Anda di halaman 1dari 8

kelautan

Kelompok 5
Nama Kelompok

-Michael Jehovano Giantara


- Novelia Zahra Fariani
- Renanda Salsabila
- Tristandafa Grahish Vidhi
- Viola Zahra Kinara Afandi
kelautan
Indonesia merupakan negara yang terkenal
Kelautan dengan sebutan negara maritim. Wilayah
Indonesia sebagian besar berupa perairan
dengan luas laut 5,9 juta km2. Oleh karena
itu, Indonesia juga memiliki sumber daya
kelautan yang melimpah. Potensi SDA
kelautan Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu
Potensi SDA kelautan yang dapat
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.
Potensi SDA kelautan yang dapat
diperbaharui terdiri atas: potensi hutan
mangrove, perikanan, dan tumbuhan
lamun.
Potensi SDA kelautan yang tidak dapat
diperbaharui yaitu tambang dasar laut
seperti alumunium, tembaga, dsb.
1. Potensi Hutan Mangrove
Potensi : Mangrove di Indonesia adalah yang terluas di dunia,
dengan luas setidaknya 2,3 juta hektar pada tahun 2014. Di
urutan kedua dan ketiga ada Brazil dan Malaysia, dengan luas
hutan mangrove yang tidak mencapai setengah luas mangrove
yang ada di Indonesia, yakni 0,7 dan 0,4 juta hektar.

Dalam segi fisik, hutan mangrove dapat mencegah erosi, abrasi


air laut, mengolah limbah beracun, dan lainnya.

Secara ekonomi, hutan ini dapat dijadikan sebagai sumber


penghasil kayu, tempat wisata, bahan bangunan dan lainnya.

biologis, dapat dijadikan sebagai sumber plasma nutfah, tempat


pemijahan dan perkembangbiakan ikan, kerang, kepiting, dan
perkembangbiakan satwa burung, dan lainnya.
2. Potensi Perikanan
Potensi sektor perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia, baik
perikanan tangkap maupun perikanan budidaya dengan potensi produksi lestari
sekitar 67 juta ton/tahun.
Potensi SDA yang dapat diperbaharui berupa potensi perikanan tersebar di
seluruh pesisir di wilayah Indonesia. Potensi yang tinggi ini baik dari jenis
keanekaragamannya hingga jumlahnya. Hampir seluruh wilayah di Indonesia
memiliki potensi perikanan pelagis.

•Jenis ikan pelagis besar seperti tuna, dan cakalang banyak ditemukan di
Indonesia bagian timur

•Jenis ikan pelagis kecil banyak ditemukan di Indonesia bagian timur. Selain jenis
ikan tersebut, ikan bandeng dan udang merupakan jenis ikan yang banyak
dibudidayakan oleh masyarakat pesisir Indonesia.
3. Potensi trumbu karang
Terumbu karang merupakan ekosistem di laut yang terbentuk oleh biota laut
penghasil kapur, seperti karang batu, alga berkapur serta biota lain yang hidup di
dasar lautan. Ekosistem ini merupakan tempat organisme hewan maupun tumbuhan
mencari makan dan tempat berlindung.
Terumbu karang juga merupakan ekosistem dinamis yang memiliki kekayaan
keragaman hayati serta berperan penting pada produktivitas peneliti, nelayan,
maupun wisatawan.
Terumbu karang memiliki berbagai manfaat dari segi sosial-ekonomi, ekonomi, dan
ekologis.
• Terumbu karang yang dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi nelayan
merupakan manfaat secara sosial-ekonomi.
• Pemanfaatan terumbu karang sebagai benteng pelindung daerah pesisir dan
pencegahan abrasi dari gelombang laut merupakan manfaat dari segi ekologis.

• Selain itu, terumbu karang juga memiliki manfaat ekonomi secara khusus yaitu
dimanfaatkan sebagai destinasi wisata bahari, obat-obatan, dan dijadikan sebagai
sumber makanan.
• Terumbu karang tersebar di Indonesia bagian tengah dan timur meliputi Papua,
Sulawesi, Lombok, dan Bali. Selain itu, terumbu karang juga dapat ditemui di pantai
barat dan ujung Sumatra, serta di Kepulauan Riau.
4. Potensi lamun
Padang Lamun berfungsi sebagai habitat organisme
laut yang hidup di peralihan antara pantai dan
terumbu karang serta memiliki fungsi penting dengan
kedua habitat tersebut.
Lamun merupakan tumbuhan yang sepenuhnya
sudah beradaptasi dengan terendamnya air laut.
Lamun ini dapat mencapai kedalaman empat meter.
Pantai dengan lumpur, pecahan karang, kerikil, dan
pasir merupakan daerah tumbuhnya lamun.
Selain itu, daerah pasang surut juga menjadi daerah
tempat tumbuhnya lamun. Seiring waktu berjalan,
pertumbuhan dan perkembangan lamun akan
membentuk seperti padang.
Keberadaan lamun bermanfaat sebagai tempat
habitat biota, pendaur zat hara, dan penangkap
sedimen.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai