Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Inovasi

Syarat dapat diterima sasaran


Peran inovasi dalam penyuluhan

Kelompok 13:
HIDAYAT PRATAMA P. (202410007)
ADE SEPTIYO (202410009)
 PENGERTIAN
Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi
disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada
sekelompok anggota dari sistem sosial.
 Inovasi adalah suatu bentuk komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan
penyebaran pesan-pesan yang berupa gagasan baru.Selanjutnya, definisidifusi
menyangkut “which is the spread of a new idea from its source of invention or creation
to its ultimate users or adopters.” .Rogers (1961) dalam Mulyana S. (2009)
 Parker (1974), mendefinisikan difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai
tambah pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Difusi merupakan suatu tahapan
dalam proses perubahan teknik (technical change). Menurutnya difusi merupakan suatu
tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator, inovasi
diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima
sebagai bagian dari kegiatan produktif.
ELEMEN-ELEMEN
Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat)
elemen pokok, yaitu:
1.Inovasi

Gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini,
kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang
menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi
untuk orang itu. Konsep ”baru” dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama
sekali.
2.Saluran komunikasi
Alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada
penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber, paling tidak perlu
memperhatikan:
a.Tujuan diadakannya komunikasi
b.Karakteristik penerima.

3.Jangka waktu
Proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai
memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap
keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu.
Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:

a.Proses pengambilan keputusan inovasi


b.Keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalammenerima inovasi,
dan
c.Kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
4.Sistem sosial
kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut teori yang
dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan
dalam proses pengambilan keputusan inovasi.
Menurut Ardianto dkk (2009), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tahapan difusi inovasi tersebut mencakup:

1)Atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion)

a. Keuntungan relative (relative advantage)

b. Kesesuaian (compatibility),

c. Kerumitan (complexity)

d. Kemungkinan di coba (trialability)

e. Kemungkinan diamati (observability)


2)Jenis keputusan inovasi (type of innovation decisions)

a.Keputusan individual

a)Keputusan optional melalui proses

●Tahap kesadaran (awareness)

●Tahap menaruh minat (interest)

●Tahap penilaian (evaluation)

●Tahap percobaan (trial)

●Tahap penerimaan (adoption)


b)Keputusan Kolektif
•Stimulasi minat ke arah kebutuhan terhadap ide baru (oleh stimulator)
•Inisiasi ide-ide baru dalam sistem sosial (inisiator, para pemula)
•Legitimasi ide baru melalui pemegang kekuasaan (pemerintah/pimpinan
masyarakat)
•Keputusan bertindak (anggota sistem)
•Tindakan/pelaksanaan ide baru (anggota sistem sosial)
c)Keputusan Otoritas:
Dimana suatu keputusan diambil dengan paksaan, atas dasar kepentingan atau
mendesaknya suatu inovasi untuk diadopsi atau digunakan atau karena urgensi dari suatu
inovasi tersebut harus digunakan dalam suatu sistem sosial.
3)Saluran komunikasi (communication channel)
a.Sumber
b.Media/khalayak
c.Objek/interpersonal
4)Kondisi sistem sosial (nature of social system)
Hal yang harus diperhatikan:
a.Norma masyarakat
b.Toleransi terhadap penyimpangan
c.Pola komunikasi.
5)Peran agen perubah (change agents)
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen: gencarnya promosi yang berorientasi pada
klien, kerjasama dengan tokoh masyarakat, kredibilitas agen di mata klien.
 .tahapan peristiwa yang menciptakan proses difusi

1. Mempelajari inovasi

Tahapan ini merupakan awal ketika masyarakat mulai melihat dan mengamati inovasi baru
dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsian awal biasanya merupakan
orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa
menangkap inovasi baru yang ada.

2. Pengadopsian

Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.
Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa
faktor. Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakintinggi

dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu .


3.Pengembangan jaringan sosial:
Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi
tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara
luas diadopsi oleh masyarakat.
Divusi sebuah inovasi tidak lepas dari proses penyampaian dari satu individu
lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa
sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi
melalui kelompoknya.
 Tahapan Dari Proses Adopsi Inovasi

Rogers.E.M dan Shoemaker G.F.,dalam Mulyana S. (2009) mengemukakan


bahwa ada 4 (empat) tahap, proses adopsi inovasi yaitu:

1.Tahap munculnya pengetahuan (Knowledge) ketika seorang individu (atau


unit pengambil keputusan lainnya) diarahkan untuk memahami eksistensi dan
keuntungan/manfaat dan bagaimana suatu inovasi berfungsi. Pada tahap ini,
seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi
mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran
komunikasi yang ada.
2.Tahap persuasi (Persuasion) ketika seorang individu (atau unit pengambil keputusan
lainnya) membentuk sikap baik atau tidak baik.
3.Tahap pengambilan keputusan (Decisions) muncul ketika seorang individu atau unit
pengambil keputusan lainnya terlibat dalam aktivitas yang mengarah pada pemilihan adopsi
atau penolakan inovasi.
4.Tahapan implementasi (Implementation), ketika seorang individu atau unit pengambil
keputusan lainnya menetapkanpenggunaan suatu inovasi sambil mempelajari tentang inovasi
tersebut.
5.Tahapan konfirmasi (Confirmation), ketika seorang individu atau unit pengambil
 keputusan lainnya mencari penguatan terhadap keputusan penerimaan atau penolakan
inovasi yang sudah dibuat sebelumnya.
 Tahapan Adopter

Anggota sistem sosial dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok adopter (penerima inovasi) sesuai
dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam menerima inovasi). Salah satu pengelompokan
yang bisa dijadikan rujukan adalah pengelompokkan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh
Rogers (1961). Gambaran tentang pengelompokan adopter dapat dilihat sebagai berikut:

1.Innovators: Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi.

Cirinya: petualang, berani mengambil resiko,mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi.


2.Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi.
Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi.

3.Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal. Cirinya:penuh pertimbangan,
interaksi internal tinggi.

4.Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya:
skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.

5.Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional): 16% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya:


tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumberdaya terbatas.
 Penerapan Dan Keterkaitan Teori

Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Mulyana S (2009) menjelaskan bahwa proses difusi merupakan
bagian dari proses perubahan sosial. Perubahan sosial adalah proses dimana perubahan terjadi dalam
struktur dan fungsi sistem sosial.Perubahan sosial terjadi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:

1.Penemuan (invention)

Penemuan adalah proses dimana ide/gagasan baru diciptakan atau dikembangkan.

2.Difusi (diffusion)

Difusi adalah proses dimana ide/gagasan baru dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial
3.Konsekuensi (consequences),

Konsekuensi adalah suatu perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau penolakan
inovasi.

 ROGER menawarkan alternative mekanisme Disfusi Inovasi dalam Lembaga Pemerintahan,


yaitu:

1.Agenda Setting

Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan lembaga. dengan Identifikasi dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan “ Apakah Inovasi yang bersangkutan dibutuhkan lembaga.
2.Maching

Pada tahap ini terjadi proses mencocokkan, melakukan redesign organisasi untuk menyesuaikan dengan
inovasi. Organisasi dapat memutuskan bahwa inovasi yang akan di difusi mach atau mismatch. Apabila
menurut penilaian terjadi mismatch maka inovasi dapat ditolak. Keputusan ini penting karena akan
menentukan Langkah selanjutnya.

3.Restrukturing / Redefining
Ketika tahap 2 di putuskan bahwa inovaso mach dengan organisasi maka harus mulai melakukan
modifikasi terhadap inovasi tersebut sehingga inovasi mulai mengurangi karakter bawaannya dan mulai
menyatu dengan karakter organisasi. Dalam tahap ini inovasi di reinvented sehingga menjadi inovasi yang
memiliki karakter organisasi.Dengan demikian juga secara otomatis terjadi stukturisasi Lembaga sebagai
dampak dari implementasi inovasi.
4.Clarifying

Pada tahap ini inovasi diimplementasikan secara luas sehingga ide-ide yang di
bawa oleh innovator lambat laun menjadi kebiasaan bagi setiap anggota
organisasi.

5.Routinizing
Pada tahap ini inovasi telah menjadi ide-ide dan telah menjadi kegiatan
rutinitas yang menyatu dengan kegiatan organisasi. Ide-ide inovasi telah
melebur dengan organisasi menjadi pengetahuan, cara berfikir dan cara
bertindak.
Pertanyaan:
1.apakah mempelajari inovasi penting?
2.saluran komunikasi didapat dari mana saja?
3.apa yang dimaksud inovasi
Sekian dan terimaksih.

Anda mungkin juga menyukai