Disusun oleh :
Mutiara Pramesti
17/413066/PT/07454
Kelompok 12
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum pencernaan ayam
adalah pita ukur, plastik 1x1 m, pisau scalpel, alat tulis, lembar kerja,
kamera dan timbangan.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum pencernaan ayam
adalah preparat organ pencernaan ayam betina layer afkir umur 85 minggu
dengan berat 1,5 kg.
Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum pencernaan ayam adalah
ayam yang masih utuh kemudian dibelah untuk mengeluarkan organ sistem
pencernaannya. Ayam layer yang telah dikeluarkan organ pencernaan dan
reproduksinya kemudian ditaruh di plastik ukuran 1m x 1m, kemudian organ
pencernaan ayam dilepaskan dari lemak-lemak yang menempel dan
selaput-selaput tipisnya agar organnya dapat terurai. Saluran pencernaan
ditata secara rapid an urut diatas plastik, kemudian diukur satu persatu
menggunakan pita ukur. Organ kemudian dipotong menurut bagian. Organ
yang telah dipotong lalu dikeluarkan isinya, kemudian ditimbang satu
persatu dan diambil gambarnya menggunakan kamera. Hasil pengukuran
ditulis di lembar kerja.
PEMBAHASAN
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan ayam tersusun atas organ utama yaitu paruh,
esofagus, tembolok atau crop, proventikulus, ventrikulus atau gizzard, usus
halus, sekum, usus besar, dan kloaka. Organ aksesoris pada sistem
pencernaan ayam adalah hati, pankreas, dan limfa. Berdasarkan
pengukuran pada ayam layer afkir umur 85 minggu dengan berat 1,5 kg
yang telah dilakukan saat praktikum diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Data pengukuran panjang dan berat organ pencernaan
Nama organ Data praktikum Data literatur Literatur
Panjang Berat Panjang Berat
(cm) (gram) (cm) (gram)
Oesophagus Nasrin et al.,
22 6 13,75 7,45
2012
Crop Nasrin et al.,
6 6 7-10 7-12
2012
Proventriculus Wardhana,
8 32 6 7,5-10
2017
Gizzard 5 7 5,32 40,2 Nasrin et al.,
2012
Usus halus 154,55 14,83 Widianingsih,
2008
Duodenum 30 14 29,45 4,03 Widianingsih,
2008
Jejunum 62 18 63,95 6,3 Widianingsih,
2008
Ileum Widianingsih,
56 16 61,15 4,5
2008
Coecum Aqsa et al.,
19 9 15,45 6-8
2016
Usus besar 9 4 8-10 5,53 Wijaya, 2010
Nasrin et al.,
2012
Kloaka Nasrin et al.,
5 18 2,5 6
2012
Organ tambahan
Hati 12 33 7,9 31 Wijaya, 2010
Limfa 3 3 1,3 2 Wijaya, 2010
Sistem pencernaan pada ayam terdiri atas saluran pencernaan dan
organa asessoria. Saluran pencernan ayam meliputi oesophagus, crop,
proventrikulus, ventrikulus, usus halus yang terdiri atas duodenum,
jejunum, dan ileum, coecum, usus besar, dan kloaka. Organa asessoria
pada sistem pencernaan ayam adalah hati, pankreas, dan limfa. Masing-
masing organ memiliki ukuran dan bobot yang berbeda-beda. Fungsi dan
performan ayam juga dipengaruhi oleh ukuran dan bobot organ
pencernaannya.
Gambar 3. Crop
Berdasarkan praktikum, data hasil pengukuran panjang dan berat
proventrikulus yang diperoleh berbeda dengan literatur. Sari dan Ginting
(2012) menjelaskan bahwa tingkat serat kasar dan fitat yang diberikan
kepada ayam akan mempengaruhi pembesaran dan penipisan organ
proventrikulus dan memperlambat kerjanya dan berpengaruh terhadap
performan kerja ayam. Faktor yang mempengaruhi perbedaan ukuran pada
proventikulus adalah jenis pakan yang dikonsumsi (Sari dan Ginting, 2012).
Perbedaan ukuran proventrikulus memberikan efek terhadap kerjanya
sehingga berpengaruh terhadap performan kerja ayam (Sari dan Ginting,
2012)
Gambar 4. Proventrikulus
Berdasarkan hasil pengukuran panjang gizzard sesuai dengan
literatur dan berat gizzard tidak sesuai dengan literatur. Besar atau kecilnya
gizzard akan mempengaruhi kecepatan proses pelumatan pakan sehingga
mempengaruhi performan ayam. Arista (2012) mengatakan bahwa berat
pada gizzard dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi ransum.
Meningkatnya konsumsi ransum akan meningkatkan penebalan pada urat
daging gizzard, sehingga akan memperbesar ukuran gizzard. Umur juga
mempengaruhi ukuran gizzard, ukuran gizzard akan bertambah seiring
dengan bertambahnya umur. Besar atau kecilnya gizzard akan memberikan
efek terhadap kecepatan proses pelumatan pakan sehingga mempengaruhi
performan ayam.
Gambar 5. Gizzard
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data panjang dan berat
organ duodenum tidak sesuai dengan literatur. Perkembangan duodenum
yang tidak sempurna akan mengakibatkan fungsi duodenum tidak optimal,
absorpsi terganggu, serta dapat mempengaruhi produktivitas ayam.
Perbedaan ukuran duodenum dipengaruhi oleh umur ternak, ayam yang
masih muda akan memiliki ukuran usus halus yang berbeda dengan ayam
dewasa (Almahadi, 2017).
Gambar 6. Duodenum
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data panjang jejunum sesuai
dengan literatur dan berat organ jejunum tidak sesuai dengan literatur.
Sama halnya dengan duodenum, perkembangan jejunum yang tidak
sempurna akan mengganggu proses absorpsi nutrient dalam tubuh.
Perbedaan ukuran jejunum dipengaruhi oleh pakan ternak. Resnawati
(2010) cit Putri (2018) menyatakan bahwa unggas yang mendapatkan
pakan dengan kualitas yang baik maka perkembangan usus halus juga
akan optimum, usus yang baik memiliki luas permukaan lebih besar dengan
lebih banyak vili-vili pada dindingnya. Hal tersebut dapat digambarkan
melalui bobot pada usus halus. Semakin besar bobot usus halus maka
memiliki luas permukaan yang lebih banyak dan juga mengandung vili yang
banyak.
Gambar 7. Jejunum
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data panjang dan berat tidak
sesuai dengan literatur. Sama halnya dengan duodenum, perkembangan
ileum yang tidak sempurna akan mengganggu proses absorpsi nutrient
dalam tubuh. Perbedaan dapat disebabkan oleh kesehatan atau penyakit
pada ternak. Zalizar (2006) mengatakan faktor yang menyebabkan adanya
perbedaan terhadap ukuran ileum adalah penyakit pada ayam. Ayam yang
mengalami peradangan pada usus halusnya akan menyebabkan ukuran
usus halus termasuk ileum tidak berkembang secara normal, hal ini
disebabkan oleh berkembangnya virus dalam usus.
Gambar 8. Ileum
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data panjang organ sekum
tidak sesuai dengan literatur dan berat organ sekum sesuai dengan literatur.
Perbedaan ukuran sekum dapat mempengaruhi proses degradasi serat
kasar atau hijauan dalam tubuh ayam. Surisdianto (2003) menyatakan
bahwa ukuran panjang dan berat coecum dipengaruhi oleh pakan serat
kasar yang dikonsumsi ayam. Peningkatan pada pemberian serat kasar
maksimal 4-6% dari ransum akan meningkatkan sifat umbai atau coecum .
Gambar 9. Sekum
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data panjang dan berat
organ usus besar sesuai dengan literatur. Amirullah (2017) menyatakan
bahwa ukuran panjang, tebal, dan bobot saluran pencernaan unggas
selama proses perkembangan dipengaruhi oleh jenis ransum. Ransum
yang mengandung serat banyak akan menyebabkan perubahan ukuran
saluran pencernaan sehingga menjadi lebih berat, lebih panjang, dan lebih
tebal. Widianingsih (2008) menjelaskan bahwa semakin besar ukuran dan
panjang usus besar maka daya absorbsi airnya semakin besar, apabila
ukurannya tidak normal akan mempengaruhi daya absorbsi organ.
Sistem Imun
Unggas memiliki empat organ sebagai sisem imun utama dalam
tubuhnya. Organ tersebut antara lain adalah hati, bursa fabricius, limpa, dan
timus. Organ tersebut berperan dalam menjaga kekebalan tubuh unggas.
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan data ukuran panjang dan
berat hati tidak sesuai dengan literatur. Faktor yang mempengaruhi ukuran
hati salah satunya adalah konsumsi nutrient pakan. Hati adalah organ yang
berfungsi dalam detoksifikasi racun dalam tubuh dan apabila terjadi
kerusakan akan ditandai dengan pembesaran atau pengecilan ukuran hati
(Widianingsih, 2008). Perbedaan ukuran hati berpengaruh terhadap proses
sekresi enzim pencernaan dan juga detoksifiikasi racun (Abdullah et al.,
2015).