Oleh:
Nama
Nim
Kelas
Kelompok
Asisten
: ASRIAMIN MURSADAT S
: L1A1 14 220
:E
:I
: ASHAR
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNUVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I.Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pencernaan
adalah
penguraian
bahan
makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh
jaringan jaringan
yaitu lambung yang tersusun oleh otot yang kuat berisi pasir atau bebatuan yang
akan menghancurkan makanan. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu
diadakannya praktikum ilmu ternak unggas dengan judul organ pencernaan pada
ayam broiler.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui organ pencernaan beserta fungsinya pada ternak unggas.
2. Untuk mengetahui deskripsi dari saluran pencernaan ternak unggas.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
1. Dapat mengetahui organ pencernaan beserta fungsinya pada ternak unggas.
2. Dapat mengetahui deskripsi dari saluran pencernaan ternak unggas.
II.
2.1. Waktu dan Tempat
Metodeologi Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2016, mulai
dari jam 09.00 sampai selesai, bertempat di laboratorium pakan fakultas
peternakan universitas halu oleo.
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1. Alat yang digunakan
No Nama Alat
Kegunaan
.
1.
Talang
Untuk menyimpan organ saluran pencernaan ternak
unggas
2.
Pisau
Untuk memotong dan memisahkan organ saluran
pencernaan ternak unggas.
3.
Gunting
Untuk membelah usus halus dan usus besar pada ternak
unggas
4.
Timbangan
Untuk mengukur berat organ saluran pencernaan unggas.
5.
Hp
Untuk dokumentasi
6.
Alat tulis
Untuk mencatat hasil pengamatan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan yang digunakan
No. Nama Bahan
1.
Organ Pencernaan Ayam Broiler
Kegunaan
Sebagai objek pengamatan
III.
Pancreas
14.
Empedu
3.2. Pembahasan
1. Mulut.
Mulut unggas umumnya disebut dengan paruh. Mulut sangat penting
untuk proses pengambilan makanan. Selain untuk mengambil mulut pada unggas
berfungsi untuk menyobek,memecahkan makanan atau mangsanya. Bentuk paruh
unggas bermacam-macam menyesuaikan dengan makanan utamanya. Unggas
akan memilih-milih makanan sesuai dengan ukuran mulut atau paruhnya.
Menurut Amrullah (2004) bentuk paruh pada unggas disuaikan dengan bentuk
makananyaparuh runcing jika makanan utamanya adalah bijian kecil, dan
berbentuk runcing bengkok dapat digunakan untuk menyobek mangsanya dan
memecah bijian yang besar yang keras serta berbentuk seperti sendok sehingga
mudah digunakan untuk menyaring dan menangkap makanan yang bercampur
air.Mulut pada unggas ditandai dengan tidak adanya bibir, pipi, dan gigi.
Pengganti fungsi gigi pada mulut unggas terdapat pada lidah dan juga paruh
Terjadi proses pencernaan enzimatis dimulut dengan bantuan enzim saliva
dalam jumlah sedikit. Ezim dikeluarkan dalam mulut juga untuk membantu pada
proses penelanan. Makanan selama dalam mulut tidak terjadi mastikasi, karena
makanan lewat dengan cepat masuk lewat oesophagus. Menurut Yuwanta (2004),
3. Tembolok (crop)
dapat menghasilkan asam organik, yaitu asam asetat dan asam laktat. Tembolok
terdapat syaraf yang berhubungan dengan pusat kenyanglapar di hipotalamus,
sehingga banyak sedikitnya pakan yang terdapat dalam tembolok akan
memberikan respon terhadap syaraf untuk makan atau menghentikan makan
(Yuwanta, 2004).
Berdasarkan data yang diperoleh, berat tembolok ayam berada dikisaran
normal. Berat tembolok yang ada di atas kisaran normal dapat terjadi karena
pencucian kurang bersih dan mungkin saat penimbangan air yang menempel juga
ikut tertimbang.
perbedaan pemberian pakan atau jenis pakan yang dikonsumsi, penyakit, umur,
dan jenis unggas. Tembolok unggas mampu menampung 250 gram pakan.
4. Proventriculus.
berat 7,5 sampai 10 gram. Data yang diperoleh untuk ayam termasuk dalam
kisaran normal.
Proventriculus adalah suatu peleburan dari kerongkongan sebelum
berhubungan dengan gizzard (empedal).Biasanya disebut glandula stomach atau
true stomach, tempat gastric juice diproduksi. Pepsin, suatu enzim untuk
membantu pencernaan protein, dan hydrochloric acid disekresi oleh glandular
cell, oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada
pencernaan material pakan disini, akan tetapi sekresi enzim mengalir ke dalam
gizzard sehingga dapat bekerja disini (Muljowati, 2006).
5. Ventriculus/Gizzard.
kuat daripada ayam yang dipelihara secara terkurung dengan pakan yang lebih
lunak (Yuwanta, 2004).
Gizzard disebut juga muscular stomach (perut otot) atau empedal.
Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian atas usus halus.Fungsi utama
empedal adalah melumatkan pakan dan mencampur dengan air menjadi pasta
yang dinamakan chymne.Ukuran dan kekuatan empedal dipengaruhi oleh
kebiasaan makan ayam tersebut.Ayam yang dipelihara empedalnya lebih kuat dari
pada ayam yang dikurung (Yuwanta, 2004).
Mukosa permukaan gizzard mensekresikan coilin yang berfungsi
melindungi permukaan empedal terhadap kerusakan yang mungkin di sebabkan
oleh pakan atau zat lain yang tertelan. Didalam gizzard terjadi pencernaan secara
mekanik yang dibantu oleh grit (bebatuan) untuk membantu memecah pakan.
Partikel pakan yang lebar besar menyebabkan kontraksi juga semakin
cepat.Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui
saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa
menit, tetapi pakan berupa material kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa
jam. Gastric juice tidak dapat bekerja atau mencerna cellulose, biji-bijian dan
tidak dapat bekerja aktif sebelum makanan tadi dihaluskan dan dihomogenkan
oleh fungsi gizzard. Gizzard juga berfungsi sebagai filter, bahkan makanan yang
telah halus masuk kedalam duodenum satu menit setelah terbentuk ingesta
(Muljowati, 2006).
6.
6. Usus halus
Organ tubuh ini menghubungkan gizzard dengan usus besar.Di dalam
rongga perut usus halus digantungkan oleh selaput penggantung yang disebut
mesentrium.Usus halus berfungsi dalam digesti, absorpsi, penyerapan zat
makanan yang larut dalam garam organik.Usus halus secara anatomis dibagi
menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.Segmen yang pertama,
duodenum, bermula dari ujung distal gizzard.Bagian ini berbentuk kelokan,
disebut sebagai duodenal loop.Pankreas mensekresikan pancreatic juice yang
mengandung enzim amylase, lipase, dan tripsin.Jejunum dan ileum merupakan
segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernaan ayam.Beberapa ahli
menyebut kedua segmen ini sebagai usus halus bagian bawah (Suprijatna, 2005).
a. Duodenum.
paling aktif dengan proses hidrolisis dari nutrien kasar berupa pati, lemak, dan
protein.
b. Jejunum.
c. Ileum
antara
disebutmicelle diverticum.
7. Coecum
jejunum
dengan
ileum
berupa
tonjolan
kecil
besra yaitu untuk perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh
mikroorganisme menjadi feses yang kemudian juga tercampur dengan urine
membentuk ekskreta. Feses dan urine sebelum dkeluarkan mengalami penyerapan
air sekitar 72% sampai 75%. Usus besar mempunyai panjang 7 cm (Yuwanta,
2004).
9. Kloaka
Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui berat kloaka ayam yaitu
10 gram . Menurut Neil (2005), berat 6 gram sampai 8 gram. Berdasarkan data
yang diperoleh, Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan pertumbuhan dan
perfoma ayam (Neil, 2005).Kloaka merupakan penghubung usus besar dan anus,
dan muara bagi sisa-sisa hasil metabolisme dalam bentuk materi faeces dari usus
besar, telur dari oviduct dan urine dari ureter.Kloaka merupakan tempat keluarna
ekskreta karena urodeum dan cuprodeum terletak berhimpitan (Yuwanta, 2004).
10. Organ Accessories
a. Hati
Organ ini terdiri dari dua lobus yang berwarna cokelat dan terletak pada
daerah gizzard dan duodenum yang menghasilkan empedu berwarna kehijauan
dan bersifat alkali karena untuk menetralkan asam lambung. Hati berkerja sebagai
filter zat makanan yang telah diserap yang kemudian masuk ke dalam sirkulasi
darah. Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi
empedu.Dalam getah empedu terdapat asam empedu yang berfungsi membantu
digesti lemak, mengaktifkan lipase pankreas dan membantu penyerapan asam
lemak, kolesterol dan vitamin yang larut dalam lemak (Yuwanta, 2004).Warna
kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah merah,
yaitu biliverdin dan bilirubin (Amrullah, 2004).
Hati berperan dalam sekresi empedu, metabolisme lemak, protein,
karbohidrat, zat besi dan vitamin, detoksifikasi, pembentukan darah merah, dan
penyimpanan vitamin.Faktor-faktor yang memengaruhi bobot hati adalah bobot
tubuh, spesies, jenis kelamin, umur, dan bakteri patogenmenyatakan bahwa bobot
hati meningkat sejalan dengan meningkatnya umur, tetapi persentasenya konstan
terhadapbobot badan.
Berat hati ayam adalah 25 gram. Menurut Yuwanta (2004), berat hati
adalah 3% dari berat badan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa berat hati
sesuai dengan kisaran normal karena kurang dari 3% berat badan.
b. Pankreas
enzim
pepsinogen,
tripsinogen
(Frandson,1992).
Pankreas
pencernaan pati, lemak, dan protein. Hati mensekresikan getah empedu yang
disekresikan ke dalam duodenum.
c. Kantung Empedu
IV.
Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Organ pencernaan unggas dan fungsinya: paruh berfungsi untuk mengambil
makanan, tembolok fungsinya menyimpan makanan, proventrikulus berfungsi
mencerna makanan secara kimiawi, ventriculus mencerna makanan secara
mekanik untuk memperkecil partikel makanan, usus halus berfungsi untuk
mencerna (protein, lemak, dan karbohidrat), ceca/ usus buntu berfungsi
mencerna makanan secara biologis, usus besar berfungsi untuk penyerapan air,
serta kloaka yang merupakan tempat bermuaranya eskreta. Adapun organ
accessories dan fungsinya: pankreas berfungsi menghasilkan getah pankreas
untuk menghidrolisis (pati, lemak, proteosa dan pepton), hati fungsinya untuk
menetralkan racun, dan kantung empedu berfungsi untuk mensekresi lemak.
2. Deskripsi organ pencernaan pada ternak unggas: a. oesophagus tekstur lunak,
berwarna putih kekuning-kuningan, bagian dalam terdapat lendir sehingga licin
saat disentuh, b. Crop/tembolok tekstur lunak, berwarna putih kekuningkuningan, terdapat cairan seperti lendir sehingga licin saat disentuh, c.
Proventriculus tekstur lunak, warna putih kekuningan dan sedikit berwarna
merah, terdapat sedikit pakan berwarna kuning, d. Ventriculus tekstur keras,
didalam terdapat pakan halus dan bebatuan kecil, otot memanjang, berwarna
merah tua dan pada tengah ada selaput berwarna putih, e. Usus halus warna
merah muda,kekuning-kuningan, tekstur lunak, licin (banyak mukosa), pakan
berbentuk cairan, f. Usus besar Tersusun otot polos, warna bening kekuningan,
tekstur lunak,licin, tipis, pakan berbentuk cairan dan berbau, g. Coecum warna
bening kekuningan, pakan berwarna hijau tua dan berbau, terdapat lender, licin
dan lunak, terdapat 2 buah, h. Kloaka melekat pada usus besar, pakan keluar
berbebtuk eksreta, i. Hati berwarna hijau tua, tekstur lunak, halus, banyak
pembuluh darah, j. Pankreas melekat di usus halus, banyak pembuluh darah,
warna kekuning-kuningan, k. Empedu berwarna hijau tua, terdapat sedikit
lemak, tekstur padat, dan lunak.
4.2. Saran
Adapun saran saya selama pelaksanaan praktikum Organ Dalam pada
Ternak Unggass ini adalah sebaiknya jadwal pelaksanaan praktikumnya tidak
digabung semua kelas, akibatnya pada saat praktikum banyak praktikan yang
tidak bisa mengikuti penjelasan dosen karena berdesak-desakan, dan kemudian
pada saat respon membutuhkan waktu yang sangat lama.
Daftar Pustaka
Alamsyah, R. 2005. Pengolahan ayam secara modern. PenebarSwadaya, Jakarta.
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi ayam broiler.Lembaga Satu GunungbudiIPB. Bogor.
Muljowati, S, dkk. 2006. Dasar ternak unggas. Unsoed.Purwokerto.
Neil, A. C. 2005. Biology 2nd edition.The Benjamin Coming PublishingCompany
Inc. Pec Wood City.
Suprijatna, E. et al. 2005. Ilmu dasar ternak unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yuwanta, Tri. 2004. Dasar ternak unggas. Kanisius.Yogyakarta.