Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL MAGANG

PROGRAM HIBAH TERNAK SAPI POTONG OLEH DINAS KETAHANAN


PANGAN DAN PERTANIAN (DKP2) KABUPATEN PURWOREJO

NAMA HIDAYAT PRATAMA PRIAMBUDI


NIM 202410007

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM HIBAH TERNAK SAPI POTONG OLEH DINAS KETAHANAN


PANGAN DAN PERTANIAN (DKP2) KABUPATEN PURWOREJO”
Disusun oleh

Hidayat Pratama Priambudi (202410007)

Proposal Magang telah disetujui dan disahkan pada:

Menyetujui

Ketua Program Studi Peternakan Pembimbing

Rinawidiastuti S.Pt., M.Si., Ir. Zulfanita, M.P.


NIDN. 0619058301 NIDN. 0629036401

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Dr.Roisu Eny Munawaroh, S.Pt., M.P.


NIDN. 0605117102

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal magang di dinas
ketahanan pangan dan pertanian Purworejo Kegiatan magang ini bersifat wajib bagi
mahasiswa semester 6 sebagai pengganti PKL dan sebagai salah satu persyaratan
kurikuler pada program studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Penyelenggaraan magang ini dirancang untuk mengenalkan
mahasiswa pada dunia kerja kantoran secara nyata serta mampu menyelesaikan
masalah lapangan dengan teori yang pernah didapatkan dari
bangku perkuliahan serta meningkatkan ilmu mahasiswa agar lebih mengenal dunia
kerjanya kantoran
Terselesainya proposal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini. Penulis mengucakan terimakasih khususnya kepada:
1. Roisu Eny M, S.Pt. M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
2. Rinawidiastuti S.Pt., M.Si., selaku ketua program studi Peternakan
3. Ir. Zulfanita, M.P. selaku pembimbing
4. Orang tua, keluarga dan teman–teman yang telah mendukung dalam penyelesaian
proposal magang ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Penulis berharap proposal Magang ini dapat diterima dan bisa bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca untuk menjalankan tugas dan perannya

Purworejo, 5 Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

cover
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................vi
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar belakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3. Tujuan Magang..........................................................................................................2
1.4. Manfaat Magang........................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................4
2.1 Usaha Peternakan Sapi Potong....................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................6
METODE MAGANG.......................................................................................................6
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang....................................................................6
3.2. Metode pelaksanaan magang.....................................................................................6
3.3 Parameter Pelaksanaan Magang..................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Aritektur CNN ..................................................................................... 11


Gambar 2.2 Operasi Konvolusi................................................................................ 12

v
DAFTAR TABEL

2.1. Sumber Pustaka Primer …………………………………………………….. 10


3.1. Sumber data …………………………………………………………………14

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sapi potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk menghasilkan


daging sebagai produk utamanya. Pemeliharaannya dilakukan dengan cara
mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan
untuk meningkatkan produksi daging dengan mutu yang lebih baik dan berat
yang lebih sebelum ternak dipotong. Menurut Abidin (2006) Sapi potong adalah
jenis sapi yang khusus dipelihara untuk digemukan karena karakteristiknya,
seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup baik.
Usaha ternak sapi potong di Kabupaten Purworejo Sebagian besar
merupakan peternakan rakyat yang masih dipelihara secara tradisional yang
sangat kecil hanya 1 atau 2 ekor saja. Para peternak kebanyakan adalah
petani, baik petani tanaman pangan maupun petani tanaman hortikultura.
Sehingga limbah pertanian mereka dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan
ternak. Mukson et al. (2008) menyatakan bahwa, kebijakan yang diterapkan
pemerintah masih bersifat top down. Program Pemerintah diharapkan merubah
pola pikir peternak, karena selama ini usaha peternakan masih bersifat sambilan,
belum berorientasi keuntungan (Prawira et al. 2015). Pengembangan usaha sapi
potong seharusnya diarahkan untuk mencapai populasi sapi yang seimbang
dengan kebutuhan konsumsi pangan asal hewani..
Kabupaten Purworejo merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang
memiliki potensi dalam pengembangan sapi potong. Secara geografis Kabupaten
Purworejo terletak pada posisi 109o 47' 28” - 110o 08' 20” Bujur Timur, 7o 32'
Lintang Selatan. Secara topografis merupakan wilayah beriklim tropis basah
dengan suhu antara 19C-28C,Sedangkan kelembapan udara antara 70 %-90%
dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember 311mm. Daerah ini sangat cocok
untuk lokasi pembudidayaan dan pengembangbiakan sapi potong karena
memiliki iklim dan suhu yang baik untuk pertumbuhan sapi.

1
Selain itu limbah pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura dan
tanaman hijauan seperti rumput gajahan merupakan sumber hijauan pakan
ternak yang sangat potensial dalam mendukung perkembangan peternakan sapi
potong. Disamping itu limbah industri rumah tangga seperti kulit ubi kayu yang
digunakan dalam pembuatan keripik juga dapat dimanfaatkan sebagai hijauan
pakan ternak, sehingga diharapkan dapat mendukung perkembangan populasi
sapi potong di kabupaten purworejo. Pengembangan sapi potong pada tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewani dan sekaligus dapat
meningkatkan pendapatan peternak (Rusdiana dan Adawiyah 2013).
1.2. Rumusan Masalah

Dalam rangka mewujudkan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat untuk


mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dengan potensi layaknya
serta lahan yang tersedia dan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan usaha ternak sapi potong, maka dinas ketahanan pangan dan
pertanian melalui program hibah ternak sapi potong untuk meningkatkan
produktivitas ternak sapi potong dikabupaten purworejo.
1.3. Tujuan Magang

1. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga dengan mengetahui

kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang peternakan secara luas

2. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan antara teori

dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat

menjadi bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke masyarakat.

2
3. Agar mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja yang

praktis yakni secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan

masalah yang ada dalam kegiatan di bidang peternakan.

1.4. Manfaat Magang

1. Mengetahui secara langsung kondisi umum Peternakan Sapi Potong dikabupaten

Purworejo.

2. Mahasiswa mendapatkan pengalaman didunia kerja,melatih kemampuan dalam

pengumpulan data,pengorganisasian,pengolahan, dan analisis data serta

menyajikan dalam bentuk laporan.

3. Mengetahui dan mengenal secara langsung bagaimana sistem pencatatan

peternakan sapi potong dikabupaten purworejo.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Peternakan Sapi Potong

Prospek beternak sapi potong di Indonesia masih tetap terbuka lebar dalam

waktu yang lama. Hal ini disebabkan kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus

menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini memang sejalan dengan peningkatan taraf

ekonomi dan kesadaran akan gizi dari masyarakat. Selain itu, dengan semakin

bertambahnya penduduk berarti akan semakin bertambah pula konsumsi daging sapi.

Peningkatan permintaan daging sapi ini tidak diikuti oleh jumlah populasi ternak sapi

potong (Yusuf & Nulik, 2008).

Menurut Sugeng (2006), sistem pemeliharaan sapi potong di Indonesia

dibedakan menjadi tiga, yaitu: intensif, ekstensif, dan usaha campuran (mixed farming).

Pada pemeliharaan secara intensif, sapi dikandangkan secara terus menerus atau hanya

dikandangkan pada malam hari dan pada siang hari ternak digembalakan. Pola

pemeliharaan sapi secara intensif banyak dilakukan petani peternak di Jawa, Madura,

dan Bali. Pada pemeliharaan ekstensif, ternak dipelihara di padang penggembalaan

dengan pola pertanian menetap atau di hutan. Pola tersebut banyak dilakukan peternak

di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari kedua cara pemeliharaan

tersebut, sebagian besar merupakan usaha rakyat dengan ciri skala usaha rumah tangga

dan kepemilikan ternak sedikit, menggunakan teknologi sederhana, bersifat padat

karya, dan berbasis azas organisasi kekeluargaan (Yusdja dan Ilham 2004).

Indonesia memiliki tiga pola pengembangan sapi potong. Pola pertama adalah

pengembangan sapi potong yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan usaha

4
pertanian, terutama sawah dan ladang. Pola kedua adalah pengembangan sapi tidak

terkait dengan pengembangan usaha pertanian. Pola ketiga adalah pengembangan usaha

penggemukan (fattening) sebagai usaha padat modal dan berskala besar, meskipun

kegiatan masih terbatas pada pembesaran sapi bakalan menjadi sapi siap potong

(Yusdja dan Ilham 2004).

Dikabupaten purworejo yang selama ini dijadikan andalan pemasok kebutuhan

daging dalam negri berada dalam memprihatinkan. Dalam upaya menghadapi

kebutuhan daging lokal yang terus meningkat, juga dituntut untuk senantiasa mampu

menjaga kontiunitas pasokan ternak ke wilayah konsumen Jawa tengah . Populasi sapi

potong yang berada di kabupaten purworejo, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi Sapi Potong Di kabupaten Purworejo

Tahun Presentase (Ekor)

a. 2019 21.850

b. 2020

c. 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabpuaten Purworejo 2019

Pola usaha yang dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas sapi potong

adalah menerapkan pemuliaan ternak melalui perkawinan, baik secara kawin alami

maupun IB (Suryana, 2009).

5
BAB III

METODE MAGANG

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang ini dilaksanakan di dinas ketahanan pangan dan

pertanian purworejo selama 4 bulan dimulai dari bulan Februari-Juni 2023.

3.2. Metode pelaksanaan magang

Metode yang digunakan pada program penyuluhan di Dinas Ketahanan


Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Sedangkan data primer diperoleh
dari wawancara langsung.
3.3 Parameter Pelaksanaan Magang

Metode yang digunakan dalam melakukan program penyuluhan pertanian


dalam magang kerja ini meliputi observasi, partisipasi aktif, wawancara dan
study pustaka.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan dan
agenda yang ada dalam kantor dinas. Kegiatan tersebut meliputi persiapan
(menetukan audiens, materi yang akan disampaikan, waktu dan tempat
pelaksanaan). Dilanjutkan tahap pelaksanaan (metode yang digunakan
untuk penyampaian materi dan alat bantu penyampaian) terakhir adalah
evaluasi.
2. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif seperti ikut serta dalam kegiatan di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo meliputi kegiatan program
hibah ternak sapi potong. Partisipasi aktif lainnya meliputi, membantu
penyuluh yang sedang bertugas di kantor maupun dilapangan, membantu
kegiatan yang akan diselenggarakan oleh dinas, dan mengikuti program
yang disediakan oleh kantor kedinasan.

6
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab langsung pada masyarakat yang
menerima program hibah dan petugas DKP2 yang berkedudukan di BPP
untuk memperoleh informasi yang dilaksanakan.
4. Dokumentasi
Pengumpulan data di ambil secara langsung di tempat magang kerja,
dilakukan dengan cara wawancara, mencatat hasil, dan mengambil gambar
dari semua kegiatan yang berlangsung.
5. Studi Pustaka
Mahasiswa mencari data dan referensi yang relevan untuk melengkapi data
yang diperlukan, yang berhubungan dengan kegiatan magang kerja, data
tersebut meliputi buku, jurnal, arsip, dan wawancara secara langsung.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2006. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka, Jakarta.


Cooper, Donald R. and Pemela S. Schindler. (2003). Business Research Methods,
International Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. New York
Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta. Bandung.
Sayuti, A., Herrialfian, T. Armansyah, Syafruddin, T.N. Siregar. 2011. Penentuan
Waktu Terbaik Pada Pemeriksaan Kimia Urin Untuk Diagnosis Kebuntingan
Dini Pada Sapi Lokal. Jurnal Kedokteran Hewan. 5(1): 23 – 26.
Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Suryana .2009.Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong berorientasi Agribisnis
dengan pola kemitraan .Jurnal Litbang Pertanian ,28(1):29-37
Susilawati, T. 2011ᵇ. Spermatology. Universitas Brawijaya (UB) Press Malang, ISBN:
978-602-8960-04-5.
Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Yusdja dkk.2004. Pasar Sapi di Indonesia, Kebijakan dan Strategi dalam Percepatan
Pencapaian Swasembada Daging. Bappenas. Jakarta
Yusuf dan J. Nulik, 2008. Kelembagaan Pemasaran Ternak Sapi Potong di Timur
Barta,NTT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur

8
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data yang Diperlukan dalam pelaksanaan praktik magang kerja


1. Keadaan Umum Perusahaan
a. Nama Dinas terkait
b. Sejarah berdirinya dinas
c. Lokasi dinas
d. Visi dan misi dinas
e. Struktur organisasi dinas
 Nama kepala Dinas dan pengurus lainnya
 Tugas dari masing – masing jabatan
 Terdapat konsultan atau tidak
f. Ketenagakerjaan
 Jumlah
 Jenis kelamin
 Pendidikan
 Asal tenaga kerja
 Terdapat bonus atau tidak
 Tugas masing – masing pekerja
 Jam kerja
g. Sarana penunjang Dinas
2. Fasilitas Dinas
h. Transportasi
i. Komunikasi
j. Bangunan
 Kantor
 Mess

Anda mungkin juga menyukai