Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Potensi dan
sumber daya laut Indonesia. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita nabi akhir zaman, manusia terbaik yang di turunkan Allah ke muka bumi, dan
satu-satunya nabi dan rasul yang memberi syafaat yakni nabi Muhammad Saw.
WSBM merupakan salah satu mata kuliah umum yang perlu di pahami oleh semua orang,
khususnya bagi para mahasiswa. Sebenarnya mata kuliah WSBM merupakan mata kuliah yang
sangat banyak manfaatnya.
Tak ada gading yang tak retak, demikian pula makalah WSBM ini juga tidak lepas dari
ketidaksempurnaan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusunan makalah ini akan terus di
sempurnakan dan di sesuaikan dengan perkembangan dan informasi yang di berikan kepada
pembaca selalu up to date.
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki sangat kami harapkan
demi perbaikan mutu dan kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
sumbangsih kecil ini dapat bermanfaat bagi pembaca budiman. Hanya kepada Allah Swt. kami
memanjatkan syukur yang tiada putus-putusnya. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan
rahmat dan ridha-Nya. AMIN.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Negara Indonesia memiliki wilayah laut sangat luas 5,8 juta km2 yang merupakan
tiga per empat dari keseluruhan wilayah Indonesia. Di dalam wilayah laut tersebut
terdapat sekitar 17.500 lebih dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000 km, yang
merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Fakta fisik inilah
yang membuat Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di
dunia.
Selain peran geopolitik, wilayah laut kita juga memiliki peran geokonomi yang
sangat penting dan strategis bagi kejayaan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Sebagai
negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia, Indonesia diberkahi Tuhan YME
dengan kekayaan laut yang sangat besar dan beraneka-ragam, baik berupa sumberdaya
alam terbarukan (seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumputlaut, dan
produk-produk bioteknologi); sumberdaya alam yang takterbarukan (seperti minyak
dan gas bumi, emas, perak, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya); energi
kelautan sepertipasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC (Ocean Thermal Energy
Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan kelautan seperti pariwisata bahari dan
transportasi laut.
Oleh karena itu, pada makalah ini dibahas mengenai pentingnya pengembangan
potensi dan sumber daya kelautan yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan
bangsa Indonesia. Pengembangan kelautan tersebut diawali dengan adanya isu-isu
permasalahan yang ada dan ditindaklanjuti dengan upaya pengelolaan kelautan dengan
menggunakan prinsip-prinsip pengelolaan yang berkelanjutan, terpadu, desentralisasi
pengelolaan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama internasional.

B. Rumusan Masalah

1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana potensi sumber daya laut yang ada di Indonesia?


Apa saja kekayaan sumber daya laut yang ada di Indonesia?
Apa saja potensi pembangunan kemaritiman menurut sumber daya alam?
Apa saja potensi pembangunan kemaritiman menurut sektor kegiatan?
Bagaimana cara pengelolaan potensi laut yang ada di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui potensi sumber daya laut yang ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui kekayaan sumber daya laut yang ada di Indonesia
3. Untuk mengetahui pembangunan kemaritiman menurut sumber daya alam
4. Untuk mengetahui potensi pembangunan kemaritiman menurut sektor
kegiatan
5. Untuk mengetahui cara pengelolaan potensi laut yang ada di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Potensi dan Sumber Daya Laut Indonesia
1. Berdasarkan Hasil Eksplorasi Para Saintis
Hasil eksplorasi saintis mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terbesar di dunia dengan jumlah pulau kurang lebih17.507 buah. Indonesia juga kaya
dengan keaneka ragaman hayati lautnya dan merupakan terbesar di dunia karena

memiliki ekosistem-ekosistem pesisir, misalnya hutan mangrof, terumbu karang, dan


padan lamun. Diperkirakan terdapat kurang lebih 7000 jenis ikan yang terkandung
dalam perairan pesisir dan laut Indonesia yang mengandung stok sumberdaya biotik
yang melimpah yang dapat dieksploitasi hingga 6,7 juta ton per tahun tanpa
membahayakan kondisi keberlangsungan sumberdaya-nya. Sekarang ini potensi
tersebut baru 2,3 juta ton yang bisa dimanfaatkan.
2. Menurut Hasil Penelitian Sosial Budaya
Hasil penelitian sosial budaya mengatakan bahwa di Indonesia banyak ikan dan
jenis-jenis biota laut yang bernilai ekonomi cukup melimpah, walaupun sering
digunakan bom dan bius ikan tetapi itu tidak berpengaruh. Di Indonesia ikan
melimpah dibeberapa tempat, tetapi ada daerah-daerah yang mulai terkuras populasi
ikan dan udangnya seperti Laut Jawa, Selat Makassar, Perairan Kalimantan Selatan,
Laut Arafuru, Natuna dan lain-lain.
Berbagai biota tidak liar bernilai ekonomi tinggi seperti teripang karena teripang
memiliki jumlah protein yang tinggi dan banyak disukai oleh warga-warga negara
lain dan berbagai jenis kerang populasinya jauh merosot, terutama di perairan bagian
timur Indonesia yang kaya akan spesies tersebut. Tetapi walaupun potensi dan
kekayaan laut Indonesia yang melimpah, masih saja sering terjadi konflik-konflik
antar nelayan dari berbagai tempat dan etnis. Itu semua dikarenakan karena banyak
nelayan yang egois tidak ingin berbagi dengan nelayan lainnya atau dia ingin
menguasai semua tempat.
Sebagian besar ekosistem pesisir seperti mangrof, terumbu karang, dan padang
lamun telah mengalami kerusakan. Kerusakan sumberdaya dan lingkungan laut itu
disebabkan oleh prilaku tidak arif dari para pemanfaat sumber daya laut tersebut.
B. Kekaayaan Sumber Daya Laut Sebagai Aset Nasional
Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.507 pulau
dengan luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 dan panjang pantai 95,181 km
merupakan Negara nomor empat terpanjang pantainya dan 75% wilayahnya adalah
lautan. Indonesia yang terletak di antara dua benua, Asia dan Australia serta berada di
antara dua Samudera, Pasifik dan Hindia memiliki potensi unggulan yang sangat strategis
serta merupakan kawasan yang dinamis dalam percaturan politik, ekonomi, budaya dan
pertahanan serta keamanan dunia.

Karena Indonesia Memiliki Potensi dan Sumber Daya Laut yang Melimpah,
maka Indonesia Akan Menjadi Pusat Terumbu Karang. Kementerian Kelautan dan
Perikanan menargetkan Indonesia bisa menjadi pusat terumbu karang dunia. Direktur
Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan
mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang kaya termasuk
terumbu karang. Indonesia akan menjadi sentral untuk terumbu karang.
Untuk mencapai itu, Indonesia bersama lima negara lain yang tergabung dalam
anggota Coral Triangle Initiative for Corals, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF)
sepakat membangun kantor sekretariat permanen regional di Manado. Enam anggota ikut
tergabung dalam CTI-CFF, yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina,
Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.

Keenam negara sepakat menjaga dan

melestarikan keberadaan terumbu karang. Dengan menyelamatkan terumbu karang, maka


ekosistem laut akan menjadi lebih subur dan produksi ikan meningkat. Indonesia
memiliki wilayah dengan terumbu karang besar seperti di Wakatobi, Bunaken,
Raja Ampat.

C. Potensi Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Berdasarkan Jenis Sumber Daya Alam


a. Sumber daya dapat di pulihkan ( renewable resources)
1) Potensi daya perikanan laut
Potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari sumber daya
perikanan palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil (2.423.000 ton/
tahun), sumber daya perikanan 3.163.630 ton/ tahun,udang 100.720 ton/tahun,
ikan karang 80.082 ton/tahun dan cumi cumi 328.960 ton/tahun. Dengan
demikian secara nasional potensi lestari ikan laut sebesar 6,7 juta ton/tahun
dengan tingkat pemanfaatan mencapai 48% ( Dirjen Perikanan 1995).
2) Hutan Mangrove
Merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting diwilayah
pesisir. Fungsi dan peran hutan Mangrove, yaitu: a) menyusun mekanisme antara
komponen mangrove dengan ekosistem lain,pelindung pantai, dan pengendali

banjir. b) penyerap bahan pencemar,sumber energi bagi biota laut. c) menjaga


kesetabilan produktivitas danketersediaan sumberdaya hayati di perairan. d)
sebagai sumber kayu kelas satu, bahan kertas dan arang.
3) Pandang Lamun dan rumput Laut
Padang lamun mempunyai fungsi: a) meredam ombak dan melindungi pantai. b)
daerah asuhan larva. c) tempat makan. d) rumah tempat tinggal biota laut. e)
wisata bahari.
4) Terumbu karang
Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus
kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat mencari makanan.

b. Sumber daya yang tidak dapat di pulihkan (unrenewable resources)


Sumber daya alam tak dapat pulih ialah sumber daya laut Indonesia yang sifatnya
tidak dapat diperbaharui, seperti bahan tambang,mineral,minyak, gas bumi, energi
gelombang, pasang surut, angin dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion.
c. Jasa-jasa lingkungan
Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan
sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber
energy , sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, penampungan
limbah, pengatur iklim, kawasan lindung, dan sistem penunjang kehidupan serta
fungsi fisiologis lainnya. Wilayah pesisir dan lautan ini juga memiliki potensisumber
daya energi yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
d. OTEC (Ocean Thermal Energy Convention)
OTEC merupakan salah satu bentuk pengalihan energy yang tersimpan dari sifat fisik
laut menjadi energy listrik. Suhu air laut akan menurun sesuai dengan bertambahnya
kedalaman. Perbedaan suhu air di permukaan dengan suhu air di bagian dalam dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
1. Energi dari gelombang laut
Gelombang laut sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif di
hampir seluruh wilayah dan lautan dunia.
2. Energi pasang surut

Pasang surut dapat dikonversi menjadi energi listrik , terutama pada daerah teluk
yang memiliki amplitudo pasang surut 5 sampai 15 m.
D. Potensi Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Menurut Sektor Kegiatan dan beberapa
Ilustrasi Manfaaat Sumber Daya Kemaritiman
1. Perikanan tangkap
2. Perikanan budidaya
3. Industri pengolahan produk perikanan
4. Industri bioteknologi
5. Pariwisata bahari dan pantai
6. Pertambangan dan energi
7. Perhubungan laut
8. Industri kapal , bangunan laut dan pantai
9. Ekosistem pesisir dan laut
10. Pulau-pulau kecil
11. Benda-benda berharga
E. Pengelolaan Potensi Laut Untuk Kesejahteraan Bangsa
Pemahaman tentang arti pentingnya Azas Kenusantaraan belum dimiliki oleh
seluruh masyarakat Indonesia oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah dan rakyat
Indonesia agar menyadari bahwa Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di
dunia dengan luas wilayah perairan laut negara sehingga semakin besar tugas dan
tanggung jawab Pemerintah RI untuk terus menjaga dan mempertahankan kedaulatannya.
Di sisi lain momentum ini dapat membangkitkan semangat Azas Kenusantaraan
dengan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam mengelola dan
mengamankan kekayaan sumber daya melalui penguasaan IPTEK kelautan, guna
mewujudkan negara kelautan yang kuat, mandiri dan jaya serta dapat meningkatkan
wawasan kelautan bagi generasi muda secara dini khususnya siswa sekolah dan kepada
seluruh masyarakat Indonesia.
Negara Kesatuan RI terdiri dari 33 Provinsi dan 440 Kabupaten/Kota,
memiliki kekayaan sumber daya laut yang sangat besar sebagai asset nasional. Oleh
karena itu, setelah memiliki pemahaman yang sama terhadap azas kenusantaraan maka
menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk mengoptimalisasikan
kekayaan laut yang sangat besar agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan serta kerusakan yang terjadi di wilayah laut dapat diperbaiki dan
dipulihkan.

Sebagai bangsa yang berbudaya dan memiliki beragam warisan budaya dan tradisi
kita patut untuk menjaga dan melestarikannya sebab kebudayaan merupakan pilar utama
bagi terwujudnya bangsa yang maju dan sejahtera karena bangsa yang maju harus
bercirikan serta memiliki karakter yang kuat, watak yang kuat dan memiliki inovasi
teknologi sehingga dapat meredam berkembangnya konflik. Di samping itu nilai-nilai
luhur budaya dan kearifan lokal yang tercermin dalam tradisi di masyarakat merupakan
kekuatan perekat persatuan dan kesatuan serta dengan menjunjung tinggi norma-norma
religi dan memegang teguh tradisi yang dilandasi wawasan nusantara akan membuka
ruang saling berinteraksi untuk membentuk jati diri bangsa, di sisi lain Kepariwisataan
Nasional serta kekayaan alam yang bersumber dari kelautan telah menjadi salah satu icon
pariwisata dunia "Wisata Bahari" yang harus dikembangkan dan dikelola sehingga
keindahan

laut tidak

tercemari

lingkungannya

karena

destinasi

menjadi

kontributor penting bagi sumber ekonomi nasional.


Hadirnya otonomi daerah tahun 1999, Indonesia telah mengalami perubahan yang
amat besar dalam sistem hukumnya.Pengelolaan pesisir dan sumberdaya alam lainnya
telah berganti dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.Untuk mengatasi berbagai
permasalahan dan isu-isu yang mucul dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut ini,
dibutuhkan suatu model pengelolaan yang kolaboratif yang memadukan antara unsur
masyarakat pengguna (kelompok nelayan, pengusaha perikanan, dll) dan pemerintah
yang dikenal dengan Co-management yang menghindari peran dominan yang berlebihan
dari satu pihak dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut sehingga pembiasaan
aspirasi pada satu pihak dapat dieliminasi.
Melalui model ini, pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut dilaksanakan dengan
menyatukan lembaga-lembaga terkait terutama masyarakat dan pemerintah serta
stakeholder lainnya dalam setiap proses pengelolaan sumberdaya, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pengawasan. Pembagian tanggung jawab
dan wewenang antar stakehoder dapat terjadi dalam berbagai pola, tergantung
kemampuan dan kesiapan sumberdaya manusia dan institusi yang ada di masing-masing
daerah. Susunan dalam model pengelolaan ini bukanlah sebuah struktur legal yang statis
terhdap hak dan aturan, melainkan sebuah proses yang dinamis dalam menciptakan
sebuah struktur lembaga yang baru. Dalam jangka panjang, pelaksanaan Co-management
ini diyakini akan memberikan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik yaitu:

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sumberdaya pesisir

dan laut dalam menunjang kehidupan.


Meningkatkan kemampuanmasyarakat, sehingga mampu berperan serta

dalam setiap tahapanpengelolaan secara terpadu.


Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan bentuk-bentuk pemanfaatan
yang lestari dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Keberhasilan pengelolaan dengan model Co-management ini sangat dipengaruhi


oleh kemauan pemerintah untuk mendesentralisasikan tanggung jawab dan wewenang
daalm pengelolaan kepada nelayan dan stakeholder lainnya. Oleh karena Co-management
membutuhkan dukungan secara legal maupun finansial seperti formulasi kebijakan yang
mendukung ke arah Co-management, mengijinkan dan mendukung nelayan dan
masyarakat pesisir untuk mengelola dan melakukan restrukturisasi peran para pelaku
pengelolaan perikanan.
Pengelolaan Co-management menggabungkan antara pengelolaan sumberdaya
yang sentralistis yang selama ini banyak dilakukan oleh pemerintah (government based
management) dengan pengelolaan sumberdaya yang berbasis masyarakat (community
based management). Hirarki tertinggi berada pada tataran hubungan saling kerjasama
(cooperation), baru kemudian pada hubungan consultative dan advisory.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumberdaya Kelautan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi
nasional menyongsong abad 21, namun demikian pemanfaatannya harus dilaksanakan
secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakkan ekosistemnya seperti yang terjadi pada
sumberdaya daratan , selama ini pembangunan yang memanfaatkan potensi sumberdaya
kelautan tidak dilakukan oleh satu koordinasi lembaga negara tetapi dilakukan secara
parsial oleh beberapa lembaga negara seperti departemen pertahanan, dalam negeri, luar
negeri, perhubungan, energi, pariwisata, industri dan perdagangan, lingkungan hidup,
kelautan dan Perikanan. Departemen tersebut hanya bertanggungjawab pada masingmasing sektor tersebut, dengan demikian menjadi agak rancu bila memahami tolok ukur
pembangunan kelautan hanya dilihat dan kinerja perdepartemen seperti dalam hal ini
Departemen Kelautan dan Perikanan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan saran dari dosen, dan temanteman untuk perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat untuk
mengetahui daan menambah wawasan yang lebih luas untuk ke arah yan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai