Anda di halaman 1dari 5

Potensi Maritim Indonesia

Potensi bahari Indonesia tentunya dapat dilihat dari sektor yang berbeda, antara lain
sektor kelautan dan perikanan, pariwisata bahari, jalur pelayaran internasional dan lain-lain.
Potensi ini menjadi pilar untuk menjawab tantangan dan peluang dalam mewujudkan Indonesia
sebagai poros maritim dunia. Deklarasi didasarkan pada kenyataan bahwa potensi besar sumber
daya kelautan, khususnya 75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah laut
dan pada tahun ini telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pembangunan.
sumber daya laut pada pembangunan. Kontribusi yang sangat signifikan dari sumber daya laut
antara lain berupa kebutuhan pokok, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
penerimaan devisa dan pembangunan daerah. Dengan potensi wilayah laut yang sangat besar
dan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia, angkatan laut benar-benar memiliki
keunggulan komparatif, keunggulan kerjasama dan keunggulan kompetitif untuk menjadi
industri terdepan dalam kegiatan pembangunan nasional.

1. Potensi sumberdaya maritim di sektor kelautan dan perikanan

Pembangunan kelautan selama lebih dari tiga dekade selalu dianggap sebagai
pinggiran pembangunan ekonomi nasional (Kusumastanto, SEA RESOURCES
DEVELOPMENT IN 21st CENTURY ECONOMY NATIONAL INFORMATION,
2004). Dengan posisi seperti itu, sektor kelautan dan perikanan tidak akan menjadi
mainstream kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Kondisi ini menjadi ironis
mengingat hampir 75% wilayah Indonesia adalah lautan dengan potensi besar dan
terletak di posisi geopolitik penting samudera Pasifik dan Hindia. Laut memiliki fungsi
penting dalam kehidupan rakyat Indonesia sebelum transisi ke ekonomi berbasis darat .
Laut berfungsi antara lain sebagai alat transportasi dan komunikasi sumberdaya
perhubungan yang merupakan potensi yang besar dalam hubungan internasional yang
komperensif. kerugian besar bagi Indonesia jika potensi tersebut tidak dikelola secara
optimal. Dan salah satu hal yang harus menjadi fokus perhatian Indonesia adalah
masalah maritim, sehingga masyarakat pesisir dan negara dapat berperan secara optimal
untuk memanfaatkan potensi maritim sebagai objek ekonomi.
2. Potensi sumberdaya perhubungan internasional

Posisi strategis Indonesia sebagai jalur laut internasional tidak bisa dipungkiri
lagi. Dalam hal ini, laut dapat diposisikan sebagai instrumen politik internasional. Salah
satu alasan utama penggunaan laut sebagai alat penting dalam konteks maritim adalah
karena laut dapat digunakan sebagai pintu masuk jalur perdagangan internasional. Tentu
saja, memahami laut sebagai jalur perdagangan lintas batas yang unik, memerlukan
pengelolaan yang baik untuk mengamankan posisi strategis ini sebagai alat untuk
mencapai kepentingan negara. Posisi geopolitik Indonesia sangat strategis sebagai jalur
perdagangan internasional. Dimana 90% perdagangan dunia masih melalui laut sebagai
angkutan modal barang dan jasa. Dengan latar belakang itu, Indonesia memperoleh
$1.500 per tahun dari pajak lalu lintas laut internasional. Posisi ini jelas menunjukkan
bahwa Indonesia dalam sejarahhingga saat ini tetap menjadi pilihan strategis bagi
perdagangan internasional sebagai tempat dengan akses transportasi logistik yang mudah.

3. Potensi Sumberdaya pariwisata

Sektor pariwisata adalah yang paling produktif di sektor maritim, sehingga


pengembangan pariwisata bahari harus menjadi prioritas di Indonesia. Pengembangan
sumber daya wisata bahari dapat dicapai melalui pemanfaatan secara optimal daya tarik
dan objek wisata. Berbagai atraksi dan objek wisata dapat dimanfaatkan antara lain
wisata alam (pantai), keanekaragaman flora dan fauna (biodiversity), seperti taman laut
wisata alam (tourism) ekowisata), wisata budaya, wisata bisnis dan wisata olahraga.
Dengan potensi wisata bahari yang tersebar di sebagian besar pemerintah/kota dengan
wilayah pesisir, hal ini akan berdampak langsung yang sangat signifikan terhadap
pendapatan masyarakat lokal dan pemerintah daerah. Industri pariwisata juga menjadi
salah satu alat negara untuk menarik devisa dari tingkat kepuasan menikmati alam oleh
wisatawan.

Harus diakui bahwa pariwisata di beberapa daerah akan cenderung mempengaruhi


daerah wisata lainnya. Sebut saja tempat wisata bahari di Pantai Kuta Bali, atau Pantai
Pandawa Bali yang sudah keliling dunia. Hal ini bahkan mengisyaratkan bahwa yang
dipahami oleh Indonesia adalah pulau Bali itu sendiri. Artinya, dapat disimpulkan bahwa
seorang turis asing yang berkunjung ke Bali tidak akan bisa gagal untuk menikmati seni
dari tarian Bali, belanja perhiasan atau masakan Bali dan kegiatan lainnya. Oleh karena
itu, efek ini sering disebut sebagai ekowisata. Besarnya potensi ekowisata yang dimiliki
Indonesia dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi banyak wisatawan asing untuk
berkunjung ke Indonesia, yang tentunya akan menghasilkan devisa negara. Potensi
kelautan Indonesia untuk sumber daya pariwisata sangat sehingga dapat dikembangkan
untuk menciptakan potensi bahari berupa ekowisata bahari objek.

4. Potensi Sumberdaya ekosistem bawah laut

Lautan merupakan salah satu ciri khas perairan Indonesia yang terdiri dari danau,
laguna, dan selat. Luas lautan di Indonesia sekitar 5,8 juta kilometer persegi dengan garis
pantai sepanjang 81,00 km yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Laut
yang merupakan aset nasional, memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Seperti jalur transportasi, sumber pangan, energi dan sumber daya pertambangan,
kawasan komersial, kawasan pertahanan dan keamanan. Sumber daya laut tidak hanya
berupa ikan, tetapi juga berupa hasil tambang dan material lainnya.

i. Terumbu Karang

Luas terumbu karang Indonesia adalah 39.583 km2 atau mencakup sekitar 5,7%
dari total 86.503 km2 terumbu karang di Segitiga Terumbu Karang dengan
keanekaragaman hayati tertinggi, termasuk 590 jenis karang batu dan terumbu
karang ikan karang. Ekosistem pesisir Indonesia berperan dalam melindungi wilayah
pesisir dari abrasi dan mendukung pariwisata bahari. Selain itu, ini juga merupakan
tempat berkembang biak, berkembang biak, dan mencari makan bagi banyak
populasi kehidupan laut yang berbeda. Status terumbu karang di Indonesia dibagi
menjadi empat kategori berdasarkan tutupan karang, yaitu karang rusak, karang
sedang, karang baik dan karang sangat baik. Beberapa manfaat dan fungsi terumbu
karang antara lain: melindungi ekosistem pesisir, menjadi rumah bagi berbagai biota
laut, menjadi sumber obat-obatan, menarik wisatawan, dan menjadi sumber bahan
penelitian dan pendidikan.
ii. Hutan Mangrove

Secara umum, mangrove tumbuh subur di pantai yang terlindung, muara atau
laguna. Fungsi mangrove secara ekologis dan ekonomis dapat dipertimbangkan
sebagai berikut:

 Fungsi ekologis merupakan habitat hewan laut untuk berlindung, mencari


makan dan berkembang biak. Selain itu, untuk melindungi pantai dari
erosi air laut.

 fungsi ekonomi, masyarakat setempat menggunakan kayu sebagai bahan


bakar atau arang. Manusia bisa memanfaatkan udang dan ikan lain yang
berkembang biak dengan baik di sana. Hutan mangrove di Indonesia
tersebar di pantai barat Sumatera, sebagian terdapat di pantai utara Jawa,
sepanjang pantai Kalimantan, pantai Sulawesi, pantai selatan Papua dan
beberapa pulau kecil lainnya.

iii. Sumber daya Migas dan Mineral

Produksi minyak dan gas bumi di Indonesia umumnya berasal dari wilayah pesisir
dan lautan. Baru-baru ini, bahan bakar alternatif baru untuk energi dalam bentuk gas
hidrat dan biofuel telah ditemukan di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa Barat
dan utara Selat Makassar, dengan potensi jauh melampaui semua minyak dan gas.
potensi. . Potensi pertambangan bawah laut seperti aluminium, mangan, tembaga,
zirkonium, nikel, kobalt, bijih besi non-titanium, vanadium dan lain-lain belum dapat
ditentukan karena perlu dikembangkan teknologi canggih. Selain itu, Indonesia dapat
memanfaatkan potensi laut sebagai sumber energi listrik melalui teknologi panas
laut, pasang surut, arus laut, angin, ombak dan bioenergi alga. Laut juga
mengandung banyak mineral dan mineral yang bernilai ekonomis tinggi.

iv. Rumput Laut

Selain hidup bebas di alam bebas, beberapa jenis rumput laut juga banyak
dibudidayakan oleh masyarakat pesisir Indonesia. Contoh alga yang dibudidayakan
secara luas termasuk Eucheuma cottonii dan Gracilaria. Rumput laut mengandung
banyak nutrisi sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:
Mencegah kanker Mencegah stroke, Mencegah penuaan dini, Mencegah penurunan
kecerdasan, Sebagai diet yang mengurangi Berat Badan, Antioksidan dan Peningkat
Imunitas, Mencegah Gejala Osteoporosis, Mencegah Gangguan Pencernaan, dan
Membantu Mempercepat Penyembuhan Luka

Anda mungkin juga menyukai