalibagor, Kabupaten
Banyumas.
15
I. Variabel Pengukuran
1. C-Organik
5. Potensial Redoks
elektroda hidrogen. Sampel tanah yang masih segar dan baru diambil dari
6. Data hasil tanaman padi sawah dan cara budidaya tanaman padi sawah. Data
16
J. Garis Besar Penelitian
pembuatan Peta Satuan Lahan Homogen (SLH) dari lokasi penelitian, data
4. Melakukan survei lapang. Pengambilan sampel daun tiap titik sampel, dan
pengeboran tanah di lokasi titik pengamatan pada kedalaman 0-25 cm dan 25-
50 cm kemudian sampel tanah diambil dan diberi kode per titik sampel.
17
Mengurus perizinan pelaksanaan
penelitian di kampus dan lokasi penelitian
(Kalibagor, Banyumas)
18
K. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
19
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F., Adimiharja, A., Hardjowigeno, S., Fagi, A.M., & Hartati, W. 2004.
Tanah Sawah dan Teknologi Pengolahannya. Balai Penelitian Tanah,
Bogor.
Diara, I. W. 2017. Degradasi kandungan c-organik dan hara makro pada lahan
sawah dengan sistem pertanian konvensional. Skripsi. Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana. Bali.
Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R.R., & Rahayu, S. 2011. Pengukuran Cadangan
Karbon : dari tingkat lahan ke bentang lahan. University of Brawijaya
(UB) Press, Malang.
Komatsuzaki, M. & Syuaib, M.F. 2010. Comparison of the farming system and
carbon sequestration between conventional and organic rice production
in West Java, Indonesia. Sustainability, 2(3) : 833-843.
Mubaroq, I.A. 2013. Kajian potensi Bionutrient Caf dengan penambahan ion
logam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Skripsi .
Fakultas Pertanian, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Sakti, A., Sunarminto, B.A., Maas, A., Indradewa, D., & Kertonegoro, B.D. 2013.
Kajian pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten
Purworejo. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 10(1) : 55-70.
Sofyan, Ritung, & Wahyunto. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuain Lahan. Balai
Penelitian Tanah Bogor, Bogor.
Suarjana, W., Supadma, A.A.N., & Arthagama, I.D.M. 2015. Kajian status
kesuburan tanah sawah untuk menentukan anjuran pemupukan
berimbang spesifik lokasi tanaman padi di Kecamatan Manggis. Jurnal
Agroekoteknologi Tropika, 4(4) : 314-323.
20
Yohanes, K.N. 2017. Kajian hubungan bahan organik tanah terhadap
produktivitas lahan tanaman padi di Desa Kebonagung. Skripsi. Fakultas
Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional. Yogyakarta.
21