3.1. Alat
Pisau
Pisau bedah
Gunting
Pinset
3.2. Bahan
Ayam Jantan
a. Alat Pencernaan
dalamnya.
b. Reproduksi Betina
7. Masih pada objek ayam yang sama, saluran reproduksi dipisahkan dari
tubuh ayam.
13. bagian perut dari mulai anus ke dada dibedah dengan cara menyayat, ke
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengamatan organ reproduksi dari mulai
Kamal (1994) berbendapat bahwa, Prinsip pencernaan pada ayam ada tiga
macam :
di dalam empedal dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan
empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit). Pencernaan ini banyak
terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga mendapatkan grit
kimia dan kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.
(1) kelenjar saliva di mulut; (2) enzim yang dihasilkan oleh proventrikulus; (3)
enzim dari pankreas; (4) enzim empedu dari hati; dan (5) enzim dari usus halus.
karbohidrat.
tidak berperan besar seperti pada ternak yang lain, hanya sedikit ditemukan
mikrobia pada tembolok dan usus besarnya. Pada tembolok ditemukan beberapa
bakteri aktif yang menghasilkan asam organik seperti asam asetat dan asam laktat
dan juga pada ceca terjadi sedikit pencernaan hemiselulosa oleh bakteri. (Kamal,
1994).
Mouth (Mulut)
Proses pencernaan ayam di mulai dari mulut, terdapat paruh dan lidah.
Paruh ini digunakan untuk menyobek dan mengolah pakan. Keterangan tersebut
sesuai dengan Amrullah (2004) bentuk paruh pada ungags disesuaikan dengan
bentuk makanannya. Paruh runcing jika makanan utamanya adalah bijian kecil,
juga memecah bijian yang besar dan keras, serta berbentuk seperti sendok hingga
mudah digunakan untuk menyaring dan menangkap makanan yang bercampur air.
Menurut Akoso (1993), Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak
panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi
ke belakang. Hal serupa disebutkan oleh North (1978) bahwa lidah berfungsi
oesophagus. Di dalam mulut tidak diproduksi amilase. Air diambil dengan cara
menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke dalam
merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan
ke tembolok .
tembolok dengan bantuan gerakan dorongan yang disebut gerak peristaltic, selain
itu juga terdapat saliva yang berfungsi untuk membantu proses penelanan.
menurut
Crop (Tembolok)
masuk ke proventriculus.
Menurut pernyataan Neil (1991) bahwa panjang crop ayam berkisar antara 2
sampai 2,5 cm. hal ini sejalan dengan hasil praktikum yang kami amati, yaitu
panjang crop dari ayam layer dewasa yang kami teliti sebesar 2cm.
merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya
dan getah lambung yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara otomatis
cara berkerut secara mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu
Pada praktikum kali ini, didapatkan hasil ukuran proventikulus pada ayam
layer dewasa yaitu sebesar 4 cm. hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
sampai 10 gram.
Gizzard (Ventrivulud/Empedal/Rempela)
Gizzard disebut pula perut otot yang terletak diantara proventriculus dan
batas atas dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat
menghasilkan tenaga yang besar dan mempunyai mukosa yang tebal. Perototan
empedal dapat melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu
menit.
ayam layer dewasa yaitu sebesar 5 cm. Hal ini sedikit berbeda dari pernyataan
gizzard ini juga biasa disebut ampela. Muljowati (1999) juga berpendapat bahwa
Gizzard juga berfungsi sebagai filter, bahkan makanan yang telah halus dapat
terbagi atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum
berbentuk huruf V dengan bagian pars descendens sebagai bagian yang turun dan
bagian pars ascendens sebagai bagian yang naik. Menurut Akoso (1993) selaput
mukosa pada dinding usus halus memiliki jonjot yang lembut dan menonjol
seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas
dewasa yang diteliti adalah sebesar 26 cm, sedangkan untuk jejenum dan ileum
beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari usus halus yang dapat
berpendapat bahwa pada bagian jejenum terjadi proses penyerapan zat makanan
yang belum diselesaikan di duodenum sampai tinggal bahan yang tidak dapat
dicerna. Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim
amilase, lipase dan tripsin. Ada beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel
dari small intestine yang dapat mencerna protein dan karbohidrat. Pencernaan
pakan ayam di dalam usus kecil secara enzimatik dengan berfungsinya enzim-
enzim terhadap protein lemak dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan
khemotripsin akan diubah menjadi asam amino. Lemak oleh lipase akan diubah
menjadi asam lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi
besar) dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu
mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja. Hal tidak jauh
beda dengan hasil praktikum kami bahwa caeca yang kami ukur sepanjang 17 cm.
Fungsi utama ceca secara jelas belum diketahui tetapi di dalamnya terdapat
sedikit pencernaan karbohidrat dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga
Large intestine berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari
diameter small intestine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang
terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka. Pada large
intestine terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh
Hasil praktikum menunjukan bahwa besar ukuran dari colon Ayam petelur
dewasa adalah 11 cm. Namun hasil ini tidak sesuai bila dibandingkan dengan
pernyataan menurut Yuwanta (2004) bahwa panjang usus besar pada ungags
kloaka
lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran reproduksi.
Air kencing yang sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka
bersama tinja dengan bentuk seperti pasta putih. Menurut Blakely dan Bade
pencernaaan, urinasi, dan genital atau cloaca adalah saluran yang menghubungkan
usus besar dan vent. Sedangkan hasil praktikum kami menunjukan bahwa panjang
dari kloaka yang diukur dari ujung akhir colon adalah sebesar 3 cm.
Sumber:
Gunungbudi: Bogor.
Yogyakarta.
Orlando.
Mada: Yogyakarta
North M.O, and DD. Bell . 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4Th