Anda di halaman 1dari 11

6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unggas merupakan salah satu jenis hewan yang banyak digemari oleh
manusia.Unggas mempunyai berbagai macam jenis yang dapat menarik perhatian
manusia untuk bisa memeliharanya. Selain itu ada juga yang berusaha untuk
dijadikan sebagai hewan ternak. Unggas berkembang biak dengan bertelur. Telur
unggas mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Pada
unggas jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya
di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di
dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan
panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi
menetaskan telur-telur itu. Dalam bereproduksi, Unggas adalah dengan cara
bertelur sehingga pada unggas ini memilki organ reproduksi yang berbeda dengan
mamalia.Kelompok unggas merupakan hewan ovipar. Sehingga tidak memiliki
alat kelamin luar. Walaupun demikian, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh.Hal
ini dilakukan  dengan cara saling menempelkankloaka.Pada unggas organ
reproduksi jantan berupa testes, epididimis danductus deferens. Sedangkan pada
betina terdiri dari satu ovarium dan satu ovidak. Dari organ reproduksi tersebut
maka akan diketahui fungsi dari masing-masing bagian yang berbeda dengan yang
ada pada mamalia. Oleh karena itu, pembuatanmakalah sederhana ini dibuat untuk
menjelaskan tentang system Reproduksi pada Unggas.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat melakukan pengamatan,


pengukuran, identifikasi terhadap organ-organ pencernaan dan untuk mengetahui
susunan, bentuk dan letak organ reproduksi pada unggas serta mengetahui fungsi
dari masing-masing sistem organ tersebut.

Universitas Sriwijaya
6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pencernaan

1.Paruh (Mulut)

Paruh adalah tempat pertama kali pakan memasukan sistem pencernaan. Ayam
tidak memiliki gigi sehingga pakan pertama kali masuk dalam sistem pencernaan
dengan dipatuk melalui paruh dab langsung ditelan tanpa dikunyah terlebih
dahulu

2.Kerongkongan (Esophagus)

Kerongkongan adalah saluran yang membawa makanan dari mulut ke tembolok.


Fungsi utama kerongkongan adalah untuk menyimpan yang bersifat elastis.

3.Tembolok (Crop)

Tembolok adalah tempat penyimpanan pakan sementara, dan tempat pelunakan


pakan dengan adanya penambahan air didalam organ pencernaan tersebut.

4.Proventikulus

Lambung pada ayam terdiri dari dua macam yaitu proventikulus (lambung
glandular) dan empedal (lambung muskular). Mukosa proventikulus memiliki dua
kelenjar yaitu kelenjar tubular yang mengeluarkan mukus, dan kelenjar gastrik
yang mengekspresikan asam klorida (HCL) dan pepsin.

5.Empedal (Gizzard)

Empadal berbentuk bulat telur dan tersusun dari serabut, otot yang padat dan kuat.
Fungsi utama empedal adalah menggilling dan meremas pakan yang masih keras
sehingga berukuran kecil dan meningkatkan permukaan partikel pakan.

6.Usus Halus (Small Intestine)

Universitas Sriwijaya
6

Usus halus adalah tempat terjadinya pemecahan nutrien dalam pakan secara
enzimatis dan terjadinya penyerapan hasil pemecahan enzimatis.

7.Usus Buntu/Sekum

Usus buntu/sekum atau ceca terdapat di bagian bawah dan rectum terdapat didua
bentukan yang bercabang diusus yang buntu sehingga disebut usus buntu.
Didalam usus buntu terdapat pencernaan katbohidrat, protein dan absorbsi air
serta sintesis vitamian A.

8.Usus Besar (Rectum)/Last Intestinum

Usus besar terdapat dibagian paling belakang dan berakhir dikloaka. Usus besar
berfungsi sebagai reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan aur pada sel
tubuh dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh unggas.

9.Kloaka

Kloaka adalah saluran yang membuka dan menghubungkan dengan anus dibagian
akhir. Fungsi kloaka sebagai lubang pelepas sisa digesti (coprodeium), urine,
feses, muara saluran reproduksi dan lubang keluar yang berhubungan dengan
udara luar (vent).

2.1.1. Betina

1.Infundibulum atau papilon, panjang dari bagian ini adalah 9 cm dan fungsi
utama dari mfundibulum ini hanyalah menangkap ovum yang masak. Bagian ini
sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran
vitelina.

2. Magnum, merupakan bagian yang terpanjang dari oviduk yaitu 33 cm dan


magnum tersususn dari glandula tubuler yang sangat sensibel dimana sintesa dan
sekresi putih telur terjadi di sini. Mukosa dari magnum tersususun dari sel gobelet.
Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair.

Universitas Sriwijaya
6

3. Isthmus, yang mengsekresikan membran atau selaput telur. Panjang dari


saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini antara 1 jam 15 menit
sampai 1,5 jam.

4. Uterus, disebut pula glandula kerabang telur yang panjangnya 10 cm, pada
bagian a phenomena yaitu hidratasi putih telur atau plumping kemudian terbentuk
karabang telur.

5. Vagina, bagian ini hampir dikatakan tidak terdapat sekresi di dalam


pembentukan telur. Telur melewati vagina dengan cepat yaitu sekitar 3 menit,
kemudian telur dike-luarkan (oviposttiori) dan 30 menit setelah peneluran akan
terjadi kembali ovulasi.

6. Kloaka adalah bagian ujung luar dari oviduk tempat dikeluarkannya telur.
Total waktu yang diperlukan untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam.
Inilah salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur 2 lebih dari satu
butir/hari.

2.1.2. Jantan

1. Testis Testis terletak di rongga badan dekat tulang belakang melekat pada
bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium dan
berdekatan dengan aorta dan vena cava, atau dibelakang paru-paru bagian depan
dari ginjal..

2. Saluran deferens Saluran ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas yang
merupakan muara spenna dari testis. Sedangkan bagian bawah yang merupakan
perpanjangan dari saluran epididimis dinamakan saluran deferens.

3. Alat kopulasi Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami
rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral dengan panjang 12-18 cm. Pada
papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat
terjadinya kopulasi.

Universitas Sriwijaya
6

BAB 3

METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu

Waktu di laksanakan pada hari Rabu, 11 Oktober dan 18 Oktober 2017, pukul
13:00 wib dan pukul 15:00, dan tempat pelaksanaannya di kandang peternakan,
fakultas pertanian, universitas sriwijaya.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

-Cater

-Alas (daun pisang)

3.2.2. Bahan

-Itik

-Ayam

Universitas Sriwijaya
6

3.3 Cara Kerja

Langkah- langkah yang dilakukan ketika melaksanakan praktikum adalah :


1. Siapkan ayam dan itik yang akan diamati organ pencernaannya, lalu sembelih
ayam dan itik tersebut.
2. Setelah disembelih, bersihkan ayam dan itik tersebut dari bulu-bulunya agar
lebih mudah untuk di bedah.
3. Bedah ayam dan itik tersebut sampai bagian isi ayam dan itik tersebut terlihat.
4. Pisahkan alat pencernaan dan alat reproduksi ayam dan itik tersebut dari
organ-organ lainnya agar lebih mudah untuk diamati.
5. Amatilah satu persatu secara teliti alat pencernaan dan alat reproduksi ayam
dan itik tersebut.

Universitas Sriwijaya
6

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum sistem pencernaan pada unggas yang telah dilakukan,
dapat diperoleh hasilnya dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Sistem Pencernaan Itik dan Ayam
Jenis Ukuran
No unggas Paruh krongkongan tembolok lambung gizzard usus usus usus keloaka
halus buntu besar
1 Itik 6 19 1,5 2,6 3 1 1,3 9,5 1,5

2 Ayam 2,5 13,5 5 3,2 6 1,5 2 9 2,5

Tabel 2. Sistem Reproduksi Ayam Betina dan Itik betina


Jenis Ukuran
No Unggas Ovarium Oviduk Infindibulum Magnum Ithmus Uterus vagina

1 Ayam 5 3 9 33 10 11 12
Betina
2 Itik 5 4 11 38 10 14 12
Betina

Tabel 3. Sistem Reproduksi Ayam Jantan dan Itik Jantan


Jenis Ukuran
No Unggas Testis Epididimis Ductus Deferens Organ Kopulasi

1 Ayam 4 1,8 3 2
Jantan
2 Itik 4,5 2 3,2 2
Jantan

Universitas Sriwijaya
6

4.2.Pembahasan
Sistem pencernaan pada unggas terdiri dari Mulut, Esophagus, Tembolok,
Proventrikulus (lambung sejati), gizzard, usus halus, usus kecil, usus buntu, usus
besar (rectum), kloaka, dan anus. Selain organ-organ tersebut terdapat pula organ
tambahan yaitu Hati, pankreas, dan limpa. makanan awalnya akan masuk melaui
mulut. dimana mulut (paruh) unggas ini terdiri dari dua rahang yaitu rahang atas
dan rahang bawah yang membentuk paruh. didalam mulut ayam juga terdapat
lidah yang bentuknya seperti pisau dan permukaaannya kasar. Sedangkan pada
itik bentuknya pipih dan sisinya kasar. kelenjar mulut ayam dan itik memproduksi
enzim amilase dan saliva. sebelum melewati kerongkongan makanan singgah
didalam tembolok. Bentuk tembolok menyerupai kantung yang akan membesar
jika terisi penuh dan mengecil jika kosong. Di dalam tembolok tidak terjadi
pencernaan makanan hanya terjadi pencampuran makanan dengan amilase dan
saliva. Kerongkongan ayam dan itik berupa pipa panjang yang menghubungkan
mulut dengan lambung. Kerongkongan menghasilkan mukosa yang berguna untuk
membasahi makanan. otot-otot kerongkongan melakukan gerakan peristaltik.
Peristaltik adalah serangkaian relaksasi dan kontraksi otot yang terjadi pada
lapisan usus. Proses Peristaltik ini memungkinkan untuk limbah dan produk
makanan akan didorong melalui usus. Kadang-kadang, Peristaltik ini sebenarnya
mungkin dapat dirasakan saat otot berkontraksi. Peristaltik ini terutama umum
terjadi pada usus besar. Peristaltik hanya mungkin karena sistem pencernaan
manusia disesuaikan dengan pompa peristaltik. Ini adalah perangkat otot yang
menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan oleh sistem untuk
mendorong cairan melalui tubuh.
Di dalam proventrikulus (lambung sejati) makanan akan dihancurkan. lambung
sejati akan menghasilkan enzim pepsin yang akan mengalir bersama makanan
menuju gizzard (empedal). Di dalam empedal makanan yang belum halus akan
dihaluskan kembali sehinggaa makanan masuk kedalam usus. Di dalam usus
harus terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejenum, dan ileum.
Duodenum adalah bagian pertama atau awal dari usus halus, yang terhubung
dengan lambung. Umumnya, fungsi Duodenum adalah penyerapan zat besi.
Namun, ketika kita melihat secara mendalam, ini bagian dari usus halus melepas

Universitas Sriwijaya
6

lendir untuk memecah partikel makanan. Peran kunci lain Duodenum adalah
memutuskan tingkat pengosongan lambung dengan cara jalur hormonal. Hal ini
dapat dibagi lagi menjadi empat bagian dengan tiga bagian sebagai bentuk kurva
loop C.
Kedua atau bagian tengah dari usus halus adalah Jejunum. Partikel makanan yang
mencapai jejunum akan dicerna dalam bentuk asam amino, asam lemak, vitamin
dan mineral, mereka menjadi begitu kecil sehingga dapat meresap ke dalam vili
dari bagian tengah usus halus dan akhirnya masuk ke dalam aliran darah. Dengan
bantuan lipatan melingkar khusus, jejunum memiliki banyak kapasitas untuk
menyerap semua nutrisi.
Ileum adalah bagian akhir atau ketiga dari usus halus. fungsinya adalah untuk
menyerap garam, vitamin B dan partikel makanan yang dicerna yang tidak diserap
pada jejunum.
Usus duabelas jari mempunyai saluran yang berhubungan dengan pankreas dan
kantung empedu, yang berguna untuk menyalurkan enzim pencernaan dari
pankreas dan cairan empedu kedalam usus. Cairan mepedu berfungsi untuk
mengelmusikan lemak. di dalam pankreas terdapat tiga enzim yaitu, Amilase,
Tripsin, dan Lipase. Sari-sari makanan diserap oleh dinding-dinding usus halus
dan diedarkan oleh darah keseluruh tubuh. Diantara usus halus dan usus besar
terdapat usus buntu. Di dalam usus buntu terjadi sedikit penyerapan air dan
pembusukan karbohidrat dan protein oleh bakteri yang terdapat di dalam usus
buntu. Setelah melalui usus buntu makanan akan masuk ke usus besar dan terjadi
pembusukan sisa sari-sari makanan dan penyerapan air. Dan terakhir sisa
makanan akan dikeluarkan melalui anus.

Universitas Sriwijaya
6

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam praktikum sistem
pencernaan dan sistem reproduksi pada unggas, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. pencernaan pada unggas terdiri dari Mulut, Esophagus, Tembolok,
Proventrikulus (lambung sejati), gizzard, usus halus, usus kecil, usus buntu, usus
besar (rectum), kloaka, dan anus.
2.selain organ-organ tersebut terdapat pula organ tambahan yaitu Hati, pankreas,
dan limpa.
3.Masing-masing organ memiliki ukuran, bentuk, dan fungsi yang
berbeda-beda.
4.pada Usus halus terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejenum, dan
ileum.
5.didalam pankreas terdapat tiga enzim, yaitu enzim Amilase, lipase, dan tripsin.
6.Sistem reproduksi pada uggas betina terdiri dari ovarium, infudibulum,
magnum, isthmus, uterus, vagina, dan terakhir Kloaka
7.Di dalam ovarium terdapat Hormon Progesteron, Estrogen, dan FSH (Folicle
Stimulating Hormone)
8.Masing-masing alat reproduksi mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang
berbeda-beda.
9.Alat reproduksi pada unggas betina jelas berbeda dengan alat reproduksi pada
unggas jantan karena pada ayam jantan hanya menghasilkan sperma saja
sedangkan pada ayam betina terjadi pembuahan sel telur sehingga menjadi telur
sempurna.

5.2 Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu agar ketika praktikum lebih diperhatikan lagi
dengan teliti apa yang akan dipraktikumkan

Universitas Sriwijaya
6

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi IPB.


Bogor
Crompton, D. W. 2000. A Study Of The Growth Of The Alimentary Tractof The
Young Cockerel. Br. Poult. Sci.
Muljowati, S, dkk. 2001. Dasar Ternak Unggas. Unsoed. Purwokerto.
Rasya, Muhammad. 2008. Panduan beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya.
Depok.
Sarwono. 2000. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. UGM.
Yogyakarta.
Suprijatna. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai