Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa itu Manajemen Sumber Daya Perairan? Manajemen Sumberdaya Perairan membahas


mengenai proses atau kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, dan pengelolaan
sumberdaya perairan meliputi pemetaan sumberdaya, eksploitasi, pembudidayaan, produksi,
hingga pemasaran sumberdaya perairan.

2. Sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang dan
lain-lain. Berikut potensi sumber daya laut di Indonesia:

a. Perikanan Tangkap dan Perikanan Budi Daya Sumber daya perikanan adalah
potensi sumber daya laut yang paling besar di Indonesia. Laut Indonesia memiliki
angka potensi lestari yang besar, artinya memungkinkan untuk ikan beregenerasi
sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasinya. Selain ikan
yang ada di lautan, banyak penduduk yang melakukan budi daya ikan terutama di
daerah pesisir. Jenis yang biasa dikembangbiakkan biasanya ikan bandeng atau
udang menggunakan tambak. Ada juga jenis lainnya seperti demersal, pelagis kecil
dan besar, udang atau krustasea, ikan karang, ikan hias, rumput laut, ubur-ubur
atau moluska teripang, reptilia, dan mamalia laut.

b. Hutan Mangrove (Hutan Bakau)

Menurut data UNESCO, hutan bakau di Indonesia mencapai angka 3.617.000


hektar. Dengan wilayah yang luas, hutan bakau sebagai potensi sumber daya laut
Indonesia mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologisnya yaitu
sebagai habitat binatang laut untuk berlindung, berkembang biak, dan mencari
makan. Selain itu, untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Sedangkan, fungsi
ekonomis hutan bakau berupa kayu pepohonan dapat dimanfaatkan untuk bahan
baku pembuatan kayu bakar, arang, atau kertas.

c. Terumbu Karang Terumbu karang adalah batuan sedimen kapur di laut yang
terbentuk dari kapur, dan sebagian besar dihasilkan oleh koral (binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni,
koral-koral itu akan membentuk karang. Indonesia adalah negara dengan jumlah
terumbu karang terluas di dunia. Luasnya mencapai 284,3 ribu km2 atau setara
dengan 18% terumbu karang yang ada di dunia. Terumbu karang memiliki banyak
manfaat, mulai dari bersifat ekonomis, ekologis, hingga sosial ekonomi.

Manfaat ekonomi terumbu karang adalah sebagai sumber makanan, obat-obatan,


dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis untuk mengurangi hempasan gelombang
pantai yang dapat mengakibatkan abrasi. Lalu manfaat sosial ekonomis sebagai
sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan.

d. Pertambangan dan Energi Potensi sumber daya mineral kelautan tersebar di


seluruh wilayah perairan Indonesia. Sumber daya mineral ini diantaranya minyak
dan gas bumi, timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monasit dan zirkon, pasir besi,
agregat bahan konstruksi, posporit, kromit, dan masih banyak lagi yang lainnya.
e. Padang Lamun Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Spermatophyta) yang
sudah menyesuaikan diri untuk hidup di bawah permukaan air. Lamun hidup di perairan
dangkal agak berpasir, sering juga ditemukan di ekosistem terumbu karang. Lamun
membentuk padang yang luas dan lebat di dasar laut yang masih terjangkau oleh
cahaya matahari. Fungsi keberadaan padang lamun adalah dapat menstabilkan dasar
laut, serta berfungsi sebagai perangkap sedimen. Padang lamun juga merupakan
daerah penggembalaan (grazing ground) bagi hewan laut seperti mamalia, penyu laut,
bulu babi dan beberapa jenis ikan. Padang lamun juga menjadi daerah asuhan (nursery
ground) bagi larva-larva berbagai jenis ikan.

f. Pariwisata Bahari Potensi sumber daya laut dan keanekaragaman flora dan fauna di
Indonesia dapat dikembangkan menjadi komoditas pariwisata. Seperti wisata bisnis,
wisata pantai, wisata budaya, wisata pesiar, wisata alam, dan wisata olahraga.

Anda mungkin juga menyukai