NAMA
: UMMU HANI
NIM
: O11114508
KEMOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN
I.
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui dan menyebutkan bagian-bagian alat perkembangbiakan
jantan dan betina.
2. Mengetahui hubungan bagian-bagian alat perkembangbiakan dengan
tempat produksi gamet, terjadinya fertilisasi, dan perkembangan embrio.
II.
Tinjaun Pustaka
1. Organ reproduksi jantan
menggantung
ruminansia).
Testis
diantara
merupakan
kedua
alat
kaki
belakang
reproduksi
vital
(pada
karena
ICSH
(Interstitial
cell
stimulating
hormone)
tubulus seminiferosa.
Sebagai penghasil gamet jantan disebut spermatozoa. Spermatozoa
dihasilkan di dalam tubuli semineferi atas pengaruh FSH. Tubulustubulus tersebut sangat berliku-liku pada jantan yang lebih tua
spermatogonia tumbuh menjadi spermatosit primer, yang setelah
pembelahan
meiosis
pertama
tumbuh menjadi
spermatosit
1) Epididymis
Epididymis berupa suatu pembuluh yang timbul dari bagian dorsal
testis. Pembuluh tersebut berfungsi menimbun spermatozoa. Di dalam
epididymis
akan
spermatozoa
dari
terjadi
pematangan
epididymis
akan
spermatozoa.
terlepas
Umumnya
sebelum
terjadi
d) Timbunan
Bagian ekor dari epididymis merupakan tempat penimbunan
sperma yang utama, karena disinilah yang cocok untuk penghidupan
spermatozoa yang masih belum bergerak. Kondisi ini di dalam cauda
epididymis adalah optimal untuk mempertahankan kehidupan sperma
yang berada dalam keadaan metabolisme sangat minim apabila
epididymis ini diikat sperma akan tetap hidup dan fertil di dalam
epididymis sampai 60 hari.
2) Vas Deferens
Vas deferens atau ductus deferens berupa saluran dengan diameter
2 mm dengan dinding berotot yang licin. Fungsinya untuk mengangkut
sperma dari epididymis ke saluran urethra (Yulianto dan Saparinto,
2014).
c. Alat kelamin luar
Alat kelamin bagian luar yaitu penis yang merupakan alat kopulasi
dan penyalur mani dan urin, dan alat pelindung yang terdiri dari
preputium.
1) Penis
Penis merupakan alat untuk melakukan kopulasi (perkawinan).
Penis berbentuk pipa panjang. Sifatnya dapat menegang karena
memiliki jaringan yang dapat diisi oleh darah dengan tekanan yang
tinggi sewaktu birahi. Penis inilah yang pada waktu kopulasi
dimasukka kedalam vagina hewan betina (Yulianto dan Saparinto,
2014).
Penis pada hewan ruminansia termasuk dalam tipe fibro-elastic dan
bersifat agak kaku walaupun dalam keadaan tidak ereksi. Sebagian
besar badan penis pada keadaan tidak ereksi berbentuk huruf S
(flexura sigmoidea) yang berada disebelah dorsal caudal scrotum
(Eko, 2014).
relaksasi
otot musculus
retraktor
penis sehingga
penis
Gambar 3 Tipe-tipe penis (Tipe fibroelastis pada bull, ram, dan boar.
Tipe cavernosum pada sallion) (Yatim, 2014)
2) Preputium
Preputium membungkus secara sempurna pada ujung bebas dari
penis. Pada saat penampungan semen dalam program inseminasi
cowper
atau
bulbourethralis
merupakan
kelenjar
a. Ovarium (gonad)
spermatozoa.
transport yang telah dibuahi (zigot) menuju uterus.
2) Uterus
Uterus terdiri dari cornu, corpus, dan cervix. Proporsi relatif
masing-masing bagian berbeda-beda antar spesies.
Uterus
mempunyai
fungsi-fungsi
yang
penting
untuk
b) Uterus Bipartide
Uterus tipe bipartide ini dimiliki oleh sapi, domba, anjing, kucing, dan
kuda. Uterus tipe ini mempunyai satu cervix, corpus uteri jelas
terutama pada kuda, mempunyai cornua uteri, dan terdapat sebuah
septum pemisah kedua cornua uteri.
c) Uterus Bicornu
Uterus tipe bicornu ini dimiliki oleh babi. Corpus uterus sangat
pendek, sebuah cervix dan cornua uteri panjang serta berkelok-kelok.
d) Uterus Duplex
Uterus tipe duplex ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, dan marmut.
Uterus tipe ini memiliki dua corpus uteri, dan dua cervix.
e) Uterus Delphia
Uterus tipe delphia ini dimiliki oleh hewan berkantung, seperti
opossum, kanguru, dan platypus. Semua saluran kelaminnya terbagi
dua yaitu dua cornua uteri, dua corpus uteri, dua cervix, dan dua
vagina.
3) Cervix
Cervix memiliki dinding tebal serta penonjolan. Pada ruminansia
penonjolan-penojolan
ini
terdapat
dalam
bentuk
lereng-lereng
transversal dan saling menyilang disebut cincin-cincin annuler. Cincincincin ini sangat nyata pada sapi (biasanya 4 buah) yang dapat
III.
Hasil
1. Organ reproduksi jantan
Rectum
Glandula vesicularis
Glandula prostat
Glandula bulbourethralis
M. recractor penis
Penis
Flexura sygmoidea penis
Keterangan gambar B :
1. Caput epididymidis
2. Vas deferens
3. Tubulus seminiferus
4. Corpus epididymidis
5. Cauda epididymidis
6. Rete testis
8. Caput epididymidis
9. Corpus epididymidis
10. Cauda epididymidis
11. Testis
12. Scrotum
13. Glans penis
14. Preputium
15. Ductus deferens
16. Ampulla ductus deferentis
2. Organ reproduksi betina
Keterangan:
1. Ligamentum intercornuale
2. Cornu uteri
3. Isthmus
4. Ampulla
5. Infundibulum
6. Bifucartio uteri
7. Corpus uteri
8. Cervix uteri
9. Portio vaginalis
10. Fornix vaginae
11. Ostium uteri externum
12. Vagina
13. Ostium urethrae externum
14. Vestibulum
15. Diverticulum suburethrale
16. Clitoris
17. Carunculae
18. Mesometrium
19. Mesosalpinx
20. Mesovarium
IV.
Kesimpulan
Organ reproduksi terdiri atas 3 yaitu pertama, gonad yang berfungsi
sebagai penghasil sel gamet dan hormon kelamin, kedua adalah saluran
kelamin yang berfungsi menyalurkan sel kelamin, dan yang ketiga adalah alat
kelamin luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi yaitu pemindahan sel
kelamin jantan ke saluran reproduksi betina.
Pada hewan jantan, yang berfungsi sebagai gonad adalah testis, yang
menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Dan saluran kelaminnya adalah
ductus deferens dan epididymis. Sedangkan alat kelamin luar yaitu berupa
penis yang dibungkus oleh preputium. Selain itu, organ reproduksi jantan
dilengkapi oleh kelenjar accessories yaitu kelenjar vesicularis, kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper (bulbourethralis).
Pada organ reproduksi betina, yang berfungsi sebagai gonad adalah
ovarium, yang menghasilkan sel ovum serta hormon progesteron dan estrogen.
Saluran kelamin organ reproduksi betina berupa tuba fallopii (oviduk), uterus
dan vagina. Dan alat kelamin luar berupa vulva dan vestibulum.
Sperma diproduksi di tubulus seminiferus, lalu disalurkan melalui rete
testis, kemudian ductus eferens dan menuju caput epididymidis. Spermatozoa
yang dihasilkan oleh tubulus seminiferus belum memiliki kemampuan
bergerak. Kemampuan bergerak diperoleh selama melewati epididymis. Dari
caput, spermatozoa selanjutnya memasuki corpus epididymidis dan akhirnya
disimpan sementara pada cauda epididymidis. Pada saat ejakulasi,
spermatozoa yang terdapat pada cauda epididymidis akan dikeluarkan dengan
cepat melalui ductus deferens dan urethra, ditumpahkan kedalam vagina
saluran kelamin betina. Pada saluran betina, spermatozoa yang diejakulasikan
harus melewati saluran cervix, yang mengandung mucus untuk penyeleksian
DAFTAR PUSTAKA
Eko, Yuli. 2014. Reproduksi Hewan.
(http://bse.kemdikbud.go.id/download/fullbook/20140916165838 Diakses
pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 19:35 WITA).
Elisa. 2012. Sistem Reproduksi Hewan.
(http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/40851/6f0f9fbbdb8f8fa6128
baf6f5a8cf199 Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015 pukul 20:15 WITA).
Sudjadi, Bagod dan Laila, Siti . 2006. Biologi Sains Dala Kehidupan. Jakarta:
Yudhistira.
Toliehere, M.R. 1981. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Bandung: Penerbit
Angkasa
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Bandung. Penerbit Tarsito.
Yulianto, Purnawan dan Saparinto, Cahyo. 2014. Beternak Sapi Limousin.
Semarang: Penebar Swadaya
LAMPIRAN
1. Organ reproduksi jantan