Anda di halaman 1dari 32

SISTEM REPRODUKSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Lanjut 1 dan Pembelajarannya
DOSEN PENGAMPU:
1. Dr. Pinta Murni, M.Si.
2. Dr. Afreni Hamidah, S.Pt., M.Si.
3. Dr. Drs. Jodion Siburian, M.Si.

DISUSUN OLEH:
SENDI OKTA SAPUTRA (P2A522014)

MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2023
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi,
tentu saja akan menganggu keseimbangan alam. Pada rantai makanan, bayangkan jika
salah satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini yang
akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.

Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup


perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya
perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan
fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal), sedangkan hewan darat melakukan
fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Bagi hewan yang melakukan fertilisasi
internal dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi
menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.
PERBANDINGAN ORGAN PADA
REPRODUKSI HEWAN
VERTEBRATA REPRODUKSI
Sistem Reproduksi Pada Amphibi

Gambar. 1 Organ Reproduksi Pada Katak


PEMBUAHAN (FERTILISASI) AMPHIBI
Sistem reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal artinya
penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan
eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan
terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada katak
betina menghasilkan ovum yang banyak, jika katak betina yang sedang bertelur
dibedah, maka akan dijumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi
rongga perutnya,itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya
mencapai ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada
bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika
mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya
struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupa telapak yang lebih kasar.
Fungsinya untuk mengerat katak betina ketika terjadi fertilisasi.
Sistem Reproduksi Pada Aves

Gambar. 2 Organ Reproduksi Pada Burung


PEMBUAHAN (FERTILISASI) AVES
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak
tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu
corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi
uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang
berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Fertilisasi akan berlangsung di daerah
ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan
bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum
yang telah dibuahi sperma akan dikeliingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur
dapat menetas apabila dieramioleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah
kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan
dalam sarang.
Sistem Reproduksi Pada Reptil

Gambar. 3 Organ Reproduksi Pada Reptil


PEMBUAHAN (FERTILISASI) REPTIL

Umumnya reptilia bersifat ovipar (bertelur), walaupun ada sebagian yang ovovivipar
(berterlur dan melahirkan). Fertilisasi reptilia tergolong fertilisasi internal. Alat
reproduksinya individu jantan meliputi sepasang testis, sepasang vas deferen, kloaka
dan hemipemis. Sedangkan alat kelamin betina memiliki sepasang ovarium, saluran
telur dan kloaka
Sistem Reproduksi Pada Pisces

Gambar. 4 Organ Reproduksi Pada Pisces


PEMBUAHAN (FERTILISASI) PISCES
Proses kawinnya ikan didahului dengan pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-
sel sperma dalam testis pada ikan jatan. Selanjutnya proses kawin pada ikan ini
berlangsung secara alamiah/insting. Pembuahan terjadi ada yang secara internal
maupun eksternal. Proses pembuahan sel telur (Oosit) oleh sel sperma berlangsung di
luar tubuh (eksternal) ikan di mana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang
yang disebut dengan mikrofil. Pada pembuahan terjadi di dalam tubuh (eksternal) ikan
betina. Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak
yang sudah berwujud mirip dengan induknya. Ikan yang berkembangbiak secara
ovovivivar adalah ikan dari family poecalidae, seperti platy, guppy, dan molly.
SISTEM REPRODUKSI PADA MAMALIA
Pada reproduksi mamalia salah satu contoh pada reproduksi pada manusia. Pada
manusia,reproduksi hanya berlangsung secara seksusal, sistem reproduksinya
dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita.

Gambar. 5 Organ Reproduksi Pada Laki-Laki dan Wanita


a. Organ Reproduksi Pada Laki-laki

Gambar. 6 Organ Reproduksi Pada Laki-Laki


1. Organ reproduksi luar.

Organ reproduksi luar pada pria terdiri dari skrotum dan penis.
1). Sekrotum
Sekrotum adalah kantung yang di dalamnya terdapat organ reproduksi
pria,yaitu testis.

2). Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi
adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan
untuk memindahkan seperma ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis
terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak
mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal
korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan
mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat
melakukan tugas sebagai alat kopulasi.
2. Organ reproduksi dalam

a). Testis
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam
suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan
terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin
jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron.
Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

b). Saluran reproduksi, terdiri atas:


❖ Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di
dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu
epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini
panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini
sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat
bergerak.
❖ Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis.
Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas
deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma
(vesicula seminalis).
c). Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar
kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
❖ Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi
satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna
kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.
❖ Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
❖ Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah
❖ Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang
diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.

Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan
membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan
dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat
kelamin luar pria).
D. Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua
fungsi, yaitu:
❖ sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
❖ sebagai saluran panjang untuk jalannya semen (saluran ejakulasi) dari
kantong semen.
b. Organ Reproduksi Pada Wanita

Gambar. 7 Organ Reproduksi Pada Wanita


1. Organ reproduksi luar
Terdiri dari vagina dan vulva.
1. Celah luar yang disebut vulva.
2. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir
besar (labium mayor) dan bibir kecil (labium minor).
3. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit
(klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada
pria.
4. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan
saluran kelamin (vagina).

2. Organ reproduksi dalam

a. Ovarium
Merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak
di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormone wanita seperti:
b. Estrogen
Berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga
membantu dalam proses pematangan sel ovum.
c. Progesterone
berfungsi dalam memelihara masa kehamilan
d. Fimbriae
Merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap
sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
e. Infundibulum
Merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
di tangkap oleh fimbriae.
f. Tuba fallopi
Merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya.
g. Oviduct
Merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi
dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
h. Uterus
Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Uterus
terbagi lagi menjadi:
1) Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
2) Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
3) Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak
terjadi pembuahan maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan
dengan sel ovum matang.
i. Cervix
Merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan
keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
j. Saluran vagina
Merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
K. Klitoris
Merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
FERTILISASI
1. Pengertian fertilisasi

Fertilisasi juga mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau fusi dari dua sel
gamet yang berbeda, yaitu sel gamet jantan dan betina, yang akan membentuk zigot.
Setelah proses fertilisasi berlangsung dengan peleburan dua gametogenesis tersebut,
kemudia dilanjutkan dengan proses embryogenesis yang meliputi pembelahan zigot,
blastulasi,gastrulasi, dan neurolasi, dan proses akhir adalah organogenesis yaitu proses
pembentukan organ-organ tubuh. Secara garis besar fungsi fertilisasi sebagai fungsi
reproduksi dan fungsi perkembangan.
2. Proses fertilisasi
Proses fertilisasi dimulai dengan pematangan (maturasi) sel telur dan spermatozoa.
Adapun tahap-tahap fertilisasi:
a. Pendekatan sel kelamin, b. Penempelan, c. Penetrasi spermatozoon ke dalam
ooplasma, d. Penggabungan inti dan inisiasi pembelahan zygot.
Gambar. 8 Pendekatan Gambar. 9 Penempelan
spermatozoon ke sel spermatozoon pada
telur selaput telur

Gambar 10. Penetrasi Gambar 11. Terjadinya


spermatozoon ke Penggabungan pronukleus
dalam ooplasma jantan dan betina
TAHAPAN-TAHAPAN
PERKEMBANGAN ZIGOT PADA
MANUSIA
1. Tahapan-tahapan perkembangan zigot pada manusia
Zigot mengalami pertumbuhan melaui 3 tahap selama kurang lebih 280 hari. Tahap-
tahap ini meliputi periode preimplantasi (7 hari pertama), periode embrionik (7 minggu
berikutnya) dan periode fetus (7 bulan berikutnya).
a). Periode Preimplantasi
Selama 2-4 hari pertama pasca pembuahan, zigot berkembang dari 1 sel menjadi
kelompok 16 sel (morula). Morula kemudian tumbuh dan berdiferensiasi menjadi 100
sel. Selama periode ini zigot berjalan di sepanjang oviduk, setelah itu masuk ke uterus
dan tertanam dalam endometrium uterus. Morula kemudian membentuk bola
berongga yang disebut blastosis. Blastosit mempunyai lapisan luar yang disebut
tropoblas. Tropoblas ini berkembang membentuk membentuk membrane embrio,
koroin, dan amnion. Korion mengalami perkembangan lebih lanjut membentuk vili. Vili
ini tumbuh menjadi plasenta. Pada perkembangan lebih lanjut, antara fetus dan
plasenta dihubungkan oleh tali pusar. plasenta berfungsi melindungi janin dari penyakit
dengan membentuk imunitas secara pasif, melindungi janin dari organisme patogen,
dan dapat menghasilkan hormon.
✓ Amnion
Amnion berasal dari lipatan jaringan tropoblas yang melingkupi sebelah luar
embrioblas. Amnion merupakan kantong yang berisi cairan tempat embrio berada.
Dinding amnion menghasilkan cairan ketuban yang berguna untuk menjaga agar
embrio tetap basah dan tahan goncangan.
✓ Korion
Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion tumbuh
keluar membentuk jonjot yang terdiri atas mesoderma dan tropoblas yang
berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui perantara plasenta.
✓ Alantois
Alantois merupakan jaringan yang terletak di dalam tali pusat. Di dalam allantois
berkembang banyak pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan sirkulasi
embrio dengan plasenta. Antara amnion dan plasenta. Antara amnion dan plasenta
terdapat kantong kuning telur atau sacus vatelianus. Kantong kuning telur merupakan
tempat munculnya sel-sel darah dan pembuluh darah yang pertama. Bagian ini
berfungsi menyediakan makanan utama bagi embrio.
1. Tahapan-tahapan perkembangan zigot pada manusia
b). Periode Embrionik
Tahap perkembangan ini didominasi oleh pembentukan kepala. Ciri wajah makin
terlihat jelas. Telinga, mata, hidung, dan leher sudah terbentuk secara normal. Pada
tahap ini juga terbentuk lengan yang diawali dengan pembentukan jari-jari. Daerah
kepala dan jantung akan mengalami pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat
hingga mendominasi organ-organ perut. Ekor akan memendek dan paha akan
mengalami perkembangan. Embrio pada akhir periode ini disebut fetus. Dirahim
embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan,
jari tangan, hidung, dan kaki.
3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.
5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta
Periode Embrionik (Perkembangan embrio) berikut:

Gambar 12. Embrio 4 Minggu Gambar 13. Embrio 8 Minggu

Gambar 14. Embrio 16 Minggu


1. Tahapan-tahapan perkembangan zigot pada manusia
c). Periode Fetus
Selama 6 bulan pada periode fetus akan terjadi perkembangan yang sangat cepat dan
terjadi perbaikan proporsi komponen tubuh melalui diferensiasi jaringan. Pada periode
ini terjadi perkembangan tubuh dengan pesat, sehingga proporsi kepala akan
berkurang sebesar setengah dari seluruh panjang tubuh. Pada bulan ke empat, wajah
sudah menunjukan seperti wajah manusia normal. Mata sudah mengarah ke lateral dan
ke bagian depan wajah. Telinga juga sudah terletak pada daerah sejajar dengan mata.
Lengan bawah tubuh lebih l ambat dari pada lengan atas osifikasi sebagian besar
terpusat pada tulang. Jenis kelamon fetus sudah terlihat secara eksternal pada bulan
ketiga.
Pada bulan ke lima, kulit yang keriput akan tertutup oleh rambut. Selama bulan ini,
pergerakan vetus akan terasa oleh si ibu. Glandula sebaseae terbentuk aktif tepat
sebelaum bayi dilahirkan (bulan ke 7 dan 8). Lemak muncul pertama kali ketika jaringan
lemak berdiferensiasi dan berproliverasi sejak minggu ke 14. Pada bulan terakhir
kehidupan vetus, lemak terdeposit mengisi keriput pada kulit dan mengisi berat badan
bayi pada saat kelahiran.
Gangguan/ Kelainan Organ
Reproduksi Pada Manusia
Kelainan dan Penyakit pada
Organ Reproduksi Manusia
Gangguan kelainan pada alat reproduksi pria dan wanita dapat
mengalami gangguan, baik di sebabkan oleh kelainan maupun
penyakit. Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat di
sebabkan juga oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang
sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin.
1. HIV/AIDS 7. Kanker prostat
2. Sifilis 8. Impotensi
3. Gonore 9. Kanker leher rahim
4. Kalmidia
5. Herpes
6. Candidiasis

Anda mungkin juga menyukai