Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki kekayaan alam
dalam bidang Maritim dan Agrikultural atau yang lebih dikenal dengan
pertanian merupakan upaya manusia untuk memanfaatkan sumber daya
hayati dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Kekayaan maritim dan
agrikultur ini dapat kita olah untuk keperluan Indonesia. Pengolahan
maritim dapat memberikan keuntungan berkaitan dengan ekonomi
maritime, begitu juga sebaliknya untuk ekonomi agrikultur Indonesia.
Indonesia adalah negara maritim dan negara kepulauan terbesar di
dunia. Indonesia memiliki 17.508 pulau yang tersebar di sekitar garis
Khatulistiwa. Luas wilayah Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilo meter
persegi. Wilayah perairan yang dimiliki oleh Indonesia sekitar dua pertiga
dari total wilayah Indonesia dan sisanya merupakan wilayah daratan.
Sedangkan untuk Sektor pertanian menjadi sektor utama mata
pencaharian penduduk Indonesia. Didukung dengan luas wilayah dan
tanah yang subur, Indonesia tidak dapat dilepaskan dari budidaya
tanaman atau basis kegiatan pertanian lainnya. Sejak zaman kolonial
Belanda sektor pertanian dan perkebunan memnjadi penyumbang utama
perekonomian negara.

B. Rumusan
1. Sejarah Ekonomi Maritim Indonesia.
2. Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia.

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mandiri Makalah IPS tentang Penguatan
Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia.
2. Mengetahui Sejarah Ekonomi Maritim Indonesia.
3. Mengetahui Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Ekonomi Maritim Indonesia


Sejumlah kerajaan di Indonesia pernah menjalankan perekonomian
maritim. Salah satu kerajaan maritim terbesar adalah Sriwijaya pada abad
ke-5. Kerajaan yang memiliki armada laut besar ini menjadikan
Palembang sebagai ibu kota. Selat Malaka menjadi pintu gerbang
perdagangan Sriwijaya dengan India dan Tiongkok. Sriwijaya telah
mampu memperdagangkan sejumlah komoditas seperti kamper, cendana,
dan gaharu. Bahkan, berdasarkan catatan dari Tiongkok, Sriwijaya pernah
mengirimkan utusan untuk mendirikan perwakilan dagang di daerah
Ch’uan chou (Fukian), Tiongkok.
Pada masa penjajahan, Negara-negara Eropa seperti Portugis,
Inggris, dan Belanda menguasai perekonomian maritime di wilayah
Indonesia. Tujuan bangsa Eropa ini adalah mencari dan menguasai
rempah-rempah di wilayah Indonesia. Portugis sempat menguasai
Maluku pada abad ke-16 dan memperjualbelikan rempah-rempah seperti
lada. Inggris sempat membangun jalur perdagangan dengan daerah
Batavia dan Ambon di Indonesia. Adapun Belanda melalui VOC
menguasai berbagai wilayah di Indonesia, termasuk perairannya. Belanda
pun monopoli komoditi rempah-rempah dari Indonesia.
Dan pada masa sekarang, pemerintahan Jokowi menyatakan visi
kemaritiman sebagai bagian utama pemerintahan. Hal ini antara lain
diwujudkan dengan adanya Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Presiden Joko Widodo
juga mencanangkan lima pilar pembangunan Indonesia sebagai Poros
Maritim Dunia pada KTT Asia Timur, 13 November 2014. Selain itu, di
depan forum G-20, kelompok 20 negara ekonomi utama dunia, pada
tahun 2014, Presiden Joko widodo juga menyatakan Indonesia akan
mengoptimalkan pemanfaatan potensi laut Indonesia dengan ekonomi
maritim.

2
B. Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia
a. Ekonomi Maritim
Ternyata ekonomi maritim dan ekonomi kelautan itu berbeda,
Ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah
pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam
(SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan
jasa. Sedangkan ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang
mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya,
pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa
terkait.
Ada beberapa sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim di
Indonesia, yaitu sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata
bahari.
1. Sektor Pelayaran
Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan
terbesar, industri pelayaran Indonesia masih memiliki banyak tantangan
untuk dihadapi. Kondisi pelayaran di Indonesia belum maksimal dalam
meningkatkan perekonomian megara. Selain karena fasilitas kapal angkut
yang belum memadai, sistem pelabuhan di Indonesia juga harus terus
diperbaiki. Tidak hanya kedua hal tersebut, potensi sumber daya manusia
(SDM) di sektor pelayaran juga harus terus ditingkatkan supaya sektor
pelayaran bisa terus berkembang dengan baik.

2. Sektor Perikanan
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang cukup
berkembang. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga sudah
mengadakan gerakan makan ikan, dengan harapan adanya peningkatan
yang konsisten di sektor perikanan dan semakin populernya ikan sebagai
bahan makanan di Indonesia.
Jika pariwisata bahari di Indonesia dapat dimaksimalkan, maka
akan menimbulkan banyak dampak positif seperti terserapnya lapangan
pekerjaan, meningkatnya minat investor di bidang pariwisata, dan
meningkatkan devisa negara dengan masuknya wisatawan asing. Salah

3
satu contoh pariwisata bahari adalah Raja Ampat, Papua. Akan tetapi,
sektor pariwisata bahari juga belum dikembangkan dengan maksimal.
Strategi dan kebijakan apa saja yang bisa digunakan untuk
mengembangkan ekonomi maritim di Indonesia? Lihat pada gambar di
bawah ini.

b. Upaya Mengembangkan Ekonomi Maritim Indonesia


Kekayaan potensi sumber daya laut yang besar ini belum semua
bisa dimanfaatkan dengan baik. Hal ini dikarenakan pembangunan
nasional masih berorientasi pada daratan. Sedangkan, laut hanya
dijadikan sebagai tempat eksploitasi sumber daya alam, pembuangan
limbah industri, serta kegiatan ilegal lainnya yang merugikan negara
maupun masyarakat.
Apabila menengok sejarah sebelum era penjajahan kolonial,
bangsa Indonesia mampu menjadi negara maritim terbesar di dunia. Mulai
abad ke-7 sampai abad 14, kerajaan Sriwijaya, Majapahit, kesultanan
Islam (Samudra Pasai, Aceh Darusssalam, Jayakarta, Demak, Gresik,
Cirebon, Gowa, dan Ternate) mampu menjadikan bangsa Indonesia
sebagai negara maritim terbesar di dunia. Bahkan cakupan wilayah yang
pernah diduduki Majapahit sampai ke Singapura, Malaysia, Thailand,
Kamboja, Papua Newgini, serta sebagian India dan China. Kerajaan-
kerajaan tersebut menerapkan konsep sea power, yakni menempatkan
wilayah laut sebagai fokus utama pembangunan.

4
Potensi sumber daya kelautan Indonesia sangat beragam, mulai
dari sektor perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan
hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi,
wisata bahari, jasa maritim, dan sumber daya alam non-konvensional
lainnya.
Potensi tersebut dapat dioptimalkan melalui beberapa strategi dan
kebijakan.
1. Kebijakan di Bidang Perikanan
Kebijakan yang dapat dilakukan di bidang perikanan di antaranya
adalah optimalisasi hasil produksi perikanan tangkap serta revitalisasi dan
pembangunan kawasan industri perikanan terpadu, motorisasi,
peningkatan jumlah armada dan alat tangkap, serta peningkatan kapasitas
kelembagaan nelayan. Kawasan budidaya perikanan tangkap juga dapat
dikembangkan melalui kebijakan pengembangan kawasan budidaya laut,
air payau, dan air tawar berbasis komoditi unggulan melalui ekstensifikasi,
rehabilitasi, revitalisasi lahan budidaya, dan peningkatan kapasitas
kelembagaan budidaya ikan.
Pengembangan Unit Perbenihan Rakyat (UPR) dan balai benih
perikanan untuk menyediakan induk unggul, peningkatan dan rehabilitasi
sarana prasarana, penerapan sertifikasi perbenihan serta penguatan
kelembagaan UPR diharapkan mampu menyuplai benih unggul bagi
nelayan. Upaya dalam pengolahan pasca panen atau hasil industri
perikanan, dapat dilakukan melalui kebijakan pengembangan hasil
perikanan pasca panen dan pengembangan infrastruktur.

2. Kebijakan di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif ini meliputi,
peningkatan tata kelola adminsitrasi dan manajemen dengan dukungan
sumber daya yang tersedia, peningkatan promosi budaya, pariwisata dan
ekomi kreatif, mengembangkan destinasi wisata bahari, dan
meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan ekonomi
kreatif pariwisata.

5
3. Kebijakan di Bidang Infrastruktur
Kebijakan di bidang infrastruktur wilayah dan kawasan ini
ditetapkan berdasarkan prioritas pengembangan sektor-sektor produksi
seperti pusat pemukiman masyarakat, sentra industri pertanian, kawasan
prioritas, komoditas dan lain-lain. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah
pengembangan sarana dan prasarana transportasi terpadu di tingkat
wilayah, pembangunan sarana telekomunikasi untuk pelayanan
pemerintahan dan perekonomian, pembangunan energi alternatif, dengan
memanfaatkan air laut, surya, angin, dan panas bumi, dan pembangunan
sarana kawasan strategis.

4. Kebijakan di Bidang Perhubungan


Kebijakan di bidang perhubungan yang dapat diterapkan untuk
mendorong ekonomi maritim antara lain adalah mengembangkan sara
transportasi laut, pengembangan infrastruktur kawasan strategis secara
terpadu, mengembangkan regulasi standar pelayanan angkutan dan
pelayanan pada fasilitas angkutan.
Kebijakan-kebijakan yang telah disebutkan di atas dapat dijadikan
sebagai patokan atau garis ukur dalam pengembangan perekonomian
maritim Indonesia. Meskipun masih banyak kebijakan ataupun strategi
lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian maritim Indonesia,
setidaknya pemangku kebijakan dapat menerapkan sedikit kebijakan yang
telah disebutkan di atas.
Untuk menjadikan kemaritiman sebagai leading sector dalam
pembangunan nasional, maka kebijakan yang dilakukan harus
mempertimbangkan keterkaitan antar sektor ekonomi. Hal ini dikarenakan
fokus pembangunan kemaritiman cukup luas yang terdiri dari berbagai
sektor ekonomi yang melibatkan instansi perhubungan, energi, pariwisata,
industri dan perdagangan, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan.

c. Ekonomi Agrikultur

6
Ekonomi Agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian
dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan
pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan oleh manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi atau
untuk mengelola lingkungan hidup. Ekonomi agrikultur meliputi budidaya
tanaman, bercocok tanam, atau peternakan dan bisa juga pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk seperti
pembuatan keju dan tempe.

d. Potensi dan Peran Agrikultur di Indonesia


Indonesia memiliki wilayah yang subur dan beriklim tropis sehingga
sangat baik untuk aktivitas pertanian. Selain itu, Indonesia juga memiliki
tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan
berbagai tanaman lain. Ada beberapa faktor yang mendukung ekonomi
agrikultur di Indonesia diantaranya :
1. Keanekaragaman Hayati
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
Sepuluh persen dari spesies tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia,
16% reptil dan amfibi serta 17% burung di dunia terdapat di Indonesia.
Potensi sumberhayati yang berasal dari tumbuhan terdiri dari 400 jenis
tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis
tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman rempah. Potensi keberagaman
hayati ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sumber pakan
ternak, bahan baku farmasi, bahan baku industri dan bahan obat-obatan.

2. Lahan Pertanian
40% dari total daratan di Indonesia berpotensi untuk dijadikan
lahan pertanian. Selain itu, jumlah luasan dan sebaran hutan, sungai,
rawa dan danau serta curah hujan cukup tinggi merupakan potensi yang
dapat menunjang pertanian. Meskipun demikian, potensi ketersediaan
lahan pertanian di Indonesia belum dimanfaarkan secara maksimal.

3. Tenaga Kerja

7
Saat ini, ada 35 juta tenaga kerja di sektor agrikultur. Sayangnya,
pesebarannya belum merata dengan pesebaran lahan sehingga, ada
daerah yang kelebihan tenaga kerja dan ada pula yang kekurangan
tenaga kerja. Selain itu, jika kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja
ditingkatkan maka tingkat produksi juga akan meningkat.

4. Pasar
Bahan pangan hasil olahan dari sektor agrikultur memiliki potensi
untuk dimanfaatkan lebih dari 230 juta orang. Jumlah konsumen bahan
pangan yang sangat besar ini merupakan potensi pasar yang besar untuk
sektor agrikultur. Oleh karena itu, bahan pangan hasil olahan tersebut
harus terus dikembangkan guna memaksimalkan potensi pasar.

e. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia


Agar potensi ekonomi agrikultur Indonesia semakin meningkat,
beberapa strategi harus dilakukan. Kira-kira strategi apa saja? lihat pada
gambar di bawah ini.

f. 10 Contoh Ekonomi Agrikultur Indonesia


Sektor agrikultur pada faktanya hanya mampu menyumbang 17,3%
dari total pendapatan bruto domestik. Padahal sektor ini telah
menyediakan hampir 44,3% lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Indonesia. Sebuah angka yang cukup kontradiktif. Mengingat bisa dibilang
sektor pertanian menjadi yang di elu elu kan. Bahkan kita masih kalah

8
jauh dibandinh Jepang yang memiliki luas wilayah yang tidak ada
separonya dari wilayah kita. Produk hortikultura asal jepang dab korea
selatan masih dominan menguasai pasar global terutama eropa.
Tentunya bukan hanya menjadi tugas pemerintah, namun segenap
elemen masyarakat untuk bersama-sama berusaha mengenjot sektor
agrikultur. Sebab jika dioptimalkan bukam tidak mungkin ekonomi
agrikultur akan menjadi penyumbang terbesar dalam devisa negara.
Tentunya juga akan semakin dapat meningkatkan taraf hidup dan
pendapatan para petani Indonesia. Untuk mengetahui apa saja contoh
ekonomi agrikultur yang ada di Indonesia. Berikut daftar 10 contoh
ekonomi agrikultur Indonesia.
1. Produksi Barang Agrikultur
Contoh ekonomi ageikultur yang pertama ialah produksi barang
yang berbahan dasar dari agrikultur. Jenis produksi tersebut meliputi kayu,
kulit hewan, dan produksi makanan. Untuk kayu sendiri sudah tidak
diragukan lagi. Bahwa harga furniture berbahan kayu harganya bisa
sangat fantastis. Apalagi di tambah dengan unsur ukiran yang artistik yang
tentu akan semakin meningkatkan nilai jualanya. Dipasaran sendiri produk
furniture atau kerajinan berbahan kayu memang sangat diminati. Sebab
produk ini dianggap jauh lebih awet dan tahan lama dibanding buatan
pabrik, tentunya setimpal dengan harga produk yang memang lebih mahal
dari produk pabrikan non kayu.
Selain kayu, produksi kulit binatang sebagai bahan pembuatan tas
atau ikat pinggang juga telah memiliki pasar sendiri. Bahkan kulit binatang
merupakan bahan paling bagus dan jika telah berada pada tangan brand
ternama harganya bisa mencapi puluhan bahkan ratusan juta. Sebut saja
merk Chanell, Prada, Hermes dan masih banyak lainnya. Meskipun hal ini
kemudian menimbulkan polemik sendiri bagi kalangan pecinta hewan.
Karena dianggap melanggar hak asasu kehewanan. Namn faktanya
industri ini malah kian tumbuh dan berkembang.

2. Industri Kimiawi

9
Kanji, gula, damar, dan alkohol merupakan contoh ekonomi
agrikultur di bidang industri kimiawi. Kanji berasal dari tanaman singkong,
gula berasal dari tanaman tebu, damar dan alkohol yang semuanya
merupakan produk yang berasal dan diperoleh melalui industri kimiawi.
Kesemuanya berasal dari jenis tanaman yang dibudidayakan di
perkebunan dalam skala luas dan besar. Dari industri inilah yang
kemudian anda akan bisa melihat pabrik-pabrik besar yang bisa menrrap
jumlah tenaga kerja yang besar juga.

3. Industri Serat-serat
Industri serat merupakan insmdustri yang menghasilkan serta
seperti wol, sutera, rami, dan rami halus. Semuanya merupakan produk
mentah yang telah memiliki pasar di luar negeri. Di Indonesia sendiri
memang belum banyak industri pengolahan untuk bahan serat. Oleh
karenanya hasil tanaman dari produk industri serat ini kemudian di ekspor
keluar negeri untuk diolah atau dijadikan pakaian, souvenir atau barang
lainnya.

4. Industri Bahan Bakar


Bahan bakan alami seperti biodiesel, metana, atanol dan biomass
merupakan contoh ekonomi agrikultir dalam bidang indutri bahan bakar.
Bahn bakar tersebut diperoleh melalui pengolahan produk agrikultural
yang ternyata jika digunakan dapat menjadi bahan bakar pengganti bahan
bakar utama yang biasa kita pakai. Tentunya ini bisa menjadi sebuah
solusi sebagai upaya untuk menjadikannya sebagai substitusi bahan
bakar seperri gas, bensin atau bahan bakar lainnya yabg tak dapat
diperbaharui.

5. Industri Bunga Potong dan Tanaman Hias


Bunga potong dan tanaman hias menjadi salah satu sumber devisa
negara dari sektor pertanian. Sebagai negara yang subir sekaligus negas
tropis tentunya Indonesia menjadi habitat yang sangat baik bagi berbagai
macam jenis bunga dan tanaman hias. Berbagai jenis bunga dan tanaman
hias yang jumlahnya bosa mencapai ratusan ribu untuk satu spesies

10
dapat kita temukan di Indonesia. Itulah mengapa dari sabang sampai
merauke kita akan bisa menemukan bunga khas untuk masing-masing
daerah. Hal tersebut tidak lain karena betapa kayanya kita akan
keanekaragaman hayati. Tentunya potensi ini harus benar-benar
dimanfaatkan sebagai salah satu pengertian ekonomi kerakyatan.

6. Penjualan Bibit Tanaman


Penjualam bibit tanaman baik tanaman kebun, hewan, ikan atau
tanaman hias juga menjadi contoh ekonomi agrikultur yang selanjutnya.
Penjualan bibit tanaman juga bisa dianggap sebagai usaha yang
potensial, sebab ini bukam merupakan usaha musiman. Meskipun tidak
seperti usaha agrikultur lain, namun jika dapat dikemas dengan apik.
Bukan tidak mungkin usaha ini akan memberikan tambahan pendapatan
yang fantastis. Simak juga penyebab ekonomi lesu, cara mengatur
keuangan bulanan, dan penyebab ekonomi melemah.

7. Sektor Perikanan
Perikanan juga menjadi sektor agrikultur yang cukup potensial.
Dengan iklim tropis Indonesia menjadi habitat yang paling ramah bagi
berbagai spesies ikan tawar. Sehingga tentunya potensi meraup rupiah
dari sektor ini cukup amat menjanjikan. Apalagi sudah banyak bukti para
pemilik kolam ikan yang bisa sukses dengan usaha yang awalnya hanya
bermodalkan tidak sampai 5 juta rupiah.

8. Peternakan Burung
Selain perikanan sektor peternakan juga merupakan contoh dari
ekonomi agrikultur. Peternakan burung terutama burung kicau sedang
sangat booming sebagai usaha mikro kecil dan menengah . Babyak
peternak yang berhasil sukses dan meraup pemdapatan bahkan hingga
ratisan juta rupiah dalam setiap bulannya. Selain burung kicau burung
petelor seperti burung puyuh juga memiliki pangsa pasar yang luas.
Mengingat banyaknya permintaan akan komoditas ini.

9. Penjualan Binatang Peliharaan

11
Penjualan binatang peliharaan ternyata juga merupakan contoh
ekonomi agrikultur. Industri in memang tidak sebesar jenis industri yang
lain. Namun, pastinya tetap memberikan potensi sebagai peluang usaha
yang cukup menjanjikan. Sebab, tentunya sektor ini juga memberikan
dampak positif dalam perekonomian sebagai bentuk keragaman usaha.

10. Obat-obatan
Dalam hal ini obat obatan yang temasuk dalam contoh ekonomi
agrikultur ada yang termasuk kedalam obat-obatan legal dan ilegal.
Seperti apotek hidup dan tembakau yang termasuk kedalam kelompok
legal juga kokain, ganja, dan opium yang termasuk kedalam jenis obat-
obatan ilegal. Penggunaan obat ilegal di Imdonesia sendiri dianggap
melanggar hukum dan dapat dipidanakan. Beebeda dengan beherapa
negara lain yang melegalkan penggunaanya. 10 contoh ekonomi
agrikultur Indonesia. Tentunya menjadi sektor penyumbang devisa negara
yang masih harus dioptimalkan potensinya sebagaimana contoh ekonomi
maritim. Tugas bagi kita bersama tentunya untuk membuat sektor
agrikultur berjaya dan mampu menjadi penyumbang utama PDB negeri ini
hingga jangan sampai malah menjadi penyebab ekonomi indonesia tidak
stabil atau penyebab ekonomi menurun.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki kekayaan alam
dalam bidang Maritim dan Agrikultural atau yang lebih dikenal dengan
pertanian merupakan upaya manusia untuk memanfaatkan sumber daya
hayati dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Kekayaan maritim dan
agrikultur ini dapat kita olah untuk keperluan Indonesia. Pengolahan
maritim dapat memberikan keuntungan berkaitan dengan ekonomi
maritime, begitu juga sebaliknya untuk ekonomi agrikultur Indonesia.
Sejumlah kerajaan di Indonesia pernah menjalankan perekonomian
maritim. Salah satu kerajaan maritim terbesar adalah Sriwijaya pada abad
ke-5. Kerajaan yang memiliki armada laut besar ini menjadikan
Palembang sebagai ibu kota.
Indonesia juga memiliki wilayah yang subur dan beriklim tropis
sehingga sangat baik untuk aktivitas agrikultural atau pertanian. Selain itu,
Indonesia juga memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang
tanah, ubi kayu dan berbagai tanaman lain.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Saran saya sebagai penulis makalah
ini, agar ada baiknya makalah yang ditugaskan pada saya dapat menjadi
karya tulis yang bisa menjadi salah satu bagian penunjang atau masukan
pembelajaran di dalam pemahaman secara teori mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).

13

Anda mungkin juga menyukai