Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK IV

NAMA : NIM :
YULIYANI CBA 116 037
MARKUS LEJO CBA 116 039
POERWANTO ADI LAKSONO CBA 116 041
EKO JULIANTO CBA 116 043
BAHRUDINNOR CBA 116 047
PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAUT
DAN PESISIR DI INDONESIA
Latar Belakang
Tiga perempat wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) merupakan wilayah
perairan. NKRI adalah negara kepulauan dengan
jumlah pulau terbanyak di dunia yaitu 17.504
pulau serta mempunyai panjang garis pantai
terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Hal tersebut menjadikan laut Indonesia
memiliki sumber daya laut dan pesisir serta
keanekaragaman hayati yang amat besar.
Wilayah ekosistem laut dan pesisir
merupakan ekosistem yang dinamis dan
mempunyai karakteristik unik. Dibutuhkan
pengelolaan secara bijaksana dan terpadu
sehingga wilayah ini mampu memberikan nilai
strategis bagi pengembangan ekonomi nasional
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Apa saja potensi sumber daya
laut dan pesisir yang ada di
Indonesia?
Potensi Sumberdaya Laut dan Pesisir di
Indonesia
Sumber daya laut dan pesisir secara umum
terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
• Sumber daya yang dapat diperbaharui
(renewable resource) antara lain sumber daya
perikanan dan kehati seperti mangrove,
terumbu karang, serta padang lamun.
• Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
(nonrenewable resource) antara lain sumber
daya mineral yang terkandung dalam laut
seperti minyak bumi dan gas alam termasuk
bahan tambang lainnya.
• Jasa-jasa lingkungan (enviromental service)
antara lain wisata maritim dan industri maritim.

Potensi tersebut tidak hanya memiliki nilai


ekonomi yang tinggi, namun juga memiliki nilai
sosial yang dapat digunakan untuk
mengembangkan wilayah pesisir di Indonesia.
Sumberdaya perikanan
• Indonesia menjadi negara yang mempunyai
produksi perikanan tangkap tertinggi kedua di
dunia (di bawah Cina) pada perairan laut.
• Disamping potensi perikanan tangkap, wilayah
pesisir Indonesia juga memiliki potensi
perikanan budidaya laut.
• Jenis komoditas perikanan budidaya laut
mencakup rumput laut, udang, teripang/timun
laut, dan berbagai jenis ikan seperti Kerapu,
Kakap, Bandeng dan sebagainya.
Sumberdaya hayati
• Mangrove
Indonesia merupakan negara yang
mempunyai hutan mangrove (hutan bakau) paling
luas di dunia. Namun berdasarkan data kerusakan
mangrove tahun 2016 sebesar 52 persen.
• Terumbu karang
Indonesia sebagai negara yang memiliki
terumbu karang terluas dan terbanyak jenisnya di
dunia. Terumbu karang merupakan salah satu
ekosistem di bumi yang paling produktif dan
paling kaya dari segi keanekaragaman hayati.
• Padang lamun
padang lamun memiliki berbagai macam fungsi,
antara lain:
1. Sebagai media untuk filtrasi atau menjernihkan
perairan laut dangkal.
2. Sebagai tempat tinggal berbagai biota laut.
3. Sebagai tempat pemeliharaan anakan berbagai jenis
biota laut.
4. Sebagai tempat mencari makanan bagi berbagai
macam biota laut.
5. Mengurangi besarnya energi gelombang di pantai
dan berperan untuk menstabilkan sedimen sehingga
mampu mencegah erosi di pesisir pantai.
6. Berperan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim.
Sumberdaya energi
• Minyak dan gas (migas).
• Bahan tambang dan mineral.
• Energi terbarukan (energi laut).
Energi laut dapat digolongkan menjadi
empat jenis yaitu energi gelombang (wave
power), energi pasang surut (tide and tidal
power), energi arus laut (current power), dan
energi panas laut OTEC (Ocean Thermal Energy
Conversion).
Jasa-jasa lingkungan
• Potensi wisata bahari mencakup wisata pesisir,
wisata pantai, wisata laut, dan wisata bawah
laut.
• Industri maritim.
Industri maritim dimungkinkan akan
mengalami peningkatan. Peningkatan ini didukung
dengan adanya program-program yang
dilaksanakan oleh pemerintah yaitu Program Tol
Laut dan Program Poros Maritim Dunia.
Bagaimana tekanan terhadap
sumber daya laut dan pesisir
di Indonesia?
Tekanan sumberdaya laut dan pesisir di
Indonesia
Penurunan hasil sumber daya laut dan
pesisir dapat disebabkan karena adanya tekanan
terhadap wilayah laut dan pesisir, diantaranya :
• Penangkapan berlebihan (overfishing).
• Dampak pembukaan lahan untuk perikanan
budidaya.
• Pencemaran laut.
• Perubahan iklim yang mengakibatkan kerusakan
ekosistem, penurunan kehati, sedimentasi dan
abrasi.
Bagaimana kebijakan, strategi,
dan perencanaan pengelolaan
sumber daya laut dan pesisir di
Indonesia?
Kebijakan, strategi, dan perencanaan
pengelolaan sumber daya laut dan pesisir
di Indonesia
1. Kebijakan pengelolaan sumber daya laut dan
pesisir terpadu.
• Adanya otonomi daerah pada tahun 1999,
memberikan perubahan sistem hukum yang
amat besar bagi Indonesia.
• Otonomi daerah juga mendorong pemerintah
daerah untuk menggali potensi ekonomi secara
optimal yang bertujuan untuk membiayai
kegiatan pembangunan daerah.
• Pengelolaan secara terpadu didasarkan pada
pertimbangan bahwa sumber daya laut dan
pesisir tidak boleh mengorbankan generasi
yang akan datang.
2. Perangkat hukum pengelolaan sumber daya
laut dan pesisir.
• KLHK sebagai penyelenggara urusan
pemerintahan di bidang lingkungan hidup
dan kehutanan dalam pemerintah,
menyelenggarakan Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER).
• PROPER merupakan program pemerintah
untuk mengawasi industri dengan tujuan
mendorong ketaatan industri terhadap
peraturan lingkungan hidup.
• Terdapat lima peringkat dalam PROPER, yaitu
Emas, Hijau, Biru, Merah, dan Hitam.
3. Tindak pidana perikanan dan pengawasan
kelautan.
• Perairan Indonesia harus bebas Illegal,
Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing
yang berpotensi merusak sumber daya
kelautan dan perikanan.
• Sebagai upaya pemberantasan Illegal,
Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing
secara tegas dan dapat menghasilkan efek
jera bagi pelaku dilakukan kebijakan
penenggelaman kapal.
• Hal tersebut sesuai dengan dasar hukum
Undang-Undang No.45 Tahun 2009 Pasal 69
tentang Perikanan.
• Untuk mengawasi usaha pengolahan hasil
perikanan, salah satunya dengan
dibentuknya Pembinaan Kelompok
Masyarakat Pengawas (POKMASWAS).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Kesimpulan
1. Sumberdaya laut dan pesisir secara umum
terbagi menjadi 3, yaitu Sumberdaya yang
dapat diperbaharui (renewable resource),
Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
(nonrenewable resource), dan Jasa-jasa
lingkungan (enviromental service).
2. Penurunan hasil sumberdaya laut dan pesisir
disebabkan karena adanya tekanan di wilayah
tersebut, yang meliputi overfishing, dampak
pembukaan lahan untuk budidaya perikanan,
pencemaran laut, dan perubahan iklim.
3. Di dalam menetapkan kebijakan, strategi,
perencanaan pengelolaan sumber daya laut
dan pesisir, yang dilakukan pemerintah adalah
bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan
dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan
perikanan secara berkelanjutan demi
kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai