Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk

daging, telur maupun bulunya. Salain itu kotoran unggas juga dapat di manfaatkan

sebagai pupuk organik serta suaranya (kicaunya) yang merdu menjadikannya mahal

di pasaran. Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam pedaging, ayam petelur,

angsa dan itik.

Ilmu ternak unggas adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan organ

penyusun sistem pencernaan, mengetahui fungsi dari tiap organ, menghubungkan

proses pencernaan dengan proses produksi ternak unggas. Pengetahuan tentang

sistem pencernaan ini diperlukan untuk dapat memahami berbagai proses yang

mungkin terjadi dalam konversi pakan menjadi produksi telur atau daging.

Sistem pencernaan unggas berbeda dengan pencernaan hewan lainnya karena

unggas tidak memiliki gigi. Makanan yang masuk di tampung sementara di tembolok

dan di dalam tembolok inilah terjadi proses pelunakan makanan agar mudah dicernan

oleh organ pencernaan selanjutnya. Begitupula dengan sistem respirasinya. Pada

unggas terdapat kantong udara yang berfungsi untuk membantu paru-paru dalam

pernapasan.
Berdasarkan uraian di atas maka hal yang melatar belakangi dilakukannya

praktikum ini yaitu untuk mengenal bagian dan mengetahui fungsi organ penyusun

sistem pencernaan dan respirasi pada unggas.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari organ pencernaan

ternak unggas?

2. Bagaimana mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari organ respirasi ternak

unggas?

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari organ pencernaan ternak

unggas.

2. Untuk mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari organ respirasi ternak

unggas.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ternak Unggas

Unggas atau poultry secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap

yang dalam taksonomi zoologinya tergolong dalam kelas Aves. Secara umum ternak

unggas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu bersayap, tubuh tertutup oleh bulu

berparuh, mengambil pakan dengan paruh, berkaki dua yang bersisik, kulit kering

berlipat-lipat, tidak mempunyai kelenjar keringat dan temperature tubuh tinggi (41-

42˚C) (Yaman, 2014).

Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap. Jenis unggas

cukup banyak, diantaranya adalah ayam, itik, kalkun, dan angsa. Secara taksonomi

Zoology bangsa burung bisa digolongkan sebagai unggas, tetapi sampai saat ini yang

tercantum dalam undang-undang pokok kehewanan, bangsa burung masih belum

digolongkan ternak unggas. Di dalam undang-undang tersebut bahwa yang dimaksud

sebagai unggas adalah ternak bersayap yang sudah lazim dipelihara oleh masyarakat.

Tidak menutup kemungkinan bangsa burung masuk dalam jenis unggas karena

burung secara taksonomi Zoology juga termasuk ke dalam kelas Aves, selain itu

burung juga mempunyai ciri-ciri seperti unggas (Nanda, 2012).

Ternak unggas merupakan spesies burung yang dapat memberikan

keuntungan ekonomis bagi manusia yang memeliharanya, beberapa jenis unggas

yang memberikan keuntungan antara lain ayam, itik, angsa dan puyuh. Usaha
beternak unggas perlu memperhatikan pakan, Breeding, manajemen dan lingkungan.

Keempat hal tersebut diperlukan dalam peningkatan produksi dan mempercepat daya

kerja setiap sistem yang ada di dalam tubuh ternak sehingga menghasilkan produk

yang optimum, antara lain sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem reproduksi

dan sistem ekskresi (Kusnadi, 2010).

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mulk/67: 19.

  


 
   
  
   
 

Terjemahnya :
(19)Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang
mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang
menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha
Melihat segala sesuatu.

Maksud dari ayat tersebut adalah pada burung terdapat kantong udara yang

berfungsi untuk membantu pernapasan terutama pada saat terbang karena kantong

udara dapat menyimpan cadangan udara.

B. Organ

Organ adalah kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk

melakukan tugas tertentu. Organ sering kali tersusun atas jaringan-jaringan yang

berbeda. Misalnya, jantung tersusun atas jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan

darah. Struktur organ pada organisme berbeda-berbeda. Semakin tinggi tingkat


organisme, semakin sempurna dan kompleks organnya. Gabungan dari organ-organ

ini selanjutnya bergabung menjadi satu membentuk sistem organ (Ananda, 2013).

1. Organ pencernaan

Menurut Watson (2012), secara umum sistem pencernaan dari unggas didukung

oleh beberapa organ, yaitu paruh (mulut), Oeshophagus (Tenggorokan), Crop

(Tembolok), Gizzard (Empedal/Rempela), Usus halus, Ceca (Usus Buntu), usus besar

dan kloaka.

a. Mouth (Mulut)

Ayam tidak mempunyai bibir, lidah, pipi dan gigi sejati, bagian mulut atas

dan bawah tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah mulut

dihubungkan ke tengkorak dan berfungsi seperti engsel. Lidah unggas keras dan

runcing seperti mata anak panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti kail pada

belakang. Lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke Oeshopagus sewaktu

lidah digerakkan dari depan ke belakang.. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis

mukosa yang berfungsi sebagai pelumas makanan untuk mempermudah masuk ke

Oesophagus.

b. Oeshophagus (Tenggorokan)

Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang

merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan

Pharynx pada bagian atas dan Proventriculus. Dinding dilapisi selaput lendir

yang membantu melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam
menelan secara otomatis Oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi

Oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok.

c. Crop (Tembolok)

Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan

perbesaran dari Oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar

mukosa yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan.

Crop berfungsi menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum

masuk ke Proventriculus.

d. Proventriculus (Lambung Kelenjar)

Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari Oesophagus dan juga

merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya

pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin

dan getah lambung yang berguna mencerna protein.

e. Gizzard (Empedal/Rempela)

Berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan

bawah. Bagian atas lubang pemasukkan berasal dari Proventriculus dan bagian

bawah lubang pengeluaran menuju ke Duodenum. Besar kecilnya empedal

dipengaruhi oleh aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah

digiling maka empedal akan lisut.

f. Usus halus (Small intestine)

Small intestine memanjang dari Ventriculus sampai Large intestinum dan

terbagi atas tiga bagian yaitu Duodenum, Jejenum dan Ileum. Pencernaan pakan
ayam di dalam usus kecil secara enzimatik dengan berfungsinya enzim-enzim

terhadap protein lemak dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan kemotripsin

akan diubah menjadi asam amino. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam

lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi disakarida dan

kemudian menjadi monosakarida.

g. Usus Buntu (Ceca)

Ceca terletak diantara usus kecil (Small intestine) dan usus besar (Large

intestine) dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus

buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja. Fungsi

utama Ceca secara jelas belum diketahui tetapi di dalamnya terdapat sedikit

pencernaan karbohidrat dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi

digesti serat oleh aktivitas mikroorganisme.

h. Usus Besar (Large Intestine)

Large intestine berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari

diameter small intentine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang

terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka. Pada Large

intestine terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh

dan mengatur keseimbangan air pada unggas.

i. Cloaca

Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan

lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran reproduksi.

Air kencing yang sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka
bersama tinja dengan bentuk seperti pasta putih. Pada kloaka terdapat tiga muara

saluran pelepasan yaitu Urodeum sebagai muara saluran kencing dan kelamin,

Coprodeum sebagai muara saluran makanan dan Proctodeum sebagai lubang

keluar dan bagian luar yang berhubungan dengan udara luar disebut Vent.

2. Organ respirasi

Menurut Yuwanta (2014), secara umum sistem pernapasan dari unggas

didukung oleh beberapa organ, yaitu lubang hidung, larinx, trakhea, srinx, bronkhi,

paru-paru, kantung udara dan rongga tulang.

a. Lubang hidung (Nares anteriores).

Berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal Rostrum bagian Dorsal dan

merupakan lubang masuk pertama yang berhubungan dengan luar. Nares posteriores

(lubang hidung dalam), terletak pada Palatum dan hanya satu buah di tengah

b. Larink (larynx).

Larink disokong oleh Cartilago cricoidea dan Cartilago arytenoidea yang

berjumlah sepasang.

c. Trakea (Trakhea).

Trakhea merupakan lanjutan dari Larink kearah Kaudal. Berupa suatu pita

yang mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut Annulus trachealis.

d. Srink/pita suara (Srynx).

Srink terdapat pada bagian Bifurcatio tracheae, tersusun dari beberapa

Annulus trachealis pada bagian Kaudal dan Annulus bronchialis pada daerah

Kranial. Alat ini membatasi bagian yang melebar yang disebut Tympanum. Pita
suara atau bagian jakun bawah pada batang tenggorok (percabangan Bronki menjadi

dua) ini menghasilakan suara pada unggas. Pita suara merupakan satu-satunya bagian

alat pernapasan yang mampu menghasilkan suara, sedangkan jakun merupakan

bagian pembentuk suara.

e. Bronkus (Bronkhi).

Bronkhi merupakan percabangan dari Trakhea kearah kanan dan kiri

(Bronchus dexter dan Broncus sinister), dengan tempat percabangan yang disebut

Bifurcatio trachea. Batang tenggorok ini masih terbagi lagi menjadi Bronchi

Lateralis yang masing-masing terbagi lagi menjadi Parabronchi.

f. Paru-paru (Lung/Pulmo).

Paru-paru terdapat pada bagian ujung-ujung Bronkhi berjumlah sepasang dan

melekat pada bagian Dorsal thorax. Paru-paru terbungkus oleh selaput yang disebut

pleura. Paru merupakan organ yang sangat penting peranannya dalam pernapasan.

Fungsi utamanya untuk mencukupi oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk

pembakaran dan untuk pembentukan tenaga. Juga berfungsi untuk mengeluarkan sisa

pembakaran yang berupa karbondioksida dan uap air. Struktur paru-paru ayam sangat

kaku dan selama bernapas hanya terjadi sedikit gerakan mengembang dan

mengempis.

g. Kantung udara (Air sacs).

Kantung udara (Saccus pneumaticus) terdiri dari Air Sac/Saccus: Abdominalis

(terdapat diantara lipatan Intestinum), Thoracalis anterior (terletak pada dinding sisi

tubuh pada rongga dada sebelah muka), Thoracalis posterior (terletak dibelakang
Thoracalis anterior), Interclavicularis (terletak di median, hanya satu buah dan

berhubungan dengan kedua paru-paru) dan Cervicalis (terletak pada leher dan

berjumlah dua pasang). Semua bagian Air sacs tersebut berhubungan dengan Cavum

pnumaticus.

C. Sistem Organ

Sistem organ adalah organ-organ yang bekerja sama melakukan fungsi

tertentu pada tubuh organisme. Contoh sistem organ, misalnya sistem organ pada

hewan antara lain, sistem ekskresi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan sistem

saraf. Setiap sistem organ saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Jika salah

satu sistem terganggu fungsinya, maka sistem yang lain pun akan terganggu. Kerja

sama sistem organ akan membentuk suatu organisme (Fadillah, 2010).

1. Sistem organ pencernaan

Sistem pencernaan merupakan rangkaian proses yang terjadi di dalam saluran

pencernaan ayam untuk memanfaatkan nutrien dari pakan atau bahan pakan yang

diperlukan tubuh untuk hidup, beraktivitas, berproduksi dan bereproduksi. Saluran

pencernaan pada ayam terdiri dari berbagai organ yang berfungsi untuk memecah

pakan atau bahan pakan yang masuk ke saluran pencernaan, menyerap zat gizi yang

dibutuhkan dan membuang sisa yang tidak dapat dicerna. Organ pencernaan pada

ayam terdiri dari paruh (Beak) atau mulut (Mouth), kerongkongan (Esophagus),

tembolok (Crop), proventriculus, rempela (gizzard atau ventriculus), usus 12 jari atau

duodenum, usus halus, usus buntu (Caeca), usus besar (Large intestine) dan kloaka.

Disamping itu, ada beberapa kelenjar yang ikut berperan dalam sistem pencernaan
pada ayam seperti kelenjar pankreas, empedu, limpa dan hati. Setiap organ atau

bagian dari organ ini mempunyai fungsi masing-masing. Pengetahuan tentang sistem

pencernaan akan membantu untuk mengerti tentang kebutuhan gizi ternak, dan

membantu pemberian pakan (Yuwanta, 2014).

Sistem pencernaan merupakan salah satu komponen vital dalam menunjang

kehidupan sebab sistem pencernaan terdiri dari semua organ yang berfungsi untuk

mengunyah, menelan, mencerna dan mengabsorpsi makanan serta mengeliminasi

makanan yang tidak dapat dicerna tubuh. Fungsi utama sistem pencernaan adalah

menyediakan zat nutrisi yang sudah dicerna secara berkesinambungan untuk di

distribusikan ke dalam sel melalui sirkulasi dengan unsur-unsur air, elektrolit dan zat

gizi. Sebelum zat ini diserap oleh tubuh, makanan harus bergerak sepanjang saluran

pencernaan (Syarifuddin, 2009).

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar yang

berhubungan. Susunan saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, Faring (tekak),

Esophagus (kerongkongan), lambung (Ventriculus), usus halus Intestinum minor),

usus besar (Intestinum mayor), Rectum dan anus. Makanan mengalami proses

pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa

makanan hasil pencernaan (Irianto, 2014).

2. Sistem organ respirasi

Sistem pernapasan ialah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam

jaringan atau pernapasan dalam dan yang terjadi di dalam paru-paru bernama

pernapasan luar. Udara ditarik ke dalam paru-paru pada waktu menarik napas dan
didorong keluar paru-paru pada waktu menghembuskan napas. Udara masuk melalui

jalan pernapasan. Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.

Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut

melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui Trakea dan

pipa Bronchial ke Alveoli dan dapat erat berhubungan dengan darah di dalam kapiler

Pulmonalis (Pearce, 2014).

Dalam sistem respirasi unggas tidak memiliki Diafragma, melainkan, udara

berpindah dan keluar dari sistem pernapasan melalui perubahan tekanan pada kantung

udara. Otot yang berada di dada menyebabkan Sternum yang akan mendorong ke

luar. Hal ini mengakibatkan tekanan negatif di udara kantung, sehingga udara

memasuki sistem pernapasan (Fadhilah, 2010).


BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada hari Sabtu,

tanggal 15 Desember 2018 pukul 10.30-13:30 WITA dan bertempat di Laboratorium

Teknologi Hasil Ternak Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis dan lembar kerja.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah organ respirasi unggas

(ayam kampung) dan organ pencernaan unggas (ayam kampung).

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati bagian-bagian organ pencernaan dan respirasi.

3. Menyebutkan bagian-bagian organ pencernaan dan respirasi.

4. Menuliskan bagian-bagian organ pencernaan dan respirasi pada lembar kerja.

5. Mengambil gambar yang telah diamati.


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil dan Pembahasan

1.Sistem organ pencernaan


Tabel I. gambar literature sistem organ pencernaan
Gambar Keterangan
1. Esophagus
2. Crop
3. Proventrikulus
4. Gizzard
5. Pankreas
6. Duodenum
7. Jejunum
8. Illeum
9. Caeca
10. Usus besar
11. Rectum
12. Kloaka

Sumber: Penuntun Pratikum Ilmu Ternak Unggas.


Tabel II. Gambar laboratorium sistem organ pencernaan
Gambar Keterangan
1. Esophagus
2. Crop
3. Proventrikulus
12 4. Gizzard
11
5. Pankreas
6. Duodenum
9
7. Jejunum
8. Illeum
9. Caeca
8 10. Usus besar
10 11. Rectum
7 12. Kloaka
1

4
3

Sumber: Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018.
Tabel III. Gambar asli sistem organ pencernaan
Gambar Keterangan
1. Esophagus
2. Crop
3. Proventrikulus
4. Gizzard
5. Pankreas
6. Duodenum
7. Jejunum
8. Illeum
9. Caeca
10. Usus besar
11. Rectum
12. Kloaka

Sumber: Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018.
2.Sistem organ respirasi
Tabel I. gambar literature sistem organ respirasi
Gambar Keterangan
1. Trakhea
2. Kantong udara
diantara Clavicular
3. Kantong udara
bagian leher
4. Paru-paru
5. Kantong udara di
rongga dada depan
6. Kantong udara
bagian depan
7. Kantong udara
bagian perut
8. Paru-paru
9. Bronkus primer
10. Bronkus tersier
11. Bronkus sekunder
12. Percabangan Bronkus

Sumber: Penuntun Pratikum Ilmu Ternak Unggas, 2016.


Tabel III. Gambar laboratorium sistem organ respirasi
Gambar Keterangan
1. Trakhea
2. Kantong udara
diantara Clavicular
3. Kantong udara
bagian leher
4. Paru-paru
5. Kantong udara di
rongga dada depan
6. Kantong udara
bagian depan
7. Kantong udara
bagian perut
8. Paru-paru
9. Bronkus primer
10. Bronkus tersier
11. Bronkus sekunder
12. Percabangan
Bronkus

Sumber: Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018.
Tabel III. Gambar asli sistem organ respirasi
Gambar Keterangan
1. Trakhea
2. Kantong udara diantara
Clavicular
3. Kantong udara bagian
leher
4. Paru-paru
5. Kantong udara di rongga
dada depan
6. Kantong udara bagian
depan
7. Kantong udara bagian
perut
8. Paru-paru
9. Bronkus primer
10. Bronkus tersier
11. Bronkus sekunder
12. Percabangan Bronkus

Sumber: Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018.

B. Pembahasan

Sistem organ adalah organ-organ yang bekerja sama melakukan fungsi

tertentu pada tubuh organisme. Contoh sistem organ, misalnya sistem organ pada

hewan antara lain, sistem ekskresi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan sistem

saraf. Setiap sistem organ saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Jika salah
satu sistem terganggu fungsinya, maka sistem yang lain pun akan terganggu. Kerja

sama sistem organ akan membentuk suatu organisme.

Berdasarkan hasil pengamatan dilaboratorium maka dapat diketahui bahwa

sistem organ pencernaan terdiri dari Esophagus, Crop, Proventrikulus, Gizzard,

Pankreas, Duodenum, Jejunum, Illeum, Caeca, usus besar, Rectum dan kloaka. Hal

ini sesuai dengan pendapat Poedjiadji (2012), bahwa secara garis besar alat

pencernaan pada unggas dapat dibagi atas Tractus allimentarius dan Organa

Accessorius. Dari cranial ke caudal tersusun atas: rongga mulut (Cavum oris),

Pharynx, Oesophagus, Crop (Ingluvies), Ventriculus muscularis (Gizzard),

Intestinum tinue (usus halus: Duodenum, Jejunum, Ilium), Intestinum crassum (usus

besar), Ceacum dan Cloaca/anus. Panjang dari masing-masing bagian saluran

pencernaan bervariasi tergantung pada besar tubuh, tipe makanan dan berbagai faktor

lainnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dilaboratorium maka dapat diketahui bahwa

sistem organ respirasi terdiri dari Trakhea, Kantong udara diantara Clavicular,

Kantong udara bagian leher, Paru-paru, Kantong udara di rongga dada depan,

Kantong udara bagian depan, Kantong udara bagian perut, Paru-paru, Bronkus

primer, Bronkus tersier, Bronkus sekunder dan Percabangan Bronkus. Hal ini tidak

sesuai dengan pendapat Risky (2012), bahwa secara umum sistem pernapasan dari

unggas didukung oleh beberapa organ, yaitu lubang hidung, Larinx, Trakhea, Srinx,

Bronkhi, paru-paru, kantung udara dan rongga tulang.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Sistem organ pencernaan terdiri dari paruh (mulut), kerongkongan

(Esophagus), tembolok (Crop), Proventrikulus, Gizzard (Empedal/Rempela), Usus

halus (Small intestine), Ceca (Usus Buntu), usus besar (Large intestine) dan kloaka.

Sistem organ respirasi terdiri dari Trakhea, Kantong udara diantara

Clavicular, Kantong udara bagian leher, Paru-paru, Kantong udara di rongga dada

depan, Kantong udara bagian depan, Kantong udara bagian perut, Paru-paru, Bronkus

primer, Bronkus tersier, Bronkus sekunder dan Percabangan Bronkus.

B. Saran

Adapun saran pada praktikum ini yaitu sebaiknya untuk praktikum

selanjutnya bahan yang di gunakan dalam laboratorium lebih lengkap dan lebih

bervariasi dengan menambahkan jenis ternak unggas yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Ananda, T. 2013. Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.

Fadillah, Sri .2007. Pengelolaan Usaha Peternakan. Kanisius. Yogyakarta.


Irianto, W. 2014. Pengantar Ilmu Ternak Unggas. Fakultas Peternakan dan Perikanan
Universitas Diponegoro. Semarang.
Kusnadi, D. 2008. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Rasyaf, 2010. Sistem Pernapasan Unggas. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Raura, N., Rezalsyah, T., Ridha. 2013. Residu Antibotika Dalam Air Susu Segar
Yang Berasal Dari Peternakan Di Wilayah Aceh Besar. Jurnal Ilmu Ternak.
Vol. 16. No 21
syarifuddin. 2009. Sistem Organ Pernapasan dan Pencernaan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Watson. 2012. Sistem Pencernaan Non ruminansia. PT Gramedia. Jakarta.

Yaman. 2014. Ilmu Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yuwanta. 2014. Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Depok.

Anda mungkin juga menyukai