Kelompok 8
Lisa Rahayu
05041182025008
FAKULTAS PERTANIAN
2020
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Reproduksi adalah naluri setiap organisme untuk beranak-pinak. Ciri etik
individu makhluk hidup ialah bahwa umurnya terbatas, pada suatu ketika akan
menjadi tua kemudian mati karena suatu faktor, baik itu parasit, pemangsa atau
sebagainya. Karena itu perlu suatu perkembangan baru untuk mengganti reputasi
yang telah tiada. Jadi kelangsungan hidup individu sebagian ditunjukkan untuk
memenuhi kemampuan reproduksi yang mutlak bagi kelestarian spesies. Pada
unggas sistem pers ini dibagi menjadi dua yakni sistem pers betina dan sistem pers
jantan. Sistem pers ayam betina yang berkembang dan berfungsi secara normal
adalah organ sebelah kiri, sedangkan organ sebelah kanan mengalami rudimenter .
Sistem pers betina tersusun atas organ-organ yang kompleks antara lain yaitu
ovarium (primer) dan saluran telur (sekunder). Sistem pers jantan terdiri dari testis,
vas deferens, dan papila.
Sistem pencernaan merupakan rangkaian proses yang terjadi di dalam
saluran pencernaan ayam untuk memanfaatkan nutrien dari pakan atau bahan pakan
yang diperlukan tubuh untuk hidup, beraktivitas, berproduksi dan bereproduksi.
Saluran pencernaan pada ayam terdiri dari berbagai organ yang berfungsi untuk
memecah pakan atau bahan pakan yang masuk ke saluran pencernaan, menyerap zat
gizi yang dibutuhkan dan mencabut sisa yang tidak dapat dicerna. Proses
pencernaan termasuk mekanik, enzimatis dan mikrobiologis yang terbentang dari
mulut sampai ke usus besar dan kloaka. Organ pencernaan pada unggas termasuk
mulut, kerongkongan dan proventrikulus, Ampela, usus halus, sekum , usus besar,
dan kloaka.
1.2.Tujuan
Tujuan dari praktikum Dasar Reproduksi dan pencernaan ternak ini
mengenai Pengenalan Organ pencernaan serta organ reproduksi pada unggas baik
jantan maupun betina, adalah untuk mengetahui bentuk dan ukuran dan bentuk
anatomis dari bagian-bagian organ Reproduksi dan organ pencernaan pada unggas,
serta mengetahui fungsi dari masing-masing bagian tersebut.
Universitas Sriwijaya
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem reproduksi unggas jantan terdiri dari dua testis bentuknya elips dan
berwarna terang, dan menghasilkan sperma yang masing-masing mempunyai sebuah
saluran sperma yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka yang menjadi muara
dari sistem reproduksi tersebut. Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat
kelamin pokok dan alat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang
langsung membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas
saluran yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan papillae.
Testis pada unggas berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral dari lobus
anterior ginjal. Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar pada saat
musim kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir medial testis
sedikit konkaf dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap sama seperti
epididimis pada mammalia. Dari situlah keluar saluran vas defferens yang secara
bergelombang-gelombang lateral terhadap ureter masuk ke dalam kloaka.
Unggas jantan berbeda dari ternak piaraan lainnya, karena testis tidak turun
dalam skrotum tetapi tetap dalam rongga badan. Testis menghasilkan sperma untuk
membuahi telur yang berasal dari hewan betina. Yang berbentuk bulat kacang
tersebut besarnya berbeda-beda menurut umur dan besar unggas. Permukaan
diselaputi oleh suatu jaringan fibrosa yang kuat yang diteruskan kedalam
membentuk kerangka penunjang tenunan .Masing-masing vas defferens menuju
papilae yang berfungsi sebagai organ cadangan yang mengalami rudimenter. Papilae
ini terletak di bagian tengah dari kloaka .
2.1.1. Testis
jantan, yang primer ialah beberbentuk bulat kacang (Yaman, 2010). Fungsi testis
menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut
sperma. Berat dari pasangan sekitar 14 gram, dan masing – masing memiliki berat 7
gram.
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada
bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium,
berdekatan denganaorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru bagian depan dari
ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 410 C sampai 43O
C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis
terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam
dari testis terdiri atas tubuli seminiferi (85% sampai 95% dari volume testis), yang
merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas
sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen, dan
testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.
2.1.2. Epididimis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis .
Epididimis berfungsi sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju cauda
epididimis . Sperma yang belum matang dari testis memasuki epididimis, menjadi motil
dan fertil selama perjalanan 20 hari. Selama ejakulasi, otot polos di dinding epididimis
berkontraksi dan sprema akan dikeluarkan kedalam ductus deferens (Henderson dan
Kathleen, 2011).
Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada Ayam
jantan tua tampak berkelok-kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang, ureter dan
bermuara pada kloaka sebelah lateral urodeum. 23,Saluran deferens dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian atas yang, merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah
yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis yang disebut saluran deferens.
Saluran deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang
berseberangan dengan urodium dan koprodeum ( Vali dan Abas, 2011 ). Di dalam
saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum
Universitas Sriwijaya
5
diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal
saluran deferens.
Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang
terletak pada dinding dorsal kloaka. Papila kecil ini merupakan rudimeter dari organ
kopulasi. Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter,
kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12 sampai 18 cm. Pada papila ini
juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya
kopulasi.
Sistem pencernaan merupakan sistem yang terdiri dari saluran pencernaan dan
organ-organ pelengkap yang berperan dalam proses perombakan bahan makanan, baik
secara fisik, maupun kimia menjadi zat-zat makanan yang siap diserap oleh dinding
saluran pencernaan. pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat
makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-
jaringan tubuh.
2.2.1. Esofagus
2.2.2. Crop
Universitas Sriwijaya
6
dilunakkan karena ayam tidak memiliki gigi sejati untuk mengecilkan partikel pakan
yang dimakan.
2.2.3. Proventikulus
2.2.4. Gizzard
Usus halus (small intestinum) mempunyai panjang 120 cm, dibagi menjadi 3
bagian yaitu duodenum, jejenum, dan ileum. Duodenum adalah bagian usus halus paling
depan, pada bagian ini terjadi pencernaan yang paling aktif untuk mencerna karbohidrat,
protein dan lemak.Pada duodenum , terjadi muara dari beberapa kelenjar diantaranya
pankreas, dan getah empedu. Jejunum dan lleum jejunum dan ileum adalah bagian usus
halus sebelah belakang. Pada bagian ini terjadi digensti dan absorbsi, beberapa nutrien
sederhana.
2.2.6. Sekum
Universitas Sriwijaya
7
beberapa vitamin terutama B, tempat fermentasi serat kasar oleh mikroba dengan hasil
akhir asam lemak volatil. Seka unggas air umumnya lebih berkembang dibanding
dengan ayam. Sekektomi adalah penghilangan seka, untuk mempelajari peranan seka.
Dinamakan juga dengan intestinum crasum, dengan panjang 7 cm. Pada bagian
ini terjadi fermentasi pakan oleh mikrobia menjadi feses. Pada usus besar terjadi proses
absorbsi air. Usus besar terletak paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan
bersambung dengan kloaka berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali lipat dari
diameter usus halus atau usus kecil.
2.2.8. Kloaka
Kloaka berbentuk bulat pada akhir saluran cerna. Kloaka berarti common server
atau saluran umum tempat saluran cerna, reproduksi dan ginjal. Muara ureter disebut
dengan urodeum, muara sperma disebut proctodeum dan muara feses disebut
koprodeum. Bagian luar dari kloaka disebut ventilasi yang pada betina lebih lebar
dibanding jantan, karena untuk tempat keluarnya telur.
Universitas Sriwijaya
8
BAB 3
METODOLOGI
Praktikum anatomi dan histologi ternak tentang sistem pencernaan dan sistem
reproduksi unggas yaitu ayam jantan dilakukan di rumah Anggun Gita Rani, Jln. Ahmad
Yani, LK 01, RT 02, RW 01 Air Batu Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dilaksanakan pada Hari Minggu, tanggal 29 November 2020, pukul 15.50 – 16.20 WIB.
3.2.1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pisau, nampan, dan
baskom.
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah satu ekor ayam jantan dan
satu ekor ayam betina.
pencernaan ayam tersebut di nampan yang telah disiapkan, kemudian ukur dan amati
organ – organ pencernaan dan reproduksi ayam tersebut.
BAB 4
4.1. Hasil
Crop 7 cm 4 cm
Proventikulus 5 cm 2 cm
Gizzard 5,5 cm 5 cm
Usus Halus
-duodenum 30 cm 0,8 cm
Universitas Sriwijaya
10
-Jejenum 45 cm 0,9 cm
-Ileum 48 cm 0,5 cm
Sekum 10 cm 0,5 cm
Kloaka 3 cm 2,8 cm
Universitas Sriwijaya
11
Gambar 4.3
Organ pencernaan
4.2. Pembahasan
Pada praktikum anatomi dan histologi ini, kita telah mengamati organ reproduksi
unggas dan organ pencernaanya. Organ reproduksi unggas jantan meliputi alat
reproduksi primer dinamakan testes sedangkan alat reproduksi sekunder terdiri dari
epididimis, vas deferens dan kloaka. Sedangkan organ reproduksi betina meliputi
ovarium, oviduct, uterus, kloaka, infudibulum, magnum, isthmus, vagina. Dalam
bereproduksi, unggas mempunyai organ reproduksi dengan cara bertelur.
Universitas Sriwijaya
12
Pada organ reproduksi jantan berupa testes, epididmis dan ductus deferens. Yang
masing-masing mempunyai fungsi yaitu testes berfungsi memproduksi gamet jantan
(spermatozoa) dan hormon kelamin jantan (androgen). Fungsi epididimis ialah untuk
menyimpan dan mentranspor sperma. Selain itu, vas deferens atau ductus deferens
mengangkut sperma dari ekor epididimis ke urethra.
Crop pada ayam memiliki panjang 7 cm dan diameter 4 cm. Tembolok memiliki
ukuran 7-10 cm (Nasrin et al, 2012). Hal ini dipengaruhi oleh jenis pakan yang
dikonsumsi ayam tersebut. Semakin besar partikel pakan yang dikonsumsi maka ukuran
crop semakin lebar. Ukuran tembolok berpengaruh terhadap jumlah pakan yang
dikonsumsi ayam.
Gizzard pada ayam mempunyai diameter 5 cm dan panjang 5,5 cm. Gizzard atau
ampedal mempunyi ukuran sebesar 5,32 cm (Nasrin et al, 2012). Hal ini disebabkan
oleh serat dalam pakan normal sehingga pengaruh pada pembesaran organ gizzard
seimbang.
Usus halus dalam praktikum ini mempunyai 3 macam yaitu duodenum, jejunum
dan ileum. Masing- masing mempunyai panjang dan diameternya. Duodenum
mempunyai panjang 30 cm dan diameter 0,8 cm. Jejunum mempunyai panjang 45 cm
dan diameter 0,9 cm. Ileum mempunyai panjang 48 cm dan diameter 0,5 cm. Hal ini
dipengaruhi oleh aktivitas, banyaknya pakan yang dikonsumsi, perbedaan umur ayam
jantan, serta pebedaan ukuran ayam jantan sehingga mempengaruhi ukuran pada usus
halus.
Sekum pada ayam ini memiliki panjang 10 cm dan lebar 0,5 cm. Hal ini
dipengaruhi oleh karena adanya umur, perbedaan ukuran tubuh pada ayam, serta
kemampuan sekum dalam mencerna serat kasar. Apabila sekum semakin besar,
kapasitas pencernaan serat kasar akan menjadi besar.
Universitas Sriwijaya
13
Usus besar pada praktkum ini mempunyai panjang 10 cm dan diameter 0,8 cm.
Hal ini panjang usus besar pada praktikum berada dibawah normal Kloaka pada unggas
ini mempunyai panjang 3 cm dan diameter 2,5 cm. Disaluran pencernaan terakhir ini
sesuai pada literatur. (Yuwanta,2010) mengatakan bahwa saluran pencernaan ayam
berakhir pada kloaka yang merupakan muara keluarnya ekskreta.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Universitas Sriwijaya
14
3. Pada usus halus terbagi menjadi tiga yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
4. Organ reproduksi pada unggas ayam betina terdiri dari ovarium, oviduct,
infudibulum, magnum, istmus, uterus, vagina dan yang terakhir kloaka.
5.Alat reproduksi pada unggas ayam jantan jelas berbeda dengan unggas ayam betina.
Karena pada unggas jantan hanya mengahsilkan sperma saja. Sedangkan pada unggas
betina terjadi pembuahan sel telur sehingga menjadi telur sempurna.
5.2. Saran
Untuk memahami lebih jauh tentang organ reproduksi dan pencernaan unggas, alangkah
baiknya jika kita juga mengamati organ – organ dari unggas lain, dengan harapan agar
kita dapat mengetahaui perbedaan dan persamaan dari organ reproduksi dan
pencernaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Yasin. Ismail. 2010. Pencernaan Serat Kasar pada Ternak Unggas. Jurnal Ilmiah
Inkoma.
Volume 21, Nomor 3. Fakultas Peternakan Undaris Unggaran. Semarang.
Yaman, M. Aman. 2010. Ayam Kampung Unggul 6 Minggu Panen. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Universitas Sriwijaya
15
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
17
Gambar 4. Alat
Universitas Sriwijaya