NEKROPSI PUYUH
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR
1. Dr. Roisu Eny Mudawaroch, S.Pt. M.P selaku dosen pengampu mata
kuliah Dasar Ternak Unggas.
2. Asisten Dosen selaku pembimping yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan selama Praktikum Nekropsi dan penyusunan
Laporan Praktikum ini.
3. Teman – Teman Kelompok 2 yang telah bekerja sama selam kegiatan
Praktikum dan Penyusunan Laporan Praktikum ini.
Praktikan
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh ungas terdiri atas berbagai macam organ dengan berbagai macam
peranan dalam mencukupi kehidupan kehidupannya secara normal. Kumpulan
dari organ ini akan melaksanakan fungsinya masing-masing dan memungkinkan
individu tubuh dan berkembangbiak secara alamiah. Pengelompokan organ pada
ungags terdiri dari :
c. Proventrikulus
Bagian ini disebut dengan lambung sejati (true stomach) karena
pada bagian ini mulai disekresikan cairan lambung (gastric juice) yang
terdiri atas pepsinogen dan asam klorida (HCl) oleh kelenjar lambung.
Sekresi HCl dan pepsinogen diatur oleh syaraf vagus dan hormone gastrin
yang dihasilkan oleh mucus sel lambung, namun setelah sampai usus
halus sekresi dihambat. Lama wakttu digesta dalam proventrikulus
relative sangat singkat, maka pencernaan yang terjadi di bagian ini hanya
signufikan untuk protein.
d. Gizzard
Gizzard adalah organ yang hanya dimiliki oleh unggas. Gizzard
disebut juga muscular stomach karena terdapat otot-otot yang kuat untuk
menghancurkan struktur digesta yang masuk. Otot-otot gizzard juga
disebut gizzard teeth. Pencernaan mekanik dalam organ ini juga dibantu
oleh grit/free range chicken atau sengaja ditambahkan dalam pakan,
khususnya pada ayam petelur dengan tujuan untuk membantu proses
pencernaan mekanik
e. Usus Halus
Seperti halnya pada ternak ruminansia, usus halus pada unggas secra
anatomis juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodumen, jejunum dan
ileum. Ditengah bagian duodenum, yang biasanya berbentuk “U”,
terdapat pancreas. Usus halus merupakan ini merupakan tempat utama
terjadinya pencernaan pakan secaa enzimatis dan absorpsi zat-zat
makanan yang telah tercerna. Pancreas pada ayam memiliki tiga
kelenjar/ductus yang bermuara bersama-sama di duodenum.
Tiga ductus tersebut yaitu ductus hepaticus dari hati. Ductus
pankreaticus berfungsi menetralisisr digesta yang bersifat asam setelah
melalui proventrikulus dan masuk pada bagian usus halus. Dengan
perubahan pH digesta tersebut maka enzim yang disekresi pancreas
berfungsi optimal. Empedu mengandung garam natrium dan kalium dan
zat warna bilirubin. Skresi garam-garam empedu ini sangat penting
karena berfungsi untuk mengemulsikan lemak dan mengaktifkan lipase
pancreas, yang membantu mencerna/menghidrolisis lemak.
f. Usus Besar
Usus besar terdiri dari bagian, yaitu sektum, colon, dan rectum
dengan cloaca sebagai tempat keluar fases dan urin. Sepsang sektum pada
ayam memiliki fungsi utama absorpsi air dan elektrolit. Sekitar 36% air
dan 75% dari natrium yang erdapat dalam pakan diabsorpsi (Shivus,
2014). Pada sektum terdapat mikroflora yang mencerna secara
fermentative dari serat kasar digesta yang tidak tercerna di dalam usus
halus. Sedangkan kolon sangat pendek pada unggas dan diduga tidak
banyak berperan dalam absorpsi zat makan.
g. Organ pendukung
Organ pendukung atau disebut juga dengan organ asessoria terbagi
atas hati, cairan empedu, dan pancreas :
1. Hati
Hati puyuh memiliki berat sekitar 22% dari bobot badan. Hati
mensekresi getah/cairan empedu untuk disalurkan masuk ke dalam
duodenum melalui 2 kelenjar. Fungsi getah empedu adalah
menetralkan asam klorida (HCl) yang dihasilkan oleh lambung dan
membentuk sabun yang larut dalam air agar dapat diabsorpsi.
2. Cairan empedu
Cairan pemedu tersimpan dalam kelenjar empedu yang membentuk
kantong, sehingga disebut kantong empedu. Ada 2 asam empedu yang
titemukan dalam cairan empedu, yaitu asam taurokholat dan asam
glikholat. Fungsi terpentuing dari asam empedu adalah ;
- Memfasilitasi pencernaan lemak
- Mengaktivasi lipase prancreas
- Membantu absorpsi asam lemak, cholesterol dan vitamin yang
larut dalam lemak
3. Pancreas
Pancreas berfungsi untuk mensekresikan cairan pancreas, khususnya
enzim yang akan mencerna dengan baik karbohidrat/pati, lemak dan
protein.
2.3 Sistem Reproduksi
Organ reproduksi pada unggas adalah ovarium dan oviduct untuk unggas
betina dan untuk unggas jantan. Pada unggas betina organ reproduksi bagian
kiri yang berkembang normal dan berfungsi dengan baik, tetapi untuk bagian
kanan mengalami rudimenter. Organ reproduksi ayam betina terdiri dari
ovarium dan oviduct. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan ovum.
Oviduct terdiri dari infundibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur
dan vagina.
a. Ovarium
Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada
dan rongga perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium
sangat kaya akan kuning telur atau yang disebut yolk. Ovarium terdiri atas
dua lobus besar yang banyak mengandung folikel-folikel. Ovarium
biasanya terdiri dari 5 sampai 6 ovum yang telah berkembang dan sekitar
3.000 ovum yang belum masak yang berwarna putih.
Gambar 1. Ovarium Puyuh
Ovarium menghasilkan beberapa hormon pada saat
perkembangannya, folikel-folikel pada ovarium ini berkembang karena
adanya FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang diproduksi oleh
kelenjar pituitari bagian anterior. Anak ayam belum dewasa mempunyai
oviduk yang masih kecil dan belum berkembang sempurna. Perlahan
lahan oviduk akan mengalami perkembangan dan sempurna pada saat
ayam mulai bertelur, dengan dihasilkannya FSH tersebut.
b. Oviduct
Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung
antara ovarium dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang
berkembang baik dan satunya mengalami rudimeter. Bentuknya panjang
dan berkelok-kelok yang merupakan bagian dari ductus Muller. Ujungnya
melebar membentuk corong dengan tepi yang berjumbai. Oviduk terdiri
dari lima bagian yaitu: infundibulum atau funnel, magnum, ithmus, uterus
atau shell gland, dan vagina.
Oviduk mempunyai struktur yang kompleks untuk menghasilkan
bahan sekitar 40 g (10 g padat dan 30 g air) dalam waktu sekitar 26 jam.
Secara garis besar terdiri lapisan perotoneal eksternal (serosa), lapisan
otot 40 longitudinal luar dan sirkuler dalam, lapisan jaringan pengikat
pembawa pembuluh darah dan syaraf, serta lapisan mukosa yang melapisi
seluruh duktus.
2.4 Sistem Peredaran Darah
2.5 Sistem Otot
2.6 Sistem Kerangka
BAB III
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
Keterangan
Kondisi luar tubuh puyuh :
a. Kaki bersisik berwarna merah
muda
b. Cloaca bersih
c. Paruh bersih
d. Mata jernih
e. Paruh pendek dan kuat
Keterangan
Timbang darah puyuh setelah proses
pemotongan puyuh, hasil dari timbang
darah tersebut adalah 177gr
Keterangan
Gambar di samping merupakan bulu
puyuh yang di cabut dan di pisahkan
dari tubuh puyuh setelah proses
pemotongan puyuh. Bulu puyuh
memiliki warna coklat tua bercampur
dengan coklat muda dan bulu sedikit
kasar. Fungsi dari bulu puyuh ini
adalah
Keterangan
Sistem pencernaan burung puyuh
teridiri dari rongga mulut,
kerongkongan, tembolok,
proventikulus, ventrikulus, usus halus
(duodenum, jejunum, ileum), sekum
(usus buntu), usus besar, dan kloaka.
Makanan masuk rongga mulut
melewati kerongkongan. Kemudian
makanan disimpan sementara di dalam
tembolok. Selanjutnya pada
Gambar 7. Sistem Pencernaan
proventikulus makanan dicerna secara
enzimatis, Kemudian makanan menuju
ventrikulus dan mengalami
pencernaan secara mekanik, setelah itu
makanan diserap didalam usus buntu,
dan diserap airnya pada usus buntu,
kemudian sisa makanan yang tidak
diperlukan melewati usus besar dan
dibuang melalui kloaka.
4.7 Sistem pencernaan
Keterangan
Keterangan
Burung puyuh memiliki jantung yang
bentuk dan cara kerjanya sama dengan
jantung manusia, yaitu terdapat empat
ruangan. Empat ruangan dalam
jantung burung berfungsi untuk
memisahkan darah yang mengandung
oksigen dengan darah yang membawa
karbon dioksida. Proses peredaran
darah pada burung puyuh yaitu :
1. Peredaran darah pada burung
dimulai dari darah yang membawa
oksigen dipompa dari bilik kiri
Gambar 9. Sistem Peredaran Darah
jantung menuju seluruh tubuh lewat
aorta atau pembuluh darah utama
dalam tubuh.
2. Setelah darah masuk ke berbagai sel-
sel tubuh, oksigen akan dilepaskan
dan sebagai gantinya, darah
membawa karbon dioksida dari
dalam tubuh.
3. Darah yang membawa karbon
dioksida ini kemudian dialirkan ke
serambi kanan dan masuk ke bilik
kiri melalui pembuluh darah vena.
4. Proses peredaran darah dari jantung
menuju seluruh tubuh sambil
membawa oksigen lalu kembali lagi
ke jantung membawa karbon
dioksida ini disebut sebagai
peredaran darah besar.
5. Setelah dari bilik kanan, darah yang
membawa banyak karbon dioksida
kemudian dipompa ke paru-paru.
6. Saat burung menghirup napas dan
mengambil oksigen yang masuk ke
paru-paru, maka di sinilah terjadi
proses pertukaran karbon dioksida
dengan oksigen terjadi.
7. Darah yang membawa karbon
dioksida akan mengalami pertukaran
oksigen saat berada di paru-paru
setelah dipompa dari bilik kanan.
8. Oksigen yang sudah diikat oleh
darah di paru-paru kemudian
dipompa lagi ke ke jantung melalui
serambi kiri dan masuk ke bilik kiri.
9. Setelah berada di bilik kiri, proses
peredaran darah pada burung pun
kembali berlangsung ke seluruh
tubuh untuk membawa oksigen.
Keterangan
a. Tengkorak, dibagi menjadi 2
bagian :
- Cranium bulat, bagian tengkorak
yang berbentuk bulat untuk
melindungi otak dan alat-alat
pendengaran.
- Daerah wajah berbentuk kerucut
b. Tulang Belakang
- Leher, bagaian dari tulang leher yaitu
atlas dan epistrophcus
- Bagian badan (vertebra thoracalis)
- Synsacrum (menyatu pada tulang
punggung, juga menyatu pada
pinggul)
- ekor
- ujung ekor
c. Badan
Pada bagian badan,tepatnya bagian
dada terdapat gelang bahu yang
dibentuk oleh tulang-tulang yaitu
tulang garpu, tulang leher, dan tulang
belikat.
d. Tulang Rusuk
Gambar 11. Sistem Kerangka
Burung puyuh memiliki bengkokan
tulang rusuk yang merupakan
perpanjangan tulang yang
membengkok yang berfungsi untuk
menguatkan tulang rusuk dengan
saling bertumpang tindih.
Keterangan
4.13 Sistem reproduksi
Keterangan
a. a. Burung Puyuh Betina
Organ reproduksi ayam betina terdiri
dari ovarium dan oviduct. Pada
ovarium terdapat banyak folikel dan
ovum. Oviduct terdiri dari
infudibulum, magnum, ithmus,
kelenjar kerabang telur dan vagina.
. b. Burung Puyuh Jantan
Organ reproduksi ayam jantan terdiri
dari sepasang testis (T), epididimis
(Ep), duktus deferens (D.d.) dan organ
kopulasi pada kloaka (Cl)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Corbanie EA, Matthijs MGR, Van Eck JHH, Remon JP, Landman WJM, Vervaet
C. 2006. Deposition of differently sized airborne microspheres in the
respiratory tract of chickens, Avian Pathology December 2006 35-6,
Houghton Trust Ltd; p. 475–485. DOI: 10.1080/03079450601028845
Dogan GK, Takici I, 2018. Anatomy of Respiratory System in Poultry, MAE Vet
Fak Derg, 3 (2); p. 141-147, DOI: 10.24880/maeuvfd.433946.
Listiyowati, E. Dan Kinanti R., 2009. Beternak Puyuh Secara Komersial. Panebar
Swadaya, Jakarta
Shivus, B. 2014. Function of the digestive system. J. Appl. Poult. Res. 23 : 306 –
314.